ANALISIS KOMPETENSI (PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL) GURU SEKOLAH DASAR YANG BERKUALIFIKASI AKADEMIK D-IV/ S1 DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2007 . (di Susun oleh : Dra. Zahra Chairani. M.Pd ) I. PENDAHULUAN LPMP merupakan suatu lembaga unit pelaksana teknis Departeman Pendidikan Nasional yang dipimpin oleh seorang kepala yang berdasarkan (Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI nomor 087/ dan 044 ) tahun 2003 berada dibawah tanggung jawab Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Ditjendikdasmen). Dalam peranannya untuk mencapai Standar Nasional Pendidikan, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) bertugas untuk membantu Pemerintah Daerah dalam bentuk supervisi, bimbingan, arahan, saran, dan bantuan teknis kepada satuan pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan non formal, dalam berbagai upaya penjaminan mutu satuan pendidikan, (PP 19, 2005). Pembinaan yang selama ini dilakukan oleh LPMP pada guru-guru Sekolah Dasar belum membedakan kualifikasi pendidikan, yang dalam hal ini kualifikasi pendidikan guru Sekolah Dasar di Kalimantan Selatan masih sangat heterogen. Umumnya pendidikan minimal terdapat pada sebagian kecil guru adalah lulusan SPG (Sekolah Pendidikan Guru)/ sederajat dan KPG (Kursus Pendidikan Guru), sebagian besar berpendidikan D2 , D3 dan S1. Adanya persyaratan untuk memperoleh sertifikat profesi melalui uji kompetensi bagi guru yang sudah memiliki kualifikasi minimum diploma empat (DIV) atau sarjana (S1) berdasarkan PP nomor 18 tahun 2007 pasal 2, menunjukkan Artikel Hasil Penelitian LPMP 07/tim LPMP/file: zch bahwa kualifikasi akademik saja belum mencukupi persyaratan untuk memperoleh sertifikasi profesi. Sedangkan uji kompetensi dikembangkan dari standar kompetensi secara utuh dari empat kompetensi utama, yaitu kompetensi pedagogik; kepribadian; sosial dan profesional. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru (Permen Diknas nomor 16: 2007). Pendapat Baskoro Poedjinoegroho Direktur SMA Kanisius Jakarta menyatakan bahwa hampir separuh dari lebih kurang 2,6 juta guru di Indonesia tidak layak mengajar. Kualifikasi dan kompetensinya tidak mencukupi untuk mengajar di sekolah. Lebih dari 27000 guru ditingkat Sekolah dasar di Kalimantan Selatan yang kualifikasi akademiknya masih heterogen, dan belum diketahui kompetensi yang dimiliki mereka. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1293 orang guru Sekolah Dasar telah memiliki kualifikasi pendidikan akademik D-IV / S1 dan tersebar di 13 (tiga belas) Kabupaten / Kota Kalimantan Selatan (LPMP: 2007). Akan tetapi kualifikasi akademik ini belum memiliki jaminan bahwa para guru tersebut telah memiliki kompetensi seperti yang kita harapkan. Berdasarkan penjelasan diatas, dalam upaya melaksanakan penjaminan mutu pendidikan sebagaimana tertera dalam fungsi LPMP (1) , (2) , (3) dan (4), diperlukan adanya informasi tentang sejauh mana kompetensi guru Sekolah Dasar yang sudah memiliki kualifikasi akademik D-IV / S1 di Kalimantan Selatan dalam kompetensi pedagogik dan profesional. Dengan demikian sangat diperlukan adanya penelitian yang dapat memberikan informasi secara deskriptif tentang kompetensi kedua hal tersebut dalam suatu penelitian yang berjudul ANALISIS KOMPETENSI (PEDAGOGIK DAN PROFESIONAL) GURU SEKOLAH DASAR Makalah Laporan Hasil Penelitian Mahing /file:Zc/2008 2 YANG BERKUALIFIKASI AKADEMIK D-IV/ S1 DI PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2007 . Berdasarkan uraian di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimanakah kompetensi pedagogik guru Sekolah Dasar yang telah berkualifikasi akademik D-IV/S1 di Kalimantan Selatan ? 2. Bagaimanakah kompetensi professional guru Sekolah Dasar yang telah berkualifikasi akademik D-IV/S1 di Kalimantan Selatan ? Dengan demikian dapat dirumuskan bahwa tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi dari hasil analisis data tentang : a. Kompetensi pedagogik guru Sekolah Dasar yang telah berkualifikasi akademik D-IV/S1 di Provinsi Kalimantan Selatan b. Kompetensi profesional guru Sekolah Dasar yang telah berkualifikasi akademik D-IV/S1 di Provinsi Kalimantan Selatan Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi : Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) agar dapat menentukan gerak langkah dan sebagai bahan masukan atau dasar untuk menyusun kebijakan-kebijakan dan program-program, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota di seluruh Kalimantan Selatan : sebagai bahan informasi dan menentukan langkah-langkah kebijakan guna pembinaan dalam upaya meningkatkan profesionalisme guru-guru Sekolah Dasar di Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota.dan pemberdayaan KKG berdasarkan rekomendasi yang diberikan dari hasil penelitian ini. