Tugas Terstruktur III Analisis Lanskap Terpadu “Perkembangan Vulkanik Pulau Sumatera” Oleh : Henni Sidauruk 115040200111152 Kelas C PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI MINAT MANAJEMEN SUMBER DAYA LAHAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2014 Geologi Pulau Sumatera Pada zaman Oligo-miosen lapisan ini mengalami penurunan dan sebagian dari bukit barisan sampai di bawah permukaan air laut. Sedimen yang terendapkan terdapat di bagian barat dan timur dari graben tengah yang sifatnya lokal. Pada zaman Oligo-Miosen tersebut di Sumatra Selatan terjadi aktifitas volkanisme yang menghasilkan larva andesit. Pada zaman Miosen tengah terjadi pengangkatan yang besar sehingga membentuk Geantiklin Sumatra. Pada saat itu terjadi blok patahan-patahan yang diikuti aktivitas vulkanisme. Intrusi granodiorit terjadi juga pada zaman miosen tengah. Pada zaman ini tidak terjadi penurunan yang berarti dan terjadi proses pandataran yang cukup lama akibat erosi. a. Sumatra Sebelah Barat Sumatra sebelah barat tersusun atas endapan batuan tersier yang sangat tebal dan bersifat resistensi terhadap erosi kecil. Singkapan-singkapan batuan yang berumur pretersier di jalur non-vulkanik sangat jarang ditemukan, sedangkan batuan basalt ditemukan secara lokal. Proses pengangkatan yang menghasilkan jalur pegunungan non vulkanik terjadi pada zaman Kuarter. b. Sumatra Sebelah Timur Pulau Sumatra sebelah timur merupakan bagian dari Dangkalan Sunda terutama yang tersusun atas batuan sedimen Mesosoikum dan Poleisoikum dan pada bagian atasnya terjadi intrusi granit. Seluruh daerah ini telah mengalami pendataran dan kenampakan-kenampakan struktural masih dapat diamati. Zone-zone yang perlu diperhatikan di Sumatra Timur meliputi: Blok Sekapung - Dibatasi oleh escarpment mempunyai ketinggian maksimal 200 meter Sepanjang sesar terjadi erupsi andesitic dan desitik Blok Sekapung telah mengalami base leveling Fault scrap tidak dijumpai tetapi yang dijumpai bocca Bagian selatan blok sekapung terdapat pulau-pulau vulkanik seperti Sebuku, Sabesi, Krakatau yang dengan patahan utama Blok Plateu Sukudana Disebelah timur terdapat plateu basalt sukudana yang lavanya keluar dari Sesar Sukudana, dikatakan plato basal karena tebal dan penyebarannya bersifat porous karena terdapat joint pada plato basalt. Di zone ini terdapat Danau Jepara. Dataran Alluvial Sebarannya sepanjang Lampung sempit, setelah mendekati Palembang meluas merupakan basement yang terdiri dari granit dan grano diorite. c. Sumatra Selatan Ciri-ciri pegunungan yang tersebar di Sumatra Selatan sebagian besar pegunungaNnblok dan ditumbuhi oleh gunung api. Ciri dari pegunungan blok lain adalah di bagian tenggara merupakan dataran rendah dan permukaannya agak datar karena base-lavelling yang cukup lama. Sebelah barat merupakan graben tengah yang miring ke arah barat dan bagian timur graben tengah miring ke arah timur. Gunung api yang muncul di pegunungan blok berasosiasi dengan terjadinya proses sesar. Material vulkanik menutup sebagian besar dari bukit barisan terutama sebelah timur graben tengah. Blok bagian timur graben tengah tertutup oleh endapan tuff tua yang cukup luas di sebelah utara Lampung yang dicirikan oleh adanya proses lipatan. Di Sumatra Selatan terdapat lava basalt dan terjadi sesar serta lava riolitik keluar dari blok Selampung. Pola aliran sumber air blok Bengkulu bagian barat yang terdapat graben pola alirannya paralel dan kombinasi dengan pola trelis. Sungai-sungai pendek dan lurus serta pada beberapa tempat terjadi pembelokan yang mendadak, graden besar. Ciri-ciri lain pantai yang naik terbukti dengan adanya teras pantai, benting karang, benting pantai yang naik. Bagian blok Bengkulu sebelah barat terdapat aktifitas gunung berapi, terutama gunung api Kwarter dan distribusinya terdapat di sepanjang graben tengah. Pertumbuhan gunung api tersebut berasosiasi dengan sesar. Aktifitas gunung api yang terdapat diblok Bengkulu adalah pegunungan Hulu Palik dan Gunung Api Daun. Gunung Api