Vol. 1 PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN DASAR PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, KREATIVITAS, KOMUNIKASI, DAN KOLABORASI DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21: INOVASI PEMBELAJARAN ABAD 21 Bandung, 3 Desember 2016 Editor: Al Jupri, S.Pd., M.Sc., Ph.D. Dr. Isah Cahyani, M.Pd. Vina Anggia N. Ariawan, S.Pd. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN DASAR Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis, Kreativitas, Komunikasi, dan Kolaborasi dalam Pembelajaran Abad 21: Inovasi Pembelajaran Abad 21 Vol. 1 Editor: Al Jupri, S.Pd., M.Sc., Ph.D. Dr. Isah Cahyani, M.Pd. Vina Anggia N. Ariawan, S.Pd. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS, KREATIVITAS, KOMUNIKASI, DAN KOLABORASI DALAM PEMBELAJARAN ABAD 21: INOVASI PEMBELAJARAN ABAD 21 ISBN 978-602-98647-5-5 Editor: Al Jupri, S.Pd., M.Sc., Ph.D. Dr. Isah Cahyani, M.Pd. Vina Anggia N. Ariawan, S.Pd. Cetakan I Desember 2016 SEKOLAH PASCASARJANA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR Jln. Dr. Setiabudhi No. 229 Bandung 40154 Tlp. (022) 2001197 Pesawat, 124 Fax. (022) 2001197 Email: [email protected] ii PENGANTAR EDITOR SEMINAR NASIONAL PRODI PENDAS SPS UPI Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis, Kreativitas, Komunikasi, dan Kolaborasi dalam Pembelajaran Abad 21: Inovasi Pembelajaran Abad 21 Abad 21 merupakan abad yang sarat akan teknologi serta daya saing yang kompetitif. Pada abad 21 diharapkan generasi masa depan memiliki pola pikir kritis serta kreatif untuk membangun bangsa Indonesia. Selain itu, kemampuan komunikasi juga menjadi kunci bagi generasi masa depan agar mampu menjalin suatu kolaborasi. Salah satu upaya untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kolaborasi dapat diterapkan dalam pembelajaran di sekolah dasar. Seorang pendidik wajib memiliki pola pikir inovatif yang mampu dituangkan dalam pembelajaran sehingga menghasilkan peserta didik yang mampu berdaya saing di masa depan. Program Studi Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia menyelenggarakan seminar nasional dengan tema Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis, Kreativitas, Komunikasi,dan Kolaborasi dalam Pembelajaran Abad 21: Inovasi Pembelajaran Abad 21. Penyelenggaraan seminar nasional didasari keinginan untuk menampung ide-ide dari pendidik dan calon pendidik tentang inovasi pembelajaran abad 21. Melalui kegiatan ini diharapkan partisipan memperoleh pengalaman serta inspirasi sehingga dapat mengembangkan kualitas peserta didik sebagai generasi masa depan yang unggul dan mampu berkontribusi bagi kemajuan Indonesia. Bumi Siliwangi, 3 Desember 2016 Editor iii iv DAFTAR ISI Pengantar Editor Seminar Nasional Pendas SPs UPI ................................................. iii BAGIAN I Penggunaan Model Metode dan Pendekatan Pembelajaran dalam Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Kreativitas Komunikasi dan Kolaborasi Membangun Kemampuan Kolaborasi dan Komunikasi Matematis melalui Cooperative Learning Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Aa Wawan dan Hadi Gumilar ........................................................................................1 Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Picture and Picture pada Pembelajaran IPS SD Kelas V Abdul Mumin Saud .......................................................................................................8 Desain Managemen Berbasis Scientific Learning Programs sebagai Pembaharuan Keterampilan Siswa Sekolah Dasar Abad 21 Acep Saepul Rahmat ...................................................................................................15 Peningkatan Interaksi Pembelajaran Melalui Pendekatan Kooperatif Tipe Jigsaw Mata Pelajaran IPS di Sekolah Dasar Adi Dewi Sartika .........................................................................................................23 Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Picture and Picture Alpha Ariani, Faridah Karyati .....................................................................................29 Penerapan Model Pembelajaran Predict-Observe-Explain (POE) dalam Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa SD Ami Roni Fahmy