1 ANALISIS KESALAHAN DAN PERBAIKAN

advertisement
ANALISIS KESALAHAN DAN PERBAIKAN PENYAJIAN PADA BUKU
TEKS MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK)
KELAS X
Hud Umar A, Sudirman*), dan Hery Susanto*)
Universitas Negeri Malang.
E-mail: [email protected]
ABSTRAK:Penelitian ini menganalisa kesalahan serta berusaha
memperbaiki penyajian konten buku teks matematika SMK kelas X
yang digunakan beberapa SMK Negeri di Kota Malang. Kesalahan
penyajian dalam hal ini adalah kesalahan berdasarkan pengungkapan
objek matematika, yaitu fakta, keterampilan, konsep, dan prinsip.Dari
hasil penelitian didapatkan 23 kesalahan yang berhubungan dengan
fakta, 4 kesalahan yang berhubungan dengan keterampilan, 27
kesalahan yang berhubungan dengan konsep, dan 3 kesalahan yang
berhubungan dengan prinsip.Oleh karena itu, disarankan bagi guru dan
siswa yang ingin menggunakan buku teks yang telah dianalisis dapat
merujuk hasil penelitian ini.
Kata kunci: kesalahan penyajian, perbaikan, buku teks matematika
SMK
Kualitas pendidikan dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya
kualitas proses belajar siswa, guru, dan sarana pendidikan. Salah satu sarana
pendidikan adalah buku. Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari
perkembangan teknologi modern. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) saat ini. Oleh karena itu, siswa perlu memiliki kemampuan
memperoleh, memilih, dan mengelola informasi untuk bertahan pada keadaan
yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif. Kemampuan ini membutuhkan
pemikiran logis, analitis, sistematis, kreatif, serta berkemampuan bekerja sama.
Cara berpikir seperti ini dapat ditumbuh kembangkan melalui belajar matematika.
Buku teks merupakan salah satu bahan ajar yang penting dalam kegiatan
belajar mengajar. Buku teks membantu siswa dalam proses belajar secara mandiri.
Buku teks berperan untuk membantu guru dalam menyampaikan materi dan dapat
membantu siswa dalam menunjang materi yang disampikan oleh guru. Tak
terkecuali untuk pelajaran matematika, keberadaan buku teks matematika
sangatlah penting. Menurut Briton (dalam Makrip, 2009: 2) dalam kondisi apapun
keberadaan buku teks matematika seharusnya dapat: (1) meningkatkan keefektifan
belajar siswa, (2) mempercepat dan mempermudah informasi, dan (3)
meningkatkan efisiensi pelaksanaan latihan dan belajar. Buku teks matematika
harus dapat menyampaikan berbagai objek dasar dalam matematika. Jika terjadi
kesalahan dalam penyajian objek matematika, maka dimungkinkan akan dapat
menimbulkan pemahaman yang salah terhadap materi matematika. Dalam
kaitannya dengan SMK, khususnya kelas X, buku teks matematika yang
digunakan haruslah tepat dalam hal penyajian konsep matematika. Namun masih
ditemukan penyajian objek matematika pada buku teks matematika SMK kelas X
yang tidak tepat. Tujuan dari penelitian ini adalah menyajikan kesalahan
Hud Umar A adalah mahasiswa Universitas Negeri Malang. Sudirman dan Hery Susanto
adalah dosen Jurusan Matematika FMIPA Universitas Negeri Malang
1
penyajian objek matematika pada buku teks matematika SMK kelas X serta upaya
perbaikannya.
Matematika sebagai ilmu memiliki objek kajian yang abstrak. Menurut
Gagne (dalam Bell, 1978: 108) dalam belajar matematika ada dua objek kajian
yang akan diperoleh oleh siswa, yaitu objek langsung dan objek tidak langsung.
Objek langsung berupa fakta, keterampilan, konsep, dan prinsip.
1. Fakta
Menurut Soedjadi (2000: 13) fakta dalam matematika berupa konvensikonvensi yang diungkap dengan simbol tertentu. Sedangkan menurut Hudojo
(1988:75) fakta adalah suatu ide/gagasan yang terdiri dari satu eksemplar. Simbol
atau lambang-lambang seperti “7”, “∑”, “√”, “≥” adalah beberapa contoh dari
sekian banyak fakta sederhana dalam matematika.
