Full Text - EJournal Stikes PPNI Bina Sehat Mojokerto

advertisement
PENGARUH PEER GROUP EDUCATION TENTANG SADARI
TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN REMAJA PUTRI
MENGENAI SADARI (PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI)
DI SMAN 1 GONDANG KABUPATEN MOJOKERTO
Enny Virda Yuniarti,S.Kep.Ns.,M.Kes* Arina Rismawati**
*Program Studi Ilmu Keperawatan STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto Jawa Timur
ABSTRACT
Breast cancer is general ferocity in which it often happens on women’s
population throughout the world and it is one of women death causes. Early
detection on breast cancer is truly crucial since its recovery level is high around
(80-90%) through breast care activity. By means of peer group education,
sensitive messages are able to be delivered openly and easely, so that adolescents
have higher knowledge about reproduction health. The purpose of this study at
investigating the influence of peer group education about breast care toward
adolescent girls’ knowledge level on breast care in SMAN 1 Gondang Mojokerto
Regency. This study used pre-experimental research desgin with one group pre
test – post test design. The data were collected by using questionnaire applied
before and after peer group education. After data collection, the data were
processed through some terms including editing, coding, scoring and tabulating
with cross tabulation. The findings revealed that there were the influence of peer
group education about breast care toward adolescent girls’ knowledge level on
breast care in SMAN 1 Gondang Mojokerto Regency. The achievement level of
peer group education about breast care toward adolescent girls’ knowledge level
on breast care was on before peer group education small proportion of
respondents had good knowledge (20,7%) and after peer group education
performed almost entirely of respondents had a good knowledge (86,2%). This
term happened because respondents were applied group process through
discussion.
Key words : Breast cancer, Breast care, Peer group education
kanker payudara sangat penting,
PENDAHULUAN
Kanker payudara merupakan
sebab apabila kanker payudara dapat
keganasan yang paling umum terjadi
dideteksi pada stadium dini dan
pada populasi wanita di seluruh
diobati dengan tepat maka tingkat
dunia, dan merupakan penyebab
kesembuhannya cukup tinggi (80-
tersering
90%) melalui kegiatan yang disebut
kematian
wanita
yang
berusia antara 44 dan 50 tahun
SADARI
(Andrews,
sendiri). Kegiatan SADARI bagi
2009).
Deteksi
dini
(pemeriksaan
payudara
semua perempuan dimulai sejak usia
kematian kurang lebih 39.620 wanita
subur,
meninggal oleh karena penyakit ini.
sebab
85%
kelainan
di
payudara justru pertama kali dikenali
oleh
penderita
sendiri
Data yang diperoleh dari
(Rasjidi,
studi pendahuluan yang dilakukan
2009). Dari fenomena yang ada,
pada tanggal 6 November 2014 di
istilah
SMAN
SADARI
masih
belum
1
Gondang
Kabupaten
tersosialisasi dengan baik, masih
Mojokerto, jumlah remaja putri kelas
banyak remaja putri yang belum
XI-MIA (usia 17-20 tahun) tahun
mengetahui istilah SADARI serta
pelajaran 2014/2015 sebanyak 29
pengaplikasiannya secara baik dan
remaja putri. Hasil wawancara dari
benar. Untuk itu diperlukan suatu
10 remaja putri didapatkan hasil,
pengertian
bahwa 6 remaja putri tidak mengerti
tentang
deteksi
dini
terhadap pencegahan kanker payudra
cara
terutama pelaksanaan pemeriksaan
SADARI dan hanya 4 remaja putri
payudara sendiri sedini mungkin.
yang mengerti tentang pemeriksaan
Dengan harapan semakin dini kanker
SADARI
atau tumor ditemukan, semakin besar
memperhatikan dan meraba payudara
pula harapan kesembuhan.
tetapi
Laporan
Tahunan
Rumah
melakukan
kalau
tidak
pemeriksaan
hanya
mengetahui
pemeriksaan
lengkap
sekedar
tahapan
payudara
Sakit tahun 2012, salah satu kasus
sendiri. Selanjutnya dari 10 remaja
penyakit terbanyak pasien rawat inap
putri tersebut mengakui tidak pernah
di rumah sakit umum pemerintah
membicarakan atau mendiskusikan
adalah
SADARI
:
CA
Mammae,
yaitu
menempati posisi ketiga sebanyak
(7.487 kasus) setelah anemia dan
sesama
teman-teman
sekolah.
