EKSISTENSI KITAB-KITAB SUCI DAN KHUSUSNYA AL-QUR’AN PROGRAM DIPLOMA III KEPABEANAN DAN CUKAI KULIAH KE-X RACHMAT EFENDI, SE Kitab Allah Kitab Allah (Arab : كتاب هللا, Kitabullah) adalah catatancatatan yang difirmankan oleh Allah kepada para nabi dan rasul. Umat Islam diwajibkan meyakininya, karena mempercayai kitab-kitab selain Al Qur'an sesuai dengan salah satu Rukun Iman. Dalam firman Allah ayat Al Imraan 3 ayat 4: “Sebelum (Al Quran), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al Furqaan.[1] Sesungguhnya orang-orang yang kafir terhadap ayat-ayat Allah akan memperoleh siksa yang berat; dan Allah Maha Perkasa lagi mempunyai balasan (siksa).” —(Al Imran 3 : 4) Kemudian An Nissa 4 ayat 136 dan 163: “Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya.” —(An Nissa 4 : 136) “Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.” —(An Nissa 4 : 163) Tulisan-tulisan firman Allah (Kitab Allah) zaman dahulu dibuat menjadi 2 jenis, yaitu bisa berupa shuhuf dan mushaf. Kata Suhuf terdapat di surah al A'laa “(yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa.” —(al A'laa 87 : 19) Kedua kalimat itu berasal dari akar kalimat yang sama yaitu, Sahafa "Menulis”. Shuhuf (Arab : صحيفةTunggal : sahifa) berarti sepenggal kalimat yang ditulis dalam material seperti kertas, kulit, papirus dan media lain. Mushaf (Arab : مصحفJamak : masahif) berarti kumpulan-kumpulan shuhuf, yang dibundel menjadi satu, seperti 2 cover dalam satu isi. Dalam sejarah penulisan dari teks Qur'an, suhuf terdiri dari beberapa lembaran yang pada akhirnya Qur'an dikumpulkan pada masa Abu Bakar. Dalam suhuf tersebut susunan tiap ayat di dalam surah telah tepat, tetapi lembaran-lembaran yang ada belumlah tersusun dengan rapi, tidak dibundel menjadi satu isi. Kalimat mushaf pada saat ini memiliki arti lembaranlembaran yang dikumpulkan di dalam Qur'an yang telah dikoleksikan pada masa Utsman bin Affan. Pada saat itu, tiap ayat di dalam surah telah disusun dengan rapi. Saat ini umat Islam juga menyebut setiap duplikat Qur'an, yang mana memiliki keteraturan tiap ayat dan surah disebut mushaf. Shuhuf Beberapa nabi yang dikatakan memiliki shuhuf adalah : •Adam - 10 shuhuf •Syits - 60 shuhuf •Idris - 30 shuhuf •Ibrahim - 30 shuhuf •Musa - 10 shuhuf Untuk shuhuf Ibrahim dan Musa tercantum di dalam firman Tuhan, surah Al A'la dan An Najm, yang berbunyi : “Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman), dan dia ingat nama Tuhannya, lalu dia sembahyang. Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa.” —(Al A’la : 14-19) “Ataukah belum diberitakan kepadanya apa yang ada dalam lembaran-lembaran Musa? dan lembaranlembaran Ibrahim yang selalu menyempurnakan janji?” —(An Najm : 36-37) Mushaf Beberapa suhuf yang telah dicatat dari firman Allah kemudian dijadikan satu yang memiliki nama bermacammacam, yang telah diberikan kepada para rasul-Nya. Di antaranya adalah: Taurat (Torah) Taurat adalah tulisan berbahasa Ibrani, berisikan syariat (hukum) dan kepercayaan yang benar dan diturunkan melalui Musa. Isi pokok Taurat adalah 10 firman Allah bagi bangsa Israel. Selain itu, Taurat berisikan tentang sejarah nabi-nabi terdahulu hingga Musa dan kumpulan hukum. “(Tuhan Allah) telah menurunkan kitab kepadamu dengan sebenarnya; membenarkan kitab yang terdahulu dari padanya, lagi menurunkan Taurat dan Injil.” —(Ali Imran : 3) Zabur (Mazmur) Zabur berisi mazmur (nyanyian pujian bagi Allah) yang dibawakan melalui Daud yang berbahasa Qibti. Kitab ini tidak mengandung syariat, karena Daud diperintahkan untuk meneruskan syariat yang telah dibawa oleh Musa. “Dan kami telah memberi kitab zabur kepada Nabi Dawud.” —(An-Nisa : 163) Injil Injil pertama kali ditulis menggunakan bahasa Suryani melalui murid-murid Isa untuk bangsa Israel sebagai penggenap ajaran Musa. Kata Injil sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu euangelion yang berarti "kabar gembira". Injil-injil tidak mempunyai pembahasan sistematis mengenai satu tema atau tema-tema tertentu, meskipun di dalamnya banyak membahas hal kerajaan Surga. Injil yang ada saat ini mengandung firman Allah dan riwayat Isa, yang semuanya ditulis oleh generasi setelah Isa. “Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi nabi Bani Israil) dengan 'Isa putera Maryam, membenarkan Kitab yang sebelumnya, yaitu: Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.” —(Al-Maa`idah 5 : 46) Injil Barnabas • Sebuah Injil berusia 1.500 tahun yang menceritakan kedatangan Nabi Muhammad SAW ditemukan di Turki. dakwatuna.com – Perhatian dunia tertuju ke Turki. Beberapa hari ini, publik dihebohkan dengan terungkapnya sebuah misteri yang terkandung dalam Injil berusia 1500 tahun yang tersimpan di Turki. Yang membuat heboh, Injil kuno itu mengungkap sebuah fakta yang mengguncang keimanan, terutama bagi umat Kristiani. Betapa tidak. Injil Barnabas itu mengajarkan ajaran yang berbeda dibanding doktrin Kristen dunia. Ya, Injil Barnabas itu meyakini Yesus (Isa) sebagai utusan, bukan Tuhan. Menurut Huffingtonpost, Injil Barnabas pun meyakini adanya utusan (nabi) penerus risalah Isa, yang berasal keturunan Nabi Ismail, yakni Nabi Muhammad SAW. Barnabas dipercayai sebagai salah seorang murid Isa di Yerussalem. Barnabas yang bernama asli Yusuf, bersama para murid lainnya menyebarkan ajaran Isa. Barnabas adalah seorang Yahudi suku Lewi yang berasal dari Siprus. Dalam Wikipedia, Hajj Sayed berpendapat. terdapat pertikaian antara Paulus dan Barnabas dalam surat Galatia ketika keduanya menjalani misi dakwah menuju Syprus (45-49 M). Ini yang mendukung perbedaan injil Barnabas dengan ajaran Paulus. Injil Barnabas ini berbeda dengan Kodeks Sinaiticus, karena menggunakan bahasa Aramik bukan Yunani kuno. Bahasa Aramik diyakini sebagai bahasa yang digunakan Nabi Isa atau Yesus. Berbeda dengan berbagai Injil lainnya, kitab Barnabas diyakini ditulis Barnabas selama berada di Siprus, setelah berpisah dari Paulus. Di Siprus inilah pengikut Barnabas berkembang hingga lebih dari seribu tahun. Bila ditelusuri ada benang merah pengungkapan Injil Barnabas di Turki dengan tempat ajaran Barnabas yang berkembang di Siprus. Ada sebuah biara di utara Siprus Turki yang disebut sebagai Biara Rasul St Barnabas, yang didirikan oleh pengikut setia sekte Barnabas. Dan di dalam biara inilah diyakini Barnabas dikuburkan hingga ia meninggal dunia. Pengikut sekte Barnabas inilah yang diyakini menulis ulang Injil Barnabas hingga abad ke-5 masehi. Sekitar 1980-an, biara ini telah dirampok oleh sekelompok orang. Mereka menggali lantai dan dinding biara selama malam hari. Tidak diketahui apa yang mereka incar. Diduga sekelompok orang itu telah mencuri sesuatu terkubur di dalam dinding. Seorang wartawan Siprus mengklaim telah menemukan salinan Alkitab yang sangat kontroversial dari St Barnabas. Ia kemudian mencoba menyelidiki fakta itu. Tak lama kemudian, ia temukan tewas tertembak. Sekitar 12 tahun lalu, polisi Turki dalam sebuah operasi menemukan sebuah Alkitab tua dari seorang warga siprus yang hijrah ke Turki. Ada beberapa rumor tentang kabar itu. Pihak polisi tak membenarkan dan menolak kabar itu. Puncaknya, tiga hari lalu, sebuah Alkitab tersebut telah dipublikasikan untuk pertama kalinya setelah 12 tahun disimpan pemerintah Turki. Saat ini Alkitab ini disimpan di museum negara Turki dan telah menjadi perhatian dunia termasuk dari Vatikan. (Heri Ruslan/Amri Amrullah/RoL) Al-Qur`an Al-Qur`an merupakan kumpulan firman yang diberikan Allah sebagai satu kesatuan kitab sebagai pedoman hidup bagi seluruh umat muslim. Menurut syariat Islam, kitab ini dinyatakan sebagai kitab yang tidak ada keraguan di dalamnya, selalu terjaga dari kesalahan, dan merupakan tuntunan membentuk ketaqwaan manusia. “Pada bulan Ramadan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia.” —(Al-Baqarah : 185) Tampilan Al-Qur`an dianggap unik, karena berupa prosa berirama, puisi epik, dan simfoni dalam keterpaduan teks yang indah. Isi Al-Qur`an juga dianggap unik, berupa paduan filsafat semesta, catatan sejarah, peringatan-peringatan dan hiburan, dasar-dasar hukum, serta doa-doa. Bagi umat Islam, tidak disyariatkan untuk mempelajari isi Taurat, Zabur, dan Injil yang ada saat ini, karena menurut ajaran Islam, dianggap telah mengandung berbagai tafsiran yang tidak benar dan karena isi kesemua kitab yang masih diperlukan, telah dimasukkan ke dalam kitab Al-Qur`an. Namun tidak diperlukan juga upaya untuk