BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Sumber daya alam

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Sumber daya alam dapat dikelola secara lestari dan berkelanjutan jika masyarakat
paham dan memiliki pengetahuan tentang pentingnya pelestarian dan pengelolaan
Lingkungan secara berkelanjutan. Sebagai sebuah upaya untuk mengubah cara pandang dan
perilaku segenap komponen masyarakat agar memiliki kepedulian dan kesadaran yang lebih
baik tentang pentingnya kelestarian lingkungan.
Pendidikan lingkungan merupakan salah satu faktor penting untuk mengurangi
kerusakan lingkungan hidup dan merupakan sarana yang penting dalam menghasilkan
Sumber daya manusia yang dapat melaksanakan prinsip pembangunan yang berkelanjutan.
Pendidikan lingkungan dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman dan
kepedulian masyarakat dalam mencari pemecahan dan pencegahan timbulnya masalah yang
disebabkan oleh kerusakan lingkungan yang dampaknya sudah bisa kita rasakan bersama,
seperti berbagai bencana alam yang akhir-akhir ini sering terjadi baik di belahan bumi
indonesia maupun. Kegiatan pendidikan lingkungan memerlukan metode atau pendekatan
yang tepat sesuai dengan karakteristik persoalan dan kelompok sasaran yang dihadapi.
Menurut anonim (2007), Pendidikan lingkungan tidak akan merubah situasi dan kondisi
lingkungan yang rusak menjadi baik. Memberikan pelatihan lingkungan kepada mahasiswa
akan menghasilkan masyarakat yang sadar akan betapa pentingnya keadaan lingkungan yang
seimbang untuk kehidupan yang sempurna. Namun pendidikan lingkungan tidak dapat
dilakukan dalam waktu yang singkat, melainkan membutuhkan proses untuk menciptakan
sumber daya manusia yang peduli akan lingkungan. Atas dasar itulah Pendidikan lingkungan
harus diberikan sedini mungkin, agar dapat mengurangi kerusakan lingkungan.
B. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana sosialisasi dan implementasi PKLH melalui jalur luar sekolah?
1
C. TUJUAN
Adapun tujuan dibuatnya makalah ini yaitu:
1. Mengetahui bagaimana cara mensosialisasikan PKLH melalui jalur luar sekolah
2. Mengetahui bagaimana penerapan atau implementasi PKLH melalui jalur luar
sekolah
3. Menyelesaikan salah satu tugas dari Mata Kuliah PKLH.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. MASALAH SERIUS YANG TERKAIT DENGAN ASPEK LINGKUNGAN HIDUP
Memberikan pemahaman terhadap kependudukan dan lingkungan hidup kepada
masyarakat merupakan hal yang pokok untuk menjamin keseimbangan lingkungan dan
menghindari akan bahaya atau masalah yang akan ditimbulkan nantinya.
Oleh sebab itu diperlukan suatu objek masalah yang disosialisasikan yang
berhubungan dengan masalah lingkungan, adapun objek tersebut adalah:
1. Pertambahan penduduk yang tinggi yang menyebabkan tingginya tekanan pada
lingkungan.
2. Bertambahnya aktivitas pembangunan yang cenderung mempengaruhi lingkungan
alamiahnya.
3. Gunung dan bukit yang gundul menyebabkan erosi, longsor dan banjir serta
sedimentasi di bagian bawah.
4. Kondisi daerah resapan hilang atau berkurang fungsinya.
5. Banyaknya limbah-limbah dari industri, kendaraan peternakan, domestik, pertanian
dan lain
6. Pencemaran, lahan kritis dan bencana alam
7. Pengangguran, kemiskinan dan kesehatan masyarakat.
Berbagai contoh kerusakan lingkungan hidup, yaitu adanya lebih dari 60 daerah kritis
di Indonesia, meningkatnya lahan kritis, pencemaran, kerusakan lingkungan hunian kota oleh
banjir, intrusi, bencana alam yang menimbulkan kerugian harta, jiwa dan rusaknya
infrastruktur kota serta pemukimkan. Gempa bumi dan tsunami di Aceh, gempa di DIY,
Jateng, Maluku, Manokwari, Jakarta menimbulkan masalah yang tidak mudah diselesaikan
dalam waktu yang singkat.
Masalah sosial ekonomi masyarakat yaitu pengangguran di Indonesia 10% dari
jumlah penduduk dan kemiskinan 14%, isu perubahan iklim yang berdampak pada kenaikan
3
suhu dan lingkungan, naiknya muka air laut yang membahayakan bagi kehidupan kota-kota
di tepi pantai.
