makalah kolokium

advertisement
1
MAKALAH KOLOKIUM
Nama Pemrasaran/NIM
Departemen
Pembahas 1/NIM
Dosen Pembimbing/NIP
Judul Rencana Penelitian
:
:
:
:
:
Tanggal dan Waktu
:
Yunizar Sri Wulandari / I34110146
Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat
Wenny Dwiharyenti / I34110121
Dr. Ir. Anna Fatchiya, M.Si / 19681121 199702 2 001
Efektivitas Promosi Melalui Twitter Pada Perusahaan
Pariwisata Bahari “Ibu Penyu”
Kamis 22 Januari 2015, Pukul 08.00 -09.00 WIB
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dewasa ini, sektor pariwisata sedang gencar dikembangkan oleh Pemerintah Indonesia
(Kemenparekraf 2014). Hal ini dilakukan karena pariwisata merupakan salah satu penghasil devisa
terbesar bagi negara. Pakar ekonomi memerkirakan sektor pariwisata akan menjadi salah satu
kegiatan ekonomi yang penting pada abad ke-21 dan apabila dikembangkan secara terpadu,
peran pariwisata akan melebihi sektor migas (Yoeti 2008). Pentingnya pariwisata juga didukung
dengan UU No. 10 Tahun 2009 yang menyebutkan bahwa keberadaan objek wisata pada suatu
daerah akan menguntungkan, antara lain meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD),
meningkatnya taraf hidup masyarakat, memperluas kesempatan kerja, meningkatkan rasa cinta
lingkungan serta melestarikan alam dan budaya setempat.
Pengembangan sektor pariwisata yang dilakukan Pemerintah bertujuan untuk
meningkatkan jumlah kunjungan ataupun memperluas pasar. Berdasarkan data dari Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) jumlah perjalanan wisatawan nusantara di
Indonesia tahun 2009 adalah sebanyak 229.731.000 jiwa dan mengalami peningkatan yaitu
sebanyak 250.036.000 jiwa pada tahun 2013. Tak hanya itu, sektor pariwisata di Indonesia pun
semakin beragam seperti wisata agro, wisata tirta/bahari, wisata budaya, wisata religi, wisata
pegunungan dan lain-lain.
Pariwisata bahari merupakan salah satu sektor pariwisata yang sedang berkembang.
Menurut hasil survey PES (Passenger Exit Survey) 2013 yang dilakukan Pusdatin Kemenparekraf,
ada lima besar produk wisata sebagai penarik kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke
Indonesia, salah satunya adalah wisata bahari. Indonesia sebagai negara maritim terbesar di
dunia yang 75 persen wilayahnya berupa laut juga mendukung berkembangnya potensi pariwisata
bahari di Indonesia. Pariwisata bahari merupakan kegiatan pariwisata yang berada di perairan
khususnya laut dengan memanfaatkan potensi yang ada dalam menjalankan aktivitas berlibur dan
aktivitas laut lainnya. Wisata bahari merupakan kegiatan wisata yang mengutamakan sumber daya
bawah laut dan diatas laut seperti diving, snorkling, selancar, jet ski, dan lain sebagainya yang
didasarkan atas keunikan alam dan karakteristik ekosistem, seni dan budaya serta masyarakat
daerah.
Berkembangnya sektor pariwisata bahari tidak selamanya diketahui oleh calon wisatawan.
Sekian banyak pariwisata bahari, wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara hanya
mengetahui pariwisata bahari yang sudah terkenal seperti Bali, Wakatobi, dan Lombok. Padahal
jika ditelusuri lebih lanjut, potensi pariwisata bahari di Indonesia sangat banyak namun kegiatan
promosi masih terbilang minim, ditambah lagi kurang adanya data serta informasi yang diperlukan
dalam pengembangan wisata bahari (Sutanto et al 2013). Hal inilah yang menyebabkan wisata
bahari di Indonesia yang berlimpah sangat jarang diketahui keberadaannya.
Upaya yang dilakukan untuk memperkenalkan pariwisata bahari ialah melalui komunikasi
pemasaran. Komunikasi pemasaran sangat dibutuhkan untuk menyampaikan pesan kepada
publik, terutama wisatawan sasaran, mengenai keberadaan suatu objek wisata. Salah satu
pemasaran yang digunakan adalah dengan melakukan kegiatan promosi. Tujuan dari kegiatan
promosi itu sendiri adalah memengaruhi calon wisatawan untuk mau berkunjung serta menjaga
agar wisatawan selalu ingat dan berkeinginan untuk melakukan kunjungan kembali (Sukmawati et
al 2013)
2
Melihat kondisi seperti itu, sektor pariwisata bahari mulai dilirik oleh sebagian perusahaan
industri pariwisata sebagai obyek wisata yang dipasarkan kepada calon wisatawan. Perusahaan
industri pariwisata ada dua macam yaitu agen perjalanan wisata dan biro perjalanan wisata (Yoeti
2010). Baik agen perjalanan wisata maupun biro perjalanan wisata membutuhkan suatu sarana
dan media dalam memasarkan produknya. Hal tersebut disebabkan karena pemasarkan produk
industri pariwisata jauh lebih kompleks sifatnya dibandingkan dengan memasarkan produk
perusahaan manufaktur yang umumnya memproduksi produk berwujud. Cara-cara konvensional
seperti poster, pamflet, dan flyer dianggap tidak efektif karena harganya yang relatif mahal dan
penyebaran informasi yang sifatnya lamban.
Seiring berkembangnya zaman, media penyiaran dan media konvensional mulai
mengalami degradasi dan penyusutan dengan diambil alihnya sebagian peran-peran dengan
teknologi yang lebih baru dan fitur yang lebih kaya. Media tersebut dinamakan media sosial.
Menurut Sulianta (2014) media sosial mampu menyebarkan informasi dengan cepat dan daya
jangkau yang luar biasa dibandingkan dengan media manapun. Media sosial banyak ragamnya
antara lain facebook, twitter, website, instagram dan lain-lain. Penggunaan media sosial tersebut
belakangan menjadi banyak diminati oleh masyarakat sebagai sarana untuk berkomunikasi.
Kehadiran twitter sebagai media promosi pariwisata bahari menjadi salah satu media bagi
perusahaan industri wisata untuk memperluas kegiatan promosinya. Twitter memiliki beberapa
kelebihan antara lain jumlah kata yang hanya mencakup 140 kata. Hal ini menuntut kreatifitas
seseorang untuk merangkai kata dalam akun twitternya. Adanya trending topic dan hashtag juga
menambah kelebihan twitter dibandingkan dengan media sosial lain. Seperti halnya dengan biro
perjalanan “Ibu Penyu”. Biro perjalanan ini khusus menyediakan berbagai macam paket wisata
bahari yang dipromosikan dengan menggunakan media sosial twitter sebagai media promosinya.
