penyerapan ferro sijlfas yang diminum bersamaan

advertisement
PENYERAPAN FERRO SIJLFAS YANG DIMINUM BERSAMAAN DENGAN MENU
MAKANAN POKOK BERAS, JAGUNG SERTA SINGKONG DENGAN VJTAMIN C ATAU
OIeh :Almasyhuri;
M.Saidin dan Sukd.
ABSTRACT
Iron tablets containing ferrous surphafe have long been used for the conirol o/ iron deficiency
anaemia, but the prevalence of anaemia especially among pregnant w m e n is still h i ~ h .Iron tablets
are usualIv consumed before or afler meal. The composition of the meal may offed iron ahsorpfion
from iron fabldx The objective of this sfudy was to find out the amount of iron absorhedfrom iron
tablets consumed wirh rice, maize or cassava suplemented with vitamin C or papaya The results of
this sfu@ showed that iron absorption i v higher if iron tablet is consumed before meal. Yiamin C and
papaya increase iron absorpfion by 10%. [Penel Gizi Makan 1998.21: 125-1301.
Key ward :ferrous sulphate, vitamin C ,papaya, iron absorption.
PENDAHULUAN
P
engumpulan &ta lapangall oleh Balai
makanan. Waktu minum tablet besi biasanya
Pcnelitian dan Pengembangan Gi7i
pagi. siang atau sore hari.
yang sekarang menjadi Pusat Penelitian
Sebagian masyarakat di Indonesia menu
dan Pengembangan Giri pada tahun 1970-an
makanan
pokoknya
mendapatkan prevalensi anemia pada ibu hamil
ataupun
singkong. Asam fitat, oksalat, dan
berupa
beras, jagung
sekitar 46
- 76 % (l).Suwei Kesehatan Rumah
tanin merupakan senyawa dalam makanan yang
Tangga
(SKRT)
mengungkapkan
dapat mengganggu penyerapan besi. sedangkan
prevalensi anemia pada ibu hamil scbesar 63,5
vitamin C, dagingn bila dikonsumsi bersama
% (2) dan menurut SKRT tahun 1995 prevalensi
besi dapat meningkatkan penyerapan (4). Suahl
tersebut masih sebcsar 50.9 % (3). Adanya krisis
menu I M k a ~ ndapat mengandung senyawa
moneter
dan
1992
ekononii
saat
ini
diduga
pemacu dan penghambat penyerapan besi yang
mengakibatkan keadaan gizi kususnya anemia
herlainan baik dari jenis
di Indonesia semakin parah
sebingga pengaruh pcnyerapan terhadap besi
Program
dilakukan
penanggulangan
pernerintah
anemia
selama
ini
yang
adalah
pemberian tablet fcto sulfat (tablet besi) kepada
dan junllahnya
akan berbeda-beda.
Dalam penelitian ini dilakukan penentuan
penyerapan besi dan tablet besi yang dikonsumsi
kelompok sasaran. Kenyataan di lapangan tablet
besi dikonsumsi
sehelurn makan dalam arti
sebelum clan setelah makanan, dengan dan
dikonsumsi
tanpa penambahan zal pemacu, yang dilakukan
setelah makan dalam arti bersama-sama dengan
secara in vitro. Menu makanan yang digunakan
tidak
bersama
makanan
atau
PGM
1998.21: 125-131) Penyerapan Ferro Suyas Bersama Makanan P o h k
bempa makanan pokok beras, jangung dan
Almaryburi; dkk
Rancangan 11: Penyerapan
singkong.
besi
dengan
penambahan vitamin C
m g a n 111: Penyerapan besi dengan penambahan pepap
BAFIAN DAN CARA
Rancangan IV: Penyerapan
Rancangan V:
Penyerapan
besi
dengan
dengan penambahan makan-
yang digunakan dalam penelitian ini mempakan
an dan vitamin C
duplikat makanan pagi, siang dan sore dari ibu
hamil dengan menu makanan pokok beras,
dengan
penambahan makanan
Balran yang digunalon dalam penelitian ini
adalah tablet besi lapis gula. Contoh makanan
besi
RancanganVI:
Penyerapan
penmbahan
jagung dan singkong. Sigkong dionsumsi
besi
dengan
dan
makanan
pepaya
dalam bentuk tiwul. Contoh makanan diambil
dari 12 ibu harnil, mempakan makanan yang
Perbandingan tablet besi, makanan, vitamin
paling sering dikonswnsi oleh ibu hamil di tiga
desa di Boyolali Jawa Tengah. Jumlah contoh
C dan pepaya pa& penentuan penyerapan sesuai
makanan sebanyak 36 buah, yaitu 4 susunan
dengan porsi sekali makan, yaitu 60 mg besi,
makanan dengan makanan pokok beras, 4
makanan sesuai dengan bobot porsi masing-
susunan makanan dengan makanan pokok
masing menu, vitamin C 100 mg dan pepaya
jagung dan 4 contoh dengan susunan makanan
250g.
pokok singkong. masing-masing terdiri dari
menu pagi, siang dan sore.