menyerang atau menyalah-nyalahkan isi Taurat, Zabur, atau Injil, karena terdapat ayat-ayat Allah di dalamnya. Semua kitab turun pada bulan Ramadan Menurut sumber berdasarkan hadits shahih dari Imam Ahmad, kesemua kitab-kitab suci tersebut turun pada bulan Ramadan, shuhuf Ibrahim turun pada awal malam pertama bulan Ramadan, Taurat turun pada hari keenam bulan Ramadan dan Injil pada hari ketiga belas dari Ramadan. Al-Qur’an diturunkan pada bulan Ramadan berdasarkan pada salah satu surah di dalam Al Qur'an yang berbunyi, “Bulan Ramadan yang diturunkan di dalamnya Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan atas petunjuk itu, serta pemisah antara haq dan batil.” —(Al Baqarah 2:185) Ibnu Katsir mengatakan bahwa Allah menyanjung bulan Ramadan diatas bulan-bulan yang lain, yaitu dengan memilihnya sebagai bulan dimana kesemua kitab-kitab suci diturunkan di dalamnya. Janji Allah terhadap orang beriman Menurut keyakinan ajaran Islam, Allah akan melimpahkan rahmat-Nya dari langit dengan menurunkan hujan dan menimbulkan rahmat-Nya dari bumi dengan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan yang buahnya melimpah ruah, kepada orang yang jujur, lurus dan tidak menyimpang dari kebenaran. Sebagai contoh dalam ayat: “Dan sekiranya mereka sungguh-sungguh menjalankan (hukum) Taurat dan Injil dan (Al Quran) yang diturunkan kepada mereka dari Tuhannya, niscaya mereka akan mendapat makanan dari atas dan dari bawah kaki mereka. Di antara mereka ada golongan yang pertengahan. Dan alangkah buruknya apa yang dikerjakan oleh kebanyakan mereka.” —(Al Maidah 66:5) Hubungan Al-Qur'an dengan kitab terdahulu Semua muslim meyakini bahwa adanya wahyu progresif, bahwa wahyu Tuhan berkembang dengan seiring berjalannya waktu dan perbedaan kelompok dari masyarakat. Didalam Al Quran membenarkan tentang adanya larangan bekerja di hari Sabbath dalam Taurat, tetapi Al Quran membolehkan bekerja dan mengesampingkan hal tersebut. Diawal tahun kenabian Muhammad, sebuah wahyu diberitakan kepadanya, “Katakanlah: Hai Ahli Kitab, kamu tidak dipandang beragama sedikitpun hingga kamu menegakkan ajaran-ajaran Taurat, Injil, dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu...” —(Al Maidah 5:68) Kalimat ini diyakini oleh pemeluk agama Islam bahwa konversi agama lama menjadi agama Islam akan dimulai dengan segala ketulusan hati mengikuti firman dari kita-kitab suci sebelum Al Quran. SYARIAT ISLAM DAN PENGERTIAN FIQH PROGRAM DIPLOMA I KEPABEANAN DAN CUKAI KULIAH KE-X RACHMAT EFENDI, SE Pengertian Syariat • Meskipun tafsir kata syariat berbeda-beda, namun mempunyai persamaan dari segi maksudnya. • Ibnu Abbas r.a. menafsirkannya dengan petunjuk yang jelas. • Qatadah menafsirkannya dengan ketentuanketentuan, batasan-batasan, perintah dan larangan. • Ibnu Zaid menafsirkannya dengan din (agama). • Fakhrurrozi menafsirkannya dalam bentuk definisi yaitu : “Apa-apa yang ditetapkan Allah Swt atas para mukallaf (orang yang wajib melaksanakan hukum Allah Ta’ala) supaya mereka ikuti.” Syariat-Syariat Yang Berbeda-beda Sebagaimana kita ketahui Al Quran menginformasikan bahwa Allah Ta’ala memberikan pula syari’at kepada rasul-rasul sebelum Muhammad saw, seperti kepada Musa a.s. dan Isa a.s. “Untuk tiap-tiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang.” Ini menunjukkan bahwa masing-masing Rasul diberi syariat. Dengan demikian kata syari’at merupakan istilah umum, tidak terbatas pada syariat yang ditetapkan Allah Swt buat Rasul-Nya Muhammad saw saja. Informsi lain yang dipahami dari ayat di atas ialah bahwa syariat yang diberikan Allah kepada Rasulrasul-Nya dan umat-umat mereka dapat berbeda. Bagi Taurat ada syari’at, bagi Injil ada syari’at dan bagi Al Qur’an ada pula syari’at. Oleh karena terdapat perbedaan-perbedaan, maka mayoritas ahli hukum Islam memandang informasi ayat ini mengandung isyarat dari Allah Ta’ala bahwa masing-masing syariat berdiri sendiri, sehingga syariat yang diberikan Allah Ta’ala kepada rasul-Nya sebelumnya tidak mengikat rasul yang datang kemudian. Ada syari'at yang dimansuhkan/diganti atau sebaliknya 1. Jenis-jenis binatang dan bagian binatang yang diharamkan atas umat Yahudi diangkat (diharuskan) atas umat Muhammad. Ayat Al