BAB VI RIBOSOM DAN SINTESIS PROTEIN I

advertisement
BAB VI
RIBOSOM DAN SINTESIS PROTEIN
I.
PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan tentang ribosom sebagai salah satu organela dalam
sel, karakterisasi fisik dan kimianya serta fungsinya secara umum dalam proses
sintesis protein.
Setelah mengikuti pokok bahasan ini diharapkan mahsiswa dapat
menjelaskan karakterisasi salah satu organela sel yaitu ribosom dan menjelaskan
peran ribosom dalam sintesis protein.
II.
MATERI
A. RIBOSOM
Setiap sel hidup mempunyai ribosom. Ribosom mempunyai ukuran
yang sangat kecil dan dapat dilihat dengan bantuan rnikroskop. Ribosom
memungkinkan translasi terjadi yaitu suatu transkripsi mRNA diterjemahkan
dan protein disintesis tergantung dari informasi yang ada didalamnya. Ribosom
secara aktif mengkoordinasi dan membantu proses sintesis polipeptida dan
berperan secara aktif sebagai pusat aktivitas banyak proses didalam sel.
Ribosom pada prokaryotes tersebar dalam sitoplasma, sementara pada
eukaryotes ribosom juga melekat pada membran sel. Retikulum endoplasma
kasar (Rough Endoplasmic Reticulum) adalah suatu suatu retikulum
endoplasma dimana banyak ditemukan ribosom melekat padanya, sementara
retikulum endoplasma yang tidak mengandung ribosom disebut Retikulum
endoplasma halus (Smooth Endopiasinic Reticulum) (Gambar 6.1). Selain itu
ribosom juga terdapat pada mitokondria dan kloroplas. Sintesis protein terjadi
pada semua tipe ribosom ini. Virus tidak memiliki ribosom, oleh karena itu virus
menggunakan ribosom sel induk (host) untuk menerjemahkan informasi
genetik.
B. KARAKTERISASI RIBOSOM
Karakterisasi Fisik
Monomer atau sub unit ribosom dapat diidentifikasi dengan mengukur
nilai pengendapannya dengan sentrifugasi kecepatan tinggi. Dalam kondisi
standar, monosom dan sub unit berada dalam keadaan equilibrium (titik
dimana perubahan tidak ditemukan lagi) pada daerah tertentu dalam suatu
suspensi. Suatu partikel atau molekul akan berada dalarn posisi tertentu dalam
urutan densitas tergantung pada ukuran bentuk dan bobot molekul. Setiap
partikel atau molekul mempunyai koefisien sedimentasi yang dinyata
dinyatakan dalam
Unit Svedberg (S).
Gambar 6.1. Bagian dari sel hati tikus yang menunjukkan retikulm
m enoplasma
kasar dan halus (Avers, 1982).
Ribosom E. coli
co adalah 70S dan ini dijadikan standar untuk pengukuran
monosom dan sub unit ribosom
ri osom dan sumber dan spesies yang lain (Gambar
6.2.). Ribosom E. coli terdiri dan sub unit besar 50S dan sub unit kecil 30S.
Jumlah nilai S dan sub unit selalu lebih besar daripada nilai S monosomnya.
Ribosom prokaryotes selain E. coli juga 70S, sementara untuk
ntuk eukaryotes
adalah 80S. Sub unit ribosom sitoplasma eukaryotes terdiri dan sub unit besar
60S dan sub unit kecil 40S (Tabel 6.1).
Ribosom mitokondria dan kloroplas
k
juga terdiri dari dua sub unit
ribosom. Ribosom mitokondna bervariasi dari
da ukuran 55S pada
da hewan sampai
80S pada beberapa protozoa dan jamur. Ribosom kloroplas
k oroplas adalah 70S pada
semua sel hijau (Tabel 6.2.).
Tabel 6.1. Karakteristik ribosome sitoplasma (Avers, 1982)
rRNA dalam
No.Protein
Subunits
dalam Subunit
Prokaryotes
70S
30S
16S
21
Eukaryotes
80S
50S
23S,5S
32
32-34
40S
18S
~30
60Sa
25-28S, 5S,
~50
5.8S
a
rRNA path sub unit 60S hewan adalah 28S, sementara pada tanaman, jamur
dan protista adalah 25-26S
25
Sumber
Ribosom
UnitsRibosom
Tabel 6.2. Ribosom Organel a (Avers, 1982)
Suniber
Subunit
Ribosom Subunit
Subunit
Monomer kecil
besar
.
Subuni
kecil
Mitokondria
-Hewan
55-60S
30-35S
a Standar acuan adalah komponen dan monomer ribosom E.coli ,
rRNA dan
t besar
.
