3 perspektif besar psikologi Supaya mudah memberikan jawaban

advertisement
3 perspektif besar psikologi
Supaya mudah memberikan jawaban dengan menggunakan contoh soal, kalian
bisa mengingat key word nya terlebih dahulu.
Ada 3 perspektif:
1. Psychoanalysis  menggali alam bawah sadar seseorang/individu,
karena masalah ataupun potensi menurut mazhab ini lebih banyak
terkubur di alam bawah sadar
 metode psychoanalysis lebih banyak berkonsentrasi pada gangguan
mental/disorder dr pada kesehatan mental atau pengembanganpotensi
 karena di masanya, Frued memang menggunakan ilmunya untuk
menghadapi banyaknya fenomena gangguan mental/disorder.
 Freud juga menghubungkan perkembangan seksual yg terjadi di
masa lalu seseorang/ masa kanak-kanak sebagai salah satu faktor yg
mempengaruhi gangguan yg terjadi pada orang tersebut sekarang ini/di
masa yg akan datang.
 aliran ini cocok untuk individu2 yg masih bingung/belum tau kenapa
dirinya bermasalah, ia tidak sadar /tidak punya pengendalian/tidak
sanggup mengenali dan mendeskripsikan gangguannya, Atau seseorang
yang memang tidak komunikatif, tidak bisa melakukan self reflection dan
bingung mengidentifikasi masalahnya contoh:
 Seseorang yg tidak tahu kenapa ia punya phobia terhadap bulu
misalnya, ia tidak bisa mengingat kenapa ia begitu ketakutan melihat
bulu, dapat terbantu menelusuri asal mula ia mulai mensugesti
dirinya/mengalami pengalaman traumatic yang membuatnya phobia.
2. Behaviorism  aliran dimana pengkondisian lingkungan berperan
penting dalam membentuk pribadi/perilaku seseorang
 Orang-orang behaviorism akan melakukan banyak eksperimen
dengan mengkondisikan banyak stimulus luar, untuk meliat reaksi yg
keluar dr seseorang/individu
 Kasus seperti phobia di atas akan dilihat sebagai gangguan yg ada
saat ini “here and now” tanpa mengkait2kannya dengan masa lalu,
 Mereka akan melakukan berbagai pengkondisian untuk
menghilangkan phobia pada bulu tersebut. Seperti memberi reward
setiap kali si individu mau bersingungan dengan bulu, seperti melihat
foto bulu, lalu mendekati bulu, sampai berhasil menyentuh bulu
 Atau menggunakan punishment dan metode lainnya
 Ini bisa diterapkan pada klien yang sudah tahu persis
permasalahannya hanya masih belum punya internal motivation
untuk melaksanakannya, dan sangat buth bantuan dari luar dirinya
 Kebersediaan dari klien untuk di treatment/di therapy sangat2
menentukan tingkat keberhasilan/kesembuhan klien
3. Sementara orang-orang humanis lebih cocok untuk individu yang sudah
mempunyai internal motivation, bagi mereka yang belumpun cara ini
paling memauniakan manusia, disini klien bukanlah objek namun subjek
penentu keberhasilan
 Untuk kasus seperti phobia bulu di atas klien akan melakukan
serangkaian konseling seperti client cetered therapy (ini hanyalah
salah satu metodenya), atau occupation therapy untuk membuatnya
melihat bahwa dirinya lebih kuat dari yang ia kira, dan dia siap untuk
mencoba menghadapi bulu tersebut..ada rasa tidak aman yang akan
ia kalahkan dahulu sehingga ia menerima realita bahwa bahkan
bulupun tidak akan mengancamnya lagi..
 Therapy ini butuh waktu lebih lama, dan keahlian therapist untuk
mendengar aktif, dan bahkan di beberapa kasus terlibat dalam
kegiatan hidup klien nya, seperti keluarga si klien.
 Memang lebih mudah diselesaikan apabila kasus nya tidak terlalu
klinis.
Download