An'am (6) : 146 dinasikhkan oleh ayat 145 2. Kewajiban menghormati hari Sabtu atas umat Yahudi dinasikhkan dengan hari Jum'at (AQ 16 : 124) dan diganti dengan surah Al Jumu'ah. 3. harta rampasan perang haram bagi syari'at terdahulu kemudian dihalalkan untuk umat Muhammad saw. Syari'at yang dikekalkan 1. Puasa (QS 2:183) 2. Korban (QS 37: 107) 3. Hukum rajam bagi Hadd zina 4. Hukum Qisas Kerangka Umum Syariat Bagi Muhammad saw • Syari’at Islam yang ditetapkan Allah Swt bagi Rasul-Nya Muhammad saw mencakup tiga bidang hukum yang sangat luas, yaitu : 1. Hukum-hukum mengenai akidah (kepercayaan), 2. Hukum-hukum mengenai amal perbuatan, dan 3. Hukum-hukum mengenai akhlak (moral). Syari’at untuk Perbaikan Perbaikan-perbaikan tersebut meliputi tiga bagian pokok, yaitu : 1. Membebaskan akal manusia dari belenggu taklid (mengikuti begitu saja tanpa memiliki pengetahuan) Caranya ialah menanamkan akidah dan iman kepada Allah YME serta membimbing akal manusia agar selalu mengacu kepada dalil (dasar) dan berpikir berdasarkan ilmu pengetahuan yang luas dan terbuka. 2. Memperbaiki jiwa maupun akhlak individu, membimbingnya ke arah kebaikan, mendorongnya melaksanakan kewajibankewajiban yang dibebankan atas dirinya. Caranya ialah setiap individu didorong agar mengamalkan dan menunaikan ibadat-ibadat yang sah. Ibadat-ibadat tersebut senantiasa mengingatkannya akan Penciptanya. Begitu juga setiap individu diberi informasi tentang akan adanya pahala dan sanksi di akhirat. 3. Memperbaiki kehidupan masyarakat. Caranya ialah mewujudkan keamanan dan keadilan serta perlindungan atas kemerdekaan masyarakat dalam batas-batas yang wajar, begitu juga melindungi kehormatan (harga diri) manusia melalui suatu sistem hukum menyangkut kepentingan individu maupun masyarakat, politik maupun pemerintahan yang mencakup semua asas hukum yang diperlukan. Hubungan Syariat dan Fiqh Penerapan syariat Islam dalam masyarakat melahirkan fiqh. Antara fiqh dan syariat mempunyai hubungan yang sangat erat, karena sesungguhnya fiqh tetap berpijak pada syariat. Fiqh merupakan tuntutan yang harus timbul dan sukar dielakkan dalam pelaksanaan syariat. Hubungan antara fiqh dan syariat tersebut diungkapkan para faqih dalam pengertian (definisi) fiqh, sebagaimana akan diuraikan. Definisi Fiqh Islam Fiqh menurut bahasa adalah tahu atau paham sesuatu. Hal ini seperti yang bermaktub dalam surat An-Nisa (4) ayat 78, “Maka mengapa orang-orang itu (munafikin) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan (pelajaran dan nasihat yang diberikan).” Nabi Muhammad saw. bersabda, “Barangsiapa dikehendaki Allah kebaikan, maka Allah akan memahamkannya di dalam perkara agama.” Kata Faqiih adalah sebutan untuk seseorang yang mengetahui hukum-hukum syara’ yang berhubungan dengan perbuatan orang mukallaf, hukum-hukum tersebut diambil dari dalil-dalilnya secara terperinci. Fiqh Islam menurut istilah adalah ilmu pengetahuan tentang hukum-hukum Allah atas perbuatan orangorang mukallaf, hukum itu wajib atau haram dan sebagainya. Tujuannya supaya dapat dibedakan antara wajib, haram, atau boleh dikerjakan. Ilmu Fiqh adalah diambil dengan jalan ijtihad. Ibnu Khaldun dalam Muqaddimah-nya menulis, Fiqh adalah pengetahuan tentang hukum-hukum Allah, di dalam perbuatan-perbuatan orang mukallaf (yang dibebani hukum) seperti wajib, haram, sunnah, makruh, dan mubah. Hukum-hukum itu diambil dari Al-Qur’an dan Sunnah serta dari sumber-sumber dalil lain yang ditetapkan Allah swt. Apabila hukumhukum tersebut dikeluarkan dari dali-dalil tersebut, maka disebut Fiqh. Pembagian Fiqh Islam 1.Bagian Ibadah, yaitu suatu bagian yang membicarakan hukum-hukum yang dipakai untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. dan untuk mengagungkan kebesaran-Nya, seperti shalat, zakat, puasa, dan haji. Fiqh Islam ... 2. Bagian Ahwal Syakhshiyah, Yaitu suatu bagian yang membicarakan hukumhukum yang berhubungan dengan pembentukan dan pengaturan keluarga dan segala akibatakibatnya, seperti perkawinan, mahar, nafkah, perceraian (talak-rujuk), iddah, hadhanah (pemeliharaan anak), radha’ah (menyusui), warisan, dan lain-lain. Oleh kebanyakan para mujtahidin, bagian kedua ini dimasukkan ke dalam bagian mu’amalah. Fiqh Islam ... 