2. Keterampilan
Keterampilan dalam matematika merupakan operasi atau prosedur dan
cara yang harus diikuti dalam menyelesaikan persoalan secara cermat dan tepat
(Bell,1978: 108). Jadi, keterampilan dalam matematika adalah suatu proses atau
prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan suatu masalah dan mendapatkan
suatu hasil tertentu.
3. Konsep
Menurut Hudojo (1979:75) konsep dapat dipelajari melalui definisi atau
observasi langsung. Sedangkan menurut Bell (1978: 108) konsep adalah ide
abstrak yang memungkinkan seseorang untuk mengelompokkan objek ke dalam
contoh atau bukan contoh dari ide abstrak tersebut.
4. Prinsip
Prinsip (abstrak) adalah objek matematika yang komplek. Prinsip dapat
terdiri atas beberapa fakta, beberapa konsep yang dikaitkan oleh suatu relasi
ataupun operasi (Soedjadi: 2000: 15). Prinsip dalam matematika dapat dipelajari
melalui proses penemuan terbimbing dan pemecahan masalah.
Kesalahan yang terdapat buku tekas matematika SMK didasarkan
kesalahan pengungkapan dan penyajian objek matematika. Hal itu terjadi karena
ketidaksesuaian pengungkapan dan penyajian objek dengan definisi objek
tersebut. Berikut ini kriteria kesalahan pengungkapan dan penyajian objek
matematika pada buku teks matematika.
1. Kesalahan yang Berkaitan Dengan Fakta
1.1 Kesalahan menggunakan simbol
1.2 Kesalahan menggunakan istilah matematika
2. Kesalahan yang Berkaitan Dengan Keterampilan
2.1 Informasi pada proses pengerjaan tidak sama dengan informasi awal soal
2.2 Kesalahan dalam proses penghitungan
2.3 Kesalahan dalam proses pengerjaan
3. Kesalahan yang Berkaitan Dengan Konsep
3.1 Kesalahan mendefinisikan konsep
3.2 Penggunaan ilustrasi yang kurang sesuai untuk menjelaskan konsep
3.3 Pemberian contoh yang tidak sesuai dengan konsep yang diberikan
3.4 Ketidaklengkapan memeberikan syarat atau semesta pembicaraan pada
definisi
4. Kesalahan yang Berkaitan Dengan Prinsip
4.1 Kesalahan menghubungkan beberapa konsep atau fakta dengan konsep
2
METODE
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kesalahan penyajian objek
matematika yang kurang sesuai pada buku teks matematika untuk SMK Kelas X.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan
mengunakan rancangan penelitian deskriptif. Penelitian kualitatif adalah
penelitian yang hasilnya dinyatakan dalam bentuk verbal. Sedangkan penelitian
deskriptif adalah penelitian yang bertujuan umtuk mengumpulkan dan
mendeskripsikan data mengenai keadaan sebagaimana adanya pada saat penelitian
dilakukan.
Prosedur penelitian dalam penelitian ini yaitu membaca buku yang
menjadi sumber data untuk mencari apakah terdapat kesalahan penyajiaan pada
buku tersebut. Kemudian data yang diperoleh dikelompokkan, apakah termasuk
kesalahan penyajian fakta, keterampilan, konsep, atau prinsip. Langkah
selanjutnya mendeskripsikan dan menuliskan kesalahan penyajian objek
matematika untuk dianalisis dan diberi perbaikannya.
Sumber data dalam penelitian ini adalah buku teks matematika SMK
kelas X yang digunakan beberapa SMK negeri di Kota Malang. Buku-buku
tersebut adalah:
1. Judul buku
: MATEMATIKA SMK/MAK Kelas X (Kelompok
Teknologi, Kesehatan, dan Pertanian)
Penulis
: Sumadi, S.Pd., M.Si., dkk.
Penerbit
: Saka Mitra Kompetensi (SMK)
Kota penerbit
: Klaten, Jawa Tengah
Tahun penerbitan : 2007
Kode buku
: SS
Pemakai buku
: SMKN 5 Malang
2. Judul buku
: MATEMATIKA untuk SMK dan MAK kelas X (Program
Keahlian Seni, Pariwisata, Sosial, Administrasi
Perkantoran, dan Teknologi Kerumahtanggaan)
Penulis
: P. Gendra Priyadi, S.Pd., dkk.
