MATERI VII SISTEM PENCERNAAN MAHLUK HIDUP Indikator Pencapaian: 1. Mahasiswa dapat menjelaskan proses pencernaan pada hewan 2. Mahasiswa dapat menjelaskan proses pencernaan pada manusia Untuk dapat hidup, mahluk hidup memerlukan makanan. Makanan tersebut dicerna di dalam tubuh untuk menghasilkan energi. Pencernaan adalah proses pemecahan makanan dari molekul besar menjadi molekul yang lebih kecil agar dengan mudah dapat diserap oleh darah. SUB I SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA HEWAN Sistem pencernaan pada hewan invertebrata umumnya dilakukan secara intrasel, seperti pada protozoa, porifera, dan Coelenterata. Pencernaan dilakukan dalam alat khusus berupa vakuola makanan, sel koanosit dan rongga gastrovaskuler. Sistem pencernaan pada cacing parasit seperti pada cacing pita, belum sempurna. Alat pencernaannya belum sempurna dan tidak memiliki mulut dan anus. Pencernaan dilakukan dengan cara absorbs langsung melalui kulit. Sistem pencernaan makanan pada cacing tanah sudah sempurna. Cacing tanah memiliki alat-alat pencernaan mulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus. Proses pencernaan dibantu oleh enzim – enzim yang dikeluarkan oleh getah pencernaan secara ekstrasel. Makanannya berupa daun-daunan serta sampah organik yang sudah lapuk. Sisa pencernaan makanan dikeluarkan melalui anus. Serangga juga memiliki sistem pencernaan makanan yang sudah sempurna. Pencernaannya mulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus sampai anus. Pencernaan pada serangga dilakukan secara ekstrasel. Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris). Di dalam rongga mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham bawah dan lidah pada dasar mulut yang tidak dapat digerakkan. Lidahnya banyak menghasilkan lendir, tetapi tidak menghasilkan ludah (enzim). Dari rongga mulut, makanan masuk ke esophagus melalui faring yang terdapat di daerah sekitar insang. Dari kerongkongan makanan di dorong masuk ke lambung. Lambung ikan pada umumnya membesar dan tidak memiliki batas yang jelas dengan usus. Dari lambung, makanan masuk ke usus yang berupa pipa panjang berkelok-kelok dan sama besarnya. Usus bermuara pada anus. Kelenjar pencernaan pada ikan, meliputi hati dan pankreas. Hati merupakan kelenjar yang berukuran besar, berwarna merah kecoklatan, terletak di bagian depan rongga badan dan mengelilingi usus. Bentuknya tidak tegas, terbagi atas lobus kanan dan lobus kiri, serta bagian yang menuju ke arah punggung. Fungsi hati menghasilkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu untuk membantu proses pencernaan lemak. Kantung empedu berbentuk bulat, berwarna kehijauan, terletak di sebelah kanan hati, dan salurannya bermuara pada lambung. Kantung empedu berfungsi untuk menyimpan empedu dan disalurkan ke usus bila diperlukan. Pankreas merupakan organ yang berfungsi, antara lain menghasilkan enzim – enzim pencernaan dan hormon insulin. Saluran pencernaan pada amphibi dimulai dari rongga mulut. Di dalam rongga mulut terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah untuk menangkap mangsa. Dari rongga mulut, makanan menuju esophagus yang berupa saluran pendek. Dari saluran ini makanan menuju ventrikulus (lambung).. Lambung amphibi berbentuk kantung yang bila terisi makanan menjadi lebar. Intestinum (usus) pada amphibi dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Usus halus meliputi duodenum, jejenum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya. Usus tebal berakhir pada rektum dan menuju kloaka, dan kloaka merupakan muara bersama antara saluran pencernaan makanan, saluran reproduksi, dan urine. Kelenjar pencernaan pada amfibi, terdiri atas hati