MATERI VII SISTEM PENCERNAAN MAHLUK HIDUP Indikator

advertisement
MATERI VII
SISTEM PENCERNAAN MAHLUK HIDUP
Indikator Pencapaian:
1. Mahasiswa dapat menjelaskan proses pencernaan pada hewan
2. Mahasiswa dapat menjelaskan proses pencernaan pada manusia
Untuk dapat hidup, mahluk hidup memerlukan makanan. Makanan tersebut dicerna
di dalam tubuh untuk menghasilkan energi. Pencernaan adalah proses pemecahan makanan
dari molekul besar menjadi molekul yang lebih kecil agar dengan mudah dapat diserap oleh
darah.
SUB I
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA HEWAN
Sistem pencernaan pada hewan invertebrata umumnya dilakukan secara intrasel,
seperti pada protozoa, porifera, dan Coelenterata. Pencernaan dilakukan dalam alat
khusus berupa vakuola makanan, sel koanosit dan rongga gastrovaskuler.
Sistem pencernaan pada cacing parasit seperti pada cacing pita, belum sempurna.
Alat pencernaannya belum sempurna dan tidak memiliki mulut dan anus. Pencernaan
dilakukan dengan cara absorbs langsung melalui kulit.
Sistem pencernaan makanan pada cacing tanah sudah sempurna. Cacing tanah
memiliki alat-alat pencernaan mulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus.
Proses pencernaan dibantu oleh enzim – enzim yang dikeluarkan oleh getah pencernaan
secara ekstrasel. Makanannya berupa daun-daunan serta sampah organik yang sudah
lapuk. Sisa pencernaan makanan dikeluarkan melalui anus.
Serangga juga memiliki sistem pencernaan makanan yang sudah sempurna.
Pencernaannya mulai dari mulut, kerongkongan, lambung, usus sampai anus. Pencernaan
pada serangga dilakukan secara ekstrasel.
Saluran pencernaan pada ikan dimulai dari rongga mulut (cavum oris). Di dalam
rongga mulut terdapat gigi-gigi kecil yang berbentuk kerucut pada geraham bawah dan
lidah pada dasar mulut yang tidak dapat digerakkan. Lidahnya banyak menghasilkan
lendir, tetapi tidak menghasilkan ludah (enzim). Dari rongga mulut, makanan masuk ke
esophagus melalui faring yang terdapat di daerah sekitar insang. Dari kerongkongan
makanan di dorong masuk ke lambung. Lambung ikan pada umumnya membesar dan
tidak memiliki batas yang jelas dengan usus. Dari lambung, makanan masuk ke usus
yang berupa pipa panjang berkelok-kelok dan sama besarnya. Usus bermuara pada anus.
Kelenjar pencernaan pada ikan, meliputi hati dan pankreas. Hati merupakan
kelenjar yang berukuran besar, berwarna merah kecoklatan, terletak di bagian depan
rongga badan dan mengelilingi usus. Bentuknya tidak tegas, terbagi atas lobus kanan dan
lobus kiri, serta bagian yang menuju ke arah punggung. Fungsi hati menghasilkan
empedu yang disimpan dalam kantung empedu untuk membantu proses pencernaan
lemak. Kantung empedu berbentuk bulat, berwarna kehijauan, terletak di sebelah kanan
hati, dan salurannya bermuara pada lambung. Kantung empedu berfungsi untuk
menyimpan empedu dan disalurkan ke usus bila diperlukan. Pankreas merupakan organ
yang berfungsi, antara lain menghasilkan enzim – enzim pencernaan dan hormon insulin.
Saluran pencernaan pada amphibi dimulai dari rongga mulut. Di dalam rongga
mulut terdapat gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah untuk
menangkap mangsa. Dari rongga mulut, makanan menuju esophagus yang berupa saluran
pendek. Dari saluran ini makanan menuju ventrikulus (lambung).. Lambung amphibi
berbentuk kantung yang bila terisi makanan menjadi lebar. Intestinum (usus) pada
amphibi dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Usus halus meliputi duodenum,
jejenum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya. Usus tebal berakhir pada rektum
dan menuju kloaka, dan kloaka merupakan muara bersama antara saluran pencernaan
makanan, saluran reproduksi, dan urine.