Penerbit
: Erlangga
Kota penerbit
: Jakarta
Tahun penerbitan : 2008
Kode buku
: GE
Pemakai buku
: SMKN 1 Malang, SMKN2 Malang, dan SMKN 3 Malang
3. Judul buku
: MATEMATIKA untuk SMK dan MAK kelas X (Program
Keahlian Teknologi, Kesehatan, dan Pertanian)
Penulis
: Drs. Kasmina, M.Sc., dkk.
Penerbit
: Erlangga
Kota penerbit
: Jakarta
Tahun penerbitan : 2008
Kode buku
: KE
Pemakai buku
: SMKN 4 Malang, SMKN 12 Malang
3
HASIL
Peneliti menemukan kesalahan penyajian objek matematika yang
terdapat di dalam buku teks. Setiap buku teks memiliki kesalahan yang beragam.
Selain menemukan kesalahan, penulis juga menyajikan analisis dan perbaikannya.
Kesalahan yang ditemukan dikategorikan berdasarkan pengungkapan
objek matematika yaitu fakta, keterampilan, konsep, dan prinsip. Selanjutnya
kesalahan tersebut dianalisis dan diberi upaya perbaikannya. Adapun jumlah
kesalahan masing-masing buku adalah sebagai berikut.
1. Kesalahan penyajian fakta
1.1 Kesalahan penggunaan simbol
Terdapat 8 kesalahan pada buku SS, 1 kesalahan pada buku GE, dan tidak
ada kesalahan pada buku KE.
1.2 Kesalahan penggunaan istilah
Terdapat 9 kesalahan pada buku SS, 3 kesalahan pada buku KE, dan 2
kesalahan pada buku GE.
2. Kesalahan penyajian keterampilan
2.1 Informasi pada proses pengerjaan tidak sama dengan informasi awal soal
Terdapat 1 kesalahan pada buku KE dan tidak terdapat kesalahan pada
buku SS serta buku GE.
2.2 Kesalahan proses penghitungan
Terdapat 1 kesalahan pada buku GE dan tidak terdapat kesalahan pada
buku SS serta buku KE.
2.3 Kesalahan proses pengerjaan
Terdapat 1 kesalahan pada buku SS, 2 kesalahan pada buku KE, dan 1
kesalahan pada buku GE.
3. Kesalahan penyajian konsep
3.1 Ketidaktepatan mendefinisikan konsep
Tidak terdapat kesalahan pada buku SS, KE, dan buku GE
3.2 Penggunaan ilustrasi yang kurang sesuai untuk menjelaskan konsep
Terdapat 2 kesalahan pada buku GE dan tidak terdapat kesalahan pada
buku SS serta buku KE.
3.3 Pemberian contoh tidak sesuai dengan konsep yang diberikan
Terdapat 2 kesalahan pada buku SS dan tidak terdapat kesalahan pada
buku GE serta buku KE.
3.4 Ketidaklengkapan memberikan syarat atau semesta pembicaraan pada
definisi
Terdapat 7 kesalahan pada buku SS, 14 kesalahan pada buku KE, dan 2
kesalahan pada buku GE.
4. Kesalahan penyajian prinsip
4.1 Kesalahan menghubungkan beberapa konsep atau fakta dengan konsep
Terdapat 1 kesalahan pada buku SS, 2 kesalahan pada buku GE, dan tidak
terdapat kesalahan pada buku KE.
4
PEMBAHASAN
A. Kesalahan Penyajian yang Berkaitan dengan Fakta
Kesalahan penyajian yang berkaitan dengan fakta dalam seluruh buku teks
terdapat 23 data. Kesalahan yang berkaitan dengan penggunaan simbol terdapat 9
data, sedangkan kesalahan yang berkaitan dengan penggunaan istilah terdapat 14
data. Kesalahan yang berkaitan dengan penggunaan simbol terdapat 8 data pada
buku SS, 1 data pada buku GE, dan tidak terdapat kesalahan penggunaan simbol
pada buku KE. Kesalahan yang berkaitan dengan penggunaan istilah terdapat 9
data pada buku SS, 3 data pada buku KE, serta 2 data pada buku GE.
Salah satu contoh keslahan yang berkaitan dengan penggunaan simbol adalah
“Jika a, b ∊ Bulat maka akan berlaku aturan-aturan sebagai berikut.
1) a – b – c = a – (b + c)
contoh: 54 – 27 – 10 = 54 – (27 + 10) = 17
2) a – (b – c) = a – (b + c)
contoh: 37 – (21 – 8) = 37 – 21 + 8 = 24.”
