Perang Uhud - tarbiyah

advertisement
Seri: Siroh
Perang Uhud
Perang Uhud merupakan satu dari sekian episode dan mata rantai perjuangan yang
tiada henti atau terputus untuk membela nilai aqidah dan negara Islam yang baru saja
lahir, melawan kekuatan batil yang begitu bergelora untuk menghancurkan Islam dan
umatnya, sekaligus membalas kekalahan kemusyrikan dan pendukungnya.
Perang ini merupakan ujian besar bagi para mujahidin yang dipimpin langsung oleh
Rasulullah SAW yang begitu gigih dan sabar bersama mereka. Mereka tidak pernah
merasa putus asa ketika mengalami kekalahan pasukan, sebagaimana pula mereka
tidak merasa bangga dengan kemenangan. Sebab mereka betul-betul yakin dan
beriman bahwa kemenangan berasal dari Allah, dan jalan dakwah menuju kebenaran
masih panjang, dimana kekalahan dan kemenangan bisa saja terjadi. Orang mukmin
berada di antara dua kebaikan dari Allah. Dia bisa mengambil pelajaran dari perubahan
masa, dari setiap kekalahan dan kemenangan hingga oirentasi dan tujuan utamanya
terwujud nyata.
Waktu kejadiannya
Perang Uhud terjadi pada bulan Syawal tahun ketiga hijrah, setahun setelah umat
islam memperoleh kemenangan besar di perang Badar.
Faktor pemicu
1. Kekalahan besar yang dialami kafir Quraisy pada perang Badar meninggalkan bekas
yang memilukan dalam jiwa mereka. Sehingga timbul keinginan besar untuk
membalas dendam terhadap umat islam atas kematian tujuh puluh orang pemuka
Quraisy yang membuat penduduk Makkah merasa sedih atas kematian mereka, dan
kemudian melahirkan rasa murka dan rasa ingin membantai kaum muslimin.
2. Kemenangan besar yang diperolah umat Islam pada perang Badar bergema di
seluruh pelosok Jazirah Arab, dan memberikan iklim politik yang lebih segar kepada
umat islam. Hal itu membuat orang Quraisy berambisi untuk mengembalikan
martabat mereka di antara semua kabilah Arab dengan cara memerangi umat
Islam dan melenyapkan eksistensi mereka, dan untuk membebaskan diri dari
kekuasaan umat islam dengan cara menyerang langsung ke markas mereka di
Madinah.
3. Agresin penyerangan ini merupakan usaha keras untuk membuka kembali jalur
mereka. Jalur darat tersebut berhasil
www.tarbiyah-online.com
ditutup oleh umat islam pada saat
Page
perdagangan kaum Quraisy yang menjadi poros kehidupan dan perekonomian
1
perdagangan menuju negeri Syam yang berhasil ditutup oleh umat islam untuk
Seri: Siroh
kemenangan Badar, ketika pasukan yang dipimpin oleh Zaid Bin Haritsah juga
berhasil menutup jalur perdagangan ke Irak. Sehingga kaum Quraisy terjegal untuk
melakukan perdagangan. Hal ini menunjukkan peranan ekonomi dalam sebuah
peperangan.
Kronologis kejadian
1. Kaum Quraisy bersiap untuk melakukan agresi
Kaum Quraisy telah menyiapkan pasukan untuk menyerang umat islam. Mereka
membekali para pasukan dengan keuntungan kafilah yang berhasil dilarikan oleh Abu
Sufyan dari tangan umat islam pada perang Badar. Mereka menyiapkan pasukan yang
berjumlah besar dan bekal yang sangat banyak, meminta bantuan kabilah-kabilah yang
bisa mereka gerakkan untuk ikut berperang, juga para pengikut mereka yang terdiri
dari budak-budak habsyi. Mereka juga mengirim beberapa orang untuk mengumpulkan
lelaki arab yang menyerupai gerakan wajib militer saat ini, sebagai persiapan untuk
melakukan penyerangan besar.
Kaum Quraisy tidak lupa dengan urusan perang batin, sehingga mereka
mengajak serta Abu Izzah sang penyair –yang dibebaskan oleh Rasulullah pada perang
Badar- agar menjadi mediator dalam memberikan pengaruh/motivasi psikis. Para
wanita Quraisy juga bersikeras untuk ikut berperang, untuk membangkitkan perasaan
dan semangat mereka. Hindun Binti Utbah istri Abu Sufyan yang memimpin mereka.
2. Pasukan Quraisy bergerak menuju Madinah.
Seluruh kaum Quraisy keluar bersama para wanita mereka menuju Madinah di bawah
tiga panji. Panji yang terbesar dikomando oleh Thalhah Bin Abu Thalhah dengan jumlah
pasukan sebanyak 3000 orang. 100 orang dari mereka berasal dari Tasqif penduduk
Thaif. Sisanya penduduk Makkah, mulai dari pemuka kaum hingga para hamba sahaya.
Mereka membawa perlengkapan perang dan senjata yang sangat banyak. mereka
menggiring 200 ekor kuda dan 3000 ekor keledai. Bahkan di antara mereka terdapat
700 orang pasukan yang memakai baju perang. Dan Abu Sofyanlah yang menjadi
panglima pasukan.
3. Bagaimana berita penyerangan ini sampai kepada Rasulullah SAW?
Berita ini sampai kepada Rasulullah SAW melalui pamannya Abbas Bin Abdul Mutthalib.
Peranannya ini sangatlah penting. Beliau mengirim surat kepada Nabi SAW melalui
seorang lelaki dari kabilah Ghifar yang mengabarkan secara mendetail tentang
Salim AL-Khuza’i.
www.tarbiyah-online.com
Page
dari balik salah satu lembah Makkah berita sampai kepada Rasulullah melalui Amr Bin
2
keluarnya pasukan Quraisy yang diperkirakan sampai ke Madinah dalam tiga hari. Dan
Seri: Siroh
Pasukan Quraisy terus merangsak hingga sampai di Al-Aqiq. Kemudian mereka singgah
di lereng gunung Uhud, kira-kira 5 mil dari kota Madinah.
