PENGARUH HEALTH EDUCATION TERHADAP SIKAP REMAJA PUTRI TENTANG SADARI DI SMAN 1 PACET KABUPATEN MOJOKERTO Enny Virda Yuniarti*, Dwi Rohmawati** Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto E-mail : http://www.stikes-ppni.ac.id ABSTRACT Breast cancer is the number two cause of death for women in Indonesia. The earlier the cancer / tumor is found then the cure rate will be higher. One of the secondary prevention of breast cancer is a breast self-exam. Lack of information on early detection efforts Ca mammary caused young women tend to be negative attitude in accepting the BSE. This study aims to proved the effect of health education on the attitudes of young women about BSE in SMA Negeri 1 Pacet Mojokerto. The research used pre-experimental design with One-Group Pre-Post Test Design. Population of all teenage girls in class XI numbered 142 to obtained a sample of 50 girls were taken by purposive sampling. Health education independent variables and the dependent variable teenage attitude about BSE. Data is take by questionnaire which use before and after health education. Before being given health education obtained a negative attitude as much as 45 adolescent girls (90%) and after being given health education obtained a positive attitude as much as 46 adolescent girls (92%). Statistical tests Mc. Nemar with use of SPSS for Windows version 20.0, the results show values of 0.000 and the value ρ α of 0.05. Because the value 𝜌 < ∝ then H0 is rejected, which means there is effect of health education on the attitudes of young women about BSE in SMA Negeri 1 Pacet Mojokerto. The excess in the Health Education can influence the attitudes of young women when new information regarding BSE is given with a different atmosphere from the usual lectures and demonstrations. Keywords: Attitude, BSE, Health Education tentang PENDAHULUAN Kanker payudara yang juga disebut dengan merupakan payudara Ca Mamae pertumbuhan yang pencegahan dini kanker terutama sikap terhadap payudara remaja putri mengenai SADARI sedini mungkin. terkontrol Dengan karena terjadi perubahan abnormal kanker/ dari tingkat kesembuhan akan semakin gen tidak sel deteksi yang berperan dalam pembelahan sel. Kanker payudara sampai sekarang tumor semakin ditemukan dini maka tinggi. menjadi Di dunia, kanker merupakan masalah karena merupakan jenis kematian penyakit nomor 2 setelah kanker kejadiannya kardiovaskuler. Diperkirakan 7,5 juta paling tinggi di Indonesia (Pusat orang meninggal akibat kanker, dan Komunikasi Publik Setjen Depkes, lebih dari 70% kematian terjadi di 2011 dikutip dalam saputri, 2012). negara Maka peranan pendidikan kesehatan (WHO dan World Bank, 2005). adalah melakukan intervensi faktor Berdasarkan perilaku sehingga perilaku individu, International Agency for Research kelompok, atau masyarakat sesuai on Cancer (IARC), diketahui bahwa dengan kesehatan pada tahun 2012 terdapat 14.067.894 SADARI kasus baru kanker dan 8.201.575 sekunder kematian akibat kanker di seluruh kanker payudara (Rasjidi, 2009). dunia. Kanker payudara merupakan Berdasarkan fenomena yang ada di jenis kanker dengan persentase kasus masyarakat masih banyak remaja baru (setelah dikontrol dengan umur) putri yang belum mengetahui tentang tertinggi, SADARI, sehingga remaja putri Berdasarkan Data Riset Kesehatan cenderung bersikap negatif mengenai Dasar SADARI. Belum banyak pendidikan penderita kesehatan mengenai SADARI dalam Indonesia pada tahun 2013, diketahui upaya deteksi dini kanker payudara. bahwa Provinsi Jawa Timur memiliki Untuk itu perlu diberikan pengertian estimasi jumlah penderita kanker yang angka nilai-nilai (Notoatmodjo, merupakan masih harapan 2011). pencegahan miskin dan Data yaitu 2013, berkembang GLOBOCAN, sebesar estimasi kanker 43,3%. jumlah payudara di payudara terbesar yaitu 9.688 (Pusat (Pusat Data & Informasi Kemenkes Data & Informasi Kemenkes RI, RI, 2015). 