dan pankreas. Hati berwarna merah kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua lobulus. Hati berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu yang berwarna kehijauan. Pankreas berwarna kekuningan, melekat diantara lambung dan usus dua belas jari (duodenum). Organ ini berfungsi menghasilkan enzim dan hormon yang bermuara pada duodenum. Reptil umumnya karnivora (pemakan daging). Sistem pencernaan reptil dimulai dari rongga mulut.. Bagian rongga mulut disokong oleh rahang atas dan bawah, masingmasing memiliki deretan gigi yang berbentuk kerucut. Gigi menempel pada gusi dan sedikit melengkung ke arah rongga mulut. Pada rongga mulut juga terdapat lidah yang melekat pada tulang lidah dengan ujung bercabang dua. Dari mulut, makanan akan diteruskan ke esofagus (kerongkongan), ventrikulus(lambung), intestinum. Intestinum terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada anus. Kelenjar pencernaan pada reptil meliputi hati, kantung empedu, dan pankreas. Hati pada reptilia memiliki dua lobus (gelambir dan berwarna kemerahan). Kantung empedu terletak pada tepi sebelah kanan hati. Pankreas berada di antara lambung dan duodenum, berbentuk pipih kekuning-kuningan. Makanan burung bervariasi berupa biji-bijian, hewan kecil, dan buah-buahan. Saluran pencernaan pada burung mulai dari paruh yang merupakan modifikasi dari gigi. Dari paruh menuju rongga mulut yang terdiri atas rahang atas yang merupakan penghubung antara rongga mulut dan tanduk. Selanjutnya, makanan menuju faring yang berupa saluran pendek. Esofagus pada burung terdapat pelebaran yang disebut tembolok, berperan sebagai tempat penyimpanan makanan yang dapat diisi dengan cepat. Lambung burung terdiri atas proventrikulus (lambung kelenjar) yang banyak menghasilkan enzim pencernaan serta dinding ototnya tipis, ventrikulus (lambung pengunyah/empedal) ototnya berdinding tebal. Intestinum terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada kloaka. Usus halus pada burung terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum. Kelenjar pencernaan burung meliputi hati, kantung empedu, dan pankreas. Pada burung merpati tidak terdapat kantung empedu. Hewan memamah biak (ruminansia) berasal dari golongan herbivora, seperti sapi, kerbau dan domba. Hewan ini memakan makanan yang banyak mengandung selulosa yang sulit dicerna oleh pencernaan hewan pada umumnya. Perbedaan sistem pencernaan makanan pada hewan Ruminansia dengan hewan lain tampak pada struktur gigi, yaitu terdapat geraham belakang (molar) yang besar. Geraham ini berfungsi untuk mengunyah rerumputan yang sulit dicerna. Di samping itu, pada hewan ruminansia terdapat modifikasi lambung yang dibedakan menjadi 4 bagian, yaitu: rumen (perut besar), retikulum (perut jala), omasum (perut kitab), dan abomasums (perut masam). Abomasum merupakan lambung yang sesungguhnya pada hewan ruminansia. Hewan herbivora, seperti kuda, kelinci, dan marmut tidak mempunyai struktur lambung seperti halnya pada sapi untuk fermentasi selulosa. Proses fermentasi yang dilakukan oleh bakteri terjadi pada sekum yang banvak mengandung bakteri. Akibatnya, kotoran kuda, kelinci, dan marmut lebih kasar karena pencernaan selulosa hanya terjadi satu kali, yaitu pada sekum. Adanya bakteri selulotik pada lambung hewan memamah biak merupakan bentuk simbiosis mutualisme yang dapat menghasilkan vitamin B serta asam amino. Di samping itu, bakteri ini dapat menghasilkan gas metana (CH4) yang dapat dipakai dalam pembuatan biogas. Hewan berdasarkan makanannya dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu herbivora, karnivora, dan omnivora. Hewan herbivora merupakan hewan pemakan tumbuhan. Hewan karnivor