Rasulullah SAW sebagai panglima umat islam telah mengirim mata-mata menuju Aqiq
untuk mencari berita. Beliau mengutus Anas dan Mu’nas keduanya anak Fadhalah.
Beliau juga mengutus Al-Hubab bin AL-Mundzir.
Dengan cara itu, berita penting tentang musuh bisa terkumpul, berita yang saling
membenarkan satu sama lain. Sebagai Panglima Rasulullah SAW tidak merasa cukup
dengan satu sumber berita tentang hal genting seperti ini, agar bisa mempersiapkan
segala sesuatu dengan matang.
Salmah Bin Salamah datang tergesa-gesa dari ujung kota mengabarkan bahwa
pasukan Quraisy telah dekat dan hampir memasuki kota Madinah. Beritapun tersebar
dengan cepat dan membuat umat islam cemas akan akibat penyerbuan yang
dilancarkan oleh kaum Quraisy ini dengan persiapan yang belum pernah terjadi
sebelumnya dalam sejarah peperangan bangsa Arab.
Kaum
muslimin
tetap
berada
di
masjid
dengan
memegang
senjata.
Mereka
mencemaskan Rasul yang mereka cintai melebihi kecintaan mereka terhadap diri
mereka sendiri. Madinah dijaga ketat sepanjang malam. Persiapan dan pertahanan pun
ditingkatkan.
4. Rasulullah SAW bermusyawarah dengan umat Islam.
Pada hari yang mencekam ini, Rasulullah SAW mengumpulkan para sahabatnya untuk
meminta pendapat mereka tentang masalah genting ini, bermusyawarah untuk
menghadapi musuh. Diantara mereka terdapat orang-orang yang memiliki ide
cemerlang. Bersama mereka juga – sesuatu dengan tabiat realita – ada orang munafik
yang menampakkan keislaman, namun mereka menyembunyikan permusuhan dan
kebencian terhadap Rasulullah dan risalah Islam.
Pendapat sahabat terpecah dan berbeda, antara keluar menghalau musuh - seperti
yang mereka lakukan sebelumnya dan memperoleh kemenangan – dan antara tetap
bertahan melawan musuh dari dalam benteng Madinah atau yang dikenal dengan
perang di tengah kota. Rasulullah SAW berpendapat untuk tetap tinggal di Madinah dan
membiarkan orang kafir Quraisy tetap di luar kota. Apabila musuh berusaha
menyerang kota, maka kaum muslimin lebih mampu menghalau dan menghancurkan
musuh mereka.
Di antara kelebihan bertahan, bahwa kaum muslimin sendirilah yang telah memilih
medan perang yang seluk-beluknya belum dikenal oleh musuh, semua orang bisa ikut
tinggi. Makanan, minuman dan senjata selalu ada bersama mereka.
www.tarbiyah-online.com
Page
muslimin berada di tempat strategis dalam benteng dan di atas loteng-loteng yang
3
melakukan perlawanan, di dalam kota kuda tunggangan tidak merasa panik, kaum
Seri: Siroh
Ini adalah pendapat sahabat-sahabat Rasul terkemuka dari kalangan muhajirin dan
Anshar. Pendapat ini yang diterapkan oleh Abdullah Bin Ubay Bin Salul ketika mengajak
orang-orang tetap tinggal dalam Madinah. Apabila musuh datang, para lelaki
membunuhnya di sela-sela rumah atau di jalanan. Para wanita dan anak-anakpun bisa
menghujaninya dengan batu. Sehingga dengan cara ini musuh tidak bisa melawan
kecuali kabur tunggang-langgang.
5. Mayoritas berpendapat untuk keluar menghadapi musuh.
Namun kebanyakan pemuda Islam memilih keluar untuk menggempur musuh ditempat
mereka singgah. Agar mereka tahu bahwa kaum muslimin tidak pengecut dan tidak
takut menghadapi musuh. Mereka tidak senang mendengar orang-orang berkata
bahwa orang kafir Quraisy bersama para sahaya mereka mampu menahan kaum
muslimin di dalam kota, dan kejadian ini akan berdampak buruk bagi masa depan
Islam dan umatnya.
Para khatib berorasi menyeru keluar untuk menghadapi musuh. Jika menang, maka
itulah kebenaran yang dijanjikan Allah dan Rasul-Nya. Namun apabila kekalahan yang
diperoleh kaum muslimin, maka surga telah menunggu para syuhada’. Sepakat dengan
pendapat ini, sebagian sahabat terkemuka seperti Hamzah Bin Abdul Muttalib dan Saad
Bin Ubadah.
Seluruh hati bergetar, dan ruh-ruh seakan terbang mendengar hadits tentang mencari
syahid. Seolah mereka telah menyaksikan surga yang disiapkan untuk para mujahidin.
Khaitsamah Bin Abu Saad Bin Khaitsamah berkata: “Semoga Allah memberikan kita
kemenangan atas mereka, atau Allah karuniakan yang lain, yaitu syahid. Gugur
sebagai syahid luput dariku pada perang, padahal saya sangat mendambakannya.
Bahkan saking kuatnya tekad, saya sampai membuat undian dengan anakku siapa
yang akan keluar ke medan perang. Waktu itu nama anakku yang keluar, dan dia pun
mendapat karunia syahid dari Allah. Semalam saya melihat anakku dalam mimpi. Ia
berkata: “Susullah dan temani kami di surga! Sungguh saya telah mendapatkan apa
yang telah dijanjikan Allah kepadaku menjadi kenyataan.” Wahai Rasulullah, saya
sangat rindu untuk menemaninya di surga. Usiaku sudah tua. Tulangku sudah keropos.
Saya rindu bertemu Tuhanku.”1
Pendapat sahabat yang menyatakan keluar menjadi unggul. Sebagian besar cenderung
memilih keluar untuk menghalau musuh. Rasulullah SAW terus menyampaikan
pendangannya
seraya
bersabda:
“Sungguh
saya
khawatir
kalian
mengalami
kekalahan.”
1
Sirah Ibnu Hisyam, jilid 2 tentang perang Uhud.
www.tarbiyah-online.com
Page
Akhirnya Rasulullah mengalah dan mengikuti pendapat mayoritas. Mulai saat inilah
4
Namun mereka bersikeras untuk tetap keluar. Sehingga tidak boleh tidak harus keluar.