Kelenjar pencernaan pada amfibi, terdiri atas hati dan pankreas. Hati berwarna
merah kecoklatan, terdiri atas lobus kanan yang terbagi lagi menjadi dua lobulus. Hati
berfungsi mengeluarkan empedu yang disimpan dalam kantung empedu yang berwarna
kehijauan. Pankreas berwarna kekuningan, melekat diantara lambung dan usus dua belas
jari (duodenum). Organ ini berfungsi menghasilkan enzim dan hormon yang bermuara
pada duodenum.
Reptil umumnya karnivora (pemakan daging). Sistem pencernaan reptil dimulai
dari rongga mulut.. Bagian rongga mulut disokong oleh rahang atas dan bawah, masingmasing memiliki deretan gigi yang berbentuk kerucut. Gigi menempel pada gusi dan
sedikit melengkung ke arah rongga mulut. Pada rongga mulut juga terdapat lidah yang
melekat pada tulang lidah dengan ujung bercabang dua. Dari mulut, makanan akan
diteruskan ke esofagus (kerongkongan), ventrikulus(lambung), intestinum. Intestinum
terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada anus.
Kelenjar pencernaan pada reptil meliputi hati, kantung empedu, dan pankreas.
Hati pada reptilia memiliki dua lobus (gelambir dan berwarna kemerahan). Kantung
empedu terletak pada tepi sebelah kanan hati. Pankreas berada di antara lambung dan
duodenum, berbentuk pipih kekuning-kuningan.
Makanan burung bervariasi berupa biji-bijian, hewan kecil, dan buah-buahan.
Saluran pencernaan pada burung mulai dari paruh yang merupakan modifikasi dari gigi.
Dari paruh menuju rongga mulut yang terdiri atas rahang atas yang merupakan
penghubung antara rongga mulut dan tanduk. Selanjutnya, makanan menuju faring yang
berupa saluran pendek. Esofagus pada burung terdapat pelebaran yang disebut tembolok,
berperan sebagai tempat penyimpanan makanan yang dapat diisi dengan cepat. Lambung
burung terdiri atas proventrikulus (lambung kelenjar) yang banyak menghasilkan enzim
pencernaan serta dinding ototnya tipis, ventrikulus (lambung pengunyah/empedal)
ototnya berdinding tebal. Intestinum terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara
pada kloaka. Usus halus pada burung terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum. Kelenjar
pencernaan burung meliputi hati, kantung empedu, dan pankreas. Pada burung merpati
tidak terdapat kantung empedu.
Hewan memamah biak (ruminansia) berasal dari golongan herbivora, seperti sapi,
kerbau dan domba. Hewan ini memakan makanan yang banyak mengandung selulosa
yang sulit dicerna oleh pencernaan hewan pada umumnya. Perbedaan sistem pencernaan
makanan pada hewan Ruminansia dengan hewan lain tampak pada struktur gigi, yaitu
terdapat geraham belakang (molar) yang besar. Geraham ini berfungsi untuk mengunyah
rerumputan yang sulit dicerna. Di samping itu, pada hewan ruminansia terdapat
modifikasi lambung yang dibedakan menjadi 4 bagian, yaitu: rumen (perut besar),
retikulum (perut jala), omasum (perut kitab), dan abomasums (perut masam). Abomasum
merupakan lambung yang sesungguhnya pada hewan ruminansia.
Hewan herbivora, seperti kuda, kelinci, dan marmut tidak mempunyai struktur
lambung seperti halnya pada sapi untuk fermentasi selulosa. Proses fermentasi yang
dilakukan oleh bakteri terjadi pada sekum yang banvak mengandung bakteri. Akibatnya,
kotoran kuda, kelinci, dan marmut lebih kasar karena pencernaan selulosa hanya terjadi
satu kali, yaitu pada sekum. Adanya bakteri selulotik pada lambung hewan memamah
biak merupakan bentuk simbiosis mutualisme yang dapat menghasilkan vitamin B serta
asam amino. Di samping itu, bakteri ini dapat menghasilkan gas metana (CH4) yang
dapat dipakai dalam pembuatan biogas.
Hewan berdasarkan makanannya dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu herbivora,
karnivora, dan omnivora. Hewan herbivora merupakan hewan pemakan tumbuhan.
Hewan karnivor merupakan hewan pemakan daging. Hewan omnivore dapat memakan
daging dan tumbuhan. Ketiga jenis hewan ini dapat dibedakan berdasarkan ciri khasnya
pada bentuk mulut atau paruh, bentuk gigi, dan bentuk kukunya.
