LAPORAN PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI “PENGENALAN ALAT DAN RUANG LABORATORIUM” Disusun Oleh: Nama : Yulita Ningtias NIM : 115040201111323 Kelompok : Jum’at, 07.30 WIB Asisten : Ardiani Usadilah PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN MALANG 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bioteknologi merupakan prinsip-prinsip biologi, biokimia, dan rekayasa organisme baik mikroba/jasad hidup untuk menghasilkan barang dan atau jasa. Dalam bioteknologi sendiri ada bioteknologi yang modern dan tradisional. Dewasa ini, perkembangan bioteknologi tidak hanya didasari pada biologi semata, tetapi juga pada ilmu-ilmu terapan dan murni lain, seperti biokimia, komputer, biologi molekular, mikrobiologi, genetika, kimia, matematika, dan lain sebagainya. Dalam praktikum pertama bioteknologi yang dipelajari mengenai pembagian ruang laboratorium bioteknologi yang ada di Fakulltas Pertanian, Universitas Brawijaya. Di dalam laboratorium ini terdapat 3 ruangan yang pertama tempat pembuatan media, ruang ke2 tempat penanaman eksplan untuk ruangan yang terakir digunakan sebagai tempat penyimpanan(inkubasi) bahan/alat yang ada. Untuk memasuki ruangan laboratorium ini harus dalam keadaan steril, sehingga tanaman yang dikultur tidak terkontaminasi bakteri yang kita bawa. Sehingga untuk memasuki ruangan ini sebaiknya dilakukan oleh sedikit orang, atau dilakukan perorangan. Selain itu untuk memasuki harus menggunakan masker dan juga sarung tangan. Tujuan pengenalan alat dan fungsinya itu agar mahasiswa mampu dan mengerti dengan alat yang ada didalam ruangan ini, sehingga pada saat praktikum sudah tidak ada kesalahan dalam pengambilan alat dan memperkecil tingkat kesalahan yang terjadi. 1.2 Tujuan 1. Untuk mengetahui pengertian bioteknologi 2. Untuk mengetahui peran bioteknologi dalam pemuliaan 3. Untuk mengetahui Pembagian Ruangan Laboratorium Bioteknologi Standar Internasional 4.Untuk mengetahui Standar Keselamatan di Laboratorium Bioteknologi 5. Untuk mengetahui alat yang ada didalam laboratorium BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Bioteknologi Tanaman 1. Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, jamur, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkohol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. (AnonymousA,2012) 2. Bioteknologi adalah penerapan suatu prinsip-prinsip biologi, biokimia,dan rekayasa dalam pengolahan bahan dan memanfaatkan agensia jasad hidup dan komponen – komponennya untuk menghasilkan barang dan jasa. (AnonymousB,2012) 3. Bioteknologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pemanfaatan makhluk hidup (bakteri, fungi, virus, dan lain-lain) maupun produk dari makhluk hidup (enzim, alkahol) dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa. (Susilowarno, 2009) 4. Plant biotechnology is a device offers a break though opportunity to solve problems in technical culture and health of plants that can not or are too expensive and/or to long solved using conventional technology.(Choudlary, 2008 2.2 Peran bioteknologi Bagi Pemuliaan Tanaman Peran bioteknologi sendiri sangat banyak, dibidang pangan misalnya. Di bidang pangan, dengan menggunakan teknologi rekayasa genetika, kultur jaringan dan DNA rekombinan, dapat dihasilkan tanaman dengan sifat dan produk unggul karena mengandung zat gizi yang lebih jika dibandingkan tanaman biasa, serta juga lebih tahan terhadap hama maupun tekanan lingkungan. Penerapan bioteknologi di masa ini juga dapat dijumpai pada pelestarian lingkungan hidup dari polusi. Sebagai contoh, pada penguraian minyak