merupakan hewan pemakan daging. Hewan omnivore dapat memakan daging dan tumbuhan. Ketiga jenis hewan ini dapat dibedakan berdasarkan ciri khasnya pada bentuk mulut atau paruh, bentuk gigi, dan bentuk kukunya. SUB II SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA Pencernaan adalah proses pemecahan makanan dari molekul besar menjadi molekul yang lebih kecil agar mudah diserap oleh darah. Berdasarkan prosesnya terdapat dua macam pencernaan, yaitu pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi. Pencernaan mekanik dilakukan oleh gigi pada rongga mulut dan otot lambung. Pencernaan kimiawi dilakukan oleh enzim-enzim pencernaan (zat kimia yang berfungsi sebagai katalisator dalam proses kimia yang berlangsung di dalam tubuh). Alat pencernaan pada manusia terdiri atas rongga mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. 1. Rongga mulut Mulut merupakan saluran pertama yang dilalui makanan. Pada rongga mulut, terdapat alat pencernaan, yaitu gigi dan lidah. Di samping itu, pada rongga mulut juga terdapat kelenjar ludah. a. Gigi Memiliki fungsi memotong, mengoyak dan menggiling makanan menjadi partikel yang kecil. Gigi manusia terdiri atas gigi seri, gigi taring, dan gigi geraham. Gigi seri berbentuk pahat, berfungsi untuk mencengkeram dan memotong makanan. Gigi taring berbentuk lancip dan runcing, berfungsi untuk menusuk dan mengoyak makanan. Gigi geraham berbentuk rata bergerigi, berfungsi untuk mengunyah makanan. Gigi terdiri atas tiga bagian, yaitu mahkota gigi, leher gigi, dan akar gigi. Bagian paling luar mahkota gigi dilapisi oleh email. Di bagian dalam mahkota gigi terdapat tulang gigi dan pulpa. Di dalam pulpa terdapat banyak pembuluh darah dan saraf. Bagian akar gigi tertanam dalam tulang rahang yang ditutupi oleh gusi. Pada anak-anak, gigi berjumlah 20 buah yang terdiri atas 8 gigi seri, 4 gigi taring, dan 8 gigi geraham. Gigi orang dewasa berjumlah 32. Masingmasing 8 gigi seri, 4 gigi taring, dan 20 gigi geraham. b. Lidah Memiliki peran mengatur letak makanan di dalam mulut, membantu proses menelan dan pencampuran makanan dalam mulut serta mengecap rasa makanan. c. Kelenjar Ludah Ada 3 kelenjar ludah pada rongga mulut yang menghasilkan ludah setiap harinya sekitar 1 sampai 2,5 liter ludah. Kandungan ludah pada manusia terdiri dari air, mucus, enzim amilase, zat antibakteri. Fungsi ludah adalah melumasi rongga mulut dan mencerna karbohidrat menjadi disakarida. 2. Kerongkongan (esophagus) Kerongkongan merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan lambung. Pada ujung saluran ini terdapat daerah yang disebut faring. Pada faring terdapat klep epiglottis. Klep ini berfungsi mengatur makanan agar tidak masuk ke trakea (tenggorokan). Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan ke lambung. Agar makanan dapat berjalan sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltik sehingga makanan dapat berjalan menuju lambung. 3. Lambung Lambung adalah kelanjutan dari esophagus, berbentuk seperti kantung. Kantung ini dapat menampung makanan 1 hingga 2 liter. Dinding lambung disusun oleh otot-otot polos yang berfungsi menggerus makanan secara mekanik melalui kontraksi otot-otot tersebut. Selain pencernaan mekanik, pada lambung terjadi pencernaan kimiawi dengan bantuan enzim yang dihasilkan lambung. Enzim-enzim tersebut dan fungsinya dijabarkan sebagai berikut. HCl berfungsi mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin, sebagai disinfektan, serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus. Lipase untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Renin untuk mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Enzim ini hanya dimiliki oleh bayi. Mukus untuk melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam HCl. Hasil penggerusan makanan di lambung secara mekanik dan kimiawi menghasilkan bubur yang disebut bubur kim. Kemudian, makanan yang telah mengalami pencernaan akan bergerak sedikit demi sedikit ke dalam usus halus. 