Remaja
pendidikan
memerlukan
hipertensi (Dinas Kesehatan Provinsi
pelayanan
kesehatan
Jawa Timur, 2012). Menurut statistik
yang benar, hal ini semakin baik bila
American Cancer Society (2013)
diberikan di sekolah oleh teman
menunjukkan bahwa insiden atau
sebaya melalui pendidikan sebaya
jumlah kasus baru kanker payudara
karena dengan teman sebaya akan
sekitar 232.340 wanita dan jumlah
lebih terbuka dan lebih mudah
berkomunikasi dibandingkan dengan
kelamin, pekerjaan, status sosial
orang tua dan guru. Pendidikan
ekonomi, status kesehatan, minat dan
kesehatan sebaya merupakan metode
lain-lain)
promosi kesehatan untuk mengurangi
tertentu,
resiko
meningkatkan pengetahaun, sikap,
buruk
kesehatan
yang
dalam
yang
jangka
waktu
bertujuan
untuk
disampaikan langsung oleh teman
keyakinan,
dengan usia setara yang disebut peer
sehingga
educator yang telah melewati proses
bertanggung jawab dan menjaga
pelatihan.
kesehatan dirinya (Fitriani, 2011).
Pendidikan
kesehatan
sebaya terdiri dari proses diskusi dari
konsep
yang
sebelumnya
sudah
dan
keterampilan,
remaja
mampu
untuk
Hasil penelitian Sujiah &
Widaryati
(2012)
menunjukkan
dipelajari oleh teman sebaya yang
bahwa metode peer group memiliki
menjadi peer educator, disampaikan
keefektifan
yang
lebih
tinggi
pada teman sebaya laki-laki atau
dibanding
metode
lain
dalam
perempuan sebagai objek penerima
promosi
informasi.
Kelompok
Teman
sebaya
yang
kesehatan
teman
reproduksi.
sebaya
juga
menjadi peer educator memiliki
berguna untuk berbagi pengalaman,
peranan penting dalam memberikan
saling
pengaruh kesehatan tidak hanya dari
kesadaran dan ide baru. Menurut
informasi kesehatan yang diberikan
Imron (2012) remaja lebih senang,
tetapi juga melalui contoh langsung
nyaman,
dari perilaku mereka (Amelia, 2014).
mendiskusikan permasalahan yang
Edukasi
berhubungan
sebaya
merupakan
mendukung,
dan
membangun
terbuka
dengan
apabila
kesehatan
kombinasi dari batasan edukasi dan
reproduksi dengan teman sebayanya.
kelompok sebaya, yang dimaknai
Hal-hal yang dianggap tabu untuk
sebagai sebuah proses untuk melatih
didiskusikan khususnya mengenai
dan memotivasi sekelompok remaja
kesehatan
melalui aktifitas pendidikan informal
ketika informasi diberikan oleh guru
maupun
menjadi
dalam
formal
satu
yang
kelompok
dilakukan
sebaya
(memiliki kesamaan umur, jenis
reproduksi
tidak
informasi
sebayanya.
tabu
diberikan
Dengan
itu
sendiri
lagi
ketika
oleh
teman
demikian,
informasi
yang
benar
tentang
remaja putri kelas XI-MIA (usia 17-
kesehatan reproduksi berasal dari
20 tahun) di SMAN 1 Gondang,
remaja,
sebanyak 29 remaja putri.
ditransfer
atau
dikampanyekan oleh remaja, dan
untuk remaja. Melalui peer group
HASIL PENELITIAN
education,
Tabel 4.1 Distribusi frekuensi
responden berdasarkan umur pada
remaja putri kelas XI-MIA (usia 1720 tahun).
diharapkan
dapat
meningkatkan pengetahuan remaja
putri
mengenai
(pemeriksaan
SADARI
payudara
sendiri)
sebagai deteksi dini adanya kanker
payudara.
Tujuan dalam penelitian ini
adalah untuk menganalisi pengaruh
peer
group
SADARI
education
terhadap
tentang
tingkat
pengetahuan remaja putri mengenai
SADARI.
No
1
2
3
4
Umur
17 tahun
18 tahun
19 tahun
20 tahun
Total
F
18
9
2
0
29
%
62,1
31
6,9
0
100
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa sebagian besar responden
berumur 17 tahun yaitu sebanyak 18
responden (62,1%).
Tabel 4.2 Distribusi frekuensi responden
berdasarkan kelas pada remaja putri
kelas XI-MIA (usia 17-20 tahun).
