TANGGUNG JAWAB PT.POS (PERSERO) TERHADAP PENGIRIMAN WESELPOS (STUDI KOTA MATARAM) JURNAL Untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk mencapai derajat S-1 pada program studi ilmu hukum Oleh : SURYA BAKTI D1A 012 418 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MATARAM MATARAM 2016 2 HALAMAN PENGESAHAN Oleh : SURYA BAKTI D1A 012 418 Menyetujui, Pembimbing Pertama, ( Dr.H.Sudiarto S.H, M.Hum) NIP.195801011987031004 3 TANGGUNG JAWAB PT. POS (PERSERO) TERHADAP PENGIRIMAN WESELPOS (Studi Kota Mataram) Surya Bakti D1A 012 418 FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MATARAM ABSTRAK Skripsi ini berjudul Tanggung jawab PT. Pos Indonesia (persero) terhadap pengiriman Weselpos, membahas tentang hubungan hukum para pihak, dan tanggung jawab PT. Pos Indonesia (persero) dalam Pengiriman Weselpos, serta bagaimana penyelesaian sengketa yang timbul dalam pengiriman Weselpos. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa hubungan hukum para pihak dalam perjanjian pengiriman Weselpos adalah hubungan pengiriman uang, dan tanggung jawab PT. Pos Indonesia (persero) dalam pengiriman weselpos adalah tanggung jawab mutlak selama pihak yang merasa dirugikan mampu membuktikan kesalahan PT. Pos Indonesia. Kata kunci: Tanggung Jawab dalam Pengiriman Weselpos RESPONSIBILITY OF PT. POS INDONESIA ( PERSERO ) AGAINST WESELPOS DELIVERY ABSTRACT The title of this research is Responsibility of PT. Pos Indonesia ( Persero ) against Weselpos delivery, concerning the legal relationship of the parties, and the responsibility of PT . Pos Indonesia ( Persero ) in Shipping Weselpos, as well as settle the disputes that show in the delivery Weselpos .The results of this research show the legal relationship of the parties are relationship Weselpos delivery of remittances , and the responsibility of PT. Pos Indonesia ( Persero ) in the delivery weselpos is the absolute responsibility for who aggrieved able to prove the guilt of PT. Pos Indonesia ( Persero ). Keywords: The responsibility on Weselpos delivery i I. PENDAHULUAN Dalam Era Globalisasi ini, segala sesuatunya dituntut serba cepat dan tepat, hal ini didasari dengan semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat sesuai dengan tuntutan dari perkembangan zaman dan kemajuan teknologi. Era globalisasi ini juga menjadikan persaingan usaha menjadi semakin ketat..Hukum sebagai sarana yang dipergunakan untuk menciptakan stabilitas negara mempunyai peran sangatlah esenisal, Indonesia sendiri yang telah mendeklarasikan dirinya sebagai negara hukum, kemudian dituangkan di dalam konstitusinya menegaskan, pada Pasal 1 ayat (3) Amandemen ketiga Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berbunyi negara Indonesia adalah negara hukum (Recht Staat), Negara sebagai pemegang kedaulatan tertinggi hajat hidup orang banyak, menguasai sepenuhnya faktor produksi yang penting bagi negara melalui Badan Usaha Milik Negara. dalam Pasal 33 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa: “Cabang-Cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara”. Weselpos merupakan salah satu bentuk layanan pengiriman uang melalui PT. Pos Indonesia (Persero), layanan ini memberikan kemudahan kepada konsumen khususnya pada masyarakat pedesaan, hal ini dikarenakan layanan Weselpos adalah sarana pengiriman uang tanpa harus membuat rekening atau sebuah kartu pelanggan layaknya pada perusahaan-perusahaan perbankan. Semenjak diluncurkannya, ii Weselpos sudah menjadi salah satu alternative masyarakat pedesaan dalam melakukan transaksi keuangan di Indonesia. Aspek perlindungan hukum terhadap pengguna jasa pada pengiriman Weselpos adalah permasalahan