pengaruh health education terhadap sikap remaja putri tentang

advertisement
PENGARUH HEALTH EDUCATION TERHADAP SIKAP
REMAJA PUTRI TENTANG SADARI DI SMAN 1
PACET KABUPATEN MOJOKERTO
Enny Virda Yuniarti*, Dwi Rohmawati**
Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto
E-mail : http://www.stikes-ppni.ac.id
ABSTRACT
Breast cancer is the number two cause of death for women in Indonesia.
The earlier the cancer / tumor is found then the cure rate will be higher. One of
the secondary prevention of breast cancer is a breast self-exam. Lack of
information on early detection efforts Ca mammary caused young women tend to
be negative attitude in accepting the BSE. This study aims to proved the effect of
health education on the attitudes of young women about BSE in SMA Negeri 1
Pacet Mojokerto. The research used pre-experimental design with One-Group
Pre-Post Test Design. Population of all teenage girls in class XI numbered 142 to
obtained a sample of 50 girls were taken by purposive sampling. Health education
independent variables and the dependent variable teenage attitude about BSE.
Data is take by questionnaire which use before and after health education. Before
being given health education obtained a negative attitude as much as 45
adolescent girls (90%) and after being given health education obtained a positive
attitude as much as 46 adolescent girls (92%). Statistical tests Mc. Nemar with
use of SPSS for Windows version 20.0, the results show values of 0.000 and the
value ρ α of 0.05. Because the value 𝜌 < ∝ then H0 is rejected, which means there
is effect of health education on the attitudes of young women about BSE in SMA
Negeri 1 Pacet Mojokerto. The excess in the Health Education can influence the
attitudes of young women when new information regarding BSE is given with a
different atmosphere from the usual lectures and demonstrations.
Keywords: Attitude, BSE, Health Education
tentang
PENDAHULUAN
Kanker payudara yang juga
disebut
dengan
merupakan
payudara
Ca
Mamae
pertumbuhan
yang
pencegahan
dini
kanker
terutama
sikap
terhadap
payudara
remaja
putri
mengenai SADARI sedini mungkin.
terkontrol
Dengan
karena terjadi perubahan abnormal
kanker/
dari
tingkat kesembuhan akan semakin
gen
tidak
sel
deteksi
yang
berperan
dalam
pembelahan sel. Kanker payudara
sampai
sekarang
tumor
semakin
ditemukan
dini
maka
tinggi.
menjadi
Di dunia, kanker merupakan
masalah karena merupakan jenis
kematian penyakit nomor 2 setelah
kanker
kejadiannya
kardiovaskuler. Diperkirakan 7,5 juta
paling tinggi di Indonesia (Pusat
orang meninggal akibat kanker, dan
Komunikasi Publik Setjen Depkes,
lebih dari 70% kematian terjadi di
2011 dikutip dalam saputri, 2012).
negara
Maka peranan pendidikan kesehatan
(WHO dan World Bank, 2005).
adalah melakukan intervensi faktor
Berdasarkan
perilaku sehingga perilaku individu,
International Agency for Research
kelompok, atau masyarakat sesuai
on Cancer (IARC), diketahui bahwa
dengan
kesehatan
pada tahun 2012 terdapat 14.067.894
SADARI
kasus baru kanker dan 8.201.575
sekunder
kematian akibat kanker di seluruh
kanker payudara (Rasjidi, 2009).
dunia. Kanker payudara merupakan
Berdasarkan fenomena yang ada di
jenis kanker dengan persentase kasus
masyarakat masih banyak remaja
baru (setelah dikontrol dengan umur)
putri yang belum mengetahui tentang
tertinggi,
SADARI, sehingga remaja putri
Berdasarkan Data Riset Kesehatan
cenderung bersikap negatif mengenai
Dasar
SADARI. Belum banyak pendidikan
penderita
kesehatan mengenai SADARI dalam
Indonesia pada tahun 2013, diketahui
upaya deteksi dini kanker payudara.
bahwa Provinsi Jawa Timur memiliki
Untuk itu perlu diberikan pengertian
estimasi jumlah penderita kanker
yang
angka
nilai-nilai
(Notoatmodjo,
merupakan
masih
harapan
2011).
pencegahan
miskin
dan
Data
yaitu
2013,
berkembang
GLOBOCAN,
sebesar
estimasi
kanker
43,3%.
jumlah
payudara
di
payudara terbesar yaitu 9.688 (Pusat
(Pusat Data & Informasi Kemenkes
Data & Informasi Kemenkes RI,
RI, 2015).
