Materi ini ada di : www.mson.yolasite.com Tema III: Kerja Sama Antarnegara A. Kerja Sama Bidang Politik 1. Tujuan dan Prinsip Kerja Sama Bidang Politik a. Tujuan Kerja Sama Bidang Politik Tujuan pokok kerja sama politik luar negeri Indonesia, yaitu mempertahankan kemerdekaan, mewujudkan kehidupan yang adil dan makmur, serta menjaga perdamaian dunia. b. Prinsip Kerja Sama Bidang Politik Prinsip Kerja Sama Bidang Politik yaitu Bebas Aktif. - Bebas diartikan bangsa Indonesia tidak memihak pada kekuatan-kekuatan yang ingin berseteru dan tidak sesuai dengan nilai luhur bangsa. - Aktif diartikan Indonesia tidak tinggal diam saja, tetapi aktif berperan dalam hubungan internasional dalam rangka mewujudkan ketertiban dunia. 2. Lembaga-Lembaga Kerja Sama Antarnegara Bidang Politik a. ASEAN sebagai Lembaga Kerja Sama Politik Regional ASEAN merupakan forum kerja sama regional Asia Tenggara. Dasar perwujudan ASEAN adalah persamaan latar belakang budaya, persamaan senasib sebagai negara yang pernah mengalami penjajahan bangsa-bangsa Barat. Negara-negara anggota ASEAN berkomitmen untuk saling menghormati terhadap kemerdekaan, wilayah kedaulatan negara, meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional, serta melakukan penyelesaian pertengkaran dan persengketaan secara damai. b. PBB sebagai Lembaga Kerja Sama Politik Dunia Latar belakang didirikan PBB yaitu adanya perang dunia II fan gagalnya LBB dalam mendamaikan negara-negara yang berseteru. PBB didirikan di San Fransisco pada tanggal 24 Oktober 1945 setelah Konferensi Dumbarton Oaks, hingga tahun 2011berjumlah 193 anggota. Indonesia resmi menjadi anggota PBB yang ke-60 setelah pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda dalam Konferensi Meja Bundar. 3. Peran Indonesia dalam Kerja Sama Antarnegara Bidang Politik Pendiri Gerakan Non-Blok Organisasi Gerakan Non-Blok muncul di tengah persaingan dua kekuatan besar dunia, yaitu Blok Barat dan Blok Timur. Negara-negara anggota Gerakan Non-Blok adalah negara-negara yang tidak memihak pada Blok Barat maupun Blok Timur. Ditengah persaingan dua blok atau dua kekuatan besar dunia, dan dengan sikap Bangsa Indonesia yang memutuskan untuk tidak memihak pada salah satu blok, Organisasi Gerakan Non-Blok muncul, sekaligus menentapkan prinsip bebas aktif sebagai prinsip politik luar negeri Indonesia. Gerakan ini diprakarsai oleh Ir. Soekarno (Indonesia), Joseph Bros Tito (Yugoslavia), Gamal Abdul Nasser (Mesir), Pandit Jawaharlal Nehru (India), dan Kwame Nkrumah (Ghana). Organisasi yang didirikan pada tanggal 1 September 1961 ini menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi I (KTT I) di Beograd, Yugoslavia pada tanggal 1–6 September 1961. Indonesia memiliki peran yang besar dalam organisasi ini. Indonesia pernah menjadi Ketua Gerakan Non-Blok pada tahun 1992–1995. Saat menjadi Ketua Gerakan Non-Blok, Indonesia banyak memberikan sumbangan nyata bagi perdamaian dunia, salah satunya adalah penyelesain konflik Bosnia Herzegovina. 2. Memfasilitasi usaha perdamaian antara pemerintah Filipina dan gerakan pembebasan Muslim Moro. 3. Sebagai penyelenggara Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN I di Denpasar, Bali 4. Indonesia aktif berperan dalam mendamaikan pihak-pihak yang bertikai di Kamboja 5. Indonesia merupakan penggagas Komunitas Keamanan ASEAN. 6. Indonesia ikut mendorong negara-negara ASEAN agar lebih demokratis dan menghargai HAM d. Aktif dalam Kegiatan PBB Indonesia mulai turut serta mengirim pasukannya sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian sejak 1957. Pasukan Garuda telah dikirim ke negara-negara yang dilanda konflik seperti Konggo, Vietnam, Kamboja, Bosnia, Libanon. e. Anggota Organisasi Konferensi Islam Tokoh pendiri oki : Raja Hassan II dari Maroko dan Raja Faisal dari Arab. OKI (Organisasi Konferensi Islam) merupakan organisasi yang dibentuk oleh negara-negara Islam pada tanggal 25 September 1969, di Rabat, Maroko. Anggota OKI adalah negara yang secara konstitusional Islam atau negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam. Latar belakang didirikan : 1. Pembakaran Masjid Aqsho oleh Israel 2. Didudukinya negara-negara Arab oleh Israel yang berakibat terjadinya perang Arab-Israel tahun 1967 3. Didudukinya Yerusalem oleh Israel Peran Indonesia di OKI adalah dalam penyelesaian sengketa antara Pakistan dan Bangladesh, penyelesaian masalah minoritas muslim Moro di Filipina, serta membantu perjuangan rakyat Palestina. B. Kerja Sama Bidang Ekonomi 1. Tujuan Kerja Sama Antarnegara Bidang Ekonomi a. Memperluas Daerah Pemasaran b. Mendorong Produktivitas Produksi dalam Negeri c. Mencukupi Kebutuhan dalam Negeri d. Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi e. Membebaskan Negara dari Keterbelakangan Ekonomi f. Mendukung Terciptanya Ketertiban dan Perdamaian Dunia 2. Lembaga Kerja Sama Antarnegara Bidang Ekonomi Lembaga Kerja Sama Ekonomi Internasional Lembaga Kerja Sama Ekonomi Internasional dalam Naungan PBB IMF Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund-IMF) adalah lembaga keuangan internasional di bawah naungan PBB yang didirikan untuk menciptakan stabilitas sistem keuangan internasional World Bank Tugasnya memberikan pinjaman dalam rangka membantu negara-negara berkembang yang menjadi anggota Bank Dunia. Pinjaman yang dibiayai oleh Bank Dunia hanya ditujukan untuk proyek-proyek yang produktif. WTO Organisasi internasional yang bertugas menata dan memfasilitasi lalu lintas perdagangan antarnegara serta mengatasi perselisihan perdagangan antarnegara. WTO bertujuan memantau pelaksanaan perjanjian dagang yang telah disepakati bersama dan mengevaluasi kebijakan perdagangan nasional negara anggota. Selain itu, WTO juga berperan sebagai forum negosiasi perdagangan dan aktif dalam menangani konflik perdagangan yang terjadi. FAO Bertugas meningkatkan jumlah dan mutu pangan serta menyelenggarakan persediaan bahan makanan dan produksi agraris internasional ILO Bertugas dan tujuan memperbaiki syarat dan kondisi kerja, mengatur standar upah internasional, hak dan kewajiban buruh, serta meningkatkan kesejahteraan buruh. IFC Bertugas memberikan pinjaman kepada pengusaha-pengusaha swasta serta membantu mengalihkan investasi luar negeri ke negara-negara yang sedang berkembang. Tujuannya untuk membantu penambahan modal yang sudah ada dan membantu memberikan kredit jangka panjang kepada pengusaha swasta yang memperoleh jaminan dari negara asalnya. UNDP Bertugas memberikan sumbangan untuk membiayai program-program pembangunan terutama bagi negaranegara berkembang. Proyek-proyek yang dilakukan oleh UNDP : (1) Mencari, meneliti, dan mengaktifkan potensi sumber daya alam yang belum dimanfaatkan serta sumber daya lain yang diperlukan bagi pembangunan. (2) Membantu pendidikan dan pelatihan tenaga kerja di negara-negara yang sedang berkembang dengan keterampilan kejuruan dan keterampilan profesional. (3) Membina riset ilmiah yang berkaitan dengan masalah-masalah pembangunan serta membantu pengembangan teknologi terapan. (4) Membina penyusunan rencana pembangunan nasional maupun regional. UNIDO Tujuan UNIDO adalah untuk memajukan perkembangan industri di negara-negara berkembang, yaitu dengan memberikan bantuan teknis, program-program latihan, penelitian, dan penyediaan informasi. Tugas-tugas UNIDO antara lain: (1) Mengoordinasikan kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh badan-badan lain dalam lingkungan PBB yang berkaitan dengan bidang pengembangan industri. (2) Menyediakan forum konsultasi dan negosiasi antara negara berkembang dan negara industri maju. (3) Membantu menyusun program perbaikan dalam sistem perindustrian secara internasional, dengan penekanan utama pada percepatan, alih pengetahuan teknis dan teknologi ke negara-negara berkembang, serta memperkuat peran paten untuk merangsang inovasi atau penemuan-penemuan baru dalam industri. 