Daun berperan untuk membelokkan arah sungai. Di sepanjang graben tengah perbatasan dengan blok Bengkulu terdapat mata air yang panas dan kipas alluvial (fluvio vulkanik fans). Graben Tengah, penampang yang perlu diperhatikan: a. Penampang Semangko Penampang ini berbentuk segitiga, pada kedua sisinya yaitu sisi timur dan sisi barat dibatasi oleh garis lengkung dan garis lurus di bagian barat. Sebagian kelanjutannya dari graben tengah di selatan timbul horst tobuan. b. Penampang Ranau Terdapat Danau Ranau yang merupakan vulcano tektoknik despression dengan ukuran 16×12 km. Material yang dikeluarkan bersifat netral. Pada penampang Ranau terdapat ignibrite tetapi tidak menunjukkan stratifikasi yang jelas. c. Penampang Makau Tanjung Sakti Terdapat suatu Sungai Kuala dan Sungai Mangkakau yang berasal dari utara. Di sebelah utara horst terdapat suatu dataran alluvial tanjung sakti yang merupakan dataran alluvial subur dan dilalui sungai yaitu sungai Mana mengalir ke lautan Indonesia. d. Ketahun Merupakan Graben tengah yang yang menyempit beberapa terdapat horst. Pola aliran pada graben tengah mengalami proses perubahan relative cepat. Aktivitas graben twngah mengalami proses perubahan relative cepat. Aktivitas graben tengah ini terjadi antara bagian yang tergeser. Pada daerah terdapat Sungai Tergwse yang masih labil sehingga dapat menyebakan jalan terputus a. Blok Semangko Rantai. Batuannya terutama tersusun atas andesit tua, lerengnya melandai ke arah timur dan sungainya adalah sungai konsekuen. Terdapat sesar yang sejajar dengan graben tengah sebarannya hingga sampai di gunung api rantai. b. Graben Gedong Suria Terletak di sebelah utara huluwai samang merupakan vukanik depression yang tingginya 1100-1300 m. Diperkirakan letusannya yang tertinggal menghasilkan tuff asam bersifat granitik, desitik. c. Pegunungan Garba Terletak di sebelah utara graben Gedong Surian merupakan suatu celah yang disebut gab komering yaitu merupakan suatu tempat keluarnya tuff ranau ke arah timur. d Sumatra Tengah Ciri-ciri : - Mirip Sumatra Selatan Merupakan lanjutan dari blok Bengkulu Sungainya mempunyai perubahan secara mendadak terutama yang mengalir ke barat, yang disebabkan oleh: Adanya patahan, resistensi batuan, bentuk lembah V, daerah patahan aliran sungai mengecil sehingga sedimennya kuat, adanya beach ridge membuat aliarannya terhambat 2. Sumatra Tengah dibagi 4 Zone a. Pegunungan blok disebelah barat graben tengah b. Kelanjutan dari blok Bengkulu Merupakan kipas alluvial terdapat “ beach ridge” akibatnya pola alirannya trellis. Ditemukan pula patahan yang melintang c. Dataran Indrapura Merupakan dataran pantai trianggulair meluas kearah barat laut sungai indrapura berkumpul menjadi sungai komsekuen yang datangnya dari bukit Barisan d. Dataran Alluvial Padang - Material bahan vulkanik dari gunung api Maninjau Sering terjadi banjir Terdapat beach ridge Merupakan pantai berbatu ke teluk sampai Palembang Fluvio vulkanik fans Mempunyai sebaran yang luas di utara timur padang Dapat dibedakan fluvio vulkanik tua dan muda Sentral erupsinya dasyat e. Sumatra Utara Schurmann menggambarkan bagian Paleogene ke dalam pegunungan Batak Lands, membentuk rangkaian pegunungan Pre-Tersier sampai timur laut. 1. Pilo-Pliocene Sesudah pengangkatan Intra Miosen pada zone barian umumnya tidak terbentuk endapan marine. Selama akhir Neogen, rangkaian pegunungan barisan rangkaian pegunungan barisan membentuk rangkaian gunung api antara basin indiogosinklinal Sumatra Timur dan Sumatra India. 2. Pilo – pleistosene Diastropisme Pada akhir Neogen rangakain pegunungan barisan mengalami gerakan disertai dwengan blok faulting dan erupsi poxymal magma asam (gantik). Pada waktu yang sama lembah Sumatra Timur diisi dengan akumulasi sedimen yang sangat besar, kemudian ditekan, dan dilipat. 