2015).
Berdasarkan
data
yang
Menurut
penelitian
yang
diperoleh dari Studi Pendahuluan
dilakukan oleh I Dewa Ayu (2013) di
pada tanggal 17 Desember 2015 di
SMA
SMA
menyatakan bahwa ada pengaruh
Negeri
1
Pacet.
Hasil
Negeri
wawancara bahwa 7 dari 10 remaja
pendidikan
putri ketika ditanya seberapa penting
tingkat
SADARI
SADARI
dilakukan,
mereka
1
Manado
yang
kesehatan
terhadap
pengetahuan
tentang
pada
siswi
setelah
menjawab tidak tau dan kurang
diberikan intervensi dalam hal ini
penting
sehingga
pendidikan
pernah
melakukan
mereka
tidak
SADARI,
kesehatan.
Menurut
3
Lawrence Green, sikap merupakan
diantaranya mengerti dan pernah
salah satu faktor yang mempengaruhi
melakukan SADARI. Terdapat 1
perubahan perilaku individu. Oleh
remaja putri diantaranya mempunyai
sebab
riwayat kanker dikeluarganya.
sebagai upaya intervensi perilaku
Tingginya prevalensi kanker
di
Indonesia
perlu
dilakukan
itu,
pendidikan
kesehatan
harus diarahkan pada sikap tersebut.
(Notoatmodjo,
2011).
Bagaimana
tindakan pencegahan dan deteksi dini
sikap remaja putri tentang SADARI
yaitu
juga akan terkait dengan kebiasaan
dengan
pemeriksaan
melakukan
payudara
sendiri
remaja
putri
(SADARI) (Melda S, 2008 dikutip
SADARI.
dalam Saputri, 2012). Faktanya,
kesehatan
lebih
mengakibatkan
banyak
kanker
payudara
dalam
Apabila
tidak
melakukan
pendidikan
diperoleh
dapat
rendahnya
stadium dini dapat dideteksi dengan
pengetahuan remaja putri tentang
cara SADARI (Erniyati, 2006 dikutip
SADARI sehingga kesadaran (sikap)
dalam
SADARI
remaja putri menjadi rendah terhadap
yang
kesehatan dan penyakit, maka sulit
sederhana, mudah, cepat, dan hasil
mendeteksi penyakit-penyakit yang
dapat
terjadi. Remaja putri menjadi enggan
Saputri,
merupakan
2012).
pemeriksaan
diketahui
secara
langsung
melakukan SADARI dan akibatnya
kanker
payudara
tidak
dapat
XI di SMAN 1 Pacet Kabupaten
terdeteksi secara dini. Oleh sebab itu,
Mojokerto berjumlah
pendidikan
Besar sampel pada penelitian ini
kesehatan
sangat
diperlukan.
didapatkan 50 remaja putri dilakukan
Pendidikan kesehatan dalam
mencapai
142 siswi.
perubahan
dengan
menggunakan
metode
perilaku
purposive sampling. Penelitian ini
masyarakat ditekankan pada faktor
dilaksanakan pada tanggal 16 & 20
predisposisi
perilaku,
April 2016.
pemberian
informasi
dengan
atau
Variabel independen dalam
peningkatan pengetahuan dan sikap
penelitian
(Notoatmodjo,
Dengan
education. Variabel dependen dalam
memberikan pendidikan kesehatan
penelitian ini adalah sikap remaja
tentang
pengetahuan
putri tentang SADARI. Instrumen
meningkat
yang digunakan untuk pengumpulan
sehingga bersikap positif dengan
data pada penelitian ini dengan
mau
SADARI
menggunakan
kuesioner.
Peneliti
sebagai deteksi dini kanker payudara
menggunakan
kuesioner
untuk
sehingga mau menerapkan SADARI
mengetahui
secara rutin.
sesudah intervensi. Kuesioner untuk
remaja
2011).
SADARI,
putri
menerima
dapat
cara
Tujuan penelitian ini adalah
ini
adalah
sikap
health
sebelum
dan
sikap terdiri dari 13 pernyataan
untuk menganalisis pengaruh health
multiple
choice.
