BioTrends Vol.7 No.2 Tahun 2016 MENENGOK PERAN PEMERIKSAAN MUTASI GEN BAGI PENDERITA KANKER PARU Asep Muhamad Ridwanuloh PusatPenelitianBioteknologi LIPI Jl Raya Bogor Km 46 Cibinong 16911 Telp.0218754587; Fax. 0218754588 Email : [email protected] K anker paru merupakan penyakit kanker yang sulit disembuhkan. Kematian pasien akibat penyakit ini menduduki posisi pertama diantara pasien kanker lainnya (WHO, 2015). Angka kematian pasien kanker paru terus meningkat setiap tahun seiring terus meningkatnya jumlah penderita baru. Terhitung hampir seribu pasien pertahun tercatat sebagai penderita baru di Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan Jakarta, yang menjadi salah satu rumah sakit rujukan bagi penderita kanker paru (Hudoyo, 2012). Mereka umumnya terdiagnosa dalam kondisi kanker stadium lanjut. Keterlambatan diagnosa ini terjadi akibat pasien tidak mengalami gejala yang berarti pada saat awal pembentukan kanker paru. Kanker paru menjadi pembunuh misterius. Pasien yang terjangkit penyakit kanker paru pada umumnya merasa shock, karena baru mengetahui bahwa ia menderita kanker paru pada saat kondisinya sudah parah. Jumlah masa sel kanker di dalam paru sudah membesar, bahkan sebagian besar sel kanker sudah menyebar melalui saluran darah dan cairan tubuh lainnya. Sebagian besar pasien disertai gejala mengalami kesulitan bernafas akibat terbentuknya cairan pada bagian rongga pleura (rongga yang terletak diantara selaput yang melapisi paru-paru dan rongga dada) yang disebabkan oleh keganasan sel kanker. Selain itu, pada umumnya pasien mengalami penurunan daya tahan tubuh sehingga dapat memperparah kondisi fisiknya (AJCC, 2009). Masa usia medis yang dialami pasien kanker paru pada stadium lanjut umumnya relatif lebih singkat jika dibandingkan dengan pasien yang menderita jenis kanker lainnya pada stadium yang sama. Tindakan operasi yang tidak mungkin lagi dilakukan, serta pemilihan jenis pengobatan yang tidak hanya memberikan solusi sesaat dengan berbagai efek sampingnya, menjadi tantangan utama dalam penanganan pasien. Namun demikian, upaya penanganan dalam rangkameningkatkan kualitas kesehatan pasien kanker paru terus dilakukan. Dokter spesialis kanker paru melakukan tindakan pengobatan/terapi berdasarkan observasi melalui gejala yang timbul, hasil pemeriksaan klinis dan kondisi daya tahan tubuh pasien. Buku Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran (PNPK) Kanker Paru yangdikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan tahun 2016 memberikan petunjuk mengenai jenis terapi yang dapat 5 diberikan kepada penderita kanker paru (KEMENKES, 2016). Beberapa jenis terapi tersebut berupa pembedahan, radioterapi, kemoterapi, terapi target, dan atau terapi kombinasi (radiasi dan kemoterapi). Pada kasus penderita kanker paru stadium lanjut pilihan kemoterapi dan terapi target merupakan pilihan yang utama. Obat terapi target umumnya berupa senyawa kimia dan atau antibodi yang memiliki target spesifik pada sel tumor, sedangkan kemoterapi umumnya berupa senyawa kimia khusus atau dalam bentuk herbal yang digunakan untuk menghambat pertumbuhan sel kanker secara acak (Chan dan Hughes, 2015). Obat terapi target memiliki keunggulan dibandingkan kemoterapi,diantaranya: obat lebih mengarah secara khusus pada sel kanker, efek samping yang ditimbulkan