4. Usus halus Usus halus merupakan tempat pencernaan dan penyerapan nutrisi.Usus halus memiliki panjang sekitar 6-8 meter. Usus ini terbagi menjadi 3 bagian yaitu duodenum (± 25 cm), jejunum (± 2,5 m), serta ileum (± 3,6 m). Pada usus halus hanya terjadi pencernaan secara kimiawi saja dengan bantuan enzim. Enzim yang membantu dihasilkan oleh usus halus serta dari kelenjar pankreas yang dilepaskan ke usus halus. Enzim yang dihasilkan oleh usus halus adalah sebagai berikut. Disakaridase untuk menguraikan disakarida menjadi monosakarida. Erepsinogen merupakan erepsin yang belum aktif yang akan diubah menjadi erepsin. Erepsin berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino. Hormon Sekretin untuk merangsang kelenjar pankreas mengeluarkan enzim yang dihasilkan ke usus halus. Hormon CCK (Kolesistokinin) untuk merangsang hati mengeluarkan cairan empedu ke dalam usus halus. Selain enzim dari usus, juga terdapat enzim dari pankreas, yang djabarkan sebagai berikut. Bikarbonat untuk menetralkan suasana asam dari makanan yang berasal dari lambung. Enterokinase untuk mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin serta mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin. Tripsin mengubah pepton menjadi asam amino. Amilase untuk mengubah amilum menjadi disakarida. Lipase untuk mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Kimotripsin untuk mengubah pepton menjadi asam amino. Nuklease untuk menguraikan nukleotida menjadi nukleosida dan gugus pospat. Hormon Insulin untuk menurunkan kadar gula dalam darah sampai menjadi kadar normal. Hormon Glukagon untuk menaikkan kadar gula darah sampai menjadi kadar normal. Glukosa dan asam amino dari hasil pencernaan akan diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh. Sedangkan asam lemak dan gliserol diserap usus kemudian diedarkan ke jantung melalui pembuluh limpa. 5. Usus besar Usus besar terbagi atas usus besar naik, usus besar melintang, dan usus besar turun. Di dalam usus besar, sisa makanan mengalami pembusukan. Pembusukan ini dibantu oleh bakteri Escherichia coli. Air dan garam mineral dari sisa makanan tersebut, akan diserap oleh usus kembali. Setelah itu, sisa makanan dikeluarkan melalui anus dalam bentuk tinja (feses). 6. Anus Merupakan alat pembuangan feses. Faeces (tinja) yang dibentuk akan didorong dengan gerak peristaltik ke poros usus/rectum. Defekasi (buang air besar) terjadi karena lambung dan usus yang berisi makanan merangsang usus tebal untuk melakukan defekasi. Makanan yang sehat adalah makanan yang mengandung semua zat gizi. Zat gizi digunakan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan sel-sel tubuh, memelihara kesehatan, dan sumber energi. Zat-zat makanan yang diperlukan tubuh, di antaranya karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air. a. Karbohidrat Karbohidrat adalah zat penghasil energi bagi tubuh. Karbohidrat mengandung unsur C, H, dan O. Karbohidrat terdiri dari gula sederhana (monosakarida) dan gula majemuk (disakarida dan polisakarida). Fruktosa dan galaktosa tergolong monosakarida yang banyak terdapat pada buah, beberapa macam sayuran dan madu. Glukosa juga termasuk monosakarida yang banyak terdapat pada sel hidup. Sukrosa (gula tebu) termasuk disakarida, banyak terdapat dalam buah-buahan yang manis, batang, biji, akar dan umbu tumbuhan tinggi. Maltosa juga termasuk disakarida yang banyak