Peneliti
education terhadap sikap remaja
menggunakan lembar kuesioner yang
putri tentang SADARI di SMAN 1
didapatkan peneliti dari konsep yang
Pacet Kabupaten Mojokerto.
sudah ada dan sedikit modifikasi dari
konsep yang sudah ada. Data yang
BAHAN DAN METODE
Penelitian ini dilakukan dengan
diperoleh
selanjutnya
dianalisis
dengan menggunakan teknik statistik
menggunakan rancangan penelitian
Mc.Nemar
untuk
mengetahui
pra eksperimen (one group prestest-
pengaruh
variabel
independen
pos test). Populasi dalam penelitian
(health education) terhadap variabel
ini adalah seluruh remaja putri kelas
dependen (sikap remaja putri tentang
SADARI) dengan tingkat kemaknaan
α ≤ 0,05.
HASIL PENELITIAN
Data
distribusi
frekuensi
karakteristik responden remaja putri
SMAN
1
Pacet
Kabupaten
Mojokerto dapat dilihat pada tabel 1
Tabel 4.2 didapatkan bahwa
hampir seluruhnya responden yang
pendidikan ibu SMA yaitu sebanyak
66 responden (66,0%).
Karakteristik
Responden
berdasarkan Pekerjaan Ibu
Tabel 4.3 Distribusi
Frekuensi
Responden Berdasarkan
Pekerjaan Ibu Di SMA
Negeri 1 Pacet Kabupaten
Mojokerto
dibawah ini.
Karakteristik
Responden
berdasarkan Usia
Tabel 4.1 Distribusi
Frekuensi
Responden Berdasarkan
Usia Di SMAN 1 Pacet
Kabupaten Mojokerto
NO
Usia
F
%
1
2
18 Th
48
96%
19 Th
2
4%
Total
50
100%
Tabel 4.1 didapatkan bahwa
hampir seluruhnya responden berusia
18 tahun yaitu sebanyak 48
responden (96,0%).
Karakteristik
Responden
berdasarkan Pendidikan Ibu
Tabel 4.2 Distribusi
Frekuensi
Responden Berdasarkan
Pendidikan Ibu Di SMA
Negeri 1 Pacet Kabupaten
Mojokerto
NO Pendidikan F
Ibu
1 SD
11
2 SMP
1
3 SMA
33
4 DIPLOMA
2
5 SARJANA
3
Total
50
%
NO
Pekerjaan F
%
Ibu
1 PNS
2
4,0%
2 Perawat
1
2,0%
3 Bidan
2
4,0%
4 Swasta
12
24,0%
5 Wiraswasta 4
8,0%
6 Swasta
8
16,0%
7 Petani
8
16,0%
8 IRT
21
42,0%
Total
50
100,0%
Tabel 4.3 didapatkan bahwa
hampir setengah responden yang
pekerjaan ibu sebagai ibu rumah
tangga yaitu sebanyak 21 responden
(42,0%).
Karakteristik
Responden
berdasarkan Informasi SADARI
Tabel 4.4 Distribusi
Frekuensi
Responden Berdasarkan
Informasi SADARI Di
SMA Negeri 1 Pacet
Kabupaten Mojokerto
NO
22,0%
2,0%
66,0%
4,0%
6,0%
100,0%
1
2
Informasi
F
%
Pernah
7
14%
Tidak Pernah 43
86%
Total
50
100%
Tabel 4.4 didapatkan bahwa
sebagian besar responden tidak
pernah
mendapatkan
informasi
tentang SADARI
responden (86,0%).
sebanyak
43
Karakteristik
Responden
berdasarkan Sumber Informasi
Tabel 4.5 Distribusi
Frekuensi
Responden Berdasarkan
Sumber Informasi Di
SMA Negeri 1 Pacet
Kabupaten Mojokerto
Distribusi Frekuensi Sikap Remaja
Putri Sesudah Diberikan Health
Education Tentang SADARI.
Tabel 4.8 Distribusi
Frekuensi
Sikap
Remaja
Putri
Sesudah Diberikan Health
Education
Tentang
SADARI Di SMA Negeri
1
Pacet
Kabupaten
Mojokerto
NO
NO
Sumber
F
%
Informasi
1 Teman
1
14,3%
2 Media Massa
1
14,3%
3 Tenakes
2
28,6%
4 Televisi/Radio 3
42,8%
Total
7 100,0%
Tabel 4.5 didapatkan bahwa
responden yang pernah mendapatkan
sumber informasi tentang SADARI
dari televisi/radio sebanyak 3
responden (42,8%).
Distribusi Frekuensi berdasarkan
Sikap Remaja Putri Sebelum
Diberikan
Health
Education
Tentang SADARI.
