laporan tugas akhir diploma iii kebidanan

advertisement
LAPORAN TUGAS AKHIR
DIPLOMA III KEBIDANAN
KKNI PP 8/2012 KUR DIII KEBIDANAN 2011
ASUHAN KEBIDANAN
Level V
*KOMPETENSI
NORMAL
LTA: COC melpt
1.ANC
2.INC  BBL
3.PNC neo
PENINGKATAN KESEHATAN
IBU DAN ANAK
4.KB
2
B.LTA dengan KKNI
9
8
7
6
5
4
3
2
1
• Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia,
yang selanjutnya disingkat KKNI, adalah
kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi
yang dapat menyandingkan, menyetarakan,
dan mengintegrasikan antara bidang
pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta
pengalaman kerja dalam rangka pemberian
pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan
struktur pekerjaan di berbagai sektor.
• KKNI merupakan perwujudan mutu dan jati
diri Bangsa Indonesia terkait dengan sistem
pendidikan dan pelatihan nasional yang dimiliki
Indonesia
LEVEL 5 (SETARA DGN LULUSAN D3)
•
Mampu menyelesaikan pekerjaan berlingkup luas, memilih metode yang
sesuai dari beragam pilihan yang sudah maupun belum
bakud engan menganalisis data, serta mampu menunjukkan
kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur.
• Menguasai konsep teoritis bidang pengetahuan tertentu
secara umum, serta mampu memformulasikan penyelesaian
masalah prosedural.
• •Mampu mengelola kelompok kerja dan menyusun laporan
tertulis secara komprehensif;
• Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi
tanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok
•
LEARNING OUTCOME PRODI DIII
KEBIDANAN
1.
Memiliki ketrampilan melaksanakan pelayanan asuhan kebidanan
fisiologis ( kasus - kasus non komplikasi), mengikuti tugas yang
diberikan sesuai standar pelayanan kebidanan minimal yang bersifat
rutin dibawah pengawasan
2.
Memiliki Pengetahuan dasar tentang prosedur penerapan pelayanan
asuhan kebidanan dengan menggunakan prinsip dasar ilmu kebidanan,
ilmu Kedokteran dan ilmu keperawatan, ilmu kesehatan, biomedik,
biokimia,sosial budaya dasar ,untuk dapat berperan sebagai pelaksana
pelayanan kebidanan.
3.
Mampu melaksanakan pelayanan kebidanan berdasarkan tugas kerja
yang diberikan, di bawah pengawasan dan mampu bekerja dalam satu
kelompok kerja serta menyusun laporan rutin dibawah bimbingan.
4.
Mampu berkomunikasi efektif dan empati secara terbatas pada tim kerja
.
Continuity of Care (COC)
Asuhan Kebidanan berkesinambungan
• Continuity of Care (COC) merupakan asuhan
kebidanan berkesinambungan pada daur
kehidupan wanita sejak hamil sampai
menopause
Continuity of Care
• Integral untuk keberhasilan dari pendekatan ke
perempuan adalah dengan konsep dari
kontinuitas asuhan – apa yang penting bagi
perempuan?
• Kontinuitas asuhan kebidanan menunjukkan
adanya penurunan intervensi, meningkatkan hasil
bagi ibu dan bayi, dan juga lebih memuaskan
untuk ibu dan bidan (Andrews, Brown, Bowman,
Price & Taylor 2006).
• “Kontinuitas asuhan telah dibuktikan berkali-kali
di dalam beberapa penelitian dimana hasilnya
menunjukkan bahwa ini adalah cara terbaik
untuk merawat ibu hamil, bukan hanya dalam
keadaan fisik namun juga keadaan sosial, mental,
dan kesehatan sosial ibu hamil tersebut.
• Oleh karena itu, jumlah bidan sebagai contoh dari
kontinuitas asuhan perlu ditingkatkan agar semua
perempuan dapat mendapatkannya.
rasal dari Pusat dan juga APBD
mplant kit)
memperoleh alkon asal
encatatan dan pelaporan
masih kurang  1 PLKB
Kerangka Konsep Continuum of Care
g tdk mendukung pelayanan
anya pentarifan pelayanan KB
k peserta Jamkesda sdh
k MOW. MOV dan IUD
jangka panjang, termasuk
nik swasta
dlm alkon jangka panjang 
un saat ini msh byk yg
k pendek
run di RS, oleh krn persalinan
n di RS (un met need)
CPR, kehamilan remaja, msh
•ANC (K1= 95%; K4= 87%)
•Nakes (PN= 92%)
•Persalinan di faskes= 91%
•Ketersediaan kit & obat di bidan
(Bidan kit berfungsi baik= 7.548;
total bidan= 15.550)
•Kompetensi nakes utk pencegahan
dan deteksi komplikasi (DRT nakes=
22,05%)
• Bidan dilatih APN= 10.608 (68%)
• Puskesmas PONED yg mempunyai
tim lengkap = 51,4%
•Puskesmas PONED yg mempunyai
alkes = 61,7%;
•PONED dg alkes kurang/tidak
lengkap/rusak = 29,6%
•Puskesmas PONED y punya obat-
•Kasus pre eklampsi dan perdarahan bisa dirujuk langsung
•RS Soetomo memiliki tim khusus utk penanganan PEB
•Keterjaminan pembiayaan di RS (BPJS dan Jamkesda)
•Adanya hotline rujukan, dimana perujuk dpt lgsg
menghubungi RS terkait kasus rujukan
•Ketersedian alat dan obat utk stabilisasi pasien
•Regionalisasi rujukan  kejelasan link rujukan dan
memastikan adanya komunikasi dengan RS rujukan dan RS
rujukan dengan downline ny
•Kemudahan transportasi: alat transportasi, uang, geografis
(utk kepulauan??)
•bidan harus memberikan MgSO4 pada pasien dengan kasus
PEB yang akan di Rujuk
•Keterampilan Nakes dlm advokasi rujukan, termasuk
• 80% kematian di RS
•Jumlah komplikasi yang diruju
RS (15% komplikasi sbg
denominator) ……
•RS rujukan (PONEK) yang berfu
24/7 …. % (ketersediaan dan
distribusi Ob/Gyn, Anestesi, dan
Anak; pelayanan siap 24/7 term
CS dan darah)  distribusi tida
merata; Obgyn ada tetapi beker
tempat lain shg sulit dihubungi
•Masih terbatasnya alat, darah
obat
•Keterjaminan pembiayaan di R
(BPJS dan Jamkesda)
• regionalisasi rujukan  kejela
link rujukan, komunikasi dg fasi
yg merujuk
•Blm semua daerah memiliki M
dengan RS swasta utk
memaksimalkan peran swasta,
• peran organisasi profesi 
kurangnya frekuensi pelatihan
PONEK (terbatasnya SDM)
Achadi, 2010
Konsep Pelayanan Berkesinambungan (Continuum of
Care) untuk mengidentifikasi bottle necks
KB: unmet
need,
kehamilan
remaja, dll
Selamat
Ibu Hamil/
Bersalin
85% normal
. 15% komplikasi, tak dpt
diprediksi tp dpt dicegah