Pada data tersebut, terdapat ketidaktepatan penggunaan simbol untuk menyatakan
bahwa a dan b merupakan anggota himpunan bilangan bulat.Padahal untuk
menyatakan bahwa a dan b merupakan anggota himpunan bilangan bulat yaitu
dengan kalimat “a, b∊ℤ” atau “a, b∊B.”
Adapun salah satu contoh kesalahan yang berkaitan dengan penggunaan
istilah adalah “Bilangan asli biasa ditulis sebagai A = {1, 2, 3, 4, ...}.” Pada data
tersebut, kesalahan istilah yang digunakan yaitu bilangan asli. Padahal untuk
menyatakan A = {1, 2, 3, 4, ...} ialah menggunakan istilah himpunan bilangan asli.
B. Kesalahan Penyajian yang Berkaitan dengan Keterampilan
Kesalahan penyajian yang berkaitan dengan keterampilan dalam seluruh
buku teks terdapat 4 data. Kesalahan yang memiliki kriteria informasi pada
pengerjaan tidak sama dengan informasi yang diberikan di awal soal terdapat 1
data, kesalahan yang berkaitan dengan proses penghitungan terdapat 1 data, serta
kesalahan yang berkaitan dengan proses pengerjaan terdapat 2 data.Kesalahan
yang memiliki kriteria informasi pada pengerjaan tidak sama dengan informasi
yang diberikan di awal soal terdapat 1 data pada buku KE dan tidak terdapat pada
buku SS dan GE. Keslahan yang berkaitan dengan proses penghitungan terdapat 1
data pada buku GE dan tidak terdapat pada buku SS dan KE. Kesalahan yang
berkaitan dengan proses pengerjaan terdapat 1 data pada buku SS dan KE,
sedangkan pada buku GE tidak terdapat kesalahan yang berkaitan dengan proses
pengerjaan.
Kesalahan yang memiliki kriteria informasi pada pengerjaan tidak sama dengan
informasi yang diberikan di awal soal yaitu “Tentukan invers dari matriksA =
2 5
5 10
.
danB=
2
4
7
Jawab:
17
5
17
5
=
=
• A-1 = | |
.
.
7
2
7
2
• detB = (-5).(-4) – (-2).(-10) = 20 – 20 = 0, sehingga matriks B tidak memiliki
invers.”
Pada data tersebut, informasi pengerjaan yang ada di bawah yakni 17 sedangkan
informasi yang diberikan di soaal yaitu a.
5
Untuk kesalahan yang berkaitan dengan proses penghitungan yaitu
“Ubahlah bentuk berikut ke dalam bentuk pecahan.
a. 0,5
b. 0,04
c. 0,675
d. 7,12
Solusi:
a. 0,5= =
b. 0,04 =
c. 0,675 =
=
=
d. 7,12 = 7 = 7 ”
Pada data tersebut, terdapat kesalahan proses penghitungan yakni pada kalimat
= , padahal
= . Selain itu kesalahan juga terdapat pada kalimat 0,675 =
, padahal 0,675 =
.
Adapun salah satu contoh kesalahan yang berkaitan dengan proses pengerjaan
ialah “Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan linear berikut!
2x + y + z = 9 ...(1)
x + 2y - z = 6 ...(2)
3x - y + z = 8 ...(3)
Dengan menggunakan cara:
a. Subtitusi,
b. Eliminasi,
c. Eliminasi dan subtitusi, serta
d. Determinan.
Penyelesaian:
...
b. Menggunakan Eliminasi
Langkah penyelesaian:
1) Eliminasi salah satu peubah sehingga menjadi persamaan dua peubah
2) Selesaikan sistem dua persamaan dengan dua peubah
Penyelesaian:
Misal kita mengeliminasi z:
(1) 2x + y + z = 9
(2) x + 2y - z = 6 +
3x + 3y = 15
⇔x + y = 5 ...(4)
(1) 2x + y + z = 9
(3) 3x - y + z = 8 ⇔-x + 2y = 1 ...(5)
(4)
x+ y=5
(5) -x + 2y = 1 +
3y = 6
⇔y=2
x + y = 5 × 2 2x +2y = 10
-x + 2y = 1 × 1 -x + 2y = 1 -
6
3x = 9
⇔x = 3
Dari bentuk (1) diperoleh
z = 9 – 2x – y= 9 – 2(3) – (2)= 9 – 6 – 2= 1
Jadi himpunan penyelesaiannya {x, y, z} = {3, 2, 1}.”