Seri: Siroh
musyawarah terwujud dan menjadi prinsip masyarakat muslim. Sekali-kali Rasulullah
SAW
tidak
mengambil
kebijakan
otoritas
dalam
satu
urusan
kecuali
karena
berdasarkan wahyu dari Allah.
Al-Maqrisi berkata: “Ketika mereka enggan kecuali dengan cara itu, Rasulullah
menunaikan shalat Jum’at bersama manusia. Beliau menasehati dan memerintahkan
mereka untuk bersungguh dalam berjihad, dan mengabarkan bahwa kemenangan akan
mereka raih jika mereka bersabar. Orang-orang merasa gembira untuk keluar melawan
musuh, walaupun banyak dari mereka yang tidak senang dengan keputusan tersebut.”
6. Rasulullah SAW bertekad untuk berperang.
Rasulullah SAW memasuki rumahnya sesudah menunaikan shalat Ashar. Abu Bakar
dan Umar ikut masuk bersamanya. Kemudian keduanya membantu memakaikan baju
perangnya.
Rasulullah
menghunus
pedang
dan
menyelipkannya
di
balik
baju
perangnya. Sementara orang-orang terus berbicara dan berselisih. Sebagian mereka
merasa telah mendesak Rasulullah SAW untuk keluar kota. Mereka mengira telah
menyalahinya.
Ketika Rasulullah keluar menemui mereka dengan segala perlengkapan perang sambil
menggenggam pedang di tangannya, orang-orang yang semula mengusulkan untuk
melawan musuh di luar Madinah menghampirinya seraya berkata: “Wahai Rasulullah,
tidaklah pantas bagi kami menyalahimu. Lakukanlah apa yang terbaik menurutmu.
Tidak layak kami mendesakmu. Segala urusan hanyalah kepada Allah kemudian
kepadamu.”
Rasulullah SAW menjawab dengan tegas: “Saya telah mengajak kalian untuk
melakukannya, namun kalian tidak setuju. Tidaklah pantas bagi seorang nabi apabila
telah
mengenakan
memberikan
baju
keputusan
perangnya,
antara
dia
untuk
dan
membukanya
musuhnya.
kembali
Perhatikan
hingga
apa
yang
Allah
aku
perintahkan kepada kalian, kemudian patuhilah! Kemenangan akan kalian raih selama
kalian bersabar.”2
Inilah kaidah dan peraturan yang Rasulullah tetapkan setelah diputuskan dalam
syuro. ketika pendapat mayoritas sudah menjadi keputusan setelah diadakan analisa
dan penelitian, tidak boleh seorangpun membatalkannya. Melainkan semua pihak wajib
menerima apa yang telah menjadi kesepakatan bersama dengan disertai tekad kuat
untuk melakukan dan merealisasikannya secara maksimal dan profesional.
7. Sikap orang-orang munafik dan Yahudi.
2
Hadits Riwayat Bukhari dalam shahihnya.
www.tarbiyah-online.com
Page
nama tempat sebelum uhud – Rasulullah SAW melihat satu pasukan yang memisahkan
5
Kaum muslimin berangkat menuju bukit Uhud. Ketika mereka sampai di Syaikhain –
Seri: Siroh
diri. Rasulullah SAW bertanya siapakah mereka? Sahabat menjawab: “Mereka adalah
orang-orang Yahudi yang bersekutu dengan Ibnu Ubay.” Maka Rasullah pun menolak
mereka ikut perang.
Seluruh pasukan kembali melangkah mengikutinya.
Tiba-tiba Abdullah Bin Ubay Bin
Salul memisahkan diri bersama dengan 300 orang pasukan. Ia berkata: “Akankah
Rasulullah menentangku dan mengikuti pendapat para pemuda? Kemudian kembali ke
Madinah bersama dengan sepertiga pasukan.
Begitulah yang kita saksikan dari sikap pimpinan orang-orang munafik Abdullah Bin
Ubay Bin Salul. Ia kembali ke Madinah setelah Rasulullah menolak orang-orang Yahudi
untuk ikut perang. Apakah gerangan yang bercokol di benak Ibnu Ubay? Makar apa
yang telah dia buat bersama para sekutunya terhadap umat islam?!
8. Rasulullah Sebagai Panglima menyusun strategi perang.
Kini bersisa bersama Rasulullah kekuatan yang terdiri dari 700 pasukan. Kekuatan ini
yang akan menghadapi kekuatan musuh yang berjumlah kira-kira 3000 pasukan.
Artinya jumlah pasukan umat islam seperempat dari jumlah pasukan Quraisy dan
sekutunya.
Pasukan muslimin berangkat di waktu subuh hingga mereka tiba di bukti Uhud. Mereka
melewatinya hingga gunung Uhud berada di belakang mereka. Sang Panglima tinggi
menempatkan pasukan panah yang berjumlah 50 orang di atas gunung dan menunjuk
Abdullah Bin Jubair sebagai komandannya. Rasulullah memberikah perintah tegas
kepada mereka untuk tidak meninggalkan tempat baik dalam kondisi menang atau
kalah. Beliau berpesan kepada sang komandan: “Hujani pasukan berkuda musuh
dengan anak panah. Jangan biarkan mereka menyerang kami dari belakang ketika
kami menang atau sedang terdesak. Tetaplah di tempat dan jangan sampai kami
diserang dari arahmu!”
Dengan ini, berarti Rasulullah mengembankan tugas perang spesifik kepada mereka.
Yaitu menghujani pasukan berkuda musuh dengan anak panah agar mereka tidak bisa
maju menyerang. Dengan begitu, penjagaan tentara islam yang sedang berperang bisa
terwujud dan belakang merekapun aman dari serangan musuh. Tugas mereka
menghalau serangan 200 pasukan berkuda. Sehingga perbandingannya adalah satu
melawan empat orang.
