Tingkah Laku Menolong psikologi sosial

advertisement
Tingkah Laku Menolong
Pengertian
Tingkah laku menolong, atau dalam bahasa psikologi
sosial lebih dikenal dengan tingkah laku prososial,
adalah tindakan individu untuk menolong orang lain
tanpa adanya keuntungan langsung bagi si penolong
(Baron, Byrne, dan Branscombe, 2006) (dalam Sarlito
.dkk, 2009:123).
Kapan Anda menolong:
a. Saat orang lain melakukan pertolongan 52,3%
b. Saat orang lain membutuhkan pertolongan 42,8%
• Modeling
Bandura
• Kesamaan
Kesamaan dengan orang lain
mendukung munculnya perasaan positif
memperbesar peluang untuk munculnya
tingkah laku menolong sehingga orang
cenderung menolong kepada orang yang
memiliki kesamaan dengan dirinya (Myres,
1996) (dalam Sarlito .dkk, 2009:140).
Siapa yang Anda tolong:
a. Orang yang meminta tolong
9,5%
b. Orang yang lemah/dalam keadaan susah
85,7%
• Cara yang paling efektif bagi seorang korban untuk mengurangi
ketidakjelasan atas kondisinya yang membutuhkan pertolongan
adalah dengan meminta pertolongan secara jelas (Baron, Byrne,
dan Branscombe, 2006). Kondisi tidak jelas (Ambigu) dapat
menyebabkan penolong potensial menahan diri dan menunggu
kejelasan (Sarlito .dkk, 2009:140).
• Hipotesis empati-altruisme
Empatimerupakan respon yang kompleks, meliputi komponen
afektif (merasakan) dan kognitif (memahami) (Sarlito .dkk,
2009:128). Motivasi menolong dari Empati bisa sangat besar
sehingga seseorang bersedia terlibat dalam aktivitas menolong
yang tidak menyenangkan, berbahaya, bahkan mengancam jiwanya
(Batson, 1995, 2008).
Mana yang Anda dahulukan:
a. Menolong Wanita
19,5%
b. Menolong Anak-anak
71,6%
Golput
4,7%
• Laki-laki cenderung lebih mau terlibat dalam aktivitas menolong
pada situasi darurat atau berbahaya, sebabnya laki-laki dianggap
lebih kuat dan memiliki keterampilan melindungi (Sarlito .dkk,
2009:136). Sementara perempuan, lebih tampil menolong pada
situasi yang bersifat pada memberi dukungan emosi, merawat, dan
mengasuh (Deaux, Dane, Wrightsman, 1993) (dalam Sarlito .dkk,
2009:136).
• Teori Evolusi, orang tua yang mengutamakan kesejahteraan anak
dibandingkan dengan kesejahteraan dirinya sendiri, genya akan
mempunyai peluang lebih besar untuk bertahan dan lestari
dibandingkan orang tua yang mengabaikan anaknya (Myers, 1996)
(dalam Sarlito .dkk, 2009: 125).
Mana yang Anda dahulukan:
a. Menolong Orang tua
71,4%
b. Menolong Wanita & Anak-anak
23,8%
• Norma tanggung jawab sosial
Norma ini memotivasi seseorang untuk
membantu (karena rasa tanggung jawab)
orang-orang yang lebih lemah darinya.
Sehingga seseorang harus memberikan
pertolongan kepada yang membutuhkan
pertolongan tanpa mengharapkan balasan
dimasa datang (Sarlito .dkk, 2009:131)
Mana yang lebih membutuhkan pertolongan:
B
A
76,1%
Golput
4,7%
14,2%
Sifat kebutuhan Korban
• Kesediaan untuk menolong dipengeruhi oleh
kejelasan bahwa korban benar-benar
membutuhkan pertolongan (clarity of
need),korban memang layak mendapatakan
bantuan yang dibutuhkan (legitimate of need),
dan bukanlah tanggung jawab korban sehingga
korban memerlukan bantuan dari orang lain
(atribusi eksternal) (Deaux, Dane, Wrightsman,
1993).
