1 - Amazon Web Services

advertisement
KINERJA GUR
Disampaikan pada Diklat PCT Penilaian Kinerja Guru Tahun 2012
Tanggal : 24 – 28 Juli 2012
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
(LPMP) PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
NO
1.
2.
ISU
KOORDINASI DAN
KERJASAMA
LINTAS LEMBAGA
INTERNAL DAN
EKSTERNAL
-
STANDAR
-
-
-
-
-
KONDISI SAAT INI
KONDISI YANG DIHARAPKAN
BELUM TAMPAK ADA KOORDINASI
YANG SISTEMIK ANTAR LEMBAGA
PENJAMINAN MUTU INTERNAL DAN
EKSTERNAL
BELUM ADA KESAMAAN CARA
PANDANG TENTANG IMPLEMENTASI
PENJAMINAN MUTU SEBAGAI DASAR
PENGAMBILAN KEBIJAKAN
SENTRALISASI PENGELOLAAN GURU (ADA PP ATAU
REVISI UU 32 TENTANG OTONOMI PENDIDIKAN)
BELUM DIJABARKAN SESUAI DENGAN
KARAKTERISTIK DAERAH, SATUAN
PENDIDIKAN, DAN STAKEHOLDERS
INTERNAL DAN EKSTERNAL PENDIDIKAN
PEMAHAMAN TENTANG SNP BAIK
SUBSTANSI MAUPUN IMPLEMENTASI
MASIH SANGAT BERVARIASI
IMPLEMENTASI YANG MASIH PARSIAL
SEHINGGA TIDAK MEMBENTUK SISTEM
YANG SALING TERKAIT DAN
BERKESINAMBUNGAN
BELUM DITERAPKAN SECARA
KONSISTEN DASAR MENGEKSEKUSI
PROGRAM DALAM TIGA RANAH (TO BE
CONTINUED, TO BE MODIFIED, ATAU TO
BE CANCELLED)
-
-
ADA JABARAN YANG OPERASIONAL YANG
SESUAI DENGAN KARAKTERISTIK PENDIDIKAN
DIPAHAMI SECARA TUNTAS OLEH SEMUA
STAKEHPLDERS
ADA STANDAR PROSES DAN MEKANISME
PENCAPAIAN STANDAR DENGAN ROAD MAP
YANG JELAS
DITERAPKAN SECARA KONSISTEN DAN
BERKELANJUTAN DALAM PARADIGMA CQI
NO
ISU
KONDISI SAAT INI
KONDISI YANG DIHARAPKAN
3.
REGULASI
- KESELARASAN REGULASI
- PERLU REGULASI ATAS HASIL
MASIH PERLU DIREVIEW
REVIEW SEMUA REGULASI YANG
- BELUM ADA REGULASI YANG
ADA
MENGIKAT SEMUA
- ADA REGULASI YANG MENGATUR
LEMBAGA PENJAMINAN
ROADMAP DAN TARGET YANG
MUTU SECARA SISTEMIK
SECARA BERTAHAP ELIGIBLE
UNTUK DICAPAI
4.
INSTRUMEN
BELUM KOMPREHENSIF BAIK
SECARA SUBSTANTIF MAUPUN
METODOLOGIS
PERLU ADA STANDAR INSTRUMEN
MINIMAL SECARA NASIONAL
SEBAGAI ACUAN
5.
MEKANISME
DAN
PROSEDUR
DUKUNGAN JARINGAN DAN
INFRASTURUKTUR BELUM
OPTIMAL
PERLU DIRANCANG ON LINE
DAN/ATAU OFF LINE
6.
OUTPUT
BELUM MEMADAI SEBAGAI
DASAR PENGAMBILAN
KEBIJAKAN
SEMUA PERENCANAAN BERBASIS
HASIL EDS
7.
OUTCOMES
PERBAIKAN MUTU DAN BUDAYA CQI DAN BUDAYA MUTU DENGAN
MUTU BELUM TUMBUH
ROAD MAP YANG ELIGIBLE
PEMBINAAN KOMPETENSI,
KINERJA, KARIR, DAN
KESEJAHTERAAN
1.
Sertifikasi Guru
Dalam Jabatan (bagi
Guru yang diangkat
sebelum 2005)
2.
PPG Dalam Jabatan
(s.d 2015)
3.
PPG Prajabatan
(mulai 2016)
DITENTUKAN OLEH:
- SDM
- GURU
- DOSEN
- TENDIK LAINNYA
1
Uji Kompetensi
5.
Penilaian Kinerja
6.
Continuing
Professional
Development (CPD)
Renstra Kemdikbud
1
MP3EI
2.
Bonus Demografi
2
Zona Ekonomi
3.
Segitiga “Ajaib”
(Resourse Sharing,
Integrasi Proses,
Penggunaan IT)
3
(7 Negara Besar
Dunia di 2045)
4
Spektrum
Keahlian SDM
5
Struktur Tenaga
Kerja
6
Proporsi seluruh
Jenjang, Jenis
dan Jalur
Pendidikan
7
Spektrum PTK
3
8
Spektrum Siswa
dan Mahasiswa
Pendidikan
Akademik Dan
Profesi Guru
Pembinaan
Kompetensi,
Karir, dan
Kesejahteraan
INDONESIA 2045
1.
4.
2
4.
Perencanaan
Kebutuhan,
Distribusi Dan
Pemerataan
PENDIDIKAN YANG
BERMUTU
Kunci Inggris
(Siswa, Guru,
Content,
Infrastruktur)
5.
8 SNP
6.
RSBI
7.
Pendidikan Karakter
Dan Antikorupsi
8.