9. Pasukan Quraisy bersiap untuk perang.
Pasukan Quraisy mulai menyiapkan barisan mereka. Khalid Bin Walid berada di bagian
antara barisan tentara sambil menabuh rebana dan gendang untuk membangkitkan
izzah, mengobarkan rasa perlawanan dan semangat berperang. Mereka berdendang :
www.tarbiyah-online.com
Page
diserahkan kepada Abdul ‘Uzza Talhah Bin Talhah. Sedangkan para wanita berjalan di
6
sebelah kanan pasukan, Ikrimah Bin Abu Jahal di sebelah kiri, dan pabji perang
Seri: Siroh
Majulah wahai Bani Abdu Daar..
Majulah wahai para pembela kejayaan
Gempurlah dengan segala kekuatan
Yang disambung oleh pasukan Quraisy dengan nyanyian :
Bila kamu maju kita akan berpelukan
sambil menggelar bantal kemenangan
atau kamu mundur, maka kita berpisah
bak perpisahan orang yang tak punya cinta
Putaran Pertama
Quraisy terus mengingatkan pasukannya akan peristiwa Badar dan semua korban yang
terbunuh, mengobarkan semangat lelaki mereka.
Sedangkan para tentara muslim, mereka senantiasa mengingat Allah dan pertolonganNya. Rasulullah memotivasi mereka untuk terus berperang, menjanjikan mereka
kemenangan apabila mereka bersabar, dan mengasah semangat mereka untuk
menghadapi musuh yang sangat bengis.
Rasulullah SAW mengangkat pedang yang ada ditangannya seraya berkata: “Siapa
yang akan mengambil pedang ini dengan haknya?”
Maka majulah beberapa orang sahabat. Namun Rasulullah tidak memberikannya
kepada mereka hingga Abu Dujanah3 bangkit dan bertanya: “Apa haknya wahai
Rasulullah?” Rasulullah menjawab: “Hendaknya engkau menebaskannya kepada musuh
sampai tumbang.” Kemudian ia mengambil pedang itu, mengeluarkan kain merah dan
mengikatkannya di kepalanya. Selanjutnya ia melangkah aneh di antara dua barisan
sahabat. Ketika Rasulullah menyaksikannya, dia bersabda: “Gaya jalan yang dimurkai
Allah kecuali di tempat ini.”4
Berkecamuklah antara antara dua pasukan. Pasukan Quraisy menyerang pasukan
muslim dengan sangat dahsyat yang diperkuat oleh pasukan berkuda dari sebelah
kanan, di saat yang bersamaan budak Quraisy Ikrimah Bin Abu Jahal –yang memimpin
pasukan dari sebelah kiri- berusaha untuk menghancurkan pasukan muslim dari arah
mereka.
Barisan musuh bergerak bak gelombang, kemudian terjadi pertempuran sengit. Namun
hujan panah dan batu menimpa pasukan Quraisy. Ketika itu, Hamzah Bin Abdul
Muttalib meneriakkan seruan perang pada hari Uhud : Musnahkan! Musnahkan!
Teriakan itu menggetarkan hati pasukan Quraisy, membuat Talhah bin Abu Talhah
pemegang panji perang Quraisy balas berteriak: “Siapa yang berani tanding satu lawan
3
4
Nama Aslinya : Samak Bin Kharsyah.
Hadits Riwayat Hakim (3/25).
www.tarbiyah-online.com
Page
7
satu?”
Seri: Siroh
Ali bin Abu Thalib melayani tantangannya. Keduanya bertemu di antara dua pasukan.
Ali mendahului dengan menebaskan pedang yang membelah kepala Talhah. Nabi SAW
merasa gembira dan teriakan kaum muslimin menggema : Allah Akbar.. Allah Akbar.!!
Kemudian mereka menyerang. Abu Dujanah yang memegang pedang Rasulullah
menerjang maju. Di kepalanya terdapat ikatan kematian. Tidaklah ia melewati seorang
musuh kecuali ia membunuhnya, hingga ia mampu memporak-porandakan barisan
kaum musyrikin.
Begitulah ranah perang sengit yang berkecamuk antara dua pasukan. Masing-masing
memiliki motivasi yang kuat untuk meraih kemenangan dan kejayaan. lebih-lebih
ketika melihat sedikitnya jumlah dan minimnya perbekalan kaum muslimin, yang tidak
sepadan dengan jumlah dan perbekalan kaum musyrikin yang begitu banyak. Hal itu
menambah semangat dendam di dalam dada kafir Quraisy, di saat pasukan islam yang
berjumlah kecil berperang untuk mempertahankan aqidah dan untuk mengharapkan
kenikmatan di sisi Allah.
Pasukan Quraisy berusaha kembali menyerang. Namun kembali mereka tertahan oleh
siraman anak panah yang dilepaskan oleh pasukan panah dan melukai kuda atau
orang. Pasukan kuda lari tunggang langgang yang menyebabkan pasukan musuh
menjadi kocar-kocir. Pada saat itu, pasukan kaum muslimin menyerang ke jantung
pertahanan pasukan Quraisy setelah mengalami kekalahan karena perlawanan sengit
yang dilancarkan pasukan Islam dan jatuhnya semua pembawa panji Quraisy satu
persatu hingga mencapai sembilan orang. Tidak ada seorangpun mampu mendekati
panji itu hingga kejiwaan pasukan Quraisy melemah, semangat juang mereka kembali
ambruk, barisan mereka menjadi kocar-kacir, dan akhirnya mereka tampak kualahan
dan ingin kabur meninggalkan medan perang. Para wanita mereka terkepung. Mereka
menangis dan mundur karena takut.
Saat itulah, berhala yang mereka bawa dan yang menjadi sumpah mereka jatuh dari
atas bukit. Pada putaran ini kaum meraih kemenangan besar yang dianggap sebagai
kemengan spektakeler dalam sejarah peperangan mereka.
10.Terbunuhnya Hamzah bin Abdul Muttalib.
Hamzah Bin Abdul Muttalib di perang –seperti di perang Badar- adalah singa Allah,
pedang Al-Haq yang membunuh setiap orang musyrik yang dijumpainya. Pada perang
Badar ia membunuh Utbah, Bapaknya Hindun Istri Abu Sufyan dan membunuh
saudaranya.
