PERBEDAAN KEMAMPUAN MENYIMAK KOSAKATA BAHASA ARAB SISWA KELAS VIII RMBI (RINTISAN MADRASAH BERBASIS INTERNASIONAL) DAN SISWA KELAS VIII REGULER MTsN KUNIR BLITAR Iftita Khurrusyda Nurhidayati Ali Ma’sum Jurusan Sastra Arab, Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang, Jl. Semarang 5 Malang Email: [email protected] Abstrak: Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang perbedaan kemampuan menyimak kosakata Bahasa Arab Siswa Kelas VIII RMBI dan Siswa Kelas VIII Reguler MTsN Kunir Wonodadi Blitar. Adapun masalah yang dibahas dalam penelitian ini yaitu, (1) mendeskripsikan kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab siswa kelas VIII RMBI, (2) mendeskripsikan kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab siswa kelas VIII Reguler, dan (3) mendeskripsikan perbedaan kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab siswa kelas VIII RMBI dan siswa kelas VIII Reguler. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif koomparasi dengan menggunakan pendekatan deskriptif, Teknik analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji-t. Berdasarkan analisa dan kriteria keberhasilan yang telah ditetapkan diperoleh hasil sebagai berikut (1) kemampuan menyimak kosakata bahsa Arab siswa kelas VIII Reguler adalah7 9,33. (2) kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab siswa kelas VIII RMBI adalah 75,90. (3) tidak terdapat perbedaan menyimak kosakata bahasa Arab siswa kelas VIII Reguler dan siswa kelas VIII RMBI, hal ini dapat diketahui dari nilai t-hitung = 0,803 dengan probablitas 0,175. Kata kunci: Menyimak kosakata Bahasa Arab, RMBI, Reguler Abstract: This research has a general purpose to get description of differential capability of attentively of Arabic Language vocabulary between student VIII grade RSBI and student VIII grade Regular in MTsN Kunir Wonodadi Blitar. The spesific purpose in this research there are, (1) to describe the capability of attentively of Arabic Language vocabulary student VIII grade in RMBI,(2) to describe the capability of attentively of Arabic Language vocabulary student VIII grade in Regular, and (3) to describe the differential of capability of attentively of Arabic Language vocabulary between student VIII grade RSBI and student VIII grade Regular. This research use quantitative comparative methods by descriptive quantitative approach, The analysis data technic used by the researcher is using T-test. Based on the analysis and the success criteria, the researcher have a result, there are (1) the capability of attentively of Arabic Language vocabulary student VIII grade in Regular is 79,33, (2) the capability of attentively of Arabic Language vocabulary student VIII grade in RSBI is 75,90, and (3) there is not found the differential of capability of attentively of Arabic Language vocabulary between student VIII grade RSBI and student VIII grade Regular, this is know from T-count = 0,803 with probability 0,175. Key Word: Attentively of Arabic Language Vocabulary, RMBI, Regular. امللخص :ويهدف هذا البحث إىل احلصول على وصف الفرق بني كفاءة استماع الطلبة املفردات العربية املمهدة على أساس دويل واملدرسة النظامية مبدرسة كونري املتوسطة اإلسالمية يف الفصل الثامن ابملدرسة ّ احلكومية وونودادي ابلرت .أمااألهداف فهي ( )1وصف كفاءة استماع الطلبة املفردات العربية يف الصف املمهدة على أساس دويل ،و ( )2وصف كفاءة استماع الطلبة املفردات العربية يف الثامن ابملدرسة ّ الفصل الثامن ابملدرسة النظامية ،و ( )3وصف الفرق بني كفاءة استماع الطلبة املفردات العربية يف املمهدة على أساس دويل و املدرسة النظامية .واملنه املتتخد يف هذا البحث الفصل الثامن ابملدرسة ّ هو املنه الكمي املقارن ابملدخل الوصفى ،وحتليل معلومات البحث ابستخدا اختبار "ت" .