syariat islam dan pengertian fiqh - E

advertisement
EKSISTENSI KITAB-KITAB
SUCI DAN KHUSUSNYA
AL-QUR’AN
PROGRAM DIPLOMA III KEPABEANAN DAN CUKAI
KULIAH KE-X
RACHMAT EFENDI, SE
Kitab Allah
Kitab Allah (Arab : ‫كتاب هللا‬, Kitabullah) adalah catatancatatan yang difirmankan oleh Allah kepada para nabi
dan rasul. Umat Islam diwajibkan meyakininya, karena
mempercayai kitab-kitab selain Al Qur'an sesuai dengan
salah satu Rukun Iman.
Dalam firman Allah ayat Al Imraan 3 ayat 4:
“Sebelum (Al Quran), menjadi petunjuk bagi manusia, dan
Dia menurunkan Al Furqaan.[1] Sesungguhnya orang-orang
yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa
yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai
balasan (siksa).”
—(Al Imran 3 : 4)
Kemudian An Nissa 4 ayat 136 dan 163:
“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman
kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah
turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan
sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya,
dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah
sesat sejauh-jauhnya.”
—(An Nissa 4 : 136)
“Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu
sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh
dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah
memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma'il, Ishak,
Ya'qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan
Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.”
—(An Nissa 4 : 163)
Tulisan-tulisan firman Allah (Kitab Allah) zaman
dahulu dibuat menjadi 2 jenis, yaitu bisa berupa
shuhuf dan mushaf.
Kata Suhuf terdapat di surah al A'laa
“(yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa.”
—(al A'laa 87 : 19)
Kedua kalimat itu berasal dari akar kalimat yang
sama yaitu, Sahafa "Menulis”.
Shuhuf (Arab :
‫صحيفة‬Tunggal : sahifa)
berarti sepenggal kalimat yang ditulis dalam material
seperti kertas, kulit, papirus dan media lain.
Mushaf (Arab :
‫مصحف‬Jamak : masahif)
berarti kumpulan-kumpulan shuhuf, yang dibundel
menjadi satu, seperti 2 cover dalam satu isi.
Dalam sejarah penulisan dari teks Qur'an, suhuf
terdiri dari beberapa lembaran yang pada akhirnya
Qur'an dikumpulkan pada masa Abu Bakar.
Dalam suhuf tersebut susunan tiap ayat di dalam
surah telah tepat, tetapi lembaran-lembaran yang
ada belumlah tersusun dengan rapi, tidak dibundel
menjadi satu isi.
Kalimat mushaf pada saat ini memiliki arti lembaranlembaran yang dikumpulkan di dalam Qur'an yang
telah dikoleksikan pada masa Utsman bin Affan.
Pada saat itu, tiap ayat di dalam surah telah disusun
dengan rapi. Saat ini umat Islam juga menyebut
setiap duplikat Qur'an, yang mana memiliki
keteraturan tiap ayat dan surah disebut mushaf.
Shuhuf
Beberapa nabi yang dikatakan
memiliki shuhuf adalah :
•Adam - 10 shuhuf
•Syits - 60 shuhuf
•Idris - 30 shuhuf
•Ibrahim - 30 shuhuf
•Musa - 10 shuhuf
Untuk shuhuf Ibrahim dan Musa tercantum di dalam
firman Tuhan, surah Al A'la dan An Najm, yang
berbunyi :
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang
membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat
nama Tuhannya, lalu dia sembahyang. Tetapi kamu
(orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi.
Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih
kekal. Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam
kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim
dan Musa.”
—(Al A’la : 14-19)
“Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada
dalam lembaran-lembaran Musa? dan lembaranlembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan
janji?”
—(An Najm : 36-37)
Mushaf
Beberapa suhuf yang telah dicatat dari firman Allah
kemudian dijadikan satu yang memiliki nama bermacammacam, yang telah diberikan kepada para rasul-Nya. Di
antaranya adalah:
Taurat (Torah)
Taurat adalah tulisan berbahasa Ibrani, berisikan syariat
(hukum) dan kepercayaan yang benar dan diturunkan
melalui Musa. Isi pokok Taurat adalah 10 firman Allah bagi
bangsa Israel. Selain itu, Taurat berisikan tentang sejarah
nabi-nabi terdahulu hingga Musa dan kumpulan hukum.
“(Tuhan Allah) telah menurunkan kitab kepadamu dengan
sebenarnya; membenarkan kitab yang terdahulu dari
padanya, lagi menurunkan Taurat dan Injil.”
—(Ali Imran : 3)
Zabur (Mazmur)
Zabur berisi mazmur (nyanyian pujian bagi Allah)
yang dibawakan melalui Daud yang berbahasa
Qibti. Kitab ini tidak mengandung syariat, karena
Daud diperintahkan untuk meneruskan syariat
yang telah dibawa oleh Musa.
“Dan kami telah memberi kitab zabur kepada Nabi
Dawud.”
—(An-Nisa : 163)
Injil
Injil pertama kali ditulis menggunakan bahasa Suryani melalui
murid-murid Isa untuk bangsa Israel sebagai penggenap ajaran
Musa. Kata Injil sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu euangelion
yang berarti "kabar gembira". Injil-injil tidak mempunyai
pembahasan sistematis mengenai satu tema atau tema-tema
tertentu, meskipun di dalamnya banyak membahas hal kerajaan
Surga. Injil yang ada saat ini mengandung firman Allah dan riwayat
Isa, yang semuanya ditulis oleh generasi setelah Isa.
“Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan 'Isa
putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu:
Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di
dalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan
membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan
menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang
bertakwa.”
—(Al-Maa`idah 5 : 46)
Injil Barnabas
• Sebuah Injil berusia 1.500 tahun yang menceritakan
kedatangan Nabi Muhammad SAW ditemukan di Turki.
dakwatuna.com – Perhatian dunia tertuju ke Turki. Beberapa hari ini, publik
dihebohkan dengan terungkapnya sebuah misteri yang terkandung dalam Injil
berusia 1500 tahun yang tersimpan di Turki.
Yang membuat heboh, Injil kuno itu mengungkap sebuah fakta yang mengguncang
keimanan, terutama bagi umat Kristiani. Betapa tidak. Injil Barnabas itu mengajarkan
ajaran yang berbeda dibanding doktrin Kristen dunia.
Ya, Injil Barnabas itu meyakini Yesus (Isa) sebagai utusan, bukan Tuhan. Menurut
Huffingtonpost, Injil Barnabas pun meyakini adanya utusan (nabi) penerus risalah
Isa, yang berasal keturunan Nabi Ismail, yakni Nabi Muhammad SAW.
Barnabas dipercayai sebagai salah seorang murid Isa di Yerussalem. Barnabas yang
bernama asli Yusuf, bersama para murid lainnya menyebarkan ajaran Isa. Barnabas
adalah seorang Yahudi suku Lewi yang berasal dari Siprus. Dalam Wikipedia, Hajj
Sayed berpendapat. terdapat pertikaian antara Paulus dan Barnabas dalam surat
Galatia ketika keduanya menjalani misi dakwah menuju Syprus (45-49 M).
Ini yang mendukung perbedaan injil Barnabas dengan ajaran Paulus. Injil Barnabas ini
berbeda dengan Kodeks Sinaiticus, karena menggunakan bahasa Aramik bukan
Yunani kuno. Bahasa Aramik diyakini sebagai bahasa yang digunakan Nabi Isa atau
Yesus. Berbeda dengan berbagai Injil lainnya, kitab Barnabas diyakini ditulis Barnabas
selama berada di Siprus, setelah berpisah dari Paulus.
Di Siprus inilah pengikut Barnabas berkembang hingga lebih dari seribu tahun. Bila
ditelusuri ada benang merah pengungkapan Injil Barnabas di Turki dengan tempat
ajaran Barnabas yang berkembang di Siprus.
Ada sebuah biara di utara Siprus Turki yang disebut sebagai Biara Rasul St Barnabas,
yang didirikan oleh pengikut setia sekte Barnabas. Dan di dalam biara inilah diyakini
Barnabas dikuburkan hingga ia meninggal dunia. Pengikut sekte Barnabas inilah yang
diyakini menulis ulang Injil Barnabas hingga abad ke-5 masehi.
Sekitar 1980-an, biara ini telah dirampok oleh sekelompok orang. Mereka menggali
lantai dan dinding biara selama malam hari. Tidak diketahui apa yang mereka incar.
Diduga sekelompok orang itu telah mencuri sesuatu terkubur di dalam dinding.
Seorang wartawan Siprus mengklaim telah menemukan salinan Alkitab yang sangat
kontroversial dari St Barnabas. Ia kemudian mencoba menyelidiki fakta itu. Tak lama
kemudian, ia temukan tewas tertembak.
Sekitar 12 tahun lalu, polisi Turki dalam sebuah operasi menemukan sebuah Alkitab tua
dari seorang warga siprus yang hijrah ke Turki. Ada beberapa rumor tentang kabar itu.
Pihak polisi tak membenarkan dan menolak kabar itu.
Puncaknya, tiga hari lalu, sebuah Alkitab tersebut telah dipublikasikan untuk pertama
kalinya setelah 12 tahun disimpan pemerintah Turki. Saat ini Alkitab ini disimpan di
museum negara Turki dan telah menjadi perhatian dunia termasuk dari Vatikan. (Heri
Ruslan/Amri Amrullah/RoL)
Al-Qur`an
Al-Qur`an merupakan kumpulan firman yang
diberikan Allah sebagai satu kesatuan kitab sebagai
pedoman hidup bagi seluruh umat muslim. Menurut
syariat Islam, kitab ini dinyatakan sebagai kitab yang
tidak ada keraguan di dalamnya, selalu terjaga dari
kesalahan, dan merupakan tuntunan membentuk
ketaqwaan manusia.
“Pada bulan Ramadan yang di dalamnya diturunkan
Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia.”
—(Al-Baqarah : 185)
Tampilan Al-Qur`an dianggap unik, karena berupa
prosa berirama, puisi epik, dan simfoni dalam
keterpaduan teks yang indah. Isi Al-Qur`an juga
dianggap unik, berupa paduan filsafat semesta,
catatan sejarah, peringatan-peringatan dan hiburan,
dasar-dasar hukum, serta doa-doa.
Bagi umat Islam, tidak disyariatkan untuk
mempelajari isi Taurat, Zabur, dan Injil yang ada saat
ini, karena menurut ajaran Islam, dianggap telah
mengandung berbagai tafsiran yang tidak benar dan
karena isi kesemua kitab yang masih diperlukan,
telah dimasukkan ke dalam kitab Al-Qur`an. Namun
tidak diperlukan juga upaya untuk menyerang atau
menyalah-nyalahkan isi Taurat, Zabur, atau Injil,
karena terdapat ayat-ayat Allah di dalamnya.