KKNI
SNP
PENDIDIKAN MASA LALU
PENDIDIKAN MASA KINI
KOMPETENSI
LULUSAN
•
ISI (MATERI)
SUMBER TERBATAS
SANGAT KAYA DENGAN BERBAGAI SARANA DAN
VENDOR
PROSES
KONVENSIONAL
MODERN
PENILAIAN
FOKUS PADA OUTPUT
MULAI DARI INPUT, PROSES, OUTPUT SUDAH
DIPERTIMBANGKAN, BAHKAN OUTCOMES
PENGELOLAAN
MANAGEMENT SEDERHANA
•
•
•
OTONOMI SEKOLAH
MBS
KTSP
PTK
•
•
•
•
•
•
MEMENUHI KUALIFIKASI
SERTIFIKASI
TUNJANGAN PROFESI
KARIS GURU
HARLINDUNG
•
•
•
MEMILIKI DEDIKASI
BELUM MEMENUHI SYARAT MINIMAL
KUALIFIKASI
AKSES THD ILMU PENGETAHUAN
RENDAH
PENGHASILAN RENDAH
DEDIKASI DAN PENGABDIAN TINGGI
•
•
•
OVER PRODUCTION
RELEVANSI RENDAH
TDK BERIMBANG ANTARA SOFT SKILL DAN
HARD SKILL
PEMBIAYAAN
SANGAT TERBATAS
20 % APBN
SARANA/
PRASARANA
SANGAT MINIM BAIK KECUKUPAN
MAUPUN KESESUAIAN
MULAI MEMADAI
Peningkatan
LPTK
Pelatihan
Akreditasi
Kesejahtera
an
SPM
Penyediaan
Laboratorium
Distribusi
Perpustakaan
Sertifikasi
USB, RKB
Kualifikasi
SD/SMP 1-Atap
Pembangunan
Satuan Pendidikan
Percepatan
Pembangunan
Pendidikan
Bantuan Pendanaan
Peserta Didik
Penyempurnaan Sistem
Pembelajaran
BOS, BOMM
Beasiswa
PMT-AS
Bantuan Buku
Penyediaan dan Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
6
Penyelarasan
Penyediaan &
Penyebaran
Materi
Kurikulum
Pendidikan
Kewirausahaan
Sistem Evaluasi
Pendidikan
Karakter
1
2
3
STANDAR
MUTU
INSTRUMEN,
BORANG ,
FORMULIR
dan SOP
PENGUKURAN/
PENGGUNAAN
INSTRUMEN
INSTRUMEN DAN
ANALISIS KEMAJUAN
HASIL PERBAIKAN
PENILAIAN
KESESUAIAN ANTARA
REKOMENDASI DGN
PROGRAM BERJALAN
6
5
ANALISIS
DAN
REKOMENDASI
4
1
PERENCANAAN DAN
PEMETAAN KOMPETENSI
SESUAI KEBUTUHAN
PEMBANGUNAN
1. Komposisi Soft Skill dan
Hard Skill
2. Tingkat pemahaman guru,
siswa, lembaga pendidikan,
birokrat, lembaga penjaminan
mutu, dan masyarakat.
2
3
INSTRUMEN (ALAT UKUR) KOMPETESI
1. Substansi
2. Metodologi
OUT PUT :
1. Peta pencapaian kompetensi
untuk semua jenjang, jenis
dan jalur pendidikan
2. Reformulasi Kurikulum
3. Reformasi Proses,
Penilaian, Peran Guru,
Sumber Belajar, sarana
dan pembiayaan
KOMPETENSI (LEVEL OF COMPETENCE)
SPIRITUAL
KOGNITIF
Suatu bidang
kemampuan
AFEKTIF
SOFT SKILL
PSIKOMOTOR
HARD SKILL
endro.its
1
KOMPETENSI LULUSAN
1. Berpikir logis (beragumentasi)
Berkomunikasi (lisan dan
tulisan)
2. Problem Solving
3. Berani mengambil resiko
4. Bekerja mandiri dan
Bekerjasama
5. Penguasaan Teknologi
6. Kapasitas Pebelajar Mandiri
Isu strategis : Apakah masih diajarkan,
dilatihkan dan dicontohkan
kompetensi tersbut di sekolah ???
1. Orientasinya bukan materi, tetapi
kompetensi (dari content based 
competence based)
2. Seluruh aktivitas belajar diarahkan
pada kompetensi tersebut, sehingga
yang diukur juga kompetensi
dimaksud
3. Dielaborasi secara berjenjang dan
proporsional ke masing jenjang
pendidikan
4. Seluruh Mapel diarahkan untuk
membangun kompetensi tesebut
2
1.
2.
3.
4.
5.
5 PILAR BELAJAR
Learning Activities
Learning Ouput
Learning Outcomes
Learning Resources
Learning Assesment
Isu strategis : Apakah lima
pilar ini menjadi acuan
seluruh proses di sekolah?
1. Bagaimana tingkat
pemahaman dan
kemampuan guru
mengaplikasikan berbagai
pendekatan dan teori yang
relevan
2. Apakah isi, proses, dan
penilaian bersesuaian
dengan kompetensi yang
diharapkan
3. Bagaimana tingkat
pemahaman siswa tentang
lima pilar tersebut?
4. Apakah kapasitas siswa
dilkembangkan untuk
melakukannya secara
mandiri ?
3
1.
2.
3.
4.
AKTVITAS BELAJAR
Mengamati.
Meneliti
Menganalisis Data
Melaporkan Hasil
4
OUPUT BELAJAR
1. Critical Book Report,
Jurnal Report,
Research Review
2. Mini Research Report
3. Project
4. Rekayasa Ide
Isu strategis : Bagaimana
kesinambungan aktivitas
tersebut antar jenjang
pendidikan ?
1. Apakah kapasitas untuk
melakukan aktivitas
tersebut masih
dikembangkan untuk
semua jalur dan jenjang
pendidikan
2. Bagaimana benang merah
detail kegiatan tersebut
mulai dari SD, SMP, SMA
sampai PT ?
3. Apakah semua pendidik
pada setiap jenjang
memahami kapasitas siswa
antar jenjang ?
4. Apakah kapasitas tersebut
berkelanjutan antar
jenjang ?
Isu strategis : Apakah
produk belajar tersebut
dielaborasi secara
proporsional untuk semua
jenjang pendidikan ?
1. Apakah produk tersebut
menjadi fokus output
belajar peserta didik ?
2. Bagaimana tingkat
pemahaman dan
kapasitas guru
mempertahankan
keberlanjutan produk
tersebut antar jenjang
pendidikan ?
3. Apakah produk tersebut
digunakan sebagai alat
evaluasi bagi siswa ?
1. Kapasitas dan kapabilitas guru untuk
mengevaluasi
2. Standar dan panduan penilaian
3. Kesesuaian penilaian dengan kompetensi,
materi, proses.
4. Sistem penjaminan mutu evaluasi
(evnstrumen monev dan konsistensi
terhadap perbaikan evaluasi)
1
PERENCANAAN KEBUTUHAN, KOMPETENSI,
PENYEDIAAN, DISTRIBUSI dan PEMERATAAN PTK
2
1. Kuota nasional sesuai kohort kebutuhan Prov.
/Kab./Kota
1.
2. Pemenuhan guru melalui pemberian ’kewenangan
tambahan’ (horizontal) atau pelaksanaan ‘alih
kewenangan mengajar’ antar jenjang sekolah
(vertikal), PPGT, SM3T, untuk pemerataan dan
mengatasi “mismatch”.
3. Pemenuhan kebutuhan guru sesuai Spektrum Zona
MP3EI melalui penyediaan guru kejuruan oleh LPTK
bekerjasama dengan Politeknik, Institut Teknologi,
Universitas, Sekolah Tinggi, Pusat Pengembangan
dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan (P4TK kejuruan) dan
mengimplementasikan kebijakan KKNI (Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia)
REKONSTRUKSI PENDIDIKAN CALON GURU
(SELEKSI, PENDIDIKAN AKADEMIK, DAN
PENDIDIKAN PROFESI)
2.
3
Perlu ada standar nasional bagi
calon mahasiswa yang akan
masuk ke LPTK; aturan khusus
rekrutmen dan seleksi bagi calon
guru dan calon peserta program
pendidikan profesi.