3. Bagian Mu’amalah (hukum perdata), yaitu suatu bagian yang membicarakan hukumhukum yang mengatur harta benda hak milik, akad (kontrak atau perjanjian), kerjasama sesama orang seperti jual-beli, sewa menyewa (ijarah), gadai (rahan), perkonsian (syirkah), dan lain-lain yang mengatur urusan harga benda seseorang, kelompok, dan segala sangkut-pautnya seperti hak dan kekuasaan. Islam. Fiqh Islam ... 4. Bagian Hudud dan Ta’zir (hukum pidana), Yaitu bagian yang membicarakan hukum-hukum yang berhubungan dengan kejahatan, pelanggaran, dan akibat-akibat hukumnya. Fiqh Islam ... 5. Bagian Murafa’at (hukum acara), Yaitu bagian yang membicarakan hukum-hukum yang mengatur cara mengajukan perkara, perselisihan, penuntutan, dan cara-cara penetapkan suatu tuntutan yang dapat diterima, dan cara-cara yang dapat melindungi hak-hak seseorang. Fiqh Islam ... 5. Bagian Sirra wa Maghazi (hukum perang), Yaitu bagian yang membicarakan hukum-hukum yang mengatur peperangan antar bangsa, mengatur perdamaian, piagam perjanjian, dokumen-dokumen dan hubungan-hubungan umat Islam dengan umat bukan Islam. PENGERTIAN, TUJUAN, KEDUDUKAN DAN HIKMAH IBADAH DALAM ISLAM Pengertian Shalat • Shalat menurut bahasa artinya do’a. • Shalat menurut istilah adalah ibadah kepada Allah SWT yang terdiri dari beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam Urgensi Shalat Dalam Kehidupan • Orang shalat dengan baik akan terhindar dari perbuatan keji dan mungkar • Shalat merupakan tiang agama dan suatu ibadah yang pertama kali diwajibkan oleh Allah kepada hamba-hambanya • Shalat adalah amalan yang pertama kali dihisab oleh Allah SWT Syarat Wajib Shalat Syarat wajib shalat adalah syarat-syarat atau hal-hal yang menjadi seseorang diwajibkan shalat. Adapun wajib shalat adalah sebagai berikut: • Islam • Baligh • Berakal • Suci dari haid dan nifas sebagai wanita • Dalam keadaan sadar Syarat Sah Shalat Syarat sah shalat adalah suatu yang harus dipenuhi sebelum melakukan ibadah shalat. Adapun syarat sah shalat adalah sebagai berikut : • Suci dari hadats besar dan hadats kecil • Suci badan , pakaian, dan tempat dari najis • Menutup aurat • Mengetahui masuknya waktu shalat • Menghadap kiblat Rukun Shalat Rukun shalat adalah suatu yang harus dilaksanakan dalam mengerjakan shalat. Apabila tidak dilaksanakan maka shalat seseorang menjadi batal atau tidak sah. Adapun rukun shalat adalah sbb : • Niat • Berdiri bagi yang mampu • Takbiratul ihram • Membaca surat Al- Fatiah • Ruku’ dengan tuma’ninah I’tidal dengan tuma’ninah Sujud 2 kali dengan tuma’ninah Duduk diantara 2 sujud dengan tuma’ninah Duduk untuk tasyahud akhir Membaca tasyahud akhir Membaca shalawat kepada Nabi Membaca salam yang pertama (menengok ke kanan) • Tertib (berurutan) • • • • • • • Hal-hal Yang Membatalkan Shalat • Meninggalkan salah satu rukun dan syarat shalat • Sengaja berbicara pada saat shalat • Bergerak terlalu banyak • Keluar hadats besar atau hadats kecil • Terkena najis • Terbuka aurat dalam shalat • Membelakangi kiblat • Makan dan minum dengan sengaja ketika shalat • Tertawa terbahak-bahak Waktu-waktu Yang Terlarang Untuk Shalat • Ketika matahari sedang terbit • Dikala matahari tergelincir • Dikala matahari sedang tenggelam • Sesudah mengerjakan shalat ashar • Sesudah mengerjakan shalat subuh Anjuran Shalat Untuk Dilakukan Secara Berjama’ah • Di dalam satu majelis Rasulullah bersabda, yang artinya : “Keutamaan shalat berjamaah dengan shalat sendiri 25 derajad” di dalam riwayat yang lain 27 derajat. Hikmah Shalat Dalam Kehidupan • Mendekatkan diri kepada Allah SWT • Shalat merupakan komunikasi hamba dengan khaliknya • Mendidik manusia bersosialisasi, mengutamakan peraturan dan membiasakan rajin dan tangkas • Shalat membiasakan kita memelihara dan menjaga waktu dengan baik • Shalat berjamaah meningkatkan rasa persatuan umat islam Pengertian Puasa Puasa adalah menahan diri dari segala yang membatalkan puasa dari mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari disertai dengan niat karena mengaharap keridhaan Allah. Puasa termasuk rukun islam yang ke 4. Shaum atau puasa merupakan amalan ibadah yang banyak dikenal dalam ajaran agama lain. Hukum dan Jenis Puasa 1. PUASA WAJIB 2. PUASA