2015). Berdasarkan data yang Menurut penelitian yang diperoleh dari Studi Pendahuluan dilakukan oleh I Dewa Ayu (2013) di pada tanggal 17 Desember 2015 di SMA SMA menyatakan bahwa ada pengaruh Negeri 1 Pacet. Hasil Negeri wawancara bahwa 7 dari 10 remaja pendidikan putri ketika ditanya seberapa penting tingkat SADARI SADARI dilakukan, mereka 1 Manado yang kesehatan terhadap pengetahuan tentang pada siswi setelah menjawab tidak tau dan kurang diberikan intervensi dalam hal ini penting sehingga pendidikan pernah melakukan mereka tidak SADARI, kesehatan. Menurut 3 Lawrence Green, sikap merupakan diantaranya mengerti dan pernah salah satu faktor yang mempengaruhi melakukan SADARI. Terdapat 1 perubahan perilaku individu. Oleh remaja putri diantaranya mempunyai sebab riwayat kanker dikeluarganya. sebagai upaya intervensi perilaku Tingginya prevalensi kanker di Indonesia perlu dilakukan itu, pendidikan kesehatan harus diarahkan pada sikap tersebut. (Notoatmodjo, 2011). Bagaimana tindakan pencegahan dan deteksi dini sikap remaja putri tentang SADARI yaitu juga akan terkait dengan kebiasaan dengan pemeriksaan melakukan payudara sendiri remaja putri (SADARI) (Melda S, 2008 dikutip SADARI. dalam Saputri, 2012). Faktanya, kesehatan lebih mengakibatkan banyak kanker payudara dalam Apabila tidak melakukan pendidikan diperoleh dapat rendahnya stadium dini dapat dideteksi dengan pengetahuan remaja putri tentang cara SADARI (Erniyati, 2006 dikutip SADARI sehingga kesadaran (sikap) dalam SADARI remaja putri menjadi rendah terhadap yang kesehatan dan penyakit, maka sulit sederhana, mudah, cepat, dan hasil mendeteksi penyakit-penyakit yang dapat terjadi. Remaja putri menjadi enggan Saputri, merupakan 2012). pemeriksaan diketahui secara langsung melakukan SADARI dan akibatnya kanker payudara tidak dapat XI di SMAN 1 Pacet Kabupaten terdeteksi secara dini. Oleh sebab itu, Mojokerto berjumlah pendidikan Besar sampel pada penelitian ini kesehatan sangat diperlukan. didapatkan 50 remaja putri dilakukan Pendidikan kesehatan dalam mencapai 142 siswi. perubahan dengan menggunakan metode perilaku purposive sampling. Penelitian ini masyarakat ditekankan pada faktor dilaksanakan pada tanggal 16 & 20 predisposisi perilaku, April 2016. pemberian informasi dengan atau Variabel independen dalam peningkatan pengetahuan dan sikap penelitian (Notoatmodjo, Dengan education. Variabel dependen dalam memberikan pendidikan kesehatan penelitian ini adalah sikap remaja tentang pengetahuan putri tentang SADARI. Instrumen meningkat yang digunakan untuk pengumpulan sehingga bersikap positif dengan data pada penelitian ini dengan mau SADARI menggunakan kuesioner. Peneliti sebagai deteksi dini kanker payudara menggunakan kuesioner untuk sehingga mau menerapkan SADARI mengetahui secara rutin. sesudah intervensi. Kuesioner untuk remaja 2011). SADARI, putri menerima dapat cara Tujuan penelitian ini adalah ini adalah sikap health sebelum dan sikap terdiri dari 13 pernyataan untuk menganalisis pengaruh health multiple choice. Peneliti education terhadap sikap remaja menggunakan lembar kuesioner yang putri tentang SADARI di SMAN 1 didapatkan peneliti dari konsep yang Pacet Kabupaten Mojokerto. sudah ada dan sedikit modifikasi dari konsep yang sudah ada. Data yang BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilakukan dengan diperoleh selanjutnya dianalisis dengan menggunakan teknik statistik menggunakan rancangan penelitian Mc.Nemar untuk mengetahui pra eksperimen (one group prestest- pengaruh variabel independen pos test). Populasi dalam penelitian (health education) terhadap variabel ini adalah seluruh remaja putri kelas dependen (sikap remaja putri tentang SADARI) dengan tingkat kemaknaan α ≤ 0,05. HASIL PENELITIAN Data distribusi frekuensi karakteristik responden remaja putri SMAN 1 Pacet Kabupaten Mojokerto dapat dilihat pada tabel 1 Tabel 4.2 didapatkan bahwa hampir seluruhnya responden yang pendidikan ibu SMA yaitu sebanyak 66 responden (66,0%). Karakteristik Responden berdasarkan Pekerjaan Ibu Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan Ibu Di SMA Negeri 1 Pacet Kabupaten Mojokerto dibawah ini. Karakteristik Responden berdasarkan Usia Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia Di SMAN 1 Pacet Kabupaten Mojokerto NO Usia F % 1 2 18 Th 48 96% 19 Th 2 4% Total 50 100% Tabel 4.1 didapatkan bahwa hampir seluruhnya responden berusia 18 tahun yaitu sebanyak 48 responden (96,0%). Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan Ibu Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu Di SMA Negeri 1 Pacet Kabupaten Mojokerto NO Pendidikan F Ibu 1 SD 11 2 SMP 1 3 SMA 33 4 DIPLOMA 2 5 SARJANA 3 Total 50 % NO Pekerjaan F % Ibu 1 PNS 2 4,0% 2 Perawat 1 2,0% 3 Bidan 2 4,0% 4 Swasta 12 24,0% 5 Wiraswasta 4 8,0% 6 Swasta 8 16,0% 7 Petani 8 16,0% 8 IRT 21 42,0% Total 50 100,0% Tabel 4.3 didapatkan bahwa hampir setengah responden yang pekerjaan ibu sebagai ibu rumah tangga yaitu sebanyak 21 responden (42,0%). Karakteristik Responden berdasarkan Informasi SADARI Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Informasi SADARI Di SMA Negeri 1 Pacet Kabupaten Mojokerto NO 22,0% 2,0% 66,0% 4,0% 6,0% 100,0% 1 2 Informasi F % Pernah 7 14% Tidak Pernah 43 86% Total 50 100% Tabel 4.4 didapatkan bahwa sebagian besar responden tidak pernah mendapatkan informasi tentang SADARI responden (86,0%). sebanyak 43 Karakteristik Responden berdasarkan Sumber Informasi Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sumber Informasi Di SMA Negeri 1 Pacet Kabupaten Mojokerto Distribusi Frekuensi Sikap Remaja Putri Sesudah Diberikan Health Education Tentang SADARI. Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Sikap Remaja Putri Sesudah Diberikan Health Education Tentang SADARI Di SMA Negeri 1 Pacet Kabupaten Mojokerto NO NO Sumber F % Informasi 1 Teman 1 14,3% 2 Media Massa 1 14,3% 3 Tenakes 2 28,6% 4 Televisi/Radio 3 42,8% Total 7 100,0% Tabel 4.5 didapatkan bahwa responden yang pernah mendapatkan sumber informasi tentang SADARI dari televisi/radio sebanyak 3 responden (42,8%). Distribusi Frekuensi berdasarkan Sikap Remaja Putri Sebelum Diberikan Health Education Tentang SADARI. Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Sikap Remaja Putri Sebelum Diberikan Health Education Tentang SADARI Di SMA Negeri 1 Pacet Kabupaten Mojokerto NO Sikap F % Sebelum 1 Positif 5 10% 2 Negatif 45 90% Total 50 100% Tabel 4.7 didapatkan sebagian besar sikap remaja putri sebelum diberikan Health Education sebanyak 45 (90%) responden bersikap negatif. Sikap F % Sesudah 1 Positif 46 92% 2 Negatif 4 8% Total 50 100% Tabel 4.8 didapatkan sebagian besar sikap remaja putri meningkat menjadi positif sesudah diberikan health education sebanyak 46 responden (92%). PEMBAHASAN Sikap Remaja Dilakukan Putri Health Sebelum Education Tentang SADARI Sikap remaja putri sebelum dilakukan health education secara umum berdasarkan tabel 4.7 dapat diketahui bahwa sebagian besar remaja putri memiliki sikap negatif mengenai SADARI sebanyak 45 responden (90%). Dapat dilihat pada tabel 4.4 faktanya masih banyak remaja putri yang tidak pernah mendapatkan informasi tentang SADARI sebanyak 43 responden (86%). Hal ini didukung oleh teori Mar’at (2010) dipengaruhi bahwa oleh sikap kebutuhan HIV/AIDS siswa dimana didapatkan nilai t sebesar -2,982 dengan P value < (0,05). seseorang, informasi tentang objek atau subjek pada Dalam hal ini kurangnya yang dimiliki, dan informasi serta peran lingkungan kelompok dimana seseorang tersebut seperti orang tua khususnya ibu dan bergabung. (Sarwono, teman dapat mempengaruhi sikap 2009) jika seseorang mengenali dan remaja putri. Apabila remaja putri memiliki pengetahuan yang luas kurang mendapatkan informasi lebih tentang objek sikap yang disertai banyak mengenai SADARI dan tidak dengan perasaan positif mengenai didukung oleh lingkungan sekitar kognisinya, maka seseorang akan seperti ibu dan teman maka sikap cenderung negatif tersebut akan tetap ada dalam Menurut mendekati (approach) objek sikap tersebut. Sebaliknya, bila diri seseorang anggapan, remaja putri harus mampu merubah pengetahuan, dan keyakinan negatif