Mitokondria
40-45S
12-13S
tikus dan yeast b
Tidak diketahui rRNA .yang mana yang berasal dan kedua sub unit 55. Ada
kemungkinan bahwa kedua rRNA berada pada tiap partikel 55S yang kemungkinan
merupakan monomernibosom yang ash.
Gambar 6.2. Struktur ribosom E. coli (Weaver dan Hedrick, 1993)
Karaktcrisasi Kimia
Ribosom terdiri dari 50-80 protein yang berbeda serta 3-4 molekul RNA. Tiap sub unit
memiliki serangkaian makromolekul yang berbeda dan unik. Protein ribosom
prokaryotes terkarakterisasi lebih baik dibandingkan eukaryotes termasuk jumlah
absolut protein dalam tiap sub unitnya. Akan tetapi rRNA pada prokaryotes dan
eukaryotes secara relatif sudah terkarakterisasi dengan baik. Sub unit kecil ribosom
terdiri dari satu molekul RNA dan sub unit besar terdiri dari minimal dua molekul RNA.
rRNA juga diidentifikasi berdasarkan nilai S-nya. rRNA adalah rantai polinukleotida
tunggal dimana pada daerah tertentu mengalami lipatan yang menyebabkan formasi
untai ganda. Hal ini disebabkan karena adanya ikatan hidrogen antara pasangan basa
yang saling berkomplementer.
C. SINTESIS PROTEIN
Ketepatan terbentuknya protein-protein baru memegang peranan yang sangat
penting selama berlangsungnya proses seluler. Asam amino terbentuk sesuai dengan
instruksi genetik dan ribosom memfasilitasi proses translasi dimana messenger RNA
(mRNA) diterjemahkan sesuai dengan informasi genetik yang dikodenya.
Informasi dasar mengenai struktur DNA dan RNA dan bagaimana materi dasar
tersebut menentukan sintesis suatu protein sangat diperlukan. Perlu diketahui bahwa
gen adalah informasi genetik dan DNA adalah substansi di dalam kromosom dimana
gen dibuat. Gen didistribusikan ke dalam anak sel ketika sel membelah.
Molekul DNA terdiri dari dua rantai panjang yang saling berlekatan satu sama
lain oleh pasangan basa yang saling berkomplementer. Terdapat empat macam sub
unit penyusun DNA yaitu deoxyribonucleotides yang mengandung basa adenin (A),
cytosin (C), guanin (G) dan thymin (T). Nukleotid satu dengan yang lain dihubungkan
dengan ikatan fosfodiester yang menggabungkan karbon 5’ dan deoxyribose yang satu
dengan karbon 3’ dan deoxyribose berikutnya.
DNA adalah doule helix dimana basa penyusunnya berada pada bagian dalam
double helix dan gula fosfat diluar (Gambar 6.3.). Bukti menunjukkan bahwa basa A
berpasangan dengan T dan basa G berpasangan dengan basa C yang disebut
pasangan basa Watson-Crick.
Aksi dari suatu gen atau yang lebih sering dikenal sebagai ekspresi gen adalah
serangkaian proses dimana informasi genetik diterjemahkan sehingga terbentuk
produk yaitu protein atau RNA. Proses ini melibatkan serangkaian proses yang disebut
transkripsi dan translasi. Transkripsi adalah proses membuat copy/salinan suatu RNA
dari suatu gen yang diatur oleh gen-gen tertentu yang disebut operon. Translasi adalah
proses penerjemahan RNA menjadi protein yang secara aktif dikoordinasi oleh
ribosom. Berikut
ini adalah contoh gambaran umum bagaimana suatu gen diterjemahkan untuk akhirnya
menjadi protein.
Gambar Umum
Gen: ATGAGTAACGCG
TACT CATTGCGC
Transkrip
mRNA: AUGAGU&ACGCG
Translasi
Protein: fMetSerAsnAla
(a)
(b)
Gambar 7.3. Struktur DNA daij RNA (Alberts et a!, 1994)
(a) struktur DNA (b) struktur RNA
Gen adalah unit hereditas yang terdiri dari DNA. Molekul DNA adalah
h double helix
yang tersusun dari dua rantai polinukleotida panjang yang saling berlekata
berlekatan satu
dengan yang lain oleh ikatan hidrogen diantara basa yang saling berpasangan.
