7 II. KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Perkembangan Kognitif

advertisement
7
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Perkembangan Kognitif
Perkembangan merupakan suatu perubahan yang dialami setiap individu atau
siap anak baik perkembangan fisik ataupun psikis anak. Penelitian ini
menjelaskan tentang perkembangan psikis anak yaitu tentang kognisi anak
yang sering disebut perkembangan kognitif. Menurut Gagne (dalam Jamaris,
2006:18) kognitif adalah proses yang terjadi secara internal di dalam pusat
susunan syaraf pada waktu manusia sedang berfikir. Sedangkan Menurut
Susanto (2012:47) kognitif adalah suatu proses berfikir yaitu kemampuan
individu untuk menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu
kejadian atau peristiwa.
Piaget (dalam Beaty, 2013:269) membagi perkembangan kognitif kedalam
empat tahap, yaitu fase sensorimotorik (0-2 tahun), pra-operasional (2-7
tahun), oprasional konkret (7-11 tahun), dan operasi formal (11 tahun sampai
usia dewasa). Pada usia 5-6 tahun anak memasuki usia prasekolah dimana
anak mengalami masa kesiapan dalam memasuki pendidikan yang lebih
lanjut. Piaget (dalam Susanto, 2012:49) berpendapat bahwa, anak pada
rentang usia ini masuk dalam perkembangan berpikir pra-oprasional konkret.
Maksudnya adalah anak akan mengembangkan kemampuan kognitifnya
8
melalui benda-benda yang nyata yang bisa dilihat dan dirasakan oleh anak.
Oleh karena itu pada perkembangan kognitif anak usia 5-6 tahun sudah dapat
dikenalkan lambang bilangan dan huruf melalui alat permainan kartu angka
dan huruf agar pengetahuan anak mengenal lambang bilangan dan huruf
dapat di ingat dengan mudah dan menyenangkan bagi anak.
Arikunto (dalam Yus, 2005:39) mengemukakan bahwa potensi yang ingin
dikembangkan pada diri anak ada enam aspek, salah satunya adalah dimensi
pengembangan
kognitif.
Aspek-aspek
perkembangan
kognitif
yang
seharusnya dimiliki oleh anak khususnya dalam bidang matematika ialah:
mengenal bilangan dan lambang bilangan dari 1-10, membilang (mengenal
konsep bilangan dengan benda-benda), dan menghubungkan konsep bilangan
dengan lambang bilangan (anak tidak disuruh menulis).
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa tahap
perkembangan kognitif anak usia 5-6 tahun berada pada tahap pra oprasional.
B. Karakteristik Perkembangan Kognitif pada Anak Usia 5-6 Tahun
Anak berusia antara 5-6 tahun sedang berada pada akhir dari bagian awal
masa kanak-kanaknya. Menurut Jamaris (2006:26) karakteristik khusus bagi
anak dalam kelompok usia 5-6 tahun adalah:
a.
Sudah dapat memahami jumlah dan ukuran
b.
Tertarik dengan huruf dan angka. Ada yang sudah mampu menulisnya
atau menyalinnya, serta menghitungnya
c.
Telah mengenal sebagian besar warna
9
d.
Mulai mengerti tentang waktu, kapan harus pergi ke sekolah dan pulang
dari sekolah, nama-nama hari dalam satu minggu.
e.
Mengenal bidang dan bergerak sesuai dengan bidang yang dimilikinya
(teritorinya)
f.
Pada akhir usia 6 tahun anak sudah mulai mampu membaca, menulis dan
berhitung.
Ditinjau dari permen 58 tahun 2009 tentang lingkup perkembangan kognitif
anak meliputi :
-
umum dan sains
-
Konsep bentuk, warna dan pola
-
Konsep bilangan, lambang bilangan dan huruf
Berdasarkan jenis-jenis lingkup perkembangan kognitif di atas, penelitian ini
membatasi dalam lingkup perkembangannya yaitu mengenalkan lambang
bilangan.