Kemudian Hindun menjanjikan hadian besar kepada Wahsyi Al-Habsyi. Ia adalah
berhasil.
www.tarbiyah-online.com
Page
untuk membunuh Hamzah, dan tuannya berjanji akan memerdekakannya jika ia
8
budaknya Jubair Bin Muth’im yang sangat mahir melempar tombak. Hindun merayunya
Seri: Siroh
Wahsyi tidak menyia-nyiakan peluang ini. Ia berhasil membunuh Sayyid para syuhada’
Hamzah dengan menghujamkan tombak yang merenggut nyawanya. Kemudian ia
mencabut tombaknya dan kembali dan duduk di kemah kaum Quraisy. Ia membunuh
Hamzah hanya karena ingin menebus kemerdekaannya.
11.Rahasia kemenangan umat islam dalam putaran ini.
Strategi perang yang dirancang oleh Rasulullah memiliki pengaruh nyata bagi
terwujudnya kemenangan umat islam. Yaitu ketika Rasulullah menempatkan kelompok
pemanah di barisan belakang dan berperan membidikkan panah ke arah musuh.
Sehingga serangan musuh bisa dipatahkan, terjangan pasukan berkuda juga bisa
terhalau, dan akhirnya pasukan Islam bisa konsentrasi menyerang para pembawa panji
Quraisy hingga serangan mereka hancur berantakan.
Namun rahasia hakiki bagi kemenangan terletak pada kebenaran dan kekuatan iman.
Para mujahidin melawan musuh dengan kekuatan aqidah yang telah mampu
meluluhkan hati mereka. Sehingga kaum musyrik tidak mampu –walau jumlah empat
kali lipat jumlah pasukan Islam- bertahun menghadapi gempuran yang bertubi-tubi.
Pasukan Quraisy menjadi kocar-kacir, para lelaki dan perempuan menyerah dan kabur
meninggalkan harta bawaan mereka menjadi ghanimah bagi umat islam.
Apabila aqidah dan iman yang benar telah tertanam kokoh dalam hati seseorang, ia
akan membangkitkan kekuatan di dalamnya. Kekuatan yang terpancar dari kekuatan
Dzat Yang Maha Kuat dan Maha Perkasa. Tidak ada kekuatan lain yang sanggup
bertahan menghadapinya.
12.Putaran kedua.
Pasukan pemanah meninggalkan posisi mereka dan menyalahi peringatan.
Kaum muslimin merasa gembira dengan kemenangan yang mereka wujudkan. Mereka
silau melihat harta rampasan perang yang berserakan di medan perang memenuhi
lembah,
yang
telah
ditinggal
pergi
oleh
orang-orang
musyrik.
Mereka
mulai
mengumpulkan apa yang bisa mereka kumpulkan, hingga mereka tersibukkan untuk
mengejar musuh dan menghancurkan kekuatan mereka secara totalitas. Pada saat itu,
tangan-tangan penuh dengan harta rampasan perang, dan pedang-pedang pun
berjatuhan.
Ketika pasukan pemanah yang berada di atas bukit menyaksikan kawan-kawan mereka
mengumpulkan ghanimah, sebagian berbisik kepada sebagian yang lain untuk turun
bergabung dengan pasukan lainnya dan mengumpulkan harta rampasan. Sebagian
menang ataupun kalah.
www.tarbiyah-online.com
Page
Muhammad SAW untuk tidak meninggalkan tempat dalam kondisi apapun, baik
9
yang lain tidak setuju seraya mengingatkan perintah dan pesan sang panglima tinggi
Seri: Siroh
Sang komandan Abdullah Bin Jubair meminta mereka untuk tidak melanggar perintah
Rasulullah SAW. Namun kebanyakan mereka melanggarnya dan yang tetap di tempat
hanyalah sembilan orang. Selebihnya turun dan ikut serta mengumpulkan harta
rampasan. Mereka pun tersibukkan oleh harta rampasan itu untuk melakukan segala
hal.
13.Terjadinya kekalahan.
Abdullah tetap bersama sekelompok kecil di atas bukit untuk membendung gempuran
keras 200 pasukan berkuda yang dipimpin oleh ahli strategi perang Khalid Bin Walid
yang
mendapatkan
peluang
emas
ketika
menyaksikan
pasukan
islam
sibuk
mengumpulkan harta rampasan di medan perang dan mereka telah membuang
senjata.
Dia menganggap perang belum berakhir. Kemudian dia menyerang pasukan pemanah
yang masih bersisa hingga gugur sebagai syuhada’. Pasukan Quraisy yang menyimpan
kusumat mencabik-cabik jasad mereka, selanjutnya mereka menggempur pasukan
Islam dari belakang. Khalid membekali setiap sukan berkuda dengan pedang, sehingga
kondisi perang menjadi terbalik. Pasukan Islam terpecah dan kocar-kacir di manamana.
Khalid
memanggil
pasukan
Quraisy
yang
kemudian
berkumpul
dan
kembali
menggempur kaum Muslimin dengan kuat dan sengit dari atas bukit dan dari bawah
lembah. Setiap tentara muslim membuang harta rampasan yang telah terkumpul di
tangannya, dan kembali mengambil senjatanya berusaha mengadakan perlawanan.
Namun pasukan Quraisy yang berjumlah besar berhasil memperok porandakan barisan
umat Islam.
Pasukan Islam pun mengalami kekalahan. 70 orang dari mereka gugur sebagai
syuhada. Membuat mereka berperang mati-matian tanpa kendali. Kini kondisinya
menjadi kacau. Tiba-tiba ada yang berteriak bahwa Muhammad telah terbenuh. Pada
saat itulah kekacauan menimpa semua pasukan islam, gempuran musuh semakin
keras, semua pasukan tergoncang membuat mereka berjuang habisan-habisan,
menebas satu sama lain membabi buta karena rasa lengah dan panik yang menimpa
mereka. Masing-masing mereka ingin menyelamat dirinya kecuali sekelompok kecil
yang masih memiliki akal.
14.Pasukan Musyrikin berhasil menyerang Rasulullah.