sikap negatif tersebut menjadi positif yang disertai dengan perasaan tidak dengan mau menerima SADARI senang terhadap objek sikap, maka sebagai deteksi dini kanker payudara. memiliki individu tersebut. Sehingga seseorang cenderung “menjauhinya”. Artinya, seseorang akan menentang, Sikap menolak, dan menghindar dari objek Dilakukan tersebut. Tentang SADARI Remaja Putri Health Sesudah Education Hal ini dapat ditunjang dari Sikap remaja putri sesudah hasil penelitian Agustina (2013) dari dilakukan health education tentang 48 responden sikap siswa tentang SADARI dapat dilihat pada tabel 4.8 HIV/AIDS diberikan bahwa 46 responden (92%) dari 50 pendidikan kesehatan sebagian besar responden dimana 44 remaja putri meningkat dengan usia 18 tahun dan 2 remaja setelah pada kategori baik (56,3%). Hasil analisis menunjukkan putri dengan usia 19 tahun bahwa terdapat pengaruh pendidikan meningkat menjadi positif. Faktanya kesehatan terhadap sikap tentang setelah diberikan health education informasi remaja putri mengenai didapatkan nilai probabilitas 0,000 SADARI dengan p value < (0,05). bertambah dan sikap remaja putri juga positif. Hal ini dipengaruhi oleh semakin Adapun Health kelebihan dalam Education dapat bertambahnya keingintahuan mereka mempengaruhi sikap remaja putri mengenai SADARI. Serta remaja ketika mendapatkan informasi baru putri mengenai SADARI yang diberikan mau menerima SADARI sebagai deteksi dini kanker payudara. Hal ini di dukung oleh teori bahwa salah pendidikan tujuan kesehatan tahapannya dimana satu yaitu bertujuan dari dengan suasana berbeda dari yakni ceramah dan biasanya demonstrasi. Remaja putri juga dengan menyukai leaflet yang diberikan edukasi peneliti karena banyak gambar yang meningkatkan lebih mudah dipahami serta video tahap pengetahuan, mengubah sikap, dan slide yang lebih lengkap serta mengarahkan perilaku yang menarik. Hal inilah mempermudah diinginkan oleh kegiatan tersebut remaja putri untuk mendapatkan (Maulana, 2009). informasi yang lebih sehingga remaja Dari penelitian yang dilakukan oleh I Dewa Ayu (2013) di SMA putri mampu bersikap positif dalam menerima SADARI. Negeri 1 Manado dari 97 responden pengetahuan siswi tentang SADARI Menganalisa setelah Education Terhadap Sikap Remaja diberikan pendidikan Pengaruh kesehatan sebagian besar meningkat Putri pada kategori baik (81,4%). Hasil Diberikan analisis menunjukkan bahwa ada Tentang SADARI pengaruh pendidikan kesehatan Sebelum Dan Health Health Sesudah Education Sebelum dan sesudah diberikan terhadap tingkat pengetahuan tentang health SADARI setelah remaja putri tentang SADARI di diberikan intervensi dalam hal ini SMA Negeri 1 Pacet Kabupaten pendidikan Mojokerto. Terdapat perbedaan yang pada siswi kesehatan dimana education terhadap sikap dapat dilihat dari perolehan hasil sebelum dan sesudah dilakukan masyarakat ditekankan pada faktor health education tentang SADARI predisposisi perilaku, dengan pemberian informasi uji dari menggunakan Mc. atau software peningkatan pengetahuan dan sikap. program SPSS versi 20.0 dengan Menurut Sarwono (2010). Beberapa derajat aplikasi Nemar dengan kemaknaan ∝< 0,05. cara untuk Menghasilkan nilai 𝜌 value sebesar individu 0,000<∝ deferensiasi 0,05 terbukti sebelum membentuk salah satunya sikap dengan yaitu dengan health education dari 50 sampel berkembangnya intelengensi, penelitian terdapat 5 remaja putri bertambahnya pengalaman, sejalan (10%) termasuk dalam kriteria sikap dengan bertambahnya usia, maka ada positif, terjadi peningkatan setelah hal-hal diberikan health education menjadi sejenis, sekarang 46 responden (92%) dengan kriteria tersendiri lepas dari sikap positif. Remaja putri yang Terhadap objek tersebut bersikap positif ini saat diberikan terbentuk sikap sendiri pula. yang tadinya Informasi health education tentang SADARI dipandang jenisnya. merupakan salah satu setiap pertanyaan dengan baik dan sikap. benar. Sedangkan 45 remaja putri dapat membimbing mereka untuk (90%) termasuk dalam kriteria sikap memahami