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan desain pra eksperimen
No
Kelas
1 Kelas XI-MIA
F
29
%
100
29
100
(one group pre test – post test
design). Populasi dalam penelitian
ini adalah semua remaja putri kelas
XI-MIA
(usia
17-20
tahun)
di
SMAN 1 Gondang, sebanyak 29
remaja putri. Pada penelitian ini
teknik sampling yang digunakan
adalah non probability sampling
dengan jenis sampling jenuh. Sampel
dalam penelitian ini adalah semua
Total
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa responden seluruhnya kelas XIMIA yaitu sebanyak 29 responden
(100%).
Tabel 4.3 Distribusi frekuensi responden
berdasarkan informasi tentang SADARI
pada remaja putri kelas XI-MIA (usia
17-20 tahun).
No
Informasi Tentang
SADARI
F
%
1
2
Pernah
Tidak pernah
6
23
20,7
79,3
Total
29
100
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa hampir seluruhnya responden
tidak pernah mendapatkan informasi
tentang SADARI yaitu sebanyak 23
responden (79,3%).
Tabel 4.4 Distribusi frekuensi tingkat
pengetahuan remaja putri mengenai
SADARI sebelum dilakukan peer group
education tentang SADARI.
No Kriteria
1 Baik
2 Cukup
3 Kurang
Total
Sebelum (Pre test)
F
%
6
20,7
11
37,9
12
41,4
29
100
No
1
2
3
Sesudah (Post
Kriteria test)
F
%
Baik
25
86,2
Cukup
4
13,8
Kurang
0
0
Total
Tabel 4.5 Distribusi frekuensi tingkat
pengetahuan remaja putri mengenai
SADARI sesudah dilakukan peer group
education tentang SADARI.
100
Hasil penelitian terhadap 29
responden menunjukkan pada saat
sesudah dilakukan peer group education
hampir
seluruhnya
responden
berpengetahuan baik yaitu sebanyak 25
responden (86,2%).
Tabel 4.6 Perbedaan perolehan hasil
penelitian sebelum dan
sesudah
dilakukan peer group education tentang
SADARI terhadap tingkat pengetahuan
remaja putri mengenai SADARI di
SMAN
1
Gondang
Kabupaten
Mojokerto.
No Kriteria
1
2
3
Baik
Cukup
Kurang
Total
Hasil penelitian terhadap 29
responden menunjukkan pada saat
sebelum dilakukan peer group education
hampir
setengah
responden
berpengetahuan kurang yaitu sebanyak
12 responden (41,4%).
29
Pre test
Post test
F
% F
%
6
20,7 25
86,2
11
37,9 4
13,8
12
41,4 0
0
29
100 29 100
Hasil
penelitian
dapat
disimpulkan bahwa analisis dengan
menggunakan Cross Tabulation /
tabulasi silang diperoleh hasil output
tingkat keberhasilan peer group
education tentang SADARI terhadap
tingkat pengetahuan remaja putri
mengenai SADARI adalah pada saat
sebelum dilakukan peer group
education sebagian kecil responden
memiliki pengetahuan baik (20,7%)
dan pada saat sesudah dilakukan peer
group education hampir seluruhnya
responden memiliki pengetahuan
baik (86,2%). Sehingga sebelum dan
sesudah dilakukan peer group
education terjadi kenaikan 65,5%.
kurang karena mereka tidak pernah
PEMBAHASAN
suatu pengertian tentang deteksi dini
mendapatkan
tentang
SADARI. Untuk itu diperlukan
terhadap
1. Identifikasi
tingkat
pengetahuan remaja putri
mengenai SADARI sebelum
dilakukan
peer
group
education tentang SADARI
Sebelum dilakukan peer
informasi
pencegahan
payudara
terutama
kanker
pelaksanaan
pemeriksaan payudara sendiri sedini
mungkin. Dengan harapan semakin
dini kanker atau tumor ditemukan,
group education tentang SADARI
semakin
dapat diketahui bahwa dari 29
kesembuhan.
sampel
2. Identifikasi
tingkat
pengetahuan remaja putri
mengenai SADARI sesudah
dilakukan
peer
group
education tentang SADARI
Setelah dilakukan peer
penelitian
terdapat
12
responden atau 41,4% remaja putri
yang memiliki pengetahuan kurang.
Faktor
yang
mempengaruhi
pengetahuan tentang SADARI salah
satunya
yaitu
penyajian
informasi.
data
pada
menunjukkan
Hasil
tabel
bahwa
4.3
hampir
seluruhnya responden tidak pernah
mendapatkan
SADARI
informasi
yaitu
responden
tentang
sebanyak
(79,3%).
