KINERJA GUR Disampaikan pada Diklat PCT Penilaian Kinerja Guru Tahun 2012 Tanggal : 24 – 28 Juli 2012 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (LPMP) PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NO 1. 2. ISU KOORDINASI DAN KERJASAMA LINTAS LEMBAGA INTERNAL DAN EKSTERNAL - STANDAR - - - - - KONDISI SAAT INI KONDISI YANG DIHARAPKAN BELUM TAMPAK ADA KOORDINASI YANG SISTEMIK ANTAR LEMBAGA PENJAMINAN MUTU INTERNAL DAN EKSTERNAL BELUM ADA KESAMAAN CARA PANDANG TENTANG IMPLEMENTASI PENJAMINAN MUTU SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEBIJAKAN SENTRALISASI PENGELOLAAN GURU (ADA PP ATAU REVISI UU 32 TENTANG OTONOMI PENDIDIKAN) BELUM DIJABARKAN SESUAI DENGAN KARAKTERISTIK DAERAH, SATUAN PENDIDIKAN, DAN STAKEHOLDERS INTERNAL DAN EKSTERNAL PENDIDIKAN PEMAHAMAN TENTANG SNP BAIK SUBSTANSI MAUPUN IMPLEMENTASI MASIH SANGAT BERVARIASI IMPLEMENTASI YANG MASIH PARSIAL SEHINGGA TIDAK MEMBENTUK SISTEM YANG SALING TERKAIT DAN BERKESINAMBUNGAN BELUM DITERAPKAN SECARA KONSISTEN DASAR MENGEKSEKUSI PROGRAM DALAM TIGA RANAH (TO BE CONTINUED, TO BE MODIFIED, ATAU TO BE CANCELLED) - - ADA JABARAN YANG OPERASIONAL YANG SESUAI DENGAN KARAKTERISTIK PENDIDIKAN DIPAHAMI SECARA TUNTAS OLEH SEMUA STAKEHPLDERS ADA STANDAR PROSES DAN MEKANISME PENCAPAIAN STANDAR DENGAN ROAD MAP YANG JELAS DITERAPKAN SECARA KONSISTEN DAN BERKELANJUTAN DALAM PARADIGMA CQI NO ISU KONDISI SAAT INI KONDISI YANG DIHARAPKAN 3. REGULASI - KESELARASAN REGULASI - PERLU REGULASI ATAS HASIL MASIH PERLU DIREVIEW REVIEW SEMUA REGULASI YANG - BELUM ADA REGULASI YANG ADA MENGIKAT SEMUA - ADA REGULASI YANG MENGATUR LEMBAGA PENJAMINAN ROADMAP DAN TARGET YANG MUTU SECARA SISTEMIK SECARA BERTAHAP ELIGIBLE UNTUK DICAPAI 4. INSTRUMEN BELUM KOMPREHENSIF BAIK SECARA SUBSTANTIF MAUPUN METODOLOGIS PERLU ADA STANDAR INSTRUMEN MINIMAL SECARA NASIONAL SEBAGAI ACUAN 5. MEKANISME DAN PROSEDUR DUKUNGAN JARINGAN DAN INFRASTURUKTUR BELUM OPTIMAL PERLU DIRANCANG ON LINE DAN/ATAU OFF LINE 6. OUTPUT BELUM MEMADAI SEBAGAI DASAR PENGAMBILAN KEBIJAKAN SEMUA PERENCANAAN BERBASIS HASIL EDS 7. OUTCOMES PERBAIKAN MUTU DAN BUDAYA CQI DAN BUDAYA MUTU DENGAN MUTU BELUM TUMBUH ROAD MAP YANG ELIGIBLE PEMBINAAN KOMPETENSI, KINERJA, KARIR, DAN KESEJAHTERAAN 1. Sertifikasi Guru Dalam Jabatan (bagi Guru yang diangkat sebelum 2005) 2. PPG Dalam Jabatan (s.d 2015) 3. PPG Prajabatan (mulai 2016) DITENTUKAN OLEH: - SDM - GURU - DOSEN - TENDIK LAINNYA 1 Uji Kompetensi 5. Penilaian Kinerja 6. Continuing Professional Development (CPD) Renstra Kemdikbud 1 MP3EI 2. Bonus Demografi 2 Zona Ekonomi 3. Segitiga “Ajaib” (Resourse Sharing, Integrasi Proses, Penggunaan IT) 3 (7 Negara Besar Dunia di 2045) 4 Spektrum Keahlian SDM 5 Struktur Tenaga Kerja 6 Proporsi seluruh Jenjang, Jenis dan Jalur Pendidikan 7 Spektrum PTK 3 8 Spektrum Siswa dan Mahasiswa Pendidikan Akademik Dan Profesi Guru Pembinaan Kompetensi, Karir, dan Kesejahteraan INDONESIA 2045 1. 4. 2 4. Perencanaan Kebutuhan, Distribusi Dan Pemerataan PENDIDIKAN YANG BERMUTU Kunci Inggris (Siswa, Guru, Content, Infrastruktur) 5. 8 SNP 6. RSBI 7. Pendidikan Karakter Dan Antikorupsi 8. KKNI SNP PENDIDIKAN MASA LALU PENDIDIKAN MASA KINI KOMPETENSI LULUSAN • ISI (MATERI) SUMBER TERBATAS SANGAT KAYA DENGAN BERBAGAI SARANA DAN VENDOR PROSES KONVENSIONAL MODERN PENILAIAN FOKUS PADA OUTPUT MULAI DARI INPUT, PROSES, OUTPUT SUDAH DIPERTIMBANGKAN, BAHKAN OUTCOMES PENGELOLAAN MANAGEMENT SEDERHANA • • • OTONOMI SEKOLAH MBS KTSP PTK • • • • • • MEMENUHI KUALIFIKASI SERTIFIKASI TUNJANGAN PROFESI KARIS GURU HARLINDUNG • • • MEMILIKI DEDIKASI BELUM MEMENUHI SYARAT MINIMAL KUALIFIKASI AKSES THD ILMU PENGETAHUAN RENDAH PENGHASILAN RENDAH DEDIKASI DAN PENGABDIAN TINGGI • • • OVER PRODUCTION RELEVANSI RENDAH TDK BERIMBANG ANTARA SOFT SKILL DAN HARD SKILL PEMBIAYAAN SANGAT TERBATAS 20 % APBN SARANA/ PRASARANA SANGAT MINIM BAIK KECUKUPAN MAUPUN KESESUAIAN MULAI MEMADAI Peningkatan LPTK Pelatihan Akreditasi Kesejahtera an SPM Penyediaan Laboratorium Distribusi Perpustakaan Sertifikasi USB, RKB Kualifikasi SD/SMP 1-Atap Pembangunan Satuan Pendidikan Percepatan Pembangunan Pendidikan Bantuan Pendanaan Peserta Didik Penyempurnaan Sistem Pembelajaran BOS, BOMM Beasiswa PMT-AS Bantuan Buku Penyediaan dan Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan 6 Penyelarasan Penyediaan & Penyebaran Materi Kurikulum Pendidikan Kewirausahaan Sistem Evaluasi Pendidikan Karakter 1 2 3 STANDAR MUTU INSTRUMEN, BORANG , FORMULIR dan SOP PENGUKURAN/ PENGGUNAAN INSTRUMEN INSTRUMEN DAN ANALISIS KEMAJUAN HASIL PERBAIKAN PENILAIAN KESESUAIAN ANTARA REKOMENDASI DGN PROGRAM BERJALAN 6 5 ANALISIS DAN REKOMENDASI 4 1 PERENCANAAN DAN PEMETAAN KOMPETENSI SESUAI KEBUTUHAN PEMBANGUNAN 1. Komposisi Soft Skill dan Hard Skill 2. Tingkat pemahaman guru, siswa, lembaga pendidikan, birokrat, lembaga penjaminan mutu, dan masyarakat. 