BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM SKPD 1. KEDUDUKAN Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Kalimantan Barat dibentuk melalui Peraturan Daerah No. 10 Tahun 2008, yaitu Susunan Organisasi Perangkat Daerah Provinsi Kalimantan Barat, dan kedudukannya sebagai lembaga teknis daerah yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Gubernur Kalimantan Barat melalui Sekretaris Daerah. 2. TUGAS POKOK DAN FUNGSI 2.1.TUGAS POKOK Sesuai Peraturan Gubernur Kalimantan Barat Nomor 66 Tahun 2008 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Kalimantan Barat, Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Kalimantan Barat mempunyai tugas : 1) melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat spesifik di bidang ketahanan pangan dan penyuluhan; 2) melaksanakan tugas dekonsentrasi dan tugas lainnya yang diserahkan Gubernur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tugas organisasi dilaksanakan rangka menyelenggarakan tugas pemerintah dalam 3 bidang pelaksanaan tugas : a. Bidang Ketahanan Pangan Dalam Undang-undang Nomor 18 Tahun 2012 pengganti Undangundang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan menyebutkan Penyelenggaraan Pangan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yang memberikan manfaat secara adil, merata, dan berkelanjutan berdasarkan Kedaulatan Pangan, Kemandirian Pangan, dan Ketahanan Pangan. Penyelenggaraan Ketahanan Pangan berupa pengkajian dan perumusan kebijakan, penyusunan program kerja, pengkoordinasian dan fasilitasi, pemberian dukungan, penyelenggaraan urusan pemerintahan, monitoring dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 | 1 BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT evaluasi serta pembinaan dan pengawasan urusan pemerintah di bidang Ketahanan Pangan. Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 66 Tahun 2008, Bidang Ketahanan Pangan terdiri dari 2 (dua) bidang, yaitu: Bidang Ketersediaan dan Kerawanan; dan Bidang Distribusi dan Konsumsi. b. Bidang Penyuluhan Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006 adalah rangkaian pengembangan kemampuan, pengetahuan, keterampilan, serta sikap pelaku utama dan pelaku usaha melalui penyuluhan, yaitu proses pembelajaran bagi pelaku utama dan pelaku usaha agar mau, mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi dan permodalan, dan sumber lainnya yang ditujukan untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha, pendapatan dan kesejahteraan, serta meningkatkan kesadaran dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup. Pada dasarnya penyelenggaraan Penyuluhan adalah pengkajian dan perumusan kebijakan, penyusunan program kerja, pengkoordinasian dan fasilitasi, penyelenggaraan urusan pemerintahan berupa pemberian dukungan prasarana dan sarana penyuluhan, fasilitasi pengembangan kelembagaan dan sumber daya penyuluhan pertanian, perikanan dan kehutanan, monitoring dan evaluasi serta pembinaan dan pengawasan urusan pemerintah di bidang penyuluhan. Berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 66 Tahun 2008, Bidang Penyuluhan terdiri dari 2 (dua) bidang, yaitu: Bidang Penyuluhan Pertanian; dan Bidang Penyuluhan Perikanan dan Kehutanan. c. Sekretariat Penyelenggaraan kesekretariatan berupa dukungan administrasi dan manajemen organisasi terkait dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, yaitu berupa penyusunan rencana strategis dan rencana kerja, pengelolaan keuangan dan asset, administrasi kepegawaian, organisasi dan tata laksana SKPD, kehumasan/keprotokolan, termasuk pengkoordinasian dan fasilitasi terhadap pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, penyelarasan dan kompilasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 | 2 BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT rencana kerja, penyelenggaraan monitoring pemerintah dan di evaluasi, daerah pemberian serta dukungan pemberian saran atas dan pertimbangan kepada pimpinan SKPD. 2.2.FUNGSI Untuk melaksanakan tugas tersebut diatas, Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Kalimantan Barat mempunyai fungsi: 1. Perumusan kebijakan teknis di bidang ketersediaan dan kerawanan pangan, distribusi dan konsumsi pangan, penyuluhan pertanian serta penyuluhan kehutanan dan perikanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang ketersediaan dan kerawanan pangan, distribusi dan konsumsi pangan, penyuluhan pertanian serta penyuluhan kehutanan dan perikanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 3. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang ketersediaan dan kerawanan pangan, distribusi dan konsumsi pangan, penyuluhan pertanian serta penyuluhan kehutanan dan perikanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 4. Pelaksanaan tugas di bidang ketersediaan dan kerawanan pangan, distribusi dan konsumsi pangan, penyuluhan pertanian serta penyuluhan kehutanan dan perikanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 5. Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan tugas dan fungsi Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan; 6. Pengelolaan administrasi kepegawaian, keuangan dan asset di lingkungan Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan; 7. Pelaksanaan tugas dekonsentrasi dan tugas lainnya di bidang ketersediaan dan kerawanan pangan, distribusi dan konsumsi pangan, penyuluhan pertanian serta penyuluhan kehutanan dan perikanan yang diserahkan oleh gubernur. 