Tak hanya mempromosikan produknya saja, “Ibu Penyu” aktif mempromosikan pariwisata bahari
yang ada di Indonesia kepada follower yang ada di akun Twitternya tersebut. Berdasarkan uraian
di atas, efektivitas promosi melalui twitter pada perusahaan pariwisata bahari “Ibu Penyu” dirasa
relevan untuk diteliti lebih lanjut
1.2 Masalah Penelitian
1. Bagaimana efektivitas promosi melalui twitter pada perusahaan pariwisata bahari “Ibu Penyu”?
2. Faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan efektivitas promosi melalui twitter pada
perusahaan pariwisata bahari “Ibu Penyu”?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Menganalisis efektivitas promosi melalui twitter pada perusahaan pariwisata bahari “Ibu Penyu”
2. Menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan efektivitas promosi melalui twitter pada
perusahaan pariwisata bahari “Ibu Penyu”
1.4 Kegunaan Penelitian
1. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi untuk penelitian-penelitian
selanjutnya yang berhubungan dengan komunikasi bisnis.
2. Bagi masyarakat, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mengenal
produk dan jasa yang ditawarkan biro perjalanan Ibu Penyu. Selain itu, hasil penelitian ini juga
diharapkan dapat dijadikan sebuah penilaian masyarakat mengenai pengaruh promosi melalui
media sosial twitter dalam pemasaran pariwisata bahari pada biro perjalanan “Ibu Penyu”
3. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan oleh
perusahaan industri wisata “Ibu Penyu” dalam rangka mengetahui efektivitas strategi promosi
perusahaan tersebut.
2. PENDEKATAN TEORITIS
2.1 Tinjauan Pustaka
Karakteristik Konsumen Wisata
Biro perjalanan adalah perusahaan-perusahaan yang langsung memberikan pelayanan
kepada wisatawan yang semata-mata tujuannya untuk bersenang-senang. Mereka yang dilayani
3
dinamakan wisatawan. Pengunjung atau wisatawan adalah kelompok orang-orang yang
mengunjungi suatu negara untuk sementara waktu (kurang dari satu tahun) tanpa bermaksud
mencari pekerjaan di negara yang dikunjunginya. Yoeti (2010) menyebutkan beberapa kriteria
sebagai wisatawan:
1. Mereka yang mengadakan perjalanan untuk pertemuan (meeting) atau sebagai utusan
untuk keperluan tertentu (ilmiah, diplomatik, keagamaan, dan olahraga).
2. Mereka yang melakukan perjalanan untuk usaha (business).
3. Mereka yang melakukan perjalanan untuk tujuan bersenang-senang (travel for pleasure),
kunjungan keluarga (family reason), dan menyembuhkan suatu penyakit (travel for health).
4. Penumpang yang datang berkunjung dengan kapal pesiar, walau tinggal kurang dari 24
jam.
Secara spesifik, Anggraeni (2011) mengatakan bahwa efektivitas komunikasi pemasaran
dapat dipengaruhi oleh karakteristik individu yang terdiri dari usia, jenis kelamin, pendidikan,
pendapatan dan motivasi. Karateristik individu tersebut dapat mempengaruhi strategi komunikasi
pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan.
Promosi Pariwisata Bahari
Promosi merupakan bagian dari strategi pemasaran yang sering dikenal dengan istilah four
P’s yaitu produk (product), harga (price), distribusi (place), dan promosi (promotion). Promosi
adalah bagian dari komunikasi yang terdiri dari pesan-pesan perusahaan yang didesain untuk
menstimulasi terjadinya kesadaran (awarness), ketertarikan (interest), dan berakhir dengan
tindakan pembelian (purchase) yang dilakukan oleh pelanggan terhdap produk atau jasa (Kotler
2003). Pariwisata bahari membutuhkan promosi sebagai upaya memperkenalkan potensi bahari
kepada calon wisatawan. Melalui aktivitas promosi tersebutlah, calon wisatawan diharapkan dapat
berkunjung dan menikmati potensi bahari. Adapun tujuan promosi menurut Sukmawati et al (2013)
adalah memengaruhi calon wisatawan untuk mau berkunjung serta menjaga agar wisatawan
selalu ingat dan berkeinginan untuk melakukan kunjungan kembali. Promosi bagi instansi yang
bergerak di bidang pariwisata bertujuan untuk memperkenalkan, menginformasikan, membujuk,
dan mempengaruhi calon wisatawan untuk mau berkunjung serta menjaga agar wisatawan selalu
ingat dan berkeinginan untuk melakukan kunjungan kembali. Oleh karena itu, pesan atau informasi
mengenai daya tarik suatu wisata tersebut harus dikemas semenarik mungkin agar wisatawan
pada akhirnya dapat membeli produk tersebut atau dengan kata lain calon wisatawan dapat
mengunjungi objek wisata tersebut.
Berikut adalah lima jenis bauran promosi yang dilakukan dengan promosi pariwisata
bahari:
1. Periklanan (advertising)
Iklan menurut Kusumastuti (2012) merupakan model komunikasi yang dapat
menjangkau publik secara luas. Iklan juga dapat digunakan untuk membangun image jangka
panjang dan juga mempercepat quick sales karena ditayangkan berulang-ulang. Menurut
Morissan (2010) media iklan dikategorikan menjadi tiga yaitu media penyiaran, media cetak,
dan media internet.
Penelitian mengenai efektifitas iklan dalam mempromosikan pariwisata telah dilakukan
oleh Zaman (2014). Berdasarkan penelitian tersebut didapatkan data bahwa Dinas Pariwisata
Kabupaten Berau telah menggunakan media penyiaran, media cetak dan media internet
dalam mempromosikan pariwisata bahari yang ada Kabupaten Berau. Dilihat dari ketiga
media tersebut, media elektronik dinilai paling efektif karena bersifat langsung dan kuat. Media
elektronik dinilai membuat pariwisata bahari di Kabupaten Berau semakin terangkat.
2. Penjualan tatap muka (personal selling)
Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon
pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk
pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan
membelinya. Menurut Kusumastuti (2012) personal selling, merupakan alat promosi yang
paling efektif pada siklus terakhir dari proses pembelian. Hal ini terjadi karena personal selling
dapat membuat hubungan interaktif secara dekat, sehingga dapat mengenal konsumen
secara lebih dalam dan lebih baik, sehingga dapat memberikan respon yang tepat.
4
Penelitian yang dilakukan Putra dan Tinambunan (2013) menunjukan bahwa teknik
personal selling yang efektif dalam sebuah promosi pariwisata yang ditampilkan haruslah
dengan pelayanan yang baik. Pelayanan yang baik tersebut bisa tercapai apabila promosi dan
informasi yang disampaikan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Salah satu yang harus
dilakukan untuk mancapai pelayanan yang baik tersebut adalah dengan menempatkan
seorang travel consultan yang ahli dibidangnya dalam kegiatan promosi yang dilakukan,
karena teknik promosi menggunakan teknik personal selling bersifat promosi langsung.