23
Menurut
Mubarak (2011) kemudahan untuk
memperoleh suatu informasi dapat
mempercepat
memperoleh
seseorang
pengetahuan
yang
besar
dapat diketahui bahwa dari 29
sampel
penelitian
education
dilakukan
memiliki
peer
group
pengetahuan
terdapat
25
responden atau 86,2% remaja putri
yang memiliki pengetahuan baik.
Faktor
yang
mempengaruhi
pengetahuan tentang SADARI salah
satunya yaitu umur. Hasil penyajian
data pada tabel 4.1 menunjukkan
bahwa sebagian besar responden
berumur 17 tahun yaitu sebanyak 18
responden (62,1%).
Menurut
sebelum
harapan
group education tentang SADARI
baru.
Hampir setengah responden
pula
Cahyaningsih
(2011) remaja umur antara 17-20
tahun
berpikir
telah
mencapai
secara
stadium
operasional.
Mungkin lebih tepat remaja pada
misalnya hal-hal yang menunjang
masa ini dikatakan telah mempunyai
kesehatan
kemampuan
meningkatkan
untuk
memproses
informasi.
Pendidikan
Sebagian besar responden
berumur
17
tahun
memiliki
sehingga
dapat
kualitas
dapat
hidup.
mempengaruhi
seseorang termasuk juga perilaku
seseorang akan pola hidup terutama
pengetahuan baik karena dalam
dalam
masa
berperan serta dalam pembangunan.
perkembangannya
menuju
memotivasi
Pada
mengembangkan
sistem
pendidikan seseorang makin mudah
Sistem
menerima informasi. Pengetahuan
penilaian ini bukan saja mencakup
sangat erat hubungannya dengan
penilaian tentang benar atau salah
pendidikan,
tetapi juga strategi pengambilan
bahwa dengan pendidikan yang
keputusan
tentang
tinggi maka orang tersebut akan
seseorang
memberikan
penilaian
individual.
bagaimana
respon
terhadap stimulus yang meragukan.
makin
sikap
kedewasaan seorang remaja perlu
suatu
umumnya
untuk
dimana
tinggi
diharapkan
semakin luas pula pengetahuannya.
Seluruh responden adalah
Dengan berkembangnya pemikiran
kelas XI-MIA yang dimana pada
kognitifnya, seorang remaja lebih
remaja sekolah tingkat SMA
mampu
tersebut proses berpikirnya lebih
mengenal
hal-hal
yang
meragukan.
matang, jadi informasi yang didapat
Faktor
lain
yang
mempengaruhi pengetahuan tentang
tentang SADARI akan lebih mudah
diterima.
SADARI yaitu pendidikan. Hasil
penyajian
data
menunjukkan
responden
pada
bahwa
kelas
tabel
4.2
seluruhnya
XI-MIA
yaitu
sebanyak 29 responden (100%).
Menurut Wawan dan Dewi
3. Menganalisa pengaruh peer
group
education
tentang
SADARI terhadap tingkat
pengetahuan remaja putri
mengenai SADARI
Perbedaan perolehan hasil
(2010) bahwa pendidikan diperlukan
didapatkan
untuk
dilakukan peer group education
mendapatkan
informasi
pada
saat
sebelum
sebagian kecil responden memiliki
informasi adalah kelompok sendiri
pengetahuan baik yaitu sebanyak 6
akan lebih mudah dipahami oleh
responden (20,7%) sedangkan pada
sasaran atau klien. Selain itu dalam
saat sesudah dilakukan peer group
berkomunikasi remaja akan lebih
education
seluruhnya
terbuka, hal-hal yang sangat sensitif
responden memiliki pengetahuan
dapat tersampaikan dan masalah
baik yaitu sebanyak 25 responden
yang ada dapat terselesaikan.
hampir
(86,2%).
Pada
Menurut Imron (2012) peer
education
saat
responden
group merupakan institusi sosial
proses
kelompok
kedua
proses
diskusi.
setelah
memiliki
keluarga
peranan
yang
yang
sangat
peer
mempengaruhi
group
dilakukan
yaitu
Hal
melalui
ini
hasil
akan
perolehan
penting bagi kehidupan remaja. Di
sebelum dan sesudah dilakukan peer
dalam peer group education terjadi
group education tentang SADARI
proses belajar sosial, yaitu individu
terhadap tingkat pengetahuan remaja
mengadopsi kebiasaan, sikap, ide,
putri
keyakinan, nilai-nilai, dan pola-pola
dimana pada saat sesudah dilakukan
tingkah laku laku yang dilakukan
peer
oleh
seluruhnya
pendidik
sebaya
(peer
educator) akan lebih bermanfaat
mengenai
group
SADARI
education
responden
yang
hampir
memiliki
pengetahuan baik (86,2%).
karena pengetahuan yang diterima
dan
dilakukan
antar
kelompok
sebaya yang mempunyai hubungan
lebih akrab dan “bahasa” yang
dari
hasil
penelitian Amelia (2014) metode
pendidikan sebaya ini sangat efektif
sebagai metode penyampaian suatu
pesan
Dengan
atau
informasi
penyampai
Ada pengaruh peer group education
tentang SADARI terhadap tingkat
digunakan sama.