Semua kitab turun pada
bulan Ramadan
Menurut sumber berdasarkan hadits shahih dari Imam Ahmad,
kesemua kitab-kitab suci tersebut turun pada bulan Ramadan,
shuhuf Ibrahim turun pada awal malam pertama bulan Ramadan,
Taurat turun pada hari keenam bulan Ramadan dan Injil pada hari
ketiga belas dari Ramadan. Al-Qur’an diturunkan pada bulan
Ramadan berdasarkan pada salah satu surah di dalam Al Qur'an yang
berbunyi,
“Bulan Ramadan yang diturunkan di dalamnya Al-Qur’an, sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan atas petunjuk itu, serta pemisah
antara haq dan batil.”
—(Al Baqarah 2:185)
Ibnu Katsir mengatakan bahwa Allah menyanjung bulan Ramadan
diatas bulan-bulan yang lain, yaitu dengan memilihnya sebagai bulan
dimana kesemua kitab-kitab suci diturunkan di dalamnya.
Janji Allah terhadap
orang beriman
Menurut keyakinan ajaran Islam, Allah akan melimpahkan
rahmat-Nya dari langit dengan menurunkan hujan dan
menimbulkan rahmat-Nya dari bumi dengan menumbuhkan
tumbuh-tumbuhan yang buahnya melimpah ruah, kepada
orang yang jujur, lurus dan tidak menyimpang dari kebenaran.
Sebagai contoh dalam ayat:
“Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum)
Taurat dan Injil dan (Al Quran) yang diturunkan kepada mereka
dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari
atas dan dari bawah kaki mereka. Di antara mereka ada
golongan yang pertengahan. Dan alangkah buruknya apa yang
dikerjakan oleh kebanyakan mereka.”
—(Al Maidah 66:5)
Hubungan Al-Qur'an
dengan kitab terdahulu
Semua muslim meyakini bahwa adanya wahyu progresif, bahwa wahyu Tuhan
berkembang dengan seiring berjalannya waktu dan perbedaan kelompok dari
masyarakat. Didalam Al Quran membenarkan tentang adanya larangan
bekerja di hari Sabbath dalam Taurat, tetapi Al Quran membolehkan bekerja
dan mengesampingkan hal tersebut.
Diawal tahun kenabian Muhammad, sebuah wahyu diberitakan kepadanya,
“Katakanlah: Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga
kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Quran yang diturunkan
kepadamu dari Tuhanmu...”
—(Al Maidah 5:68)
Kalimat ini diyakini oleh pemeluk agama Islam bahwa konversi agama lama
menjadi agama Islam akan dimulai dengan segala ketulusan hati mengikuti
firman dari kita-kitab suci sebelum Al Quran.
SYARIAT ISLAM DAN
PENGERTIAN FIQH
PROGRAM DIPLOMA I KEPABEANAN DAN CUKAI
KULIAH KE-X
RACHMAT EFENDI, SE
Pengertian Syariat
• Meskipun tafsir kata syariat berbeda-beda, namun
mempunyai persamaan dari segi maksudnya.
• Ibnu Abbas r.a. menafsirkannya dengan petunjuk
yang jelas.
• Qatadah menafsirkannya dengan ketentuanketentuan, batasan-batasan, perintah dan larangan.
• Ibnu Zaid menafsirkannya dengan din (agama).
• Fakhrurrozi menafsirkannya dalam bentuk definisi
yaitu :
“Apa-apa yang ditetapkan Allah Swt atas para mukallaf
(orang yang wajib melaksanakan hukum Allah Ta’ala)
supaya mereka ikuti.”
Syariat-Syariat Yang
Berbeda-beda
Sebagaimana
kita
ketahui
Al
Quran
menginformasikan bahwa Allah Ta’ala memberikan
pula syari’at kepada rasul-rasul sebelum Muhammad
saw, seperti kepada Musa a.s. dan Isa a.s.
“Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan
aturan dan jalan yang terang.”
Ini menunjukkan bahwa masing-masing Rasul diberi
syariat. Dengan demikian kata syari’at merupakan
istilah umum, tidak terbatas pada syariat yang
ditetapkan Allah Swt buat Rasul-Nya Muhammad
saw saja.
Informsi lain yang dipahami dari ayat di atas ialah
bahwa syariat yang diberikan Allah kepada Rasulrasul-Nya dan umat-umat mereka dapat berbeda.
Bagi Taurat ada syari’at, bagi Injil ada syari’at dan
bagi Al Qur’an ada pula syari’at.
Oleh karena terdapat perbedaan-perbedaan, maka
mayoritas ahli hukum Islam memandang informasi
ayat ini mengandung isyarat dari Allah Ta’ala bahwa
masing-masing syariat berdiri sendiri, sehingga
syariat yang diberikan Allah Ta’ala kepada rasul-Nya
sebelumnya tidak mengikat rasul yang datang
kemudian.
Ada syari'at yang dimansuhkan/diganti
atau sebaliknya
1.
Jenis-jenis binatang dan bagian binatang yang
diharamkan atas umat Yahudi diangkat (diharuskan)
atas umat Muhammad. Ayat Al An'am (6) : 146
dinasikhkan oleh ayat 145
2. Kewajiban menghormati hari Sabtu atas umat Yahudi
dinasikhkan dengan hari Jum'at (AQ 16 : 124) dan
diganti dengan surah Al Jumu'ah.
3. harta rampasan perang haram bagi syari'at terdahulu
kemudian dihalalkan untuk umat Muhammad saw.