3. Promosi penjualan (sales promotion)
Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai
insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan/atau
meningkatkna jumlah barang yang dibeli pelanggan. Menurut Stanton (1996) promosi
penjualan direncanakan untuk menambah dan mengkoordinasikan kegiatan penjualan
personal dan periklanan. Promosi penjualan meliputi antara lain kegiatan pembuatan pameran
di toko, menyelenggarakan pameran dagang, membagikan contoh, premi atau kupon-kupun
“cents-off” (untuk pembulatan harga ke bawah).
4. Hubungan masyarakat dan publisitas (public relations and publicity)
Public relation merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk
mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan
tersebut. Kusumastuti (2012) berpendapat bahwa alat promosi ini dapat menarik perhatian
khalayak ramai jika memiliki kredibilitas yang tinggi dan tidak memasukan unsur penjualan,
jadi hanya sebagai pemberi informasi.
Hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Zaman (2014) menunjukan bahwa
peran hubungan masyarakat (humas) mampu mengangkat pariwisata bahari di Kabupaten
Berau. Promosi yang dilakukan pemerintah setempat yaitu dengan mengadakan pemilihan
duta wisata yang bertugas ke luar daerah Berau untuk mempromosikan potensi seni budaya
dan pariwisata bahari Berau dan menjadi humas sebagai pembicara di berbagai media.
5. Pemasaran langsung (direct marketing)
Direct marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang
memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan
atau transaksi di sembarang lokasi. Dalam direct marketing, komunikasi promosi ditujukan
langsung kepada konsumen individual, dengan tujuan agar pesan-pesan tersebut ditanggapi
konsumen yang bersangkutan baik melalui telepon, pos, atau dengan datang ke tempat
langsung ke tempat pemasar (Kusumastuti 2012)
Efektivitas Promosi Melalui Twitter
Promosi adalah bagian dari komunikasi yang terdiri dari pesan-pesan perusahaan yang
didesain untuk menstimulasi terjadinya kesadaran (awarness), ketertarikan (interest), dan berakhir
dengan tindakan pembelian (purchase) yang dilakukan oleh pelanggan terhdap produk atau jasa
(Kotler 2003). Efektivitas komunikasi adalah salah satu elemen yang menjadi indikator
keberhasilan komunikasi (Wahyuni 2014) Komunikasi dinilai efektif bila rangsangan yang
disampaikan dan dimaksudkan oleh pengirim berkaitan erat dan identik atau sama dengan
rangsangan yang diterima dan dipahami oleh penerima. Salah satu langkah yang dapat dilakukan
oleh produsen atau pemasar didalam menciptakan dan mengembangkan komunikasi efektif
terhadap konsumen, yaitu: memilih media dalam komunikasi pesan. Pemasar dapat memilih dua
jenis dari saluran komunikasi yaitu komunikasi personal dan komunikasi nonpersonal. Komunikasi
personal adalah komunikasi yang melibatkan tatap muka. Komunikasi nonpersonal adalah
komunikasi yang melibatkan media seperti media cetak (poster, baliho, dan pamflet), media siaran
(televisi dan radio), dan media internet (website, facebook, dan twitter).
Media promosi mempunyai peranan yang tinggi dalam mempromosikan pariwisata bahari.
Melalui media, kegiatan promosi menjadi mudah dan cepat dikenal oleh calon wisatawan. Apalagi
sekarang muncul media baru sebagai alat untuk mempromosikan pariwisata bahari yaitu media
internet. Media internet ini dinilai cara yang efektif karena mudah dan murah serta kegunaannya
sudah melekat di kalangan orang-orang zaman sekarang ini. Media internet ini juga membantu
biro perjalanan dalam mempromosikan pariwisata serta memasarkan produknya. Internet
digunakan oleh biro perjalanan untuk menjangkau dan melayani calon wisatawan sebagai
5
konsumennya. Salah satu media yang termasuk media internet adalah media sosial. Media sosial
memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan media terdahulu yaitu media berbagi aktifitas,
media berbagi pengetahuan, media untuk memperluas jejaring dan komunitas dan media
penyebaran informasi. Aktivitas online dapat dilakukan melalui media sosial dengan mengirimkan
pesan-pesan dan feedback dengan menggunakan kemampuan daya tarik pesan untuk memicu
khalayak. Media sosial juga mampu menyebarkan informasi dengan cepat dan daya jangkau yang
luar biasa dibandingkan media manapun (Sulianta 2014).
Media tidak dapat berperan aktif dalam mempromosikan pariwisata jika pesannya tidak
dapat sampai ke calon wisatawan. Oleh sebab itu Tampubolon (2014) menyimpulkan bahwa
efektif atau tidaknya promosi suatu pariwisata yang dilakukan dapat dilihat dari kejelasan dalam
penyampaian informasi promosi, tepat atau tidaknya komunikasi yang dilakukan dan keterbukaan
dalam bentuk pelayanan. Kejelasan dalam penyampaian informasi dianggap penting dalam
melakukan kegiatan promosi oleh karena itu Kusumastuti (2012) menyatakan bahwa dalam
mengembangkan komunikasi pemasaran secara efektif terdapat delapan langkah, yang salah
satunya yaitu merancang pesan. Perancangan pesan menjadi salah satu aspek pada promosi
melalui media sosial yang dapat menentukan efektivitas media sesuai dengan kriteria yang telah
disebutkan sebelumnya.
Pesan yang terkandung dalam kegiatan promosi pariwisata tidak akan sampai ke calon
wisatawan apabila tidak cerdas dalam memilih media sebagai media promosi. Terdapat hubungan
nyata antara dimensi rancangan pesan, ragam media yang digunakan, serta frekuensi
penyampaian pesan dengan efektivitas komunikasi pemasaran (Amalia 2012). Ragam media yang
digunakan adalah bentuk komunikasi pemasaran yang digunakan untuk mempromosikan
produk/perusahaan tersebut, dan frekuensi penyampaian pesan adalah jumlah berapa kali suatu
pesan komunikasi pemasaran tersebut diperlihatkan. Riset yang berkembang menyatakan bahwa
untuk mengukur efektivitas internet yang dalam hal ini melalui media sosial dapat dilihat dari
frekuensi kunjungan pelanggan terhadap suatu akun media sosial produk, frekuensi pesan dan
feedback, tingkat daya tarik pesan, lama kunjungan, serta jalan yang ditempuh untuk mencapai
situs-situs media sosial tertentu (Shimp 2003).
Media internet yang digunakan sebagai media promosi cukup beragam seperti facebook,
twitter, instagram, path, blog, dan website. Munculnya media internet ini merupakan sebuah
inovasi dalam mempromosikan pariwisata bahari yang dilakukan pelaku usaha wisata, salah
satunya adalah melalui twitter sebagai media promosi. twitter merupakan salah satu jenis media
sosial yang menyediakan layanan jejaring sosial dan microblogging (blogging ringkas). Para
pengguna memakai twitter untuk berkirim pesan dan membaca pesan yang tidak lebih dari 140
karakter. Istilah yang digunakan untuk mengirimkan pesan disebut tweet. Banyaknya pengguna
twitter menjadi bukti bahwa media sosial ini menjadi tempat yang kaya dalam bersosialisasi dan
juga menjadi ladang bisnis online yang menjanjikan.