C. Tujuan Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini
Kemampuan yang dimiliki oleh anak usia dini adalah mampu mengikuti
pendidikan selanjutkan dengan kesiapan optimal yang sesuai dengan tuntutan
dalam perkembangan dimasyarakat. Partini (2010:137) mengemukakan bahwa
tujuan kompetensi kemampuan kognitif anak usia dini yaitu pengetahuan umum
dan sains, konsep bentuk warna ukuran dan pola, konsep bilangan lambang
bilangan dan huruf. Menurut Sujiono (2009:10) Kemampuan kognitif
bertujuan meningkatkan kemampuan berfikir anak. Pada kemampuan kognitif
10
ini, anak diharapkan dapat mengenal konsep sains, mengenal lambang
bilangan, mengenal bentuk geometri, dapat memecahkan masalah, mengenal
ukuran, mengenal konsep waktu, dan memahami konsep membilang
sederhana.
D. Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan dan Huruf pada Anak Usia
Dini
1. Pengertian Bilangan
Bilangan adalah konsep matematika yang sangat penting untuk dikuasai oleh
anak, karena akan menjadi dasar bagi penguasaan konsep-konsep matematika
selanjutnya di jenjang pendidikan (formal) berikutnya. Sementara itu, bilangan
Menurut Alexander (dalam Sitorus, 2008:22) adalah sebuah angka digunakan
untuk melambangkan bilangan, suatu identitas abstrak dalam ilmu
matematika.
Hurlock
(dalam
Susanto,
2011:107)
seiring
dengan
perkembangan pemahaman bilangan permulaan ini, menyatakan bahwa
konsep yang mulai dipahami anak, diantaranya konsep bilangan. Menurut
Sudaryanti (2006:1) untuk menyatakan suatu bilangan dinotasikan dengan
lambang bilangan yang disebut angka. Bilangan itu mewakili banyaknya suatu
benda. Lambang bilangan tersebut juga angka. Dengan cara menulis dan
membaca lambang bilangan dengan gambar dikatakan bahwa suatu ide yang
hanya dapat dihayati atau dipikirkan saja.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa bilangan merupakan
suatu kuantitas sedangkan lambang bilangan merupakan suatu angka yang
bernotasi dari bilangan tersebut.
11
2. Kemampuan Mengenal Bilangan
Menurut Inawati (2011:6) kemampuan mengenal lambang bilangan bagi
individu merupakan suatu hal yang penting bagi proses bertahan hidup, karena
sejak dini anak sudah mulai mengenal dan menggali berbagai dimensi
matematis dari dunia mereka. Program pengembangan kemampuan mengenal
lambang bilangan bertujuan untuk memperkenalkan anak dalam menggunakan
lambang bilangan.
Dalam penelitian ini kemampuan mengenal lambang bilangan yang akan
ditingkatkan yaitu anak mampu dalam mengurutkan lambang bilangan 1-10,
anak mampu dalam menunjukkan lambang bilangan 1-10, anak mampu dalam
menghubungkan lambang bilangan sesuai jumlahnya sampai 10, serta mampu
menghubungkan lambang bilangan sesuai dengan benda nyata.
3. Kemampuan Mengenal Huruf
Darjowidjojo (2003:300) mengungkapkan bahwa kemampuan mengenal huruf
adalah tahap perkembangan anak dari belum tahu menjadi tahu tentang
keterkaitan bentuk dan bunyi huruf, sehingga anak dapat mengetahui bentuk
huruf dan bunyi, sehingga anak dapat mengetahui bentuk dan memaknainya.
Maka dari pengertian di atas kemampuan mengenal lambang huruf dapat
disimpulkan bahwa lambang huruf dikenalkan dari sejak dini agar anak dapat
mengembangkan kemampuan dalam mengenal huruf serta bunyi-bunyi huruf
yang sesuai.
12
4. Pengenalan Kemampuan Lambang Bilangan Anak Usia Dini
Menurut Susanto (2011:107), kemampuan mengenal konsep bilangan
anak usia TK A adalah sebagai berikut: (a) membilang, (b) menyebut
urutan bilangan dari 1-20, (c) membilang (mengenal konsep bilangan
dengan benda-benda) sampai 10, (d) membuat urutan bilangan 1-10
dengan benda-benda, (e) menghubungkan/ memasangkan lambang
bilangan dengan benda-benda hingga 10 (anak tidak disuruh menulis), (f)
membedakan dan membuat dua kumpulan benda yang sama jumlahnya,
yang tidak sama, lebih banyak, lebih sedikit.
