SIARAN PERS Pusat Hubungan Masyarakat Gd. I Lt. 2, Jl. M.I Ridwan Rais No. 5, Jakarta 10110 Telp: 021-3860371/Fax: 021-3508711 www.kemendag.go.id Pimpin G-33, Indonesia Perjuangkan Kepentingan Negara Berkembang Nairobi, 15 Desember 2015 – Mengawali pertemuan Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-10 World Trade Organization (WTO) di Nairobi, Kenya, Menteri Perdagangan Thomas Lembong menghadiri beberapa pertemuan konsolidasi di tingkat menteri kelompok G-33, G-20, dan Cairns Group. Pertemuan-pertemuan tersebut diadakan secara back to back di Kenyatta International Convention Center, Nairobi, Kenya, pada 14 Desember 2015. Di situ, Indonesia memperjuangkan kepentingan negara-negara berkembang. Sebagai koordinator kelompok G-33, Mendag Thomas memimpin pertemuan untuk melakukan assessment terhadap perundingan pertanian, serta mencari jalan keluar agar Doha Development Agenda (DDA) tetap dapat berlanjut saat pasca-Nairobi. Pertemuan dihadiri oleh para menteri dari 48 anggota. "Sebagai ketua Kelompok G-33, Indonesia perlu menjembatani perbedaan kepentingan untuk mencapai kesepakatan yang realistis dan pragmatis," tegas Mendag Thomas. Lebih lanjut Mendag Thomas menegaskan, “G-33 berupaya memperjuangkan kepentingan pertanian negara berkembang dalam konteks pembangunan, khususnya untuk ketahanan pangan, pengentasan kemiskinan, dan pembangunan pedesaan melalui special safeguard mechanism/SSM dan public stock holding/PSH”. Kelompok G-33 menjadikan momen KTM ke-10 Nairobi sebagai kesempatan penting memperbarui komitmen kolektif semua anggota WTO bagi sistem perdagangan multilateral yang kuat, adil, dan dapat diprediksi dengan aturan yang jelas dan kredibel sebagaimana G-33 Ministerial Communique. Dalam komunike bersama tersebut, ditegaskan arti penting sektor pertanian demi ketahanan pangan, keamanan mata pencaharian, serta pembangunan negara least developed countries (LDCs) dan negara ekonomi rentan (SVEs) yang menjadi mandat dari kesepakatan Menteri-Menteri WTO di Doha (2001) dan Hong Kong (2005). Desakan Kelompok G-20 Pada pertemuan Kelompok G-20 yang diketuai Brasil, negara berkembang mendesak negara maju agar menghapus subsidi ekspor dan subsidi lainnya di sektor pertanian sesuai mandat dari perjanjian perundingan bidang pertanian di WTO. Kelompok G-20 juga menegaskan lagi agar Paket Nairobi menghasilkan paket yang adil, transparan, dan kredibel dengan memperhatikan aspek pembangunan bagi negara berkembang dan LDCs di sektor pertanian. “Pertemuan G-20 kali ini sangat penting untuk mengkonsolidasikan posisi kelompok dalam pertemuan KTM Nairobi, khususnya dalam menentukan arah dan langkah untuk menghasilkan Paket Nairobi yang dapat mengakomodasi kepentingan negara berkembang di bidang pertanian melalui pendisiplinan instrumen export competition dan transparansi mekanisme tariff rate quota yang diterapkan negara maju,” ujar Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional Bachrul Chairi. Untuk mengantisipasi perundingan pasca-Nairobi, kelompok G-20 sepakat untuk terlibat dalam perundingan secara konstruktif dan lebih pragmatis. Ini dimaksudkan agar tercipta komitmen yang mengikat negara-negara maju untuk menghapuskan subsidi ekspor, serta mendisiplinkan semua kebijakan subsidi pertanian yang mempunyai efek terhadap perdagangan pertanian. Soroti Reformasi Kebijakan Pertanian Dalam pertemuan Cairns Group yang diketuai Australia, koalisi negara eksportir produk pertanian juga menegaskan pentingnya reformasi kebijakan pertanian yang berpengaruh bagi perdagangan. Ini dimaksudkan untuk menghindari berbagai distorsi di pasar ekspor seperti yang tertuang dalam komunike bersama Cairns Group. Beberapa anggota Cairns Group menyatakan keprihatinannya atas perkembangan perundingan pada isu pertanian yang justru memperlihatkan perbedaan pandangan yang masih tajam di antara anggota sehingga dirasakan sulitnya mencapai kesepakatan. Salah satu yang mendapat perhatian dari Cairns Group adalah isu kompetisi ekspor yang diharapkan dapat menjadi bagian dari Paket Nairobi, namun ternyata masih belum menemukan titik terang untuk mencapai kesepakatan. --selesai-Informasi lebih lanjut hubungi: Ani Mulyati Kepala Pusat Humas Kementerian Perdagangan Telp/Fax: 021-3860371/021-3508711 Email: [email protected] Djatmiko Bris Witjaksono Plt. Direktur Kerja Sama Multilateral Ditjen Kerja Sama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Telp/Fax: 021-3840139 Email: [email protected]