KAPITA SELEKTA • SEJARAH EMBRIOLOGI • Ilmu mudigah embriologi (embrio = lembaga) • Fase buah kandungan dalam badan induk (ibu) pada saat awal setelah pembuahan • Teori Perkembangan : origo organisme dari ovum yang bersel tunggal dipengaruhi oleh: • Teori Praeformasi : ovum berisi substansi organisme dewasa tumbuh & berkembang (miniatur dewasa) homunculus (pada mamalia) a. animalcultis b. ovulis : respek pada keturunan pria : respek pada keturunan wanita • Teori Epigenesis : perkembangan dan diferensiasi mudigah mempunyai massa homogen material hidup, yang tidak punya praeformasi pada jaringan hidup / organ Wolff Omne vivum ex ovo - T. H. Morgan (1916) Sigot terdapat gen (dalam kromosom)/ chromosomal map praeformasi • Teori Evolusi Tiap bagian tubuh menyumbang pada sel kelamin Semua sumbangan diturunkan Turunan mirip asal Terjadi evolusi • Teori Rekapitulasi mudigah asal berbentuk sama berkembang menjadi individu berbeda Teori Germ Plasma Sel kecambah / germplasma bertanggung jawab pada faktor keturunan. Germplasma berisi determinan yang diturunkan dari 1 generasi ke generasi lain terus berlanjut ----- Sel Kelamin Teori Organizer Bagian mudigah yang sedang tumbuh terdapat zat-zat yang disebut organizer. Zat tersebut (evokator) sel-sel pada daerah itu mempunyai induksi terhadap sel-sel di tempat lain untuk berkembang Teori Mosaik dari sel tunggal menjadi kompleks (Genetik dan lingkungan) Teori Metabolisme Axial Gradien Perubahan internal environment dan agen terjadinya perubahan tersebut Embriologi Alat Kelamin Stadium Indiferen Endoderm Fertilisasi Primordial Germ Cell Germinal Ridge (sel-sel mesoderm) Genital Ridge Ginjal Gonadal Ridge Saluran Urogenitalis Cortex Medula Ovarium Testis Migrasi Germ Cell 1. Aktif gerakan amuboid (reptilia, mamalia) 2. Pasif aliran darah (burung) Faktor-faktor yang mempengaruhi jenis kelamin 1. Sex chromosome saat terjadinya fertilisasi ( X &Y) 2. Hormonal ( androgen & estradiol ) 3. Mullerian Inhibition Substances (Fost, 1981) (fetal testis) tinggi regresi saluran Muller & H. androgen perkembangan saluran kelamin jantan • JANTAN : Ductus Wolfian • BETINA : Ductus Mullerian GAMETOGENESIS A. JANTAN Spermatogenesis • Spermatogenesis - Spermatositogenesis - Spermiogenesis • Pengendalian spermatogenesis - Hormonal - Feed Back Machanism SPERMATOGENESIS - Proliferasi Tumbuh Spermatositogenesis Mature Trasnformasi = Spermiogenesis Metamorfosa Spermatogonium Spermatid : Spermatositogenesis Spermatid Spermatozoa : Spermiogenesis 1. Spermatogonium 2. Spermatosit Primer 3. Spermatosit Sekunder 4. Spermatid 5. Spermatozoa Sel Sertoli (NUTRISI) Sel Leydig (HORMON) Pergerakan (ekor----- fibril ) EMBRIOGENESIS • PROSES PERKEMBANGAN SIGOT SEHINGGA TERBENTUK INDIVIDU PRIMITIF (BELUM MEMILIKI BENTUK DAN RUPA YANG SPESIFIK) Fase-fase • CLEAVAGE • BLASTULA • GASTRULA • NEURULASI • CLEAVAGE – PROSES PEMBELAHAN TERJADI FERTILISASI CEPAT SEL ANAK TAK SEMPAT TUMBUH KECIL – LATE CLEAVAGE MORULA – BESAR MORULA = SIGOT (Zona Pelusida UTUH) – TIGMOTAKSIS SEL BLASTOMER SALING TERIKAT – PEMBELAHAN TUBA FALLOPII BERDASARKAN TIPE SEL TELUR : 1. HOLOBLASTIK - H. EQUAL / SEMPURNA