2 3 INSTRUMEN (ALAT UKUR) KOMPETESI 1. Substansi 2. Metodologi OUT PUT : 1. Peta pencapaian kompetensi untuk semua jenjang, jenis dan jalur pendidikan 2. Reformulasi Kurikulum 3. Reformasi Proses, Penilaian, Peran Guru, Sumber Belajar, sarana dan pembiayaan KOMPETENSI (LEVEL OF COMPETENCE) SPIRITUAL KOGNITIF Suatu bidang kemampuan AFEKTIF SOFT SKILL PSIKOMOTOR HARD SKILL endro.its 1 KOMPETENSI LULUSAN 1. Berpikir logis (beragumentasi) Berkomunikasi (lisan dan tulisan) 2. Problem Solving 3. Berani mengambil resiko 4. Bekerja mandiri dan Bekerjasama 5. Penguasaan Teknologi 6. Kapasitas Pebelajar Mandiri Isu strategis : Apakah masih diajarkan, dilatihkan dan dicontohkan kompetensi tersbut di sekolah ??? 1. Orientasinya bukan materi, tetapi kompetensi (dari content based competence based) 2. Seluruh aktivitas belajar diarahkan pada kompetensi tersebut, sehingga yang diukur juga kompetensi dimaksud 3. Dielaborasi secara berjenjang dan proporsional ke masing jenjang pendidikan 4. Seluruh Mapel diarahkan untuk membangun kompetensi tesebut 2 1. 2. 3. 4. 5. 5 PILAR BELAJAR Learning Activities Learning Ouput Learning Outcomes Learning Resources Learning Assesment Isu strategis : Apakah lima pilar ini menjadi acuan seluruh proses di sekolah? 1. Bagaimana tingkat pemahaman dan kemampuan guru mengaplikasikan berbagai pendekatan dan teori yang relevan 2. Apakah isi, proses, dan penilaian bersesuaian dengan kompetensi yang diharapkan 3. Bagaimana tingkat pemahaman siswa tentang lima pilar tersebut? 4. Apakah kapasitas siswa dilkembangkan untuk melakukannya secara mandiri ? 3 1. 2. 3. 4. AKTVITAS BELAJAR Mengamati. Meneliti Menganalisis Data Melaporkan Hasil 4 OUPUT BELAJAR 1. Critical Book Report, Jurnal Report, Research Review 2. Mini Research Report 3. Project 4. Rekayasa Ide Isu strategis : Bagaimana kesinambungan aktivitas tersebut antar jenjang pendidikan ? 1. Apakah kapasitas untuk melakukan aktivitas tersebut masih dikembangkan untuk semua jalur dan jenjang pendidikan 2. Bagaimana benang merah detail kegiatan tersebut mulai dari SD, SMP, SMA sampai PT ? 3. Apakah semua pendidik pada setiap jenjang memahami kapasitas siswa antar jenjang ? 4. Apakah kapasitas tersebut berkelanjutan antar jenjang ? Isu strategis : Apakah produk belajar tersebut dielaborasi secara proporsional untuk semua jenjang pendidikan ? 1. Apakah produk tersebut menjadi fokus output belajar peserta didik ? 2. Bagaimana tingkat pemahaman dan kapasitas guru mempertahankan keberlanjutan produk tersebut antar jenjang pendidikan ? 3. Apakah produk tersebut digunakan sebagai alat evaluasi bagi siswa ? 1. Kapasitas dan kapabilitas guru untuk mengevaluasi 2. Standar dan panduan penilaian 3. Kesesuaian penilaian dengan kompetensi, materi, proses. 4. Sistem penjaminan mutu evaluasi (evnstrumen monev dan konsistensi terhadap perbaikan evaluasi) 1 PERENCANAAN KEBUTUHAN, KOMPETENSI, PENYEDIAAN, DISTRIBUSI dan PEMERATAAN PTK 2 1. Kuota nasional sesuai kohort kebutuhan Prov. /Kab./Kota 1. 2. Pemenuhan guru melalui pemberian ’kewenangan tambahan’ (horizontal) atau pelaksanaan ‘alih kewenangan mengajar’ antar jenjang sekolah (vertikal), PPGT, SM3T, untuk pemerataan dan mengatasi “mismatch”. 3. Pemenuhan kebutuhan guru sesuai Spektrum Zona MP3EI melalui penyediaan guru kejuruan oleh LPTK bekerjasama dengan Politeknik, Institut Teknologi, Universitas, Sekolah Tinggi, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (P4TK kejuruan) dan mengimplementasikan kebijakan KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) REKONSTRUKSI PENDIDIKAN CALON GURU (SELEKSI, PENDIDIKAN AKADEMIK, DAN PENDIDIKAN PROFESI) 2. 3 Perlu ada standar nasional bagi calon mahasiswa yang akan masuk ke LPTK; aturan khusus rekrutmen dan seleksi bagi calon guru dan calon peserta program pendidikan profesi. Standarisasi dan penjaminan mutu LPTK PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 1. 