Ramdhany, Lukmanudin ................................................................35 Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa melalui Model Quantum Learning pada Mata Pelajaran IPS Ani Rosidah .................................................................................................................41 STEM: Science, Technology, Engineering and Math Inovasi Pembelajaran Abad 21 Anugrah Ramadhan Firdaus ........................................................................................47 Bahan Ajar Berbicara Tingkat Lanjut pada Tema Tempat Tinggalku Berbasis Masalah Bagi Peserta Didik Kelas IV Sekolah Dasar Arum Ratnaningsih ......................................................................................................52 Pengembangan Berpikir Kritis dan Kreatif Pada Pelajaran Sosiologi Melalui Pembelajaran Dialektika Chandra Perwira Negara ..............................................................................................58 v Penerapan PAIKEM untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Matematika (Pokok Bahasan Bangun Ruang di Kelas V Sekolah Dasar) Dian Anggraeni Maharbid, Fariz Rizal Abdul Gani ....................................................64 Penerapan Model Problem Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar Dian Widiani ...............................................................................................................70 Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis dan Self Confidence Siswa melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation di Sekolah Dasar Edison ..........................................................................................................................76 Penggunaan Metode Inkuiri Sosial Berbasis Masalah Sosial pada Jenjang Sekolah Dasar Eliana Yunitha Seran ...................................................................................................83 Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Sosial melalui Penggunaan Media Liquid Crystal Display dan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teams Game Tournament Elly Sukmanasa ...........................................................................................................89 Pengaruh Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan GI terhadap Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa Sekolah Dasar Fadhilaturrahmi ...........................................................................................................95 Efektivitas Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Komunitas Lokal Dalam Meningkatkan Berpikir Kritis Dan Kreatif Siswa Fani Julia Putri ...........................................................................................................102 Pembelajaran Multikultural dalam Peningkatan Critical Thinking, Creativity, Communication, and Collaboration. H.A.R Tilaar ..............................................................................................................108 Pengembangan Berpikir Kritis Siswa Kelas IV Sekolah Dasar dengan Menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think-Pair-Share (TPS) Pada Mata Pelajaran IPS Hendri Mahardi, Erlisnawati .....................................................................................118 Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis Melalui Value Clarification Technique (VCT) untuk Menghadapi Tantangan Abad 21 Ian Fitriliani ...............................................................................................................125 Penerapan Strategi Joyful Learning dengan Metode Permainan Treasure Clue dalam Peningkatan Membaca Pemahaman di Kelas IV Sekolah Dasar Inne Marthyanne Pratiwi, Vina Anggia Nastitie Ariawan .........................................130 vi Efektivitas Metode Steinberg dengan Media Big Book Terhadap Keterampilan Membaca Pemahaman Krisna Anggraeni .......................................................................................................137 Pembelajaran Berbasis Etnomatematika untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Dasar Laely Farokhah ..........................................................................................................143 