Tabel 4.7 Distribusi
Frekuensi
Sikap
Remaja
Putri
Sebelum
Diberikan
Health Education Tentang
SADARI Di SMA Negeri
1
Pacet
Kabupaten
Mojokerto
NO
Sikap
F
%
Sebelum
1 Positif
5
10%
2 Negatif
45
90%
Total
50
100%
Tabel 4.7 didapatkan sebagian
besar sikap remaja putri sebelum
diberikan
Health
Education
sebanyak 45 (90%) responden
bersikap negatif.
Sikap
F
%
Sesudah
1 Positif
46
92%
2 Negatif
4
8%
Total
50
100%
Tabel
4.8
didapatkan
sebagian besar sikap remaja putri
meningkat menjadi positif sesudah
diberikan health education sebanyak
46 responden (92%).
PEMBAHASAN
Sikap
Remaja
Dilakukan
Putri
Health
Sebelum
Education
Tentang SADARI
Sikap remaja putri sebelum
dilakukan health education secara
umum berdasarkan tabel 4.7 dapat
diketahui
bahwa
sebagian
besar
remaja putri memiliki sikap negatif
mengenai SADARI sebanyak 45
responden (90%). Dapat dilihat pada
tabel 4.4 faktanya masih banyak
remaja putri yang tidak pernah
mendapatkan
informasi
tentang
SADARI sebanyak 43 responden
(86%).
Hal ini didukung oleh teori
Mar’at
(2010)
dipengaruhi
bahwa
oleh
sikap
kebutuhan
HIV/AIDS
siswa
dimana
didapatkan nilai t sebesar -2,982
dengan P value < (0,05).
seseorang, informasi tentang objek
atau subjek
pada
Dalam hal ini kurangnya
yang dimiliki, dan
informasi serta peran lingkungan
kelompok dimana seseorang tersebut
seperti orang tua khususnya ibu dan
bergabung.
(Sarwono,
teman dapat mempengaruhi sikap
2009) jika seseorang mengenali dan
remaja putri. Apabila remaja putri
memiliki pengetahuan yang luas
kurang mendapatkan informasi lebih
tentang objek sikap yang disertai
banyak mengenai SADARI dan tidak
dengan perasaan positif mengenai
didukung oleh lingkungan sekitar
kognisinya, maka seseorang akan
seperti ibu dan teman maka sikap
cenderung
negatif tersebut akan tetap ada dalam
Menurut
mendekati
(approach)
objek sikap tersebut. Sebaliknya, bila
diri
seseorang
anggapan,
remaja putri harus mampu merubah
pengetahuan, dan keyakinan negatif
sikap negatif tersebut menjadi positif
yang disertai dengan perasaan tidak
dengan mau menerima SADARI
senang terhadap objek sikap, maka
sebagai deteksi dini kanker payudara.
memiliki
individu
tersebut.
Sehingga
seseorang cenderung “menjauhinya”.
Artinya, seseorang akan menentang,
Sikap
menolak, dan menghindar dari objek
Dilakukan
tersebut.
Tentang SADARI
Remaja
Putri
Health
Sesudah
Education
Hal ini dapat ditunjang dari
Sikap remaja putri sesudah
hasil penelitian Agustina (2013) dari
dilakukan health education tentang
48 responden sikap siswa tentang
SADARI dapat dilihat pada tabel 4.8
HIV/AIDS
diberikan
bahwa 46 responden (92%) dari 50
pendidikan kesehatan sebagian besar
responden dimana 44 remaja putri
meningkat
dengan usia 18 tahun dan 2 remaja
setelah
pada
kategori
baik
(56,3%). Hasil analisis menunjukkan
putri
dengan
usia
19
tahun
bahwa terdapat pengaruh pendidikan
meningkat menjadi positif. Faktanya
kesehatan terhadap sikap tentang
setelah diberikan health education
informasi remaja putri mengenai
didapatkan nilai probabilitas 0,000
SADARI
dengan p value < (0,05).
bertambah
dan
sikap
remaja putri juga positif. Hal ini
dipengaruhi
oleh
semakin
Adapun
Health
kelebihan
dalam
Education
dapat
bertambahnya keingintahuan mereka
mempengaruhi sikap remaja putri
mengenai SADARI. Serta remaja
ketika mendapatkan informasi baru
putri
mengenai SADARI yang diberikan
mau
menerima
SADARI
sebagai deteksi dini kanker payudara.