SUB II
SISTEM PENCERNAAN MAKANAN PADA MANUSIA
Pencernaan adalah proses pemecahan makanan dari molekul besar menjadi
molekul yang lebih kecil agar mudah diserap oleh darah. Berdasarkan prosesnya terdapat
dua macam pencernaan, yaitu pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi. Pencernaan
mekanik dilakukan oleh gigi pada rongga mulut dan otot lambung. Pencernaan kimiawi
dilakukan oleh enzim-enzim pencernaan (zat kimia yang berfungsi sebagai katalisator
dalam proses kimia yang berlangsung di dalam tubuh).
Alat pencernaan pada manusia terdiri atas rongga mulut, kerongkongan, lambung,
usus halus, usus besar, dan anus.
1. Rongga mulut
Mulut merupakan saluran pertama yang dilalui makanan. Pada rongga mulut, terdapat
alat pencernaan, yaitu gigi dan lidah. Di samping itu, pada rongga mulut juga terdapat
kelenjar ludah.
a. Gigi
Memiliki fungsi memotong, mengoyak dan menggiling makanan menjadi partikel
yang kecil. Gigi manusia terdiri atas gigi seri, gigi taring, dan gigi geraham. Gigi
seri berbentuk pahat, berfungsi untuk mencengkeram dan memotong makanan.
Gigi taring berbentuk lancip dan runcing, berfungsi untuk menusuk dan
mengoyak makanan. Gigi geraham berbentuk rata bergerigi, berfungsi untuk
mengunyah makanan. Gigi terdiri atas tiga bagian, yaitu mahkota gigi, leher gigi,
dan akar gigi. Bagian paling luar mahkota gigi dilapisi oleh email. Di bagian
dalam mahkota gigi terdapat tulang gigi dan pulpa. Di dalam pulpa terdapat
banyak pembuluh darah dan saraf. Bagian akar gigi tertanam dalam tulang rahang
yang ditutupi oleh gusi. Pada anak-anak, gigi berjumlah 20 buah yang terdiri atas
8 gigi seri, 4 gigi taring, dan 8 gigi geraham. Gigi orang dewasa berjumlah 32.
Masingmasing 8 gigi seri, 4 gigi taring, dan 20 gigi geraham.
b. Lidah
Memiliki peran mengatur letak makanan di dalam mulut, membantu proses
menelan dan pencampuran makanan dalam mulut serta mengecap rasa makanan.
c. Kelenjar Ludah
Ada 3 kelenjar ludah pada rongga mulut yang menghasilkan ludah setiap harinya
sekitar 1 sampai 2,5 liter ludah. Kandungan ludah pada manusia terdiri dari air,
mucus, enzim amilase, zat antibakteri. Fungsi ludah adalah melumasi rongga
mulut dan mencerna karbohidrat menjadi disakarida.
2. Kerongkongan (esophagus)
Kerongkongan merupakan saluran yang menghubungkan antara rongga mulut dengan
lambung. Pada ujung saluran ini terdapat daerah yang disebut faring. Pada faring
terdapat klep epiglottis. Klep ini berfungsi mengatur makanan agar tidak masuk ke
trakea (tenggorokan). Fungsi esophagus adalah menyalurkan makanan ke lambung.
Agar makanan dapat berjalan sepanjang esophagus, terdapat gerakan peristaltik
sehingga makanan dapat berjalan menuju lambung.
3. Lambung
Lambung adalah kelanjutan dari esophagus, berbentuk seperti kantung. Kantung ini
dapat menampung makanan 1 hingga 2 liter. Dinding lambung disusun oleh otot-otot
polos yang berfungsi menggerus makanan secara mekanik melalui kontraksi otot-otot
tersebut. Selain pencernaan mekanik, pada lambung terjadi pencernaan kimiawi
dengan bantuan enzim yang dihasilkan lambung. Enzim-enzim tersebut dan fungsinya
dijabarkan sebagai berikut.
 HCl berfungsi mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin, sebagai disinfektan,
serta merangsang pengeluaran hormon sekretin dan kolesistokinin pada usus halus.
 Lipase untuk memecah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
 Renin untuk mengendapkan protein pada susu (kasein) dari air susu (ASI). Enzim
ini hanya dimiliki oleh bayi.
 Mukus untuk melindungi dinding lambung dari kerusakan akibat asam HCl.