utama yang harus diperhatikan, risiko kehilangan uang kiriman, keterlambatan penerimaaan kiriman samapai kadaluarsanya pengambilan Weselpos yang berakibat tidak dapat dicairkan Weselpos tersebut seolah menambah deretan permasalahan yang ada, berbagai permasalahan diatas menjadi problem yang nyata, ketidaktahuan masyarakat dan ketidakjelasaan norma yang mengatur tentang sebatas mana tanggung jawab PT. Pos Indonesia (Persero) terhadap pengiriman Weselpos. Penggunaan kontrak baku pada pengiriman Weselpos juga menambah deretan masalah yang ada pada pengiriman Weselpos. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu mengenai : 1.Bagaimana Hubungan Hukum Para Pihak Dalam Pengiriman Weselpos dan 2. Bagaimana Tanggung Jawab PT. Pos Indonesia (Persero) dalam Pengiriman Weselpos. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan hokum antara PT. Pos Indonesia dalam pengiriman Weselpos dan Untuk mengetahui Tanggung jawab PT. Pos Indonesia (Persero) terhadap pengiriman Weselpos . Manfaat dari penelitian ini terdiri dari manfaat Akademis, Teoritis, dan praktis. 1. Manfaat akademis yaitu untuk menyelesaikan studi strata (S1) pada fakultas hukum universitas mataram, sedangkan 2. Mamfaat teoritis Penelitian ini diharapkan iii dapat memberikan sumbangan pemikiran, dalam ilmu pengetahuan tentang ilmu hukum khususnya dibidang ilmu hukum bisnis.yang terahir 3. mamfaat praktis yaitu Dapat memberikan manfaat dalam menganalisa permasalahan seputaran hukum surat berharga terutama dalam bidang Wesel, serta sebagai bahan masukan kepada penegak hukum atau pihak-pihak yang berkepentingan seputar hukum Weselpos. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini yaitu dengan menggunakan jenis penelitian normative, dengan menggunakan. 1. Pendekatan Perundang-Undangan (statute approach), yaitu mengkaji peraturan perundangundangan yang relevan dengan masalah yang diteliti dan 2. Pendekatan konseptual (conceptual approach), yaitu pendekatan dengan mengkaji konsep-konsep atau pandangan para ahli yang berhubungan dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini. Jenis dan sumber bahan hukum dalam penelitian ini menggunakan Bahan hukum primer, bahan hukum sekunder. Bahan hukum diperoleh dari berbagai sumber yang berupa bahan-bahan kepustakaan dan dokumen yang ada hubungannya dengan penelitian ini. Teknik analisa teknik pengumpulan bahan hukum dilakukan melalui data kepustakaan menggunakan studi dokumen, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dengan menggunakan catatan-catatan tertulis yang ada dilokasi penelitian, serta sumber-sumber lain yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti. 1 II. Pembahasan Hubungan hukum para pihak dalam pengiriman Weselpos Dalam pengiriman weselpos, Hubungan hukum para pihak didasarkan pada perikatan diantara kedua belah pihak, yaitu antara PT. Pos Indonesia (Persero) selaku penyedia jasa pengiriman uang menggunakan Weselpos dengan pengguna jasa (konsumen), perikatan sebagai hubungan hukum mempunyai dua segi yaitu berupa hak dan kewajiban para pihak dalam perikatan. Buku III Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (Burgelijik Wetbook) memberikan definisi apa yang disebut dengan perikatan itu, menurut ketententuan Pasal 1233 KUHPerdata menyatakan bahwa “tiap-tiap perikatan dilahirkan baik karena persetujuan maupun karena UndangUndang”.1 Dengan demikian kontrak atau perjanjian merupakan salah satu dari dua dasar hukum yang dapat menimbulkan hukum perikatan, bahkan apabila diperhatikan dalam praktik perikatan yang timbul dari kontrak atau perjanjian adalah sangat mendominasi di masyarakat, menurut C.Asser2 perikatan merupakan hubungan