4. Mendorong Pemerintah, Provinsi/Kabupaten/Kota melaksanakan SKB 5 Menteri dalam pelaksanaan redistribusi guru Peningkatan kualitas pelaksanaan uji kompetensi, sertifikasi, penilaian kinerja, pelaksanaan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan bagi guru (CPD), pemberdayaan kelompok kerja guru (KKG) dan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP), Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS), KKPS, MKKS, MKPS 2. 5. Mendorong Pemerintah, Propinsi, Kab/Kota untuk melaksanakan perekrutan dan penyiapan calon kepala sekolah, calon pengawas dan tenaga kependidikan lainnya (Laboran, Pustakawan, Teknisi, TAS) sesuai standar kompetensi yang telah ditetapkan Peningkatan kualifikasi dan kompetensi guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, tenaga laboratorium sekolah, tenaga perpustakaan sekolah dan tenaga administrasi sekolah 3. Penilaian Kinerja dan CPD NO STATUS 1. PNS 2. GURU AGAMA 3. PNS DPK 4. JUMLAH 1.550.062 24.406 MASALAH REGULASI DISTRIBUSI, PEMBINAAN, PROFESIONALITAS ADMINISTRASI, SERTIFIKASI, PEMBINAAN, PEMBERDAYAAN 133.326 DISTRIBUSI, PEMBINAAN, PROFESIONALITAS GURU BANTU 9.454 PEMBERDAYAAN, PEMBINAAN, PROSES PENGANGKATAN MENJADI PNS, SERTIFIKASI PP 48, PP 43 (tertinggal oleh Pemda) 5. GURU HONDA 57.631 PEMBERDAYAAN, PEMBINAAN, PROSES PENGANGKATAN MENJADI PNS, SERTIFIKASI PP 48, PP 43 (tertinggal oleh Pemda) 6. GTT 836.442 4+5+6 7. GTY 8. HONOR DI SEK. NEGRI 9. SM 3T USUL BADAN PEMBERDAYAAN, PEMBINAAN, PROFESIONALITAS 903.527 314.355 PEMBERDAYAAN, PEMBINAAN, PROFESIONALITAS ?? SERTIFIKASI, PENGANGKATAN, PEMBERDAYAAN, PEMBINAAN 5.000 RPP diterbitkan 1 KUOTA NASIONAL, STANDAR DAN POLA REKRUTMEN MAHASISWA CALON GURU (DEMAND DRIVEN) INTELEKTUAL, MINAT, BAKAT, SIKAP, dan PHISIK STANDARISASI INPUT DAN KUOTA NASIONAL BELUM ADA ?? 2 3 REKONSTRUKSI PENDIDIKAN AKADEMIK, PROFESI GURU dan PENATAAN LPTK PERENCANAAN KEBUTUHAN, REKRUITMEN, DISTRIBUSI KUANTITAS DAN KUALITAS STANDARISASI LULUSAN LPTK MASIH TERKENDALA ? GURU KURANG TETAPI LEBIH ?? 4 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. KUALIFIKASI KOMPETENSI KINERJA KENAIKAN PANGKAT KARIR PKBG HARLINDUNG TUNJANGAN DOMAIN BERSAMA KINERJA GURU PROFESONAL BELUM OPTIMAL DOMAIN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DOMAIN PEMKAB/PEMKO (Diperlukan Standar Minimal Yang Berlaku Untuk Semua Kab /Kota) INSAN CERDAS KOMPREHENSIF • Perlu ada platform yang sama antara kemendikbud dengan pemerintah daerah: insan cerdas komprehensif, dengan ruh melayani dengan amanah tetapi belum ditangani di daerah dengan cerdas. • Ada pilar 5 K tetapi belum dipahami dan diimplementasikan. • Pendidikan didrive dan dimanage by design bukan by sinyalemen LAYANAN PENDIDIKAN • Ada kunci Inggris dengan 4 komponen, tetapi tidak ditangani secara integratif (infrastrutur, PTK, peserta didik, dan content. • Ada Segitiga “Ajaib” yang belum dipahami dengan baik KONSTRUKSI REGULASI PENDIDIKAN PERANGKAT REGULASI UU • UU SISDIKNAS • UU 14 • UU 32 PP • • • • PP 19 PP 74 PP 38 PP 41 PERMEN • PERMENDIKNAS 27, 28, dan 35 • PERMENEG PAN-RB 16 • Ada ruang negosiasi yang sangat terbuka bagi Kemendibud dengan Pemerintah Daerah • Ada UU 32 yang ditafsirkan belum berpihak pada pemberdayaan INTEGRASI PERAN: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. PEMERINTAH KAB./KOTA PEMERINTAH PROPINSI Perencanaan Kebutuhan PTK Pengangkatan dan Penempatan Pemindahan Peningkatan Kesejahteraan Perlindungan Pemberhentian Sertifikasi. 1. Perencanaan Kebutuhan PTK SBI 2. Pengangkatan dan Penempatan 3. Pemindahan Pendidik dan Tenaga Kependidikan PNS antar Kabupaten/Kota 4. Peningkatan Kesejahteraan 5. Perlindungan 6. Pemberhentian. KEMENDIKBUD 1. 2. 3. 4. 5. Perencanaan PTK Nasional Pemindahan antar Propinsi Peningkatan Kesejahteraan Perlindungan Pemberhantian karena Pelanggaran 6. Sertifikasi. Pembinaan UJI UK KOMPETENSI N ˂ SM N ≥ SM PKB DIKLAT DASAR INTERNALLY & EKSTERNALLY DRIVEN PKB N ˂ SM DIKLAT LANJUTAN PKPK N ≥ SM DIKLAT PENGEMBANGAN GURU PROFESIONAL 1. KENAIKAN PANGKAT/ JABATAN 2. PROMOSI 3. TUNJANGAN PROFESI karier dan kepangkatan Memastikan guru melaksanakan tugas profesional Menjamin bahwa guru memberi layanan pendidikan yang berkualitas (KEPASTIAN, KEMANFAATAN dan KEADILAN) INDIKATOR UTAMA No. 1. No 1. Kompetensi Lulusan, Hasil Belajar Siswa (Nilai Rapor, UN dan Hasil Tes Standar Lainnya) 2. Karya Prestatif Siswa dalam berbagai kompetisi Lokal, Nasional dan Internasional 3. Kesinambungan Prestasi Siswa di PT atau bekerja melalui Penelusuran Alumni. 