ونتائ املمهدة على هذا البخث هي ( )1كفاءة استماع الطلبة يف الصف الثامن ملفردات اللغة العربية ابملدرسة ّ أساس دويل هي 79,33و ( )2كفاءة استماع الطلبة يف الصف الثامن ملفردات اللغة العربية ابملدرسة النظامية هي 75,9و ( )3ليس هناك الفرق بني كفاءة استماع الطلبة ملفردات اللغة العربية يف الفصل املمهدة على اساس دويل واملدرسة النظامية ،وهذه النتيجة معروفة من نتيجة اختبار"ت" الثامن ابملدرسة ّ االحصائي وهي= 0,803ابإلحتمال 0,175 املمهدة على أساس دويل ،املدرسة النظامية الكلمات األساسية :كفاءة استماع املفردات العربية ،املدرسة ّ Bahasa bukan hanya sebagai suatu bidang kajian, melainkan sebagai faktor sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik. Penguasaan bahasa Arab menjadi persyaratan penting bagi keberhasilan individu dalam menjawab tantangan zaman di era globalisasi. Pembelajaran bahasa Arab secara formal di madrasah merupakan sarana utama bagi peserta didik untuk menguasai bahasa Arab. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik dapat merespon secara pro-aktif berbagai perkembangan informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi. Ruang lingkup pembelajaran bahasa Arab dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) mencangkup komponen kemampuan berbahasa. Kemampuan berbahasa diwujudkan dalam empat aspek keterampilan, yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Jika seorang pebelajar ingin belajar bahasa, diperlukan penguasaan terhadap keempat aspek keterampilan tersebut secara integratif. Dengan demikian keterampilan menyimak merupakan aspek pertama dari sejumlah keterampilan berbahasa, sebelum berbicara, membaca dan menulis. Terampil menyimak pada dasarnya tidaklah sekedar mendengarkan, namun merupakan suatu proses integral dalam otak (Soedjiatno, 1991 : 8). Menyimak merupakan keterampilan berbahasa yang harus mendapat tempat yang sama dengan keterampilan berbahasa yang lainnya dalam pembelajaran karena keterampilan menyimak merupakan dasar bagi seseorang untuk menguasai suatu bahasa Menyimak diperlukan untuk memperluas wawasan dan pengetahuan, serta memperoleh kesenangan. Sebagai bagian dari keterampilan berbahasa, keterampilan menyimak mempunyai kedudukan yang penting dan strategis dalam menjaring informasi. Berbagai ragam pengetahuan atau informasi dapat dikuasai melalui menyimak. Hal ini menunjukkan bahwa salah satu manfaat keterampilan menyimak adalah sebagai sarana penambah informasi. Dalam menyimak, seseorang harus mengunakan sejumlah kemampuan, yaitu: (1) kemampuan memusatkan perhatian, (2) kemampuan memahami materi yang disimaknya, dan (3) kemampuan menilai. Proses kemampuan menyimak sendiri mencangkup empat tahap, yaitu (1) tahap mendengar, (2) tahap memahami, (3) tahap menilai, dan (4) tahap mereaksi (Suyono, 1997: 7). Dalam kurikulum KTSP tahun 2008 disebutkan kompetensi dasar keterampilan menyimak untuk kelas VIII merupakan sajian pertama yang dikemas untuk membantu siswa agar terlatih dan mampu memahami berbagai wacana lisan melalui kegiatan mendengarkan berbagai kata, frasa, dan kalimat atau gagasan dan dialog sederhana. Dalam keterampilan menyimak, siswa melakukan kegiatan mengingat, memahami, dan mengetahui arti kosakata-kosakata yang ada diperdengarkan. Kegiatan mengingat dan memahami kosakata dapat menunjang kelancaran proses pembelajaran keterampilan menyimak. Menyimak kosakata adalah salah satu modal utama sebelum seseorang melanjutkan pada tahap menyimak berikutnya. Dalam hal menyimak bahasa Arab, hal pertama yang dilakukan adalah memahami kosakata, apabila pamahaman kosakata kurang, maka tahapan menyimak selanjutnya akan sulit dilalui. Oleh karena itu, menyimak kosakata adalah hal yang utama yang harus dilakukan sebelum menginjak pada proses menyimak yang lebih lanjut terutama dalam hal menyimak kosakata bahasa Arab. Menurut Mustofa (2011: 116), Menyimak merupakan sarana pertama yang digunakan manusia untuk berhubungan sesama manusia dalam tahapan-tahapan tertentu, melalui menyimak kita mengenal mufrodat, bentuk-bentuk jumlah dan tarkib. Salah satu prinsip linguistic menyatakan bahwa bahasa itu pertama-tama adalah ujaran, yakni bunyi bahasa yang diucapkan dan bisa didengar. Atas dasar itulah beberapa ahli menetapkan suatu prinsip bahwa pengajaran bahasa Arab harus dimulai dengan mengajarkan aspek-aspek pendengaran dan pengucapan sebelum membaca dan