SUNNAH 3. PUASA YANG DIHARAMKAN 1. Puasa Wajib a. Puasa Ramadhan : Puasa selama bulan Ramadhan b. Puasa Kifarat : Puasa sebagai penebus pelanggaran c. Puasa Qadha : Puasa pengganti puasa wajib yang batal d. Puasa Nazar : Puasa untuk mewujudkan ikrar janji 2. Puasa Sunnah a. Puasa Daud: Sehari puasa, sehari buka dan seterusnya bergantian b. Puasa Senin-Kamis c. Puasa Hari Putih (Ayyamul bidh): Puasa pada tanggal 13, 14, 15 bulan hijriyah d. Puasa Syawal: Puasa 6 hari pada bulan syawal setelah idul fitri e. Puasa Arafah: Puasa pada tanggal 9 Zulhijah f. Puasa As-Syura: Puasa pada tanggal 10 Muharram 3. Puasa Yang Diharamkan a. b. c. d. e. f. g. h. i. Puasa Idul Fitri : Puasa pada tanggal 1 Syawal Puasa Idul Adha : Puasa pada tanggal 10 zulhijah Puasa Tasyriq : Puasa tanggal 11, 12, 13 zulhijah Puasa Jum’at : Puasa pada hari Jum’at saja Puasa Sabtu : Puasa pada hari sabtu saja Puasa Syak : Puasa pada hari yang diragukan Puasa Dahr : Puasa sepanjang masa Puasa Wishal : Puasa yang dilakukan melebihi waktu maghrib tanpa berbuka Puasa Sunnah seorang istri tanpa ijin suami Metode Menentukan Awal Ramadhan • Melihat bulan (Ru’yah) dari tempat yang mudah terlihat sehingga terlihat jelas awal bulan Ramadhan • Menyempurnakan bilangan bulan sya’ban 30 hari jika cuaca mendung • Mendengar berita dari muslim yang ‘adil atau pemerintah Islam Syarat Sah dan Wajib Puasa • Muslim • Aqil / berakal sehat • Baligh • Mampu dan sehat • Mukim atau menetap di suatu tempat • Suci dari Junub • Telah masuk waktunya Rukun Puasa • Niat dalam hati di malam hari bulan Ramadhan hingga sebelum terbit fajar • Menahan diri dari hal yang membatalkan puasa Sunnah-sunnah Puasa • Makan sahur • Mengakhirkan waktu makan sahur • Bersiwak (menggosok gigi) • Menahan diri dari hal-hal yang merusak pahala • Memperbanyak ibadah di 10 malam terakhir • Memberi makan bagi yang puasa • Berdo’a menjelang berbuka • Menyegerakan berbuka saat adzan maghrib Hal-hal Yang Membatalkan Puasa • Tidak niat puasa • Makan atau minum dengan sengaja • Muntah dengan sengaja • Haid dan nifas bagi wanita sekalipun datangnya menjelang terbenamnya matahari Hal-hal Yang Merusak Pahala Puasa • Melakukan perbuatan dosa • Gibah atau membicarakan aib orang lain • Berdusta Yang Diperbolehkan Tidak Puasa • Orang yang sakit • Musafir • Orang yang sudah tua, pikun, jompo • Wanita hamil atau sedang menyusui • Wanita haid dan nifas • Pekerja berat Amalan-amalan Bulan Ramadhan • Qiamul Lail • Tadarus • Shadaqah dan infaq • I’tikaf • Menjaga shalat fardhu Pengertian Zakat • Menurut bahasa zakat artinya mensucikan • Menurut bahasa arab, zakat berasal dari kata tazkiya yang berarti mensucikan harta benda yang dimiliki • Zakat mal menurut istilah adalah membersihkan harta dengan mengeluarkan sebagian kecil dari harta yang dimiliki seorang muslim untuk diberikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya (mustahik) sesuai dengan ketentuan syarat islam. Dalil-dalil Mengenai Zakat • Allah SWT berfirman : “Apabila zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan mensucikan mereka” (QS At Taubah / 9 : 103) • Tatkala Rasulullah SAW mengutus Muadz ke Yaman, beliau bersabda “ Beritahukan kepada rakyat yaman, sesungguhnya Allah SWT telah mewajibkan atas mereka membayar zakat yang dipungut dari orang-orang yang kaya diberikan kepada fakir miskin dikalangan mereka” (HR Jamaah ahli hadits) Ancaman Bagi Yang Tidak Mengeluarkan Zakat • Dalam Al Qur’an yang artinya kecelakaan itu bagi segala orang musrikin yakni mereka yang tidak mau mengeluarkan zakat hartanya • Hadits Rasul yang artinya barang siapa yang diberikan oleh Allah kekayaan tetapi tidak dibayarkan zakatnya maka nanti dihari kiamat harta itu akan menjadi ular yang mempunyai 2 titik hitam sebelah atas dua matanya kemudian ular itu dikalungkan ke lehernya dengan menggigit pipinya. Katanya, inilah harta yang kamu tumpuk-tumpuki. Urgensi Zakat • Perintah untuk mengeluarkan zakat banyak sekali dalam Al Qur’an, dan pada umumnya disebutkan setelah perintah melaksanakan shalat. Hal ini menujukkan bahwa kedudukan zakat sejajar dengan perintah shalat Syarat-syarat Zakat Mal • Islam • Merdeka • Milik yang sempurna / sendiri • Telah cukup nisabnya • Cukup waktu dimiliki (harta ada yang dizakati tiap tahun, ada juga ketika panen, dan ada yang ketika menemukan / rikaz) Rukun Zakat Mal • Niat mengeluarkan zakat • Orang yang berzakat • Orang yang menerima zakat • Barang yang dizakatkan Jenis Harta Yang Dizakatkan • Emas dan perak • Binatang ternak (onta, sapi, kambing) • Hasil pertanian yang menjadi makanan pokok • Harta rikaz (barang temuan) berupa emas dan perak atau yang lainnya • Barang perniagaan • profesi Orang Yang Berhak Menerima Zakat • Fakir • Miskin • Amil • Mualaf • Riqob • Gharim • Sabilillah • Ibnu sabil atau musafir Orang Yang Tidak Berhak Menerima Zakat • Orang kaya • Orang dalam tanggungan yang berzakat • Orang yang tidak beragama Islam • Keturunan Rasulullah SAW Hikmah Zakat Dalam Kehidupan Bagi Yang Berzakat • Tanda rasa syukur • Melaksanakan kewajiban agama • Untuk mensucikan harta • Mendidik agar bersifat mulia • Membersihkan diri dari sifat kikir Bagi Yang Menerima Zakat • Mempererat tali persaudaraan • Meringankan beban kesulitan • Dapat meningkatkan kesejahteraan hidup • Mengurangi timbulnya kejahatan • Memberi ketentraman bagi yang baru masuk Islam Pengertian Haji • Haji berasal dari kata hajj, yang artinya mengunjungi sesuatu. • Menurut istilah diartikan sebagai: mengunjungi Bait Allah untuk menjalankan ibadah (iqamatan lin nusuk) pada waktu yang sudah ditentukan. Dalil Wajib Haji Allah SWT berfirman yang artinya: “Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah; barangsiapa mengingkari kewajiban haji maka sesungguhnya Allah maha kaya dari alam semesta.” Jenis-jenis Haji 1. Haji Tamattu’ Adalah berihram untuk menunaikan umrah di bulan-bulan haji dan diselesaikan umrah pada waktu-waktu tersebut. Kemudian pada hari Tarwiyah berihram kembali dari Makkah utk menunaikan haji hingga sempurna. 2. Haji Qiran adalah berihram untuk menunaikan umrah dan haji sekaligus dan menetapkan diri dlm keadaan berihram hingga hari nahr . 3. Haji Ifrad Adalah melakukan ihram utk berhaji saja di bulan-bulan haji. Definisi Rukun Haji Rukun haji adalah kegiatan yang harus dilakukan dalam ibadah haji yang jika tidak dikerjakan hajinya tidak syah Rukun-rukun Haji 1. Ihram. Adalah niat memasuki manasik (upacara ibadah haji) haji dan umrah atau mengerjakan keduanya dengan menggunakan pakaian ihram, serta meninggalkan beberapa larangan yang biasanya dihalalkan. Pakaian Ihram Pakaian Pria Terdiri atas 2 lembar kain yang tidak dijahit, yang satu lembar disarungkan untuk menutupi aurat antara pusat hingga lutut, yang satu lembar lagi diselendangkan untuk menutupi tubuh bagian atas. Kedua lembar kain disunatkan berwarna putih Pakaian Wanita Mengenakan pakaian yang biasa, yakni pakaian yang menutupi aurat. 2. Wukuf di Arafah, yaitu berdiam diri, zikir dan berdo’a di Arafah pada tanggal 9 Zulhijah. • Setelah shalat subuh tanggal 9 Zulhijjah, jemaah haji berangkat dari Mina ke Arafah sambil menyerukan Talbiyah, dan singgah dahulu di Namirah. • Para jemaah sampai di Padang Arafah tepat pada waktu Zuhur dan ashar dengan jama’ taq’dim dan qasar dengan satu kali azan dan dua iqamah. Selesai shalat, imam kemudian menyampaikan khutbah dari atas mimbar. • Selama wukuf di Arafah, para jamaah haji menghabiskan/mengisi waktunya untuk memahasucikan Allah dengan meneriakan talbiyah, berzikir dan berdoa 3. Thawaf Ifadah, Yaitu mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali, dilakukan sesudah melontar jumrah Aqabah pada tanggal 10 Zulhijah 4. Sa’i, Yaitu berjalan atau berlari-lari kecil antara Shafa dan Marwah sebanyak 7 kali, dilakukan sesudah Tawaf Ifadah 5. Tahallul, Yaitu bercukur atau menggunting rambut sesudah selesai melaksanakan Sa'i. Setelah melontar Jumrah ‘Aqabah, jamaah kemudian bertahallul (keluar dari keadaan ihram), yakni dengan cara mencukur atau memotong rambut kepala paling sedikit tiga helai rambut. Laki-laki disunnahkan mencukur habis rambutnya, wanita mencukur ujung rambut sepanjang jari, dan untuk orang-orang yang berkepala botak dapat bertahallul secara simbolis saja. Tertib 6. Tertib, yaitu mengerjakannya sesuai dengan urutannya serta tidak ada yang tertinggal. Definisi Wajib Haji Wajib Haji Adalah rangkaian kegiatan yang harus dilakukan dalam ibadah