4. Rekognisi Pihak Eksternal terhadap kualitas Siswa SM : Standar Minimal PKB : Pembinaan Keprofesian Berkelanjutan PK : Penilaian Kinerja INDIKATOR Disiplin Guru (waktu, nilai, kehadiran, ethos kerja) DAMPAK Isu Strategis : 1. SOP 2. Alat Ukur 3. Permendikbud INDIKATOR 2. Efisiensi dan Efektivitas pembelajaran (Kapasitas transformasi ilmu ke siswa) 3. Keteladanan Guru (berbicara, bersikap dan berperilaku) 4. Motivasi Belajar Siswa NO PARAMATER INDIKATOR DISIPLIN GURU 1. 2. 3. 4. Kehadiran Menyiapkan dokumen perencanaan pembelajaran Menggunakan waktu Mematuhi semua aturan sekolah B. KETELADANAN GURU 1. 2. 3. 4. Cara berpikir Berbicara Bersikap Bertindak C. 1. Penguasaan materi EFISIENSI 2. Penguasaan dan penerapan metodologi PEMBELAJARAN pembelajaran yang kreatif 3. Mengevaluasi pembelajaran A. D. MOTIVASI BELAJAR 1. Antusiasme mengikuti proses belajar (bertanya, memberi pendapat, mengkritisi pendapat orang lain, berargumentasi) 2. Menyelesaikan tugas mandiri dan kelompok 3. Insiatif belajar mandiri dan kelompok KOMP. PEDAGOGI KOMP. SOSIAL KEPRIBADIAN didukung oleh penguasaan sumber dan IT/ICT 1. Kecukupan Sumber belajar dan Kapasitas Menguasai Sumber (Buku Teks, Hasil Penelitian, dan Jurnal) 2. Ketersediaan dan Penguasaan terhadap IT/ICT TDK LULUS (DIKLAT) 32.286 (11,5%) UKAPLPG KEMAMPUAN RENDAH MISMATCH UKA 281.019 281.019 UKPKG 1.020.000 TIDAK PLPG 248.733 (88,5%) TIDAK PEMBINAAN (1 TAHUN) • • • • CETAK SERTIFIKAT NRG SK DIRJEN PEMBAYARAN TUNJANGAN PROFESI LULUS PKG: TIDAK GURU PROFESIONAL LULUS PEMETAAN 2014: 1,3 JUTA 1.624.657 LULUS UJI KOMPETENSI 1.020.000 PENERIMA TP PENILAIAN KERJA VERIFIKASI VALIDASI & PEMETAAN • PENYESUAIAN • KEWENANGAN UKA: • SELEKSI • PEMETAAN UJI KOMPETENSI 1.624.657 SERTIFIKASI 2013 300.000 LULUS • MEMASTIKAN GURU MENJALANKAN PROFESI • PEMBINAAN PANGKAT DAN KARIR GURU ANGKA KREDIT & KENAIKAN PANGKAT PKBG: • RANKING BERDASARKAN PERSYARATAN SERTIFIKASI • DAERAH, SEKOLAH • PENDIDIKAN/ASAL • MAPEL • STATUS KEPEGAWAIAN • MISMATCH • BERBASIS UK • INOVATIF • BERBASIS KOMPETENSI STRATEGI UJI KOMPETENSI 2013 PLPG 2013 GURU BERSERTIFIKAT • WEB BASED/ON LINE • CAL/OFF LINE • MODUL BASED • TATAP MUKA/ PENDAMPINGAN KRITERIA : 1. LEGAL 2. PEDAGOGIK 3. SOSIAL SPM SBI SPM SSN (0%) RSBI 1. (0,65%) 2. 3. 4. SNP dan diperkaya Standar kualitas pendidikan Negara Maju Berakreditasi A (95) dari BAN Sekolah/Madrasah Pembelajaran Matematika, IPA dan kejuruan (SMK) dilakukan dalam bahasa Indonesia dan/atau bahasa Internasional (bilingual) Nilai rata-rata UN 8,0 1. Sudah memenuhi SNP 2. Berakreditasi A dari BAN Sekolah/Madrasah 3. Pembelajaran Matematika IPA, dan kejuruan (SMK) dilakukan dalam bahasa Indonesia dan/atau bahasa Internasional (bilingual) 4. Nilai rata-rata UN 7,0 1. Memenuhi 8 Standar Nasional Pendidikan (SNP) 2. Memiliki rata-rata UN 6,5 3. Tidak Double Shift 4. Berakreditasi B dari BAN Sekolah/Madrasah 21 ...semangat perbaikan UN adalah untuk meningkatkan kredibilitas dan prestasi, serta sebagai “passport”untuk melanjukan ke jenjang lebih tinggi “continuity” untuk masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi mendukung Ujian Nasional mendukung Integrasi Sosial “continuity” bagi implementasi kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) [Perpres 8/2012 tentang KKNI] Integrasi Kualifikasi Integrasi Vertikal “continuity” bagi siswa dari sosial ekonomi kurang mampu masuk ke PT [PP 66/2010] mendukung Integrasi Kewilayahan “continuity” bagi siswa dari satu daerah masuk ke PT di wilayah lain (mengurangi disparitas antar wilayah dalam penerimaan mahasiswa baru melalui seleksi nasional) [PP 66/2010] ...semangat perbaikan UN juga untuk pemetaan, sebagai landasan perbaikan mutu pendidikan55 secara merata (mempe©rsKemdpikibtusdt2a0n1d2ar deviasi antar wilayah)... • Berbasis Pemetaan Kompetensi (Analisis Kebutuhan) • Kecukupan dan Kesesuaian Instruktur, Materi, Proses Pelaksanaan • Berbasis Kompetensi INPUT PROCESS Pre Tes (Peta Entry Level) Authentic Assessment OUTPUT OUTCOME Post Test UK dan Penilaian Kinerja MELAKUKAN TES HASIL BELAJAR BAGI SISWA NO ANALISIS BUTIR 1. DAYA SERAP 2. ANALISIS KESULITAN 3. STRUKTUR MATERI MENGANALISIS : 1. HASIL UN 2. HASIL DIKLAT