perbedaan prestasi belajar siswa yang mengikuti - e

advertisement
PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR SISWA YANG MENGIKUTI BIMBINGAN
BELAJAR DAN YANG TIDAK MENGIKUTI BIMBINGAN BELAJAR
SISWA KELAS XII IPS MATA PELAJARAN EKONOMI
SMA SINAR PANCASILA BALIKPAPAN
Suid Saidi
FKIP Universitas Kutai Kartanegara
Abstract: The purpose of the research is to study the effect of taking
and not taking courses up on the students’ social-economic
achievement of the twelfth grade student of social department of
SMA Sinar Pancasila Balikpapan. The research was conducted in
SMA Sinar Pancasila Balikpapan with 24 selected respondents
derived from students taking and not taking courses. The techniquess
of data collection were interview, documentary study, and library
research. To analyze the data, the t-test formula was used. The results
of this study indicate that there is significant different achievement on
social-economic lesson between students taking and not taking
courses of the twelfth grade student of social department of SMA
Sinar Pancasila Balikpapan with the value of t-computed 3.869 and
t-table 2.074 at the df=22 dan level of significance 95% ( = 0,05).

Keywords: taking
achievement
and
not
taking
course,
social-economic
MENINGKATKAN prestasi belajar siswa merupakan suatu tujuan yang akan dicapai di
dalam Pendidikan Nasional maupun di dalam pengajaran sekolah. Berbagai cara telah
dilakukan oleh banyak pihak secara terus menerus dan terprogram. Peningkatan prestasi
belajar siswa melalui berbagai upaya mulai peningkatan mutu guru dengan melanjutkan
studi yang lebih tinggi, pendekatan pembelajaran dalam sistem proses kegiatan belajar
mengajar, metode atau cara yang paling tepat dan efesien agar hasil yang diperoleh dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
Dalam menghadapi persoalan rendahnya prestasi belajar siswa, banyak upaya yang
telah dilakukan oleh berbagai pihak untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Misalnya
di lingkungan sekolah perbaikan kurikulum, pelatihan guru-guru, peningkatan
pendidikan guru, menyediakan fasilitas, buku-buku yang menunjang, metode dan
pendekatan. Di lingkungan masyarakat orang tua sangat memperhatikan kelangsungan
pendidikan putra-putrinya, dengan menambah jam kesibukan untuk belajar, misalnya
melalui les privat ke lembaga pendidikan (bimbingan belajar) upaya tersebut tidak lain
untuk meningkatkan prestasi belajar putra-putrinya. Bentuk pembaharuan yang dilakukan
didalam proses pengajaran atau pendidikan adalah berupa inovasi pengajaran,
9
Jurnal Intelegensia, Volume 1, Nomor 2
pendekatan kontekstual dan metode Quantum Learning. Melalui upaya peningkatan
prestasi belajar siswa dengan sistem Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) di
dalam pengajaran diharapkan dapat membantu mengatasi masalah yang ada serta dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa lebih meningakat dan memuaskan.
Berdasarkan pengamatan penulis SMA Sinar Pancasila Balikpapan yang berada di
komplek perkampungan pelajar Gunung Pasir Jl. Telaga Sari RT.31 No.13 Balikpapan
Selatan, para siswanya terutama kelas XII IPS yang mengikuti bimbingan belajar di
Primagama mempunyai hasil prestasi yang sangat baik dibandingkan dengan siswa yang
tidak mengikuti bimbingan belajar, khususnya pada Mata Pelajaran IPS Ekonomi tahun
pembelajaran 2015/2016 dengan nilai rata-rata yang diperoleh siswa berada dibawah
nilai 6 (enam).
Dari latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk memilih judul