Hal ini di dukung oleh teori
bahwa
salah
pendidikan
tujuan
kesehatan
tahapannya
dimana
satu
yaitu
bertujuan
dari
dengan
suasana
berbeda
dari
yakni
ceramah
dan
biasanya
demonstrasi.
Remaja
putri
juga
dengan
menyukai leaflet yang diberikan
edukasi
peneliti karena banyak gambar yang
meningkatkan
lebih mudah dipahami serta video
tahap
pengetahuan,
mengubah
sikap,
dan slide yang lebih lengkap serta
mengarahkan
perilaku
yang
menarik. Hal inilah mempermudah
diinginkan oleh kegiatan tersebut
remaja putri untuk mendapatkan
(Maulana, 2009).
informasi yang lebih sehingga remaja
Dari penelitian yang dilakukan
oleh I Dewa Ayu (2013) di SMA
putri mampu bersikap positif dalam
menerima SADARI.
Negeri 1 Manado dari 97 responden
pengetahuan siswi tentang SADARI
Menganalisa
setelah
Education Terhadap Sikap Remaja
diberikan
pendidikan
Pengaruh
kesehatan sebagian besar meningkat
Putri
pada kategori baik (81,4%). Hasil
Diberikan
analisis menunjukkan bahwa ada
Tentang SADARI
pengaruh
pendidikan
kesehatan
Sebelum
Dan
Health
Health
Sesudah
Education
Sebelum dan sesudah diberikan
terhadap tingkat pengetahuan tentang
health
SADARI
setelah
remaja putri tentang SADARI di
diberikan intervensi dalam hal ini
SMA Negeri 1 Pacet Kabupaten
pendidikan
Mojokerto. Terdapat perbedaan yang
pada
siswi
kesehatan
dimana
education
terhadap
sikap
dapat dilihat dari perolehan hasil
sebelum
dan
sesudah
dilakukan
masyarakat ditekankan pada faktor
health education tentang SADARI
predisposisi
perilaku,
dengan
pemberian
informasi
uji
dari
menggunakan
Mc.
atau
software
peningkatan pengetahuan dan sikap.
program SPSS versi 20.0 dengan
Menurut Sarwono (2010). Beberapa
derajat
aplikasi
Nemar
dengan
kemaknaan
∝<
0,05.
cara
untuk
Menghasilkan nilai 𝜌 value sebesar
individu
0,000<∝
deferensiasi
0,05
terbukti
sebelum
membentuk
salah
satunya
sikap
dengan
yaitu
dengan
health education dari 50 sampel
berkembangnya
intelengensi,
penelitian terdapat 5 remaja putri
bertambahnya pengalaman, sejalan
(10%) termasuk dalam kriteria sikap
dengan bertambahnya usia, maka ada
positif, terjadi peningkatan setelah
hal-hal
diberikan health education menjadi
sejenis,
sekarang
46 responden (92%) dengan kriteria
tersendiri
lepas
dari
sikap positif. Remaja putri yang
Terhadap
objek
tersebut
bersikap positif ini saat diberikan
terbentuk sikap sendiri pula.
yang
tadinya
Informasi
health education tentang SADARI
dipandang
jenisnya.
merupakan
salah
satu
setiap pertanyaan dengan baik dan
sikap.
benar. Sedangkan 45 remaja putri
dapat membimbing mereka untuk
(90%) termasuk dalam kriteria sikap
memahami hal yang baru. Dalam hal
negatif sebelum diberikan health
ini
education tentang SADARI, dan
pengetahuan
setelah diberikan health education
health education tentang SADARI.
tentang SADARI berkurang menjadi
Dampak
4 responden atau 8% criteria sikap
Education pada sikap remaja putri
negatif.
berdampak
Notoatmodjo
pendidikan
mencapai
(2011)
kesehatan
perubahan
yang
dapat
benar-benar fokus dan menganalisa
Hal ini didukung oleh teori
faktor
dianggap
Informasi
remaja
disebabkan
mempengaruhi
yang
diberikan
putri
diberikan
dengan
mengikuti
pemberian
positif.
karena
Health
Hal
ini
bertambahnya
bahwa
informasi yang diperoleh remaja
dalam
putri. Sehingga minat keingintahuan
perilaku
remaja putri meningkat selain itu
juga ditunjang umur remaja putri.
putri tentang SADARI di SMA
Semakin
Negeri
bertambahnya
umur
1
Pacet
Kabupaten
menunjukkan kematangan dari segi
Mojokerto.