Didukung
SIMPULAN
tertentu.
sejumlah
pengetahuan remaja putri mengenai
SADARI
sendiri)
(pemeriksaan
di
SMAN
1
payudara
Gondang
Kabupaten Mojokerto dengan hasil
perolehan
dilakukan
pada
saat
sebelum
peer group education
sebagian kecil responden memiliki
demonstrasi/simulasi,
pengetahuan baik (20,7%) dan pada
popular,
saat sesudah dilakukan peer group
interaktif, majalah/cerita) agar
education
hampir
seluruhnya
para remaja putri dapat lebih
responden
memiliki
pengetahuan
baik (86,2%).
drama,
mengetahui
permainan
pentingnya
melakukan
menyukai
musik
SADARI
permainan
dan
dengan
SARAN
tujuan agar mereka tidak bosan
1. Diharapkan bagi remaja putri
dan mudah memahami tentang
saling
memberikan
informasi
SADARI.
Dengan
tentang
cara
melakukan
SADARI
dengan benar.
harapan semakin dini kanker
Literatur
atau tumor ditemukan, semakin
Amelia, C.R. 2014. Pendidikan
Sebaya
Meningkatkan
Pengetahuan Sindrom
pramenstruasi
pada
Remaja. Medical Journal of
Brawijaya. Diakses tanggal
30
November 2014
American Cancer Society. 2013.
Statistics
about Breast
Cancer
(http://www.cancer.org/cance
r/brea
stcancer/detailedguide/breastcancer- key-statistics, diakses
tanggal 20 November 2014)
besar pula harapan kesembuhan.
2. Diharapkan para guru atau kader
UKS
sering
memberikan
penyuluhan tentang pentingnya
melakukan
SADARI
(pemeriksaan payudara sendiri)
sebagai
deteksi
dini
kanker
payudara.
3. Diharapkan
selanjutnya
kelompok
kelompok
bagi
peneliti
supaya
ada
perlakuan
dan
kontrol,
sehingga
Andrews, G. 2009. Buku Ajar
Kesehatan
Reproduksi
Wanita. Jakarta: EGC
hasil penelitian yang didapat
lebih baik dan menggunakan
pendidikan
group
kesehatan
education
peer
melalui
pendekatan
kreatif
yang
dimodifikasi
(role
play,
Cahyaningsih,
D.S.
2011.
Pertumbuhan
Perkembangan Anak dan
Remaja.
Jakarta:
CV
Trans Info Media
Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa
Timur. 2012.
Profil
Kesehatan Provinsi Jawa
Timur
(http://dinkes.jatimprov.go.id/
,
diakses tanggal 28
Oktober 2014)
Fitriani, D. 2011. Pengaruh Edukasi
Sebaya terhadap Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS) pada Agregat Anak
Usia Sekolah yang Beresiko
Kecacingan di Desa Baru
Kecamatan Manggar Belitung
Timur. Jurnal Universitas
Indonesia. Diakses tanggal 14
November 2014
Imron,
A.
2012.
Pendidikan
Kesehatan
Reproduksi
Remaja : Peer Educator
&
Efektivitas Program PIKKRR di Sekolah. Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media
Mubarak, W.I. 2011. Promosi
Kesehatan
Untuk
Kebidanan.
Jakarta:
Salemba Medika
Rasjidi, I (a). 2009. Deteksi Dini &
Pencegahan Kanker pada
Wanita.
Jakarta:
CV
Sagung Seto
Sujiah & Widaryati. 2012. Pengaruh
Pendidikan
Kesehatan
Reproduksi melalui Peer
Group pada Pengetahun
dan Sikap Anak
Jalanan
tentang Penyakit Menular
Seksual. Jurnal STIKES
Aisyiyah
Yogyakarta.
Diakses
tanggal
30
November 2014
Wawan dan Dewi M, A. 2010. Teori
&
Pengukuran
Pengetahuan, Sikap dan
Perilaku
Manusia.
Yogyakarta: Nuha Medika
Download