Hasil penggerusan makanan di lambung secara mekanik dan kimiawi menghasilkan
bubur yang disebut bubur kim. Kemudian, makanan yang telah mengalami
pencernaan akan bergerak sedikit demi sedikit ke dalam usus halus.
4. Usus halus
Usus halus merupakan tempat pencernaan dan penyerapan nutrisi.Usus halus
memiliki panjang sekitar 6-8 meter. Usus ini terbagi menjadi 3 bagian yaitu
duodenum (± 25 cm), jejunum (± 2,5 m), serta ileum (± 3,6 m). Pada usus halus
hanya terjadi pencernaan secara kimiawi saja dengan bantuan enzim. Enzim yang
membantu dihasilkan oleh usus halus serta dari kelenjar pankreas yang dilepaskan ke
usus halus. Enzim yang dihasilkan oleh usus halus adalah sebagai berikut.
 Disakaridase untuk menguraikan disakarida menjadi monosakarida.
 Erepsinogen merupakan erepsin yang belum aktif yang akan diubah menjadi
erepsin. Erepsin berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino.
 Hormon Sekretin untuk merangsang kelenjar pankreas mengeluarkan enzim yang
dihasilkan ke usus halus.
 Hormon CCK (Kolesistokinin) untuk merangsang hati mengeluarkan cairan
empedu ke dalam usus halus.
Selain enzim dari usus, juga terdapat enzim dari pankreas, yang djabarkan sebagai
berikut.
 Bikarbonat untuk menetralkan suasana asam dari makanan yang berasal dari
lambung.
 Enterokinase
untuk
mengaktifkan
erepsinogen
menjadi
erepsin
serta
mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin. Tripsin mengubah pepton menjadi
asam amino.
 Amilase untuk mengubah amilum menjadi disakarida.
 Lipase untuk mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
 Kimotripsin untuk mengubah pepton menjadi asam amino.
 Nuklease untuk menguraikan nukleotida menjadi nukleosida dan gugus pospat.
 Hormon Insulin untuk menurunkan kadar gula dalam darah sampai menjadi kadar
normal.
 Hormon Glukagon untuk menaikkan kadar gula darah sampai menjadi kadar
normal.
Glukosa dan asam amino dari hasil pencernaan akan diedarkan oleh darah ke seluruh
tubuh. Sedangkan asam lemak dan gliserol diserap usus kemudian diedarkan ke
jantung melalui pembuluh limpa.
5. Usus besar
Usus besar terbagi atas usus besar naik, usus besar melintang, dan usus besar turun.
Di dalam usus besar, sisa makanan mengalami pembusukan. Pembusukan ini dibantu
oleh bakteri Escherichia coli. Air dan garam mineral dari sisa makanan tersebut, akan
diserap oleh usus kembali. Setelah itu, sisa makanan dikeluarkan melalui anus dalam
bentuk tinja (feses).
6. Anus
Merupakan alat pembuangan feses. Faeces (tinja) yang dibentuk akan didorong
dengan gerak peristaltik ke poros usus/rectum. Defekasi (buang air besar) terjadi
karena lambung dan usus yang berisi makanan merangsang usus tebal untuk
melakukan defekasi.
Makanan yang sehat adalah makanan yang mengandung semua zat gizi. Zat gizi
digunakan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan sel-sel tubuh, memelihara
kesehatan, dan sumber energi. Zat-zat makanan yang diperlukan tubuh, di antaranya
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan air.
a. Karbohidrat
Karbohidrat adalah zat penghasil energi bagi tubuh. Karbohidrat mengandung unsur
C, H, dan O. Karbohidrat terdiri dari gula sederhana (monosakarida) dan gula
majemuk (disakarida dan polisakarida). Fruktosa dan galaktosa tergolong
monosakarida yang banyak terdapat pada buah, beberapa macam sayuran dan madu.
Glukosa juga termasuk monosakarida yang banyak terdapat pada sel hidup. Sukrosa
(gula tebu) termasuk disakarida, banyak terdapat dalam buah-buahan yang manis,
batang, biji, akar dan umbu tumbuhan tinggi. Maltosa juga termasuk disakarida yang
banyak terdapat pada fase kecambah. Laktosa (gula susu) juga tergolong disakarida.