Pengembangan Kreativitas Melalui Menulis Karangan Narasi dengan Menggunakan Model Concept Sentence Lolita Kurnia Febriasari ............................................................................................148 BAGIAN II Penggunaan Media dalam Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Kreativitas Komunkasi dan Kolaborasi Pengembangan Media Pop Up Book pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Kelas III Sekolah Dasar Ahmad Valinsky Jalius ..............................................................................................153 Prezi Presentation sebagai Media Pembelajaran Benny Hidayat, Khaerullah Syafaruddin ...................................................................158 Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Bangun Ruang Sekolah Dasar Menggunakan Media Kertas Karton dan Sterefoam Dede Tri Guntoro ......................................................................................................164 Penerapan Media Komik Matematika Terhadap Peningkatan Pemahaman Konsep Perkalian dan Pembagian Bilangan Cacah di Sekolah Dasar Dedi Kurniawan .........................................................................................................167 Penerapan Metode Permainan dengan Media Kartu Domino dalam Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Erika Nur Amalina ....................................................................................................171 BAGIAN III Pembelajaran Literasi dalam Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Kreativitas Komunkasi Dan Kolaborasi Sustained Silent Reading Modifikasi untuk Meningkatkan Literasi Membaca dan Minat Baca Siswa Sekolah Dasar di Indonesia Ayundha Nabilah .......................................................................................................177 Menumbuhkan Literasi Media Sejak Dini, Itu Penting! Fauzan .......................................................................................................................183 vii Membangun Budaya Literasi Melalui Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar Feby Inggriyani .........................................................................................................189 Paradigma Pembelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar Isah Cahyani, Dewi Fauziah ......................................................................................194 Pentingnya Perpustakaan Kelas dalam Meningkatkan Keterampilan dan Minat Membaca Siswa Laila Mega Wardhani ................................................................................................199 BAGIAN IV Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal dalam Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Kreativitas Komunkasi Dan Kolaborasi Pengembangan Permainan “Galah Asin” sebagai Fasilitas Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Dasar Desiani Natalina M, Seni Apriliya, Anggi Lestari ....................................................203 Pengembangan Bahan Ajar Mulok Berwawasan Kearifan Lokal Indramayu untuk Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Devi Afriyuni Yolanda ..............................................................................................210 Implementasi Pendidikan Multikultural Berbasis Kearifan Lokal Melalui Eksplorasi Batik Nusantara Intan Kusmayanti, Epon Nuraeni L ...........................................................................216 BAGIAN V Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Abad 21 Teknik Penerapan Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar Abdul Talib T.S. Mamu .............................................................................................222 Laboratorium Demokrasi sebagai Payung Pembentuk Karakter Peserta Didik pada Abad 21 Anis Fuadah Z ...........................................................................................................228 Pembinaan Bahasa Indonesia dan Pembentuk Karakter Bangsa (Tantangan Abad 21) Ari Wirahadi ..............................................................................................................232 Pendidikan Karakter pada Pembelajaran Abad 21 di Jenjang Pendidikan Dasar Asep Ediana Latip .....................................................................................................237 Pembelajaran Sastra sebagai Pembentuk Karakter Anak Badrudin ....................................................................................................................243 viii viii Peran Orang Dewasa dalam Pendidikan Karakter Anak di Era Globalisasi Chindy Siti Nur Annisa, Dita Hardiyanti, Ummu Fauzi Saja’ah ..............................249 Pendidikan Karakter dan Pengajaran Sastra Elnida Saldaria, Caroline Enita Ginting ....................................................................253 Peran Kearifan Lokal dalam Pendidikan Karakter Siswa Sekolah Dasar Kuswara, Yena Sumayana .........................................................................................258 Analisis Prososial Siswa Cerdas Istimewa Ditinjau dari Segi Kognisi pada Usia Remaja Awal di Yogyakarta Lucky Nindi Riandika Marfu’I ..................................................................................262 Integrasi Nilai Jujur dalam Bacaan Melalui Metode Guide Reading Nady Febri Ariffiando ...............................................................................................266 BAGIAN VI Kurikulum dalam Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis Kreativitas Komunkasi dan Kolaborasi Pembelajaran Elektronik (E-Learning) Abad 21 Fauzan, Fatkhul Arifin ...............................................................................................272 Rancang Bangun Aplikasi Perangkat Pembelajaran Online Isma Nastiti Maharani, Dendy Ramdani, Ana Setiani ...............................................278 Kemampuan Berpikir Kritis pada Pembelajaran Abad 21 di Sekolah Dasar Nurul Fazriyah ...........................................................................................................285 BAGIAN VII Kompetensi Guru dalam Pembelajaran Abad 21 Tuntutan Kompetensi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Bagi Guru di Abad 21 Abdul Wahab, Usman ...............................................................................................291 Membangun Kompetensi Guru melalui Praktik Pembelajaran yang Baik (PAKEM) dalam menghadapi Abad 21 Ali Nurdin ..................................................................................................................297 Pengembangan Karakter Guru Pembelajar melalui Tindakan Reflektif dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Alpin Herman Saputra ...............................................................................................304 Pendidik dan Pendidikan Di Abad 21 Gina Dwi Fitriana, Kinanti Jatining Ati ....................................................................312 ix Strategi Pengembangan Profesionalitas Guru Hadijah Lelasari .........................................................................................................318 BAGIAN VIII Permasalahan di Sekolah Dasar pada Pembelajaran Abad 21 Analisis Kesalahan Jawaban Siswa Sekolah Dasar pada Materi Nilai Tempat Dessi Selvianiresa, Lies Kusmini, Errie Subhekti Setyati .........................................324 Hypothetical Learning Trajectory Perkalian Bilangan Cacah di Kelas 2 Sekolah Dasar Ejen Jenal Mutaqin ....................................................................................................328 Identifikasi Miskonsepsi Materi Listrik Statis pada Mahasiswa Calon Guru Sekolah Dasar Neni Hermita, Andi Suhandi, Ernawulan Syaodih ....................................................335 Kesulitan Komunikasi Matematis Tertulis Siswa Sekolah Dasar Dalam Soal Cerita Aritmetika Noor Fatimah Azzahro, Anissa Rosalia ....................................................................340 x UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL QUANTUM LEARNING PADA MATA PELAJARAN IPS Ani Rosidah [email protected] Universitas Majalengka (UNMA) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan performansi guru, aktivitas belajar dan hasil belajar siswa. Penilitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus dengan menggunakan model dari Kemmis dan MC. Taggart, setiap tindakan pada setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Dalam penelitian ini, peneliti bekerja sama dengan guru kelas V sebagai