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Makalah Laporan Hasil Penelitian Mahing /file:Zc/2008 3 Dalam PP 19 tahun 2005., dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam hal ini ada 8 (delapan ) lingkup Standar Nasional Pendidikan : yaitu “ (a)standar isi; (b) standar proses; (c) standar kompetensi lulusan; (d) standar pendidik dan tenaga kependidikan; (e) standar sarana dan prasarana;(f) standar pengelolaan; (g) standar pembiayaan; dan (h) .standar penilaian pendidikan. Dari ke-delapan Standar Nasional Pendidikan tersebut yang sangat berkaitan erat dengan tugas –tugas seorang pendidik dan menjadi landasan teori dalam penelitian adalah standar pendidik dan tenaga kependidikan (1) Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. (2) Kualifikasi akademik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.alam hal ini Pendidik pada SD/MI, atau bentuk lain yang sederajat memiliki: Kualifikasi akademik pendidikan minimum diploma empat (D-IV) atau sarjana (S1), berlatar belakang pendidikan tinggi di bidang pendidikan SD/MI, kependidikan lain, atau psikologi; dan memiliki sertifikat profesi guru untuk SD/MI Dari kedua pasal tersebut, melaksanakan proses pembelajaran merupakan kompetensi pedagogik dan ciri dari kompetensi profesional yang harus dimiliki guru. 2.2 PROFESIONALISME GURU Guru merupakan jabatan yang memerlukan keahlian khusus. Pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang tanpa memiliki keahlian sebagai guru. Makalah Laporan Hasil Penelitian Mahing /file:Zc/2008 4 Oleh karena itu untuk menjadi seorang guru diperlukan syarat-syarat khusus yang sekarang tertulis dalam standar pendidik. Berdasarkan UU guru dan dosen dalam UU no. 14/2005 dinyatakan bahwa Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Sardiman (2004) menyatakan bahwa guru sebagai tenaga profesional di bidang pendidikan, disamping memahami hal-hal yang bersifat filosofis dan konseptual, harus juga mengetahui dan melaksanakan hal-hal yang bersifat teknis, terutama dalam kegiatan mengelola dan melaksanakan interaksi belajar mengajar. Wolmer dan Mills dalam Sardiman (2004) menyatakan bahwa pekerjaan itu baru dikatakan sebagai profesi jika memenuhi kriteria atau ukuran sebagai berikut: 1. Memiliki spesialisasi dengan latar belakang teori yang luas 2. Merupakan karier yang dibina secara organisatoris 3. Diakui masyarakat sebagai pekerjaan yang mempunyai status profeional Sedangkan Wetsby dan Gibson dalam Sardiman (2004) mengemukakan ciriciri keprofesian di bidang kependidikan sebagai berikut: 1. Diakui oleh masyarakat dan layanan yang diberikan itu hanya dikerjakan oleh pekerja yang dikategorikan sebagai suatu profesi. 2. Dimilikinya sekumpulan bidang ilmu pengetahuan sebagai landasan dari sejumlah teknik dan prosedur yang unik. Makalah Laporan Hasil Penelitian Mahing /file:Zc/2008 5 3. Diperlukan persiapan persiapan yang sengaja dan sistematis, sebelum orang itu dapat melaksanakan pekerjaan profesional. 4. Dimiliki mekanisme untuk menyaring sehingga orang yang berkompeten saja yang dibolehkan bekerja. 5. Dimiliki organisasi profesional untuk meningkatkan layanan kepada masyarakat. Pengertian profesi dan ciri-ciri tersebut membawa pengaruh yang sangat besar pada kompetensi yang harus dimiliki guru. Oleh karena itu kualitas dari kompetensi yang dimiliki guru sangat penting untuk dipetakan dan pembinaan berdasarkan hasil pemetaan tersebut. 2.3 KOMPETENSI GURU Kompetensi (competency) guru dapat diartikan sebagai kebulatan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang diwujudkan dalam bentuk perangkat tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang guru untuk memangku jabatan guru sebagai profesi. Sertifikasi bagi guru akan diperoleh apabila guru telah memenuhi kualifikasi akademik dan lulus uji kompetensi. Ujian tersebut mencakup kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional, yang dalam pelaksanaannya lebih terfokus pada penilaian portoflio. Penelitian ini hanya mengkaji dua kompetensi yaitu kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional 1) Kompetensi Pedagogik Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan yang berkenaan dengan pemahaman peserta didik dan pengelola pembelajaran yang mendidik dan dialogis. Secara substantif kompetensi ini mencakup kemampuan pemahaman