hukum dalam bidang harta kekayaan diantara dua orang atau lebih di mana pihak yang satu wajib melaksanakan suatu prestasi, dan pihak yang lain berhak atas prestasi itu. Ciri utama perikatan adalah hubungan hukum antara para pihak, serta adanya hak dan kewajiban yang saling dipertukarkan oleh para pihak. Pengiriman 1 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata C.Asser, Pengkajian Hukum Perdata Belanda; Jakarta; Dian Rakyat 1991 dalam Agus Yudha harnoko, Hukum Perjanjian, Asas Profesionalitas Dalam Kontrak Komirsil. hlm.20 2 2 Weselpos pada PT. Pos Indonesia (Persero) pada umumnya melibatan instrument tiga pihak yaitu:31.Pengirim Weselpos, 2. Tersangkut, 3. Akseptan (acceptant), Masing-masing pihak mempunyai peran yang berbeda-beda dalam pengiriman weselpos pada PT.Pos Indonesia (persero), peran tersebut dapat terlihhat ketika konsumen melakukan pengiriman uang denagan menggunakan weselpos, pengirim dan penerima selaku konsumen pengguna jasa weselpos. Pengirim dan peneriama selaku pengguna konsumen pengguna jasa weselpos bisa dikatakan lebih dimudahkan dengan prosedur pengiriman weselpos yang mudah dan sederhana. Pengiriman uang menggunakan weselpos didasarkan pada perikatan yang lahir dari perjanjian, menggunakan perjanjian yang dibuat oleh salah satu pihak saja (standard kontrak/kontrak baku) yang memuat hak dan kewajiban para pihak yaitu PT. Pos Indonesia (Persero) dan konsumen, beberapa hak dan kewajiban yang timbul dari perjanjian tersebut Hak PT. Pos Indonesia (Persero),PT. Pos Indonesia (persero) berhak mendapatkan informasi yang benar dari pengguna layanan Weselpos, PT. Pos Indonesia (Persero) berhak menerima pembayaran atas jasa kiriman uang menggunakan Weselpos, PT. Pos Indonesia (Persero) berhak menolak ganti rugi atas kehilangan barang kiriman karena bencana alam, keadaan darurat serta keadaan lain diluar kemampuan manusia. 3 Arpan C.P;Ganti Rugi Pengiriman Weselpos Pada PT Pos Indonesia Persero (Study Kasus PT Pos Indonesia (Persero) Cabang Kota Madia Sibolga.2007.hlm 46 3 Kewajiban PT. Pos Indonesia (Persero), PT. Pos Indonesia (Persero) wajib melakukan pembayaran kepada penerima Weselpos sesuai dengan jumlah yang tertera dalam perjanjian pengiriman weselpos. PT. Pos Indonesia (Persero) wajib menanggung ganti rugi atas kerugian yang dialami oleh pengguna layanan pos akibat kelalaian/atau kesalahan penyelenggara pos PT. Pos Indonesia (Persero), Menerima segala bentuk keluhan yang disampaikan konsumen, jika terjadi hal-hal yang dapat merugikan konsumen. Hak dari pengguna jasa Weselpos (konsumen) antara lain: .Hak untuk menerima pembayaran atas kiriman Weselpos melalui PT. Pos Indonesia (Persero) sesuai dengan yang telah diperjanjikan, Hak untuk mendapatkan jaminan kerahasiaan, keamanan dan keselamatan kiriman Weselpos. Hak untuk mendapatkan ganti kerugian apabila terjadi hal-hal yang dapat merugikan pengguna jasa weselpos. Kewajiban pengguna jasa pengiriman weselpos antara lain:Pengguna layanan weselpos wajib memberikan data yang benar kepada penyelenggara Pos (PT. Pos Indonesia Persero).Pengguana jasa weselpos wajib mengeluarkan biaya atas pengiriman weselpos sesuai dengan ketentuan yang dibuat oleh PT. Pos Indonesia (Persero). Berdasarkan hak dan kewajiban para pihak yang telah diuraikan diatas maka hubungan hukum para pihak dalam pengiriman Weselpos adalah hubungan pengiriman (transfer) uang antara PT. Pos Indonesia (Persero) dan pengguna jasa pengiriman uang (konsumen). Isi dari perjanjian pengiriman weselpos adalah mengenai hak dan kewajiaban para pihak yang harus dilaksanakan kedua belah pihak. 