bumi yang tertumpah ke laut oleh bakteri, dan penguraian zat-zat yang bersifat toksik (racun) di sungai atau laut dengan menggunakan bakteri jenis baru. Perkembangan dan kemajuan yang dicapai dalam bidang biologi molekuler telah melahirkan dan berkembangnya teknologi rekombinan DNA atau yang dikenal dengan sebutan rekayasa genetik . Rekayasa genetik atau rekombinan DNA adalah suatu kumpulan teknik - teknik eksperimental yang memungkinkan peneliti untuk mengisolasi, mengidentifiksi dan melipatgandaan suatu fragmen dari material genetik (DNA) dalam bentuk murninya. Manipulasi – manipulasi tersebut dilakukan secara in vitro dengan menggunakan material – material biologi Penggunaan kultur jaringan untuk pembiakan klonal didasarkan pada anggapan bahwa jaringan secara genetik tetap stabil jika dipisahkan dari tumbuhan induk dan ditempatkan dalam kultur. Pendapat ini sebahagian besar berlaku jika tumbuhan dibiakkan dengan kuncup ketiak atau tunas liar yang secara langsung dipisahkan dari tanaman. Walaupun demikian, apabila tunas terbentuk dari jaringan kalus, sering terjadi penyimpangan (Chaleff, 1984). 2.3 Pembagian Ruangan Standar Internasional Laboratorium Bioteknologi Laboratorium disetiap universitas atau lembaga-lembaga biasanya memiliki jumlah ruang yang berbeda-beda ada yang dibagi menjadi 3 ruangan hingga menjadi 5 ruangan. Namun sebenarnya ada pembagian ruangan laboratorium kultur jaringan berdasarkan kegiatan-kegiatannya adalah sebagai berikut : 1. Ruang persiapan/preparasi 2. Ruang transfer/tanam 3. Ruang kultur/inkubasi 4. Ruang stok/media jadi 5. Ruang timbang/bahan kimia 1. Ruang Persiapan Ruang ini dipergunakan untuk mempersiapkan media kultur dan bahan tanaman yang akan dipergunakan, sebagai tempat mencuci alat-alat laboratorium, dan tempat untuk menyimpan alat-alat gelas. Sesuai dengan fungsinya, maka diruangan ini terdiri dari : 1. Hot plate dengan magnetic stirer 2. Oven 3. Pengukur pH, dapat berupa pH meter, atau kertas pH indikator 4. Autoklaf 5. Kompor gas 6. Tempat cuci 7. Labu takar, gelas piala, erlenmeyer, pengaduk gelas, spatula, petridish, pipet, botol kultur, pisau scapel. 2. Ruang Transfer/Tanam Ruang transfer merupakan ruang di mana pekerjaan aseptik dilakukan. Dalam ruangan ini dilakukan kegiatan isolasi tanaman, sterilisasi dan penanaman eksplan dalam media. Ruangan ini sedapat mungkin bebas dari debu dan hewan kecil, serta terpisah dan tersekat dengan ruangan lain. Penggunaan AC sangat dianjurkan dalam ruangan ini. Ruang transfer dilengkapi peralatan sebagai berikut : 1. Laminar air flow cabinet, bisa juga enkas 2. Alat-alat diseksi; pisau bedah/scapel, pinset, spatula, dan gunting. 3. Hand sprayer yang berisi alkohol 70 % 4. Lampu bunsen Gb. Ruang tanam 3. Ruang Kultur/Inkubasi Merupakan ruang yang paling besar dibanding dengan ruangan yang lain. Ruangan ini harus dijaga kebersihannya dan sedapat mungkin dihindari terlalu banyak keluar masuknya orang-orang yang tidak berkepentingan. Ruangan ini berisi rakrak kultur yang berfungsi untuk menampung botol-botol kultur yang berisi tanaman. Rak ini juga dilengkapi dengan lampulampu sebagai sumber cahaya bagi tanaman kultur. Selain rak kultur, ruang kultur juga harus dilengkapi dengan AC, pengukur suhu dan kelembapan, serta timer yang digunakan untuk menghidup-kan dan mematikan lampu secara otomatis. 