Rumusan

advertisement
Rumusan
Seminar Nasional Masyarakat Biodiversitas Indonesia,
Padang, 23 April 2016, bertemakan Revitalisasi Produksi
Komoditas Pertanian: Upaya Menjamin Kedaulatan
Pangan dan Menjaga Ketersediaan Bahan Baku Industri.
Komoditas pertanian merupakan andalan utama bangsabangsa di Nusantara selama ratusan tahun untuk menjaga
kesejahteraan perekonomian. Dari bangsa maritim
Austronesia yang menyebar ke seluruh perairan Nusantara
dengan perahu kecil bercadik, Bangsa Indonesia berubah
menjadi penguasa lautan dan trader internasional dengan
memanfaatkan keahliah berlayar yang luar biasa dan
ketersediaan komoditas pertanian yang sangat beragam dan
melimpah. Bila pada masa lalu Bangsa Cina dan India
dikenal sebagai trader barang industri kerajinan, seperti
keramik dan produk tekstil, maka Bangsa Indonesia dikenal
sebagai trader hasil bumi, seperti beras, lada, pala, dan
cengkih, bahkan teripang dan sirip ikan hiu. Tanah
vulkanik yang subur dengan iklim tropis yang cerah
sepanjang tahun mendukung produksi berlimpah komoditas
pertanian. Banyak kerajaan besar dibangun dari hasil
perdagangan komoditas ini, seperti Sriwijaya, Singasari,
Majapahit, dan Ternate. Namun, komoditas pertanian juga
menjadi buah simalakama, dengan hadirnya para pedagang
Eropa yang akhirnya berubah menjadi penjajah . Kehadiran
bangsa Eropa telah menyebabkan produksi pertanian
dilakukan lebih intensif dengan hadirnya perusahaanperusahaan perkebunan swasta berskala besar dengan target
pasar dunia. Peran yang semula diemban oleh kerajaankerajaan besar Nusantara.
Pada masa kini komoditas pertanian tetap menjadi barang
perdagangan yang penting. Pada saat krisis moneter akhir
tahun 1990an, komoditas pertanian menjadi salah satu
penyelamat perekonomian nasional. Sayangnya, selama
Indonesia merdeka politik pertanian relatif tidak berpihak
kepada rakyat kebanyakan dan tidak memberikan luaran
yang mensejahterakan petani. Sumberdaya alam yang
melimpah dan jumlah penduduk yang banyak, dimana
hampir separuh populasi terkait dengan proses produksi
pertanian, tidak dapat diarahkan untuk menghasilkan
produk pertanian yang unggul dan mencukupi. Untuk
sekedar memenuhi bahan pangan pokok pun, Indonesia
tidak dapat mengandalkan produk sendiri, misalnya beras,
daging sapi, gula dan garam. Namun, tanah Indonesia
tetaplah subur dan iklimnya sangat menjanjikan untuk
menghasilkan produk-produk pertanian yang menguasai
pasar dunia. Indonesia merupakan penghasil utama minyak
sawit, kopi, kakao, dan lain-lain. Hilirisasi yang tepat dapat
mendatangkan nilai tambah pada produk-produk tersebut.
Masih banyak komoditas pertanian lain yang dapat
dikembangkan di Indonesia, baik di darat maupun di laut.
Revitalisasi produksi komoditas pertanian diharapkan dapat
mengangkat perekonomian nasional dan menyebabkan
bangsa Indonesia kembali menjadi pemain utama dalam
perdagangan internasional sebagaimana pada masa
kerajaan-kerajaan Nusantara.
Dalam kegiatan ini terungkap bahwa kekayaan
biodiversitas Indonesia sangat tinggi dan dapat menjamin
kelangsungan hidup masyarakat Nusantara di masa lalu,
sehingga diyakini dapat mengambil peran yang sama di
masa depan sepanjang dilakukan upaya perlindungan
sumberdaya alam tersebut berkelanjutan. Indonesia kaya
beragam tanaman pertanian, baik makanan pokok, buahbuahan dan sayuran, tanaman perkebunan, dan tanaman
kehutanan, tanaman hias dan lain-lain tanaman yang belum
termanfaatkan. Indonesia kaya akan beragam jenis mikrodan makro-fauna, serta mikroba yang dapat menjaga
keseimbangan ekosistem dan kesuburan tanah. Indonesia
juga kaya beragam spesies dari laut yang dapat menjadi
sumber pangan, obat-obatan dan bahan baku industri.
Revitalisasi produksi pertanian (termasuk kelautan) dapat
menjadi sarana peningkatan kesejahteraan bangsa
mengingat sejumlah besar masyarakat pendapatannya
tergantung pada sektor pertanian (termasuk kelautan).
Dalam seminar nasional ini diungkapkan pula ide-ide baru
dan hasil-hasil penelitian baru dalam kajian keanekaragaman hayati pada tingkat genetik, spesies dan
ekosistem, serta pemanfaatan, perlindungan dan
pengembangannya baik dari kawasan dataran tinggi,
maupun ekosistem lainnya.
Download