Standarisasi dan penjaminan
mutu LPTK
PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
1.
4. Mendorong Pemerintah, Provinsi/Kabupaten/Kota
melaksanakan SKB 5 Menteri dalam pelaksanaan
redistribusi guru
Peningkatan kualitas pelaksanaan uji
kompetensi, sertifikasi, penilaian kinerja,
pelaksanaan Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan bagi guru (CPD), pemberdayaan
kelompok kerja guru (KKG) dan musyawarah
guru mata pelajaran (MGMP), Kelompok Kerja
Kepala Sekolah (KKKS), KKPS, MKKS, MKPS
2.
5. Mendorong Pemerintah, Propinsi, Kab/Kota untuk
melaksanakan perekrutan dan penyiapan calon
kepala sekolah, calon pengawas dan tenaga
kependidikan lainnya (Laboran, Pustakawan, Teknisi,
TAS) sesuai standar kompetensi yang telah ditetapkan
Peningkatan kualifikasi dan kompetensi
guru, kepala sekolah, pengawas
sekolah, tenaga laboratorium sekolah,
tenaga perpustakaan sekolah dan
tenaga administrasi sekolah
3.
Penilaian Kinerja dan CPD
NO
STATUS
1.
PNS
2.
GURU AGAMA
3.
PNS DPK
4.
JUMLAH
1.550.062
24.406
MASALAH
REGULASI
DISTRIBUSI, PEMBINAAN, PROFESIONALITAS
ADMINISTRASI, SERTIFIKASI, PEMBINAAN,
PEMBERDAYAAN
133.326
DISTRIBUSI, PEMBINAAN, PROFESIONALITAS
GURU BANTU
9.454
PEMBERDAYAAN, PEMBINAAN, PROSES
PENGANGKATAN MENJADI PNS, SERTIFIKASI
PP 48, PP 43
(tertinggal oleh
Pemda)
5.
GURU HONDA
57.631
PEMBERDAYAAN, PEMBINAAN, PROSES
PENGANGKATAN MENJADI PNS, SERTIFIKASI
PP 48, PP 43
(tertinggal oleh
Pemda)
6.
GTT
836.442
4+5+6
7.
GTY
8.
HONOR DI
SEK. NEGRI
9.
SM 3T
USUL
BADAN
PEMBERDAYAAN, PEMBINAAN,
PROFESIONALITAS
903.527
314.355
PEMBERDAYAAN, PEMBINAAN,
PROFESIONALITAS
??
SERTIFIKASI, PENGANGKATAN,
PEMBERDAYAAN, PEMBINAAN
5.000
RPP
diterbitkan
1
KUOTA NASIONAL,
STANDAR DAN POLA
REKRUTMEN
MAHASISWA CALON
GURU
(DEMAND DRIVEN)
INTELEKTUAL,
MINAT, BAKAT, SIKAP, dan
PHISIK
STANDARISASI
INPUT DAN KUOTA
NASIONAL
BELUM ADA ??
2
3
REKONSTRUKSI
PENDIDIKAN
AKADEMIK,
PROFESI GURU dan
PENATAAN LPTK
PERENCANAAN
KEBUTUHAN,
REKRUITMEN,
DISTRIBUSI
KUANTITAS
DAN KUALITAS
STANDARISASI LULUSAN
LPTK MASIH
TERKENDALA ?
GURU KURANG
TETAPI LEBIH ??
4
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
KUALIFIKASI
KOMPETENSI
KINERJA
KENAIKAN PANGKAT
KARIR
PKBG
HARLINDUNG
TUNJANGAN
DOMAIN
BERSAMA
KINERJA GURU
PROFESONAL
BELUM OPTIMAL
DOMAIN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DOMAIN PEMKAB/PEMKO
(Diperlukan Standar Minimal
Yang Berlaku Untuk Semua
Kab /Kota)
INSAN
CERDAS
KOMPREHENSIF
• Perlu ada platform yang sama
antara kemendikbud dengan
pemerintah daerah: insan cerdas
komprehensif, dengan ruh
melayani dengan amanah tetapi
belum ditangani di daerah dengan
cerdas.
• Ada pilar 5 K tetapi belum
dipahami dan diimplementasikan.
• Pendidikan didrive dan
dimanage by design bukan by
sinyalemen
LAYANAN
PENDIDIKAN
• Ada kunci Inggris dengan 4
komponen, tetapi tidak ditangani
secara integratif (infrastrutur, PTK,
peserta didik, dan content.
• Ada Segitiga “Ajaib” yang belum
dipahami dengan baik
KONSTRUKSI REGULASI
PENDIDIKAN
PERANGKAT REGULASI
UU
• UU SISDIKNAS
• UU 14
• UU 32
PP
•
•
•
•
PP 19
PP 74
PP 38
PP 41
PERMEN
• PERMENDIKNAS 27,
28, dan 35
• PERMENEG PAN-RB 16
• Ada ruang negosiasi yang
sangat terbuka bagi
Kemendibud dengan
Pemerintah Daerah
• Ada UU 32 yang ditafsirkan
belum berpihak pada
pemberdayaan
INTEGRASI PERAN:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
PEMERINTAH KAB./KOTA
PEMERINTAH PROPINSI
Perencanaan Kebutuhan PTK
Pengangkatan dan Penempatan
Pemindahan
Peningkatan Kesejahteraan
Perlindungan
Pemberhentian
Sertifikasi.
1. Perencanaan Kebutuhan PTK SBI
2. Pengangkatan dan Penempatan
3. Pemindahan Pendidik dan Tenaga
Kependidikan PNS antar Kabupaten/Kota
4. Peningkatan Kesejahteraan
5. Perlindungan
6. Pemberhentian.
KEMENDIKBUD
1.
2.
3.
4.
5.
Perencanaan PTK Nasional
Pemindahan antar Propinsi
Peningkatan Kesejahteraan
Perlindungan
Pemberhantian karena
Pelanggaran
6. Sertifikasi.
 Pembinaan
UJI
UK
KOMPETENSI
N ˂ SM
N ≥ SM
PKB
DIKLAT DASAR
INTERNALLY &
EKSTERNALLY
DRIVEN
PKB
N ˂ SM
DIKLAT LANJUTAN
PKPK
N ≥ SM
DIKLAT
PENGEMBANGAN
GURU
PROFESIONAL
1.
KENAIKAN PANGKAT/
JABATAN
2.
PROMOSI
3.
TUNJANGAN PROFESI
karier dan
kepangkatan
 Memastikan guru melaksanakan
tugas profesional
 Menjamin bahwa guru
memberi layanan pendidikan
yang berkualitas
(KEPASTIAN, KEMANFAATAN dan
KEADILAN)
INDIKATOR UTAMA
No.
1.
No
1.
Kompetensi Lulusan, Hasil Belajar Siswa (Nilai Rapor,
UN dan Hasil Tes Standar Lainnya)
2.
Karya Prestatif Siswa dalam berbagai kompetisi
Lokal, Nasional dan Internasional
3.