Amilum merupakan polisakarida yang banyak terdapat pada tempat penyimpanan
cadangan makanan tumbuhan, seperti umbi pada kentang, beras. Selulosa juga
meupakan salah satu bentuk polisakarida yang banyak dikandung oleh tumbuhan.
b. Protein
Protein tersusun dari unsur, C, H, O, N dan beberapa mengandung unsur S, P. Protein
memiliki bagian terkecil yang disebut asam amino. Terdapat 20 macam asam amino
yang diperlukan tubuh, 8 diantaranya didatangkan dari luar tubuh (asam amino
esensial) sedangkan sisanya berasal dari dalam tubuh (asam amino nonesensial).
Protein berfungsi sebagai zat pembangun tubuh, pembentuk sel baru, pengganti selsel yang rusak, dan pembentuk senyawa lain (karbohidrat dan lemak). Berdasarkan
sumbernya, protein dapat digolongkan menjadi protein nabati dan hewani. Beberapa
contoh makanan yang mengandung protein adalah telur, daging, ikan, biji-bijian,
kacang-kacangan dan gandum.
c. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang menyediakan kalori terbanyak bagi tubuh.
Selain itu, lemak juga berfungsi sebagai pelarut vitamin A, D, E, K, pembangun
tubuh tertentu, melindungi alat-alat dalam, dan pelindung tubuh dari suhu rendah.
Lemak dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu lemak sederhana (minyak dan
lemak), lemak campuran (fosfolipid dan lipoprotein), dan lemak asli (asal lemak dan
sterol). Berdasarkan tingkat kejenuhannya, ada asam lemak jenuh dan asam lemak tak
jenuh. Asam lemak jenuh dapat disintesis sendiri dalam tubuh, berbentuk padat pada
suhu ruang, banyak dijumpai pada lemak hewan (mentega, gemuk, asam stearat, dan
asam palmitat). Asam lemak tak jenuh biasanya berwujud cair, banyak terdapat pada
lemak nabati (minyak kelapa, minyak jagung, minyak sayur, dll). Ada 3 jenis asam
lemak esensial yang diperlukan tubuh, yaitu asam lemak arakhidonat, linoleat, dan
linolenat.
d. Vitamin & Mineral
Vitamin berfungsi sebagai regulator, pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan, dan
reproduksi. Vitamin ada bermacam-macam, yaitu vitamin A, B, C, D, E, dan K.
Vitamin B dan C larut di dalam air, sedangkan vitamin A, D, E, dan K larut dalam
lemak. Fungsi masing-masing vitamin tertera pada tabel berikut.
Sumber: http//www.crayonpedia.org
Mineral penting untuk pembentukan hormon, tulang, gigi, dan darah. Beberapa
macam mineral yang diperlukan oleh tubuh, di antaranya kalsium, besi, fosfor, dan
iodin.
1) Kalsium berfungsi sebagai pembentuk tulang dan gigi. Selain itu, kalsium
membantu dalam pembekuan darah jika tubuh mengalami luka. Bahan makanan
yang banyak mengandung kalsium adalah susu, ikan, dan roti.
2) Zat besi berfungsi sebagai pengikat oksigen di dalam darah. Jika kekurangan zat
besi, tubuh akan mengalami anemia (kekurangan darah). Bahan makanan yang
banyak mengandung zat besi adalah daging, roti, kuning telur, dan kacangkacangan.
3) Fosfor berfungsi menjaga kesehatan serta kekuatan gigi dan gusi. Jika kekurangan
fosfor dapat menyebabkan radang gusi dan kerusakan gigi. Fosfor terdapat dalam
susu dan kuning telur.
4) Iodin berfungsi mencegah penyakit gondok. Kekurangan iodin dapat pula
menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan cacat mental. Iodin terdapat dalam
garam dapur beriodin, air minum, dan ikan laut.
e. Air
Fungsi air bagi tubuh, yaitu mengangkut nutrisi ke jaringan-jaringan, mengangkut
sampah dari jaringan ke luar tubuh, dan medium berbagai reaksi kimia dalam tubuh.
Beberapa penyakit dapat menyerang alat pencernaan dan sistem pencernaan, di antaranya
adalah; sariawan; sakit gigi; tukak lambung/ maag; radang hati/ hepatitis; diare, muntaber/
kolera, tipus; usus buntu/ apendisitis; wasir/ambeien, malnutrisi.
