NELAYAN PANTAI KENJERAN DAN PASAR IKAN PABEAN

advertisement
NELAYAN PANTAI KENJERAN DAN
PASAR IKAN PABEAN

Aktifitas dan kehidupan nelayan :
Nelayan mulai berlayar sekitar pukul 05.00 dan kembali mendarat pukul
14.00. Setiap hari para nelayan melaut, kecuali pada hari jum’at dan kalau ada
ombak yang cukup besar. Ombak yang besar dapat membahayakan jiwa
nelayan. Selain itu pada saat ombak besar ikan tidak muncul. Dalam satu perahu
biasanya hanya satu orang, ada juga yang berisi tiga orang (tergantung besar
kecilnya perahu). Hasil tangkapan nelayan jumlahnya tidak pasti, hal ini
dipengaruhi oleh musim dan adanya ombak di sekitar selat madura. Untuk ikan
bulu ayam, rata-rata sekali melaut menghasilkan sekitar 40 kg. Bisa juga sampai
100 kg ikan. Dalam sehari, penghasilan bersih nelayan tidak tentu. Terkadang
hanya mendapatkan 30 ribu, kadang bisa sampai 100 ribu kalau hasil
tangkapannya banyak. Hal ini sebanding dengan pengeluaran mereka. Nelayan
sempat mengeluhkan kebiasaan anak mereka yang sehari bisa menghabiskan
uang 10 ribu hanya untuk membeli makanan ringan/ snack. Tidak hanya satu/
dua anak keluarga nelayan, tetapi hal ini sudah menjadi kebiasaan sebagian
besar anak nelayan di sekitar pantai kenjeran.
Walaupun setiap hari menangkap ikan, tetapi justru sebagian keluarga
nelayan tidak mengkonsumsi ikan. Hal ini dikarenakan mereka sudah jenuh
mengkonsumsi ikan. Padahal ikan mempunyai kandungan gizi yang tinggi dan
mengandung asam lemak esensial. Dengan kondisi seperti ini, perlu dilakukan
inovasi pengolahan hasil perairan untuk menaikkan nilai jual produk hasil
perairan yang berujung pada peningkatan kesejahteraan keluarga nelayan
sekaligus mencukupi kebutuhan gizi keluarga nelayan. Sebenarnya mereka
mengetahui, ikan bisa diolah menjadi abon ikan. Tetapi mereka malas untuk
mengolah hasil tangkapan tersebut karena dirasa kurang praktis dan memerlukan
waktu yang relatif lama.

Jenis hasil laut yang ada di pantai kenjeran :
1. Ikan bulu ayam, ikan bulu “mentok”, ikan tengiri, kerang burung, siput laut,
kerang hijau, kerang bulu, ikan pari, terung, ikan keting, udang, kepiting, dan
udang halus (nelayan biasanya menyebut sebagai udang abon).
2. Ikan bulu ayam dan ikan bulu “mentok” keberadaannya tidak kenal musim. Ikan
tengiri biasanya ada pada musim-musim penghujan.

Pengolahan ikan segar :
1. Ikan bulu ayam, ikan bulu “mentok”, siput laut, kerang hijau, kerang bulu :
dikeringkan (tanpa penambahan garam), supaya kadar air berkurang sehingga
daya simpan bisa lebih lama.
2. Ikan tengiri, ikan pari, ikan keting : dilakukan pengasapan
3. Ikan tengiri : dimanfaatkan sebagai bahan pembuat kerupuk ikan tengiri, dengan
penambahan tepung, sedikit garam dan bumbu tertentu
4. Kerang burung : dibersihkan, dijual mentah ke pasar pabean dengan dimasukkan
dalam box ice
5. Terung : dibersihkan dari kotoran, direndam air tawar selama kurang lebih 12
jam, dikeringkan dengan penjemur sinar matahari, dimanfaatkan sebagai
kerupuk, dimana media penggorengan berupa pasir (pada proses pengolahan
kerupuk tersebut tanpa dilakukan penambahan tepung, garam ataupun bumbu
lain).

Penanganan ikan segar :
Setelah penangkapan, ikan yang ada di perahu dibiarkan tetap menempel
di jaring. Baru dilepaskan dari jaring setelah sampai di darat. Setelah dilepaskan
dari jaring, ikan bulu ayam dan bulu “mentok” (merupakan hasil tangkapan
terbanyak di daerah pantai kenjeran) dibersihkan, dimasukkan dalam box ice,
dibelah jadi dua dengan irisan pada sisi bawah perut sampai kepala, kotoran
dikeluarkan, pagi hari dijemur sampai kering. Pada saat panas terik, pengeringan
hanya memakan waktu satu hari. Kalau suasana berawan bisa sampai dua hari.
Ikan, kerang, dan udang yang dijual dalam bentuk segar dimasukkan box ice dan
langsung dibawa ke pasar pabean. Ada juga konsumen yang langsung membeli
ke nelayan. Ikan hasil tangkapan ini tidak diawetkan dengan formalin (bahan
pengawet berbahaya bagi kesehatan) karena jarak waktu antara penangkapan
dan penanganan ikan relatif singkat.

Proses pengasapan ikan :
Bahan bakar yang digunakan dalam proses pengasapan ikan yaitu
tempurung kelapa. Hal ini dikarenakan tempurung kelapa bisa memberikan
panas yang cukup dan asap yang lumayan banyak sehingga dapat menghambat
pertumbuhan bakteri. Untuk mendapatkan ikan asap yang bermutu tinggi maka
harus digunakan jenis kayu keras (non-resinous) atau sabut dan tempurung
kelapa, sebab kayu-kayu yang lunak akan menghasilkan asap yang mengandung
senyawa-senyawa yang dapat menyebabkan hal-hal dan bau yang tidak
diinginkan.

Penanganan limbah ikan :
Limbah ikan biasa dimanfaatkan sebagai pakan ternak. Keluarga nelayan
banyak yang memelihara ayam dan “mentok” di halaman belakang ataupun
depan rumah (seberang jalan).
Pasar Ikan Pabean. Pasar ini ramai antara pukul 13.30 - 05.00. Jual aneka macam hasil
laut, diantaranya yaitu cumi-cumi, kepiting, kerang, bernagai jenis ikan segar, ikan asin,
ikan asap
Arya Ulilalbab, S.TP/ 2012/ Nelayan Pantai Kenjeran dan Pasar Ikan Pabean
Download