Kesinambungan Prestasi Siswa di PT atau bekerja
melalui Penelusuran Alumni.
4.
Rekognisi Pihak Eksternal terhadap kualitas Siswa
SM : Standar Minimal
PKB : Pembinaan Keprofesian
Berkelanjutan
PK
: Penilaian Kinerja
INDIKATOR
Disiplin Guru (waktu, nilai,
kehadiran, ethos kerja)
DAMPAK
Isu Strategis :
1. SOP
2. Alat Ukur
3. Permendikbud
INDIKATOR
2.
Efisiensi dan Efektivitas
pembelajaran (Kapasitas
transformasi ilmu ke
siswa)
3.
Keteladanan Guru
(berbicara, bersikap dan berperilaku)
4.
Motivasi Belajar Siswa
NO
PARAMATER
INDIKATOR
DISIPLIN GURU
1.
2.
3.
4.
Kehadiran
Menyiapkan dokumen perencanaan pembelajaran
Menggunakan waktu
Mematuhi semua aturan sekolah
B.
KETELADANAN
GURU
1.
2.
3.
4.
Cara berpikir
Berbicara
Bersikap
Bertindak
C.
1. Penguasaan materi
EFISIENSI
2. Penguasaan dan penerapan metodologi
PEMBELAJARAN
pembelajaran yang kreatif
3. Mengevaluasi pembelajaran
A.
D.
MOTIVASI
BELAJAR
1. Antusiasme mengikuti proses belajar (bertanya,
memberi pendapat, mengkritisi pendapat orang
lain, berargumentasi)
2. Menyelesaikan tugas mandiri dan kelompok
3. Insiatif belajar mandiri dan kelompok
KOMP. PEDAGOGI
KOMP. SOSIAL
KEPRIBADIAN
didukung oleh penguasaan sumber dan IT/ICT
1. Kecukupan Sumber belajar dan Kapasitas Menguasai Sumber (Buku Teks,
Hasil Penelitian, dan Jurnal)
2. Ketersediaan dan Penguasaan terhadap IT/ICT
TDK LULUS
(DIKLAT)
32.286
(11,5%)
UKAPLPG
KEMAMPUAN RENDAH
MISMATCH
UKA
281.019
281.019
UKPKG
1.020.000
TIDAK
PLPG
248.733
(88,5%)
TIDAK
PEMBINAAN
(1 TAHUN)
•
•
•
•
CETAK
SERTIFIKAT
NRG
SK DIRJEN
PEMBAYARAN
TUNJANGAN PROFESI
LULUS
PKG:
TIDAK
GURU
PROFESIONAL
LULUS
PEMETAAN
2014: 1,3 JUTA
1.624.657
LULUS
UJI KOMPETENSI
1.020.000
PENERIMA TP
PENILAIAN
KERJA
VERIFIKASI
VALIDASI
& PEMETAAN
• PENYESUAIAN
• KEWENANGAN
UKA:
• SELEKSI
• PEMETAAN
UJI
KOMPETENSI
1.624.657
SERTIFIKASI 2013
300.000
LULUS
• MEMASTIKAN
GURU
MENJALANKAN
PROFESI
• PEMBINAAN
PANGKAT DAN
KARIR GURU
ANGKA KREDIT &
KENAIKAN
PANGKAT
PKBG:
• RANKING BERDASARKAN
PERSYARATAN SERTIFIKASI
• DAERAH, SEKOLAH
• PENDIDIKAN/ASAL
• MAPEL
• STATUS KEPEGAWAIAN
• MISMATCH
• BERBASIS UK
• INOVATIF
• BERBASIS
KOMPETENSI
STRATEGI
UJI KOMPETENSI
2013
PLPG
2013
GURU
BERSERTIFIKAT
• WEB BASED/ON
LINE
• CAL/OFF LINE
• MODUL BASED
• TATAP MUKA/
PENDAMPINGAN
KRITERIA  :
1. LEGAL
2. PEDAGOGIK
3. SOSIAL




 SPM
SBI
SPM
SSN
(0%)
RSBI
1.
(0,65%)
2.
3.
4.
SNP dan diperkaya Standar kualitas
pendidikan Negara Maju
Berakreditasi A (95) dari BAN
Sekolah/Madrasah
Pembelajaran Matematika, IPA dan kejuruan
(SMK) dilakukan dalam bahasa Indonesia
dan/atau bahasa Internasional (bilingual)
Nilai rata-rata UN 8,0
1. Sudah memenuhi SNP
2. Berakreditasi A dari BAN Sekolah/Madrasah
3. Pembelajaran Matematika IPA, dan kejuruan (SMK) dilakukan
dalam bahasa Indonesia dan/atau bahasa Internasional
(bilingual)
4. Nilai rata-rata UN 7,0
1. Memenuhi 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP)
2. Memiliki rata-rata UN 6,5
3. Tidak Double Shift
4. Berakreditasi B dari BAN Sekolah/Madrasah
21
...semangat perbaikan UN adalah untuk meningkatkan kredibilitas dan prestasi, serta sebagai
“passport”untuk melanjukan ke jenjang lebih tinggi
“continuity” untuk masuk ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi
mendukung
Ujian
Nasional
mendukung
Integrasi Sosial
“continuity” bagi
implementasi
kerangka
penjenjangan
kualifikasi
kompetensi
(Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia)
[Perpres 8/2012
tentang KKNI]
Integrasi Kualifikasi
Integrasi Vertikal
“continuity” bagi
siswa dari sosial
ekonomi kurang
mampu masuk ke PT
[PP 66/2010]
mendukung
Integrasi Kewilayahan
“continuity” bagi siswa dari satu daerah masuk ke PT di
wilayah lain (mengurangi disparitas antar wilayah
dalam penerimaan mahasiswa baru melalui seleksi
nasional) [PP 66/2010]
...semangat perbaikan UN juga untuk pemetaan, sebagai landasan perbaikan mutu pendidikan55
secara merata (mempe©rsKemdpikibtusdt2a0n1d2ar deviasi antar
wilayah)...
• Berbasis Pemetaan Kompetensi (Analisis
Kebutuhan)
• Kecukupan dan Kesesuaian Instruktur, Materi,
Proses Pelaksanaan
• Berbasis Kompetensi
INPUT
PROCESS
Pre Tes
(Peta Entry
Level)
Authentic
Assessment
OUTPUT
OUTCOME
Post Test
UK dan
Penilaian
Kinerja
MELAKUKAN TES HASIL
BELAJAR BAGI SISWA
NO
ANALISIS BUTIR
1.
DAYA SERAP
2.
ANALISIS KESULITAN
3.