4 Perjanjian akan berakhir ketika PT. Pos Indonesia (Persero) telah melakukan pembayaran pada penerima Weselpos tersebut. Tanggung Jawab PT. Pos Terhadap Pengiriman Weselpos Kata tanggung jawab mempunyai arti sebagai keadaaan wajib menanggung segala sesuatu terjadi apa-apa boleh dituntut atau dipersalahkan (diperkarakan), sedangkan menurut hukum tanggung jawab adalah suatu akibat atas konsekuensi kebebasan seorang tentang perbuatannya yang berkaitan dengan etika atau moral dalam melakukan suatu perbuatan. Martono, membagi tanggung jawab menjadi tiga (3) yakni: accountability, responsibility, dan libelity. Tanggung jawab dalam arti responsibility adalah tanggung jawab dalam arti publik, pelaku dapat dituntut didepan pengadilan pidana berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, baik pidana pelanggaranya maupun kejahatannya atau diberikan sanksi administrasi oleh atasannya sebagaimana tercantum dalam surat pengangkatanya. Sedangkan pengertian tanggung jawab dalam arti libality tanggung jawab hukum berdasarkan hukum perdata, kewajiban penggantian kerugian atas kerugian atau penderitaan yang dialami oleh korban akibat perbuatan pelaku. Korban dapat menuntut di pengadilan perdata untuk membayar kerugian kepada pelaku baik orang atau badan hukum yang menimbulkan kerugian itu. Tanggung jawab dalam arti accountability adalah tanggung jawab kaitanya dengan keuangan atau kepercayaan, 5 misalnya seorang akuntan yang akan mempertanggung jawabkan laporan pembukuanya. Selanjutnya menurut Titik Triwulan pertanggung jawaban harus mempunyai dasar, yaitu hal yang menyebabkan timbulnya hak hukum bagi seorang untuk menuntut orang lain sekaligus berupa hal yang melahirkan kewajiban hukum orang lain untuk memberi pertanggung jawabannya.4 Pertanggung jawaban harus mempunyai dasar yaitu hal yang menyebabkan timbulnya hak hukum bagi seseorang untuk menuntut orang lain sekaligus beberapa hal yang melahirkan kewajiban hukum orang lain untuk memberikan pertanggung jawabannya. Tanggung Jawab Karena Perbuatan Melawan Hukum Sebagaimana diatur dalam Pasal 1365 KUHPerdata “tiap perbuatan yang melanggar hukum dan membawa kerugian kepada orang lain, mewajibkan orang yang menimbulkan kerugian karena itu karena kesalahanya untuk menganti kerugian tersebut”. Dari ketentuan pasal tersebut dapat kita lihat bahwa unsur yang paling esensial orang dapat dimintakan ganti rugi adalah terletak pada:Adanya perbuatan melawan hukum,Perbuatan tersebut menimbulkan kerugian, Perbuatan tersebut dilakukan dengan kesalahan,Perbuatan dan kerugian yang timbul harus ada hubungan klausulanya; 4 Titik Triwulan dan Shinta Febrian, Perlindungan Hukum bagi Pasien, Prestasi Pustaka, Jakarta, 2010, hlm 48.. 6 Terlebih dalam hal pengiriman Weselpos yang diselenggarakan oleh PT. Pos Indonesia (Persero). Dalam pengiriman Weselpos masing-masing pihak mempunyai hak dan kewajiban, terutama antara pengirim dan tersangkut PT. Pos Indonesia (Persero) yang dikaitkan dengan perlindungan konsumen terhadap kemungkinan yang akan dihadapi konsumen. Ilmu hukum mengenal 3 kategori perbuatan melawan hukum sebagai berikut:5 Perbuatan melawan hukum karena kesengajaan, Perbuatan melawan hukum tanpa kesalahan, Perbuatan melawan hukum karena kelalaian, Tanggung Jawab Karena Wanprestasi, Selain dari tanggung jawab perbuatan melawan hukum, KUHPerdata melahirkan tanggung jawab hukum perdata berdasarkan wanprestasi. Diawali dengan adanya perikatan antara para pihak yang kemudian melahirkan hak dan kewajiban bagi pihak yang membuat perikatan tersebut. Pihak yang tidak melaksanakan kewajibanya, maka dinyatakan lalai (wanprestasi) dan atas dasar itu orang dapat dimintai pertanggung jawabanya berdasarkan wanprestasi. Wanprestasi adalah suatu istilah yang menunjuk kepada ketidak terlaksananya prestasi oleh debitur bentuk ketidaklaksanaan prestasi tersebut berupa:6 Debitur sama sekali tidak melaksanakan kewajibanya, Debitur tidak melaksanakan kewajibannya sebagaimana mestinya/ melaksanakan kewajiban 5 Komariah, Edisi Revisi Hukum Perdata, (malang; Univesitas muhamadiah malang 2001) hlm 12. 