2. Lembaga Kerja Sama Ekonomi Internasional di Luar Naungan PBB OPEC Pemprakarsa berdirinya lima negara pengekspor minyak, yaitu Saudi Arabia, Kuwait, Iran, Irak, dan Venezuela. Tujuan OPEC adalah memenuhi kebutuhan minyak dunia dengan prinsip saling menguntungkan, mengatur pemasaran minyak sehingga tidak terjadi persaingan yang tidak sehat sesama anggota OPEC, menentukan jumlah produksi minyak dunia. OECD Organisasi yang bergerak di bidang kerja sama ekonomi dan pembangunan IGGI dan CGI Tujuannya memberikan bantuan pinjaman kepada Indonesia dengan syarat lunak 3. Lembaga Keuangan sebagai Sarana Pendukung Kerja Sama Ekonomi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) BPR adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah, yang kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kegiatan yang tidak dilakukan oleh BPR adalah sebagai berikut. (1) Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas pembayaran (2) Melakukan atau mengikuti kliring (transaksi utang piutang antarbank) (3) Melakukan kegiatan usaha dalam valuta asing (4) Melakukan usaha perasuransian Bank Sentral C. Perdagangan Internasional sebagai Perwujudan Kerja Sama Ekonomi Antarnegara Cara Pembayaran dalam Perdagangan Internasional Pembayaran di Muka Pembayaran di muka (advance payment) adalah sistem pembayaran yang dilakukan importir dengan cara melakukan pembayaran terlebih dahulu sebelum barang dikirim oleh eksportir Pembayaran Kemudian Pembayaran kemudian (open account) adalah sistem pembayaran yang dilakukan setelah importir menerima barang dari eksportir Konsinyasi Konsinyasi (consignment) adalah suatu cara pengiriman barang-barang ekspor yang bersifat titipan untuk dipasarkan oleh importir dengan kesepakatan harga tertentu Pembayaran dengan Wesel Wesel atau surat utang bank (bill of exchange) merupakan dokumen yang memuat pengakuan bank (promissory note) untuk membayar sejumlah uang yang tertera di atas wesel tersebut kepada pihak tertentu atau yang membawa wesel tersebut Pembayaran dengan Surat Kredit Surat Kredit (letter of credit/LC) adalah surat pemberian kuasa oleh bank pada bank atau pihak lain untuk membayar sesuai dengan persyaratan yang disebutkan dalam surat tersebut. Pembayaran dengan Emas Pembayaran dengan emas dilakukan oleh importir dengan mengirimkan sejumlah emas yang setara dengan nilai barang yang dibelinya kepada eksportir. Pembayaran dengan Kompensasi Pribadi Pembayaran dengan kompensasi pribadi (privat conversation) akan melibatkan beberapa pihak, baik yang ada di negara importir atau di negara eksportir. Pembayaran dengan kompensasi pribadi dilakukan dengan tukar-menukar utang piutang yang dimiliki importir dan eksportir. E. Kontribusi Kerja Sama Antarnegara bagi Bangsa Indonesia 1. Kontribusi Kerja Sama Bidang Politik a. Dalam perjuangan melalui diplomasi melawan Belanda Penyelesaian sengketa internasional secara damai bertujuan untuk mencegah dan mengindarkan kekerasan atau peperangan dalam suatu persengketaan antar negara. Persetujuan Linggarjati Persetujuan Linggarjati berlangsung pada tanggal 10-15 November 1946. Persetujuan ini menghasilkan pengakuan kedaulatan Republik Indonesia yang meliputi Jawa dan Madura. Perjanjian Renville Perjanjian Renville diselenggarakan pada tahun 1948 yang menghasilkan pengakuan kedaulatan Republik Indonesia yang meliputi Jawa dan Sumatra. Perundingan Roem-Royen Perundingan Roem-Royen diselenggarakan pada tanggal 14 April-7 Mei 1949 yang menghasilkan kesepakatan untuk mengadakan Konferensi Meja Bundar (KMB). Perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB) Perjanjian KMB diselenggarakan pada tanggal 23 Agustus 1949- 2 November 1949 yang menghasilkan pengakuan kedaulatan Indonesia atas seluruh wilayah bekas jajahan Belanda dalam bentuk negara federal Republik Indonesia Serikat (RIS). Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) Pepera dilakukan untuk membebaskan Irian Barat. Hasil Dewan Musyawarah Pepera dengan suara bulat memutuskan bahwa Irian Barat tetap bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia dan disahkan secara resmi oleh PBB dalam Sidang Umum ke-24 pada tanggal 19 November 1969. Penetapan Deklarasi Djuanda Penetapan ini dilakukan dalam Konvensi Hukum Laut PBB ke III Tahun 1982 (United Nations Convention On The Law of The Sea/UNCLOS 1982). Penetapan ini merupakan hasil perjuangan panjang Indonesia yang sudah dimulai sejak tahun 1957. Pengakuan atas Deklarasi Djuanda menyebabkan luas wilayah Republik Indonesia berganda 2,5 kali lipat dari 2.027.087 km² menjadi 5.193.250 km². b. Dalam perjuangan melalui perlawanan Fisik dengan Belanda Pertempuran Lima Hari di Semarang Pertempuran ini terjadi pada tanggal 