STRUKTUR MATERI
MENGANALISIS :
1. HASIL UN
2. HASIL DIKLAT SEBELUMNYA
3. HASIL PENELITIAN
4. DATA SEKUNDER LAINNYA
MERANCANG DIKLAT DALAM
HAL :
1. MATERI
2. STRATEGI DAN METODE
3. UKURAN KEBERHASILAN
PELAKSANAAN
PARAMETER
DIKLAT DASAR
DIKLAT LANJUTAN
DIKLAT PENGEMBANGAN
ORIENTASI
80 % SUBJECT MATTER, 20 %
ACTIVE LEARNING METHOD
20 % SUBJECT MATTER, 80 % ACTIVE
LEARNING METHOD,
PERANCANGAN PEMBELAJARAN
BERBASIS MULTI MEDIA, IT/ICT
STRATEGI
• PRE – POST TEST
• PENILAIAN ACUAN PATOKAN
• KERJASAMA ANTARA LPTK,
LPMP DAN P4TK
• PRE – POST TEST
• PENILAIAN ACUAN PATOKAN
• KERJASAMA ANTARA LPTK, LPMP
DAN P4TK
• WORKSHOP
• PERAGAAN
• SHORT COURSE (SABATICAL
LIVE) DALAM DAN LUAR NEGERI
TERPUSAT DI BPSDMPK
TERPUSAT DI BPSDMPK
TERPUSAT DI BPSDMPK
•
•
•
•
•
•
•
•
• LISENSI
• SERTIFIKAT
• LEGITIMASI
SISTEM
INFORMASI
UKURAN
KEBERHASILAN
∆ (POST-PRE)
∆ (X2 - X1)
UJIAN NASIONAL
PERINGKAT SEKOLAH
∆ (POST-PRE)
∆ (X2 - X1)
UJIAN NASIONAL
PERINGKAT SEKOLAH
UJI KOMPETENSI
UJI
KOMPETENSI
PKB
UJI KOMPETENSI AWAL
SERTIFIKASI(PRA &
PASCA PLPG)
UJI
KOMPETENSI
PRA PKG
1.
SELEKSI
1.
SYARAT KELULUSAN
1.
PRASYARAT PKG
2.
PEMETAAN
2.
PEMETAAN
2.
PEMETAAN
3.
DIAGNOSTIK
3.
DIAGNOSTIK
3.
DIAGNOSTIK
4.
UMPAN BALIK BAGI
LPTK DAN LEMBAGA
DIKLAT
4.
UMPAN BALIK BAGI
LPTK DAN LEMBAGA
DIKLAT
4.
UMPAN BALIK BAGI
LPTK DAN LEMBAGA
DIKLAT
UJI KOMPETENSI
(2012: 10 %)
SBG GURU
(6 JP)
ALTERNATIF
UJI KOMPETENSI
PENILAIAN
KINERJA
SBG KS (18 JP
TUGAS TEMBAHAN)
SEBAGAI GURU
SEBAGAI KS
KEPUTUSAN
KOMPETEN
KOMPETEN
DINILAI KINERJA SEBAGAI KS
KOMPETEN
TIDAK KOMPETEN
DINILAI KINERJA SEBAGAI GURU
TIDAK KOMPETEN
TIDAK KOMPETEN
WAJIB DIKLAT DASAR GURU
PENILAIAN KINERJA
SBG KS
N ˂ SM
DIKLAT DASAR
PENGUATAN KS
DIKLAT LANJUT
PENGUATAN KS
N ≥ SM
KENAIKAN PANGKAT DAN
PENGHARGAAN LAINNYA YANG
RELEVAN
N ˂ SM
N ≥ SM
UJI KOMPETENSI
PKB
DIKLAT DASAR
INTERNALLY &
EKSTERNALLY
DRIVEN
DIKLAT LANJUTAN
N ˂ SM
PK
N ≥ SM
DIKLAT
PENGEMBANGAN
1.
GURU PROFESIONAL
SM : Standar Minimal
PKB : Pembinaan Keprofesian
Berkelanjutan
PK
: Penilaian Kinerja
2.
3.
KENAIKAN PANGKAT/
JABATAN
PROMOSI
TUNJANGAN PROFESI
N ˂ SM
N ≥ SM
UJI KOMPETENSI
DIKLAT
DIKLAT TEKNIS
DIKLAT FUNGSIONAL
INTERNALLY &
EKSTERNALLY
DRIVEN
N ˂ SM
PK
N ≥ SM
DIKLAT PIM
SDM
KOMPETEN
PK : PENILAIAN KINERJA
1.
2.
3.
KENAIKAN PANGKAT/ JABATAN
PROMOSI
TUNJANGAN JABATAN
NO
ISU
KETERANGAN
1.
ADMINISTRATIF VERSUS
SUBSTANTIF
SINYALEMEN FORMALITAS SPT KASUS DP3, KONTRA
EFSIENSI ANGGARAN, RESISTENSI, DSB.
2.
ARGUMENTASI FILOSOFI,
TEORI, DAN PRAKSIS
KONSTRUKSI AKADEMIK DAN ADMINISTRATIF BERBASIS
VISI REGULASI
3.
SOSIALISASI, KREDIBILITAS,
AKUNTABILITAS DAN
AKSEPTABILITAS
MEKANISME DAN PROSEDUR (INSTRUMEN, STRATEGI,
EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS)
4.
DIVERSIFIKASI FUNGSI DAN
MANFAAT



PEMBINAAN KARIER DAN KEPANGKATAN
MEMASTIKAN GURU MELAKSANAKAN TUGAS
PROFESIONA
MENJAMIN BAHWA GURU MEMBERI LAYANAN
PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS
5.
INTRUMENTASI
PROSES PEMBAKUAN, BENCHMARKING DENGAN PK
STANDAR LAINNYA
6.
PENGEMBANGAN SISTEM
•
SISTEM SKORING DAN TRANSFER ANGKA KREDIT
7.
ANALISIS MEDAN
•
KAPASITAS DAN DUKUNGAN SDM (ASESSOR DAN
GURU
8.
KOORDINASI INTERNAL DAN
LINTAS SEKTORAL
•
KEMENDIKBUD DENGAN DINAS KAB KOTA DAN
KEMENTERIAN PAN -RB
NO
ISU
KETERANGAN
1.
ARGUMENTASI FILOSOFI,
TEORI, DAN PRAKSIS
KONSTRUKSI AKADEMIK DAN ADMINISTRATIF BERBASIS
VISI REGULASI
2.
SOSIALISASI, KREDIBILITAS,
AKUNTABILITAS DAN
AKSEPTABILITAS
MEKANISME DAN PROSEDUR (INSTRUMEN, STRATEGI,
EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS)
3.
DIVERSIFIKASI FUNGSI DAN
MANFAAT



PEMBINAAN KARIER DAN KEPANGKATAN
MEMASTIKAN GURU MELAKSANAKAN TUGAS
PROFESIONA
MENJAMIN BAHWA GURU MEMBERI LAYANAN
PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS
4.
INTRUMENTASI
PROSES PEMBAKUAN, BENCHMARKING DENGAN PK
STANDAR LAINNYA
5.
PENGEMBANGAN SISTEM
•
SISTEM SKORING DAN TRANSFER ANGKA KREDIT
6.
