ADLN – PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA ABSTRAK Anemia merupakan keadaan kurangnya sel darah merah, Umumnya sebagai akibat dari kekurangan zat besi dari konsumsi makanan atau kehilangan darah yang berlebihan dan tidak mampu diganti melalui konsumsi makanan. Anemia merupakan masalah kesehatan masyarakat yang banyak terjadi pada remaja putri, salah satu penyebabnya adalah karena remaja putri mengalami siklus menstruasi setiap bulan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia pada santriwati. Penelitian ini dilakukan di Asrama Muzamzamah-Chosyi`ah Pondok Pesantren Darul Ulum dengan desain penelitian cross sectional. Subjek penlitian yaitu 106 santriwati umur 12-15 tahun. Kadar hemoglobin diukur menggunakan alat hemoglobinometer, pengukuran berat badan menggunakan timbangan injak digital dan tinggi badan diukur menggunakan microtoise. Asupan energi, protein, vitamin C, dan zat besi (Fe) diperoleh mengunakan metode recall 2 x 24 jam, kemudian dihitung menggunakan nutrisurvey for windows. Analisis bivariat menggunakan uji chi square. Hasil penelitian diperoleh 18,9% santriwati kurus, 52,8% santriwati dengan berat badan normal, 28,3% santriwati gemuk dan 57,5% santriwati mengalami anemia. Berdasarkan konsumsi makanan, 80,9% santriwati kurang energi, 42,5% santriwati kurang protein, 86,8% santriwati kurang vitamin C, dan 86,8% santriwati kurang zat besi (Fe). Hasi uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan antara asupan energi (p=0,20), protein (p=0,33), vitamin C (p=0,13) dan status gizi (p=0,44) dengan status anemia. Ada hubungan antara asupan zat besi (Fe) dengan status Anemia (p=0,03). Disimpulkan anemia pada santriwati Muzamzamah-Chosyi`ah kemungkinan disebabkan oleh kurangnya asupan zat besi (Fe) dari makanan. Kata kunci: anemia, remaja, status gizi vii SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA STATUS … IS RINIENG NUR