Sebelum
penentuan
penyerapan
besi
masing-masing duplikat makanan dihaluskan
Penentuan besi dalam tablet besi dilakukan
menggunakan blender dengan penambahan air
dengan metode AOAC 1975 (5). Tablet besi
jumlah tenentu. Tablet besi sebanyak 10 butir
diabukan. kemudian dilamtkan dalam HCI. Besi
dihaluskan dengan mortar dan diayak.
di&ikan
dengan
batopenantrolin
dan
ditenlukan kadamya dengan spektrofotorneter
pada panjang gelombang 5 15 nm.
Sesuai dengan tujuan penelitian dirancangan
Kdrrsediaan besi
sebagai berikut :
Rancangan I:
Ketersediaan besi dari Rancangan I
Penyerapan besi tanpa penambahan bahan apapun.
-
VI
dilakukan dengan metcde Rao dan Prabhavathi
(6).
Sebagai
contoh,
metode
penentuan
PGM 1998.21: 125-130
Almasyhuri: dkk
Penyerapan Ferro Sul/eF Bersama Makanm Pokok
penyerapan besi pada Rancangan I adalah
43.8 %. Pepaya dapat me~ngkatkankesediaan
sebagai berikut.
telah
besi, karena pepaya mengandung vitamin C
dihaluskan sebanyak 10 mg dalam larutan
sebesar 44.2 mg per 100 g (Tabel I). Vitamin C
pepsin-HCI pada pH 1,35 diinkubasikan dalam
bersifat reduksi yang akan mereduksi senyawa
C
besi feri menjadi besi fero yang lebih mudah
selama dua jam. Campuran disentrifus, fillrat
larut. Menurut Morck ( 4), dalam pencemaan
diatur menjadi pH 7.5 dengan penambahan 0.1
vitamin C dalam susunan asam lambung
N NaOH. Besi yang tenon ditenhlkan dengan
membentuk komplek dengan besi yang lcbih
metode AOAC (5).
larut. Buah lainnya yang mengandung vitamin
Tablet
besi
yang
penangas air bergoyang pada suhu 37
O
C
misalnya
jeruk
juga
mengakibatkan
meningkatnya penyerapan besi. Menurut data
dari sampan pagi yang berupa roti. telur dan teh
Penyerapan besi dari tablet besi sebesar 37,3
atau kopi yang disertai minum jrrs jeruk !an&
- 50 mg vitamin C me~ngkatkanbesi
%. Dengan adanya vitamin C dan pepaya
berisi 40
penyerapan besi meningkat menjadi 17.7 %dan
3.7 sampai 10.4 %.
Tabel 1
Rata-rata Penyerapan Besi dari Tablet Besi Tanpa dan dengan Penambahan Vitamin C Atau
Pepaya (Simulasi Minum Tablet Besi Pada Saat Pemt Kosong)
Persentase
Penyerapan
Junlab Besi
Dari Tab. Besi
(mg)
Besi Terserap
(mg)
Tab. Besi
60.0
22.38
37.3
Tab. Besi + Vit. C
60.0
28.62
47.7
Tab. Besi + Pepaya
60.0
26.28
43.8
Sumber Besi
Pada Tabel 2 terlihat bahwa kesediaan dari
(%)
makanan pokok lain, karena singkong tldak
tablet besi yang dicampur dengan menu makanan
mengandung
dengan makanan pokok beras, jagung dan
misalnya sam fitat atau tanin. Menu makanan
singkong
menjadi
standar mempakan makanan yang diperbaiki
berturut-turut 13.3 %, 13.2 % dan 15,2 %
gizinya dengan menambahkan makanan hewani
Makanan pokok singkong mempunyai pengaruh
berupa daging ayam atau ikan. Penggunaan
yang paling kecil dibandingkan dengan kedua
daging ayam atau ikan pada menu standar
mengalami
penu-runan
zat
penghambat
penyerapan.
PGM 1998J1: 125-130 Penyerapan Fe~roSul/ar Bersama Makanan Pokok
Almasyhuri; dkk
mengakibatkan peningkatan penyerapan besi
makanan terdapat zat penghambat anma lain
dibandingkan dengan menu tanpa daging. Pada
asam fitat, oksalat dan tanin. Bahan iN
menu makanan pokok beras makanan hewani
membemk komplek dengan senyawa besi menjadi
menyebabkan peningkatan penyerapan besi dari
senyawa yang tidak larut sehingga tidak diserap.
makan
Daging ayam dan ikan dalam menu standar
13.3 % menjadi 18,2 % pada menu
p k o k jagung dari 13.2 % menjadi 16,6 ?4, dan
mengakibatkan penyerapan
pada menu makan p k o k singkong dari 15.2 %
dibandingkan dengan makanan tanpa daging.
menjadi 19.1 %. Penambahan vitamin C akan
Mekanisme peningkatan penyerapan diduga
me~ngkatkanpenyerapan besi pada makananan
karena asam amino atau polipeptida yang dilepas
biasa
oleh enzim proteolitik "mengkelat" besi sehingga
maupun
menu
standar.