Perancangan pesan menjadi salah satu aspek pada promosi melalui media sosial yang
dapat menentukan efektivitas media. Hasil akhir dari aktivitas promosi adalah untuk mendapatkan
seseorang untuk membeli suatu produk maupun jasa. Untuk menjangkau tujuan promosi dapat
menggunakan konsep AIDA (attention), mempertahankan ketertarikan (interest), membangkitkan
keinginan (desire), dan menggerakkan tindakan (action). Adapun secara rinci aspek-aspek AIDA
adalah sebagai berikut
1. Perhatian (Attention)
Cara untuk menarik perhatian calon wisatawan dengan cara merancang berbagai
media – media yang komunikatif sehingga dapat menginformasikan berbagai macam
keunikan dan daya tarik objek wisata bahari (Muskitta et al 2013). Misalnya, dengan cara
membuat headline yang menarik dan kreatif untuk menarik perhatian calon wisatawan.
Penggunaan layout yang menarik juga dapat menarik perhatian calon wisatawan untuk
mencari informasi di media promosi tersebut.
2. Ketertarikan (Interest)
Penggunaan perangkat kreatif tidak secara langsung dapat menarik perhatian
orang kecuali iklan itu sendiri yang berhasil meraih rasa ketertarikan mereka. Rasa tertarik
mungkin dapat dimunculkan dengan memasukan foto atau gambar keindahan objek wisata
bahari dalam media promosi. Penggunaan foto atau gambar mengenai keindahan atau
panorama pariwisata bahari membuat calon wisatawan tertarik untuk mencari tahu lebih
6
jauh mengenai pariwisata bahari tersebut. Kalimat-kalimat yang mengandung informasi
membujuk juga dapat membuat calon wisatawan tertarik mencari tahu tentang pariwisata
bahari.
3. Keinginan (Desire)
Cara untuk menghadirkan keinginan calon wisatawan agar mengunjungi pariwisata
bahari melalui kata-kata penjelas yang mampu menggambarkan keunikan pariwisata
tersebut dengan pariwisata lain. Penggunaan foto atau gambar yang memperjelas
keunikan pariwisata itu sendiri juga dapat meningkatkan keinginan calon wisatawan untuk
mengunjungi pariwisata tersebut.
4. Tindakan (Action)
Action atau usaha untuk menimbulkan aksi adalah dengan cara membujuk
wisatawan untuk datang ke objek wisata ataupun mengadakan promosi yang terus
menerus sehingga dapat mengingatkan wisatawan agar nantinya memiliki keinginan untuk
berkunjung.
2.2 KERANGKA PEMIKIRAN
Pariwisata bahari merupakan salah satu jenis wisata minat khusus di mana calon
wisatawan memilih sebuah destinasi wisata tertentu sesuai dengan minat khusus dan spesifik.
Adanya minat khusus ini mengakibatkan hanya sebagian orang yang memiliki ketertarikan untuk
berwisata bahari sehingga diperlukan kegiatan promosi yang lebih kuat dan menarik dalam
mempromosikan pariwisata bahari. Hal inilah yang membuat pelaku usaha di bidang pariwisata
bahari menggunakan berbagai media dalam mempromosikan daya tarik wisata bahari, salah
satunya adalah menggunakan media sosial twitter. Pelaku usaha tersebut menggunakan twitter
sebagai media dalam melakukan aktivitas promosi yang dilihat dari dari frekuensi pesan, frekuensi
feedback pesan, tingkat daya tarik pesan, kejelasan informasi. Aktivitas promosi yang dilakukan
bertujuan untuk memberi informasi dan memperkenalkan produk berupa wisata bahari kepada
calon wisatawan yang selanjutnya akan berhubungan dengan efektivitas promosi yang dilihat
melalui konsep AIDA (Attention, Interest, Desire, Action). Sementara itu, hubungan wisatawan
terhadap keefektivitasan promosi dilihat dari karakteristik wisatawan yang terdiri dari umur, jenis
kelamin, tingkat pendidikan, tingkat pendapatan, dan motivasi. Karakteristik wisatawan tersebut
selanjutnya juga dapat berhubungan dengan efektivitas promosi yang dilakukan melalui media
sosial twitter dalam mempengaruhi wisawan untuk membeli produk wisata bahari.
Karakteristik Wisatawan





Umur
Jenis kelamin
Tingkat pendidikan
Tingkat pendapatan
Motivasi
Aktivitas Promosi




Frekuensi pesan
Frekuensi feedback pesan
Tingkat daya tarik pesan
Kejelasan informasi
Keterangan:
: berhubungan
Efektivitas Promosi
Konsep AIDA:
 Attention
 Interest
 Desire
 Action
7
2.3 Hipotesis
1. Terdapat perbedaan jenis kelamin dengan efektivitas promosi pada perusahaan pariwisata
bahari “Ibu Penyu”
2. Terdapat hubungan antara karakteristik wisatawan (umur, tingkat pendidikan, tingkat
pendapatan dan tingkat motivasi) dengan efektivitas promosi pada perusahaan pariwisata
bahari “Ibu Penyu”
3. Terdapat hubungan antara aktivitas promosi melalui twitter dengan efektivitas promosi pada
perusahaan pariwisata bahari “Ibu Penyu”
2.4 Definisi Operasional
1. Karakteristik wisatawan merupakan faktor-faktor yang terdapat pada diri seorang wisatawan
dan mempengaruhi diri wisatawan tersebut. Karakteristik konsumen dapat diukur melalui
beberapa variabel. Variabel tersebut meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, tingkat
pendapatan dan tingkat motivasi.
a. Usia adalah lama hidup responden pada saat penelitian dilakukan yang dihitung sejak hari
kelahiran yang dinyatakan dalam satuan tahun. Jenis data pada variabel ini adalah data
ordinal. Umur kemudian dikategorikan menjadi:
- Usia dewasa awal
- Usia pertengahan
- Usia tua
b. Jenis kelamin merupakan sifat fisik responden yang tercatat dalam kartu identitas, yaitu
laki-laki atau perempuan. Jenis kelamin termasuk data nominal. Laki laki (diberi kode 1),
dan perempuan (diberi kode 2)
c. Tingkat pendidikan adalah jenjang terakhir sekolah formal yang pernah diikuti oleh
konsumen sampai dengan waktu saat penelitian berlangsung. Tingkat pendidikan tersebut
diukur dengan menggunakan skala ordinal dan dikategorikan sebagai berikut:
- Rendah
- Sedang
- Tinggi
Skoring dilakukan dengan menggunakan rumus interval:
d. Tingkat pendapatan adalah pendapatan yang diperoleh responden setiap satu bulan.