Ketika mendengar berita kematian Muhammad SAW, pasukan Quraisy langsung
membelah jalan menuju bukit Uhud di tengah badai kedengkian yang dihembuskan
www.tarbiyah-online.com
Page
sahabat yang berusaha melindunginya dengan jiwa-jiwa mereka. Mereka berusaha
10
menyerbu ke arah di mana beliau berada. Kala itu Rasulullah hanya dikelilingi 14 orang
Seri: Siroh
orang
Quraisy. Kemudian para
sahabat
sedikit
demi
sedikit mulai
berkumpul
mengelilingi pasukan kecil yang begitu gigih ini.
Pasukan musyrikin berhasil mendekati posisi Rasulullah SAW. Salah seorang dari
mereka melemparkan batu yang berhasil memecahkan hidung dan gigi depannya,
melukai wajah dan kedua bibirnya hingga dua bulatan besi yang menutupi mukanya
masuk melukai bagian atas pipinya.
Begitulah luka yang dialami Rasulullah SAW. Namun beliau masih mampu menguasai
dirinya dan terus berjalan bersama para sahabat di sekitarnya. Beliau terperosok ke
dalam lobang yang dibuat oleh orang-orang musyrik. Serta merta Ali Bin Abu Thalib
meraih tangannya dan Talhah Bin Ubaidillah membantu menaikkannya. Kemudian terus
melangkah mendaki gunung Uhud bersama para sahabat. Selamatlah mereka dari
gempuran musuh yang dengan gigih mendesaknya.
15.Bentuk-bentuk heroisme dan pengorbanan di sekitar Rasulullah SAW.
Sekelompok kecil pasukan islam ini menganggap perang belum selesai. Baru saja
mereka mampu merubah berat timbangan perjuangan dengan tambahan darah para
syuhada. Dengan darah mereka mampu mengukir sejarah baru. Mereka mati-matian
melindungi Rasulullah dengan bentuk kepahlwananan dan keberanian yang terabadikan
dalam sejarah sepanjang masa.
Inilah
Ummu
Ammarah
Al-Anshariyah,
yang
keluar
bersama
pasukan
untuk
memberikan minum kepada para mujahidin yang terluka. Ketika pasukan muslimin
mengalami kekalahan, ia meninggalkan kerjaannya memberi mimun. Kemudian ia
menghunus pedang dan berperang melindungi Rasulullah SAW. Ia ikut melempar
panah hingga badannya terluka. Rasulullah berkata tentangnya: “Tidak seorang pun
mampu melindungiku saat itu seperti yang dilakukan oleh Nusaibah Binti Kaab.”
Abu Dujanah berdiri melindungi Rasulullah dengan badannya. Ia merunduk ke arah
Rasulullah membiarkan punggungnya menjadi sasaran panah. Sementara Saad Bin Abu
Waqash berdiri di sampingnya terus membidik panah ke arah musuh. Rasulullah
memberikan anak panah kepadanya seraya berkata: “Lemparkan, ayah dan ibuku akan
menebusmu!”
Inilah Anas Bin Nadlar. Ketika melihat sebagian sahabat, di antaranya Abu Bakar dan
Umar tertunduk sedih karena menduga Rasulullah betul-betul telah gugur, ia berkata:
“Apa yang membuat kalian tertuduk?” Mereka menjawab: “Rasulullah telah terbunuh.”
Ia bertanya kembali: “Apa yang akan kalian perbuat untuk kehidupan setelahnya?
Bangkitlah dan
gugurlah
sebagaimana
beliau
gugur!” Kemudian Anas kembali
Pasukan Quraisy merasa lesu menghadapi kegigihan ini. Mereka kelelahan menghadapi
pasukan muslimin. Mereka tertidur pulas, kemudian bangun dan beranjak pergi.
www.tarbiyah-online.com
Page
tara dan ia baru gugur setelah terkena 70 pukulan senjata musuh.
11
berperang dengan penuh kegigihan. Ia menggempur musuh dengan cara yang tiada
Seri: Siroh
16.Rasulullah terselamatkan.
Orang-orang Quraisy yakin bahwa Rasulullah SAW telah mati. Mulailah Abu Sufyan
memeriksa mayatnya di antara mayat-mayat pasukan yang terbunuh. Rasulullah SAW
memerintahkan para sahabatnya untuk menyangkal berita kematiannya agar orangorang Quraisy tidak kembali menyerangnya. Namun seorang sahabat Kaab Bin Malik
melangkah ke arah Abu Dujanah dan teman-temannya. Saat itu ia tahu bahwa
Rasulullah belum terbunuh, kemudian berteriak lantang: “Wahai kaum muslimin,
bergembiralah! Ini dia Rasulullah.” Rasulullah berisyarat kepadanya untuk diam.
Namun kabar gembira telah menyeruak ke dalam hati kaum muslimin yang kemudian
bangkit mengitari Rasulullah. Di antara mereka adalah Abu Bakar, Umar, Ali, Zubar Bin
Awwam dan para sahabat yang lain.
Orang-orang musyrik tidak membenarkan teriakan ini. Mereka mengiranya hanya
sebagai panggilan untuk menyatukan kembali pasukan islam dan semangat mereka
yang sedang tercerai berai. Namun sebagian pasukan Quraisy bergerak menyusul
Muhammad dan rombongannya. Ubay Bin Khalaf berhasil menyusul mereka dan
berteriak: “Hei, mana Muhammad? Saya tidak boleh selamat jika dia selamat.”
Kemudian Rasulullah menikamnya dengan tombak yang membuatnya menggelepargelepar di atas kudanya. Kemudian ia kembali dan tewas di tengah perjalanan.
Kaum muslimin tiba di jalan yang pertama. Mulailah para sahabat mengobati dan
membalut luka Rasulullah SAW. Pada saat itu, Khalid bersama pasukannya mendaki
bukit. Umar Bin Khattab bersama sahabat Rasulullah yang lain menghalau serangan
dan berhasil mengusir mereka. Kaum muslimin kembali menaiki bukit. Saat itu
Rasulullah merasakan kelelahan hebat hingga beliau melakukan shalat dzhuhur dengan
cara duduk dan kaum muslimin yang dibelakangnya juga shalat dengan duduk.
17. Orang-orang
Quraisy
membalas
dendam
kepada
para
korban
yang
terbunuh dengan cara memotong-motong mayat mereka.