menulis. Menyimak merupakan proses aktif dari aspek pendengaran untuk menyusun wacana yang bersumber dari deretan suara atau bunyi. MTsN Kunir adalah sekolah yang mempunyai dua standart pendidikan yang berbeda, yaitu RMBI (Rintisan Madrasah Berbasis Internasional) dan Reguler (Sekolah Standar Nasional). RMBI adalah rintisan madrasah nasional yang menyiapkan peserta didiknya dengan mengimplementasikan kurikulum berdasarkan Standar Nasional Pendidikan (SNP) ditambah dengan komponen X dan bertaraf internasional. Sedangkan sekolah berstandart Reguler (Sekolah Berstandar Nasional) yaitu sekolah yang hampir atau sudah memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP), sedangkan Standar Nasional Pendidikan (PP 19 Tahun 2005) adalah kriteria minimal tentang berbagai aspek yang relevan dalam pelaksanaan sistem pendidikan nasional yang harus dipenuhi oleh penyelenggara dan atau satuan pendidikan yang berlaku diseluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. SNP meliputi 8 standar, yakni (1) standar kelulusan, (2) standar isi, (3) standar proses, (4) standar pendidikan dan tenaga kependidikan, (5) standar sarana prasarana, (6) standar pengolahan, (7) standar pendanaan, dan (8) standar penilaian (PP 19/2005). Sedangkan komponen X meliputi profesionalisme pendidik dan tenaga pendidikan ditunjukkan oleh penguasaan bidang kerjanya, etos kerjanya, penguasaan bahasa asing (bahasa Inggris khususnya), penguasaan ICT mutakhir dan canggih bagi pekerjaan, berstandar internasional, dan etika global (Ditjen Mandikdasmen, 2007:14). Hakikat menyimak menurut Suyono (1997:9) adalah suatu proses kegiatan mendengarkan bahasa lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, interpretasi, reaksi, dan evaluasi. Kegiatan menyimak melibatkan pendengaran, penglihatan, penghayatan, ingatan, pengertian, apalagi tekanan kata, kalimat jeda, dan kesenyapan. Secara umum tujuan menyimak adalah untuk memperoleh informasi atau pengetahuan dari bahan yang disimaknya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:513) kata adalah unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa. Tujuan menyimak kosakata bahasa Arab (istima’) menurut Fuad Effendy (2009:129) adalah agar siswa dapat mengidentifikasi bunyi-bunyi bahasa Arab secara tepat. Hal ini sangat penting karena sistem tata bunyi bahasa Arab banyak berbeda dengan bahasa Indonesia dan juga bahasa daerah yang banyak dikenal oleh siswa. Seorang penyimak harus pandai – pandai memilih dan mengingat kalimat yang penting dan mengabaikan apa yang tidak penting, agar mendapatkan informasi yang akurat, dan agar siswa memiliki keterampilan memahami isi suatu pembicaraan dan mampu secara kritis menangkap isi yang dikandungnya, baik secara tersurat maupun tersirat. (Syaiful Mustofa, 2011 : 125) Tujuan umum penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang perbedaan kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab siswa kelas VIII RMBI dan siswa kelas VIII Reguler. Secara khusus, penelitian ini bertujuan sebagai berikut: (1) mendeskripsikan kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab siswa kelas VIII RMBI di MTsN Kunir Wonodadi Blitar. (2) mendeskripsikan kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab siswa kelas VIII Reguler di MTsN Kunir Wonodadi Blitar. (3) mendeskripsikan perbedadaan kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab siswa kelas VIII RMBI dan siswa kelas VIII Reguler di MTsN Kunir METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif komparasi dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Pendekatan deskriptif bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan fakta-fakta yang ditemukan pada keadaan yang sebenarnya. Deskripsi itu mencakup perbedaan kemampuan memyimak kosakata bahasa Arab siswa kelas VIII RMBI dan siswa kelas VIII Reguler MTsN Kunir dalam memahami dan membedakan kosakata. Mengingat penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif komparasi, maka penelitian ini memiliki hasil yang berupa angka dan pengolahan hasilnya menggunakan perhitungan statistik. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII RMBI dan siswa kelas VIII REGULER MTsN Kunir tahun ajaran 2011/2012. Berdasarkan jumlahnya populasi penelitian ini berjumlah ± 248 siswa. Sedangkan sample pada penelitian ini berjumlah ± 60 siswa yang terbagi atas dua kelas yaitu, satu kelas RMBI dan satu kelas Reguler. Teknik analisis data yang dipakai dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji-t. Uji-t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan menyimak kosakata Bahasa Arab siswa kelas VIII RMBI dan siswa kelas VIII Reguler MTsN Kunir Wonodadi Blitar dengan menggunakan uji-t dua pihak tidak berkorelasi. Berikut ini adalah rumus uji-t yang digunakan dalam pengolahan data (Hasan, 2009:146) t X1 X 2 2 X 2 X 1 X 2 2 1 n1 (n1 n2 2 X 2 2 n2 n1 n2 n1 n2 Seluruh proses perhitungan selengkapnya menggunakan komputer program SPSS (Statistical Packade for the Social Scientist) 13.0 for Windows Evaluation Version. Adapun prosedur analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut. (1) Mengelompokkan data berdasarkan kelompoknya, yaitu kelompok RMBI dan kelompok Reguler. (2) Mengelompokkan data sesuai aspek yang diteliti. (3) Memasukkan data dan menganalisis dengan program SPSS. (4) Menyimpulkan hipotesis. HASIL PENELITIAN Kemampuan Menyimak Kosakata Bahasa Arab Siswa Kelas VIII RMBI Dari hasil analisis terlihat bahwa skor kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab siswa kelas VIII RMBI adalah 79,33. Dari hasil penelitian, diketahui nilai thitung = 0,803 dengan probabilitas 0,425. Kemampuan Menyimak Kosakata Bahasa Arab Siswa Kelas VIII Reguler Dari hasil analisis terlihat bahwa skor kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab siswa kelas VIII Reguler adalah 75,90. Dari hasil penelitian, diketahui nilai thitung = 0,803 dengan probabilitas 0,425. Perbedaan Kemampuan Menyimak Kosakata Bahasa Arab Siswa Kelas VIII RMBI dan Siswa Kelas VIII Reguler Dari hasil analisis bahwa rata-rata skor kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab untuk siswa kelas VIII RMBI 79,33, sedangkan rata-rata skor kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab untuk siswa Reguler adalah 75,90. Secara absolut bahwa rata-rata skor kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab siswa kelas VIII RMBI dan siswa kelas VIII Reguler adalah berbeda. PEMBAHASAN Kemampuan Menyimak Kosakata Bahasa Arab Siswa Kelas VIII RMBI Berdasarkan hasil kemampuan menyimak kosakata Bahasa Arab yang diperdengarkan kepada siswa kelas VIII RMBI MTsN Kunir Wonodadi Blitar dapat diketahui berdasarkan analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan uji-t. Adapun hasil kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab tersebut adalah 79,33. Dari hasil penelitian, diketahui nilai t-hitung = 0,803 dengan probabilitas 0,425. Menyimak kosakata Bahasa Arab adalah proses kegiatan mendengarkan bahasa lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, interpretasi, reaksi, dan evaluasi. Kegiatan menyimak melibatkan pendengaran, penglihatan, penghayatan, ingatan, pengertian, apalagi tekanan kata, kalimat jeda, dan kesenyapan hal ini bertujuan agar siswa dapat mengidentifikasi bunyi-bunyi bahasa Arab secara tepat. Hal ini sangat penting karena sistem tata bunyi bahasa Arab banyak berbeda dengan bahasa Indonesia dan juga bahasa daerah yang banyak dikenal oleh siswa. Siswa kelas VIII RMBI mampu mendengar dan memahami proses menyimak kosakata bahasa Arab dengan baik hal ini dikarenakan siswa kelas VIII RMBI mempunyai kemampuan khusus dalam proses menyimak kosakata bahasa Arab. Kemampuan Menyimak Menyimak Kosakata Bahasa Arab Siswa Kelas VIII Reguler Berdasarkan hasil kemampuan menyimak kosakata Bahasa Arab yang diperdengarkan kepada siswa kelas VIII RMBI MTsN Kunir Wonodadi Blitar dapat diketahui berdasarkan analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan uji-t. Adapun