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan anak dalam
mengenal lambang bilangan berada pada tahap menyebut urutan bilangan dari
1-10, membilang (mengenal konsep bilangan dengan benda-benda) sampai
10, menghubungkan/memasangkan lambang bilangan dengan benda-benda
hingga 10 (anak tidak disuruh menulis). Dalam penelitian ini menggunakan
kartu angka dan media pendukung lainnya dalam mengembangkan
kemampuan mengenal lambang bilangan dan huruf anak usia dini.
5. Pengenalan Lambang Huruf untuk Anak Usia Dini
Anak perlu mengetahui atau mengenal dan memahami huruf abjad untuk
akhirnya menjadi pembaca dan penulis yang mandiri dan lancar. Sesuai
dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 58
Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini, kemampuan
mengenal huruf merupakan bagian dari perkembangan bahasa anak,
diantaranya kemampuan mengetahui simbol-simbol huruf dan mengetahui
huruf depan dari sebuah benda.
Jadi dari pendapat tersebut dapat ditegaskan bahwa dalam kemampuan
mengenal lambang huruf anak dapat mengetahui dan memahami bentukbentuk huruf serta bunyi huruf.
13
6. Manfaat Mengenal Bilangan Dan Huruf untuk Anak Usia Dini
Menurut Hariyanto (2009:82) mengungkapkan bahwa dengan strategi
pengenalan huruf sejak usia dini sangat bermanfaat bagi perkembangan bahasa
anak, karena membantu mempersiapkan anak untuk dapat membaca dengan
mudah.
Adapun manfaat dalam mengenalkan bilangan dan huruf pada anak usia dini
adalah anak lebih mudah memahami bentuk angka dan huruf, anak lebih
mudah mengetahui bunyi angka dan huruf yang sesuai bahkan memberikan
manfaat bagi anak-anak dalam membersiapkan diri untuk belajar ke jenjang
berikutnya mengenai membaca, menulis dan berhitung.
E. Permainan Kartu Angka dan Kartu Huruf
1. Pengertian Permaian Kartu Angka dan Kartu Huruf
Dalam pengenalan lambang bilangan dan huruf kepada anak, diperlukan cara
dan stimulasi yang tepat dan menyenangkan. Salah satunya adalah melalui
kegiatan bermain. Sebab pada prinsipnya pembelajaran di TK tidak terlepas
dari kegiatan bermain yang menyenangkan.
Menurut Gallahue (dalam Hartati, 2005:85) bermain adalah suatu
aktivitas yang langsung dan spontan yang dilakukan seorang anak
bersama orang lain atau dengan menggunakan benda-benda sekitarnya
dengan senang, sukarela dan imajinatif serta dengan menggunakan
perasaannya, tangan atau seluruh anggota tubuhnya.
Permainan adalah berbagai kegiatan yang sebenarnya dirancang dengan
maksud agar anak dapat meningkatkan beberapa kemampuan tertentu
berdasarkan pengalaman belajar (Semiawan, 2008:19).
14
Kartu angka dan kartu huruf merupakan alat yang digunakan dalam
mengenalkan lambang bilangan dan lambang huruf. Raharjo (2010:10)
menegaskan bahwa media kartu angka yaitu media yang membuat gambar
suatu bilangan yang terdiri dari 1-10 baik yang tersusun maupun yang belum
tersusun (acak) digunakan dalam pembelajaran mengenal lambang bilangan.
Ambarini (2006), mengatakan bahwa kartu huruf adalah kumpulan kartu yang
didalamnya terdapat huruf-huruf dari A-Z (kapital dan kecil) dan diberi
gambar serta kata untuk mendukung anak paham dan hafal abjad A hingga Z.
Sedangkan Hasan (2009:65) mengungkapkan kartu huruf adalah penggunaan
sejumlah kartu sebagai alat natu untuk belajar membaca dengan cara melihat
dan mengingat bentuk huruf dan gambar yang disertai tulisan dari makna
gambar pada kartu.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat ditegaskan bahwa permainan kartu angka
dan kartu huruf adalah suatu kegiatan atau permainan yang dilakukan dengan
menggunakan sebuah alat permainan berupa kartu angka dan kartu huruf yang
terdapat gambar atau bentuk huruf yang bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan mengetahui atau mengenal dan memahami bilangan dan huruf.