Tingkat pendapatan termasuk data ordinal dan dikategorikan sebagai berikut:
- Rendah
- Sedang
- Tinggi
Skoring dilakukan dengan menggunakan rumus interval
e. Tingkat motivasi adalah faktor yang mendorong wisatawan untuk berwisata. Tingkat
motivasi termasuk data ordinal dan dikateegorikan sebagai berikut:
- Rendah
- Tinggi
Skoring dilakukan dengan menggunakan rumus interval
2. Aktivitas promosi mencakup segala upaya perusahaan yang bertujuan untuk memberi
informasi, menarik perhatian, dan selanjutnya memberi pengaruh meningkatnya penjualan
produk melalui pesan-pesan yang dikirim menggunakan twitter. Aktivitas promosi yang
dilakukan melalui media sosial twitter terdiri dari frekuensi pesan, frekuensi feedback pesan,
tingkat daya tarik pesan, kejelasan informasi. Indikator pada variabel ini meliputi:
a. Frekuensi pesan yaitu banyak dan rutinnya tweet yang dikirimkan admin melalui media
sosial twitter. Frekuensi pesan diukur dengan skala ordinal. Pengukuran indikator dilakukan
dengan memberikan enam petanyaan. Kriteria pengukuran yang digunakan adalah:
“selalu” (skor 4), “sering” (skor 3), “jarang” (skor 2), dan “tidak pernah” (skor 1). Hasil
akumulasi jawaban kemudian dikelompokkan menjadi tiga kategori:
- Rendah
: skor 6 – 11 (apabila responden jarang melihat
8
tweet yang di-posting admin twitter)
: skor 12 – 17 (apabila responden sering melihat
tweet yang di-posting admin twitter)
- Tinggi
: skor 18 –24 (apabila responden selalu melihat
tweet yang di-posting admin twitter)
b. Frekuensi feedback pesan yaitu banyak dan rutinnya admin membalas mention dan
merespon postingan yang dikirimkan followers “Ibu Penyu”. Frekuensi feedback pesan
diukur dengan skala ordinal. Pengukuran indikator dilakukan dengan memberikan empat
pertanyaan. Kriteria penilaian yang digunakan adalah: “selalu” (skor 4), “sering” (skor 3),
“jarang” (skor 2), dan “tidak pernah” (skor 1) . Hasil akumulasi jawaban kemudian
dikelompokkan menjadi tiga kategori:
- Rendah
: 4 – 7 (apabila admin twitter jarang membalas respon followers)
- Sedang
: 8 – 11 (apabila admin twitter sering membalas respon followers)
- Tinggi
: 12 – 16 (apabila admin twitter selalu membalas respon followers)
c. Tingkat daya tarik pesan merupakan kemampuan admin untuk menyampaikan informasi
promosi produk kepada followers dilihat dari komposisi warna, huruf, logo, gambar, dan
desain sehingga mendapat respon positif terhadap promosi penjualan yang disampaikan.
Tingkat daya tarik pesan diukur dengan skala ordinal. Pengukuran indikator dilakukan
dengan memberikan penilaian pada sepuluh pertanyaan dengan variasi jawaban: “sangat
setuju” (skor 4), “setuju” (skor 3), “tidak setuju” (skor 2), dan “sangat tidak setuju” (skor 1).
Hasil akumulasi jawaban kemudian dikelompokkan menjadi tiga kategori:
- Rendah
: skor 10 – 19 (apabila informasi yang disampaikan tidak menarik)
- Sedang
: skor 20 – 29 (apabila informasi yang disampaikan cukup menarik)
- Tinggi
: skor 30 – 40 (apabila informasi yang disampaikan sangat menarik)
d. Kejelasan informasi merupakan pemberian informasi yang jelas dan sesuai dengan
keadaan sebenarnya melalui media sosial twitter. Kejelasan informasi diukur dengan skala
ordinal. Pengukuran indikator dilakukan dengan memberikan penilaian pada delapan
pertanyaan dengan variasi jawaban “sangat setuju” (skor 4), “setuju” (skor 3), “tidak setuju”
(skor 2) ,dan “sangat tidak setuju” (skor 1). Hasil akumulasi jawaban kemudian
dikelompokkan menjadi tiga kategori:
- Rendah
: skor 8 – 15 (apabila responden tidak mengerti informasi yang di
disampaikan)
- Sedang
: skor 16 – 23 (apabila responden mengerti informasi yang
disampaikan)
- Tinggi
: skor 24 – 32 (apabila responden sangat mengerti informasi yang
disampaikan
-
Sedang
3. Efektivitas promosi menyatakan keberhasilan dan kinerja dari segi tercapai tidaknya tujuan
pada sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Efektivitas promosi mempengaruhi sikap
responden dalam merespon pesan-pesan yang disampaikan melalui media sosial twitter.
Pengukuran pada variabel ini menggunakan beberapa indikator:
a. Attention merupakan bentuk perhatian dan kesadaran akan keberadaan suatu produk.
Attention dapat dilihat melalui frekuensi responden mengakses media sosial twitter
sehingga menyadari aktivitas promosi produk pariwisata bahari biro perjalanan “Ibu Penyu”
di twitter. Skor untuk attention (6 – 24)
b. Interest merupakan ketertarikan yang muncul dalam diri konsumen akan suatu produk
karena telah sadar dan terdedah dengan promosi yang disampaikan melalui twitter. Interest
dapat dilihat dari tingkat rasa keingintahuan konsumen yang timbul setelah melihat aktivitas
promosi dari twitter “Ibu Penyu”. Skor untuk interest (25 – 43)
c. Desire adalah keinginan yang timbul karena adanya proses pertukaran yang menarik bagi
konsumen. Desire dapat dilihat dari keinginan membeli yang tumbuh setelah melihat twitter
“Ibu Penyu”. Skor untuk desire (44 – 56)
d. Action merupakan tindakan untuk membeli dengan melakukan suatu keputusan pembelian.
Action dapat dilihat dari tindakan membeli konsumen yang ditandai dengan aksi nyata
konsumen membeli produk setelah melihat aktivitas promosi melalui twitter “Ibu Penyu”.
Skor untuk action (57 - 72)
9
Keterangan:
Skoring dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠
3. PENDEKATAN LAPANGAN
3.1 Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dan didukung
dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dilakukan dengan wawancara mendalam
dengan informan dan observasi. Pendekatan kuantitatif yang digunakan adalah penelitian survai
kepada responden dengan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data primer
3.2 Lokasi Dan Waktu
Lokasi yang dipilih untuk penelitian ini adalah perusahaan biro perjalanan yang khusus
mengelola pariwisata bahari, yaitu Biro Perjalanan “Ibu Penyu” yang berlokasi di Jakarta.
Pemilihan Biro Perjalanan “Ibu Penyu” tersebut dilakukan secara sengaja (purposive) dengan
beberapa pertimbangan, yaitu 1) Biro Perjalanan “Ibu Penyu” merupakan biro perjalanan yang
khusus di bidang pariwisata bahari, 2) Biro Perjalanan “Ibu Penyu” menggunakan twitter sebagai
alat promosi utama dalam strategi dan pengembangan usahanya, 3) penggunaan twitter “Ibu
Penyu” sangat aktif dan sudah memiliki banyak followers.