4. Ruang stok/media jadi Ruangan ini berfungsi sebagai ruang untuk menyimpan media tanam yang sudah di autoklaf. Ruang stok sebaiknya dingin dan gelap, serta kebersihannya harus dijaga. Media tanam akan diinkubasi pada ruang ini selama 3 hari sebelum digunakan. Hal ini untuk mengetahui kondisi media tanam apakah steril atau ter-kontaminasi jamur/bakteri. Apabila media terkontaminasi, sebaiknya segera dikeluar-kan dan diautoklaf selama 1 jam pada tekanan 0.14 Mpa. Gb. Denah Ruang Laboratorium Kultur Jaringan 5. Ruang Timbang/Bahan Kimia Ruang ini berisi stok bahan-bahan kimia, timbangan analitik, magnetik stirer dan lemari es. Semua kegiatan penimbangan bahan kimia dan pembuatan larutan stok dilakukan di ruangan ini. Sedangkan pada laboratorium sederhana, ruang tanam, ruang kultur dan ruang stok media dapat digabung menjadi satu ruangan. Sedangkan ruang preparasi /per-siapan dapat digabung dengan ruang bahan kimia (seperti dalam gambar di bawah). Dari 2 ruangan ini, ruang tanam + kultur harus memakai AC. Untuk daerah yang bersuhu dingin, tanpa memakai AC tidak ada masalah. (AnonymousD,2012) Gb.Denah sederhana ruangan laboratorium kultur jaringan 2.4 Standar Keselamatan di Laboratorium Bioteknologi 1. Rencana sebelumnya, tentukan potensi bahaya yang terkait sebelum memulai eksperimen. Siapkan rencana untuk menangani limbah yang dihasilkan dilaboratorium sebelum memulai pekerjaan apapun. 2. Batasi paparan terhadap bahan kimia, jangan sampai bahan kimia laboratorium bersentuhan langsung dengan tubuh, dan menggunakan pelindung diri seperti masker dan sarung tangan 3. Jangan meremehkan resiko 4. Bersiaplah terhadap kecelakaan, sebelum memulai eksperimen ketahui tindakan tertentu yang harus diambil jika terjadi pelepasan zat berbahaya secara tidak sengaja. Ketahui letak semua peralatan keselamatan. 5. Bersiaplah memberikan tindakan darurat dasar, selalu beritahukan aktivitas anda kepada rekan anda agar mereka dapat menanggapi secara cepat dan tepat (Daisy .1994) BAB III HASIL 3.1 Alat No Gambar Alat Nama Alat Keterangan+F ungsi 1. NeracaAna litik Neraca analitik = neraca yang digunakan untuk menimbang zat yang butuh ketelitian tinggi dan dalam skala kecil/mikro (biasanya hingga 4 desimal 0,0001 gram) misal = meinmbang zat yang digunakan untuk larutan standar primer 2. spatula Alat ini digunakan untuk memindahkan bahan-bahan kimia 3. autoclave 4 micropipett P1000 (kanan) e digunakan untuk memipet cairan berukuran lebih dari 200 ul sampai 1000 ul, P200 (tengah) untuk volume cairan antara 21 ul sampai 200 ul, dan P20 (kiri) digunakan untuk volume dibawah 20 ul Mortal and Mortar adalah Pestle wadahnya dan pestle adalah penumbuknya yang digunakan untuk menumbuk bahan kimia, biasanya bahan padat 5. Untuk mensterilkan alat dan bahan. 6. Hot plate 7. inkubator alat ini biasa digunakan untuk memanaskan larutan di dalam proses analisa air, lemak dan lain sebagainya. selain itu juga untuk memanaskan aquadest atau pelarut lainnya dalam pembuatan larutan. Alat ini digunakan sebagai tempat fermentasi dengan suhu dan kelembaban terkendali, serta digunakan untuk menumbuhkan media pada pengujian secara mikrobiologis. Pada alat ini biasanya sudah dilengkapi dengan alat pengukur kelembaban. 8. erlenmeyer Untuk menampung larutan, bahan atau cairan. 9. cawan petri Sebagai wadah penyimpanan dan pembuatan kultur media. 10. Bunsen Untuk memanaskan medium, mensterilkan jarum inokulasi dan alat-alat yang terbuat dari platina dan nikrom seperti jarum platina dan ose 11. pinset alat ini digunakan untuk memisahkan suatu campuran 12. Tabung Durham Untuk menampung atau menjebak gas yang terbentuk akibat metabolisme pada bakteri yang diujikan. 