Perubahan Politik L

advertisement
ABSTRAK
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
(A) Nama
(B) NPM
(C) Judul
:
:
:
(D) Jumlah Halaman
(E) Kata Kunci
:
:
(F)
:
Isi Singkat Skripsi
Latifa Rahma
993112350150249
Perubahan Politik Luar Negeri Jepang Pasca Perang
Dingin di Kawasan Asia Timur (Periode 1991-2000)
ix + 130 Lampiran.
Politik Luar Negeri Jepang, Pasca Perang Dingin,
Keamanan
Sistem internasional bipolar berlangsung segera setelah berakhirnya Perang Dunia II,
ditandai dengan berkuasanya dua kekuatan yang memiliki perbedaan sistem politik dan
sistem ekonomi sebesar perbedaan ideologi yang dianut. Dua kekuatan tersebut dikenal
dengan sebutan Blok Barat yang dimotori oleh Amerika Serikat dan Blok Timur dibawah
komando Uni Soviet yang berpaham komunis. Dengan ini Perang Dingin telah dimulai.
Perang Dingin berlangsung tanpa adanya konfrontasi militer atau pertempuran fisik antara
kedua blok. Runtuhnya Uni Soviet pada akhirnya menandai bahwa Perang Dingin telah usai.
Amerika Serikat dan Uni Soviet tidak lagi merupakan negara-negara yang ditakutkan dunia.
Keruntuhan Uni Soviet yang dikarenakan munculnya konsep “Glasnot dan Prestorika” telah
mengubah sistem internasional. Perubahan ini ditandai dengan munculnya negara-negara
besar baru seperti Jepang, yang telah merubah konfigurasi global sistem internasional. Dunia
telah menjadi multipolar. Berakhirnya Perang Dingin membawa dampak tersendiri bagi
Jepang. Tekanan-tekanan dari dunia internasional yang diberikan kepadanya berbeda dari
negara-negara lain. Jepang sebagai negara adikuasa ekonomi, diharapkan memberikan
sumbangan yang lebih besar dalam bidang politik dan keamanan sesuai dengan kekuatan
ekonominya. Jepang menampakkan perubahan-perubahan kualitatif dalam politik luar
negerinya pasca Perang Dingin. Ditandai dengan berlakunya Undang-Undang yang
memperbolehkan negara ini mengirim Pasukan Bela Diri-nya bertugas keluar negeri dalam
misi perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sebelumnya, Undang-Undang ini dianggap
menentang konstitusi yang tertuang dalam bab II pasal 9 Undang-Undang Dasar Jepang.
Apabila terpaksa Jepang dapat memainkan peranan dominan dalam bidang politik dan
keamanan di kawasan, namun harus tetap berada dalam kerangka perjanjian keamanan
bilateral antara Jepang dan Amerika Serikat. Jepang dapat memberikan sumbangan yang
berarti dalam bidang politik dan keamanan dunia pada umumnya dan khususnya di kawasan
Asia Timur, dengan tidak mengesampingkan perkembangan dan pertumbuhan ekonomi yang
merupakan pokok dari politik luar negerinya.
(G) Referensi
:
(H) Pembimbing I
Pembimbing II
:
:
44 buku + 10 jurnal + 4 dokumen + 10 majalah + 11 surat
kabar + 3 website (1965-2005)
Zulkarnain, SIP, M.Si.
Drs. Asran Jalal, M.Si.
Download