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Desember 2014 sampai dengan Mei 2015. Penelitian
ini meliputi penyusunan proposal skripsi, kolokium, perbaikan proposal skripsi, pengambilan data
lapang, pengolahan dan analisis data, penulisan draft skripsi, uji petik, sidang skripsi, dan
perbaikan laporan skripsi.
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kuantitatif sebagai fokus utama dan data
kualitatif sebagai data pendukung. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan menggunakan
instrumen kuisioner yang diisi responden. Sementara data-data kualitatif diperoleh dengan
melakukan wawancara secara mendalam dengan pihak Biro Perjalanan “Ibu Penyu”. Data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa data primer dan data sekunder. Data primer adalah
data yang diperoleh melalui kuisioner yang ditujukan kepada responden, hasil wawancara dengan
pihak Biro Perjalanan “Ibu Penyu”, serta dokumen perusahaan. Data sekunder yang digunakan
dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai literatur yang relevan dengan penelitian ini, yaitu buku,
jurnal penelitian, skripsi, dan internet.
Adapun Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling dengan prosedur accidental sampling. Responden yang menjawab
pertanyaan kuisioner yaitu pengunjung akun twitter “Ibu Penyu”. Jumlah responden yang diambil
berjumlah 50 orang. Responden yang dipilih adalah pemilik aktif akun twitter dan mem-follow akun
twitter “Ibu Penyu”. Pemilihan responden dilakukan secara kebetulan (accidental sampling) dengan
memberikan kuisioner online kepada setiap akun yang mem-follow twitter “Ibu Penyu. Data yang
telah dikumpulkan nantinya akan diolah dan disimpulkan. Penyimpulan hasil penelitian dilakukan
dengan mengambil hasil analisis antar variabel yang konsisten. Seluruh hasil penelitian akan
dituliskan dalam rancangan skripsi.
3.3 Teknik Pengolahan Dan Analisis Data
Pengolahan data dilakukan setelah kuisioner terkumpul. Seluruh data di entry ke dalam
komputer dengan menggunakan program Microsoft Excell 2010 dan SPSS 16.0 for windows. Data
kemudian dianalisis menggunakan uji korelasi Rank Spearman. Uji korelasi Rank Spearman
digunakan untuk mengetahui hubungan antara aktivitas promosi dan karakteristik konsumen
wisata (umur, pendidkan, pendapatan, motivasi) dengan efektivitas promosi melalui media sosial
twitter. Sedangkan untuk mengetahui perbedaan jenis kelamin dari karakteristik konsumen wsiata
10
dengan efektivitas promosi menggunakan analisis data chi-square. Data-data hasil wawancara
kemudian digunakan sebagai penunjang dan data pendukung untuk melengkapi hasil statistik
tersebut
DAFTAR PUSTAKA
Amalia R. 2012. Hubungan efektivitas komunikasi pemasaran Agrowisata Kebun Raya Cibodas
dengan perilaku pengunjung. [Skripsi]. Bogor [ID]: Institut Pertanian Bogor. 81 hal.
Anggraeni VD. 2012. Hubungan pelaksanaan komunikasi pemasaran dengan perilaku pengunjung
(studi kasus Serambi Botani, Botani Square Bogor). [skripsi]. Bogor [ID]: Institut Pertanian
Bogor. 73 hal
Kemenparekraf. 2014. Newsletter Pariwisata Indonesia. [Internet]. [diunduh 2015 Jan 13]. 5(60): 120. Kemenparekraf. Tersedia pada: http://newsletter-pariwisataindonesia.com/Edisi60.zip
Kotler P. 2003.80 Konsep yang Harus Dipahami Setiap Manajer (Alih bahasa dari Bahasa Inggris).
Jakarta (ID): Erlangga. [Judul asli: Marketing Insight From A to Z]. hal
Kusumastuti YI. 2009. Komunikasi Bisnis. Bogor (ID): IPB Press. 198 hal
Morissan. 2010. Periklanan: Komunikasi Pemasaran Terpadu. Jakarta (ID): Kencana. 373 hal.
Putra ASE, Tinambunan WE. 2013. Analisis strategi kebijakan promosi dinas kebudayaan dan
pariwisata Provinsi Sumatera Barat. [Internet]. [diunduh 2014 Sep 25]. 1-13. Tersedia pada:
http://repository.unri.ac.id/xmlui/bitsream/handle/123456789/1427/Jurnal%20Angga%20So
nia%20Eko%20Putra%200601114031.pdf?sequence=1
Shimp, TA. 2003. Periklanan Promosi, Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu. Edisi
kelima (Alih bahasa dari Bahasa Inggris oleh Nurcahyo M). Edisi 5. Jiid 1. Jakarta (ID):
Erlangga. [Judul asli: Integrated Marketing Communication in Advertising, Promotion, Fifth
Edition]. 603 hal.
Sukmawati L, Andari R, Pancawati D. 2013. Pengaruh kinerja bauran promosi terhadap keputusan
menggunakan paket outbound di Ciwangun Indah Camp. [Internet]. [diunduh 2014 Sep 25].
Edisi
I:
1-17.
Tersedia
pada:
http://mpp.upi.edu/wp-content/uploads/bsk-pdfmanager/32_JURNAL-SKRIPSI-Liana-Sukmawati.pdf
Sutanto F. 2013. 101 Jurus Promosi Online Paling Top. Jakarta [ID]: Elex Media Komputindo. 210
hal.
Stanton WJ. 1996. Prinsip Pemasaran. Edisi ke-7 (Alih bahasa dari Bahasa Inggris oleh Sadu
Sundaru). Jakarta (ID): Erlangga. [Judul asli: Fundamentals of Marketing, seventh
edition]. 437 hal.
Tampubolon A. 2014. Promosi objek wisata Taman Hutan Raya Sultan Syarief Hasyim II
Kabupaten Siak dalam meningkatkan wisatawan. [Internet]. [diunduh 2014 Sep 12]. 1(2):
1-20. Tersedia pada: http://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/viewFile/2904/2815
[UU] Undang-undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Pariwisata
Wahyuni S. 2014. Efektivitas media komunikasi pemasaran agrowisata Kuntum Nurseries (Jl.
Raya Tajur No. 291, Bogor). [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. 73 hal.
Yoeti OA. 2008. Ekonomi Pariwisata, Introduksi, Informasi dan Aplikasi. Jakarta [ID]: Kompas
Media Nusantara. 292 hal
Yoeti OA. 2010. Dasar-dasar Pengertian Hospitaliti dan Pariwisata. Bandung [ID]: PT Alumni. 236
hal.
Zaman B. 2014. Peran dinas pariwisata dalam meningkatkan peningkatan asli daerah melalui
pariwisata di Kabupaten Berau. [Internet]. [diunduh 2014 Okt 4]. 2(1): 1-10. Tersedia pada:
http://ejorunal.ip.fisipunmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2014/03/JURNAL%20BAHRU%20ZAMAN%20(03-0114-02-54-38).pdf
11
LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN
Dengan hormat,
Saya Yunizar Sri Wulandari, Mahasiswi Sains Komunikasi dan Pengembangan
Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor, akan melakukan penelitian
mengenai “Efektivitas Promosi Melalui Twitter Pada Perusahaan Pariwisata Bahari
“Ibu Penyu””.