terdapat pada fase kecambah. Laktosa (gula susu) juga tergolong disakarida. Amilum merupakan polisakarida yang banyak terdapat pada tempat penyimpanan cadangan makanan tumbuhan, seperti umbi pada kentang, beras. Selulosa juga meupakan salah satu bentuk polisakarida yang banyak dikandung oleh tumbuhan. b. Protein Protein tersusun dari unsur, C, H, O, N dan beberapa mengandung unsur S, P. Protein memiliki bagian terkecil yang disebut asam amino. Terdapat 20 macam asam amino yang diperlukan tubuh, 8 diantaranya didatangkan dari luar tubuh (asam amino esensial) sedangkan sisanya berasal dari dalam tubuh (asam amino nonesensial). Protein berfungsi sebagai zat pembangun tubuh, pembentuk sel baru, pengganti selsel yang rusak, dan pembentuk senyawa lain (karbohidrat dan lemak). Berdasarkan sumbernya, protein dapat digolongkan menjadi protein nabati dan hewani. Beberapa contoh makanan yang mengandung protein adalah telur, daging, ikan, biji-bijian, kacang-kacangan dan gandum. c. Lemak Lemak merupakan sumber energi yang menyediakan kalori terbanyak bagi tubuh. Selain itu, lemak juga berfungsi sebagai pelarut vitamin A, D, E, K, pembangun tubuh tertentu, melindungi alat-alat dalam, dan pelindung tubuh dari suhu rendah. Lemak dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu lemak sederhana (minyak dan lemak), lemak campuran (fosfolipid dan lipoprotein), dan lemak asli (asal lemak dan sterol). Berdasarkan tingkat kejenuhannya, ada asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh. Asam lemak jenuh dapat disintesis sendiri dalam tubuh, berbentuk padat pada suhu ruang, banyak dijumpai pada lemak hewan (mentega, gemuk, asam stearat, dan asam palmitat). Asam lemak tak jenuh biasanya berwujud cair, banyak terdapat pada lemak nabati (minyak kelapa, minyak jagung, minyak sayur, dll). Ada 3 jenis asam lemak esensial yang diperlukan tubuh, yaitu asam lemak arakhidonat, linoleat, dan linolenat. d. Vitamin & Mineral Vitamin berfungsi sebagai regulator, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan, dan reproduksi. Vitamin ada bermacam-macam, yaitu vitamin A, B, C, D, E, dan K. Vitamin B dan C larut di dalam air, sedangkan vitamin A, D, E, dan K larut dalam lemak. Fungsi masing-masing vitamin tertera pada tabel berikut. Sumber: http//www.crayonpedia.org Mineral penting untuk pembentukan hormon, tulang, gigi, dan darah. Beberapa macam mineral yang diperlukan oleh tubuh, di antaranya kalsium, besi, fosfor, dan iodin. 1) Kalsium berfungsi sebagai pembentuk tulang dan gigi. Selain itu, kalsium membantu dalam pembekuan darah jika tubuh mengalami luka. Bahan makanan yang banyak mengandung kalsium adalah susu, ikan, dan roti. 2) Zat besi berfungsi sebagai pengikat oksigen di dalam darah. Jika kekurangan zat besi, tubuh akan mengalami anemia (kekurangan darah). Bahan makanan yang banyak mengandung zat besi adalah daging, roti, kuning telur, dan kacangkacangan. 3) Fosfor berfungsi menjaga kesehatan serta kekuatan gigi dan gusi. Jika kekurangan fosfor dapat menyebabkan radang gusi dan kerusakan gigi. Fosfor terdapat dalam susu dan kuning telur. 4) Iodin berfungsi mencegah penyakit gondok. Kekurangan iodin dapat pula menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan cacat mental. Iodin terdapat dalam garam dapur beriodin, air minum, dan ikan laut. e. Air Fungsi air bagi tubuh, yaitu mengangkut nutrisi ke jaringan-jaringan, mengangkut sampah dari jaringan ke luar tubuh, dan medium berbagai reaksi kimia dalam tubuh. Beberapa penyakit dapat menyerang alat pencernaan dan sistem pencernaan, di antaranya adalah; sariawan; sakit gigi; tukak lambung/ maag; radang hati/ hepatitis; diare, muntaber/ kolera, tipus; usus