hasil kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab tersebut adalah 75,90. Dari hasil penelitian, diketahui nilai t-hitung = 0,803 dengan probabilitas 0,425. Menyimak kosakata Bahasa Arab adalah proses kegiatan mendengarkan bahasa lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, interpretasi, reaksi, dan evaluasi. Kegiatan menyimak melibatkan pendengaran, penglihatan, penghayatan, ingatan, pengertian, apalagi tekanan kata, kalimat jeda, dan kesenyapan hal ini bertujuan agar siswa dapat mengidentifikasi bunyi-bunyi bahasa Arab secara tepat. Hal ini sangat penting karena sistem tata bunyi bahasa Arab banyak berbeda dengan bahasa Indonesia dan juga bahasa daerah yang banyak dikenal oleh siswa. Siswa kelas VIII Reguler mampu mendengar dan memahami proses menyimak kosakata bahasa Arab dengan baik hal ini dikarenakan siswa kelas VIII Reguler mempunyai kemampuan khusus dalam proses menyimak kosakata bahasa Arab. Perbedaan Kemampuan Menyimak Kosakata Bahasa Arab Siswa Kelas VIII RMBI dan Siswa Kelas VIII Reguler Dari hasil analisis diatas bahwa rata-rata skor kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab untuk siswa kelas VIII RMBI 79,33, sedangkan rata-rata skor kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab untuk siswa Reguler adalah 75,90. Secara absolut bahwa rata-rata skor kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab siswa kelas VIII RMBI dan siswa kelas VIII Reguler adalah berbeda. Untuk melihat apakah terdapat perbedaan yang signifikan terhadap kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab maka dilakukan analisis data dengan teknik analisis uji-t. Dan dari hasil penelitian, diketahui nilai t-hitung = 0,803 dengan probabilitas 0,175. Dengan demikian, hipotesis dalam penelitian ini diterima. Hal ini berarti bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata menyimak kosakata bahasa Arab siswa kelas VIII RMBI dan siswa kelas VIII Reguler. Kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab siswa kelas VIII RMBI dan siswa kelas VIII Reguler adalah sama. Kemampuan menguasai, memahami teori mempengaruhi hasil simakan siswa. Selain itu, faktor fisik, psikologi, pengalaman, sikap, motivasi, dan lingkungan juga berpengaruh terhadap kegiatan menyimak. Beberapa faktor umum tentang hal yang mempengaruhi kemampuan adalah sebagaimana yang di ungkapkan oleh Tarigan (1980: 96) menganai penjelasan dari faktor-faktor yang mempengaruhi dalam proses menyimak tersebut. (1) Faktor Fisik Kondisi fisik seorang penyimak merupakan faktor penting yang turut menentukan keefektifan serta kualitas keaktifan dalam menyimak. Kondisi fisik seseorang penyimak merupakan faktor penting yang turut mementukan keefektifan serta kualitas keaktifannya dalam menyimak. (2) Faktor psikologi Disamping faktor fisik masih terdapat faktor yang lebih sulit dihadapi, yang melibatkan sikap-sikap, dan sifat pribadi, yaitu faktor-faktor psikologis dalam menyimak. (3) Faktor Pengalaman Kurangnya atau tidak adanya minat merupakan akibat dari pengalaman yang kurang atau tidak ada sama sekali pengalaman dalam bidang yang akan disimak. (4) Faktor Sikap Setiap orang akan cenderung menyimak secara seksama pada topik-topik atau pokokpokok yang dapat diseujui daripada yang kurang atau yang tidak disetujui. Pernyataan ini diperkuat oleh pendapat Soedjiatno (1986 : 27) bahwa dalam bercakap-cakap, mengobrol dan sebagainya, pada umumnya topik dan tujuan pembicara jarang dan bahan tidak pernah ditentukan. (5) Faktor Motifasi Motivasi merupakan salah satu butir penentu keberhasilan seseorang. Jika motivasi kuat untuk mengerjakan sesuatu maka dapat diharapkan orang itu akan berhasil mencapai tujuan, begitu pula halnya dengan menyimak. (7) Faktor Lingkungan Para guru harus menyadari betapa besarnya pengaruh lingkungan terhadap keberhasilan menyimak khususnya, terhadap keberhasilan belajar para siswa pada umumnya, baik lingkungan fisik, ruang kelas maupun yang berkaitan dengan suasana sosial kelas. Dari faktor-faktor tersebut terbukti tidak mempengaruhi perbedaan menyimak khususnya menyimak kosakata bahasa arab, mengenai kemampuan dasar menyimak siswa RMBI dan siswa Reguler mempunyai kemampuan yang sama dalam hal menyimak kosakata bahasa Arab, karena pada saat seleksi siswa baru tidak terdapat tes khusus kemampuan bahasa Arab. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan hasil kemampuan menyimak kosakata Bahasa Arab yang diperdengarkan kepada siswa kelas VIII RMBI MTsN Kunir Wonodadi Blitar dapat diketahui berdasarkan analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan uji-t. Adapun hasil kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab tersebut adalah 79,33. Dari hasil penelitian, diketahui nilai t-hitung = 0,803 dengan probabilitas 0,425. Sedangkan hasil kemampuan menyimak kosakata Bahasa Arab yang diperdengarkan kepada siswa kelas VIII RMBI MTsN Kunir Wonodadi Blitar dapat diketahui berdasarkan analisis data dalam penelitian ini dengan menggunakan uji-t. Adapun hasil kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab tersebut adalah 75,90. Dari hasil penelitian, diketahui nilai t-hitung = 0,803 dengan probabilitas 0,425. Berdasarkan hasil analisis data diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab siswa kelas VIII RMBI dan siswa kelas VIII Reguler MTsN Kunir Wonodadi Blitar. Hal ini dapat diketahui dengan nilai thitung = 0,803 dengan probabilitas 0,175. Kemampuan menguasai, dan memahami materi yang disimak mempengaruhi hasil simakan siswa. Selain itu, faktor fisik, psikologi, pengalaman, sikap, motivasi, dan lingkungan juga berpengaruh terhadap kegiatan menyimak. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, diajukan saran yang perlu dipertimbangkan, sebagai berikut. Disarankan kepada guru bahasa Arab untuk lebih meningkatkan pengajaran bahasa Arab siswa kelas VIII RMBI dan siswa kelas VIII Reguler terutama pada kemampuan menyimak. Profesionalisme guru dalam mengajar bukan hanya kebutuhan siswa RMBI, melainkan juga seluruh siswa MTsN Kunir Wonodadi Blitar. Dalam meningkatkan pengajaran menyimak guru harus: (a) Mempertahankan teori atau materi yang akan diajarkan kepada siswa, (b) Menciptakan suasana pembelajaran yang menarik, (c) Melakukan pembelajaran dengan pola komunikatif. KepadaLembaga PendidikanHasil analisis menyimpulkan bahwa hasil kemampuan menyimak kosakata bahasa Arab siswa kelas VIII RMBI dan siswa kelas VIII Reguler mempunyai kemampuan yang sama dalam menyimak kosakata khususnya dalam hal menyimak kosakata bahasa Arab. Berkenaan dengan hal itu maka disarankan kepada lembaga pendidikan, khususnya di MTsN Kunir Wonodadi Blitar untuk mengambil kebijakan terkait dengan kelas RMBI dan Reguler. Kepada Siswa Untuk keberhasilan menyimak dapat ditentukan oleh berbagai unsur, unsur – unsur tersebut diantaranya adalah motivasi dan konsentrasi. Dan disarankan pula kepada seluruh siswa khususnya siswa MTsN Kunir agar lebih termotivasi dan berkonsentrasi dalam meningkatkan belajarnya. DAFTAR RUJUKAN Depdiknas. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka. Depdiknas. 2005. Peraturan Pemerintah nomor 19 Tahun 2005: Standar Nasional Pendidikan . Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Depdiknas. 2007. Pedoman penjaminan Mutu Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Dirjen Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah. Effendy, Fuad. 2009 metodologi pengajaran bahasa arab. Jombang : Misykat Malang Hasan, I. 2009. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: PT Bumi Aksara. Mustofa, Syaiful. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif. Malang: Uin Maliki Pres. Soedjiatno. 1991. Keterampilan Menyimak. Surabaya: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan IKIP Malang Proyek Operasi dan Perawatan Fasilitas. Suyono. 1997. Keterampilan Menyimak dan Pengajarannya I. Malang: IKIP Surabaya. Tarigan. H.G. 1980. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Malang: IKIP Budi Utomo