Syari'at yang dikekalkan
1. Puasa (QS 2:183)
2. Korban (QS 37: 107)
3. Hukum rajam bagi Hadd zina
4. Hukum Qisas
Kerangka Umum Syariat Bagi
Muhammad saw
• Syari’at Islam yang ditetapkan Allah Swt bagi
Rasul-Nya Muhammad saw mencakup tiga
bidang hukum yang sangat luas, yaitu :
1. Hukum-hukum mengenai akidah
(kepercayaan),
2. Hukum-hukum mengenai amal perbuatan,
dan
3. Hukum-hukum mengenai akhlak (moral).
Syari’at untuk Perbaikan
Perbaikan-perbaikan tersebut meliputi tiga bagian
pokok, yaitu :
1. Membebaskan akal manusia dari belenggu
taklid (mengikuti begitu saja tanpa memiliki
pengetahuan)
Caranya ialah menanamkan akidah dan iman kepada
Allah YME serta membimbing akal manusia agar
selalu mengacu kepada dalil (dasar) dan berpikir
berdasarkan ilmu pengetahuan yang luas dan
terbuka.
2. Memperbaiki jiwa maupun akhlak individu,
membimbingnya ke arah kebaikan,
mendorongnya melaksanakan kewajibankewajiban yang dibebankan atas dirinya.
Caranya ialah setiap individu didorong agar
mengamalkan dan menunaikan ibadat-ibadat yang sah.
Ibadat-ibadat tersebut senantiasa mengingatkannya
akan Penciptanya. Begitu juga setiap individu diberi
informasi tentang akan adanya pahala dan sanksi di
akhirat.
3. Memperbaiki kehidupan masyarakat.
Caranya ialah mewujudkan keamanan dan
keadilan serta perlindungan atas kemerdekaan
masyarakat dalam batas-batas yang wajar, begitu
juga melindungi kehormatan (harga diri) manusia
melalui suatu sistem hukum menyangkut
kepentingan individu maupun masyarakat, politik
maupun pemerintahan yang mencakup semua
asas hukum yang diperlukan.
Hubungan Syariat dan Fiqh
Penerapan syariat Islam dalam masyarakat
melahirkan fiqh. Antara fiqh dan syariat
mempunyai hubungan yang sangat erat, karena
sesungguhnya fiqh tetap berpijak pada syariat.
Fiqh merupakan tuntutan yang harus timbul dan
sukar dielakkan dalam pelaksanaan syariat.
Hubungan antara fiqh dan syariat tersebut
diungkapkan para faqih dalam pengertian
(definisi) fiqh, sebagaimana akan diuraikan.
Definisi Fiqh Islam
Fiqh menurut bahasa adalah tahu atau paham
sesuatu. Hal ini seperti yang bermaktub dalam
surat An-Nisa (4) ayat 78,
“Maka mengapa orang-orang itu (munafikin)
hampir-hampir tidak memahami pembicaraan
(pelajaran dan nasihat yang diberikan).”
Nabi Muhammad saw. bersabda, “Barangsiapa
dikehendaki Allah kebaikan, maka Allah akan
memahamkannya di dalam perkara agama.”
Kata Faqiih adalah sebutan untuk seseorang yang
mengetahui hukum-hukum syara’ yang berhubungan
dengan perbuatan orang mukallaf, hukum-hukum
tersebut diambil dari dalil-dalilnya secara terperinci.
Fiqh Islam menurut istilah adalah ilmu pengetahuan
tentang hukum-hukum Allah atas perbuatan orangorang mukallaf, hukum itu wajib atau haram dan
sebagainya. Tujuannya supaya dapat dibedakan antara
wajib, haram, atau boleh dikerjakan.
Ilmu Fiqh adalah diambil dengan jalan ijtihad. Ibnu
Khaldun dalam Muqaddimah-nya menulis, Fiqh
adalah pengetahuan tentang hukum-hukum Allah, di
dalam perbuatan-perbuatan orang mukallaf (yang
dibebani hukum) seperti wajib, haram, sunnah,
makruh, dan mubah. Hukum-hukum itu diambil dari
Al-Qur’an dan Sunnah serta dari sumber-sumber dalil
lain yang ditetapkan Allah swt. Apabila hukumhukum tersebut dikeluarkan dari dali-dalil tersebut,
maka disebut Fiqh.
Pembagian Fiqh Islam
1.Bagian Ibadah,
yaitu suatu bagian yang membicarakan
hukum-hukum yang dipakai untuk
mendekatkan diri kepada Allah swt. dan
untuk mengagungkan kebesaran-Nya,
seperti shalat, zakat, puasa, dan haji.
Fiqh Islam ...
2. Bagian Ahwal Syakhshiyah,
Yaitu suatu bagian yang membicarakan hukumhukum yang berhubungan dengan pembentukan
dan pengaturan keluarga dan segala akibatakibatnya, seperti perkawinan, mahar, nafkah,
perceraian
(talak-rujuk),
iddah,
hadhanah
(pemeliharaan anak), radha’ah (menyusui),
warisan, dan lain-lain. Oleh kebanyakan para
mujtahidin, bagian kedua ini dimasukkan ke dalam
bagian mu’amalah.
Fiqh Islam ...
3. Bagian Mu’amalah (hukum perdata),
yaitu suatu bagian yang membicarakan hukumhukum yang mengatur harta benda hak milik, akad
(kontrak atau perjanjian), kerjasama sesama orang
seperti jual-beli, sewa menyewa (ijarah), gadai
(rahan), perkonsian (syirkah), dan lain-lain yang
mengatur urusan harga benda seseorang,
kelompok, dan segala sangkut-pautnya seperti hak
dan kekuasaan. Islam.
Fiqh Islam ...