2. Langkah-langkah Permainan Kartu Angka dan Kartu Huruf
Eliyawati (2005: 72) menyebutkan langkah-langkah dalam bermain kartu huruf
diantaranya yaitu ambilah satu persatu kartu huruf secara bergantian. kegiatan
bermain kartu angka dalam Departemen Pendidikan Nasional (2006: 34) yaitu
alat dan bahan yang digunakan meliputi: kardus, karton dupleks, gunting, lem
fox, spidol warna-warni, manik-manik, kancing baju, dan sendok kecil
(benda-benda tersebut dapat diganti dengan benda lain).
15
Berdasarkan penjelasan di atas, dalam penelitian ini menguraikan langkahlangkah dalam penggunaan kartu angka dan kartu huruf dalam pembelajaran yaitu
sebagai berikut:
a. Guru menunjukkan gambar-gambar yang sesuai dengan tema.
b. Guru menyiapkan dan membagikan kartu angka dan kartu huruf bergambar
yang terdiri dari kartu angka bergambar.
c. Guru menanyakan gambar-gambar tersebut.
d. Guru menunjukkan kartu angka dan kartu huruf.
e. Anak mencoba bermain kartu angka yang sesuai dengan jumlah gambar.
f. Membiarkan anak mencoba untuk mencocokkan kartu huruf dan
mengurutkan bilangan 1-10.
g. Anak menghubungkan lambang bilangan dengan benda-benda sampai 10.
Anak membedakan dan membuat 2 kumpulan benda yang sama jumlahnya
dan tidak sama jumlanya.
h. Anak diminta untuk menunjuk angka dan huruf sesuai jumlah dan bentuknya.
3. Fungsi Permainan kartu Angka dan Huruf
John D. Latuheru (dalam Kurniawan, 2002: 24) mengungkapkan fungsi
permainan kartu huruf adalah sebagai berikut:
1. Kondisi atau situasi saat permainan sangat penting bagi anak didik karena
anak-anak akan bersikap lebih positif terhadap permainan kartu itu.
2. Permainan dapat mengajarkan fakta dan konsep secara tepat guna, sama
dengan cara pembelajaran konvensional pada objek yang sama.
16
3. Pada umumnya permainan kartu dapat meningkatkan motivasi belajar
anak didik, permainan dapat juga mendorong siswa untuk saling
membantu satu sama lain.
4. Bantuan yang paling baik dari media permainan adalah domain efektif
(yang menyangkut perasaan atau budi pekerti) yaitu memberi bantuan
motivasi untuk belajar serta bantuannya dalam masalah yang menyangkut
perubahan sikap.
5. Guru maupun siswa dapat menggunakan permainan kartu mana yang
mengandung nilai yang paling tinggi dan bermakna untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
Sedangkan fungsi permainan kartu angka adalah:
1. Dapat meningkatkan pengetahuan anak dalam mengenal lambang
bilangan.
2. Dapat membantu anak dalam belajar tentang matematika anak usia dini
3. Sebagai media yang dapat membantu guru dalam proses pembelajaran
terutama dalam mengenalkan angka
4. Dapat membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan menarik bagi anak
F. Penelitian Terdahulu
Adapun penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu:
1. Penelitian yang dilakukan Lestari yang berjudul upaya meningkatkan
kemampuan mengenal lambang bilangan melalui kegiatan bermain kartu
angka pada anak kelompok A di TK ABA Jimbung I, Kalikotes, Klaten.
Penelitian bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mengenal lambang
17
bilangan melalui kegiatan bermain kartu angka pada anak kelompok A di TK
ABA Jimbung I, Kalikotes, Klaten. Jenis penelitian yang digunakan adalah
Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti
dengan guru kelas. Penelitian ini terdiri dari dua siklus dan setiap siklusnya
dilaksanakan tiga kali pertemuan. Subjek penelitian ini adalah 13 anak
Kelompok A di TK ABA Jimbung I yang terdiri dari 6 anak laki-laki dan 7
anak perempuan. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan
dokumentasi. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi (chek list).
Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif dan kuantitatif.
Indikator keberhasilan dari penelitian ini adalah apabila perhitungan
persentase menunjukkan 75% anak mengalami peningkatan dalam mengenal
lambang bilangan. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat peningkatan
kemampuan mengenal lambang bilangan setelah pembelajaran melalui
kegiatan bermain kartu angka. Hasil observasi pada Pra Tindakan
menunjukkan bahwa tidak ada anak yang berkriteria berkembang sangat baik
atau yang mendapatkan persentase 81-100%. Setelah adanya tindakan Siklus
II kemampuan mengenal lambang bilangan anak yang berkriteria berkembang
sangat baik meningkat menjadi 86,86%. Langkah-langkah yang ditempuh
sehingga dapat meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan anak
adalah guru mempersiapkan media permainan berupa kartu angka dan
mendemonstrasikan cara bermainnya. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa melalui kegiatan bermain kartu angka dapat meningkatkan kemampuan
mengenal lambang bilangan pada anak kelompok A di TK ABA Jimbung I,
Kalikotes, Klaten.
18
2. penelitian yang dilakukan Trisniwati yaitu tentang peningkatan kemampuan
mengenal huruf melalui metode permainan kartu huruf pada kelompok B1 TK
ABA Ketanggungan Wirobrajan, Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan kemampuan mengenal huruf melalui metode permainan kartu
huruf di Kelompok B1 TK ABA Ketanggungan Wirobrajan Yogyakarta tahun
ajaran 2012/2013. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, yang
dilakukan dalam 2 siklus. Subjek dalam penelitian ini anak Kelompok B1 TK
ABA Ketanggungan Wirobrajan Yogyakarta, dengan usia 5-6 tahun dengan
jumlah 25 anak. Objek dalam penelitian ini yaitu kemampuan mengenal huruf.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu observasi dan
dokumentasi. Instrumen penelitian yang digunakan berupa panduan observasi.
Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian
menunjukan bahwa kemampuan mengenal huruf dapat ditingkatkan melalui
permainan kartu huruf. Anak-anak diajak bermain kartu huruf, menyebutkan
huruf yang ada pada kartu, menyebutkan gambar benda kemudian
menyebutkan huruf depannya. Kemampuan mengenal huruf pada Pra Siklus
persentase rata-rata baru mencapai 48%, kemudian pada Siklus I persentase
rata-rata meningkat menjadi 76%, dan persentase rata-rata pada Siklus II
mampu meningkat hingga 86%. Peningkatan dari Pra Siklus ke Siklus I
sebesar 28%, dan peningkatan dari Siklus I ke Siklus II sebesar 10%.
3. penelitian yang dilakukan oleh Nova yang berjudul pengaruh permainan kartu
angka terhadap perkembangan kognitif anak di kelompok B3 RA DEPAG 1
Palu Barat. Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah (1) bagaiman
perkembangan kognitif anak; (2) adakah kesulitan penggunaan media kartu
19
angka; (3) apakah ada pengaruh media kartu angka terhadap perkembangan
kognitif anak. Adapun tujuan penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui
tingkat perkembangan kognitif anak; (2) untuk mengetahui kesulitan
penggunaan media kartu angka; (3) untuk mengetahui adanya pengaruh media
kartu angka. Subjek dalam penelitian ini adalah anak didik di kelompok B3
RA DEPAG 1 Palu Barat yang terdaftar pada tahun ajaran 2012/2013. Yang
berjumlah 25 anak. Hasil penelitian di kelompok B3 RA DEPAG 1 Palu Barat
menunjukkan
dari
25
anak
yang menjadi
subjek
penelitian
pada
perkembangan kognitif dalam membilang angka 1-10, mengurutkan angka 110, mengelompokkan angka 1-10, dan menghubungkan angka dengan gambar.