• Jumlah Korban (orang yang membutuhkan
pertolongan)
Mana yang lebih membutuhkan pertolongan:
A
61,9%%
Golput
4,7%
B
28,5%%
Ketika menolong Anda berfokus kepada:
a. Masalah orang yang ditolong
42,8%
b. Keadaan orang yang ditolong
52,3%
• Locus of control
Atribusi
(internal/Eksternal)
• Seseorang akan termotivasi untuk
memberikan bantuan pada orang lain bila Ia
mengasumsikan bahwa ketidakberuuntungan
korban adalah diluar kendali (Weiner, 1980)
Pilihlah salah satu tindakan menolong:
a. Mengantarkan seseorang yang tersesat sampai ke tujuan
b. Menyelamatkan seseorang yang terseret ombak
61,9%
33,3%
• Bystander memiliki pengetahuan & keterampilan
untuk memberikan pertolongan yang sesuai.
• Sifat Heroik
Penghargaan, penerimaan,
prestise.
• Keuntungan dari tingkah laku menolong dapat
bersifat menolong untuk memperoleh imbalan
dari lingkungan (external self-rewards) atau
menolong untuk mendapat kepuasan batin
(internal self-rewards) (Myers, 1996).
Bagaimana perasaan Anda setelah menolong orang lain:
a. Bahagia
66,6%
b. Tenang
28,5%
• Hipotesis kesenangan empatik
Dalam hipotesis tersebut, dikatakan bahwa
seseorang akan menolong bila Ia memperkirakan
dapat ikut merasakan kebahagiaan orang yang
akan ditolong atas pertolongan yang diberikannya
(Sarlito .dkk, 2009:129)
• Guilt, orang dapat merasa lebih baik setelah
memberikan pertolongan, atau menolong untuk
menghindari perasaan bersalah atau malu jika
tidak menolong (Deaux, Dane, Wrightsman,
1993).
Apakah anda memiliki pemikiran untuk menjadi relawan/mendedikasikan diri
untuk orang lain:
a. Ya
23,8%
b. Tidak
71,4%
• Clary dan Snyder (1999) dalam Baron, Byrne, Branscombe
(2006), ada enam funsi dasar yang berlaku pada pekerja
sukarela:
• Fungsi nilai (misalnya, menjunjung nilai-nilai kemanusiaan)
• Fungsi pemahaman (belajar lebih memahami dunia)
• Fungsi pengembangan (pengembangan diri)
• Fungsi karier (berhubungan dengan karier)
• Fungsi sosial (memperkuat hubungan sosial)
• Fungsi perlindunagn (misalnya, untuk mengurangi perasaan
negatif atau rasa bersalah).
Desakan Waktu
• Orang-orang yang sibuk dan tergesa-gesa
cenderung tidak menolong, sedangkan orang
yang mempunyai waktu luang lebih besar
kemungkinannya untuk memberika
pertolongan kepada yang memerlukannya
(Sarwono, 2002) (dalam sarlito .dkk,
2009:133).
Menerima pertolongan
• Korban dapat merasa rendah diri apabila
penolong dipresepsikan sebagi orang yang
“setingkat” atau memiliki “kemampuan”
dibawah korban dan pertolongan terkait
dengan tugas-tugas yang bersifat ego-central
task (tugas yang menyangkut harga diri
seseorang) (Deaux, Dane, Wrightsman, 1993).
Menolong - Ditolong
• Baik menolong maupun ditolong adalah
sebuah keputusan yang diambil oleh
seseorang. Mereka mempertimbangkan
perasaan, tanggung jawab, pengetahuan,
kemampuan (keterampilan), nilai, dan hasil.
S.O.S
• Ask For Help!
Thank You,
Download