SEBELUMNYA 3. HASIL PENELITIAN 4. DATA SEKUNDER LAINNYA MERANCANG DIKLAT DALAM HAL : 1. MATERI 2. STRATEGI DAN METODE 3. UKURAN KEBERHASILAN PELAKSANAAN PARAMETER DIKLAT DASAR DIKLAT LANJUTAN DIKLAT PENGEMBANGAN ORIENTASI 80 % SUBJECT MATTER, 20 % ACTIVE LEARNING METHOD 20 % SUBJECT MATTER, 80 % ACTIVE LEARNING METHOD, PERANCANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS MULTI MEDIA, IT/ICT STRATEGI • PRE – POST TEST • PENILAIAN ACUAN PATOKAN • KERJASAMA ANTARA LPTK, LPMP DAN P4TK • PRE – POST TEST • PENILAIAN ACUAN PATOKAN • KERJASAMA ANTARA LPTK, LPMP DAN P4TK • WORKSHOP • PERAGAAN • SHORT COURSE (SABATICAL LIVE) DALAM DAN LUAR NEGERI TERPUSAT DI BPSDMPK TERPUSAT DI BPSDMPK TERPUSAT DI BPSDMPK • • • • • • • • • LISENSI • SERTIFIKAT • LEGITIMASI SISTEM INFORMASI UKURAN KEBERHASILAN ∆ (POST-PRE) ∆ (X2 - X1) UJIAN NASIONAL PERINGKAT SEKOLAH ∆ (POST-PRE) ∆ (X2 - X1) UJIAN NASIONAL PERINGKAT SEKOLAH UJI KOMPETENSI UJI KOMPETENSI PKB UJI KOMPETENSI AWAL SERTIFIKASI(PRA & PASCA PLPG) UJI KOMPETENSI PRA PKG 1. SELEKSI 1. SYARAT KELULUSAN 1. PRASYARAT PKG 2. PEMETAAN 2. PEMETAAN 2. PEMETAAN 3. DIAGNOSTIK 3. DIAGNOSTIK 3. DIAGNOSTIK 4. UMPAN BALIK BAGI LPTK DAN LEMBAGA DIKLAT 4. UMPAN BALIK BAGI LPTK DAN LEMBAGA DIKLAT 4. UMPAN BALIK BAGI LPTK DAN LEMBAGA DIKLAT UJI KOMPETENSI (2012: 10 %) SBG GURU (6 JP) ALTERNATIF UJI KOMPETENSI PENILAIAN KINERJA SBG KS (18 JP TUGAS TEMBAHAN) SEBAGAI GURU SEBAGAI KS KEPUTUSAN KOMPETEN KOMPETEN DINILAI KINERJA SEBAGAI KS KOMPETEN TIDAK KOMPETEN DINILAI KINERJA SEBAGAI GURU TIDAK KOMPETEN TIDAK KOMPETEN WAJIB DIKLAT DASAR GURU PENILAIAN KINERJA SBG KS N ˂ SM DIKLAT DASAR PENGUATAN KS DIKLAT LANJUT PENGUATAN KS N ≥ SM KENAIKAN PANGKAT DAN PENGHARGAAN LAINNYA YANG RELEVAN N ˂ SM N ≥ SM UJI KOMPETENSI PKB DIKLAT DASAR INTERNALLY & EKSTERNALLY DRIVEN DIKLAT LANJUTAN N ˂ SM PK N ≥ SM DIKLAT PENGEMBANGAN 1. GURU PROFESIONAL SM : Standar Minimal PKB : Pembinaan Keprofesian Berkelanjutan PK : Penilaian Kinerja 2. 3. KENAIKAN PANGKAT/ JABATAN PROMOSI TUNJANGAN PROFESI N ˂ SM N ≥ SM UJI KOMPETENSI DIKLAT DIKLAT TEKNIS DIKLAT FUNGSIONAL INTERNALLY & EKSTERNALLY DRIVEN N ˂ SM PK N ≥ SM DIKLAT PIM SDM KOMPETEN PK : PENILAIAN KINERJA 1. 2. 3. KENAIKAN PANGKAT/ JABATAN PROMOSI TUNJANGAN JABATAN NO ISU KETERANGAN 1. ADMINISTRATIF VERSUS SUBSTANTIF SINYALEMEN FORMALITAS SPT KASUS DP3, KONTRA EFSIENSI ANGGARAN, RESISTENSI, DSB. 2. ARGUMENTASI FILOSOFI, TEORI, DAN PRAKSIS KONSTRUKSI AKADEMIK DAN ADMINISTRATIF BERBASIS VISI REGULASI 3. SOSIALISASI, KREDIBILITAS, AKUNTABILITAS DAN AKSEPTABILITAS MEKANISME DAN PROSEDUR (INSTRUMEN, STRATEGI, EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS) 4. DIVERSIFIKASI FUNGSI DAN MANFAAT PEMBINAAN KARIER DAN KEPANGKATAN MEMASTIKAN GURU MELAKSANAKAN TUGAS PROFESIONA MENJAMIN BAHWA GURU MEMBERI LAYANAN PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS 5. INTRUMENTASI PROSES PEMBAKUAN, BENCHMARKING DENGAN PK STANDAR LAINNYA 6. PENGEMBANGAN SISTEM • SISTEM SKORING DAN TRANSFER ANGKA KREDIT 7. ANALISIS MEDAN • KAPASITAS DAN DUKUNGAN SDM (ASESSOR DAN GURU 8. KOORDINASI INTERNAL DAN LINTAS SEKTORAL • KEMENDIKBUD DENGAN DINAS KAB KOTA DAN KEMENTERIAN PAN -RB NO ISU KETERANGAN 1. ARGUMENTASI FILOSOFI, TEORI, DAN PRAKSIS KONSTRUKSI AKADEMIK DAN ADMINISTRATIF BERBASIS VISI REGULASI 2. SOSIALISASI, KREDIBILITAS, AKUNTABILITAS DAN AKSEPTABILITAS MEKANISME DAN PROSEDUR (INSTRUMEN, STRATEGI, EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS) 3. DIVERSIFIKASI FUNGSI DAN MANFAAT PEMBINAAN KARIER DAN KEPANGKATAN MEMASTIKAN GURU MELAKSANAKAN TUGAS PROFESIONA MENJAMIN BAHWA GURU MEMBERI LAYANAN PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS 4. INTRUMENTASI PROSES PEMBAKUAN, BENCHMARKING DENGAN PK STANDAR LAINNYA 5. PENGEMBANGAN SISTEM • SISTEM SKORING DAN TRANSFER ANGKA KREDIT 6. ANALISIS MEDAN • KAPASITAS DAN DUKUNGAN SDM (ASESSOR DAN GURU 7. KOORDINASI INTERNAL DAN LINTAS SEKTORAL • KEMENDIKBUD DENGAN DINAS KAB KOTA DAN KEMENTERIAN PAN -RB NO ISU KETERANGAN 1. ARGUMENTASI FILOSOFI, TEORI, DAN PRAKSIS KONSTRUKSI AKADEMIK DAN ADMINISTRATIF BERBASIS VISI REGULASI 2. SOSIALISASI, KREDIBILITAS, AKUNTABILITAS DAN AKSEPTABILITAS MEKANISME DAN PROSEDUR (INSTRUMEN, STRATEGI, EFISIENSI DAN EFEKTIVITAS) 3. DIVERSIFIKASI FUNGSI DAN MANFAAT • • • 4. INTRUMENTASI PENGEMBANGAN PERANGKAT TES, PROSES UJI COBA (PEMBAKUAN), BENCHMARKING