terhadap peserta Makalah Laporan Hasil Penelitian Mahing /file:Zc/2008 6 didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Berdasarkan Permendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang standar kompetensi guru kelas SD/MI yang dijabarkan dari kompetensi inti guru dan kompetensi guru kelasSD/MI sebagai berikut : 1. Menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional dan intelektual a. Memahami karakteristik peserta didik usia sekolah dari yang berkaitan dengan aspek fisik, intelektual, sosial-emosional, moral, spiritual, dan latar belakang sosial budaya b. Mengidentifikasi potensi peseta didik usia sekolah dasar dalam lima mata pelajaran SD/MI c. Mengidentifikasi kemampuan awal peserta didik usia sekolah dasar dalam lima mata pelajaran SD/MI d. Mengidentifikasi kesulitan peserta belajar usia sekolah dasar dalam lima mata pelajaran SD/MI 2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik a. Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik terkait dengan lima mata pelajaran SD/MI b. Menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam lima mata pelajaran SD/MI c. Menerapkan pendekatan pembelajaran tematis , khususnya di kelas awal SD/MI 3. Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang pengembangan yang diampu a. Memahami prinsi-prinsippengembangan kurikulum b. menentukan tujuan lima mata pelajaran SD/MI c. Menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan lima mata pelajaran SD/MI 4. Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik a. Memahami prinsip-prinsip perancangan pembelajaran yang mendidik b. Mengembangkan komponen-komponen rancangan pembelajaran c. Menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam kelas,laboratorium, maupun lapangan d. Melaksanakan pembelajaran yang mendidik dikelas, dilaboratorium dan di lapangan e. Menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan lima mata pelajaran SD/ MI untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh f. Mengambil keputusan transaksional dalam lima mata pelajaran SD/MI sesuai dengan situasi yang berkembang. Makalah Laporan Hasil Penelitian Mahing /file:Zc/2008 7 5. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunkasi potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki a. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran 6. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimiliki a. Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mendorong peserta didik mencapai prestasi belajar secara optimal b. Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran untuk mengaktualisasikan potensi peserta didik, termasuk kreativitasnya 7. Berkomunikasi secara efektif , empatik, dan santun dengan peserta didik a. Memahami berbagai strategi berkomunikasi yang efektif, empatik dan santun, baik lisan maupun tertulis. b. Berkomuninkasi secara efektif, empatik dan santun dengan peserta didik dengan bahasa yang khas dalam interaksi pembelajaran yang terbangun secara siklikal dari (a) penyiapan kondisi psikologis peserta didik, (b) memberikan pertanyaan atau tugas undangan kepada peserta didik untuk merespon, (c) respons peserta didik, (d) reaksi guru terhadap respon peserta didik, dan seterusnya 8. Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar a. memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar sesuai dengan karakteristik lima mata pelajaran SD/MI b. Menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar yang penting untuk dinilai dan dievaluasi sesuai dengan karakteristik lima mata pelajaran SD/MI c. Menentukan prosedur penilaian dan evalusi proses dan hasil belajar d. Mengembangkan instrumen penilaian dan evaluais proses dan hasil belajar. e. Mengadministrasikan penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan menggunakan instrumen f. Menganalisis hasil penilaian proses dan hasil belajar untuk berbagai tujuan g. Melakukan evaluasi proses dan hasil belajar 9. Memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran a. Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk menentukan ketuntasan belajar b. Menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untk merancang program dan remedial pengayaan 10. Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran a. Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan b. Memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan dan pengembangan lima mata pelajaran SD/MI c. Melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran lima mata pelajaran SD/MI Ke sepuluh kompetensi pedagogik merupakan kompetensi yang harus dimiliki guru dan dapat dilaksanakan secara profesional. Implementasi kemampuan pedagogik tersebut, secara terintegratif akan tercermin pada pengelolaan kegiatan pembelajaran Makalah Laporan Hasil Penelitian Mahing /file:Zc/2008 8 di kelas antara lain memiliki kemampuan mengelola proses belajar mengajar secara efektif. Kegiatan tersebut di mulai dari kemampuan guru membuka pelajaran, melakukan kegiatan inti sampai pada menutup kegiatan.dan melakukan evaluasi. 2) Kompetensi Profesional Kompetensi professional merupakan kemampuan yang berkenaan dengan penguasaan materi pembelajaran bidang studi secara luas dan mendalam yang mencakup penguasaan substansi isi materi kurikulum matapelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materi kurikulum tersebut, serta menambah wawasan keilmuan sebagai guru. Berdasarkan Permendiknas nomor 16 tahun 2007 standar kompetensi guru kelas SD/MI dijabarkan dari kompetensi inti guru dan kompetensi guru kelas SD/MI untuk nomor urut 20 sampai pada nomor urut 24: Menguasai materi, struktur konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu Mengingat guru SD pada umumnya adalah guru kelas yang kemampuannya dituntut untuk penguasaan pada kelima mata pelajaran yang diampunya. Oleh karena itu kemampuan dalam menguasai materi, struktur konsep, dan pola pikir keilmuan untuk mata pelajaran matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia dan PKn tersebut di atas, sekaligus merupakan kisi-kisi tes untuk mengukur kompetensi profesional yang mendukung mata pelajaran yang diampu. Untuk melakukan pengukuran terhadap kedua kompetensi tersebut, maka dibuat indikator-indikator yang merupakan ciri-ciri dari kompetensi yang harus dimiliki guru tersebut. Dengan demikian tes kemampuan akademik maupun pernyataan -pernyataan pada instrumen yang digunakan dalam penelitian ini sudah sesuai untuk mengukur kemampuan guru dan dianggap valid secara content (isi). Makalah Laporan Hasil Penelitian Mahing /file:Zc/2008 9 3) Pengelolaan Kelas Guru sekolah Dasar pada umumnya adalah guru kelas, artinya guru harus dapat mengajarkan berbagai mata pelajaran. Guru tidak hanya dituntut untuk menyelesaikan bahan pelajaran yang telah ditetapkan, tetapi guru harus menguasai dan menghayati secara mendalam semua materi yang akan diajarkan. Oleh karena itu dalam memberikan materi pelajaran guru mempunyai peranan dan tugas sebagai pengelola proses belajar mengajar di kelas yang dituntut banyak inisiatif dan penuh kreativitas. Jadi penguasaan terhadap materi pelajaran mutlak dimiliki oleh seorang guru sekolah dasar (Zainal Aqib: 2002). Dalam pengelolaan karakteristik siswa, sehingga pembelajaran guru diharapkan dapat mengenal dengan mudah dapat memilih media, dan sumber belajar yang sesuai dengan materi yang diajarkan, serta dapat menggunakan bahasa lisan dan tertulis secara baik dan benar. Salah satu kelemahan dasar biasanya terjadi dalam kegiatan belajar mengajar justru terletak pada inti aktivitas kegiatan itu sendiri, yaitu pelaksanaan kegiatan belajar mengajar yang melibatkan guru dan siswa serta interaksinya satu sama lain. ((Zainal Aqib: 2002). Dengan demikian guru harus menguasai berbagai metode dan strategi belajar mengajar. Memiliki kemampuan untuk memilih metode dan pendekatan yang sesuai dengan materi pelajaran, aspek kemampuan siswa, lingkungan dan kondisi setempat, kemudian meranang menjadi suatu program pembelajaran yang baik. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran ditutup dengan melakukan refleksi , membuat rangkuman dan memberikan tugas-tugas sebagai tindaklanjut kegiatan. Makalah Laporan Hasil Penelitian Mahing /file:Zc/2008 10 3. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang; (Sujana ; 2001). Penelitian ini bermaksud untuk memperoleh gambaran apa adanya dari suatu fenomena yang berada dalam konteks penelitian yaitu upaya mengumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai kompetensi yang dimiliki guru sekolah dasar yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan sudah berkualifikasi akademik D-IV/ S1 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian ini menggunakan sebagian dari populasi sebagai sasaran penelitian yang disebut dengan sampel. Menurut Sujana (2001) , sampel adalah sebagian populasi terjangkau yang memiliki sifat yang sama dengan populasi. Kalimantan Selatan terdiri dari 13 (tiga belas) kabupaten/kota. Sampel diambil dari 12 kabupaten/kota dengan 15 % dari jumlah populasi guru Sekolah Dasar yang sudah memiliki kualifiasi akademik D-IV / S1 . Sedangkan satu Kabupaten/Kota, yaitu Banjarbaru tidak