D. PERAN RIBOSOM DALAM SINTESIS PROTEIN
Transkripsi
Substansi yang memegang peranan penting dalam proses transkripsi adalah
DNA yang digunakan sebagai cetakan untuk pembentukan RNA, RNA polymerase
yaitu enzim yang memfasilitasi proses transkripsi. Secara garis besa
besar proses
transkripsi terdiri dari tiga tahap utama
uta a yang meliputi proses inisiasi, elongasi dan
terminasi (Gambar 6.4.)
Gambar 6.4.Proses
6.4.Pro
transripsi (Weaver dan Hendrikck,1992)
Secara umum proses inisiasi diawali dengan
dengan perlekatan RNA polymerase pada
promoter. Setelah terjadi ikatan yang kuat, peluluhan setempat sepanjang 10 bp
segera terjadi dan RNA polymerase memulai membentuk rantai RNA. Selanjutnya
RNA polymerase mengarahkan pembacaan nukleotida dengan arah 5’
3’
pada
proses elongasi. Produk
k akhir proses elongasi adalah satu
satu untai RNA yang merupakan
salinan dari untai DNA. Proses transkripsi diakhiri dengan
n bertemunya RNA
polymerase pada daerah terminator (Terminasi). Sampai pada daerah ini proses
transkripsi berhenti dan dengan bantuan protein
pr ein yang lain RNA terpisah dari cetakan
DNAnya.
Sintesis protein terjadi pada nbosom. Seperti halnya proses transkripsi terdapat tiga
tahap utama terjadinya sintesis protein yang meliputi proses inisiasi, elongasi dan
Translasi
Seperti halnya dengan proses transkripsi, proses translasi terbagi menjadi tiga
tahap utama yang meliputi inisiasi, elongasi dan terminasi. Dalam tahapan proses
tersebut beberapa substansi terlibat antara lain ribosom, tRNA, aminoacyl
aminoacyl-tRNA
synthetase dan mRNA. Selain itu juga terdapat
terdapat beberapa protein faktor, ion anorganik
(Mg2, K+, NH4+) dan guanosine triphosphate (GTP).
tRNA adalah RNA rantai tunggal (single stranded) yang terdiri dari 75-85
nukleotida. RNA ini bertanggung jawab dalam proses pengenalan kodon pada mRNA.
Pengenalan dimulai dengan pasangan basa yang saling berpasangan antara kodon
pada mRNA dan antikodon pada tRNA. Anti codon adalah nukleotida triplet yang
terdapat pada daerah tRNA molekul
Aminoacyl-tRNA synthetase adalah enzim yang berperan dalam pengaktifan
asam amino, bereaksi dengan ATP. Enzim ini juga membantu proses pelekatan asam
amino dengan tRNA. Dan 20 asam amino yang berbeda dikatalisis oleh enzyme yang
berbeda. Peran enzim aminoacyl-tRNA dapat digambarkan sebagai berikut:
asam amino + ATP + enzyme
aminoacyl-adenylate-enzim + pryrophosphate (PP)
(intermediate)
aminoacyl-adenylate-enzim +tRNA
amnioacyl-tRNA +AMP + enzim
Secara umum proses inisiasi pada translasi dimulai pada urutan “AUG”
(methionine) yang merupakan initiator kodon mRNA (gambar 6.5.). Pada prokaryotes
tRNA yang membawa N-formylmethionine dikenal sebagai tMet-tRNA dan pada
eukaryotes disebut Met-tRNA. fMet-tRNA berinteraksi hanya dengan inisiator AUG
sedangkan Met-tRNA dapat berinteraksi dengan kodon selain AUG pada molekul
mRNA. fMet-tRNA atau Met-tRNA hanya berhubungan dengan ribosom inisiasi dan
tidak yang lain (tidak pada AUG internal).
Gambar 6.5. Pembentukan kompleks inisiasi pada sintesis protein prokaryotes (Avers,
1982).(a) ikatan antara mRNA dengan ribosom sub unit 30
30S dengan
bantuan satu atau lebih
lebih faktor inisiasi (Initiation Factors/IF) (b) ikatan
fMettRNAMet, inisiasi aminoacyl tRNA dan pembentukan
bentukan kompleks inisiasi
(c) elongasi dan polipeptida terjadi setelah ribosom sub u
unit SOS
berikatan
katan dengan kompleks inisiasi dan IF terdisosiasi dan kompleks.
Pada dasarnya terdapat dua posisi aktif pada ribosom yang dikenal dengan
posisi A yaitu tempat masuknya arninoacyl-tRNA
arninoacyl tRNA dan posisi P yaitu tempat pelepasan
tRNA yang sudah bebas setelah menempatkan rantai peptidyl pada posisi A. Proses
elongasi dimulai dengan penerimaan
pene
aminoacyl-tRNA
tRNA pada posisi A yang dapat terjadi
bersamaan dengan ketika peptidyl
eptidyl-tRNA masih terdapat pada posisi P (Gambar 6.6.).