3. Barisan Zone Semangko Satu dari banyak kenampakan yang menarik dari Bukit Barisan adalah rift zone longitudinal yang memanjang dari teluk Semongko Selatan sampai lembah Aceh Selatan. Zone graben pada puncak geantiklinal barisan dihasilkan dari tekanan, berhubungan dengan lengkungan atas. Pegunungan sebelah barat graben tengah terdiri dari batuan massif yang berumur Kuarter dan sejumlah formasi vulkanik muda Paelozoik dan cristalin schists. Batak culmination di Bukit Barisan Sumatra Utara dekat Sungai Wampu dan Sungai Barumuadi Bukit Barisan terdapat kulminasi berbentuk khas disebut Batak Timor. Danau Toba dari geologinya termasuk vulkano tektonik. Kenampakan morfologi Toba lebih muda dari lembah Asahan. Lembah Asahan merupakan aliran tuff dan memotong dekat Porsea oleh Kawah Toba. Pusat patahan blok Toba, setelah runtuh Kawah Toba mengalami patahan. Kemiringan terus-menerus sepanjang waktu juga dikelilingi blok. Ketinggian maksimum Danau Toba lebar 500 m dan tinggi 1400 m (air danau Toba ). Volume kawah sekitar 1000-2000 cb/km3 dan terisi oleh piroklastik. Depresi Toba telah ada sebelum ledakan. Daerah sekeliling Toba merupakan lereng curam. Aliran ignimbetrstes pada Pre-Tersier dan batuan Neogen menurun ke selatan dengan lereg danau yang terjal antara 1600 m. Timbunan danau lebih muda yaitu terletak di sebelah barat laut Samosir antara Balige dan Poresia. Blok Samosir dan Penisula marupakan timbunan Prapat dan Porosea. Kearah barat dip 5-8 derajat (timbunan pulau Samosir) dan ke arah timur dip 10-15 derajat dengan dasar tuff. Sisi barat merupakan pusat dome dibentuk oleh Pulau Samosir dan ke arah barat oleh Ulukan Penisula. Terbentuknya pegunungan Bukit Barisan Gunung merupakan suatu daerah yang mempunyai perbedaan tinggi yang kontras dengan daerah disekitarnya. Sebuah gunung dapat didefinisikan apabila memiliki puncak lebih dari 610m dari atas permukaan laut. Bila terdapat suatu jalur busur yang memanjang antara puncak yang satu dengan puncak lainnya yang saling berhubungan maka fenomena itu dikenal sebagai pegunungan. Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng aktif dunia, yaitu lempeng Indo-Australia, lempeng Eurasia, dan lempeng Pasifik yang mana kepulauan di nusantara tersebut akan terus bergerak rata-rata 3-6cm bahkan 12cm per tahunnya, yang saling berrtumbukan/berinteraksi. Pulau sumatera sendiri berada pada zona wilayah tumbukan antara lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia. Gambar disamping berikut adalah visualisasi kronologis dari pulau Sumatera Pegunungan Bukit Barisan adalah jajaran pengunungan yang membentang dari ujung utara (di Nangroe Aceh Darusalam) sampai ujung selatan (di Lampung) pulau Sumatra. Proses pembentukan pegunungan ini berlangsung menurut skala tahun geologi yaitu berkisar antara 45 – 450 juta tahun yang lalu. Teori pergerakan lempeng tektonik menjelaskan bagaimana pegunungan ini terbentuk. Lempeng tektonik merupakan bagian dari litosfer padat yang terapung di atas mantel yang bergerak satu sama lainnya. Terdapat tiga kemungkinan pergerakan satu lempeng tektonik relatif terhadap lempeng lainnya, yaitu apabila kedua lempeng saling menjauhi (spreading), saling mendekati (collision) dan saling geser (transform). Tumbukan lempeng tektonik antara indian-australian plate dengan eurasian plate terus bergerak secara lambat laun. Saat kedua lempeng bertumbukan atau saling mendekati, bagian dari indian-australian plate berupa kerak samudera yang memiliki densitas yang lebih besar dan tentu lebih berat tersubduksi tenggelam jauh ke dalam mantel dibandingkan dengan kerak benua pada eurasian plate di posisi pulau sumatera. Zona gesekan akibat gaya tekan dari tumbukan tersebut menjadi begitu panas sehingga akan mencairkan batuan disekitarnya (peleburan parsial). Kemudian batuan cair tersebut yaitu magma naik lewat, menerobos dan mendesak kerak dan berusaha keluar pada permukaan dari lempeng di atasnya. Alhasil terbentuklah busur pegunungan bukit barisan di bagian tepi eurasian plate, di pulau Sumatera, Indonesia . Sumber : Hasibuan, Z.H. 2013. GEOLOGI DAN GEOMORFOLOGI SUMATERA DAN JAWA http://zullogist.blogspot.com/2013/05/geologi-dan-geomorfologi-sumatera-dan.html (diakses 13 Maret 2014)