B. SOSIALISASI PKLH MELALUI JALUR LUAR SEKOLAH
Untuk mengurangi sekaligus mencegah masalah lingkungan hidup yang telah
tercantum pada bagian sub A. maka perlu adanya Sosialisasi tentang kependudukan dan
lingkungan hidup perlu diselenggarakan, agar masyarakat luas memahamiakan pentingnya
kesadaran diri terhadap lingkungan. Sosialisasi ini sangat diperlukan karena masyarakat kita
saat ini masih tergolong minim dalam pemahaman dan implikasi dari pendidikan
kependudukan dan lingkungan hidup mereka. Dari sosialisasi PKLH ini diharapkan mampu
menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan
dan dapat menambah pengetahuan tentang PKLH kepada masyarakat.
Kebijaksanaan pemerintah dalam hal penanganan masalah-masalah kependudukan
dan lingkungan hidup telah tersedia,tinggal kesadaran masyarakat yang senantiasa harus
dibina. Upaya pembinaan kepedulian terhadap masalah kependudukan dan lingkungan hidup
disamping melalui jalur pendidikan sekolah, dapat pula dilaksanakan melalui jalur
pendidikan luar sekolah, jalur pendidikan ini secara konseptual sering diabaikan, padahal
kalau dilaksanakan dengan baik, hasilnya akan cukup memuaskan. Hal ini disebabkan oleh
beberapa alas an :
1. Jangkauan sasarannya sangat luas, mencakup seluruh komponen masyarakat dan
meliputi penduduk pada semua kategori usia.
2. Strategi dan pendekatan yang dipilih sangat bervariasi dan ini bisa disesuaikan dengan
situasi dan kondisi setempat.
3. Kesempatan” Belajar “ di masyarakat lebih banyak dari pada di sekolah.
Sosialisasi PKLH melalui jalur pendidikan luar sekolah berarti memberi kesempatan
yang seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mendapatkan informasi dan untuk “ Belajar”
tentang masalah kependudukan dan lingkungan hidup. Sosialisasi dapat dilakukan melalui
kegiatan komunikasi baik secara formal maupun informal.
4
Proses komunikasi formal yang di maksud adalah proses penyampaian informasi atau
pesan kepada masyarakat yang di sengaja dan terprogram seperti penyuluhan, sarsehan, serta
pemutaran video.
Menurut Ki Hajar Dewantara ada tiga pusat pendidikan yaitu sekolah, keluarga dan
masyarakat. Dilingkungan keluarga sosialisasi PKLH ditujukan kepada seluruh anggota
keluarga terutama anak. Berdasarkan sifat hubungan orang tua /anak didalam keluarga, maka
strategi pendidikan yang palinf efektif adalah keteladanan orang tua sehari-hari. Sedangkan
di dalam masyarakat sosialisasi PKLH dapat melalui komunikasi formal dan informal.
Komunikasi informal adalah penyampaian pesan yang tidak disengaja dalam pergaulan
sehari-hari. Sedangkan komunikasi informal adalah penyampain pesan secara tidak langsung
akan mempunyai jangkauan yang sangat luas tanpa mengenai batas-batas wilayah. Sosialisasi
PKLH di masyarakat dapat di awalai dengan mengkomunikasikan dan memberikan
pengetahuan tentang masalah-masalah kependudukan dan lingkungan, penyebab dan
dampaknya bagi manusia
Serta cara penanggualangannya kemudian dilanjutkan dengan peraturan-peraturan
mengenai kependudukan dan lingkungan hidup.
C. CARA MENSOSIALISASIKAN PKLH MELALUI JALUR LUAR SEKOLAH
Adapun cara mensosialisasikan PKLH kepada masyarakat khususnya mahasiswa yaitu
sebagai berikut:
1. Memberikan pemahaman tentang konsep kependudukan dan lingkungan hidup.
2. Memberikan pemahaman tentang adanya masalah kependudukan dan lingkungan
hidup.
3. Menumbuhkan kesadaran akan perlunya mengatasi masalah kependudukan dan
lingkungan hidup.
4. Memberikan pemahaman tentang adanya hubungan timbal balik antara penduduk
dengan lingkungan hidup.
5. Mengembangkan sikap positif terhadap pembentukan lingkungan hidup yang
serasi yang menjamin kelangsungan hidup manusia.
6. Mengembangkan keterampilan untuk membina keluarga dan kelestarian
lingkungan hidup.