Kuesioner ini merupakan instrumen dari penelitian saya yang digunakan untuk
mengumpulkan data dari responden. Melalui kuesioner ini saya mengajukan beberapa
pertanyaan kepada Bapak/Ibu/Saudara, besar harapan saya pertanyaan-pertanyaan
tersebut dijawab dengan jujur. Informasi yang diterima dari kuesioner ini bersifat RAHASIA
dan hanya digunkan untuk keperluan penelitian. Atas waktu yang disiapkan untuk
pengisian kuesioner ini, saya mengucapkan terimakasih
DEPARTEMEN SAINS KOMUNIKASI DAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT
FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014
Nama Lengkap
Alamat
Alamat e-mail :
Nama Akun Twitter
No. Handphone
I.
:
:
:
:
Karakteristik Wisatawan
Isilah titik-titik di bawah ini dan berilah tanda silang (√) pada jawaban yang Anda anggap
benar!
1. Berapa umur Anda saai ini?..........................tahun
2. Sebutkan jenis kelamin Anda!
Laki-laki
Perempuan
3. Apa pendidikan terakhir Anda saat ini?
SMA/SMK/MA atau sederajat
D1/D2/D3
Sarjana
12
Pascasarjana
Doktor
Lainnya, sebutkan: ________
4. Berapa pendapatan anda dalam sebulan? (Uang saku, bagi anda yang belum
berpenghasilan)
≤ Rp 2.000.000
Rp 2.000.00 – Rp 3.000.000
Rp 3.000.000 – Rp 4.000.000
Rp 4.000.000 – Rp 5.000.000
Rp 5.000.000 – Rp 6.000.000
≥ Rp 6.000.000
5. Apa motivasi Anda dalam melakukan wisata bahari?
Sekedar bersantai dan berelaksasi
Untuk mengikuti kegiatan konservasi
Ingin menambah pengalaman dan teman baru
Ingin mendapat pengakuan dan penghargaan dari orang lain (gengsi)
Lainnya, sebutkan: ________
II.
Aktivitas Promosi
Petunjuk: Pilihlah jawaban dari pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda
(√) sesuai dengan keyakinan Anda
Keterangan : SL (Selalu), SR (Sering), dan JR (Jarang)
Pernyataan
No
Frekuensi Pesan
6.
Tweet yang di-posting admin muncul pada
pagi hari (07.00-12.00)
7. Tweet yang di-posting admin muncul pada
siang menjelang sore hari (12.00-18.00)
8. Tweet yang di-posting admin muncul pada
malam hari (19.00-21.00)
9. Tweet yang di-posting berisi informasi
mengenai wisata bahari di Indonesia
yang
di-posting
menyampaikan
10. Tweet
destinasi yang ditawarkan “Ibu Penyu”
11. Tweet yang di-posting menyampaikan harga
produk
Frekuensi Feedback Pesan
12. Admin twitter me-retweet pesan yang diposting follower yang berhubungan dengan
Biro Perjalanan “Ibu Penyu”
13. Admin twitter membalas mention yang
dikirimkan ke akun Biro Perjalanan “Ibu Penyu”
14. Admin twitter membalas mention followers
SL
SR
JR
TP
13
dengan jeda waktu yang cepat setelah mention
dikirim
Petunjuk: Pilihlah jawaban dari pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda
(√) sesuai dengan keyakinan Anda
Keterangan : SS (Sangat Setuju), S (Setuju), TS (Tidak Setuju), STS (Sangat Tidak
Setuju)
No
Pernyataan
SS
S
TS
STS
Daya Tarik Pesan
15. Username akun twitter “Ibu Penyu” mudah
diingat
16. Tagline akun twitter “Ibu Penyu” mudah diingat
17. Profile picture twitter “Ibu Penyu” menarik
18. Gambar penyu pada header akun twitter “Ibu
Penyu” menarik
19. Layout akun twitter “Ibu Penyu” menggunakan
warna yang sesuai
20. Tweet menggunakan hashtag yang menarik
21. Tweet dituliskan menggunakan variasi tanda
baca yang disesuaikan dengan konteks
kalimat
dituliskan
dengan
menyertakan
22. Tweet
emotion yang disesuaikan dengan konteks
kalimat
23. Gambar/foto yang di-posting melalui tweet
dapat dilihat dengan jelas (high resolution)
24. Akun twitter “Ibu Penyu” terhubung ke
beberapa
media
sosial
selain
twitter
(instagram, facebook, dsb)
Kejelasan Informasi
25. Tweet berisi informasi harga produk
26. Tweet berisi destinasi wisata yang dipasarkan
“Ibu Penyu”
27. Tweet berisi tanggal keberangkatan perjalanan
yang “Ibu Penyu” kelola
28. Tweet berisi cara pemesanan paket wisata
29. Tweet berisi informasi mengenai pariwisata
bahari di Indonesia
30. Tweet berisi foto/gambar pariwisata bahari
31. Tweet yang di-posting menyampaikan evenevent tertentu yang diadakan “Ibu Penyu”
32. Tweet berisi testimoni atau komentar followers
“Ibu Penyu” yang sudah membeli produk
tersebut
III.
Efektivitas Promosi
Petunjuk: Pilihlah jawaban dari pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda
(√) sesuai dengan keyakinan Anda
Keterangan :
SL (Selalu), SR (Sering), JR (Jarang), TP (Tidak Pernah)
14
No
Pernyataan
SL
SR
JR
TP
Unsur Attention
33. Saya menyadari bahwa saya telah mem-follow
akun twitter “Ibu Penyu”
34. Saya melihat tweet yang di-posting “Ibu
Penyu” di halaman timeline saya
35. Saya memperhatikan profile picture yang
dipasang oleh “Ibu Penyu”
36. Saya memperhatikan gambar/foto di-posting di
timeline
37. Setelah saya mem-follow twitter “Ibu Penyu”
saya mengetahui produk yang ditawarkan “Ibu
Penyu”
38. Setelah saya mem-follow twitter “Ibu Penyu”
saya mengetahui informasi mengenai wisata
bahari
Jika setelah menyadari keberadaan Twitter “Ibu Penyu” Anda membaca tweet yang
di-posting “Ibu Penyu” dan tampak di halaman timeline, maka Anda mengerjakan
pertanyaan no 38-43.
