Slide 1

advertisement
Perkembangan masa janin
susunan otot dan tulang.
Observasi hipotesis.
•
•
•
•
•
•
Kelainan kongenital
Zat teratogenik
Penyakit langka
Studi kasus
Kompetensi
pengaturan Peluang (probability), dan
kebetulan (chance)
• Komunikasi <pantas>
Susunan otot dan tulang berkembang dari
mesoderm intraembrional
• Perubahan morfologis menuju pembentukan susunan
tulang dan otot terlihat mulai minggu ke tiga sesudah
masa pembuahan, dengan mengelompoknya mesoderm
intraembrional membentuk somit, suatu pengelompokan
sel-sel mesoderm yang terlihat dari luar janin sebagai
ruas / tembereng / segmen primitif.
• Dari somit terbentuk jaringan penyambung muda
( mesenkim ), dan dermatom.
• Mesenkim selanjutnya berdiferensiasi menjadi sel muda
pembentuk jaringan ikat (fibroblast), jaringan rawan
( kondroblast ), dan pembentuk jaringan tulang
( osteoblast ).
Otot.
• Otot berkembang dari mioblast yang
berdiferensiasi dari bagian ventral dermatom
dan bermigrasi dengan pendahulu serabut
sarafnya.
• Beberapa miotom bergabung dengan miotom
lain membentuk satu golongan otot, diikuti
dengan serabut sarafnya.
• serabut-serabut saraf bergabung membentuk
suatu pleksus yang mengurus kelompok suatu
otot.
• Pleksus brakhialis, fasikulus posterior, fasikulus
medialis, fasikulus lateralis.
2 jenis pertulangan, diferensiasi
osteoblast.
• Osteoblast berdifferensiasi
membentuk sel tulang dan
matriks tulang melalui 2 proses
penulangan, yaitu penulangan
membranosa dan proses
pertulangan enkhondral.
• Pertulangan membranosa
terjadi pada pembentukan
tulang pipih seperti pada atap
tengkorak (kalvaria ), yaitu
terbentuk matriks seperti
membran yang selanjutnya
terjadi proses pertulangan pada
matriks itu.
Kranium; pertulangan
membranosa.
Tulang panjang.
• pertulangan
enkondral terjadi
pada pembentukan
tulang panjang, yaitu
terbentuk lebih dulu
model rawan, yang
selanjutnya model
rawan itu mengalami
proses pembentukan
tulang.
Somit.
Differensiasi somit
Sklerotom.
• Ruas tulang belakang
dibentuk oleh dua bagian
somit yang berbatasan.
• Saraf spinal keluar
diantara ruas tulang
belakang.
• Miotom dan fibrobast
untuk pembentukan
ligamen somit yang
sesuai merentang
diantara ruas tulang
belakang.
Tahap perkembangan janin.
Derivat lempeng benih.
Perkembangan janin.
Ralat pertumbuhan.
• Akondroplasia: kegagalan pertumbuhan 1/10000 lahir
enkondral di lempeng epifisis, kecerdasan biasa.
• Sinostosis: penutupan sutura lebih dini.
• Sindroma crouzon
• Sindaktili: penyatuan beberapa jari
• polidaktili
• Klubfoot
• CTEV( kongenital talipes equino varus )
• Spina bifida.
• Amelia: anggota gerak / meromelia
Otot tubuh berkembang dari diferensiasi
mioblast-mioblast yang berasal dari
• Mioblast praotikum untuk otot mata.
• Mioblast preoksipital untuk otot lidah
• Dari mesenkim lengkung farink
• Dari miotom somit
• Dari diferensiasi mesoderm dinding
tubuh.
• Dari mesoderm splankhnik
• mesoderm lamina parietal : otot
dinding tubuh
• Dari mesoderm lamina viseral : otot
polos
• Otot iris: dari diferensiasi ektoderm.
Disarafi oleh serabut eferen viseral
umum
Pembentukan
otot.
Miotom praotik.
• Berkembang menjadi
otot yang
menggerakkan mata.
• Disarafi oleh serabut
eferen somatik
umum.
• N.okulomotorius,
n.trochlearis,
n.abducen.
Miotom preoksipital.
• Berjumlah 3-4 ruas
• Berkembang menjadi otot
lidah
• Disarafi oleh serabut
eferen somatik umum
• N.hipoglosus.
• Otot iris m.sfinkter dan
m.dilator pupil disarafi oleh
serabut eferen viseral
umum simfatis dan
parasimfatis
Otot lengkung farink: disarafi oleh
serabut eferen viseral khusus.
• Lengkung farink 1: menjadi
otot pengunyah, m.tensor
tympani, m.tensor veli palatini,
m.digastrikus venter anterior,
m.milohioideus:
Disarafi oleh portio minor
n.trigeminus
• Lengkung farink 2: membentuk
otot wajah ( ekspresi );
m.stapedius, venter posterior
m.digastrikus, platisma,
m.stilohioideus:
Disarafi oleh n.fasialis
Serabut saraf eferen viseral
khusus.
• Lengkung farink 3:
m.stilofaringeus,
m.konstriktor faringis
superior
• Disarafi oleh
n.glosofaringeus.
• Lengkung faring 4: otot
intrinsik larink,
m.konstriktor faringis
media dan inferior:
Disarafi oleh n.vagus
Miotom somit.
• Berkembang menjadi otot
epimer dan otot hipomer
• Otot epimer berkembang
menjadi otot erektor spina dan
otot tranversospinalis
• Disarafi oleh serabut eferen
somatik umum
r.dorsalis nn.spinalis
• Otot hipomer berkembang
menjadi otot dinding tubuh,
diafragma, dan otot anggota
gerak. Disarafi oleh serabut
eferen somatik umum
r.ventralis n.spinalis
• Otot longitudinal depan tubuh
dari hipomere.
Otot anggota gerak atas; otot
epaksonis dan otot hipaksonis.
• Otot epaksonis ekstremitas superior disarafi oleh
serabut superior pleksus brakhialis.
• Sarafnya adalah n.muskulokutaneus,
n.medianus, dan n.radialis.
• Otot hipaksonis disarafi oleh serabut inferior
pleksus brakhialis, saraf adalah n.ulnaris,
n.medianus, dan n.radialis.
• Terjadi perputaran keluar ( eksorotasi ) sehingga
otot epaksonis berada dilateral, dan otot
hipaksonis berada di medial.
• n.ulnaris mensarafi bagian medial lengan.
Otot anggota gerak bawah.
• Otot epaksonis disarafi oleh serabut bagian atas
pleksus lumbosakralis
• saraf adalah n.femoralis, n.iskiadikus
• Otot hipaksonis disarafi oleh serabut bagian
bawah pleksus lumbosakralis.
• Saraf adalah n.obturatorius dan n.iskiadikus.
• Terjadi perputaran kedalam ( endorotasi ),
sehingga otot epaksonis dikaki berada dimedial
dan otot hipaksonis kaki berada dilateral.
Mioblast mesoderm lempeng sisi
lamina viseral
• Otot polos dinding
saluran nafas, saluran
pencernaan, saluran
kemih kelamin.
• Disarafi oleh serabut
eferen viseral umum
simfatis dan
parasimfatis.
Trauma lahir.
• Proses kelahiran yang sukar untuk
melahirkan bahu depan, menyebabkan
robeknya m.sternokleidomastoideus.
• Terjadi pemendekan daerah sisi leher
sehingga kepala lebih miring kesisi lesi,
menimbulkan keadaan yang disebut
tortikolis bawaan.
Download