lebih ringan, dan beberapa hasil uji klinis menunjukkan dampak yang jauh lebih baik dibandingkan obat kemoterapi biasa (Qi dkk., 2012; Zhang dkk.,2015) Penggunaan obat terapi target tidak serta merta dapat diberikan oleh dokter secara langsung kepada pasien setelah didiagnosa melalui pemeriksaan radiologi, CT scan (Computerized Tomography Scanning) atau pemeriksaan BioTrends Vol.7 No.2 Tahun 2016 gejala fisik. Terdapatbeberapa kaidah pemeriksaan lanjutan yang harus dilakukan terlebih dahulu sebelum pemberian obat tersebut dilakukan, yaitupemeriksaan patologi anatomi sel kanker dan pemeriksaan jenis mutasi gen pada sel kanker (NCCN, 2015). Pemeriksaan patologi dilakukan untuk melihat keberadaandan tipe fisiologis sel kanker, sedangkan pemeriksaan jenis mutasi gen dilakukan untuk mengetahui jenis perubahan struktur DNA pada gen tertentu yang berperan dalam penentuan perilaku dan karakteristik sel kanker. Carboplatin dan Paclitaxel -obat kemoterapi- yang sama-sama diberikan kepadapenderita yang diketahui memiliki mutasi gen EGFR (Ephidermal Growth Factor Receptor) dan kepada penderita yang tidak memiliki mutasi gen EGFR menunjukkan hasil yang berbeda. Penderita yang memiliki mutasi EGFR yang diberi obat Gefitinib menunjukkan respon positifsedangkan penderita yang memiliki profil EGFR normal yang mendapatkan pengobatan dengan gefitinib kondisi kesehatannya semakin menurun. Demikian pula terjadi sebaliknya,penderita yang memiliki mutasi EGFR yang diberi Jenis mutasi yang terjadi pada gen obat kemoterapi menunjukkan tertentumenjadi informasi utama kondisi yang semakin menurun untuk memilih jenis pengobatan sedangkan penderita yang pada penderita kanker paru. Hasil memiliki profil EGFR normal yang penelitian uji klinis penggunaan mendapatkan pengobatan dengan obat terapi target dan kemoterapi kemoterapi menunjukkan respon pada penderita yang diketahui yang positif. Respon positif ini memiliki tipe mutasi gen yang ditandai dengan peningkatan berbeda menunjukkan hasil yang kualitas hidup pasien, sehingga berbeda. Gefitinib -salah satu obat pasien memiliki masa usia secara terapi target- dan kombinasi medis yang lebih panjang (Mok dkk., 2009). Dalam istilah medis jumlah rata rata-rata masa daya tahan hidup pasien dikenal dengan istilah median survival. Median survival pasien kank kanker paru yang menerima pengobatan gefitinib dan kemoterapi (Carboplatin plus Paclitaxel) axel) dapat dilihat pada Gambar 1. Berdasarkan Gambar 1 nampak bahwa secara umum penggunaan obat terapi target yang tepat dapat lebih meningkatkan angka daya tahan hidup pasien kanker paru dibandingkan dengan penggunaan obat kemoterapi. Penggunaan gefitinib pada pasien kanker paru positif mutasi EGFR dapat meningkatkan kualitas hidup pasien hingga rata rata-rata mencapai 9 bulan, sedangkan penggunaannya pada pa pasien yang tidak mengalami mutasi gen EGFR dapat menurunkan angka daya tahan hidup hingga dibawah 3 bulan. Dengan demikian sangatlah penting mengetahui profil jenis mutasi gen EGFR sebelum Gambar 1. Grafik angka rata-rata rata daya tahan hidup pasien kanker kanker paru terhadap respon obat yang diberikan. Gefitinib yang diberikan pada pasien positif mutasi gen EGFR dapat meningkatkan daya tahan hidup pasien, lebih baik dibandingkan dengan pemberian obat kemoterapi. Gefitinib yang diberikan