DENGAN TES STANDAR LAINNYA 5. PENGEMBANGAN SISTEM ON LINE, OFF LINE, PAPER BASED • FULL ON LINE • KOMBINASI PENGUNAAN JARINGAN INTERNET DAN INTRANET • KEAMANAN DAN KENYAMANAN SISTEM (ENCRIPT DAN WEB BROWSER) 6. ANALISIS MEDAN • • DASAR, LANJUTAN DAN PENGEMBANGAN PEMETAAN, DIAGNOSTIK, SELEKSI DAN SPESIFIK GURU, KEPALA SEKOLAH, PENGAWAS DAN TENDIK LAINNYA KESIAPAN TUK (JARINGAN, SOFT WARE DAN HARD WARE KAPASITAS DAN DUKUNGAN SDM NO ASPEK KETERANGAN 1. KOMPETENSI PROFESIONAL KONSISTENSI PENGUASAAN MATERI GURU: ANTARA CONTENT DENGAN PERFORMANCE • TEKS, KONTEKS, & REALITAS • FAKTA, PRINSIP, KONSEP DAN PROSEDUR • KETUNTASAN TENTANG PENGUASAAN FILOSOFI, ASALUSUL, DAN APLIKASI ILMU 2. KOMPETENSI PEDAGOGI KONSISTENSI PENGUASAAN PEDAGOGI ANTARA CONTENT DENGAN PERFORMANCE: • BUKAN SEKEDAR PENGUASAAN GURU TENTANG PENGENALAN PSERTA DIDIK, MODEL BELAJAR, PERENCANAAN, PELAKSANAAN, EVALUASI, TETAPI TES YANG MAMPU MEMPREDIKSI BAGAIMANA GURU MENGINTAGRASIKAN KELIMANYA DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN • CATATAN : KELIMA HAL TERSEBUT BUKAN KOMPETENSI TETAPI STANDAR KOMPETENSI NO ASPEK KETERANGAN 1. FUNGSI: • UJI KOMPETENSI AWAL PRA PLPG KETIGA UJI DIKEMBANGKAN SETARA KARENA DELTANYA AKAN DIGUNAKAN UNTUK MENILAI KUALITAS PROSES DAN KUALITAS OUT PUT DENGAN FORMULA KEBERHASILAM : JIKA X2>X1; SIGNIFIKAN • UJI KOMPETENSI PASCA PLPG • UJI KOMPETENSI PASCA DIKLAT DASAR 2. DOMAIN PROFESIONAL DAN PEDAGOGI 3. STRATEGI PENGEMBANGAN • KONSTRUKSI INDIKATOR, BUTIR DAN RASIONALNYA • KISI TES • PENGEMBANGAN BUTIR TES 4. PROSES PEMBAKUAN (UJI COBA) VALIDITAS (ISI), RELIABILITAS, DAYA BEDA DAN TINGKAT 5. ADMINISTRASI • KETERSDIAAN BUKTI KELAYAKAN • KEMUDAHAN UNTUK MELAKUKAN ANALISIS GURU UTAMA (IV/d, IV/e) GURU MADYA (IV/a, IV/b, IV/c) PKB fokus pada pengembangan profesi PKB fokus pada pengembangan sekolah GURU MUDA (III/c, III/d) GURU PERTAMA (III/a, III/b) Tahap Pengembangan Karir Guru PROGRAM INDUKSI GURU S1/D-IV BERSERTIFIKAT PKB fokus pada peningkatan prestasi peserta didik dan pengelolaan sekolah PKB fokus pada peningkatan kompetensi guru Kebijakan Nasional Kewajiban Penjaminan Mutu Pendidikan Pasal 91: (1) Setiap satuan pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan. (2) Penjaminan mutu pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan. (3) Penjaminan mutu pendidikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara bertahap, sistematis,dan terencana dalam suatu program penjaminan mutu yang memiliki target dan kerangka waktu yang jelas. Kebijakan Nasional Pelaku Penjaminan Mutu Pendidikan Pasal 92: (1) Menteri mensupervisi dan membantu satuan perguruan tinggi melakukan penjaminan mutu. (2) Menteri yang menangani urusan pemerintahan di bidang agama mensupervisi dan membantu satuan pendidikan keagamaan melakukan penjaminan mutu. (3) Pemerintah Provinsi mensupervisi dan membantu satuan pendidikan yang berada di bawah kewenangannya untuk meyelenggarakan atau mengatur penyelenggaraannya dalam melakukan penjaminan mutu. (4) Pemerintah Kabupaten/Kota mensupervisi dan membantu satuan pendidikan yang berada di bawah kewenangannya untuk menyelenggarakan atau mengatur penyelenggaraannya dalam melakukan penjaminan mutu. Kebijakan Nasional Pelaku Penjaminan Mutu Pendidikan Pasal 92: (1) BAN-S/M, BAN-PNF, dan BAN-PT memberikan rekomendasi penjaminan mutu pendidikan kepada program dan/atau satuan pendidikan yang diakreditasi, dan kepada Pemerintah dan Pemerintah Daerah. (6) LPMP mensupervisi dan membantu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dalam melakukan upaya penjaminan mutu pendidikan. (7) Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud pada ayat (6), LPMP bekerja sama dengan Pemerintah Daerah dan Perguruan tinggi. (8) Menteri menerbitkan pedoman program penjaminan mutu satuan pendidikan pada semua jenis, jenjang dan jalur pendidikan. Kebijakan Nasional Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Pasal 1butir 24 Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan yang selanjutnya disebut LPMP adalah unit pelaksana teknis Departemen yang berkedudukan di provinsi dan bertugas untuk membantu pemerintah daerah dalam bentuk supervisi, bimbingan, arahan, saran, dan bantuan teknis kepada satuan pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan nonformal, dalam berbagai upaya penjaminan mutu satuan pendidikan untuk mencapai