5
7. Mengembangkan partisipasi aktif dalam usaha meningkatkan kualitas penduduk
dan kelestarian lingkungan hidup.
8. Pendidikan, pelatihan, seminar, saresehan dibidang lingkungan hidup, masalah
dan penanganannya.
9. Pembinaan kelembagaan pengelolaan lingkungan hidup.
10. Aksi sosial bersama masyarakat untuk menangani lingkungan di setiap wilayah
Sehingga melalui sosialisasi diatas tentang PKLH dapat membentuk warga negara yang
berwawasan kependudukan dan lingkungan hidup, yaitu warga negara yang dalam segala
perilakunya berpandangan ke depan terhadap masalah kependudukan dan lingkungan hidup,
menuju masyarakat yang serasi, dan seimbang dalam hubungannya dengan lingkungan
hidupnya.
D. IMPLEMENTASI PKLH MELALUI JALUR LUAR SEKOLAH
Fenomena perubahan lingkungan pada akhir-akhir ini menjadi suatu kejadian yang
menyetak pemikiran kita. Beberapa kejadian musibah yang diakibatkan menurunnya kualitas
lingkungan menyebabkan kita berpikir kebelakang dan menghubungkan kejadian tersebut
dengan proses pendidikan selama ini. Musibah hutan gundul yang menyebabkan erosi yang
mengakibatkan banyak korban dikarenakan longsoran kedaerah pemandian yang ramai
pengunjung, permasalahan polusi udara di kota besar dikarenakan banyaknya penggunaan
kendaraan bermotor, sikap penduduk yang masih membuang sampah sembarangan dan
masih banyak penyimpangan perilaku yang dapat menurunkan kualitas lingkungan.Setelah
mengetahui akan bahaya dan dampak yang ditimbulkan dari kerusakan lingkungan serta telah
mengetahui bagaimana cara menanggulanginya, maka perlu tindakan nyata yang harus
diaplikasikan
di lingkungan. Upaya pelestarian lingkungan hidup merupakan tanggung
jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut, pemerintah
telah mengeluarkan peraturan yang berkaitan dengan pengaturan dan pengelolaan lingkungan
hidup, yaitu Undang- Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup. Undang-undang tersebut kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 mengenai Analisis Dampak Lingkungan, PP No. 19
Tahun 1999 mengenai Pengendalian Pencemaran Danau atau Perusakan Laut, dan Peraturan
6
Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara, serta Undang
Undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Berikut ini merupakan contoh aplikasi dari PKLH pada wilayah daratan antara lain sebagai
berikut.
1. Reboisasi, yaitu berupa penanaman kembali tanaman terutama pada daerah-daerah
perbukitan yang telah gundul.
2. Rehabilitasi lahan, yaitu pengembalian tingkat kesuburan tanah-tanah yang kritis dan
tidak produktif.
3. Pengaturan tata guna lahan serta pola tata ruang wilayah sesuai dengan karakteristik
dan peruntukan lahan.
4. Menjaga daerah resapan air (catchment area) diupayakan senantiasa hijau dengan cara
ditanami oleh berbagai jenis tanaman keras sehingga dapat menyerap air dengan
kuantitas yang banyak yang pada akhirnya dapat mencegah banjir, serta menjadi
persediaan air tanah.
5. Pembuatan sengkedan (terasering) atau lorak mati bagi daerahdaerah pertanian yang
memiliki kemiringan lahan curam yang rentan terhadap erosi.
6. Rotasi tanaman baik secara tumpangsari maupun tumpang gilir, agar unsur-unsur hara
dan kandungan organik tanah tidak selamanya dikonsumsi oleh satu jenis tanaman.
7. Penanaman dan pemeliharaan hutan kota. Hal ini dimaksudkan supaya kota tidak
terlalu panas dan terkesan lebih indah. Mengingat pentingnya hutan di daerah
perkotaan, hutan kota sering dinamakan paru-paru kota.
Adapun upaya pelestarian lingkungan perairan antara lain melalui upaya-upaya sebagai
berikut.
1. Larangan pembuangan limbah rumah tangga agar tidak langsung ke sungai.
2. Penyediaan tempat sampah, terutama di daerah pantai yang dijadikan lokasi wisata.
3. Menghindari terjadinya kebocoran tangki-tangki pengangkut bahan bakar minyak
pada wilayah laut.
4. Memberlakukan Surat Izin Pengambilan Air ( SIPA ) terutama untuk kegiatan
industri yang memerlukan air.