pada pasien negatif mutasi mutasi gen EGFR dapat menurunkan daya tahan hidup pasien, dibandingkan dengan pemberian obat kemoterapiyang berdampak lebih baik (Mok dkk., 2009) 6 BioTrends Vol.7 No.2 Tahun 2016 menunjukkan peningkatan kualitas kesehatan pasien. Dengan demikian sangat penting bagi dokter untuk melakukan pemeriksaan jenis mutasi gen yang tepat sebelum dilakukan tindakan pengobatan agar pasien kanker paru stadium lanjut memiliki manfaat yang berarti dari pengobatan yang diberikan. Penambahan usia medis pasien sangatlah berarti bagi pasien. Beberapa pasien yang mungkin masih memiliki harapan untuk bisa menghadiri beberapa Gambar 2. Pedoman pengobatan berbasis data pemeriksaan peristiwa penting dalam hidupnya mutasi gen pada kanker paru (NCCN, 2015) seperti pernikahan anaknya, wisuda anaknya atau bahkan dilakukan tindakan pengobatan Berdasarkan Gambar 2 dapat yang diambil. diketahui bahwa pedoman pilihan beribadah kepada Tuhannya, akan sangat terbantu dengan tindakan pengobatan menggunakan obat Pemeriksaan mutasi gen juga terapi target berbeda untuk setiap pengobatan yang tepat. telah dijadikan standar baku data profil mutasi gen yang Pengobatan yang tepat hingga pemeriksaan yang harus dilakukan berbeda dan sesuai dengan jenis pasien sembuh total dari penyakit pada penderita kanker paru, tipe sel kanker paru jenis kanker paru stadium lanjut terutama pada penderita stadium adenokarsinoma dan skuamous memang belum ada hingga saat lanjut. Pedoman National sel karsinoma. Pasien yang ini, namun dengan pemberian Comprehensive Cancer Network mengalami mutasi gen EGFR obat terapi target yang tepat tahun 2016 menyatakan bahwa positif disarankan untuk berbasis informasi mutasi gen pemeriksaan mutasi gen pada mendapatkan obat terapi target yang diperoleh akan sangat penderita kanker paru jenis Non- berupa senyawa erlotinib, membantu untuk meningkatkan small cell Lung Cancer (NSCLC) apatinib atau gefitinib, pasien kualitas hidup pasien. Hingga saat (Gambar 2) meliputi mutasi pada yang mengalami mutasi ALK ini pasien yang diberikan obat gen EGFR dan mutasi pada gen positif disarankan untuk ALK (Anaplastic Lymphoma mendapatkan pengobatan dengan terapi target yang tepat dapat bertahan rata-rata mencapai 6 Kinase) (NCCN, 2015). Perubahan senyawa aktif crizotinib dan bagi yang terjadi pada gen ALK ini pasien yang tidak memiliki mutasi bulan bahkan ada yang bisa bertahan hingga lebih dari dua meliputi jenis Fusi/penggabungan pada gen EGFR dan ALK tahun. gen ALK dengan gen EML4 disarankan untuk mendapatkan (Echinoderm Microtubulepengobatan berbasis kemoterapi Associated Protein-Like 4) (Soda atau antibodi monoklonal (NCCN, Daftar Pustaka dkk., 2007; Takeuchi dkk., 2008; 2015). Jenis pengobatan terapi [AJCC] American Joint Committee Wong dkk., 2009),Fusi gen ALK target ini tentunya dilakukan on Cancer. 2009. Lung Cancer dengan gen NPM (Nucleophosmin- dengan tetap melihat Staging; AJCC 7th Edition Anaplastic Lymphoma Kinase perkembangan kondisi kesehatan Staging Posters. (Werner dkk., 2016),Fusi gen ALK pasien. Namun secara umum hasil http://cancerstaging.org/refe dengan gen KIF5B (Kinesin Family analisis pengujian klinis rences-tools/quickreferences Member 5B) (Takeuchi dkk., menunjukkan pengobatan /documents/lungmedium.pdf 2009), dan Fusi gen ALK dengan menggunakan obat terapi taget .Diaksestanggal 29 November gen TFG (TRK Fused Gene) yang tepat berbasis informasi hasil 2016 (Hernandez dkk.,1999). pemeriksaan mutasi gen 7 BioTrends Vol.7 No.2 Tahun 2016 [KEMENKES] Kementerian Kesehatan. 