observer. Subjek dalam penelitian ini yaitu siswa kelas V sekolah dasar Kecamatan Warungkondang Kabupaten Cianjur, dengan jumlah siswa 31 yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara, tes (post test) dan dokumentasi. Dengan analisis data kualitatif dan kuantitatif. Nilai ratarata kelas yang diperoleh siswa sebelum tindakan adalah 60, sedangkan persentase siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah 40%. Pada siklus I, nilai rata-rata kelas yang diperoleh adalah 70 dengan persentase jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar 65%. Pada siklus II, nilai rata-rata kelas yang diperoleh mencapai 80, dengan persentase jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar adalah 84%. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa melalui model quantum learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS materi tokoh perjuangan proklamasi kemerdekaan Indonesia di Sekolah dasar Kecamatan Warungkondang Kabupaten Cianjur. Kata kunci: hasil belajar, IPS, quantum learning PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam kehidupan manusia dan menjadikan yang berilmu, berbudaya, bertakwa serta mampu menghadapi tantangan di masa yang akan datang. Melalui pendidikan tersebut juga akan melahirkan peserta didik yang cerdas, berkepribadian yang baik, berakhlak mulia, bersikap baik serta mempunyai kompetensi dan kemampuan untuk dikembangkan di tengah-tengah masyarakat. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial adalah suatu ilmu yang mengkaji masalah-masalah sosial yang berkembang dalam kehidupan masyarakat dan lingkungannya. Pada dasarnya pendidikan IPS merupakan penyederhanaan dari materi ilmu–ilmu sosial untuk keperluan pembelajaraan IPS disekolah, dengan penyederhanaan materi tersebut maka para siswa mudah dapat melihat, menganalisis dan memahami gejala-gejala yang terjadi dalam masyarakat dan lingkungannya. Melalui pembelajaran IPS di Sekolah Dasar, diharapkan siswa memiliki pengetahuan dan wawasan tentang konsep-konsep dasar ilmu sosial dan humaniora, memiliki kepekaan serta kesadaran terhadap masalah sosial di lingkungannya, serta memiliki keterampilan mengkaji dan memecahkan masalah-masalah sosial dilingkungan sekitarnya. “IPS adalah sebagai kajian akademik merupakan perkembangan ilmu pengetahuan sosial yang berhubungan dengan bidang praktik pendidikan. Komitmen kelompok masyarakat yang ingin mengembangkan pengetahuan sosial dan humaniora yang 41 di kemas secara psikologis untuk tujuan pendidikan, melahirkan IPS. Jadi, IPS disini merupakan sinthesa kajian pendidikan dan kajian sosial serta humaniora untuk program pendidikan di tingkat sekolah (Gunawan, 2013 hlm.8)”. Faktor yang sangat memengaruhi keberhasilan belajar siswa yaitu di antaranya adalah peranan seorang guru dalam kegiatan belajar mengajar seperti misalnya memilih model pembelajaran yang tepat sebelum melaksankan pembelajaran, menciptakan suasana kelas yang menarik minat siswa untuk belajar, menggunakan media pembelajaran yang edukatif dan menarik agar siswa selalu bersemangat saat mengikuti pembelajaran. Berdasarkan observasi awal terhadap proses pembelajaran IPS di kelas V Sekolah dasardalam pembelajaran IPS ditemukan gejala-gejala ketidakpahaman siswa terhadap konsep “Tokoh Perjuangan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia” karena terlalu banyaknya hafalan, yang tampak seperti: siswa belum dapat memahami materi tentang tokoh perjuangan proklamasi kemerdekaan Indonesia, siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran, kurangnya semangat kerjasama dan siswa kurang termotivasi dalam pembelajaran. Seperti yang di sampaikan oleh guru kelas V Sekolah dasar, dari 31 siswa, hasil ulangan harian siswa pada materi tokoh perjuangan proklamasi kemerdekaan Indonesia yaitu hanya 40% atau setara dengan 12 siswa yang telah mencapai hasil belajar yang sesuai dengan KKM, sedangkan 60% atau setara dengan 19 siswa belum mencapai kriteria lulus dalam pembelajaran IPS pada materi tersebut. Rendahnya hasil belajar yang terjadi di kelas V Sekolah dasar salah satunya dikarenakan faktor guru dalam proses pembelajaran, guru kelas V Sekolah dasar mengalami kesulitan dalam menyampaikan bahan ajar IPS dengan baik yang dapat menarik minat siswa