Pada data tersebut, proses pengerjaan untuk mencari himpunan solusi pada sistem
persamaan linear yakni mengunakan metode gabungan eliminasi dan subtitusi.
Padahal yang dijelaskan pada bab tersebut ialah hanya metode eliminasi.
C. Kesalahan Penyajian yang Berkaitan dengan Konsep
Kesalahan penyajian yang berkaitan dengan konsep dalam seluruh buku
teks terdapat 27 data. Tidak terdapat kesalahan yang berkaitan dengan
pendefinisian konsep, kesalahan yang berkaitan dengan penggunaan ilustrasi
dalam menjelaskan konsep terdapat 2 data,kesalahan contoh yang tidak sesuai
dengan konsep terdapat 2 data, dan kesalahan yang berkaitan dengan
ketidaklengkapan syarat atau ketidaklengkapan semesta pembicaraan terdapat 23
data.
Salah satu contoh kesalahan yang berkaitan dengan penggunaan ilustrasi
dalam menjelaskan konsep adalah “...Dengan menggunakan sifat bilangan
berpangkat kita dapatkan hasil pembagian di atas seperti berikut.
= 32 – 2= 3= 1.”
Pada data tersebut ilustrasi yang digunakan untuk menjelaskn konsep bilangan
berpangkat nol kurang tepat.Hal itu disebabkan bahwa sifat pembagian untuk
bilangan berpangkat adalah pangkat pembagi lebih kecil dari pangkat bilangan
yang dibagi.
Salah satu contoh kesalahan contoh yang tidak sesuai dengan konsep
adalah “dari keterangan di atas, dapat diambil penjelasan bahwa bilangan real
merupakan gabungan dari bilangan asli, cacah, bulat, rasional, dan irasional.
Apabila dinyatakan dalam bentuk diagram Venn diperoleh gambar sebagai
berikut.
=
ℝ
B
A
C
Q
Keterangan:
A : Himpunan bilangan asli
B : Himpunan bilangan bulat
C : Himpunan bilangan cacah
Q : Himpunan bilangan rasional
ℝ : Himpunan bilangan real (nyata).” Pada data tersebut, ilustrasi yang
digunakan kurang sesuai untuk menjelaskan konsep sistem bilangan real.Hal itu
disebabkan karena dari gamabr tersebut diperoleh informasi bahwa himpunan
bilangan bulat merupakan himpunan bagian dari bilangan cacah.Selain itu, tidak
terdapat keterangan bahwa himpunan bilangan real merupakan gabungan dari
7
himpunan bilangan rasional dan himpunan bilangan irasional disebakan simbol
himpiunan bilangan irasional tidak ada pada gambar.
Salah satu contoh kesalahan yang berkaitan dengan ketidaklengkapan
syarat atau ketidaklengkapan semesta pembicaraan adalah “Rumus:
•
"
#$√&
"
"
# √&
= #$√& × #
"
√&
#$√&
=
" # √&
# &
: :$√:
•
=
× #$√& = 2 : .”
# √& # √&
:
Pada data tersebut terdapat rumus untuk merasionalkan penyebut.Namun pada
data tersebut tidak terdapat syarat agar rumus tersebut selalu terdefinisi.
D. Kesalahan Penyajian yang Berkaitan dengan Prinsip
Kesalahan penyajian yang berkaitan dengan prinsip dalam seluruh buku
teks terdapat 2 data.Kriteria kesalahan tersebut adalah kesalahan menghubungkan
beberapa konsep atau fakta dengan konsep.