4. Bagian Hudud dan Ta’zir (hukum pidana),
Yaitu bagian yang membicarakan hukum-hukum
yang berhubungan dengan kejahatan, pelanggaran,
dan akibat-akibat hukumnya.
Fiqh Islam ...
5. Bagian Murafa’at (hukum acara),
Yaitu bagian yang membicarakan hukum-hukum
yang mengatur cara mengajukan perkara,
perselisihan,
penuntutan,
dan
cara-cara
penetapkan suatu tuntutan yang dapat diterima,
dan cara-cara yang dapat melindungi hak-hak
seseorang.
Fiqh Islam ...
5. Bagian Sirra wa Maghazi (hukum perang),
Yaitu bagian yang membicarakan hukum-hukum
yang mengatur peperangan antar bangsa,
mengatur perdamaian, piagam perjanjian,
dokumen-dokumen dan hubungan-hubungan umat
Islam dengan umat bukan Islam.
PENGERTIAN, TUJUAN, KEDUDUKAN
DAN HIKMAH IBADAH DALAM ISLAM
Pengertian Shalat
• Shalat menurut bahasa artinya do’a.
• Shalat menurut istilah adalah ibadah
kepada Allah SWT yang terdiri dari
beberapa perkataan dan perbuatan
yang dimulai dengan takbiratul ihram
dan diakhiri dengan salam
Urgensi Shalat Dalam
Kehidupan
• Orang shalat dengan baik akan terhindar dari
perbuatan keji dan mungkar
• Shalat merupakan tiang agama dan suatu
ibadah yang pertama kali diwajibkan oleh
Allah kepada hamba-hambanya
• Shalat adalah amalan yang pertama kali
dihisab oleh Allah SWT
Syarat Wajib Shalat
Syarat wajib shalat adalah syarat-syarat atau
hal-hal yang menjadi seseorang diwajibkan
shalat. Adapun wajib shalat adalah sebagai
berikut:
• Islam
• Baligh
• Berakal
• Suci dari haid dan nifas sebagai wanita
• Dalam keadaan sadar
Syarat Sah Shalat
Syarat sah shalat adalah suatu yang harus
dipenuhi sebelum melakukan ibadah shalat.
Adapun syarat sah shalat adalah sebagai
berikut :
• Suci dari hadats besar dan hadats kecil
• Suci badan , pakaian, dan tempat dari najis
• Menutup aurat
• Mengetahui masuknya waktu shalat
• Menghadap kiblat
Rukun Shalat
Rukun shalat adalah suatu yang harus
dilaksanakan dalam mengerjakan shalat.
Apabila tidak dilaksanakan maka shalat
seseorang menjadi batal atau tidak sah.
Adapun rukun shalat adalah sbb :
• Niat
• Berdiri bagi yang mampu
• Takbiratul ihram
• Membaca surat Al- Fatiah
• Ruku’ dengan tuma’ninah
I’tidal dengan tuma’ninah
Sujud 2 kali dengan tuma’ninah
Duduk diantara 2 sujud dengan tuma’ninah
Duduk untuk tasyahud akhir
Membaca tasyahud akhir
Membaca shalawat kepada Nabi
Membaca salam yang pertama (menengok ke
kanan)
• Tertib (berurutan)
•
•
•
•
•
•
•
Hal-hal Yang Membatalkan
Shalat
• Meninggalkan salah satu rukun dan syarat
shalat
• Sengaja berbicara pada saat shalat
• Bergerak terlalu banyak
• Keluar hadats besar atau hadats kecil
• Terkena najis
• Terbuka aurat dalam shalat
• Membelakangi kiblat
• Makan dan minum dengan sengaja ketika
shalat
• Tertawa terbahak-bahak
Waktu-waktu Yang
Terlarang Untuk Shalat
• Ketika matahari sedang terbit
• Dikala matahari tergelincir
• Dikala matahari sedang tenggelam
• Sesudah mengerjakan shalat ashar
• Sesudah mengerjakan shalat subuh
Anjuran Shalat Untuk
Dilakukan Secara Berjama’ah
• Di dalam satu majelis Rasulullah
bersabda, yang artinya : “Keutamaan
shalat berjamaah dengan shalat sendiri
25 derajad” di dalam riwayat yang lain
27 derajat.
Hikmah Shalat Dalam
Kehidupan
• Mendekatkan diri kepada Allah SWT
• Shalat merupakan komunikasi hamba
dengan khaliknya
• Mendidik manusia bersosialisasi,
mengutamakan peraturan dan
membiasakan rajin dan tangkas
• Shalat membiasakan kita memelihara dan
menjaga waktu dengan baik
• Shalat berjamaah meningkatkan rasa
persatuan umat islam
Pengertian Puasa
Puasa adalah menahan diri dari segala yang
membatalkan puasa dari mulai terbit fajar sampai
terbenamnya matahari disertai dengan niat
karena mengaharap keridhaan Allah.
Puasa termasuk rukun islam yang ke 4. Shaum
atau puasa merupakan amalan ibadah yang
banyak dikenal dalam ajaran agama lain.