7
5. Netralisasi limbah industri sebelum dibuang ke sungai. Dengan demikian, setiap
pabrik atau industri wajib memiliki unit pengolah limbah yang dikenal dengan istilah
Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)
6. Mengontrol kadar polusi udara dan memberi informasi jika kadar polusi melebihi
ambang batas, yang dikenal dengan emisi gas buang.
7. Penegakan hukum bagi pelaku tindakan pengelolaan sumber daya perikanan yang
menggunakan alat tangkap ikan pukat harimau atau sejenisnya yang bersifat
merugikan.
8. Pencagaran habitat-habitat laut yang memiliki nilai sumber daya yang tinggi, seperti
yang telah diberlakukan pada Taman Laut Bunaken dan kepulauan seribu.
Adapun upaya pelestarian lingkungan udara agar udara tetap sehat dan bersih antara lain
melalui upaya-upaya sebagai berikut:
1. Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita. Tanaman
dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu
memproduksi oksigen melalui proses fotosintesis. Rusaknya hutan menyebabkan
jutaan tanaman lenyap sehingga produksi oksigen bagi atmosfer jauh berkurang, di
samping itu tumbuhan juga mengeluarkan uap air, sehingga kelembapan udara akan
tetap terjaga.
2. Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik
pembakaran hutan maupun pembakaran mesin. Asap yang keluar dari knalpot
kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di
perkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya
ke udara adalah dengan menggunakan bahan industri yang aman bagi lingkungan,
serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
3. Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak
lapisan ozon di atmosfer. Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC
maupun kulkas serta dipergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang
dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozon
menyusut. Lapisan ozon adalah lapisan di atmosfer yang berperan sebagai filter bagi
bumi, karena mampu memantulkan kembali sinar ultraviolet ke luar angkasa yang
dipancarkan oleh matahari. Sinar ultraviolet yang berlebihan akan merusakkan
8
jaringan kulit dan menyebabkan meningkatnya suhu udara. Pemanasan global terjadi
di antaranya karena makin menipisnya lapisan ozon di atmosfer.
Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:
1. Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal
sekitar pantai.
2. Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut,
karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
3. Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.
4. Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
Dengan melakukan tindakan itu dalam lingkungan maka kita dapat menjaga lingkungan dari
berbagai bencana.
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Beberapa langkah telah dilakukan untuk mengatasi masalah kependudukan,
diantaranya program keluarga berencana dan pendidikan kependudukan. Diharapkan dengan
adanya kedua usaha tersebut laju pertumbuhan penduduk dapat ditingkatkan.
Tujuan akhir dari PKLH adalah membentuk warga negara yang berwawasan
kependudukan dan lingkungan hidup, yaitu warga negara yang dalam segala perilakunya
berpandangan ke depan terhadap masalah kependudukan dan lingkungan hidup, menuju
masyarakat yang serasi dan seimbang dalam hubungannya dengan lingkungan hidup.
Adapun objek PKLH yaitu :
1. Masalah kependudukan dengan segala parameternya,
2. Masalah pencemaran lingkungan,
3. Masalah persepsi manusia terhadap kualitas lingkungannya
4. Masalah implikasi sosial dalam kaitannya dengan pelestarian lingkungan hidup.
5. Masalah etika lingkungan.
Adapun tujuan diadakannya pendidikan kependudukan yaitu, agar masyarakat/anak
didik dapat mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan pertumbuhan penduduk secara
cepat serta segala akibatnya maupun dapat menghubungkan antara pertumbuhan penduduk
tersebut dengan program pembangunan yang dilaksanakan oleh pemerintah dalam usaha
mencapai kesejahteraan masyarakat. Sedangkan pendidikan lingkungan hidup mempunyai
tujuan utama pada upaya perubahan sikap serta perilaku dalam mengelola sumber daya alam
secara rasional dan bertanggung jawab.
B. SARAN
Diharapkan semua elements masyarakat atau mahasiswa setelah membaca makalah
ini dapat merefleksikan PKLH dalam kehidupan sehingga lingkungan dan penduduk bisa
dalam seimbang terhindar dari bencana yang tidak diinginkan. Biarlah kita semua menjadi
berkat bagi lingkungan dan penduduk dengan tidak merusaknya melainkan memeliharanya.
10
DAFTAR PUSTAKA
-
Ahmad, Abu. 2002. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta : Rineka Cipta.
-
Prasetya, Tri Joko. 1998. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
-
http://9triliun.com/artikel/2595/artikel-lingkungan-hidup.html
-
Ifinsyhhitsugaya.blogspot.com
11
Download