ANALISIS MEDAN
•
KAPASITAS DAN DUKUNGAN SDM (ASESSOR DAN
GURU
7.
KOORDINASI INTERNAL DAN
LINTAS SEKTORAL
•
KEMENDIKBUD DENGAN DINAS KAB KOTA DAN
KEMENTERIAN PAN -RB
NO
ISU
KETERANGAN
1.
ARGUMENTASI FILOSOFI, TEORI,
DAN PRAKSIS
KONSTRUKSI AKADEMIK DAN ADMINISTRATIF BERBASIS VISI
REGULASI
2.
SOSIALISASI, KREDIBILITAS,
AKUNTABILITAS DAN
AKSEPTABILITAS
MEKANISME DAN PROSEDUR (INSTRUMEN, STRATEGI, EFISIENSI
DAN EFEKTIVITAS)
3.
DIVERSIFIKASI FUNGSI DAN
MANFAAT
•
•
•
4.
INTRUMENTASI
PENGEMBANGAN PERANGKAT TES, PROSES UJI COBA
(PEMBAKUAN), BENCHMARKING DENGAN TES STANDAR LAINNYA
5.
PENGEMBANGAN SISTEM
ON LINE, OFF LINE, PAPER BASED
• FULL ON LINE
• KOMBINASI PENGUNAAN JARINGAN INTERNET DAN
INTRANET
• KEAMANAN DAN KENYAMANAN SISTEM (ENCRIPT DAN WEB
BROWSER)
6.
ANALISIS MEDAN
•
•
DASAR, LANJUTAN DAN PENGEMBANGAN
PEMETAAN, DIAGNOSTIK, SELEKSI DAN SPESIFIK
GURU, KEPALA SEKOLAH, PENGAWAS DAN TENDIK LAINNYA
KESIAPAN TUK (JARINGAN, SOFT WARE DAN HARD WARE
KAPASITAS DAN DUKUNGAN SDM
NO
ASPEK
KETERANGAN
1.
KOMPETENSI
PROFESIONAL
KONSISTENSI PENGUASAAN MATERI GURU: ANTARA
CONTENT DENGAN PERFORMANCE
• TEKS, KONTEKS, & REALITAS
• FAKTA, PRINSIP, KONSEP DAN PROSEDUR
• KETUNTASAN TENTANG PENGUASAAN FILOSOFI, ASALUSUL, DAN APLIKASI ILMU
2.
KOMPETENSI
PEDAGOGI
KONSISTENSI PENGUASAAN PEDAGOGI ANTARA CONTENT
DENGAN PERFORMANCE:
• BUKAN SEKEDAR PENGUASAAN GURU TENTANG
PENGENALAN PSERTA DIDIK, MODEL BELAJAR,
PERENCANAAN, PELAKSANAAN, EVALUASI, TETAPI TES
YANG MAMPU MEMPREDIKSI BAGAIMANA GURU
MENGINTAGRASIKAN KELIMANYA DALAM
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
• CATATAN : KELIMA HAL TERSEBUT BUKAN KOMPETENSI
TETAPI STANDAR KOMPETENSI
NO
ASPEK
KETERANGAN
1.
FUNGSI:
• UJI KOMPETENSI AWAL PRA
PLPG
KETIGA UJI DIKEMBANGKAN SETARA KARENA
DELTANYA AKAN DIGUNAKAN UNTUK MENILAI
KUALITAS PROSES DAN KUALITAS OUT PUT
DENGAN FORMULA KEBERHASILAM : JIKA
X2>X1; SIGNIFIKAN
• UJI KOMPETENSI PASCA
PLPG
• UJI KOMPETENSI PASCA
DIKLAT DASAR
2.
DOMAIN
PROFESIONAL DAN PEDAGOGI
3.
STRATEGI PENGEMBANGAN
• KONSTRUKSI INDIKATOR, BUTIR DAN
RASIONALNYA
• KISI TES
• PENGEMBANGAN BUTIR TES
4.
PROSES PEMBAKUAN (UJI
COBA)
VALIDITAS (ISI), RELIABILITAS, DAYA BEDA DAN
TINGKAT
5.
ADMINISTRASI
• KETERSDIAAN BUKTI KELAYAKAN
• KEMUDAHAN UNTUK MELAKUKAN
ANALISIS
GURU UTAMA (IV/d, IV/e)
GURU MADYA (IV/a, IV/b, IV/c)
PKB fokus pada
pengembangan
profesi
PKB fokus pada
pengembangan
sekolah
GURU MUDA (III/c, III/d)
GURU PERTAMA (III/a, III/b)
Tahap
Pengembangan
Karir Guru
PROGRAM INDUKSI
GURU S1/D-IV BERSERTIFIKAT
PKB fokus pada
peningkatan prestasi
peserta didik dan
pengelolaan sekolah
PKB fokus pada
peningkatan
kompetensi guru
Kebijakan Nasional
Kewajiban Penjaminan Mutu Pendidikan
Pasal 91:
(1) Setiap satuan pendidikan pada jalur formal dan nonformal
wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan.
(2) Penjaminan mutu pendidikan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) bertujuan untuk memenuhi atau melampaui Standar
Nasional Pendidikan.
(3) Penjaminan mutu pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan secara bertahap, sistematis,dan terencana dalam suatu
program penjaminan mutu yang memiliki target dan kerangka
waktu yang jelas.
Kebijakan Nasional
Pelaku Penjaminan Mutu Pendidikan
Pasal 92:
(1) Menteri mensupervisi dan membantu satuan perguruan tinggi
melakukan penjaminan mutu.
(2) Menteri yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama
mensupervisi dan membantu satuan pendidikan keagamaan
melakukan penjaminan mutu.
(3) Pemerintah Provinsi mensupervisi dan membantu satuan pendidikan
yang berada di bawah kewenangannya untuk meyelenggarakan atau
mengatur penyelenggaraannya dalam melakukan penjaminan mutu.
(4) Pemerintah Kabupaten/Kota mensupervisi dan membantu satuan
pendidikan yang berada di bawah kewenangannya untuk
menyelenggarakan atau mengatur penyelenggaraannya dalam
melakukan penjaminan mutu.
Kebijakan Nasional
Pelaku Penjaminan Mutu Pendidikan
Pasal 92:
(1) BAN-S/M, BAN-PNF, dan BAN-PT memberikan rekomendasi
penjaminan mutu pendidikan kepada program dan/atau satuan
pendidikan yang diakreditasi, dan kepada Pemerintah dan Pemerintah
Daerah.
(6) LPMP mensupervisi dan membantu satuan pendidikan pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah dalam melakukan upaya penjaminan
mutu pendidikan.
(7) Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud pada ayat (6),
LPMP bekerja sama dengan Pemerintah Daerah dan Perguruan tinggi.
(8) Menteri menerbitkan pedoman program penjaminan mutu satuan
pendidikan pada semua jenis, jenjang dan jalur pendidikan.