12. Rubber Bulb Untuk menyedot larutan yang dipasang pada pangkal pipet ukur dan untuk membuang gas 13. pH meter PH meter adalah portable alat untuk mengukur tingkat keasaman dan kebasa-an air minum 14. Shaker Alat pengocok yang putarannya dapat di atur sesuai dengan yang kita ingin kan. Kecepatan putarannya adalah 120rpm(rotation per menit) 15. Magnetic stirrer magnetic stirrer adalah perangkat laboratorium yang menggunakan medan magnet berputar untuk menyebabkan aduk bar (juga disebut "kutu") direndam dalam cairan berputar sangat cepat, sehingga aduk. 16. Lemari asam Lemari asam ini digunakan untuk tempat mereaksikan berbagai jenis reaksi kimia, terutama dalam mereaksikan zatzat yang berbahaya, beracun, maupun dalam mereaksikan zatzat yang menghasilkan zat lain yang mengeluarkan gas berbahaya, hingga percikan api. 17. Gelas ukur Untukmengukur volume larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu. 18. Destilator Alat yang di gunakan untuk menyuling aneka jenis minyak tanaman dengan proses destilasi (Dahlia, 2011) 3.2 Ruangan Laboratorium (Ruang 1, 2, 3) 1. Ruang Pembuatan Media Didalam ruang pembuatan media terdapat banyak alat-alat yang digunakan untuk menyimpan alat-alat yang digunakan untuk kultur jaringan mulai dari almari penyimpan gelas ukur, neraca analitik, microwave, incubator, oven, strirer, elektroforesis, ependof, sentrifoge, spektrofotometer, lemari penyimpan bahan kimia, sterilisasi pemanasan dimana alat-alat tersebut memiliki kegunaan masing-masing seperti pada pembahasan sebelumnya. Ini merupakan alat yang ada di pembuatan media. Gb. Ruang Pembuatan Media RUANG 2: Penanaman Explant Diruang 2 atau ruang penanaman eksplan terdapat LAFC( untuk inokulasi eksplant dengan aliran udara) . Ruang ini biasanya tidak terlalu besar ukurannya, yaitu 2 x 3 m2. Gb. Ruang Eksplant Ruang 3: Penumbuhan Explant Didalam ruang ini terdapat rak-rak botol, AC yang digunakan untuk menjaga suhu pada ruangan tersebut sehingga tanaman bisa terjamin. Selain itu juga banyak terdapat lampu-lampu neon. Gb. Ruang Penumbuhan eksplant BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan Bioteknologi tanaman adalah penerapan prinsip –prinsip biologi, biokimia dan rekayasa organisme hidup seperti mikroba atau jasad hidup untuk menghasilkan barang dan jasa. Dalam ruang laboratorium bioteknologi terdapat 3 ruang yaitu ruang pembuatan media, yang berisi neraca analitik, microwave, incubator, oven, strirer, elektroforesis, ependof, sentrifoge, spektrofotometer, lemari penyimpan bahan kimia, sterilisasi pemanasan. Untuk ruang 2 terdapat LAFC(Laminar Air Flow Cabinet) yang berfungsi sebagai tempat sterilisasi tanaman, selain itu juga ada lampu neon dan sinar UV.Sedangkan untuk ruang 3 terdapat rak-rak botol, AC dan lampu-lampu neon. 4.2 Kritik dan Saran Kritik =Suara mbak kurang keras sehingga banyak alat yang kurang jelas. Saran = Untuk laporan format jangan terlalu panjang. DAFTAR PUSTAKA AnonymousA,2012.http://forumkimia.multiply.com/reviews/item/6? &show_interstitial=1&u=%2Freviews%2Fitem. Tanggal akses 10 oktober 2012. AnonymousB,2012.http://www.scribd.com/doc/54690425/bioteknolo gi-pertanian.Tanggal akses 10 oktober 2012. AnonymousC,2012.http://bioteknologitanaman.blogspot.com/2008/0 9/bioteknologi-tanaman.html. Tanggal akses 10 oktober 2012. Anonymous D 2012. Ruangan Laboratorium Kultur Jaringan. Tanaman invitro. blogspot.com. Tanggal akses 10 Oktober 2012 Choudhary, M.I., 2008. Keselamatan dan Keamanan Laboratorium Kimia. Yudsitira:Jakarta. Dahlia, Ami. 2011.Nama fungsi dan cara kerja alat alat laboratorium mikrobiologi Sriyanti, Daisy &Ari Wijayani.1994. Teknik Kultur Jaringan. Penerbit Kanisius. Yogyakarta Susilowarno, G.R., 2009. Siap Menghadapi Ujian Nasional 2010. Biologi SMA/MA. Grasindo:Jakarta.