MEMBELAH MENJADI 2 SAMA BESAR - H. UNEQUAL / TIDAK SEMPURNA TERJADI DI SALAH SATU KUTUB ANIMAL POLE CEPAT VEGETAL POLE LAMBAT MIKROMER & MAKROMER 2. MEROBLASTIK TIDAK DISERTAI PEMBAGIAN YOLK INTI DAN SITOPLASMA a. MEROBLASTIK DISCOIDAL POLITELOLECITAL : AVES, REPTIL, MAMALIA BERTELUR b. MEROBLASTIK SUPERFICIAL CENTROLECITAL : ARTHROPODA BERDASARKAN ADA TIDAKNYA SEL TROPOBLAS • B. BERTROPOBLAS B. TIDAK BERTROPOBLAS B. BERTROPOBLAS 1. FORMATIVE CELL / SEL UTAMA /ICM MEMBENTUK TUBUH EMBRIO 2. AUXILIARY / TROPOBLAS / SEL PELENGKAP SELAPUT PELINDUNG, PLASENTA • TOTI POTEN MORULA • UNI POTEN GASTRULA ORGANOGENESIS (MORPHOGENESIS) DEFINISI : PROSES PEMBENTUKAN ORGAN / ALAT TUBUH EMBRIO : BENTUK PRIMITIF FETUS BENTUK DEFINITIF : MEMILIKI BENTUK DAN RUPA YANG SPESIFIK BAGI KELUARGA HEWAN DALAM 1 SPESIES TERDIRI DARI 2 PERIODE : 1. PERTUMBUHAN ANTARA 2. PERTUMBUHAN AKHIR • PADA AVES, REPTIL DAN MAMALIA : BATAS ANTARA KEDUA PERIODE TERSEBUT TIDAK JELAS , YANG JELAS PADA KATAK PEMBENTUKAN ALAT TUBUH BERASAL DARI DAUN KECAMBAH EKTODERM, MESODERM DAN ENTODERM EKTODERM EKTODERM MESODERM ALAT TUBUH MESODERM ENTODERM ENTODERM -TRANSFORMASI ORGANOGENESIS : - DIFERENSIASI ORGANOGENESIS MELIPUTI : 1. PERPANJANGAN TUBUH 2. PEMBENTUKAN EKOR 3. PEMISAHAN TUBUH MENJADI BAGIAN KEPALA DAN BADAN 4. PERKEMBANGAN EKSTREMITAS 5. PEMISAHAN TUBUH EMBRIO DARI SELAPUT EKSTRA EMBRIONAL 1. EKTODERM 2. MESODERM a.EPIMER (1) - EKTODERM UMUM - EKTODERM SARAF - RIGI SARAF MESODERM DORSAL SOMIT DERMATOM MYOTOM SKLERETOM : SEBELAH LUAR : SEBELAH DALAM b. MESOMER (2) MESODERM INTERMEDIAT c. HYPOMER (3) MESODERM LATERAL - SOMATIS - SPLANKNIS ENTODERM (ARKENTERON METENTERON) a. FOREGUT : USUS DEPAN b. MIDGUT : USUS TENGAH c. HINDGUT : USUS BELAKANG - Saluran & Kel Pencernaan - Sistim Pernafasan Patologi Perkembangan (Teratologi) Teratologi = Ilmu yang mempelajari tentang atau sebab kejadian kelainan bentuk. Abnormalitas : • Struktur • Perilaku • Faal Malformasi kongenital cacat lahir Deteksi sulit Genetik Lingkungan Kejadian Teratologis : • Gangguan pertumbuhan. • Terhenti pertumbuhan. • Kelebihan pertumbuhan. • Salah arah pertumbuhan. Persentase patologi perkembangan : – Penyebab tidak diketahui = 40-60% – Kelainan genetik = 15 % – Faktor lingkungan = 10 % – Multifaktorial (gen + lingk.) = 20-35% • • • • • • Ketiadaan tulang belakan : sirenomelus Ketiadaan anggota gerak : phocomelia Kelebihan jumlah jari : polydactyly Ketiadaan jari : syndactyly Tubuh yang kerdil : dwarfisme Tubuh cebol : crehorisme Mekanisme patologi perkembangan : • Mengubah kecepatan proliferasi sel. • Mengubah permukaan sel agregasi sel. • Mengubah matrix sel. • Menghalang sintesis ensim. • Merusak organizer. Penyebab teratogenik : A. Faktor genetik 1. Mutasi 2. Aberasi B. Faktor lingkungan : 1. Agen infektif : • Virus : rubella, varicella • Kuman : Treponema pallidum • Parasit : Toxoplasmosis 2. Agen fisik : Radiasi 3. Agen kimia : • Logam berat (Hg, Pb, Arsenik dll.) • Polutan (pestisida, plastik, limbah nuklir, detergen). • Bahan makanan dan minuman. 4. Hormonal (t.u golongan steroid : androgenic, dietilstilbestrol, kortison dll.) 5. Defisiensi nutrisi.