buntu/ apendisitis; wasir/ambeien, malnutrisi. Kegiatan I Zat Gizi Makanan Kandungan Nutrisi Pada Makanan Tujuan : mengetahui macam nutrisi yang terkandung dalam bahan makanan Alat dan Bahan 1. Bahan-bahan makanan (beras atau nasi, kentang, ikan, tepung terigu, mentega, kacang tanah atau bahan tambahan lainnya) 2. Larutan lugol atau yodium 3. Reagen biuret 4. Tabung reaksi 5. Air suling 6. Pipet 7. Kertas koran 8. Etanol Langkah Kerja 1. Untuk menguji kandungan amilum, bahan makanan padat sebaiknya digerus terlebih dahulu atau dijadikan larutan dengan 100 mL air. 2. Bahan makanan yang ingin diketahui amilumnya ditetesi dengan larutan lugol atau yodium. (Bila menunjukkan warna biru sampai hitam berarti positif mengandung amilum) 3. Untuk menguji kandungan protein, larutan makanan ditetesi dengan 4 tetes reagen biuret. (Jika warna larutan berubah ungu berarti positif mengandung protein) 4. Untuk menguji kandungan lemak, teteskan larutan yang diuji pada pinggir kertas Koran. Jika kertas Koran tampak buram maka larutan mengandung lemak. 5. Cara lain untuk menguji kandungan lemak adalah dengan menggunakan etanol dan air. Masukkan 5 mL etanol dalam tabung reaksi. Masukkan 2 tetes larutan bahan yang diuji ke dalam tabung reaksi yang berisi 5 mL air. (Jika terbentuk emulsi putih keruh berarti bahan mengandung lemak) Jawablah pertanyaan berikut ini. 1. Dari berbagai bahan makanan tersebut, bagaimanakah kandungan nutrisinya? 2. Apa yang akan terjadi bila keju diuji dengan etanol dan air? 3. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan ini? Kegiatan II Pencernaan Kimiawi Pencernaan Amilum di Mulut Tujuan : menjelaskan pencernaan amilum dengan bantuan enzim yang terdapat di dalam air liur Alat dan Bahan 1. plat tetes 2. pipet tetes 3. tabung reaksi 4. 50 ml suspensi tepung kanji 5. 2 buah pengaduk 6. beberapa mililiter air liur 7. akuades Langkah Kerja 1. Dengan menggunakan pipet, ambilah bagian air liur yang bening saja, jangan yang berbusa! 2. Gunakan dua cekungan pelat tetes, kemudian berilah angka angka 1 dan 2! 3. Teteskan suspensi tepung kanji sebanyak 5 tetes di atas masing-masing bagian plastik atau cekungan! 4. Tambahkan 3 tetes akuades pada larutan 1 dan 3 tetes air liur pada larutan 2 secara bersamaan! 5. Biarkan kedua larutan selama 3 menit 6. Dengan menggunakan pipet tetes, teteskan larutan iodium sebanyak satu tetes ke dalam masing-masing larutan! Aduk masing-masing larutan dengan pengaduk yang berbeda! 7. Amati apa yang terjadi pada masing-masing larutan! Isikan datamu pada tabel pengamatan yang kamu buat! Jawablah pertanyaan berikut ini. 1. Bagaimana warna kedua larutan kanji sebelum ditetesi dengan iodium? Mengapa? 2. Bagaimana warna larutan kanji 1 setelah ditetesi iodium? Mengapa? 3. Bagaimana warna larutan kanji 2 setelah ditetesi iodium? Mengapa? 4. Berdasarkan data pengamatan dan analisis di atas, rumuskan kesimpulan kegiatanmu! Soal 1. Tiga macam zat makanan penghasil energi bagi tubuh adalah ... a. Karbohidrat, protein, vitamin b. Karbohidrat, lemak, mineral c. Karbohidrat, vitamin, lemak d. Protein, karbohidrat, lemak 2. Enzim berikut ini ditemukan di lambung, kecuali... a. Pepsin b. Rennin c. Asam klorida d. Tripsin 3. Saluran memanjang dari bagian belakang rongga mulut sampai ke permukaan kerongkongan disebut ... a. Esofagus b. Laring c. Faring d. Trachea 4. Buatlah sebuah tabel yang terdiri dari dua lajur. Lajur pertama isi dengan segala sesuatu tentang pencernaan mekanik, dan lajur ke dua tentang pencernaan kimiawi. 5. Manusia mengalami dua macam pencernaan, yaitu pencernaan mekanik dan kimiawi. Tentukan persamaan maupun perbedaan diantara kedua macam pencernaan tersebut.