Bukukan Total Pendapatan Rp1,77 Triliun pada Triwulan I 2014

advertisement
SIARAN PERS
UNTUK DISIARKAN SEGERA
PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) Bukukan Total Pendapatan
Rp1,77 Triliun pada Triwulan I 2014
Jakarta, 14 Juli 2014 – PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) mencatat total pendapatan bersih
sebesar Rp 1,77 triliun pada triwulan I tahun 2014 atau naik sebesar 11% dibandingkan periode yang
sama tahun lalu. Dari total pendapatan tersebut, perusahaan menerima laba bersih sebesar Rp
332,28 miliar pada triwulan I tahun 2014 ini.
Dari segi pelayanan peti kemas pada triwulan I 2014 ini, secara total realisasi arus peti kemas di 12
cabang pelabuhan PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) dalam box sebanyak 1.234.707 box atau
sebanyak 1.617.276 twenty-feet equivalent units (TEUs). Pelabuhan Tanjung Priok sendiri melayani
1.416.300 juta TEUs atau mencapai 88% dari seluruh kontainer yang dilayani oleh pelabuhanpelabuhan di bawah pengelolaan IPC.
Di luar peti kemas, kenaikan trafik arus barang terjadi di dermaga curah, seperti pada curah cair
(liquid bulk) yang mengalami kenaikan tipis sebesar 0,08% dari 6.521.310 ton pada triwulan I 2013
menjadi 6.526.539 ton pada triwulan I 2014. Begitu pula dengan curah kering (dry bulk) mengalami
kenaikan sebesar 5% dari 10.314.411 ton pada triwulan I 2013 menjadi 10.937.671 ton pada triwulan
I 2014. Sementara realisasi untuk general cargo yaitu sebesar 3.289.131 ton dan bag cargo sebesar
2.312.791 ton. Sedangkan arus penumpang dalam negeri pada triwulan I 2014 jumlahnya sebesar
201.796 orang.
Untuk dwelling time sendiri, IPC telah melakukan berbagai upaya perbaikan operasional untuk
meningkatkan waktu sandar kapal dan bongkar muat (dwelling time) dari 7,9 hari pada Desember
2013 menjadi 6,02 pada Juni 2014. Berdasarkan arahan dari Menteri Koordinator Perekonomian
Chairul Tanjung, IPC diminta untuk semakin meningkatkan dwelling time dengan target menjadi 4,0
hari pada akhir 2014.
“Sejalan dengan program pemerintah untuk mempercepat pembangunan ekonomi dan memenuhi
tuntutan pasar yang semakin berkembang, perusahaan terus menggiatkan berbagai langkah yang
menunjang efektivitas dan efisiensi layanan. Dan menyoroti persoalan dwelling time, kami optimis
dapat memperbaiki waktu tunggu bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok menjadi empat hari
sesuai arahan dari Menko Perekonomian. Dengan berbagai perbaikan operasional di lapangan dan
melalui koordinasi dengan Bea Cukai dan Otoritas Pelabuhan, proses keluar masuk barang akan
lebih cepat dan lancar,” tutur Direktur Utama IPC R.J. Lino.
Sebagai bagian dari upaya untuk memberikan pelayanan yang optimal, IPC pada tahun 2013 telah
melakukan berbagai langkah pengembangan korporasi sesuai dengan standar internasional. Kini,
IPC telah membentuk sebanyak 16 anak perusahaan yang memiliki fokus bisnis masing-masing.
Salah satu anak perusahaan IPC yang khusus menangani infrastruktur dan pengembangan
pelabuhan, PT Pengembang Pelabuhan Indonesia (PPI) saat ini tengah mengerjakan proyek
pembangunan Terminal NewPriok. Pengerjaan proyek NewPriok Tahap I Container Terminal 1 telah
mencapai 60%. Sebanyak 6.860 pcs piling telah terpasang dari total 9.185 pcs yang direncanakan.
Container Terminal 1 NewPriok ini diharapkan akan siap dioperasikan pada akhir 2014 (panjang
dermaga 400 m) sementara keseluruhan Container Terminal 1 sepanjang 800 m akan beroperasi
penuh pada pertengahan kuartal III 2015 dengan kapasitas daya tampung sebesar 1,5 juta TEUs.
Di sisi lain, anak perusahaan IPC yang juga semakin berkembang adalah PT Indonesia Kendaraan
Terminal (IKT) yang bergerak di bidang usaha terminal kendaraan. Bisnis IKT berkembang pesat
seiring dengan meningkatnya permintaan ekspor mobil ke berbagai negara di Asia. Terlebih, kini
Indonesia memperoleh kepercayaan dari Jepang untuk memproduksi kendaraan ekspor. IKT yang
saat ini memiliki jumlah throughput 510.149 per tahun akan memperluas lahan terminal pelabuhan
dari 23 hektar menjadi 62,5 heltar di tahun 2018. Hal ini untuk mengantisipasi kenaikan permintaan
kendaraan ekspor dari Indonesia. Diharapkan pada 2018 nanti, IKT dapat menjadi terminal
kendaraan terbesar kelima di dunia.
--selesai--
Tentang IPC:
PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC sebagai operator pelabuhan terbesar di Indonesia mempunyai
misi untuk selalu memberikan layanan kelas dunia kepada para pengguna jasanya. IPC memiliki 12 (dua belas)
cabang pelabuhan yang tersebar di wilayah bagian barat Indonesia, yakni Pelabuhan Tanjung Priok, Sunda
Kelapa, Palembang, Pontianak, Teluk Bayur, Banten, Bengkulu, Panjang, Cirebon, Jambi, Pangkal Balam dan
Tanjung Pandan.
Selain itu, IPC memiliki 16 (enam belas) anak perusahaan yang terdiri atas PT. Pelabuhan Tanjung Priok, PT.
Jakarta International Container Terminal, PT. Pengembang Pelabuhan Indonesia, PT. Indonesia Kendaraan
Terminal, PT. Energi Pelabuhan Indonesia, PT. Integrasi Logistik Cipta Solusi, PT. Jasa Peralatan Pelabuhan
Indonesia, PT. Pengerukan Indonesia, PT. Electronic Data Interchange Indonesia, PT. Terminal Petikemas
Indonesia, PT. Pendidikan Maritim dan Logistik Indonesia, PT. IPC Terminal Petikemas, PT. Rumah Sakit
Pelabuhan, PT. Multi Terminal Indonesia, PT. Jasa Armada Indonesia, serta KSO TPK Koja.
Untuk informasi lebih lanjut, silakan menghubungi:
Rima Novianti
Pelaksana Tugas Sekretaris Perusahaan
PT. Pelabuhan Indonesia II (Persero)
Telp
: +6221 4301080
Email
: [email protected]
Website : www.indonesiaport.co.id
Download