Salah satu contoh kesalahan menghubungkan beberapa konsep atau fakta
dengan konsep adalah
Bilangan Kompleks
Bilangan Real
Bilangan Khayal (Imajiner)
Bilangan Rasional
Bilangan Irasional
Bilangan Bulat
Bilangan Pecahan
Bilangan Cacah
Bilangan Bulat Negatif
Bilangan Asli
Bilangan Nol
Bilangan Genap
Bilangan Ganjil
Bilangan Prima
Bilangan Komposit
Pada gambar di atas diperoleh informasi bahwa himpunan bilangan kompleks
merupakan gabungan dari bilangan real dan himpunan bilangan imajiner serta
kedua himpunan tersebut tidak memiliki irisan. Hal itu juga berlaku untuk
himpunan bilangan real, himpunan bilangan rasional, himpunan bilangan bulat,
dan himpunan bilangan cacah merupakan gabungan himpunan yang berada di
bawahnya seperti tertera pada gambar di atas. Selanjutnya, pada gambar diatas
tertera bahwa bilangan asli terdiri dari gabungan himpunan bilangan ganjil,
himpunan bilangan genap, himpunan bilangan prima, dan himpunan bilangan
komposit. Namun jika mengacu pada keterangan sebelumnya himpunan bilangan
ganjil, himpunan bilangan genap, himpunan bilangan prima, dan himpunan
bilangan komposit tidak memiliki irisan. Padahal diantara keempat himpunan
tersebut ada himpunan-himpunan yang beririsan. Gambar tersebut tentu saja tidak
sesuai mengkaitkan konsep sistem bilangan kompleks dengan fakta yang ada.
PENUTUP
A. Simpulan
Dari hasil analisis yang telah dilakukan terhadap penyajian objek
matematika yang ada pada tiga buku teks matematika SMK kelas X, terdapat
8
kesalahan-kesalahan penyajian objek matematika berdasarkan fakta, keterampilan,
konsep, dan prinsip. Berikut rincian kesalahan penyajian objek matematika yang
ada.
1. Kesalahan penyajian objek matematika pada buku teks SS
Pada buku SS terdapat kesalahan penyajian objek matematika sebanyak 27
data. Kesalahan tersebut terdiri dari 17 data untuk kesalahan yang berkaitan
dengan fakta, 1 data yang berkaitan dengan keterampilan , dan 9 data yang
berkaitan dengan konsep. Pada buku ini terdapat paling banyak kesalahan
penyajian objek matematika.
2. Kesalahan penyajian objek matematika pada buku teks KE
Pada buku KE terdapat kesalahan penyajian objek matematika sebanyak 19
data. Kesalahan tersebut terdiri dari 3 data untuk kesalahan yang berkaitan
dengan fakta, 2 data yang berkaitan dengan keterampilan , dan 14 data yang
berkaitan dengan konsep. Pada buku ini terdapat paling banyak kesalahan
penyajian objek matematika yang berkaitan dengan konsep.
3. Kesalahan penyajian objek matematika pada buku teks GE
Pada buku GE terdapat kesalahan penyajian objek matematika sebanyak 10
data. Kesalahan tersebut terdiri dari 3 data untuk kesalahan yang berkaitan
dengan fakta, 1 data yang berkaitan dengan keterampilan , dan 4 data yang
berkaitan dengan konsep, dan 2 data yang berkaitan dengan prinsip. Pada
buku ini terdapat paling sedikit kesalahan penyajian objek matematika.
B. Saran
Berdasarkan hasil analisis data, pembahasan, dan kesimpulan pada bab
sebelumnya. Maka dapat disampaikan saran sebagai berikut. Guru mtematika
SMK kelas X yang menggunakan buku teks sebagai bahan ajar, dianjurkan
menelaah penyajian objek matematika yang terdapat pada buku teks matematika
kelas X. Apabila terdapat kesalahan penyajian hendaknya dibenarkan terlebih
dahulu sebelum buku tersebut digunakan kegiatan belajar mengajar. Bagi siswasiswi SMK kelas X hendaknya belajar tidak hanya dari satu buku teks saja.
Apabila mendapatkan penyajian objek matematika yang tidak sama antara buku
teks satu dengan lainnya dapat menanyakan kepada guru matematikanya.Bagi
penulis dan penerbit buku agar mengecek kembali penyajian objek matematika
dan merevisinya agar tidak ditemukan kesalahan.
DAFTAR RUJUKAN
Hudojo, Herman. 1979. Pengembangan kurikulum matematika dan
pelaksanaannya di depan kelas. Surabaya: Usaha Nasional.
Bell, Frederick H. 1978. Teaching and Learning Mathematics (In Secondary
Schools). Iowa: Wm. C. Brown Company.
Soedjadi, R. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta: Direktorat
Jenderal Perguruan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
Makrip. 2009. Analisis Kesalahan Konsep Persamaan Kuadrat, Fungsi Kuadrat,
dan Pertidaksamaan Kuadrat pada Buku Teks Matematika SMA Kelas
X Semester I. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri
Malang.
9
Download