hal yang baru. Dalam hal negatif sebelum diberikan health ini education tentang SADARI, dan pengetahuan setelah diberikan health education health education tentang SADARI. tentang SADARI berkurang menjadi Dampak 4 responden atau 8% criteria sikap Education pada sikap remaja putri negatif. berdampak Notoatmodjo pendidikan mencapai (2011) kesehatan perubahan yang dapat benar-benar fokus dan menganalisa Hal ini didukung oleh teori faktor dianggap Informasi remaja disebabkan mempengaruhi yang diberikan putri diberikan dengan mengikuti pemberian positif. karena Health Hal ini bertambahnya bahwa informasi yang diperoleh remaja dalam putri. Sehingga minat keingintahuan perilaku remaja putri meningkat selain itu juga ditunjang umur remaja putri. putri tentang SADARI di SMA Semakin Negeri bertambahnya umur 1 Pacet Kabupaten menunjukkan kematangan dari segi Mojokerto. fisik, sosial, psikologis sehingga hasil pada saat berkomunikasi remaja putri (0,000) < α (0,05) maka H0 ditolak mudah memahami ditandai dengan dan H1 diterima. adanya feed back yang positif. bersikap 4 diantaranya negatif disebabkan hal karena p value 1. Responden masih ini Mc.Nemar dengan Saran Tetapi masih ada diantara 50 responden, uji Dibuktikan bisa kurangnya Diharapkan menambah agar informasi dapat tentang SADARI sehingga sikap remaja konsentrasi remaja putri dalam putri positif dalam menerima cara menyerap materi yang telah SADARI sebagai deteksi dini diberikan oleh peneliti. kanker payudara. 2. Sekolah Simpulan 1. Sikap remaja diberikan putri health sebelum Diharapkan bagi institusi education pendidikan untuk bekerja sama tentang SADARI di SMA Negeri pada pihak tenaga medis dalam 1 Pacet Kabupaten Mojokerto, mengadakan sebagian besar dalam kriteria kesehatan sikap negatif yaitu sebanyak 45 SADARI. remaja putri (90%). 2. Sikap remaja diberikan putri health penyuluhan terutama mengenai 3. Peneliti Selanjutnya sesudah education Diharapkan bagi selanjutnya peneliti dapat tentang SADARI di SMA Negeri mengimplementasikan metode ini 1 Pacet Kabupaten Mojokerto, untuk hampir seluruhnya dalam kriteria responden dalam masalah yang sikap positif yaitu sebanyak 46 berbeda remaja putri (92%). pendidikan meningkatkan atau sikap membandingkan kesehatan dengan 3. Terdapat pengaruh antara Health penggunaan media cetak seperti education terhadap sikap remaja booklet dengan media elektronik seperti film strip. Sehingga dapat menambah informasi mengembangkan dan refrensi di bidang ilmu keperawatan pada penelitian selanjutnya. 4. Pelayanan Kesehatan Sebaiknya pendidikan memberikan kesehatan tentang SADARI ke sekolah-sekolah lain untuk meningkatkan derajat kesehatan wanita. DAFTAR PUSTAKA Agustina, W., Indriyati. & Bintoro, W. 2013. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Tentang Hiv/Aids Pada Siswa Kelas Xi Di Smun I Teras. (Http://www.Jurnal.Usahidsolo .Ac.Id/Index.Php/Jiki). Diakses pada tanggal 24 November 2015. I Maulana, Heri D. J. 2009. Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC. Dewa Ayu. 2013. Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Tingkat Pengetahuan Siswi Tentang SADARI Sebagai Deteksi Dini Kanker Payudara Di SMA Negeri 1 Manado. Diakses Pada Tanggal 03 September 2015. Mar’at, Samsunuwiyati & Kartono L.I. 2010. Perilaku Manusia (Pengantar Singkat Tentang Psikologi). Bandung: PT Refika Aditama. Notoatmodjo, Soekidjo. 2011. Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta. Pusat Data & Informasi Kemenkes RI. 2015. Situasi Penyakit Kanker. Diakses pada tanggal 25 November 2015. Rasjidi. Imam. 2009. Deteksi Dini & Pencegahan Kanker Pada Wanita. Jakarta: CV. Sagung Seto. Sarwono, Sarlito Wirawan. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: Rajawali Pers. Riset Kesehatan Dasar, 2013. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2013. Saputri LO, 2012. Peningkatan Pengetahuan dan Sikap Dalam Pemilihan Jajanan Sehat Menggunakan Alat Permainan Edukatif Ular Tangga. Jurnal Universitas Air Langga Surabaya. Aceessed Februari 02, 201.