Begitulah gambaran akhir peperangan ini. Pasukan Quraisy menuai buah kemenangan.
Mereka merasa telah berhasil menebus kekalahan yang mereka derita pada perang
Badar. Hindun Binti Utbah bersama para wanita yang lain melangkah menuju mayat
para syuhada untuk mencincang tubuh mereka. Mulailah mereka memotong telinga,
hidung, dan membelah perut mayat para syuhada. Sedangkan Hindun mencabut
jantung Hamzah Bin Abdul Muttalib, kemudian mencabik-cabiknya dengan giginya
dengan penuh rasa kebencian yang mendalam kepadanya. Hal serupa dilakukan oleh
Kemudian kaum muslimin juga kembali untuk menguburkan mayat para syuhada.
www.tarbiyah-online.com
Page
Kaum Quraisy beranjak pergi setelah menguburkan mayat pasukannya yang tewas.
12
para lelaki Quraisy.
Seri: Siroh
Rasulullah sangat sedih menyaksikan kondisi mayat pamannya Hamzah. Beliau
bersumpah untuk membalas mutilasi melebih apa yang dilakukan oleh orang-orang
kafir Quraisy. Namun beliau menarik sumpahnya, memaafkan mereka dan bersabar.
Sebagai aplikasi dari firman Allah SWT: “Dan jika kamu memberikan balasan, maka
balaslah dengan balasan yang setimpal dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu.
Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang
yang sabar. Bersabarlah (wahai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan
dengan pertolongan Allah. Dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran)
mereka dan jangan pula bersempit dada terhadap makar mereka.” (Q.S. An-Nahl :
126-127)
18. Prosesi penguburan mayat para syuhada dan kembali ke Madinah.
Rasulullah
memerintahkan
para
sahabat
untuk
menguburkan
para
syuhada
sebagaimana mereka terbunuh. Kemudian kaum muslimin kembali ke Madinah
dipimpin oleh Rasulullah SAW meninggalkan 70 orang syuhada di belakang mereka.
Rasa sedih memenuhi relung hati mereka karena mengalami kekalahan setelah
memperolah kemenangan pada putaran pertama. Itu terjadi karena pelanggaran yang
dilakukan oleh pasukan pemanah, dan sibuknya kaum muslimin mengumpulkan harta
rampasan hingga lalai berperang dan mengejar pasukan musuh.
19. Keluar menuju Hamra’ al-Asad.
Ketika Rasulullah kembali ke Madinah, ia mendapat penduduknya yang terdiri dari
orang Yahudi, orang-orang munafiq dan musyrikin tidak dapat menyembunyikan
kegembiraan mereka mendengar kaum muslimin mengalami kekalahan. Hampir saja
kekuasaan kaum muslimin tergoyah. Lebih-lebih karena Rasulullah menolak orangorang Yahudi ikut berperang bersamanya. Juga karena keluarnya Abdullah Bin Ubay
Bin Salul bersama pasukannya dan tidak ikut berperang hari dengan alasan Rasulullah
tidak mau mendengarkan pendapatnya.
Kaum muslimin di bawah pimpinan Rasulullah SAW menilai bahwa membiarkan
keadaan seperti ini akan melemahkan pengaruh umat islam di semenanjung arabia,
dan bisa menjadi pemicu orang-orang musyrik merecehkan islam. Sudah tentu hal itu
mengandung bahaya besar bagi islam dan umatnya. Oleh karena itu, sebagai seorang
panglima Rasulullah berpikir tentang masalah ini, menyusun rencana untuk melakukan
serangan
balik
yang
bisa
meringankan
beban
kekalahan
pada
perang
Uhud,
mengembalikan kekuatan jiwa kaum muslimin, mengembalikan pamor dan kekuasaan
mengusir musuh. Pasukan yang keluar bersama Rasulullah hanyalah orang-orang ikut
dalam perang Uhud. Mereka keluar sampai ke Hamra’u al-Asad. Sementara Abu Sufyan
www.tarbiyah-online.com
Page
Pada hari Ahad, tepatnya malam ke 16 bulan Syawwal. Pasukan muslimin keluar untuk
13
islam di hati orang-orang yahudi dan kaum munafiqin.
Seri: Siroh
dan pasukannya sedang berada di Rauhah. Abu Sufyan mengira bahwa kaum muslimin
datang dari Madinah dengan kekuatan baru, sehingga ia takut untuk menghadapi
mereka.
Ia mulai berpikir dan menimbang. Kalau memutuskan untuk kabur, seluruh Arab akan
mengatai mereka apa yang inginkan dikatakan tentang umat islam. Kalau ia kembali
untuk menghadapi pasukan islam, kemenangan belum tentu mereka raih. Pada saat
itu, ia memilih menyusun makar dan tipu muslihat. Kemudian ia mengutus orang
bersama
orang-orang
yang
hendak
ke
Madinah
untuk
menyampaikan
kepada
Rasulullah bahwa telah memutuskan menuju Madinah untuk berperang dengan kaum
muslimin.
Ketika surat sampai kepada Rasulullah SAW di Hamra’ al-Asad, beliau tidak merasa
lemah dan menyerah. Melainkan beliau tetap di tempat selama tiga hari untuk
menunjukkan kekuatan tekadnya untuk menghadapi tentara Quraisy. Akhirnya Abu
Sufyan merasa putus asa dengan tipu muslihatnya dan pasukan Quraisy memilih
kembali ke Makkah ketimbang kemenangan yang ingin mereka capai.
Rasulullah SAW juga kembali ke Madinah dan mampu mengembalikan sebagian yang
hilang pasca perang Uhud. Kendati orang-orang munafiq mulai menyalakan perang
jiwa yang tidak sepele dengan umat islam.