dalam belajar, guru masih menggunakan metode konvensional dalam arti kegiatan pembelajaran di dominasi oleh guru (teacher centered) sedangkan pembelajaran diakhiri dengan pemberian tugas. Dengan demikian, siswa kurang diberi kesempatan untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Kenyataannya tingkat penguasaan guru terhadap materi pembelajaran cukup baik, tetapi belum dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran secara optimal. Ini dikarenakan guru tersebut kurang bisa memilih dan menempatkan penggunaan metode, model, strategi yang tepat dalam pembelajaran IPS sehingga menyebabkan rendahnya tingkat pemahaman siswa terhadap materi dan hasil belajar siswa yang kurang memuaskan. Berdasarkan pada hal tersebut, maka penulis berkeinginan meneliti pembelajaran IPS materi tokoh proklamasi kemerdekaan Indoensia dengan menggunakan Model quantum learning. Menurut De Porter (dalam Kosasih dan Dede 2013 hlm.75) bahwa “Pembelajaran kuantum adalah interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya, semua kehidupan adalah energi dan tujuan belajar adalah meraih sebanyak mungkin cahaya, interaksi, hubungan, inspirasi agar menghasilkan energi cahaya”. Menurut Sa‟ud (2013 hlm.126), pembelajaran kuantum mengkonsep tentang “menata pentas lingkungan belajar yang tepat”, maksudnya bagaimana upaya penataan situasi lingkungan belajar yang optimal baik secara fisik maupun mental. Dengan mengatur lingkungan belajar yang sedemikian rupa, para pelajar di harapkan mendapat langkah pertama yang efektif untuk mengatur pengalaman belajar. Berdasarkan beberapa pengertian di atas tentang model quantum learning, maka di harapkan model quantum learning ini bisa menjadikan siswa lebih berminat dan semangat dalam belajar dan lebih dapat memahami apa yang dipelajarinya sehingga dalam hasil 42 belajarnya pun memuaskan dan ada peningkatan. Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut (1) mendeskripsikan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model quantum learning pada mata pelajaran IPS kelas V sekolah dasar; (2) mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas V sekolah dasar; (3) mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan model quantum learning di kelas V sekolah dasar. METODOLOGI PENELITIAN Dalam penelitian tindakan kelas (PTK) ini adalah siswa kelas V Sekolah dasar yang berjumlah 31 siswa terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan yang berdasarkan dari keluarga yang beraneka ragam latar belakangnya. Berdasarkan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan kelas, peneliti menggunakan model penelitian tindakan kelas menurut Kemmis dan MC. Taggart (dalam Daryanto, 2014 hlm. 183), menyatakan bahwa “model berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi perencanaan (plaining), tindakan (acting), Observasi (observing), dan Refleksi (reflecting), langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan dan refleksi ”. Adapun instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik tes dan nontes. Tes yaitu dengan butir soal sedangkan non tes yaitu wawancara dan lembar observasi. Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes, observasi, wawancara, dokumentasi. Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari butir tes, lembar observasi, pedoman wawancara, studi dokumentasi. Menurut Arikunto, dkk (2010 hlm.81) “validasi adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkatan kevalidan atau kesahihan sebuah instrumen”. Validitas adalah pengukuran suatu instrumen apakah instrument sudah tepat dan valid belum untuk di gunakan mengukur apa yang hendak di ukur. Validasi data yang di gunakan dalam penelitian ini mengacu pada member check, triangulasi, expert opinion. Menurut Daryanto (2014) analisis data setelah observasi tidak sama dengan interpretasi yang dilakukan pada saat observasi. Interpretasi dilakukan pada saat observasi atau pada saat diskusi balikan, sedangkan analisis data dilakukan setelah satu paket (siklus) pembelajaran dilaksanakan secara keseluruhan. Analisis data ini dapat dilakukan oleh beberapa tahap, misalnya (1) tahap seleksi dan pengelompokan data; (2) tahap pemaparan dan deskripsi data; (3) tahap penyimpulan atau pemberian makna. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil siklus I pada tindakan I dan II bahwa diperoleh aktivitas guru sebesar 87% dengan kriteria baik dan aktivitas siswa sebesar 78,5% dengan kriteria baik. Pada hasil belajar siswa diperoleh rata-rata sebesar 70 dengan ketuntasan siswa dalam belajar mencapai 65%. Hasil tindakan tersebut belum maksimal dikarenakan aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran belum maksimal atau belum mencapai keriteria yang diharapkan serta hasil belajar siswa yang belum mencapai kriteria KKM yang ditentukan sehingga perlu adanya solusi dalam hal ini yaitu pada kegiatan atau aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Hasil siklus II pada tindakan I dan II bahwa diperoleh aktivitas guru sebesar 95% dengan kriteria sangat baik dan aktivitas siswa sebesar 91,25% dengan kriteria sangat baik. Pada hasil belajar siswa diperoleh rata-rata sebesar 83 dengan ketuntasan belajar mencapai 84%. Hasil tindakan tersebut menunjukan adanya berbagai peningkatan yang signifikan 43 baik itu dari siswa atau guru dalam proses pembelajaran dan peningkatan juga terjadi pada hasil belajar siswa yang diperoleh. Dengan hasil yang diperoleh pada tindakan di siklus II ini menunjukan bahwa penelitian tindakan kelas pada pembelajaran IPS materi tokoh perjuangan proklamasi kemerdekaan Indonesia di kelas V Sekolah dasar, telah meningkatkan aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran serta meningkatkan hasil belajar siswa, karena ketuntasan belajar yang ditetapkan yaitu 80%, maka penelitian tindakan kelas ini dihentikan pada siklus II. Pelaksanaan pembelajaran IPS materi tokoh perjuangan proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan menggunakan model quantum learning adalah hal yang baru bagi siswa. Hal ini dikarenakan penerapan model quantum learning dalam pembelajaran IPS baru pertama kali bagi siswa. Adapun teknik yang digunakan peneliti dalam pelaksanaan pembelajaran IPS dengan menggunakan model quantum learning yaitu dengan menggunakan prinsip, strategi dan langkah-langkah quantum learning melalui istilah TANDUR ( Tumbuhkan, Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi dan Rayakan). Selanjutnya taktik yang digunakan peneliti dalam pelaksanaanya sangat bervariasi tidak hanya monoton menggunakan metode ceramah saja. Materi yang disajikan peneliti dikemas dalam lagu-lagu yang mudah, serta menggunakan media pembelajaran atau alat peraga yang sesuai dengan kebutuhan pada saat pembelajaran. Pada saat pembelajaran dengan menggunakan teknik ini siswa merasa sangat antusias mengikuti pembelajaran, dan suasana belajar dikelas menjadi sangat kondusif dan menyenangkan. Ketika pembelajaran dimulai para siswa sudah tampak siap dan sangat mengharapkan suasana pembelajaran yang berbeda dari sebelum-sebelumnya. Dari mulai tindakan pada siklus I sampai dengan tindakan pada siklus II, materi pelajaran tentang tokoh perjuangan proklamasi kemerdekaan Indonesia terus direvisi untuk dapat lebih mudah dicerna oleh siswa. Penerapan model quantum learning sendiri bukan berarti tanpa hambatan atau kendala. Kendala yang peneliti rasakan siswa sulit dikontrol, tapi berkat perencanaan yang lebih matang akhirnya siswa dapat terkontrol. Ini terlihat dari aktivitas guru dan siswa dari mulai tindakan pada siklus I sampai dengan tindakan pada siklus II yang terus meningkat. Pada siklus I persentase aktivitas guru sebesar 87% kemudian meningkat pada siklus II dengan perolehan sebesar 95%. Sedangkan aktivitas siswa pada siklus I sebesar 78,5% kemudian meningkat pada siklus II dengan perolehan sebesar 91,25%. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS materi tokoh perjuangan proklamasi kemerdekaan Indonesia melalui model quantum learning. Pada pelaksanaan tindakan setiap siklusnya guru selalu memberikan motivasi kepada siswa, sehingga siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model quantum learning, proses pembelajaran di kelas berlangsung menyenangkan dan bermakna. Hal tersebut terlihat dari perolehan pencapaian ketuntasan belajar secara klasikal yang pada data awal hanya sebesar 40% siswa yang tuntas atau mencapai KKM, dengan adanya perbaikan pada pembelajaran siklus I meningkat menjadi 65% dan pada siklus II menjadi 84% siswa yang tuntas atau yang telah mencapai KKM, peningkatan juga terjadi pada perolehan rata-rata kelas dari data awal hanya mencapai 60, dengan adanya perbaikan pada pembelajaran siklus I meningkat menjadi 70 dan siklus II 83. Sehingga indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini berakhir pada siklus II. Peningkatan keberhasilan hasil belajar siswa dari kondisi awal hingga siklus II dapat dilihat pada grafik berikut. 