fisik, sosial, psikologis sehingga
hasil
pada saat berkomunikasi remaja putri
(0,000) < α (0,05) maka H0 ditolak
mudah memahami ditandai dengan
dan H1 diterima.
adanya feed back yang positif.
bersikap
4
diantaranya
negatif
disebabkan
hal
karena
p value
1. Responden
masih
ini
Mc.Nemar
dengan
Saran
Tetapi masih ada diantara 50
responden,
uji
Dibuktikan
bisa
kurangnya
Diharapkan
menambah
agar
informasi
dapat
tentang
SADARI sehingga sikap remaja
konsentrasi
remaja
putri
dalam
putri positif dalam menerima cara
menyerap
materi
yang
telah
SADARI sebagai deteksi dini
diberikan oleh peneliti.
kanker payudara.
2. Sekolah
Simpulan
1. Sikap
remaja
diberikan
putri
health
sebelum
Diharapkan
bagi
institusi
education
pendidikan untuk bekerja sama
tentang SADARI di SMA Negeri
pada pihak tenaga medis dalam
1 Pacet Kabupaten Mojokerto,
mengadakan
sebagian besar dalam kriteria
kesehatan
sikap negatif yaitu sebanyak 45
SADARI.
remaja putri (90%).
2. Sikap
remaja
diberikan
putri
health
penyuluhan
terutama
mengenai
3. Peneliti Selanjutnya
sesudah
education
Diharapkan
bagi
selanjutnya
peneliti
dapat
tentang SADARI di SMA Negeri
mengimplementasikan metode ini
1 Pacet Kabupaten Mojokerto,
untuk
hampir seluruhnya dalam kriteria
responden dalam masalah yang
sikap positif yaitu sebanyak 46
berbeda
remaja putri (92%).
pendidikan
meningkatkan
atau
sikap
membandingkan
kesehatan
dengan
3. Terdapat pengaruh antara Health
penggunaan media cetak seperti
education terhadap sikap remaja
booklet dengan media elektronik
seperti film strip. Sehingga dapat
menambah
informasi
mengembangkan
dan
refrensi
di
bidang ilmu keperawatan pada
penelitian selanjutnya.
4. Pelayanan Kesehatan
Sebaiknya
pendidikan
memberikan
kesehatan
tentang
SADARI ke sekolah-sekolah lain
untuk
meningkatkan
derajat
kesehatan wanita.
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, W., Indriyati. & Bintoro,
W. 2013. Pengaruh Pendidikan
Kesehatan
Terhadap
Pengetahuan
Dan
Sikap
Tentang Hiv/Aids Pada Siswa
Kelas Xi Di Smun I Teras.
(Http://www.Jurnal.Usahidsolo
.Ac.Id/Index.Php/Jiki). Diakses
pada tanggal 24 November
2015.
I
Maulana, Heri D. J. 2009. Promosi
Kesehatan. Jakarta: EGC.
Dewa Ayu. 2013. Pengaruh
Pendidikan
Kesehatan
Terhadap
Tingkat
Pengetahuan Siswi Tentang
SADARI Sebagai Deteksi
Dini Kanker Payudara Di
SMA Negeri 1 Manado.
Diakses Pada Tanggal 03
September 2015.
Mar’at, Samsunuwiyati & Kartono
L.I. 2010. Perilaku Manusia
(Pengantar Singkat Tentang
Psikologi). Bandung: PT
Refika Aditama.
Notoatmodjo,
Soekidjo.
2011.
Kesehatan Masyarakat: Ilmu
dan Seni. Jakarta: Rineka
Cipta.
Pusat Data & Informasi Kemenkes
RI. 2015. Situasi Penyakit
Kanker. Diakses pada tanggal
25 November 2015.
Rasjidi. Imam. 2009. Deteksi Dini &
Pencegahan Kanker Pada
Wanita. Jakarta: CV. Sagung
Seto.
Sarwono, Sarlito Wirawan. 2010.
Pengantar Psikologi Umum.
Jakarta: Rajawali Pers.
Riset Kesehatan Dasar, 2013. Badan
Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan
Kementerian
Kesehatan RI Tahun 2013.
Saputri LO, 2012. Peningkatan
Pengetahuan dan Sikap Dalam
Pemilihan
Jajanan
Sehat
Menggunakan Alat Permainan
Edukatif Ular Tangga. Jurnal
Universitas
Air
Langga
Surabaya. Aceessed Februari
02, 201.
Download