Untuk minggu ke I perkembangan kognitif anak menunjukkan kategori BSB
terdapat 2 anak (8%), kategori BSH terdapat 4,5 anak (18%), kategori MB
terdapat 6,5 anak (26%), dan BB terdapat 12 anak (48%). Minggu ke II
menunjukkan kategori BSB terdapat 3 anak (12%), kategori BSH terdapat 3
anak (23%), kategori MB terdapat 5,75 anak (23%), dan kategori BB terdapat
10,5 (42%). Minggu ke III menunjukkan kategori BSB terdapat 3,5 anak
(14%), kategori BSH terdapat 6 anak (24%), kategori MB terdapat 5,75 anak
(23%), dan kategori BB terdapat 9,75 anak (39%). Minggu ke IV
menunjukkan kategori BSB terdapat 6,5 anak (26%), kategori BSH terdapat
6,25 (25%), kategori MB terdapat 7,25 anak (29%), dan kategori BB terdapat
5 anak (20%). Dan penelitian ini tidak terlepas dari kesulitan yang di hadapi
ole guru yaitu masih ada anak yang belum mengenal konsep angka. Penelitian
ini dapat disimpulakan melalui permainan kartu angka memberi peranan
20
terhadap perkembangan kognitif anak, ini terlihat pada hasil penelitian
perkembangan kognitif anak setiap minggu.
G. Kerangka Pikir
Beberapa penjelasan
terkait
dengan
landasan-landasan teori tentang
kemampuan mengenal lambang bilangan tersebut, dapat disimpulkan bahwa
betapa pentingnya menggunakan media dalam suatu kegiatan pembelajaran
terutama dalam mengenalkan lambang bilangan dan huruf. Maka dalam
kegiatan pembelajaran yang dilakukan adalah belajar melalui bermain. Untuk
meningkatkan kemampuan anak dalam mengenal lambang bilangan dan huruf
makan dalam kegiatan dapat menggunakan media yaitu kartu angka dan kartu
huruf. Permainan adalah berbagai kegiatan yang sebenarnya dirancang dengan
maksud agar anak dapat meningkatkan beberapa kemampuan tertentu
berdasarkan pengalaman belajar (Semiawan, 2008:19-20). Namun pada
kenyataannya dari hasil observasi yang dilakukan masih banyak kegiatan yang
hanya
dilakukan
secara
monoton
terutama
dalam
mengembangkan
kemampuan kognitif yaitu dalam mengenalkan lambang bilangan dan huruf
masih sayangat kurang media yang digunakan, terutama dalam mencocokkan
bilangan dan huruf anak hanya menulis dipapan tulis, ketika anak
diperintahkan untuk menunjukkan lambang huruf atau angka yang telah
disebutkan anak masih sering keliru dan kebingungan. Menurut Inawati
(2011:6) kemampuan mengenal lambang bilangan bagi individu merupakan
suatu hal yang penting bagi proses bertahan hidup, karena sejak dini anak
sudah mulai mengenal dan menggali berbagai dimensi matematis dari dunia
21
mereka,
sedangkan
Darjowidjojo
(2003:300)
mengungkapkan
bahwa
kemampuan mengenal huruf adalah tahap perkembangan anak dari belum tahu
menjadi tahu tentang keterkaitan bentuk dan bunyi huruf, sehingga anak dapat
mengetahui bentuk huruf dan bunyi, sehingga anak dapat mengetahui bentuk
dan memaknainya. Sehingga dalam penelitian ini untuk meningkatkan
kemampuan mengenal lambang bilangan dan huruf
yaitu menggunakan
permainan kartu angka dan kartu huruf. Diharapkan dalam penelitian ini yang
menggunakan permainan kartu angka dan kartu huruf dapat berpengaruh
terhadap perkembangan kognitif anak terutama dalam meningkatkan
kemampuan mengenal lambang bilangan dan huruf. Berikut skema kerangka
pikir penelitian ini adalah:
X
Y
Permainan Kartu Angka dan Kartu
Huruf
Kemampuan Mengenal Lambang
Bilangan dan Huruf
H. Hipotesis
Dari kerangka pikir di atas, maka diharapkan hipotesis penelitian ini adalah
“terdapat pengaruh permainan kartu angka dan kartu huruf terhadap
kemampuan mengenal lambang bilangan dan huruf untuk anak usia 5-6 tahun
di TK Istiqlal Rajabasa, Bandar Lampung.”
Download