3. STRUKTUR ORGANISASI Struktur organisasi Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Kalimantan Barat terdiri dari : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 | 3 BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT a. Kepala Badan; b. Sekretariat; c. Bidang Ketersediaan dan Kerawanan; d. Bidang Distribusi dan Konsumsi; e. Bidang Penyuluhan Pertanian; f. Bidang Penyuluhan Perikanan dan Kelautan g. Unit Pelayanan Teknis Badan (UPTB); h. Kelompok Jabatan Fungsional Gambar I.1 Struktur Organisasi Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Prov. Kalbar Kepala Badan Kelompok Fungsional Penyuluh Sekretariat Subbag. Umum dan Aparatur Subbag. Renc. Kerja dan Monev Subbag. Keuangan dan Asset Bid. Ketersediaan dan Kerawanan Bid. Konsumsi dan Distribusi Bid. Penyuluhan Pertanian Bid. Penyuluhan Perikanan dan Kehutanan Subbid. Ketersediaan Subbid. Konsumsi Subbid. Penyuluhan Pertanian Subbid. Penyuluhan Perikanan Subbid. Kerawanan Subbid. Distribusi Subbid. Penyuluhan Perkebunan Subbid. Penyuluhan Kehutanan UPTB BPLPP Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 | 4 BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT 4. SUMBERDAYA PENDUKUNG 1) Dukungan sumberdaya manusia pada Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Prov. Kalbar adalah berjumlah 74 orang yang terdiri dari Laki-laki 36 orang dan Perempan sebanyak 38 orang. Sumber daya manusia pada Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Provinsi Kalimantan Barat terdiri dari 12 orang pejabat fungsional dan 62 orang pada struktural, dengan jenjang pendidikan sebagai berikut : Pascasarjana (S2) sebanyak 6 orang, Sarjana (S1) sebanyak 42 orang, Diploma III (DIII) sebanyak 3 orang, dan SLTA sederajat sebanyak 22 orang. 2) Dukungan sarana dan prasarana ditinjau dari ruang lingkup tugas pokok dan fungsi serta kewenangan masih belum mencukupi, khususnya dukungan operasional kegiatan. 3) Selain pembiayaan yang bersumber dari APBD. Dukungan pembiayaan program dan kegiatan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan juga bersumber dari APBN dengan kewenangan sebagai berikut : a) Kewenangan Dekonsentrasi APBN dengan uraian berdasarkan satuan kerja ditunjukkan pada Tabel I.1. Tabel I.1. Kewenangan Dekonsentrasi APBN TA. 2013 No. 1. 2. 3. Satuan Kerja Kode Satker Pangan 139021 Badan Ketahanan Kementan RI Badan Penyuluhan dan 139073 Pengembangan SDM Pertanian Kementan RI Badan Pengembangan SDM 130018 Kelautan dan Perikanan KKP RI PAGU (Rp) 11.797.850.000 Realisasi (Rp) 11.045.199.000 93,62 14.125.196.000 13.453.037.400 95,24 806.855.000 798.627.800 98,98 % b) Kewenangan Tugas Pembantuan APBN TA. 2013 ditunjukkan pada tabel I.2. Tabel I.2. Kewenangan Tugas Pembantuan Provinsi APBN TA. 2013 No. 1. Satuan Kerja Badan Ketahanan Kementan RI Kode Satker Pangan 139021 PAGU (Rp) 275.000.000 Realisasi (Rp) 273.500.000 % 99,45 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 | 5 BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT 5. SISTEMATIKA Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2013 terdiri dari : Bab I PENDAHULUAN Menyajikan gambaran umum organisasi yang melaporkan dan dijelaskan hal-hal umum tentang kedudukan, tugas pokok, fungsi dan struktur organisasi, serta mandat lain yang dibebankan kepada instansi, peran strategis instansi, dan kekuatan lainnya. Bab II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA Menguraikan Rencana Stratejik instansi, visi, misi, tujuan dan sasaran, serta penetapan kinerja pada tahun 2013. Bab III AKUNTABILITAS KINERJA Menyajikan uraian hasil pengukuran kinerja, evaluasi dan analisis akuntabilitas kinerja, termasek uraian secara sistematis keberhasilan dan kegagalan, hambatan/kendala dan permasalahan yang dihadapi serta langkah-langkah antisipatif yag diambil. Selain itu dilaporkan pula akuntabilitas keuangan dengan menyajikan alokasi dan realisasi anggaran bagi pelaksanaan tupoksi dan tugas-tugas lainnya, termasuk analisis tentang capaian indikator kinerja efisiensi. Bab IV PENUTUP Menyajikan tinjauan secara umum tentang keberhasilan dan kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja instansi yang bersangkutan serta strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan di tahun mendatang. B. MAKSUD DAN TUJUAN LAKIP TAHUN 2013 MAKSUD Penyusunan LAKIP Tahun 2013 dimaksudkan sebagai bentuk pertanggungjawaban instansi atas pelaksanaan rencana kerja yang secara utuh menggambarkan keberhasilan atau kegagalan dari pelaksanaan strategi tahunan. TUJUAN Tujuan Penyusunan LAKIP ini adalah : Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 | 6 BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN PROVINSI KALIMANTAN BARAT 1. Memberikan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan pemerintah daerah. 2. Meningkatkan komitmen pemerintah daerah dan stakeholders dalam pembangunan bidang ketahanan pangan dan penyuluhan. 3. Meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada instansi pemerintah. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2013 | 7