“Perbedaan Prestasi Belajar Siswa Yang Mengikuti Bimbingan Belajar di Primagama
Dan Prestasi Belajar Siswa Yang Tidak Mengikuti Bimbingan Belajar Kelas XII Mata
Pelajaran IPS Ekonomi Pada SMA Sinar Pancasila Balikpapan Tahun Pembelajaran
2015/2016”
KAJIAN TEORETIKA
1. Bimbingan Belajar
Untuk memahami pengertian bimbingan belajar terlebih dahulu dibahas tentang
pengertian bimbingan. Bimbingan merupakan bagian dari kegiatan pendidikan, karena
bimbingan merupakan suatu kegiatan yang bertujuan membantu tercapainya tujuan
pendidikan. Wakitri (2005:9) mengatakan bahwa ”Bimbingan diartikan sebagai suatu
proses menolong individu untuk memahami dirinya dan dunianya”. Pengertian lain
mengatakan bimbingan merupakan salah satu bantuan atau pertolongan yang diberikan
kepada individu atau sekumpulan individu dan menghindari atau mengatasi kesulitankesulitan di dalam hidupnya, agar individu itu mencapai kesejahteraan hidupnya. Dari
dua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa inti dari kegiatan bimbingan adalah
suatu bantuan. Tetapi tidak semua bantuan adalah bimbingan. Suatu bantuan dapat
diartikan sebagai bimbingan apabila bantuan tersebut bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan atau potensi individu sehingga menjadi paham, mengerti, terlatih dan
handal. Selanjutnya, kata belajar sering diartikan hanya berupa suatu kegiatan manusia
untuk mengetahui sesuatu dan dari pengetahuan yang diperoleh dapat digunakan sebagai
sarana mempermudah pengembangan hidupnya. Menurut Soewarno (2004: 94) ”Belajar
dapat dipandang sebagai hasil, di mana guru terutama melihat bentuk terakhir dari
berbagai pengalaman interaksi edukatif. Yang diperhatikan adalah menunjukkan sifat
dan tanda-tanda tingkah laku yang dipelajari”. Hamalik, (2005:36) mengatakan bahwa
”Belajar merupakan proses suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar
bukan hanya mengingat, akan tetapi lebih luas dari pada itu, yakni mengalami. Hasil
belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perbuatan kelakuan”. Sedangkan
dalam dalam Kurikulum SMA (2013:3), istilah ”Belajar berarti suatu proses perubahan
sikap dan tingkah laku setelah terjadinya interaksi dengan sumber belajar. Sumber
belajar ini dapat berupa buku, lingkungan, guru atau sesama teman”. Jadi dapat
disimpulkan, bahwa belajar merupakan kegiatan atau perbuatan manusia yang harus
10
Jurnal Intelegensia, Volume 1, Nomor 2
dilakukan agar dapat mengubah pengetahuannya, keterampilannya, kebiasaan yang
semua ini dimiliki dalam usaha mengembangkan kehidupannya. Atau dengan tingkah
laku yang baru, mereka dapat mengadakan persesuaian dan perimbangan dengan
tuntunan-tuntunan hidup.
Jadi Bimbingan Belajar adalah membantu para siswa agar dapat menyesuaikan
dirinya dalam situasi belajar sehingga siswa dapat belajar dengan baik dan
menyenangkan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
Secara umum tujuan bimbingan belajar adalah membantu siswa-siswa agar
mendapat penyesuaian yang baik di dalam situasi belajar, sehingga setiap siswa dapat
belajar dengan efisien sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya dan mencapai
perkembangan yang optimal. Tujuan pelayanan bimbingan belajar dirinci sebagai
berikut: (1) Mencarikan cara-cara belajar yang efisien dan efektif bagi seorang anak atau
kelompok anak; (2) Menunjukkan cara-cara mempelajari sesuai dan meggunakan buku
pelajaran; (3) Memberikan informasi (saran dan petunjuk) bagi yang memanfaatkan