44 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 84% 60% 40% 65% Belum Tuntas 35% Tuntas 16% Data Awal Siklus I Siklus II Gambar 1 Grafik Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa SIMPULAN DAN SARAN Berikut ini peneliti menyajikan kesimpulan yang di peroleh dari temuan dilapangan selama pelaksanaan pembelajaran IPS materi tokoh perjuangan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Penerapan model quantum learning dalam pembelajaran IPS materi tokoh perjuangan proklamasi kemerdekaan Indonesia di kelas V sekolah dasar dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dan guru yang baik. Hal ini terlihat dari peningkatan hasil aktivitas guru, pada siklus I persentase aktivitas guru sebesar 87% dengan kriteria baik, kemudian meningkat pada siklus II dengan perolehan sebesar 95% dengan kriteria sangat baik. Demikian pula pada aktivitas siswa mengalami peningkatan pada siklus I sebesar 78,5% dengan kriteria baik, kemudian meningkat pada siklus II dengan perolehan sebesar 91,25% dengan kriteria sangat baik. Terlihat dari aktivitas siswa dan guru dalam kegiatan pembelajaran. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS materi tokoh perjuangan proklamasi kemerdekaan Indonesia di kelas V Sekolah dasar. Sebelum diadakan tindakan pada penelitian ini terdapat 12 siswa atau setara dengan 40% siswa yang telah tuntas atau yang sudah mencapai KKM dan 19 siswa atau setara dengan 60% siswa yang belum tuntas atau belum mencapai KKM. Dengan kondisi seperti itu sudah dapat dipastikan pembelajaran di kelas kurang efektif sehingga para siswa merasa jenuh dengan pembelajaran yang dirasakan dan belum mengerti tentang materi yang disampaikan. Hal ini ditunjukan dengan rata-rata kelas pada pembelajaran IPS materi tokoh perjuangan proklamasi kemerdekaan di kelas V Sekolah dasar hanya mencapai 60. Pencapaian rata-rata kelas tersebut masih di bawah KKM yang telah di tentukan yaitu 65. Melalui penerapan model quantum learning pada pembelajaran IPS materi tokoh perjuangan proklamasi kemerdekaan Indonesia terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut terlihat dari perolehan pencapaian ketuntasan belajar secara klasikal pada data awal hanya sebesar 40% siswa yang tuntas atau mencapai KKM, dengan adanya perbaikan pada pembelajaran siklus I meningkat menjadi 65% dan pada siklus II menjadi 84% siswa yang tuntas atau yang telah mencapai KKM, peningkatan juga terjadi pada 45 perolehan rata-rata kelas dari data awal hanya mencapai 60, dengan adanya perbaikan pada pembelajaran siklus I meningkat menjadi 70 dan siklus II rata-ratanya 83. Berdasarkan pelaksanaan dan hasil penelitian tentang upaya meningkatkan hasil belajar siswa kelas V melalui model quantum learning pada mata pelajaran IPS (penelitian tindakan kelas pada materi tokoh perjuangan proklamasi kemerdekaan Indonesia kelas V sekolah dasar Kecamatan Warungkondang Kabupaten Cianjur Tahun Pelajaran 2015/2016). Maka terdapat beberapa hal yang harus disampaikan, di antaranya adalah guru berperan sebagai mediator, fasilitator, dan motivator hendaknya mempunyai daya kreativitas yang tinggi sehingga mampu menciptakan suasana pembelajaran yang inovatif, tidak membosankan, meciptakan suasana pembelajaran yang aktif, melaksanakan apersepsi dan pembelajaran yang dapat mengkondisikan siswa untuk belajar dengan tertib. DAFTAR PUSTAKA Arikunto. S, dkk . (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Daryanto. (2014). Penelitian Tindakan Kelas dan Penelitian Tindakan Sekolah Beserta contoh-contohnya.Yogyakarta: Gava Media. Gunawan, R. (2013). Pendidikan IPS: Filosofi, Konsep dan Aplikasi. Jakarta: Alfabeta. Kosasih, N & Dede S. (2013). Pembelajaran Quantum dan Optimalisasi Kecerdasan. Bandung: Alfabeta Sa‟ud, U.S. (2013). Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta. 46