dijadikan sampel penelitian, akan tetapi diambil sebagai daerah uji coba untuk menguji validitas instrumen penelitian. Pengambilan sample berdasarkan pada proporsional sampling yaitu suatu cara pengambilan sample dengan mengambil prosentase 15 % dari populasi (Suharsimi:1997) . Dari jumlah guru yang memenuhi persyaratan dalam penelitian ini berjumlah 1293 orang yang tersebar di 13 kabupaten/kota yang akan dijadikan sasaran penelitian. Jumlah tersebut dikurangi 82 orang yaitu jumlah guru yang terdapat di Kota Banjarbaru sebagai tempat untuk uji coba, sehingga populasi berjumlah 1211 orang. Dengan demikian sample penelitian berjumlah 182 orang yaitu 15% dari populasi. Pengambilan sample diambil secara acak atau random sampling. Makalah Laporan Hasil Penelitian Mahing /file:Zc/2008 11 Sedangkan pengambilan data untuk mendapatkan informasi tentang kompetensi pedagogik yang terintegrasi dalam pelaksanaan pembelajaran dilakukan dengan observasi / pengamatan di kelas. Pengambilan sub sampel dilakukan berdasarkan teknik Purposive Sampling yaitu teknik yang digunakan bila peneliti mempunyai pertimbangan tertentu yang sesuai dengan tujuan penelitian. (Sujana: 2001). Untuk keperluan observasi kelas diambil sebanyak 30 guru yang tersebar dari sampel yang telah ada, untuk pemerataannya digunakan rumus berdasarkan pendapat Sujana yang menyatakan bahwa, dengan melihat kenyataan bahwa dalam populasi tersebut terdapat sub-sub populasi yang bervariasi secara horizontal (Soepeno: 1997). Tabel 1: Sebaran Sampel dan Sub Sampel di 12 Kabupaten / Kota di Kalimantan Selatan Dari Jumlah Populasi No. Nama Kabupaten Jumlah Populasi Jumlah sampel (15 % Jumlah sub sampel (Spl) dari populasi) (berdasarkan perhitungan dengan rumus) 31 5 1. Banjar 205 2. Tala 71 11 2 3. Batola 146 22 3 4. Tapin 47 7 1 5. HSS 65 10 1 6. HST 21 3 1 7. HSU 79 12 2 8. Tabalong 75 11 2 9. Kotabaru 79 12 2 10. Tanah bumbu 81 12 2 11. Balangan 25 4 1 12. Banjarmasin 317 48 8 Jumlah 1211 182 30 Sampel yang diambil guna keperluan observasi kelas pada setiap kabupaten kabupaten/kota berdasarkan purposive sampling dengan penyebaran sampel diambil Makalah Laporan Hasil Penelitian Mahing /file:Zc/2008 12 dari daerah pinggiran, pertengahan , dan pusat kota. Pengambilan sampel penelitian untuk daerah pingiran, pertengahan , maupun pusat kota dilakukan secara acak atau random. 3.2 Prosedur Penelitian Prosedur penelitian mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: Penelusuran dokumen /data akademik kualifikasi Kegiatan Pendahuluan Penelitian lapangan Pengolahan dan analisis data Penulisan Laporan Pendahuluan Pengumpulan data guru SD yang berkualifikasi akademik S1/sederajat a. Pembuatan instrumen penelitian : kuesioner, lembar observasi, tes akademik 5 mata pelajaran b. Seminar Proposal Penelitian c. Uji coba instrumen penelitian dan penggandaan d. Pemilihan sampel dan Penentuan peta wilayah untuk sampel observasi kelas (purposive) a. Penyebaran instrumen kompetensi b. tes kemampuan c. Observasi kelas . c. Wawancara a. Tabulasi data b. analisis data hasil tabulasi c. Penyusunan/pilihan rekomendasi kebijakan berdasarkan hasil analisis data a. Draf awal laporan hasil penelitian b.Perbaikan /pembahasan draft awal c. Seminar hasil penelitian d. Revisi dan penyusunan draft akhir laporan hasil penelitian dan executive summary Kegiatan Akhir a. Penggandaan laporan hasil penelitian dan tindak lanjut b. Publikasi rekomendasi hasil penelitian Kegiatan c. Program tindaklanjut Pendahuluan Gambar 1 : Bagan prosedur Penelitian a. Pengumpulan data Makalah Laporan Hasil Penelitian Mahing /file:Zc/2008 13 Alat pengumpul data adalah : instrumen, format observasi kelas, tes, dan format wawancara . Instrumen penelitian di susun berdasarkan pada kisi-kisi yang memuat indikator-indikator pencapaian kompetensi paedagogik dan profesional berdasarkan standar kompetensi guru. Setiap indikator dibuat minimal 1 (satu) alat ukur dalam bentuk pernyataan. b. Validasi Instrumen dan Validasi Tes Uji coba instrumen kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional serta tes kemampuan akademik dilakukan pada 82 orang guru Sekolah Dasar yang tidak termasuk sampel penelitian.di Kota Banjarbaru . Validasi instrumen dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment Karl Pearson dan perhitungannya dilakukan dengan program SPSS versi 11.00 secara komputerisasi. Butir pernyataan yang diujicobakan dari variabel kompetensi pedagogik dan profesional guru SD sebanyak 386 butir dengan menggunakan skala Likert. Setelah hasil uji coba, dijumpai 4 (empat) pada