perpustakaan; (4) Membuat tugas sekolah dan mempersiapkan diri dalam ujian; (5)
Memilih suatu bidang studi (mayor atau minor) sesuai dengan bakat, minat, kecerdasan,
cita-cita dan kondisi fisik atau kesehatannya; (6) Menunjukkan cara-cara menghadapi
kesulitan dalam bidang studi tertentu dan memberikan dorongan atau motivasi
belajarnya; (7) Menentukan pembagian waktu dan perencanaan jadual belajarnya; (8)
Memilih pelajaran tambahan baik yang berhubungan dengan pelajaran di sekolah
maupun untuk pengembangan bakat dan karirnya di masa depan.
Hamalik (2004:105) menambahkan bahwa fungsi bimbingan belajar adalah sebagai
berikut: a) Membantu individu siswa untuk memperoleh gambaran yang objektif dan
jelas tentang potensi, watak, minat, sikap, dan kebiasaannya agar ia dapat menghindarkan
diri dari hal-hal yang tidak diinginkan; b) Membantu individu siswa untuk mendapat
pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan, bakat, minat dan kemampuannya serta
membantu siswa untuk menentukan cara yang efektif dan efisien dalam meyelesaikan
bidang pendidikan yang telah dipilhnya agar tercapai hasil yang diharapkan; c).
Membantu individu siswa untuk memperoleh gambaran
yang jelas tentang
kemungkinan-kemungkinan dan kecenderungan-kecenderungan dalam lapangan
pekerjaan agar ia dapat melakukan pilihan yang tepat diantara lapangan pekerjaan
tersebut.
2. Prestasi Belajar
Menurut Salim (2003:99), ”Prestasi adalah penguasaan pengetahuan, ketrampilan
terhadap mata pelajaran yang dibuktikan dengan nilai tes” Sedangkan Roestiyah (2005:
45) mengaakan bahwa ”Prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan atau
dikerjakan”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa prestasi adalah hasil yang telah
dicapai setelah melakukan kegiatan atau pekerjaan.
Selanjutnya, Usman (2006:2), ”Belajar diartikan sebagai perubahan tingkah laku
pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu dan individu serta indivedu
dengan lingkungannya”. Hamalik (2005:37) mengemukakan bahwa , ”Belajar adalah
suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungannya”.
Dari pengertian di atas maka belajar dapat disimpulkan sebagai perubahan tingkah laku
11
Jurnal Intelegensia, Volume 1, Nomor 2
yang diakibatkan adanya pengaruh individu lain dan lingkungannya. Dengan demikian
jelaslah bahwa tujuan belajar pada prinsipnya sama yaitu perubahan tngkah laku, dan
pengertian belajar menitikberatkan pada interaksi antara individu dengan lingkungannya.
Prestasi belajar adalah hasil yang tetah dicapai dari yang dilakukan, dikerjakan dan
sebagainya. Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang
dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka
nilai yang diberikan oleh seorang guru”. Djamarah dan Zain (2003:11), ”Prestasi belajar
adalah hasil yang dicapai dari proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan”.
Sedangkan menurut Roestiyah (2006: 8), ”Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai dari
suatu proses aktivitas yang dapat membawa perubahan pada individu”. Hamalik
menambahkan (2005:60) ”Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai melalui suatu proses
perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pada pengalaman dan latihan”. Dengan
demikian maka prestasi belajar adalah hasil yang telah diacapai dari suatu proses
aktivitas yang dapat membawa perubahan perilaku. Aktivitas itu berupa pemberian
latihan, ketrampilan dan pemahaman pelajaran.
3. IPS Ekonomi
IPS Ekonomi merupakan sub mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial ditingkat
Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Di Sekolah Menengah Tingkat Pertama
Pprogram IPS hanya mencakup kajian : IPS-Ekonomi, IPS-Geografi dan IPS-Sejarah.
Sedangkan Ilmu Pengetahu Sosial merupakan mata pelajaran yang mempelajari
kehidupan sosial yang didasarkan pada kajian Geografi, Ekonomi, Sejarah, Antropologi,
sosiologi dan Tata Negara. Khusus di SMA program IPS sudah dipisah sendiri-sendiri
berdasarkan disiplin ilmunya masing-masing. Jadi Ekonomi sudah menjadi mata
pelajaran sendiri. ”Ekonomi adalah pengetahuan mengenai peristiwa dan persoalan yang
berkaitan dengan upaya manusia secara perorangan (pribadi), kelompok(keluarga, suku,
bangsa, organesasi) dalam memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas dihadapkan pada
sumber yang terbatas” (Depdiknas, 2000:1).
Pengajaran Ekonomi berfungsi mengembangkann kemampuan siswa dalam
mengenali peritiwa ekonomi, menelaah dan menilai masalah ekonomi, baik bersifat
perorangan atau bagian dari suatu masyarakat, maupun yang bersifat Nasional
(Depdiknas, 2000:1) Fungsi mata pelajaran ekonomi antara lain untuk mengembangkan
kemampuan para peserta didik dalam mengenali peristiwa-peristiwa yang berlangsung di
lingkungan masyarakatnya, menelaah dan menilai permasalahan ekonomi tersebut agar
mereka dapat mengenali dan mengetahui raca-cara pemecahannya. Dengan demikian,
mereka dapat mempersiapkan diri dalam rangka terjun ke masyarakat.
Pengajaran ekonomi bertujuan agar siswa mampu memahami fakta dan peristiwa
ekonomi yang terjadi di lingkungannya. Selain itu juga untuk mengembangkan cara
berfikir kritis dan menggunakanatau menerapkan beberapa pengertian ekonomi dalam
kaitannya dengan kehidupan sehari-hari (Depdiknas, 2000:2). Masalah ekonomi ini
terutama prinsip-prinsip ekonomi sering dijumpai oleh para siswa didalam kehidupan,
sehingga mata pelajaran ini sangat penting artinya bagi kehidupan para siswa ditengahtengah masyarakat agar sekurang-kurangnya mereka dapat membedakan pengertian
berhemat dengan sifat pelit atau kikir.
12
Jurnal Intelegensia, Volume 1, Nomor 2
Ruang Lingkup pengajaran ekonomi meliputi hal-hal berikut ini: (a) Fakta atau
kenyataan mengenai keadaan dan peristiwa ekonomi, seperti kekayaan alam Indonesia
dan jumlah penduduk besar yang dapat menguntungkan atau merugikan (masalah); (b)
Pengenalan fakta dan peristiwa ekonomi. Dengan adanya sajian fakta-fakta dan
peristiwa-peristiwa ekonomi perserta didik atau masyarakat umumnya dapat memahami
serta menelaah dan setidak-tidaknya bisa menyikapi keadaan tersebut.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian in termasuk jenis penelitian kausal komparatif (Sudrajat, 2016:
82) yang bertujuan untuk membandingkan prestasi belajar siswa yang mengikuti dan
tidak mengikuti bimbingan belajar. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas XII Semeter II SMA Sinar Pancasila Balikpapan tahun pembelajaran 2015/2016
yang berjumlah 24 siswa yang terbagi menjadi dua kelompok, kelompok A yaitu siswa
yang mengikuti Bimbingan belajar berjumlah 12 siswa, dan kelompok B yaitu kelompok
siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar juga berjumlah 12 siswa. Teknik
pengumpulan data dilakukan melalui teknik dokumentasi, wawancara, dan teknik
kepustakaan. Untuk menganalisis data yang diperoleh dalam penelitian, maka digunakan
rumus uji-t seperti dikemukakan oleh Sudrajat (2015:294) sebagai berikut:
X1  X 2
t
2
( N 1  1)( S1 )  ( N 2  1)( S 2 ) 2  1
1 