Hukum dan Jenis Puasa
1. PUASA WAJIB
2. PUASA SUNNAH
3. PUASA YANG DIHARAMKAN
1. Puasa Wajib
a. Puasa Ramadhan : Puasa selama bulan
Ramadhan
b. Puasa Kifarat : Puasa sebagai penebus
pelanggaran
c. Puasa Qadha : Puasa pengganti puasa wajib
yang batal
d. Puasa Nazar : Puasa untuk mewujudkan ikrar
janji
2. Puasa Sunnah
a. Puasa Daud: Sehari puasa, sehari buka dan
seterusnya bergantian
b. Puasa Senin-Kamis
c. Puasa Hari Putih (Ayyamul bidh): Puasa pada
tanggal 13, 14, 15 bulan hijriyah
d. Puasa Syawal: Puasa 6 hari pada bulan syawal
setelah idul fitri
e. Puasa Arafah: Puasa pada tanggal 9 Zulhijah
f. Puasa As-Syura: Puasa pada tanggal 10
Muharram
3. Puasa Yang Diharamkan
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
Puasa Idul Fitri : Puasa pada tanggal 1 Syawal
Puasa Idul Adha : Puasa pada tanggal 10 zulhijah
Puasa Tasyriq : Puasa tanggal 11, 12, 13 zulhijah
Puasa Jum’at : Puasa pada hari Jum’at saja
Puasa Sabtu : Puasa pada hari sabtu saja
Puasa Syak : Puasa pada hari yang diragukan
Puasa Dahr : Puasa sepanjang masa
Puasa Wishal : Puasa yang dilakukan melebihi
waktu maghrib tanpa berbuka
Puasa Sunnah seorang istri tanpa ijin suami
Metode Menentukan Awal
Ramadhan
• Melihat bulan (Ru’yah) dari tempat yang
mudah terlihat sehingga terlihat jelas awal
bulan Ramadhan
• Menyempurnakan bilangan bulan sya’ban 30
hari jika cuaca mendung
• Mendengar berita dari muslim yang ‘adil atau
pemerintah Islam
Syarat Sah dan Wajib Puasa
• Muslim
• Aqil / berakal sehat
• Baligh
• Mampu dan sehat
• Mukim atau menetap di suatu tempat
• Suci dari Junub
• Telah masuk waktunya
Rukun Puasa
• Niat dalam hati di malam hari bulan Ramadhan
hingga sebelum terbit fajar
• Menahan diri dari hal yang membatalkan puasa
Sunnah-sunnah Puasa
• Makan sahur
• Mengakhirkan waktu makan sahur
• Bersiwak (menggosok gigi)
• Menahan diri dari hal-hal yang merusak pahala
• Memperbanyak ibadah di 10 malam terakhir
• Memberi makan bagi yang puasa
• Berdo’a menjelang berbuka
• Menyegerakan berbuka saat adzan maghrib
Hal-hal Yang Membatalkan
Puasa
• Tidak niat puasa
• Makan atau minum dengan sengaja
• Muntah dengan sengaja
• Haid dan nifas bagi wanita sekalipun
datangnya menjelang terbenamnya matahari
Hal-hal Yang Merusak Pahala
Puasa
• Melakukan perbuatan dosa
• Gibah atau membicarakan aib orang lain
• Berdusta
Yang Diperbolehkan Tidak
Puasa
• Orang yang sakit
• Musafir
• Orang yang sudah tua, pikun, jompo
• Wanita hamil atau sedang menyusui
• Wanita haid dan nifas
• Pekerja berat
Amalan-amalan Bulan
Ramadhan
• Qiamul Lail
• Tadarus
• Shadaqah dan infaq
• I’tikaf
• Menjaga shalat fardhu
Pengertian Zakat
• Menurut bahasa zakat artinya mensucikan
• Menurut bahasa arab, zakat berasal dari kata
tazkiya yang berarti mensucikan harta benda
yang dimiliki
• Zakat mal menurut istilah adalah membersihkan
harta dengan mengeluarkan sebagian kecil dari
harta yang dimiliki seorang muslim untuk
diberikan kepada orang-orang yang berhak
menerimanya
(mustahik)
sesuai
dengan
ketentuan syarat islam.
Dalil-dalil Mengenai Zakat
• Allah SWT berfirman : “Apabila zakat dari harta
mereka, guna membersihkan dan mensucikan
mereka” (QS At Taubah / 9 : 103)
• Tatkala Rasulullah SAW mengutus Muadz ke
Yaman, beliau bersabda “ Beritahukan kepada
rakyat yaman, sesungguhnya Allah SWT telah
mewajibkan atas mereka membayar zakat yang
dipungut dari orang-orang yang kaya diberikan
kepada fakir miskin dikalangan mereka” (HR
Jamaah ahli hadits)
Ancaman Bagi Yang Tidak
Mengeluarkan Zakat
• Dalam Al Qur’an yang artinya kecelakaan itu
bagi segala orang musrikin yakni mereka yang
tidak mau mengeluarkan zakat hartanya
• Hadits Rasul yang artinya barang siapa yang
diberikan oleh Allah kekayaan tetapi tidak
dibayarkan zakatnya maka nanti dihari kiamat
harta itu akan menjadi ular yang mempunyai 2
titik hitam sebelah atas dua matanya kemudian
ular itu dikalungkan ke lehernya dengan
menggigit pipinya. Katanya, inilah harta yang
kamu tumpuk-tumpuki.