Petunjuk: Pilihlah jawaban dari pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda
(√) sesuai dengan keyakinan Anda
Keterangan : SL (Selalu), SR (Sering), JR (Jarang), TP (Tidak Pernah)
No
Pernyataan
SL
SR
JR
TP
Unsur Interest
39. Saya membaca setiap tweet yang di-posting
oleh “Ibu Penyu”
40. Saya membuka profile picture twitter yang
dipasang oleh “Ibu Penyu”
41. Saya membuka gambar/foto yang di-posting
oleh “Ibu Penyu”
42. Saya melakukan retweet terhadap tweet “Ibu
Penyu” yang menarik
43. Saya memberi tanda favorite untuk tweet yang
saya anggap menarik
44. Saya merasa tertarik dengan informasi
mengenai
paket
wisata
dari
“Ibu
Penyu”setelah membaca tweet yang di-posting
Jika setelah membaca setiap tweet yang di-posting yang tampak di halaman timeline
Anda memilki keinginan membeli dan atau melakukan interaksi oleh pihak “Ibu
Penyu” maka Anda mengerjakan pertanyaan no 44-47
Petunjuk: Pilihlah jawaban dari pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda
(√) sesuai dengan keyakinan Anda
Keterangan :
SL (Selalu), SR (Sering), JR (Jarang), TP (Tidak Pernah)
15
No
Pernyataan
SL
SR
JR
TP
Unsur Desire
45. Saya mengirimkan mention kepada twitter “Ibu
Penyu” untuk menanyakan destinasi yang
ditawarkan “Ibu Penyu”
46. Saya mengirimkan mention kepada twitter “Ibu
Penyu” untuk menanyakan harga paket wisata
yang ditawarkan
47. Saya mengirimkan mention kepada twitter “Ibu
Penyu”
untuk
menanyakan
tanggal
keberangkatan
48. Saya menghubungi kontak yang ada di bio
twitter biro perjalanan “Ibu Penyu” untuk
melakukan pemesanan
Jika setelah memiliki keinginan membeli dan atau melakukan interaksi dengan pihak
Biro Perjalanan “Ibu Penyu” Anda melakukan pembelian produk maka Anda
mengerjakan pertanyaan no 49-50
Petunjuk: Pilihlah jawaban dari pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda
(√) sesuai dengan keyakinan Anda
Keterangan :
SL (Selalu), SR (Sering), JR (Jarang), TP (Tidak Pernah)
No
Pernyataan
SL
SR
JR
TP
Unsur Action
49. Saya melakukan pembelian paket wisata di
biro perjalanan “Ibu Penyu”
50. Saya mengajak teman untuk membeli paket
wisata di “Ibu Penyu”
51. Saya mengajak kerabat untuk membeli paket
wisata di “Ibu Penyu”
52. Saya mengirimkan mention ke twitter “Ibu
Penyu” yang berisi pendapat setelah membeli
paket wisata di biro perjalanan“Ibu Penyu”
53. Saya mem-posting status/foto di akun media
sosial (path, instagram, facebook, dsb) saat
menggunakan paket wisata “Ibu Penyu”
dengan menghubungkannya kepada akun
twitter “Ibu Penyu”
54. Apakah ada saran dan kritik Anda untuk pengembangan media promosi Biro Perjalanan
“Ibu Penyu”?.........................................................................................
................................................................................................................................
16
Panduan Pertanyaan Wawancara Informan
Gambaran tentang Biro Perjalanan “Ibu Penyu”
1. Mengapa nama “Ibu Penyu” dilipih sebagai nama dari biro perjalanan itu sendiri?
2. Apa visi, misi, dan tujuan dibentuknya usaha biro perjalanan “Ibu Penyu”?
3. Apa latar belakang berdirinya biro perjalanan “Ibu Penyu”?
4. Apa saja paket yang ditawarkan dari biro perjalanan “Ibu Penyu”?
5. Apa saja destinasi yang dijadikan sebagai wisata dalam biro perjalanan “Ibu Penyu”?
6. Mengapa memilih wisata bahari sebagai sektor yang digeluti?
7. Apa saja strategi pemasaran yang dilakukan “Ibu Penyu” dalam menarik wisatawan?
8. Kapan biasanya waktu wisawan banyak memesan produk wisata?
9. Kapan biasanya waktu yang sepi pemesanan?
10. Media-media apa saja yang digunakan dalam pemasaran biro perjalanan “Ibu Penyu”?
11. Mengapa menggunakan twitter sebagai media promosi?
12. Bagaimana perkembangan pemasaran paket wisata “Ibu Penyu”melalui media-media
promosi?
13. Selain media, apa saja kegiatan yang dilakukan “Ibu Penyu” untuk mempromosikan produk
itu sendiri?
14. Berapa biaya promosi yang dikeluarkan oleh biro perjalanan “Ibu Penyu”?
15. Berapa omset yang didapatkan dari penjualan paket wisata biro perjalanan “Ibu Penyu”?
16. Apa saja kendala dalam pemasaran yang dilakukan?
PETA LOKASI BIRO PERJALANAN “IBU PENYU”
17
OUTLINE SKRIPSI
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Masalah Penelitian
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Kegunaan Penelitian
2. PENDEKATAN TEORITIS
2.1 Tinjauan Pustaka
2.2 Kerangka Pemikiran
2.3 Hipotesis
2.4 Definisi Operasional
3. PENDEKATAN LAPANGAN
3.1 Metode Penelitian
3.2 Lokasi dan Waktu
3.3 Teknik Pemilihan Responden dan Informan
3.4 Jenis Data dan Teknik Pengumpulan Data
3.5 Teknik Pengolahan dan Analisis Data
4. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN
4.1 Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
4.2 Media Promosi Biro Perjalanan “Ibu Penyu”
5. AKTIVITAS PROMOSI DAN KARAKTERISTIK RESPONDEN
5.1 Aktivitas Promosi
5.1.1 Frekuensi Pesan
5.1.2 Frekuensi Feedback Pesan
5.1.3 Daya Tarik Pesan
5.1.4 Kejelasan Informasi
5.2 Karakteristik Konsumen Wisata
5.2.1 Umur
5.2.2 Jenis Kelamin
5.2.3 Tingkat Pendidikan
5.2.4 Tingkat Pendapatan
5.2.5 Motivasi
6. EFEKTIVITAS PROMOSI BIRO PERJALANAN “IBU PENYU”
6.1 Attention
6.2 Interest
6.3 Desire
6.4 Action
7. HUBUNGAN AKTIVTAS PROMOSI DAN KARAKTERISTIK KONSUMEN
TERHADAP EFEKTIVITAS PROMOSI “IBU PENYU” MELALUI TWITTER
7.1 Hubungan Aktivitas Promosi dengan Efektivitas Promosi
7.1.1 Hubungan Frekuensi Pesan dengan Efektivitas Promosi
7.1.2 Hubungan Frekuensi Feedback Pesan dengan Efektivitas Promosi
7.1.3 Hubungan Tingkat Daya Tarik Pesan dengan Efektivitas Promosi
7.1.4 Hubungan Kejelasan Informasi dengan Efektivitas Promosi
7.2 Hubungan Karakteristik Responden dengan Efektivitas Promosi
8. PENUTUP
8.1 Simpulan
8.2 Saran
9. DAFTAR PUSTAKA
10. LAMPIRAN
11. RIWAYAT HIDUP
WISATA
Download