20. Beberapa akibatd dari kejadian perang ini.
Kejadian perang di Bukit Uhud memiliki faedah dan pengaruh besar bagi Islam dan
umatnya. Berikut ini faedah yang bisa kita simpulkan :
a. Banyak penduduk Madinah yang ingkar kepada kaum muslim, walupun kerajaan
mereka masih eksis berdiri. Namun karena Rasulullah bersama para sahabatnya
berhasil keluar ke Hamraul Asad, dan tetap sabar menunggu musuh hingga mereka
memilih kembali ke Makkah.
b. Rasulullah
SAW
merasa
bahwa
kabilah-kabilah
Arab
mulai
berpikir
untuk
menentang dan menyerangnya, setelah mereka berdamai dan berjanji tidak
melakukan perang dengannya. Bangsa Arab Badui mulai berani dan pintu harapan
pun mulai terbuka untuk menyerang Madinah dan meraup segala kekayaannya.
c. Orang-orang yahudi mulai mengumandangkan cacian dan hinaan atas kekalahan
yang menimpa kaum muslimin. Hubungan mereka pun dengan islam menjadi
keruh. Mulailah rasa dengki dan penghianatan menggerogoti hati mereka, dan
membisiki mereka untuk menghancurkan umat islam.
d. Orang Badui mulai bergerak menuju Madinah dan yang pertama kali bersiap untuk
kekuatan Bani Asad sebelum mereka menyerang Madinah. Abu Salamah berhasil
memporak-porandakan kekuatan musuh. Ia menggiring ternak mereka dan kembali
www.tarbiyah-online.com
Page
Bin Abdul Asad memimpin kurang lebih 150 orang pasukan untuk menghancurkan
14
memeranginya adalah Bani Asad. Maka Rasulullah segera mengutus Abu Salamah
Seri: Siroh
ke Madinah dengan kemenangan. Namun ia terluka hebat dan tidak mendapatkan
kesembuhan hingga wafat.
e. Khalid Bin Siyyan berusaha untuk mengumpulkan pasukan untuk memerangi umat
islam. Kemudian Rasulullah SAW mengutus Abdullah Bin Unais dan berhasil
membunuhnya. Khalid berusaha untuk mengumpulkan beberapa kabilah untuk
menyerang Madinah. Oleh karena itu, Bani Quraisy mulai berpikir untuk menyerang
umat Islam. Mereka membantu kabilah tetangga untuk mengkhianati Rasulullah
dengan cara berpura-pura menyatakan memeluk Islam dan meminta kepada
Rasulullah SAW untuk mengutus orang yang bisa mengajarkan islam sekaligus
membacakan Al-Quran kepada mereka. Mereka telah meminta bantuan Bani
Hudzail di sebuah tempat yang bernama Roji’ untuk menahan para utusan
Rasulullah. Empat orang di antara mereka terbunuh, dua orang lagi ditawan dan
dibawa ke Makkah. Keduanya dijual kepada orang-orang musyrik yang kemudian
mereka membunuh keduanya.
f.
Gugur sebagai syuhada dalam perang ini sebanyak 70 orang. Mereka adalah
generasi muslim sekaligus para qurra’ yang terbaik. Rasulullah SAW pernah
mengutus mereka untuk menyebarkan islam kepada beberapa kabilah di Najd,
sebagai jawaban atas permintaan ‘Amir Bin Malik yang menyatakan akan
memberikan suaka kepada mereka. Setelah mereka tiba di Bi’ru Ma’unah, mereka
mengutus Haram Bin Milhan kepada Amir Bin Tufail pimpinan orang kafir untuk
menyerahkan surat Rasulullah yang berisi seruan untuk memeluk islam. Namun
Amir Bin Tufail memerintahkan orang untuk membunuh si pembawa surat.
Kemudian melanjutkan permusuhannya hingga kemudian ia menyeru temantemannya dari beberapa kabilah. Setelah itu mereka menyerang para qurra’ dan
membunuh mereka. Tidak ada yang selamat dari mereka kecuali Amr Bin Umayyah
Ad-Dhamiri yang kemudian membawa berita yang sangat mengejutkan ini ke
Madinah.
g. Kaum muslimin merasa sedih atas perbuatan orang-orang kafir terhadap para
utusan Rasulullah yang dibunuh dengan cara khianat dan keji. Sehingga mereka
terus berpikir untuk melenyapkan pengaruh perang Uhud untuk menyampaikan
risalah Allah dengan kembali.
21. Pelajran/ibrah dari perang Uhud.
Perang dianggap sebagai fenomena besar dalam sejarah kemiliteran umat Islam. Dari
perang ini mereka dapat mengambil petuah dan ibrah, menuai pelajaran yang bisa
a. Taat kepada pemimpin dan komitmen melaksanakan perintahnya merupakan
kewajiban yang tidak boleh dilanggar. Karena pemimpinan lazimnya mampu
www.tarbiyah-online.com
Page
antara pelajaran tersebut adalah :
15
memberi petunjuk mereka di tengah kejadian dan cobaan yang pekat mencekam. Di
Seri: Siroh
membuat perkiraan atau prediksi maslahat menurut cara pandangnya yang
universal.
b. Musyawarah merupakan asas mengambil kebijakan, baik dalam kondisi perang atau
kondisi damai. Apabila hasil musyawarah sudah diputuskan, maka suara yang
minoritas dan mayoritas wajib komitmen dengan keputusan syura dan tidak boleh
meninggalkannya.
c. Tidak sepantasnya kemenangan pada satu fase menjadi sebab kelengahan dengan
membuang senjata sebelum diperintahkan oleh pimpinan.
d. Kekalahan dalam satu fase peperangan bukanlah penyebab keputus-asaan.
Melainkan sebagai momentum untuk memperbaiki kesalahan dan keteledoran.
e. Sesungguhnya perang adalah upaya maju menyerang atau mundur bertahan,
kekalahan dan kemenangan. Namun kekalahan yang sebenarnya adalah keputusasaan jiwa dan hancurnya tekad dalam hati.
f.
Keimanan kepada takdir Allah bisa menumbuhkan harapan untuk bangkit dalam
jiwa, melahirkan ketenangan dalam menyelesaikan masalah, sekaligus mendorong
diri mencari sarana menuju kemenangan. Karena pertolongan hanyalah dari Allah
SWT.
g. Wanita muslimah memiliki peranan yang nyata. Peranan yang harus ditiru oleh para
wanita muslimah untuk merawat pejuang yang terluka, atau menyiapkan senjata
Page
16
perang.
www.tarbiyah-online.com
Download