Urgensi Zakat
• Perintah untuk mengeluarkan zakat banyak
sekali dalam Al Qur’an, dan pada umumnya
disebutkan setelah perintah melaksanakan
shalat. Hal ini menujukkan bahwa
kedudukan zakat sejajar dengan perintah
shalat
Syarat-syarat Zakat Mal
• Islam
• Merdeka
• Milik yang sempurna / sendiri
• Telah cukup nisabnya
• Cukup waktu dimiliki (harta ada yang
dizakati tiap tahun, ada juga ketika panen,
dan ada yang ketika menemukan / rikaz)
Rukun Zakat Mal
• Niat mengeluarkan zakat
• Orang yang berzakat
• Orang yang menerima zakat
• Barang yang dizakatkan
Jenis Harta Yang Dizakatkan
• Emas dan perak
• Binatang ternak (onta, sapi, kambing)
• Hasil pertanian yang menjadi makanan
pokok
• Harta rikaz (barang temuan) berupa emas
dan perak atau yang lainnya
• Barang perniagaan
• profesi
Orang Yang Berhak
Menerima Zakat
• Fakir
• Miskin
• Amil
• Mualaf
• Riqob
• Gharim
• Sabilillah
• Ibnu sabil atau musafir
Orang Yang Tidak Berhak
Menerima Zakat
• Orang kaya
• Orang dalam tanggungan yang berzakat
• Orang yang tidak beragama Islam
• Keturunan Rasulullah SAW
Hikmah Zakat Dalam
Kehidupan Bagi Yang Berzakat
• Tanda rasa syukur
• Melaksanakan kewajiban agama
• Untuk mensucikan harta
• Mendidik agar bersifat mulia
• Membersihkan diri dari sifat kikir
Bagi Yang Menerima Zakat
• Mempererat tali persaudaraan
• Meringankan beban kesulitan
• Dapat meningkatkan kesejahteraan hidup
• Mengurangi timbulnya kejahatan
• Memberi ketentraman bagi yang baru
masuk Islam
Pengertian Haji
• Haji berasal dari kata hajj, yang artinya
mengunjungi sesuatu.
• Menurut istilah diartikan sebagai: mengunjungi
Bait Allah untuk menjalankan ibadah (iqamatan
lin nusuk) pada waktu yang sudah ditentukan.
Dalil Wajib Haji
Allah SWT berfirman yang artinya:
“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia
terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup
mengadakan perjalanan ke Baitullah;
barangsiapa mengingkari kewajiban haji maka
sesungguhnya Allah maha kaya dari alam
semesta.”
Jenis-jenis Haji
1. Haji Tamattu’
Adalah berihram untuk menunaikan umrah di bulan-bulan
haji dan diselesaikan umrah pada waktu-waktu tersebut.
Kemudian pada hari Tarwiyah berihram kembali dari
Makkah utk menunaikan haji hingga sempurna.
2. Haji Qiran
adalah berihram untuk menunaikan umrah dan haji
sekaligus dan menetapkan diri dlm keadaan berihram
hingga hari nahr .
3. Haji Ifrad
Adalah melakukan ihram utk berhaji saja di bulan-bulan
haji.
Definisi Rukun Haji
Rukun haji adalah kegiatan yang
harus dilakukan dalam ibadah haji
yang jika tidak dikerjakan hajinya
tidak syah
Rukun-rukun Haji
1. Ihram. Adalah niat memasuki manasik
(upacara ibadah haji) haji dan umrah atau
mengerjakan
keduanya
dengan
menggunakan
pakaian
ihram,
serta
meninggalkan beberapa larangan yang
biasanya dihalalkan.
Pakaian Ihram
Pakaian Pria
Terdiri atas 2 lembar kain yang tidak dijahit, yang satu
lembar disarungkan untuk menutupi aurat antara pusat
hingga lutut, yang satu lembar lagi diselendangkan untuk
menutupi tubuh bagian atas. Kedua lembar kain
disunatkan berwarna putih
Pakaian Wanita
Mengenakan pakaian yang biasa, yakni pakaian yang
menutupi aurat.
2. Wukuf di Arafah, yaitu berdiam diri, zikir dan berdo’a
di Arafah pada tanggal 9 Zulhijah.
• Setelah shalat subuh tanggal 9 Zulhijjah, jemaah haji
berangkat dari Mina ke Arafah sambil menyerukan
Talbiyah, dan singgah dahulu di Namirah.
• Para jemaah sampai di Padang Arafah tepat pada waktu
Zuhur dan ashar dengan jama’ taq’dim dan qasar dengan
satu kali azan dan dua iqamah. Selesai shalat, imam
kemudian menyampaikan khutbah dari atas mimbar.
• Selama wukuf di Arafah, para jamaah haji
menghabiskan/mengisi waktunya untuk memahasucikan
Allah dengan meneriakan talbiyah, berzikir dan berdoa
3. Thawaf Ifadah, Yaitu mengelilingi Ka'bah
sebanyak 7 kali, dilakukan sesudah melontar
jumrah Aqabah pada tanggal 10 Zulhijah
4. Sa’i, Yaitu berjalan atau berlari-lari kecil antara
Shafa dan Marwah sebanyak 7 kali, dilakukan
sesudah Tawaf Ifadah
5. Tahallul, Yaitu bercukur atau menggunting rambut
sesudah selesai melaksanakan Sa'i. Setelah melontar
Jumrah ‘Aqabah, jamaah kemudian bertahallul (keluar
dari keadaan ihram), yakni dengan cara mencukur
atau memotong rambut kepala paling sedikit tiga
helai rambut. Laki-laki disunnahkan mencukur habis
rambutnya, wanita mencukur ujung rambut
sepanjang jari, dan untuk orang-orang yang berkepala
botak dapat bertahallul secara simbolis saja. Tertib
6. Tertib, yaitu mengerjakannya sesuai dengan
urutannya serta tidak ada yang tertinggal.
Definisi Wajib Haji
Wajib Haji Adalah rangkaian
kegiatan yang harus dilakukan
dalam ibadah haji sebagai
pelengkap Rukun Haji, yang jika
tidak dikerjakan harus membayar
dam (denda).