standar nasional pendidikan; PERUBAHAN PARADIGMA LAMA BARU Pengendalian mutu Konsep utama adalah ujian, inspeksi, dan pengawasan eksternal Tujuan utama adalah laporan ekternal dan penerapan sanksi/hadiah Penjaminan dan peningkatan mutu Konsep utama adalah perencanaan, kajian internal, dan manajemen satuan kerja Tujuan utama adalah laporan internal dan pengambilan keputusan berbasis data PERUBAHAN PARADIGMA LAMA Proses dilakukan oleh eksternal dan pengendalian dari atas ke bawah Kualitas menjadi tanggung jawab sebagian orang Budaya pemeriksaan eksternal BARU Proses dilakukan oleh internal dan pengedalian dari bawah ke atas Kualitas menjadi tanggung jawab semua pihak Budaya peningkatan kualitas berkelanjutan Tahapan Penjaminan Mutu Pendidikan Satuan/Program Pendidikan Penyelenggara Pendidikan Kabupaten/Kota Provinsi Nasional HAKIKAT PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN Perencanaan & Implementasi Program Monitor & Kajian Hasil Peningkatan Mutu Pengembangan & Implementasi Program Peningkatan Mutu Rancangan Penjaminan Mutu & Monitoring Pengembangan/ Pemilihan Instrumen Siklus Penjaminan Mutu Pendidikan Pengumpulan & Pencatatan Data (EDS) Identifikasi Pencapaian & Aspek Pengembangan Laporan Temuan Verifikasi (internal & Eksternal) dan Analisis Data Perencanaan & Implementasi Program isi Proses SKL Pengelolaan Penilaian Kepala Sekolah Guru Komite Sekolah Biaya RKS PTK Sarpras Pengumpulan dan Pencatatan Data isi Proses Pengelolaan Penilaian SKL EDS PTK Kepala Sekolah Guru Komite Sekolah Biaya Sarpras Verifikasi (Internal & Eksternal) & Analisis Data isi Proses Pengelolaan Penilaian Biaya Kepala Sekolah Guru Komite Sekolah SKL EDS PTK Sarpras Laporan Temuan isi Proses Pengelolaan Penilaian SKL DATA Biaya PTK Sarpras Kepala Sekolah Guru Komite Sekolah Dinas Identifikasi Pencapaian dan Aspek Pengembangan isi Proses SKL Standar Isi Pengelolaan Penilaian Capaian SPM/SNP Biaya Kepala Sekolah Guru Komite Sekolah PTK Sarpras Monitor dan Kajian Hasil Pelaksanaan Peningkatan isi Proses SKL Standar Isi Pengelolaan Penilaian Capaian SPM/SNP Biaya Pengawas, LPMP, Dinas PTK Sarpras AUDIT INTERNAL REPORT Unit Utama: - Mandikdasmen - PMPTK - Pendidikan Islam BAN S/M LPMP Principal & Teacher School Commitee SPM/ SNP AUDIT EKSTERNAL 5-Tahun Akreditasi Sekolah EDS/S3E Annual School Assessment Keputusan: • Kategori Sekolah • Rekomendasi -Nasional/Provinsi: - LPMP - P4TK - Dinas - Depag Kabupaten/Kota: - Dinas - Depag Assessment to 8NES Implement programs Develop programs Satuan Pendidikan - Penyelenggara - Sekolah - Madrasah SISTEM PENJAMINAN DAN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN Internal Quality Assurence System (IQAS) External Quality Assurance System (EQAS) DATABASE PENDIDIKAN NASIONAL (PSP) SPPMP tingkat Internal PDCA (Plan, Do, Check, Action) which will provide continuous improvement SDCA Quality first Stakeholder - in The next process is our stakeholder Speak with data PDCA SDCA PDCA SDCA PDCA SDCA PDCA SDCA S : Standard Upstream management Badan Akreditasi Setiap Lima Tahun Akreditasi B SBI Rintisan SBI Internally driven Standar Nasional C .. .. Mandatory Standar Pelayanan Minimal ??????????????? Evaluasi Diri Sekolah (Setiap tahun) A Tindak Lanjut Hasil Penjaminan Mutu Pendidikan Saran Supervisi 8 SNP Pemetaan QA Arahan Bantuan Teknis Bimbingan Satuan Pendidikan SIAS dan Fasilitasi ASUMSI 1. Ketaatan terhadap Standar (tidak dibenarkan menyelenggarakan program yang tidak memenuhi standar) 2. CQI 3. Aturan Main dan Pemetaan Kewenangan dan Peran 4. Quality management berbasis Knowledge management PENJAMINAN MUTU EKSTERNAL SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PENJAMINAN MUTU INTERNAL PENYELARASAN, INTEGRASI, DAN SINTESIS LEMBAGA AKREDITASI MANDIRI BAN STAKEHOLDER PUSAT (UNIT TEKNIS) DITJEN DIKTI BADAN PSDMP & PMP DITJEN DIKMEN DITJEN DIKDAS BSNP OUTPUT/ OUTCOME DITJEN PAUDNI ITJEN PENGUATAN PENGENDALIAN DAN IMPLEMENTASI STAKEHOLDER DAERAH DAN REGIONAL DINAS PENDIDIKAN PROVINSI/KAB/ KOTA LPMP P4TK LP2KS P2PNFI & BPPNFI ASOSIASI PROFESI SATUAN PENDIDIKAN QUALITY CONTROL PENGUATAN KOORDINASI STAKEHOLDER SEKJEN BALITBANG BADAN BAHASA ACUAN DATA DATA POKOK PENDIDIKAN DAN PANGKALAN DATA PENDIDIKAN TINGGI Budaya Mutu Peringkat Akreditasi Peringkat sekolah Peringkat Perguruan Tinggi (WCU) Perencanaa n dan Postur Anggaran Opini BPK PEMETAAN PERAN