N1  N 2  2
N
N
2 
 1
Keterangan :
= Rata-rata prestasi siswa yang ikut bimbingan belajar
X1
= Rata-rata prestasi siswa yang tidak ikut bimbingan belajar
X2
S12
= Varians siswa yang ikut bimbingan belajar
2
S2
= Varians siswa yang tidak ikut bimbingan belajar
N
= Banyaknya subyek
Selanjutnya cara menguji hipotesis adalah sebagai berikut :
* Jika (thitung
ttabel ) pada = 0,05 dk = N + N – 2 maka hipotesis diterima


* Jika (thitung
ttabel ) pada
= 0,05 db = N + N – 2 maka hipotesis ditolak


ANALISIS DAN PEMBAHASAN
1. Analisis Data
Sebelum menganalisis data terlebih dahulu disajikan persentase nilai siswa kelas
XII A sebagai kelas mengikuti bimbingan belajar, dan siswa kelas XII B sebagai kelas
yang tidak mengikuti bimbingan belajar. Menurut Arikunto(2005:254),”kategori nilai
yang termasuk Baik ( 70), Cukup (60-69) dan Kurang ( 59).” Berdasarkan kiteria


13
Jurnal Intelegensia, Volume 1, Nomor 2
tersebut maka diperoleh hasil sebagai berikut, dari 12 siswa yang mengikuti bimbingan
belajar, semua siswa berada pada kategori baik, sedangkan dari kelas XIIB, ada 5 orang
siswa yang memperoleh nilai baik, dan 7 orang siswa yang memperoleh nilai cukup.
Selanjutnya untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan prestasi belajar tersebut, maka
dalam hal ini penulis menggunakan perhitungan analisis sebagai berikut:
Tabel 1. Simpangan dan Simpangan Kuadrat Nilai Ujian Nasional Kelas A Siswa yang
Mengikuti Bimbingan Belajar di Primagama.
No
X1
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Rata
rata
7,00
7,25
9,00
7,25
7,50
7,50
7,50
7,50
7,25
8,75
8,75
8,00
93,25
7,77
Simpanga
n
(X1 - )
X
-0,77
-0,52
1.23
-0,52
-0,27
-0,27
-0,27
-0,27
-0,52
0,98
0,98
0,23
Simpangan
Kuadrat
(X1 - )2
X
0,591
0,270
1,513
0,270
0,073
0,073
0,073
0,073
0,270
0,960
0,960
0,053
5,179
X2
6,75
6,25
6,75
7,00
6,50
6,75
6,75
7,75
7,25
7,00
6,75
7,00
82,50
6,87
Simpangan
(X2 - )
X
-0,12
-0,62
-0,12
0,13
-0,37
-0,12
-0,12
0,88
0,38
0,13
-0,12
0,13
Simpangan
Kuadrat
(X2 - )2
X
0,015
0,384
0,015
0,017
0,137
0,015
0,015
0,774
0,144
0,017
0,015
0,017
1,565
Sumber : SMA Sinar Pancasila Balikpapan 2015
a.
Berdasarkan data-data yang ada pada tabel tersebut maka diperoleh perhitungan
sebagai berikut :
Nilai rata-rata siswa yang mengikuti bimbingan belajar di primagama dan siswa
yang tidak mengikuti bimbingan belajar adalah :
Nilai rata-rata siswa kelas A yang mengikuti bimbingan belajar :
=
 X1
X1
N1
=
93,25
12
14
Jurnal Intelegensia, Volume 1, Nomor 2
= 7,77
b. Nilai rata-rata siswa kelas B yang tidak mengikuti bimbingan belajar :
=
 X2
X2
N2
=
82,50
12
= 6,88
2. Mencari jumlah kuadrat simpangan atau varian adalah sebagai berikut :
a. jumlah kuadrat simpangan yang mengikuti bimbingan belajar :
( X 1  X ) 2
2
S1 
( N  1)
=
5,18
11
= 0,47
b. Jumlah kuadrat simpangan yang tidak mengikuti bimbingan belajar :
( X 2  X ) 2
2
S2 
( N  1)
=
1,57
11
= 0,14
Dari nilai-nilai yang diperoleh di atas, kemudian nilai tersebut dimasukkan ke
dalam rumus uji t yaitu sebagai berikut :
X1  X 2
t
2
2
( N 1  1) S1  ( N 2  1) S 2  1
1 



N1  N 2  2
 N1 N 2 


15
7,77  6,88
(12  1)0,47  (12  1)0,12  1 1 
  
12  12  2
 12 12 
0,89
5,17  1,54  2 
 
22
 12 
Jurnal Intelegensia, Volume 1, Nomor 2
=
0,89
0,23
= 3,869
Dari perhitungan tersebut di atas, maka diperoleh harga t hitung sebesar 3,869
dengan menggunakan daftar distribusi t ditemukan bahwa harga t tabel pada tingkat
keyakinan 95% atau
= 0,05 sebesar 2,074 pada dk (N + N – 2) 12 + 12 – 2 = 22.

2. Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang penulis lakukan, maka hasil
yang dicapai siswa kelas XII IPS SMA Sinar Pancasila Balikpapan dalam menempuh
ujian nasional mata pelajaran IPS Ekonomi yang mengikuti Bimbingan belajar di
Primagama dengan siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar pada tahun
pembelajaran 2015/2017 adalah sebagai berikut :
Dari kriteria penilaian prestasi belajar siswa diketahui bahwa rata-rata prestasi
belajar siswa SMA Sinar Pancasila Balikpapan, khususnya kelas XII IPS yang berjumlah
24 siswa tergolong ”baik ” karena persentase tertinggi berada pada kategori baik ( 70)