2016. Pedoman Nasional Penatalaksanaan Kedokteran Kanker Paru 2016. CL, Armour AA, Fukuoka M. 2009.Gefitinib or carboplatinpaclitaxel in pulmonary adenocarcinoma.NEngl J Med. 361(10):947-57 oncokinaseidentified by an immunohistochemistry-based diagnostic system for ALKpositive lung cancer. Clin Cancer Res.15(9):3143-9. [NCCN] National Comprehensive Qi WX, Shen Z, Lin F, Sun YJ, Min Werner MT, Zhao C, Zhang Cancer Network 2015.NCCN DL, Tang LN, He AN, and Yao Q, Wasik MA. 2016. Clinical Practice Guidelines in Y. 2012. Comparison of the Nucleophosmin-Anaplastic Oncology Non-Small Cell Lung Efficacy and Safety of EFGR Lymphoma Kinase (NPMCancer version 3. 2016. TyrosineKinase Inhibitor ALK): the ultimate oncogene NCCN.org Monotherapy with Standard and therapeutic Second-line Chemotherapy in target.Blood. DOI:10.1182/bl [WHO] World Health Previously Treated Advanced ood-2016-05-717793 Organization, 2015.Cancer Non-small-cell Lung Cancer: a Fact and Systematic Review and Meta- Wong DW, Leung EL, So KK, Tam Sheet.http://www.who.int/ analysis. Asian Pac J Cancer IY, Sihoe AD, Cheng LC, Ho mediacentre/factsheets/fs29 Prev. 13(10):5177-82 KK, Au JS, Chung LP, Pik 7/en/. Diaksestanggal 29 Wong M. 2009.The EML4-ALK November 2016. Soda M, Choi YL, Enomoto fusion gene is involved in M, Takada S, Yamashita various histologic types of Chan BA and Hughes BGM. 2015. Y, Ishikawa S, Fujiwara lung cancers from Targeted therapy for nonS, Watanabe H, Kurashina nonsmokers with wild-type small cell lung cancer: current K, Hatanaka H, Bando EGFR and standards and the promise of M, Ohno S, Ishikawa KRAS.Cancer. 115(8):1723-33. the future. Transl Lung Y, Aburatani H, Niki T, Sohara Cancer Res 2015;4(1):36-54 Y, Sugiyama Y, Mano H. 2007. Zhang Q, Wang Z, Guo J, Liu L, Han Identification of the X, LiM,FangS,Bi X, Tang HernandezL,Pinyol M, Hernandez transforming EML4-ALK N, and Liu Y. S, Bea S, Pulford K, fusion gene in non-small-cell 2015.Comparison of singleRosenwald, Lamant L, Falini lung cancer. Nature. agent chemotherapy and B, Ott G, Mason DY, Delsol G 2;448(7153):561-6 targeted therapy to first-line and Campo E. 1999. TRKtreatment in patients aged 80 Fused Gene (TFG) Is a New Takeuchi K, Choi YL, Soda years and older with Partner of ALK in Anaplastic M, Inamura K, Togashi advanced non-small-cell lung Large Cell Lymphoma Y, Hatano S, Enomoto cancer. Onco Targets Ther Producing Two Structurally M, Takada S, Yamashita (8): 893–898. DifferentTFGY, Satoh Y, Okumura ALK Translocations. S, Nakagawa K, Ishikawa Blood 94:3265-3268 Y, Mano H. 2008. Multiplex Hudoyo A. 2012. reverse transcription-PCR MengoptimalkanManajemen screening for EML4-ALK KankerParu. Farmaciahal 41fusion transcripts.Clin Cancer 42 Res14(20):6618-24 Mok TS, Wu YL, Thongprasert S, Yang CH, Chu DT, Saijo N, Sunpaweravong P, Han B, Margono B, Ichinose Y, Nishiwaki Y, Ohe Y, Yang JJ, Chewaskulyong B, Jiang H, Duffield EL, Watkins Takeuchi K, Choi YL, Togashi Y, Soda M, Hatano S, Inamura K, Takada S, Ueno T, Yamashita Y, Satoh Y, Okumura S, Nakagawa K, Ishikawa Y, Mano H KIF5BALK, a novel fusion 8