haji sebagai pelengkap Rukun Haji, yang jika tidak dikerjakan harus membayar dam (denda). Wajib-wajib Haji • Niat Ihram, untuk haji atau umrah dari Miqat Makani, dilakukan setelah berpakaian ihram • Mabit (bermalam) di Muzdalifah pada tanggal 9 Zulhijah (dalam perjalanan dari Arafah ke Mina) • Melontar Jumrah Aqabah tanggal 10 Zulhijah yaitu dengan cara melontarkan tujuh butir kerikil berturutturut dengan mengangkat tangan pada setiap melempar kerikil sambil berucap, “Allahu Akbar. Allahummaj ‘alhu hajjan mabruran • wa zanban magfura(n)”. Setiap kerikil harus mengenai ke dalam jumrah jurang besar tempat jumrah. • Mabit di Mina pada hari Tasyrik (tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah). Hukumnya adalah sunnah. • Melontar Jumrah Ula, Wustha dan Aqabah pada hari Tasyrik (tanggal 11, 12 dan 13 Zulhijah). • Tawaf Wada', Yaitu melakukan tawaf perpisahan sebelum meninggalkan kota Mekah. • Meninggalkan perbuatan yang dilarang waktu ihram Pengertian Umroh • Ibadah Umroh merupakan salah satu bentuk ibadah yang dilakukan oleh umat muslim sedunia. • Umroh berasal dari kata ‘amara yang artinya mendiami suatu tempat atau mengunjungi suatu tempat. • Menurut syariat Islam, umroh berarti mengunjungi Bait Allah untuk menjalankan Ibadah pada waktu yang ditentukan. Perbedaan Haji dan Umrah HAJI • DILAKUKAN PADA WAKTU YANG SUDAH DITENTUKAN • WUKUF DI ARAFAH MERUPAKAN HAL YANG WAJIB DILAKSANAKAN. • MENYEMBELIH BINATANG KURBAN ADALAH HAL YANG DILARANG UMROH • DAPAT DILAKSANAKAN KAPAN SAJA. • TIDAK PERLU MELAKUKAN WUKUF • IBADAH UMROH HAL TERSEBUT DIBOLEHKAN. Dalil Ibadah Umroh • Haji dan Umrah hukumnya wajib dilaksanakan bagi setiap Muslim yang mampu, hal itu sebagaimana firman Allah: • “Allah telah mewajibkan ibadah haji ke Bait Allah atas orang-orang yang telah mampu dalam perjalanannya. “(QS. Al-Imran: 97) “Sesungguhnya Safa dan Marwah itu ialah sebahagian daripada Syiar (lambang) agama Allah; maka siapa yang menunaikan ibadah Haji ke Baitullah atau mengerjakan Umrah, maka tiadalah menjadi salah dia bersa’i (berjalan dengan berulang-balik) di antara keduanya dan siapa yang bersukarela mengerjakan perkara kebajikan, maka sesungguhnya Allah memberi balasan pahala, lagi Maha Mengetahui.” (Surah alBaqarah ayat 158) Rukun-rukun Umroh 1. Ihram Adalah niat memasuki manasik (upacara ibadah) haji dan umrah atau mengerjakan keduanya dengan menggunakan pakaian ihram, serta meninggalkan beberapa larangan yang biasanya dihalalkan. Pakaian Ihram • Untuk pria Terdiri atas 2 lembar kain yang tidak dijahit, yang satu lembar disarungkan untuk menutupi aurat antara pusat hingga lutut, yang satu lembar lagi diselendangkan untuk menutupi tubuh bagian atas. Kedua lembar kain disunatkan berwarna putih • Untuk wanita Mengenakan pakaian yang biasa, yakni pakaian yang menutupi aurat. 2. Tawaf Tawaf berasal dari kata tafa, artinya mengelilingi atau mengitari. Adapun menurut istilah ialah mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 keliling. Sebelum melaksanakan tawaf, jamah harus mandi dan berwudhu dahulu. Macam-macam Tawaf • Tawaf qudum, yaitu tawaf yang dilakukan ketika sampai di Makkah. • Tawaf ifadah, yaitu tawaf yang dilakukan pada hari menyembelih kurban. • Tawaf wada, inilah tawaf yang menjadi rukun haji. • Tawaf sunnah, yaitu tawaf yang dilakukan setiap saat. 3. Sa’i Sai artinya berlari-lari kecil. Menurut istilah, sa’i ialah berlari-lari kecil antara bukit Safa dan Marwah di dekat kota Makkah. Pelaksanaan ibadah sa’i adalah sebagi berikut: • Dilakukan sesudah tawaf • Berlari-lari kecil atau berjalan cepat dari bukit Safa menuju bukit Marwah • Dikerjakan sebanyak tujuh kali putaran : dari Safa ke Marwah satu putaran, dan dari Marwah ke Safa satu putaran, lalu berakhir di puncak bukit Marwah. • Sa’i hanya boleh dilakukan oleh orang-orang yang mengerjakan haji atau umrah saja. 4. Tahallul Setelah melakukan Sa’i, jamaah kemudian bertahallul (keluar dari keadaan ihram), yakni dengan cara mencukur atau memotong rambut kepala paling sedikit tiga helai rambut. Laki-laki disunnahkan mencukur habis rambutnya, wanita mencukur ujung rambut sepanjang jari, dan untuk orang-orang yang berkepala botak dapat bertahallul secara simbolis saja.