Kegiatan I
Zat Gizi Makanan
Kandungan Nutrisi Pada Makanan
Tujuan : mengetahui macam nutrisi yang terkandung dalam bahan makanan
Alat dan Bahan
1. Bahan-bahan makanan (beras atau nasi, kentang, ikan, tepung terigu, mentega, kacang
tanah atau bahan tambahan lainnya)
2. Larutan lugol atau yodium
3. Reagen biuret
4. Tabung reaksi
5. Air suling
6. Pipet
7. Kertas koran
8. Etanol
Langkah Kerja
1. Untuk menguji kandungan amilum, bahan makanan padat sebaiknya digerus terlebih
dahulu atau dijadikan larutan dengan 100 mL air.
2. Bahan makanan yang ingin diketahui amilumnya ditetesi dengan larutan lugol atau
yodium. (Bila menunjukkan warna biru sampai hitam berarti positif mengandung
amilum)
3. Untuk menguji kandungan protein, larutan makanan ditetesi dengan 4 tetes reagen
biuret. (Jika warna larutan berubah ungu berarti positif mengandung protein)
4. Untuk menguji kandungan lemak, teteskan larutan yang diuji pada pinggir kertas
Koran. Jika kertas Koran tampak buram maka larutan mengandung lemak.
5. Cara lain untuk menguji kandungan lemak adalah dengan menggunakan etanol dan air.
Masukkan 5 mL etanol dalam tabung reaksi. Masukkan 2 tetes larutan bahan yang
diuji ke dalam tabung reaksi yang berisi 5 mL air. (Jika terbentuk emulsi putih keruh
berarti bahan mengandung lemak)
Jawablah pertanyaan berikut ini.
1. Dari berbagai bahan makanan tersebut, bagaimanakah kandungan nutrisinya?
2. Apa yang akan terjadi bila keju diuji dengan etanol dan air?
3. Apa yang dapat kamu simpulkan dari kegiatan ini?
Kegiatan II
Pencernaan Kimiawi
Pencernaan Amilum di Mulut
Tujuan : menjelaskan pencernaan amilum dengan bantuan enzim yang terdapat di dalam
air liur
Alat dan Bahan
1. plat tetes
2.
pipet tetes
3.
tabung reaksi
4. 50 ml suspensi tepung kanji
5. 2 buah pengaduk
6. beberapa mililiter air liur
7. akuades
Langkah Kerja
1. Dengan menggunakan pipet, ambilah bagian air liur yang bening saja, jangan yang
berbusa!
2. Gunakan dua cekungan pelat tetes, kemudian berilah angka angka 1 dan 2!
3. Teteskan suspensi tepung kanji sebanyak 5 tetes di atas masing-masing bagian plastik
atau cekungan!
4. Tambahkan 3 tetes akuades pada larutan 1 dan 3 tetes air liur pada larutan 2 secara
bersamaan!
5. Biarkan kedua larutan selama 3 menit
6. Dengan menggunakan pipet tetes, teteskan larutan iodium sebanyak satu tetes ke
dalam masing-masing larutan! Aduk masing-masing larutan dengan pengaduk yang
berbeda!
7. Amati apa yang terjadi pada masing-masing larutan! Isikan datamu pada tabel
pengamatan yang kamu buat!
Jawablah pertanyaan berikut ini.
1. Bagaimana warna kedua larutan kanji sebelum ditetesi dengan iodium? Mengapa?
2. Bagaimana warna larutan kanji 1 setelah ditetesi iodium? Mengapa?
3. Bagaimana warna larutan kanji 2 setelah ditetesi iodium? Mengapa?
4. Berdasarkan data pengamatan dan analisis di atas, rumuskan kesimpulan kegiatanmu!
Soal
1. Tiga macam zat makanan penghasil energi bagi tubuh adalah ...
a. Karbohidrat, protein, vitamin
b. Karbohidrat, lemak, mineral
c. Karbohidrat, vitamin, lemak
d. Protein, karbohidrat, lemak
2. Enzim berikut ini ditemukan di lambung, kecuali...
a. Pepsin
b. Rennin
c. Asam klorida
d. Tripsin
3. Saluran memanjang dari bagian belakang rongga mulut sampai ke permukaan
kerongkongan disebut ...
a. Esofagus
b. Laring
c. Faring
d. Trachea
4. Buatlah sebuah tabel yang terdiri dari dua lajur. Lajur pertama isi dengan segala
sesuatu tentang pencernaan mekanik, dan lajur ke dua tentang pencernaan kimiawi.
5. Manusia mengalami dua macam pencernaan, yaitu pencernaan mekanik dan kimiawi.
Tentukan persamaan maupun perbedaan diantara kedua macam pencernaan tersebut.
Download