Makanan
menghambat penyerapan besi. karena di dalam
h i
meningkat
mempermudah penyerapan (4 ).
Tabel 2
Rata-Rata Penyerapan Beai Dari Tablet Besi yang Dikonsumsi Bersama Makanan,
Tanpa dan Dengan Penambahan Vitamin C
Makanan
Pokok
Menu
Total
Kandungan Qe
Dan Makanm
dan Tab. Besi
Besi
Tenerap
Tab. Besi
dan
Makanan
(me
(me
Makman
(%)
Tab. Besi
dan
dan Vit C
(mg)
(Yo)
Beras
1.2dan3
4 (standar)
78,8
81.8
10.48
14,89
13.3
18.2
12.21
16.52
15.5
20.2
Jagung
1.2dan3
4 (standar)
77,s
83.6
10,27
13.88
13,2
16.6
12.87
16.72
20.0
1, 2. dan 3
4 (standar)
80.2
88.4
12.19
16.88
15.2
19.1
13.39
18.83
16.7
21,)
Singkong
Tabel 3 menerangkan bahwa makanan
daging
ayam
atau
ikan
-
15,4
menyebabkan
standar mempunyai kandungan besi lebih besar
penyerapan zat besi dari tablet besi semakin
dari pada menu makanan biasa ( 1, 2 dan 3).
baik.
Karena makanan standar iN mengandung
makanan, baik pada makanan pokok beras.
Pepaya yang ditambahkan pada menu
Almasyhuri: dkk
PGM 1998.21 : 125-130 Penyerapan Ferro Sulfos Bersama Makanan Pokok
jagung maupun siugkong dapat mempedmiki
relatif lebih baik dari pada dibanding apabila
penyerapan
besi yang ditambah dengan nasi atau jagung.
besi. Penyerapan besi yang
ditambah dengan makanan pokok singkong
Tabel 3
Rata-rata Penyerapan Besi Dari Tablet &si Ditambah Dengan Makanan Tanpa
Dan Dengan Penambahan Pepaya
Total
Kandungan
Besi Dari
Makanan
dan Tab.
Be~i
Makanan
Pokok
Besi Tenerap dari
Menu
Tab. Besi
dan
Makanan
Tabl. Besi
dan
Maknanan
dan Pepaya
(mg)
(mg)
(%)
(mg)
(%)
Bern
1.2dan3
4 (standar)
78.8
81.8
10.48
14.89
13.3
18.2
12.21
16.93
15.5
20.7
Jagung
1.2dan3
4 (standar)
77.8
83.6
10.27
13.88
13.2
16.6
12.29
16.93
15.8
20.7
Singkong
1.2, dan 3
4 (standar)
80.2
88.4
12.19
16.88
15.2
19.1
13.23
19.36
16.5
21.9
SIMPULAN DAN SARAN
Ketersediaan besi dari tablet besi menjadi
mempehiki ketersediaan besi. Pepaya yang
meningkat bila dikonsumsi bersa~navitamin C
banyak
mengandung
vitamin
atau pepaya. Dengan penambahan vitamin C
meningkatkan ketersediaan besi.
C
juga
%
Tablet besi sebaiknya dikonsumsi sebelum
menjadi 47.7 %, sedangkan pepaya mampu
makan atau sewaktu perut kosong, tetapi
meningkatkan ketersediaan besi dari 37.3 %
biasanya
menjadi 43.8 %.
mengnrangi
ketersediaan besi meningkat dari 37.3
Makanan menurunkan ketersediaan besi dari
tablet besi, sedangkan daging ayam atau ikan
menimbulkan
rasa
rasa
mual
meningkatkan penyerapan
bersama pepaya.
mual.
dan
besi
sekali
untuk
gns
dikonsumsi
PGM 1998,21 : 125-130
1.
Pen.verapan Ferro S u m Bersumu Makanan Pokok
Marloatmodjo S., dkk. Masalah anemia
3.
Almasyhuri: dkk
Morck T.A., Cwk J.D. Factor agecting
pada ihu hamil dalum hubungannva dengan
the hiomailabilituy
polo konsumsi makanan. Penelitian Gizi
Cereal Foods World 1981, 26 (12): 667-
dan Makanan 1973,3:2241
671.
Badan
Penelitian
dan
Pengemhangan
4.
Kesehatan. Sun~ei Nasional Kesehatan
Rumah Tangga. Jakarta: Badan Litbangkes,
of
dieta~y iron.
AOAC. Oflicial methods of analysis ofthe
association. Washington DC: AOAC. 1975.
5.
Rao, B.S.N.and Pmbhmthi. An in viho
1993.
2. Badan
Penelitian
Kesehatan. Survei
dan
Pengembangan
iron from food.
Nasional Kesehatan
1978,31:169 175.
Rumah Tangga. Jakarta: Badan Litbangkes,
1996.
-
Am. J.
Clin. Nutr
Download