sebanyak 50 % lebih. Walaupun demikian terlihat bahwa prestasi siswa yang mengikuti
bimbingan belajar dapat memperoleh nilai yang lebih tinggi dengan persentase 100 %
sedangkan siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar nilai tertinggi dengan
persentase 42 %. Begitu pula dengan persentase nilai terendah prestasi siswa yang
mengikuti bimbingan belajar dengan persentase 0 % sedangkan prestasi siswa yang tidak
mengikuti bimbingan belajar dengan persentase 58 %. Dengan demikian siswa yang
mengikuti bimbingan belajar diprimagama mendapat prestasi yang sangat meningkat
dibandingkan dengan prestasi siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar.
Rata-rata prestasi belajar mata pelajaran IPS Ekonomi siswa kelas XII IPS SMA
Sinar Pancasila Balikpapan yang mengikuti bimbingan belajar di Primagama diperoleh
nilai rata-rata sebesar 7,77 dan siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar
memperoleh nilai rata-rata sebesar 6,88. Dari hasil tersebut, maka dapat terlihat bahwa
terdapat perbedaan prestasi belajar siswa Kelas XII IPS SMA Sinar Pancasila Balikpapan
antara siswa yang mengikuti bimbingan di Primagama dan siswa yang tidak mengikuti
bimbingan belajar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan prestasi siswa belajar yang
mengikuti bimbingan belajar antara lain (a) Sistem pembelajarannya dikemas sedemikian
praktis dan elegan, (b) Porsi pemberian materi lebih sedikit, dan lebih banyak
pembahasan soal-soal, (c) Sistem penilaian atau evaluasi dilaksanakan secara rutin, (d)
Sarana dan prasarana pembelajaran sangat mendukung dan lengkap, (e) Tenaga pengajar
sangat handal, terampil, dan profesional dalam bidangnya, (f) Jumlah siswa yang belajar
dalam kelas dibatasi maksimal 20 siswa, (g) Pelayanannya sangat memuaskan.
Kemudian sistem pembelajaran pada bimbingan belajar mengedepankan
pembahasan soal-soal dengan metode SMART Solusion. Jadi dengan adanya perbedaan
16
Jurnal Intelegensia, Volume 1, Nomor 2
mengikuti kegiatan bimbingan belajar, maka akan mengakibatkan pula perbedaan yang
signifikantsi terhadap prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran IPS
Ekonomi.
Dari hasil analisis pengujian perbedaan rata-rata diperoleh nilai t hitung sebesar
3,869 sedangkan t tabel sebesar 2,074 pada tingkat keyakinan 95 % ( = 0,05 ) dengan