BIAYA
Pemanfaatan
Puskesmas/ PONED
Kualitas Pelayanan



Pencegahan Komplikasi
Deteksi Dini Komplikasi
Tindakan pertama &
stabilisasi
Rujukan efektif
Kualitas
Pelayanan
Akses segera
ke RS PONEK
Continuum of Care: Mengapa ?
• Terjadinya komplikasi tidak dapat diprediksi
(unpredictable) kapan dan siapa yg akan mengalami
 setiap kehamilan berisiko  membutuhkan
ketersediaan pelayanan berkesinambungan yg siap
24/7 di setiap jenjang pelayanan, dasar/masyarakat
 rumah sakit rujukan ditunjang rujukan efektif
(mengatasi 3 terlambat)
• Proporsi kematian terutama terjadi saat persalinan
dan dalam 24 jam setelahnya
• Tiga Keterlambatan masih tinggi
LAPORAN TUGAS AKHIR (LTA)
• Laporan tugas akhir mahasiswa diploma III
kebidanan smester VI, berupa karya tulis ilmiah
tentang pelaksanaan asuhan kebidanan
berkelanjutan ( continuity of care/COC) kepada
ibu dan bayi mulai saat kehamilan sampai masa
nifas ( ANC,INC.PNC,BBL,Neonatus dan KB)
dengan menggunakan pendekatan kerangka pikir
manajemen kebidanan ( Varney atau Kompetensi
bidan sesuai Kep men Kes no 369 tahun 2007)
Dasar Hukum LTA
• Permendikbud : no 49 tahun 2014 tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT)
pasal 46.ayat 5 laporan tugas
akhir,skripsi,tesis,atau disertasi diatur
berdasarkan ketentuan dan peraturan di PT.
• KEDUDUKAN LTA DAN BOBOT SKS
LTA sebagai mata kuliah pada semester VI yang
dilakukan secara terintegrasi sebagai bagian dari
ujian akhir program untuk menyelesaikan
pendidikan DIII Kebidanan.
Pelaksanaan penyusunan TA tidak terintegrasi
dengan pelaksanaan PBM di semester VI.
Bobot LTA adalah 3 SKS  Waktu 3x 4 jamx 14
minggu = 168jam/smter= 4jam/minggu selama 14
minggu - aplikasi sesuai institusi masing-masing
(kurikulum 2011 belum direvisi)
.
TUJUAN LTA
• Mahasiswa mendapatkan pengalaman nyata
didalam penerapan asuhan kebidanan
berkelanjutan, sebagai syarat menyelesaikan
proses pendidikan DIII Kebidanan.
Ibu hamil Trims 1
Fisiologis
Kerangka konsep
Asuhan Kebidanan
Continuity of Care
Patologis
Rujuk
Penerapan asuhan kebidanan pada kehamilan fisiologis
Trims I: 1x kunjungan (UK <14 inggu)
Trimes II 1x Kunjungan (UK 18-28 minggu)
Trims III 2x Kunjungan (UK 28-36minggu)
Bersalin
Kunj 1x/minggu (UK 37-38, 39,40 minggu)
Fisiologis
Patologis
Rujuk
Pemantauan kemajuan persalinan
kala I-IV dengan partograf
Nifas
Bayi baru lahir
Fisiologis
Patologis
Rujuk
Penerapan asuhan kebidanan pada
BBL-neonatus fisiologis
Kunjungan I (umur 6jam-3hari)
Kunjungan II (umur 4-7 hari)
Kunjungan III (umur 8-14 hari)
Kunjungan IV (≥15 hari)
Fisiologis
Penerapan asuhan kebidanan
pada ibu nifas fisiologis
Kunjungan I (6jam-3hari PP)
Kunjungan II (4-7 hari PP)
Kunjungan III (8-14 hari PP)
Kunjungan IV (≥15 hari)
Patologis
Rujuk
KB
Kunjungan I (4-7 hari PP) = Konseling pelayanan KB
Kunjungan II (8-14 hari PP = Evaluasi konseling
pelayanan KB
terimakasih
Download