Jenis aminoacyl-tRNA
tRNA yang masuk pada posisi A tergantung dari kodon yang tterdapat
pada mRNA. Selanjutnya terjadi ikatan antara rantai peptidyl pada posisi P dan
aminoacyl tRNA pada posisi A yang dikatalis oleh peptidyl transferase.Translokasi
(perpindahan peptidyl-tRNA
tRNA yang sudah diperpanjang) segera terjadi setelah ikatan
peptida
da terbentuk dengan bantuan GTP dan protein translocase (faktor G). tRNA
bebas dilepas, ribosom kembali ke posisi semula dengan hasil polypeptida lebih
panjang 1 unit asam amino. Ribosom kemudian bergerak ke triplet codon berikutnya.
Tahap ini terus berlangsung
gsung untuk tiap residu asam amino sampai rantai terminasi
ditemukan.
Terdapat banyak komponen-komponen
komponen komponen yang terlibat dalam proses sintesis
polipeptida antara lain faktor elongasi (Elongation
(
Factorsf/EF).
). Seperti yang terlihat
pada gambar 6.7. faktor elongasi
elon
haruss ada dalam proses elongasi rantai polipeptida
yang berlangsung secara normal. Dalam hal ini faktor elongasi (EF) bergabung dgn
GTP, dan kompleks yang terjadi bergabung dengan aminoacyl-tRNA
aminoacyl tRNA menuju posisi A.
Suatu aminoacyl-tRNA
tRNA hanya terikat pada posisi A dimana pada posisi P terdapat
suatu peptidyl-tRNA.
tRNA. Setelah berikatan dengan ribosom, GTP dan kompleks
terhidrolisis oleh enzim GTPase dimana enzim ini akan
n menghidrolisis GTP kedua dan
faktor
aktor G pada proses transloksi.
Gambar .6. Proses elongasi rantai polipeptida path ribosom (Avers, 1982)
Sebelum polipeptida dilepaskan dari ribosom terjadi pemutusan ikatan antara
asam amino terakhir pada rantai dan tRNA. dimana asam amino melekat. Pelepasan
tRNA dan polipeptida memerlukan signal kodon terminasi (UAA, UGA, UAG) dengan
bantuan fakto terminasi. Gambar 6.8. menunjukkan siklus kerja subunit ribosom pada
proses sintesis protein.
Gambar 6.7. Diagram yang memperlihatkan komponen-komponen yang terlibat dalam
perpanjangan rantai polipeptida (Avers, 1982)
Gambar 6.8. Siklus sub unit ribosom pada prokariotik dan eukariotik (Avers, 1982)
Gambar 6.9. Diagram yang memperlihatkan proses umum ekspresi suatu gen (Avers,
1982).
Dari penjelasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa secara umum banyak
substansi terlibat dalam sintesis protein yang diantaranya adalah DNA dan minimum
tiga macam RNA (mRNA, rRNA dan tRNA) (Gambar 6.9). Disamping itu terdapat
protein regulasi serta enzim-enzim yang berperan dalam replikasi, enzim yang
diperlukan untuk sintesis RNA, katalist protein ribosom, aminoacyl-tRNA synthetase
dan enzim lain yang berhubungan dengan koordinasi sintesis protein.
E. TUGAS DAN CONTOR SOAL
TUGAS:
1. Diskusikan dengan teman sekelas bagaimana suatu gen dapat terekspresi
menjadi protein! Lengkapi penjelasan anda dengan diagram!
2. Carilah sumber di perpustakaan’ atau sumber bacaan yang lain bagaimana
ribosom berperan dalam proses elongasi rantai polipeptida!
CONTOH SOAL:
1. Ribosom adalah
2. Dimanakah ribosom ditemukan pada prokaryotes dan eukaryotes?
3. Sebutkan tiga. tahap utama pembentukan rantai polipeptida!
III. PENUTUP
Ringkasan
•
Ribosom tersusun atas dua subunit yang berukuran tidak sama. Masing-masing
sub unit terdiri dari 20 atau lebih protein yang berbeda dan satu atau lebih
molekul rRNA yang berbeda.
•
Sintesis polipeptida terjadi pada sekelompok ribosom yang disebut polisom.
•
Proses transkripsi dan translasi terjadi melalui tiga tahap, inisiasi, elongasi dan
terminasi.
Pada pokok bahasan benkutnya akan diterangkan bagaimana proses pembangkitan
energi dalam sel.
Download