Wajib-wajib Haji
• Niat Ihram, untuk haji atau umrah dari Miqat Makani,
dilakukan setelah berpakaian ihram
• Mabit (bermalam) di Muzdalifah pada tanggal 9
Zulhijah (dalam perjalanan dari Arafah ke Mina)
• Melontar Jumrah Aqabah tanggal 10 Zulhijah yaitu
dengan cara melontarkan tujuh butir kerikil berturutturut dengan mengangkat tangan pada setiap
melempar kerikil sambil berucap, “Allahu Akbar.
Allahummaj ‘alhu hajjan mabruran
• wa zanban magfura(n)”. Setiap kerikil harus mengenai
ke dalam jumrah jurang besar tempat jumrah.
• Mabit di Mina pada hari Tasyrik (tanggal 11, 12
dan 13 Zulhijah). Hukumnya adalah sunnah.
• Melontar Jumrah Ula, Wustha dan Aqabah
pada hari Tasyrik (tanggal 11, 12 dan 13
Zulhijah).
• Tawaf Wada', Yaitu melakukan tawaf
perpisahan sebelum meninggalkan kota
Mekah.
• Meninggalkan perbuatan yang dilarang waktu
ihram
Pengertian Umroh
• Ibadah Umroh merupakan salah satu bentuk
ibadah yang dilakukan oleh umat muslim
sedunia.
• Umroh berasal dari kata ‘amara yang artinya
mendiami suatu tempat atau mengunjungi
suatu tempat.
• Menurut syariat Islam, umroh berarti
mengunjungi Bait Allah untuk menjalankan
Ibadah pada waktu yang ditentukan.
Perbedaan Haji dan Umrah
HAJI
• DILAKUKAN PADA
WAKTU YANG SUDAH
DITENTUKAN
• WUKUF DI ARAFAH
MERUPAKAN HAL YANG
WAJIB DILAKSANAKAN.
• MENYEMBELIH
BINATANG KURBAN
ADALAH HAL YANG
DILARANG
UMROH
• DAPAT DILAKSANAKAN
KAPAN SAJA.
• TIDAK PERLU
MELAKUKAN WUKUF
• IBADAH UMROH HAL
TERSEBUT DIBOLEHKAN.
Dalil Ibadah Umroh
• Haji dan Umrah hukumnya wajib dilaksanakan
bagi setiap Muslim yang mampu, hal itu
sebagaimana firman Allah:
•
“Allah telah mewajibkan ibadah haji ke Bait
Allah atas orang-orang yang telah mampu dalam
perjalanannya. “(QS. Al-Imran: 97)
“Sesungguhnya Safa dan Marwah itu ialah
sebahagian daripada Syiar (lambang) agama
Allah; maka siapa yang menunaikan ibadah
Haji ke Baitullah atau mengerjakan Umrah,
maka tiadalah menjadi salah dia bersa’i
(berjalan dengan berulang-balik) di antara
keduanya dan siapa yang bersukarela
mengerjakan perkara kebajikan, maka
sesungguhnya Allah memberi balasan
pahala, lagi Maha Mengetahui.” (Surah alBaqarah ayat 158)
Rukun-rukun Umroh
1. Ihram
Adalah niat memasuki manasik (upacara
ibadah) haji dan umrah atau mengerjakan
keduanya dengan menggunakan pakaian
ihram, serta meninggalkan beberapa larangan
yang biasanya dihalalkan.
Pakaian Ihram
• Untuk pria
Terdiri atas 2 lembar kain yang tidak dijahit, yang
satu lembar disarungkan untuk menutupi aurat
antara pusat hingga lutut, yang satu lembar lagi
diselendangkan untuk menutupi tubuh bagian
atas. Kedua lembar kain disunatkan berwarna
putih
• Untuk wanita
Mengenakan pakaian yang biasa, yakni pakaian
yang menutupi aurat.
2. Tawaf
Tawaf berasal dari kata tafa, artinya mengelilingi
atau mengitari. Adapun menurut istilah ialah
mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 keliling.
Sebelum melaksanakan tawaf, jamah harus
mandi dan berwudhu dahulu.
Macam-macam Tawaf
• Tawaf qudum, yaitu tawaf yang dilakukan
ketika sampai di Makkah.
• Tawaf ifadah, yaitu tawaf yang dilakukan pada
hari menyembelih kurban.
• Tawaf wada, inilah tawaf yang menjadi rukun
haji.
• Tawaf sunnah, yaitu tawaf yang dilakukan
setiap saat.
3. Sa’i
Sai artinya berlari-lari kecil. Menurut istilah, sa’i
ialah berlari-lari kecil antara bukit Safa dan
Marwah di dekat kota Makkah.
Pelaksanaan ibadah sa’i adalah sebagi berikut:
• Dilakukan sesudah tawaf
• Berlari-lari kecil atau berjalan cepat dari bukit
Safa menuju bukit Marwah
• Dikerjakan sebanyak tujuh kali putaran : dari
Safa ke Marwah satu putaran, dan dari Marwah
ke Safa satu putaran, lalu berakhir di puncak
bukit Marwah.
• Sa’i hanya boleh dilakukan oleh orang-orang
yang mengerjakan haji atau umrah saja.
4. Tahallul
Setelah melakukan Sa’i, jamaah kemudian
bertahallul (keluar dari keadaan ihram), yakni
dengan cara mencukur atau memotong rambut
kepala paling sedikit tiga helai rambut.
Laki-laki disunnahkan mencukur habis
rambutnya, wanita mencukur ujung rambut
sepanjang jari, dan untuk orang-orang yang
berkepala botak dapat bertahallul secara
simbolis saja.
Download