dk (12 + 12 – 2) = 22. Hal ini berarti nilai t hitung > t tabel (3,869 > 2,074) dengan
demikian berarti hipotesis yang menyatakan bahwa ada perbedaan yang signifikan
prestasi belajar siswa antara yang mengikuti bimbingan belajar di Primagama dengan
siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar mata pelajaran IPS Ekonomi di Kelas XII
IPS pada SMA Sinar Pancasila Balikpapan tahun Pembelajaran 2015/2016 ”diterima”.
Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, terjadinya perbedaan prestasi
antara siswa yang mengikuti bimbingan belajar dengan siswa yang tidak mengikuti
bimbingan belajar di duga karena seringnya berlatih dan kreatifitas kemampuan siswa
terhadap pemecahan atau pembahasan soal-soal. Dengan mengikuti kegiatan bimbingan
belajar maka akan menambah suatu wawasan tentang cara-cara pembahasan soal-soal
dan sudah barang tentu akan menambah suatu ilmu pengetahuan, sehingga siswa merasa
terbantu dalam belajarnya terutama dapat meningkatkan prestasinya sesuai yang telah
diharapkan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, analisis dan pembahasan pada bab-bab terdahulu,
maka penulis memberikan kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari hasil prestasi nilai Ujian Nasional yang diperoleh siswa kelas XII IPS Mata
pelajaran Ekonomi SMA Sinar Pancasila Balikpapan yang mengikuti bimbingan
belajar di Primagama mendapat nilai tertinggi 9,00 dan terendah 7,00 maka lebih
baik prestasi siswa yang mengikuti bimbingan belajar, dari pada yang tidak
mengikuti bimbingan belajar.
2. Dari hasil prestasi nilai Ujian Nasional yang diperoleh siswa kelas XII IPS Mata
pelajaran Ekonomi SMA Sinar Pancasila Balikpapan yang tidak mengikuti
bimbingan belajar mendapat nilai tertinggi 7,25 dan terendah 6,25 maka lebih
rendah dari pada prestasi siswa yang mengikuti bimbingan belajar
3. Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh nilai t hitung sebesar 3,869 sedangkant tabel
sebesar 2,074. dari hasil ini berarti nilai t hitung (3,869) > t tabel (2,074) sehingga
diterima pada tingkat kepercayaan 95 % dan dk = 22. Dengan demikian berarti
prestasi siswa yang mengikuti bimbingan belajar hasilnya lebih bagus dari pada
prestasi siswa yang tidak mengikuti bimbingan belajar. Karena kegiatan bimbingan
belajar pada hakekatnya melatih dan membantu siswa dalam mengerjakan berbagai
macam dan bentuk soal-soal, serta bimbingan belajar merangsang siswa untuk belajar
kritis dan kreatif dalam menghadapi bentuk dan macam soal.
SARAN-SARAN
Dalam penulisan skripsi ini ada beberapa saran yang penulis sampaikan yaitu
sebagai berikut :
17
Jurnal Intelegensia, Volume 1, Nomor 2
1. Untuk para siswa sebaiknya lebih mengoktimalkan waktu dalam menuntut ilmu, dari
pada waktu sia-sia terbuang, dengan mengikuti bimbingan belajar di sekolah maupun
di lembaga lain sebab kegiatan bimbingan belajar kalian akan banyak mendapat nilainilai positif terutama dalam mendalami dan memahami berbagai macam dan bentuk
soal.
2. Untuk para guru sebaiknya dalam mengajar juga diperbanyak dalam pembahasan
soal-soal di samping pemahaman materi, sehingga siswa dapat terampil dalam
pembahasan perbagai bentuk dan macam soal-soal sehinga harapannya dapat
meningkatkan prestasi siswa.
3. Untuk Lembaga Pendidikan bimbingan belajar, terus selalu berusaha membuat dan
mengembangkan trik-trik simpel, praktis dan pleksibel dalam pembahasan soal-soal
yang sekiranya dapat membantu meringankan siswa dalam memecahkan soal yang
berat menjadi ringan, sehingga mengantarkan siswa-siswi dalam mencapai citacitanya.
4. Bagi pihak sekolah sebaiknya lebih mendorong guru-guru untuk mengajar yang selalu
mendekati anak didiknya, sehingga akan timbul keterbukaan siswa manakala terdapat
suatu kendala dalam pembahasan soal pelajaran.
5. Bagi Dinas Pendidikan sebaiknya sistem pengajaran di sekolah-sekolah mengedepan
kan latihan dan ketrampilan pemahaman soal di samping pemahaman materi saja,
sehingga dapat meningkatkan kualitas belajar dan pendidikan.
DAFTAR RUJUKAN
Ali, M. 2006. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.
Arikunto, S. 2005. Manajemen Penelitian. CV.Alfabeta, Bandung.
Djamarah, S.B. dan Zain, A. 2003. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta: Rineka Cipta.
Hamalik, Oe. 2005. Metode Belajar dan Kesulitan-kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito.
Jalaludin, R. 2004. Psikologi Komunikasi. Bandung: Edisi Revisi, Remaja Rosdakarya.
Nawawi, H. 2006. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.
Poerwadarminta, W.J.S. 2005. Kamus Umum Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pusyaka.
Roestiyah, N.K. 2005. Didaktik Metodik, Bina Aksara, Jakarta.
Salim, P. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Bandung: Bina Aksara.
Singarimbun, M. 2005. Metode Penelitian Survei. Jakrta: LP3ES.
Soewarno, 2004, Didaktik Metodik Kurikulum PBM, Rajawali, Jakarta.
Sudrajat, D. 2015. Pengantar Statistika Pendidikan Disertai Aplikasi Program SPSS.
Surakarta: Pusat Kajian Bahasa dan Budaya.
Sudrajat, D. 2016. Metode Penelitian Pendidikan dengan Pendekatan Kuantitatif.
Surakarta: PT Indo Pustaka Sinergis.
Sukmadinata, 2005, Pengembangan Standar Pendidikan, PT.Rosda Karya, Bandung.
Usman, U. 2006. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Wakirti, E.L. 2005. Penelitian Pencapaian Hasil Belajar. Jakarta: Karunika
18
Jurnal Intelegensia, Volume 1, Nomor 2
19
Jurnal Intelegensia, Volume 1, Nomor 2
Download