Kebijakan Nasional
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
Pasal 1butir 24
Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan yang selanjutnya disebut
LPMP adalah unit pelaksana teknis Departemen yang berkedudukan di
provinsi dan bertugas untuk membantu pemerintah daerah dalam
bentuk supervisi, bimbingan, arahan, saran, dan bantuan teknis kepada
satuan pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan nonformal,
dalam berbagai upaya penjaminan mutu satuan pendidikan untuk
mencapai standar nasional pendidikan;
PERUBAHAN PARADIGMA
LAMA
BARU
Pengendalian mutu
Konsep utama adalah ujian,
inspeksi, dan pengawasan
eksternal
Tujuan utama adalah laporan
ekternal dan penerapan
sanksi/hadiah
Penjaminan dan peningkatan mutu
Konsep utama adalah perencanaan, kajian
internal, dan manajemen satuan kerja
Tujuan utama adalah laporan internal dan
pengambilan keputusan berbasis data
PERUBAHAN PARADIGMA
LAMA
Proses dilakukan oleh
eksternal dan pengendalian
dari atas ke bawah
Kualitas menjadi tanggung
jawab sebagian orang
Budaya pemeriksaan eksternal
BARU
Proses dilakukan oleh internal dan
pengedalian dari bawah ke atas
Kualitas menjadi tanggung jawab
semua pihak
Budaya peningkatan kualitas
berkelanjutan
Tahapan Penjaminan Mutu Pendidikan
Satuan/Program Pendidikan
Penyelenggara Pendidikan
Kabupaten/Kota
Provinsi
Nasional
HAKIKAT PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
Perencanaan &
Implementasi
Program
Monitor & Kajian
Hasil Peningkatan
Mutu
Pengembangan &
Implementasi
Program
Peningkatan Mutu
Rancangan
Penjaminan
Mutu &
Monitoring
Pengembangan/
Pemilihan
Instrumen
Siklus Penjaminan
Mutu Pendidikan
Pengumpulan &
Pencatatan Data
(EDS)
Identifikasi
Pencapaian &
Aspek
Pengembangan
Laporan
Temuan
Verifikasi
(internal &
Eksternal) dan
Analisis Data
Perencanaan & Implementasi Program
isi
Proses
SKL
Pengelolaan
Penilaian
Kepala Sekolah
Guru
Komite Sekolah
Biaya
RKS
PTK
Sarpras
Pengumpulan dan Pencatatan Data
isi
Proses
Pengelolaan
Penilaian
SKL
EDS
PTK
Kepala Sekolah
Guru
Komite Sekolah
Biaya
Sarpras
Verifikasi (Internal & Eksternal) & Analisis Data
isi
Proses
Pengelolaan
Penilaian
Biaya
Kepala Sekolah
Guru
Komite Sekolah
SKL
EDS
PTK
Sarpras
Laporan Temuan
isi
Proses
Pengelolaan
Penilaian
SKL
DATA
Biaya
PTK
Sarpras
Kepala Sekolah
Guru
Komite Sekolah
Dinas
Identifikasi Pencapaian dan Aspek Pengembangan
isi
Proses
SKL
Standar Isi
Pengelolaan
Penilaian
Capaian
SPM/SNP
Biaya
Kepala Sekolah
Guru
Komite Sekolah
PTK
Sarpras
Monitor dan Kajian Hasil Pelaksanaan Peningkatan
isi
Proses
SKL
Standar Isi
Pengelolaan
Penilaian
Capaian
SPM/SNP
Biaya
Pengawas, LPMP,
Dinas
PTK
Sarpras
AUDIT INTERNAL
REPORT
Unit Utama:
- Mandikdasmen
- PMPTK
- Pendidikan
Islam
BAN S/M
LPMP
Principal & Teacher
School Commitee
SPM/
SNP
AUDIT EKSTERNAL
5-Tahun
Akreditasi
Sekolah
EDS/S3E
Annual School
Assessment
Keputusan:
• Kategori
Sekolah
• Rekomendasi
-Nasional/Provinsi:
- LPMP
- P4TK
- Dinas
- Depag
Kabupaten/Kota:
- Dinas
- Depag
Assessment
to 8NES
Implement
programs
Develop
programs
Satuan Pendidikan
- Penyelenggara
- Sekolah
- Madrasah
SISTEM PENJAMINAN DAN PENINGKATAN MUTU
PENDIDIKAN
Internal Quality
Assurence System
(IQAS)
External Quality
Assurance System
(EQAS)
DATABASE PENDIDIKAN NASIONAL
(PSP)
SPPMP tingkat Internal
PDCA (Plan, Do, Check, Action) which will provide continuous improvement
SDCA
Quality first
Stakeholder - in
The next process is our
stakeholder
Speak with data
PDCA
SDCA
PDCA
SDCA
PDCA
SDCA
PDCA
SDCA
S : Standard
Upstream management
Badan Akreditasi
Setiap Lima Tahun
Akreditasi
B
SBI
Rintisan SBI
Internally
driven
Standar Nasional
C
..
..
Mandatory
Standar Pelayanan Minimal
???????????????
Evaluasi Diri Sekolah (Setiap tahun)
A
Tindak Lanjut Hasil
Penjaminan Mutu Pendidikan
Saran
Supervisi
8 SNP
Pemetaan
QA
Arahan
Bantuan Teknis
Bimbingan
Satuan Pendidikan
SIAS dan
Fasilitasi
ASUMSI
1. Ketaatan terhadap Standar (tidak dibenarkan
menyelenggarakan program yang tidak
memenuhi standar)
2. CQI
3. Aturan Main dan Pemetaan Kewenangan dan
Peran
4. Quality management berbasis Knowledge
management
PENJAMINAN
MUTU
EKSTERNAL
SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
PENJAMINAN MUTU INTERNAL
PENYELARASAN,
INTEGRASI, DAN
SINTESIS
LEMBAGA
AKREDITASI
MANDIRI
BAN
STAKEHOLDER
PUSAT
(UNIT TEKNIS)
DITJEN DIKTI
BADAN
PSDMP
& PMP
DITJEN
DIKMEN
DITJEN
DIKDAS
BSNP
OUTPUT/
OUTCOME
DITJEN
PAUDNI
ITJEN
PENGUATAN
PENGENDALIAN
DAN
IMPLEMENTASI
STAKEHOLDER
DAERAH DAN
REGIONAL
DINAS PENDIDIKAN
PROVINSI/KAB/
KOTA
LPMP
P4TK
LP2KS
P2PNFI &
BPPNFI
ASOSIASI
PROFESI
SATUAN
PENDIDIKAN
QUALITY
CONTROL
PENGUATAN KOORDINASI
STAKEHOLDER
SEKJEN
BALITBANG
BADAN
BAHASA
ACUAN DATA
DATA POKOK PENDIDIKAN DAN PANGKALAN DATA PENDIDIKAN
TINGGI
 Budaya
Mutu
Peringkat
Akreditasi
Peringkat
sekolah
Peringkat
Perguruan
Tinggi
(WCU)
Perencanaa
n dan Postur
Anggaran
Opini BPK
PEMETAAN PERAN BPSDMP-PMP,
BALITBANG, BAN, DAN BSNP
NO
KEGIATAN
BPSDMPPMP
BALITBANG
BAN
BSNP
-
-
-
√
√
√
√
√
1.