15-20 Oktober 1945 antara Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan sisa tentara Jepang. Pertempuran berakhir ketika pemerintah pusat mengirim utusan perdamaian, yaitu Kasman Singodimedjo dan Mr. Sartono melalui perundingan dengan pihak Jepang yang diwakili oleh Letnan Kolonel Nomura. Pertempuran Surabaya Pertempuran ini terjadi pada tanggal 10 November 1945 antara pejuang Indonesia dan pasukan Sekutu. Peristiwa 10 November diperingati sebagai Hari Pahlawan. Bandung Lautan Api Peristiwa ini terjadi pada tanggal 23 Maret 1946. Penduduk Kota Bandung membakar rumah mereka dan meninggalkan kota menuju pegunungan di daerah selatan Bandung. Pertempuran Medan Area Pertempuran ini terjadi antara pejuang Indonesia di Medan dengan tentara Sekutu dan NICA Belanda. Pertempuran ini berhasil menghambat upaya NICA untuk mengambil alih kekuasaan. Pertempuran Ambarawa Pertempuran ini terjadi pada tanggal 20 November 1945 dan berakhir pada tanggal 15 Desember 1945. Pertempuran terjadi antara pasukan Tentara Kemanan Rakyat (TKR) melawan pasukan Sekutu dan berhasil memukul mundur pasukan Sekutu ke Semarang. Serangan Umum 1 Maret 1949 Serangan ini merupakan peristiwa yang sangat penting dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam usaha mempertahankan kemerdekaan. Serangan berhasil membuktikan kepada dunia internasional bahwa Republik Indonesia masih memiliki kekuatan, meskipun ibu kota diduduki oleh Belanda. Operasi Trikora (Tri Komando Rakyat) Operasi Trikora adalah operasi yang disertai dengan pengerahan kekuatan militer untuk membebaskan Irian Barat (sekarang Papua) dari Belanda. Operasi ini berakhir setelah diakuinya Irian Barat sebagai wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. Kontribusi Kerja Sama Bidang Ekonomi a. Manfaat Kerja Sama Bidang Ekonomi 1. Menarik Investasi 2. Menciptakan Lapangan Pekerjaan 3. Peningkatan Kualitas Produk dalam Negeri 4. Mengurangi Hambatan Perdagangan Internasional 5. Meningkatkan Kesejahteraan dan Kemakmuran Masyarakat b. Dampak Negatif Kerja sama Bidang Ekonomi. 1. Produk dalam Negeri Kalah Bersaing dengan Produk Luar Negeri 2. Masuknya Tenaga Kerja Asing ke Indonesia 3. Kebergantungan pada Negara Lain 4. Intervensi Negara Lain dalam Kebijakan Ekonomi Indonesia Tema IV: Modernisasi dan Perubahan Sosial Budaya A. Modernisasi di Indonesia 1. Modernisasi di Bidang Teknologi Modernisasi teknologi di Indonesia dapat kita lihat melalui perkembangan penggunaan teknologi yang digunakan, dari teknologi sederhana, teknologi menengah, dan teknologi canggih. Teknologi sederhana adalah jenis teknologi yang tidak memerlukan keahlian khusus untuk mengoperasikannya, seperti gerobak, cangkul, parang, dan tombak. Teknologi menengah adalah jenis teknologi yang sudah mulai memerlukan keahlian tertentu untuk mengoperasikannya, seperti mesin jahit, sepeda motor, atau mesin penggiling padi. Teknologi canggih adalah teknologi yang terdiri atas banyak komponen dan memerlukan keahlian khusus untuk mengoperasikannya, seperti komputer dan pesawat terbang. Penggunaan teknologi modern contohnya dalam bidang pertanian, misalnya, penggunaan pupuk urea sebagai pengganti pupuk kandang atau penggunaan traktor untuk menggantikan bajak yang ditarik oleh kerbau. Proses Pewarisan Budaya Sosialisasi Dalam proses sosialisasi, seorang individu dari masa anak-anak hingga masa tuanya belajar pola-pola tindakan dalam interaksi dengan berbagai individu di lingkungan keluarganya. Selanjutnya, individu mulai berhubungan dengan individu lain di sekitar lingkungan kehidupannya seperti lingkungan teman sepermainan, sekolah, tempat kerja Internalisasi Internalisasi merupakan proses belajar manusia yang berlangsung sepanjang hayat. Individu terus belajar untuk mengolah segala perasaan, hasrat, nafsu, dan emosi yang kemudian membentuk kepribadian. Internalisasi budaya sebagai sarana penyerapan nilai sosial budaya dalam diri seseorang atau masyarakat Enkulturasi Enkulturasi atau pembudayaan adalah proses mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran dan sikap individu dengan sistem norma, adat, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Materi ini ada di : www.mson.yolasite.com