butir pernyataan yang tidak valid, maka butir pernyataan pada instrumen berjumlah 378 butir. Validitas tes tentang kemampuan akademik tentang wawasan pendidikan, IPA, Matematika, IPS, PKn dan Bahasa Indonesia dilakukan dengan melihat pada tingkat kesukaran dan daya pembeda butir soal c. Analisis Data Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih yaitu penelitian deskriptif, maka analisis data yang diperoleh dari instrumen digunakan statistika deskriptif sederhana . Dengan membandingkan rata-rata hitung dengan Mean ideal (Mi) dan Standar deviasi ideal (Sdi) dari masing-masing komponen, ditetapkan kualifikasi Makalah Laporan Hasil Penelitian Mahing /file:Zc/2008 14 SR = Sangat Rendah R = Rendah T = tinggi , ST = sangat tinggi dapat dilihat pada tabel berikut : . Tabel : Kriteria Penetapan Tingkat Kualifikasi Posisi rata-rata hitung > Mi + sdi Rentang Nilai > 3.00 Keterangan Sangat tinggi Mi < X ≤ Mi + Sdi 2.50 < X ≤ 3.00 Tinggi Mi – Sdi < X ≤ Mi 2.00 < X ≤ 2.50 Rendah X 2.00 Sangat Rendah X Mi – sdi d. Analisis Data Kemampuan Akademik Kemampuan akademik yang dilaksanakan dengan menggunakan alat ukur tes dalam bentuk pilihan ganda dengan 4 (empat) pilihan. Setiap jawaban salah diberi skor 0 (nol), dan jika benar diberi skor 1 (satu). Analisis hasil tes akademik dilakukan berdasarkan kualifikasi skala lima(Tapilouw, 1991:271) . Baik Sekali, Baik, Cukup, Kurang, Sangat kurang /gagal 4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. KOMPETENSI PEDAGOGIK dan PROFESIONAL N Kabupaten Pedagogik /Kota o No. Aspek yang ditingkatkan 1. Kota Banjarma sin Kualifikasi tinggi (2,94). 2. Barito Kuala (Batola) Kualifikasi Sangat tinggi (3,05) (1) Memanfaatkan Kualifikasi teknologi tinggi (2,74). informasi dan komunikasi dalam pembelajaran (1,99) (2) Aspek melakukan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan kualitas pembelajaran (1,99) (1) memanfaatkan Kualifikasi teknologi tinggi informasidan (2,88). Makalah Laporan Hasil Penelitian Mahing /file:Zc/2008 perlu 15 Profesional Aspek yang ditingkatkan perlu (1) Kemampuan menggunakan alat peraga, alat hitung, dan komputer (2,41) (2) Mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber (2,39) (3) Memanfaatkan TIK dalam berkomunikasi (1.78) (4) Memanfaatkan TIK untuk mengembangkan diri (1.86) (1)Kemampuan menggunakan alat peraga , alat hitung dan komputer komunikasi dalam pembelajaran (1,79) 3. 4. Hulu Sungai Selatan HSS ) Tanah Bumbu 5. Tanah Laut 6. Kotabaru Kualifikasi tinggi (2.66) (1)memanfaatkan Kualifikasi sangat tinggi (3.32). (1) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran (2.28) Kualifikasi sangat tinggi (3.05). Kualifikasi sangat tinggi (3. 23). (1) Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran (2. 01) Kualifikasi tinggi (2,93). Kualifikasi sangat tinggi (3. 24) ----------------- 7. Tapin kualifikasi sangat tinggi (3. 18). 8. Hulu Sungai Utara Balangan Kualifikasi sangat tinggi (3. 23 ) kualifikasi 9. teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran (1,96) ( sangat tinggi ----------------------- Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran (1.78) (3. 14). 16 (1) (2) Kualifikasi tinggi (2.99). (1) Mampu menggunakan alat peraga, alat hitung , dan komputer (2.34) (2) Mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber (2.24) Makalah Laporan Hasil Penelitian Mahing /file:Zc/2008 Kualifikasi tinggi (2,87 (2.35) (2) Memanfaatkan TIK untuk mengembangkan diri (2.10) (3) Memanfaatkan TIK dalam berkomunikasi (1.95) (1) Kemampuan menggunakan alat peraga , alat hitung dan komputer (2.34) (2) melakukan penelitian tindakan kelas (2.48) (3) Mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber (2.44) (4) Memanfaatkan TIK untuk mengembangkan diri (2.15) Kualifikasi tinggi (2,88). Kualifikasi sangat tinggi (3. 23 kualifikasi tinggi (2.84). Memanfaatkan TIK dalam berkomunkasi (2.12) Memanfaatkan TIK untuk mengembangkan diri (2.38) ( 1) Memanfaatkan TIK dalam berkomunkasi ( 1.93) (2) Memanfaatkan TIK untuk mengembangkan diri (2.16) (1) Memanfaatkan TIK dalam berkomunikasi (2.35) (1) Mampu menggunakan alat peraga, alat hitung , dan komputer (2.34) (2) Mengikutikemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber (2.24) (3) Memanfaatkan TIK dalam berkomunikasi ( 2.00) (4) Memanfaatkan TIK untuk mengembangkan diri (1.98) Memanfaatkan TIK dalam berkomunikasi (2.34 (1) mampu menggunakan alat peraga , alat hitung, dan komputer (2.45) (2) Melakukan penelitian tindakan kelas ( 2.22) (3) Memanfaatkan TIK untuk mengembangkan diri (2.32) (4) mampu menggunakan alat peraga , alat hitung, dan komputer (2.45) (5) Melakukan penelitian tindakan kelas ( 2.22) (6) Memanfaatkan TIK untuk mengembangkan diri (2.32) 1 Kabupaten Banjar Kualifikasi sangat tinggi (3. 05). Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran (2.09) Kualifikasi tinggi (2.79). (1) Memanfaatkan TIK untuk mengembangkan diri (2.11) (2) Memanfaatkan TIK dalam berkomunikasi (1.99) (3) Memanfaatkan TIK untuk mengembangkan diri (2.11) (4) Memanfaatkan TIK dalam berkomunikasi (1.99) 1 Hulu Kualifikasi tinggi (2,97). kualifikasi tinggi (2.65). 1. Sungai Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran (1.42) (1) Mampu menggunakan alat peraga, alat hitung, dan komputer (2.23) Sedangkan hal yang sangat perlu ditingkatkan, berada pada kualifikasi sangat rendah pada aspek sbb: (1) Memanfaatkan TIK dalam berkomunikasi (1.48) (2) Memanfaatkan TIK untuk mengembangkan diri (1.24) kualifikasi tinggi (2.96). Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran (2.03) kualifikasi tinggi (2.73). 0. Tengah 1 Tabalong 2. Analisis Provinsi Rata-rata provinsi menunjukkan skor rata-rata 3,11 dengan Pemanfaatan teknologi Rata-rata informasi dan provinsi komunikasi dalam menunjukkan pembelajaran ( 2.05) skor rata-rata 2,86 dengan Makalah Laporan Hasil Penelitian Mahing /file:Zc/2008 17 (1) Mampu mengunakan alat peraga, alat hitung, dan komputer (2.35) (2) Mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber (2.45) (3) Memanfaatkan TIK dalam berkomunikasi (2.08) (4) Memanfaatkan TIK untuk mengembangkan diri (1.98) (5) Mampu mengunakan alat peraga, alat hitung, dan komputer (2.35) (6) Mengikuti kemajuan zaman dengan belajar dari berbagai sumber (2.45) memanfaatkan TIK untuk berkomunikasi dan mengembangkan diri kualifikasi ratarata sangat tinggi. kualifikasi tinggi 4. 2 KEMAMPUAN AKADEMIK Hasil tes kemampuan akademik untuk wawasan pendidikan, Matematika, IPA, Bahasa Indonesia, PKn dan IPS dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel : Rata-rata Nilai Kemampuan Akademik No. Kab /kota Urut 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. Banjarmasin Banjar Barito Kuala HSS HST HSU Balangan Kotabaru Tabalong Tanah Bumbu Tanah Laut Tapin Propinsi W.Pend Mat IPA 36.67 53.67 40.00 42.86 32.33 38.89 40.00 41.67 49.17 32.73 46.11 43.94 42.38 39.95 53.15 53.17 42.50 72.22 50.69 54.17 60.42 41.67 61.11 62.12 40.48 53.24 B.Ind Nilai Rata- Rata 32.20 58.33 39.03 33.33 27.00 23.33 29.17 37.50 39.02 41.82 28.79 33.06 19.87 33.36 PKn IPS 58.14 69.68 59.14 55.56 62.22 42.41 69.44 61.11 53.70 58.03 62.96 67.68 50.79 59.15 53.96 62.77 60.91 42.42 46.97 50.00 58.33 57.02 68.18 60.33 72.73 58.24 68.82 67.20 67.78 81.48 67.59 63.89 73.15 72.73 75.00 79.80 63.49 70.21 B.Ind PKn IPS Kurang Cukup Tabel : Kualifikasi Kemampuan Akademik No. Kab /kota Urut 1. Banjarmasin 2. Banjar 3. 4. Barito Kuala HSS 5. HST 6. HSU 7. Balangan W.Pend Sangat Kurang Sangat Kurang Sangat Kurang Sangat Kurang Sangat Kurang Sangat Kurang Sangat Makalah Laporan Hasil Penelitian Mahing /file:Zc/2008 Mat IPA Sangat Kurang Sangat Kurang Sangat Kurang Sangat Kurang Cukup Sangat Kurang Sangat 18 Kualifikasi Sangat Kurang Kurang Sangat Kurang Kurang Sangat Kurang Kurang Sangat Kurang Kurang Sangat Sangat Kurang Kurang Sangat Cukup Kurang Kurang Sangat Sangat Kurang Cukup Kurang Cukup Kurang Cukup Sangat Kurang Baik Sangat Kurang Cukup Sangat Kurang 8. Kotabaru 9. Tabalong 10. 11. Tanah Bumbu Tanah Laut 12. Tapin 13. Propinsi Kurang Sangat Kurang Sangat Kurang Sangat Kurang Sangat Kurang Sangat Kurang Sangat Kurang Kurang Kurang Sangat Kurang Kurang Kurang Sangat Kurang Sangat Kurang Kurang Sangat Kurang Sangat Kurang Sangat Kurang Sangat Kurang Sangat Kurang Sangat Kurang Kurang Sangat Kurang Sangat Kurang Cukup Kurang Sangat Kurang Cukup Kurang Cukup Cukup Cukup Kurang Cukup Sangat Kurang Cukup Kurang Kurang Kurang Cukup Hasil analis tersebut menunjukkan bahwa : Kemampuan akademik pada wawasan pendidikan ternyata sangat kurang untuk semua responden (100%) di setiap kabupaten /kota . 4. 3 HASIL OBSERVASI KELAS. Pengamatan dilakukan pada beberapa aspek, pra pembelajaran, kegiatan inti pembelajaran dan penutup. Tabel : Hasil analisis Observasi Kelas N O INDIKATOR HASIL ANALISIS JML MEAN 210 3.56 Sangat Baik Penguasaan materi pembelajaran 403 3.55 Sangat Baik 621 3.55 Sangat Baik 289 3.44 Sangat Baik 337 3.79 Sangat Baik E. F. Pendekatan/strategi pembelajaran Pemanfaatan sumber belajar/media pembelajaran Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa Penilaian proses dan hasil belajar Penggunaan bahasa 201 230 3.59 3.90 Sangat Baik Sangat Baik III PENUTUP 90 3.64 Sangat Baik I PRAPEMBELAJARAN II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN A . B. C. D. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru Sekolah Dasar yang berkualifikasi akademik S1/D-4 di Kalimantan Selatan sudah menunjukkan hasil yang cukup menggembirakan. Makalah Laporan Hasil Penelitian Mahing /file:Zc/2008 19 5. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 KESIMPULAN Kesimpulan hasil penelitian ini adalah : (a) Kompetensi pedagogik menunjukkan kualifikasi sangat tinggi, dan secara substansi kemampuan dalam pelaksanaan pembelajaran menunjukkan kualifikasi sangat tinggi. Sedangkan komponen-komponen pedagogik yang masih perlu perbaikan dan peningkatan adalah komponen memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (b) Kompetensi profesional secara umum menunjukkan kualifikasi sangat tinggi , sedangkan kompetensi profesional yang berhu-bungan dengan materi pembelajaran bidang studi khususnya dalam pengetahuan tentang wawasan pendidikan menunjukkan bahwa 100% guru di 12 kabupaten di Kalimantan Selatan memiliki kompetensi sangat kurang dan kompetensi kurang untuk 5 (lima ) mata pelajaran, matematika, IPA, IPS, PKn, dan Bahasa Indonesia. Sedangkan komponen-komponen yang masih perlu perbaikan dan peningkatan adalah komponen mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dan penelitian tindakan kelas. 5.2 REKOMENDASI Berdasarkan kesimpulan diatas, maka rekomendasi yang disampaikan kepada pada (a) Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP ) Provinsi Kalimantan Selatan, dan (b) Dinas Kabupaten /Kota di Seluruh Kalimantan Selatan sebagai berikut: (a) Perlu adanya program-program yang memuat kegiatan-kegiatan guna mengembangkan Kompetensi pedagogik guru dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. Makalah Laporan Hasil Penelitian Mahing /file:Zc/2008 20 (b) Perhatian pemerintah daerah/ dinas pendidikan setempat untuk melengkapi sarana dan prasarana guna peningkatan kemampuan guru dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi. (c) Perlunya program kegiatan sebagai upaya meningkatkan kompetensi pengembangan profesional guru secara berkelanjutan utamanya dalam kemampuan melakukan penelitian tindakan kelas. (d) Perlunya program kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan guru dalam pengetahuan tentang wawasan pendidikan, dan 5 (lima) mata pelajaran yang diampu guru SD selaku guru kelas. (e) Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu dasar bagi LPMP untuk memberikan rekomendasi pada Dinas Pendidikan Nasional Kabupaten/Kota sebagai bahan perbaikan pada kompetensi pedagogik, profesional dan kemampuan akademik guna peningkatan kompetensi guru di setiap kabupaten/kota DAFTAR KEPUSTAKAAN Arikunto, S. 1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi revisi V. Rineka Cipta. Jakarta . Depdiknas. 2005. Standar Nasional Pendidikan. Jakarta Depdiknas . 2005. Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 Tentang Profesionalisme Guru dan Dosen . Jakarta Depdiknas . 2007 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 tahun 2007 Tentang Stándar Kualifikasi akademik dan Kompetensi Guru . Yakarta Depdiknas . 2007 Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 tahun 2007 Tentang Sertifikasi Bagi guru Dalam Jabatan . Jakarta Latjompoh, M. 2000. “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Biologi SMU Pokok Bahasan Sistem Koordinasi Berorientasi Strategi Belajar (Rehearsal, Makalah Laporan Hasil Penelitian Mahing /file:Zc/2008 21 Elaborasi, Organisasi)”. Tesis Magister, Tidak Dipublikasikan. Surabaya: PPS. Universitas Negeri Surabaya. Moleong , 2000, Metodologi Penelitian Kulitatif, Penebit PT. Remaja Rosdakarya Bandung . Sardiman, A,M. 2004. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar . PT. Raja Grafindo Persada, Yakarta . Sudjana & Ibrahim. 2001. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Penerbit Sinar Baru Bandung . Soepeno, B. 1997 Statistik Terapan Dalam Penelitian Pendidikan . Rineka Cipta. Jakarta Ilmu-Ilmu Sosial dan Technikatama Consultant. 2006. Analisis Kompetensi Guru SD/MI Se Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Tahun Anggaran 2006. Laporan Akhir Pemda Kabupaten Hulu Sungai Selatan.. Tidak diterbitkan. Kab. HSS. Aqib, Z. 2002. Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran. Penerbit Insan Cendekia. Surabaya. ........................... 2006. Hasil Sosialisasi Sertifikasi Guru di Surabaya. Tidak diterbitkan Makalah Laporan Hasil Penelitian Mahing /file:Zc/2008 22