PENETAPAN
STANDAR
2.
PENGEMBANGAN
INSTRUMEN DAN
BORANG
3.
PEMETAAN PROFIL
MUTU PENDIDIKAN
√
√
√
√
4.
PEMANFATAN HASIL
PENJAMINAN MUTU
-
-
-
-
5.
REVIEW DAN
PENYUSUNAN
REGULASI
√
√
√
√
Hubungan SPM, SNP, Akreditasi
dan EDS/M
BAN S/M
STANDAR INTERNASIONAL
EDS 4
A
EDS 3
STANDAR NASIONAL
PENDIDIKAN
Peningkatan
berkelanjutan
B EDS 3
STANDAR
PELAYANAN
MINIMAL
C EDS 2
D EDS 1
(Belum terakreditasi)
*)
SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
SPMP*)
Sasaran EDS Tahun 2011
• Provinsi: 33
• Kabupaten/Kota:
– Target awal: 83 Kabupaten/kota
– Realisasi: 312 Kabupaten/kota
• Satuan Pendidikan:
– Target awal: 29.000 sekolah
– Realisasi: 23.952 sekolah
Daftar Kuota EDS per Propinsi …1
No
LPMP
2010
2011
Total
1
LPMP DKI Jakarta
260
497
757
2
LPMP Jawa Barat
1.315
883
2.198
3
LPMP Jawa Tengah
1.299
819
2.118
4
LPMP D.I. Yogyakarta
196
690
886
5
LPMP Jawa Timur
1.760
828
2.588
6
LPMP Aceh
222
547
769
7
LPMP Sumatera Utara
589
862
1.451
8
LPMP Sumatera Barat
326
648
974
9
LPMP Riau
273
837
1.110
10
LPMP Jambi
163
552
715
Daftar Kuota EDS per Propinsi …2
No
LPMP
2010
2011
Total
313
676
989
-
1.186
1.186
13 LPMP Kalimantan Barat
248
552
800
14 LPMP Kalimantan Tengah
314
305
619
15 LPMP Kalimantan Selatan
278
607
885
16 LPMP Kalimantan Timur
158
342
500
17 LPMP Sulawesi Utara
155
541
696
18 LPMP Sulawesi Tengah
147
469
616
19 LPMP Sulawesi Selatan
446
1.029
1.475
20 LPMP Sulawesi Tenggara
149
715
864
11 LPMP Sumatera Selatan
12 LPMP Lampung
Daftar Kuota EDS per Propinsi …3
No
LPMP
2010
2011
Total
21 LPMP Maluku
90
538
628
22 LPMP Bali
LPMP Nusa Tenggara
23 Barat
LPMP Nusa Tenggara
24 Timur
115
800
915
172
572
744
223
900
1.123
25 LPMP Papua
157
935
1.092
26 LPMP Bengkulu
88
376
464
27 LPMP Maluku Utara
62
359
421
28 LPMP Banten
LPMP Kep. Bangka
29 Belitung
271
772
1.043
-
360
360
63
194
257
30 LPMP Gorontalo
STRATEGI PELAKSANAAN EDS
Karena jumlah sasaran EDS tahun 2011 cukup besar sejumlah 29.000
sekolah maka diperlukan strategi pengumpulan data yang cepat:
1.
Pendekatan integrasi proses (artinya EDS Online berbasis sistem
yang sudah existing , yakni Sistem Dapodik yang telah punya NPSN
341.784 satuan pendidikan).
2.
Integrasi SDM (artinya melibatkan Pihak LPMP dan Pengawas sebagai
fasilitator pendampingan EDS di daerah).
3.
Sentuhan IT (artinya Instrumen EDS berbasis excel yang mudah
digunakan hingga tingkat sekolah).
4.
Instrumen yang digunakan berbasis kuantitatif sehingga mudah
dianalisis.
ALUR KERJA EDS & MSPD ONLINE
Realisasi EDS Online per 31 Agustus 2011
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
PROVINSI
BALI
RIAU DAN KEP.RIAU
JAWA BARAT
DKI JAKARTA
JAMBI
BENGKULU
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
DI YOGJAKARTA
KALIMNATAN TENGAH
SULAWESI SELATAN DAN SULBAR
KALIMANTAN TIMUR
MALUKU
NUSA TENGGARA BARAT
JAWA TENGAH
SUMATERA BARAT
LAMPUNG
KALIMANTAN BARAT
SULAWESI UTARA
SULAWESI TENGAH
SUMATERA UTARA
BANTEN
SUMATERA SELATAN
NANGGROE ACEH DARUSSALAM
JAWA TIMUR
MALUKU UTARA
GORONTALO
KALIMANTAN SELATAN
SULAWESI TENGGARA
PAPUA DAN PAPUA BARAT
NUSA TENGGARA TIMUR
KEPULAUAN RIAU (GABUNG RIAU)
PAPUA BARAT (GABUNG PAPUA)
SULAWESI BARAT (GABUNG SULSEL)
TOTAL
KUOTA
915
1.110
2.198
757
715
464
360
886
619
1.475
500
628
744
2.118
974
1.186
800
696
616
1.451
1.043
989
769
2.588
421
257
885
864
1.092
1.123
29.243
PROGRES
1.173
1.206
2.230
763
719
466
361
888
620
1.476
497
610
719
2.043
933
1.120
752
639
564
1.231
803
758
567
1.778
247
136
401
134
103
15
23.952
PROSENTASE %
128 %
109 %
101 %
101 %
101 %
100 %
100 %
100 %
100 %
100 %
99 %
97 %
97 %
96 %
96 %
94 %
94 %
92 %
92 %
85 %
77 %
77 %
74 %
69 %
59 %
53 %
45 %
16 %
9%
1%
0%
0%
0%
81,91%
Realisasi Sasaran per Jenjang
11%
22%
67%
2. Sekolah Dasar
3. Sekolah Menengah Pertama
4. Sekolah Menengah Atas
N= 23.952 sekolah
CAPAIAN PEMENUHAN STANDAR NASIONAL
PER PROPINSI
1000
896
900
841
800
700
567
600
500
417
365
400
300
358
302
268
234
200
232
204
181
137
111
93
100
65 52
265
178
119 101
14
140
139
68
32
2
7
2
0
1
2
3
4
40 23
126
Rata-Rata
Nilai 8
Standar
64.73
Rata-Rata
Nasional
68.58
Rata-Rata
Nasional
68.96
Rata-Rata
Nasional
68.22
Rata-Rata
Nasional
49.81
Rata-Rata
Nasional
59.53
Rata-Rata
Nasional
56.87
Rata-Rata
Nasional
50.72
Rata-Rata
Nasional
72.77
Download