BPSDMP-PMP, BALITBANG, BAN, DAN BSNP NO KEGIATAN BPSDMPPMP BALITBANG BAN BSNP - - - √ √ √ √ √ 1. PENETAPAN STANDAR 2. PENGEMBANGAN INSTRUMEN DAN BORANG 3. PEMETAAN PROFIL MUTU PENDIDIKAN √ √ √ √ 4. PEMANFATAN HASIL PENJAMINAN MUTU - - - - 5. REVIEW DAN PENYUSUNAN REGULASI √ √ √ √ Hubungan SPM, SNP, Akreditasi dan EDS/M BAN S/M STANDAR INTERNASIONAL EDS 4 A EDS 3 STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN Peningkatan berkelanjutan B EDS 3 STANDAR PELAYANAN MINIMAL C EDS 2 D EDS 1 (Belum terakreditasi) *) SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN SPMP*) Sasaran EDS Tahun 2011 • Provinsi: 33 • Kabupaten/Kota: – Target awal: 83 Kabupaten/kota – Realisasi: 312 Kabupaten/kota • Satuan Pendidikan: – Target awal: 29.000 sekolah – Realisasi: 23.952 sekolah Daftar Kuota EDS per Propinsi …1 No LPMP 2010 2011 Total 1 LPMP DKI Jakarta 260 497 757 2 LPMP Jawa Barat 1.315 883 2.198 3 LPMP Jawa Tengah 1.299 819 2.118 4 LPMP D.I. Yogyakarta 196 690 886 5 LPMP Jawa Timur 1.760 828 2.588 6 LPMP Aceh 222 547 769 7 LPMP Sumatera Utara 589 862 1.451 8 LPMP Sumatera Barat 326 648 974 9 LPMP Riau 273 837 1.110 10 LPMP Jambi 163 552 715 Daftar Kuota EDS per Propinsi …2 No LPMP 2010 2011 Total 313 676 989 - 1.186 1.186 13 LPMP Kalimantan Barat 248 552 800 14 LPMP Kalimantan Tengah 314 305 619 15 LPMP Kalimantan Selatan 278 607 885 16 LPMP Kalimantan Timur 158 342 500 17 LPMP Sulawesi Utara 155 541 696 18 LPMP Sulawesi Tengah 147 469 616 19 LPMP Sulawesi Selatan 446 1.029 1.475 20 LPMP Sulawesi Tenggara 149 715 864 11 LPMP Sumatera Selatan 12 LPMP Lampung Daftar Kuota EDS per Propinsi …3 No LPMP 2010 2011 Total 21 LPMP Maluku 90 538 628 22 LPMP Bali LPMP Nusa Tenggara 23 Barat LPMP Nusa Tenggara 24 Timur 115 800 915 172 572 744 223 900 1.123 25 LPMP Papua 157 935 1.092 26 LPMP Bengkulu 88 376 464 27 LPMP Maluku Utara 62 359 421 28 LPMP Banten LPMP Kep. Bangka 29 Belitung 271 772 1.043 - 360 360 63 194 257 30 LPMP Gorontalo STRATEGI PELAKSANAAN EDS Karena jumlah sasaran EDS tahun 2011 cukup besar sejumlah 29.000 sekolah maka diperlukan strategi pengumpulan data yang cepat: 1. Pendekatan integrasi proses (artinya EDS Online berbasis sistem yang sudah existing , yakni Sistem Dapodik yang telah punya NPSN 341.784 satuan pendidikan). 2. Integrasi SDM (artinya melibatkan Pihak LPMP dan Pengawas sebagai fasilitator pendampingan EDS di daerah). 3. Sentuhan IT (artinya Instrumen EDS berbasis excel yang mudah digunakan hingga tingkat sekolah). 4. Instrumen yang digunakan berbasis kuantitatif sehingga mudah dianalisis. ALUR KERJA EDS & MSPD ONLINE Realisasi EDS Online per 31 Agustus 2011 NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 PROVINSI BALI RIAU DAN KEP.RIAU JAWA BARAT DKI JAKARTA JAMBI BENGKULU KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DI YOGJAKARTA KALIMNATAN TENGAH SULAWESI SELATAN DAN SULBAR KALIMANTAN TIMUR MALUKU NUSA TENGGARA BARAT JAWA TENGAH SUMATERA BARAT LAMPUNG KALIMANTAN BARAT SULAWESI UTARA SULAWESI TENGAH SUMATERA UTARA BANTEN SUMATERA SELATAN NANGGROE ACEH DARUSSALAM JAWA TIMUR MALUKU UTARA GORONTALO KALIMANTAN SELATAN SULAWESI TENGGARA PAPUA DAN PAPUA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR KEPULAUAN RIAU (GABUNG RIAU) PAPUA BARAT (GABUNG PAPUA) SULAWESI BARAT (GABUNG SULSEL) TOTAL KUOTA 915 1.110 2.198 757 715 464 360 886 619 1.475 500 628 744 2.118 974 1.186 800 696 616 1.451 1.043 989 769 2.588 421 257 885 864 1.092 1.123 29.243 PROGRES 1.173 1.206 2.230 763 719 466 361 888 620 1.476 497 610 719 2.043 933 1.120 752 639 564 1.231 803 758 567 1.778 247 136 401 134 103 15 23.952 PROSENTASE % 128 % 109 % 101 % 101 % 101 % 100 % 100 % 100 % 100 % 100 % 99 % 97 % 97 % 96 % 96 % 94 % 94 % 92 % 92 % 85 % 77 % 77 % 74 % 69 % 59 % 53 % 45 % 16 % 9% 1% 0% 0% 0% 81,91% Realisasi Sasaran per Jenjang 11% 22% 67% 2. Sekolah Dasar 3. Sekolah Menengah Pertama 4. Sekolah Menengah Atas N= 23.952 sekolah CAPAIAN PEMENUHAN STANDAR NASIONAL PER PROPINSI 1000 896 900 841 800 700 567 600 500 417 365 400 300 358 302 268 234 200 232 204 181 137 111 93 100 65 52 265 178 119 101 14 140 139 68 32 2 7 2 0 1 2 3 4 40 23 126 Rata-Rata Nilai 8 Standar 64.73 Rata-Rata Nasional 68.58 Rata-Rata Nasional 68.96 Rata-Rata Nasional 68.22 Rata-Rata Nasional 49.81 Rata-Rata Nasional 59.53 Rata-Rata Nasional 56.87 Rata-Rata Nasional 50.72 Rata-Rata Nasional 72.77