6 Muljadi kartini, Gunawan Widdjaja, Periakatan Pada Umumnya,PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta. 2004. Hlm 69. 7 tetapi tidak sebagaimana mestinya, Debitur tidak melaksanakan kewajiban pada waktunya, Debitur melaksanakan sesuatu yang tidak diperbolehkan; Karena dalam pengiriman Weselpos hubungan hukum para pihak didasarkan pada perikatan seperti yang telah diuraikan di atas, maka ketika terjadi kehilanagan atau keterlambatan penerimaan Weselpos, maka PT. Pos Indonesia (Persero) selaku penyedia jasa pengiriman uang menggunakan sarana Weselpos, bertanggung jawab atas kehilangan dan keterlambatan tersebut, tanggung jawab itu berupa ganti rugi atas kerugian yang dialami oleh pengguna jasa Weselpos. Penyelesaian masalah atau sengketa pengiriman Weselpos oleh penyelengara Pos dengan konsumen di kota mataram melalui luar pengadilan (non litigasi), menurut keterangan dari Bapak Furkon maneger pelayanan pada kantor PT.Pos Indonesia Mataram7 menyebutkan bahwa ketika terjadi keluhan pada pengiriman Weselpos diselessaikan melalui musyawarah para pihak terlebih dahulu, kemudian PT. Pos Indonesia (Persero) kantor matram melakukan investigasi terlebih dahulu terhadap status kiriman pada weselpos tersebut. Penyelesaiaan sengketa diluar pengadilan ditempuh diluar pengadilan baik yang dilakukan sendiri oleh para pihak yang bersengketa, maupun dengan bantuan pihak ketiga sebagai penengah atau penetral.Penyelesaian masalah atau sengketa pengiriman Weselpos oleh penyelengara Pos dengan konsumen di kota mataram 7 Hasil wawancara dengan Bapak furkon,maneger pelayanan pada kantor pos cabang mataram,tanggal 15 februari 2016. 8 melalui luar pengadilan (non litigasi), menurut keterangan dari Bapak Furkon maneger pelayanan pada kantor PT.Pos Indonesia Mataram8 menyebutkan bahwa ketika terjadi keluhan pada pengiriman Weselpos diselessaikan melalui musyawarah para pihak terlebih dahulu, kemudian PT. Pos Indonesia (Persero) kantor matram melakukan investigasi terlebih dahulu terhadap status kiriman pada weselpos tersebut.bisa dilakukan melalui badan penyelesaian sengketa konsumen (BPSK), melalui lembaga perlindungan konsumen swadaya masyarakat (LPKSM), dan lembaga penyelesaian sengketa lainya sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak. Penyelesaiyan sengketa secara litigasi merupakan suatu proses gugatan atas suatu konflik yang diritualisasi yang menggantikkan konflik sesungguhnya, dimana para pihak dengan memberikan kepada seseorang mengambil keputusan dua pilihan yang bertentangan. Dengan karakteristik adanya pihak ketiga yang mempunyai kekuatan untuk memutuskan solusi diantara para pihak yang bersengketa dilakukan didalam pengadilan.9 Dalam penyelesaian sengketa melalui pengadilan ini ditempuh karena tidak sesuainya kehendak (tidak terjadi kesepakatan antara PT. Pos Indonesia cabang mataramm dengan konsummen) maka pihak yang merasa kepentingannya dirugikan bisa mengajukan gugatan ke Peradilan umum, atas dasar kehilangan uang kiriman dan atau hal-hal yang dapat merugikan konsumen dalam pengiriman Weselpos serta harus dapat dibuktikan kesalahan yang dilakukan oleh PT. Pos Indonesia cabang 8 Hasil wawancara dengan Bapak furkon,maneger pelayanan pada kantor pos cabang mataram,tanggal 15 februari 2016. 9 Ibid,.Hlm. 17. 9 mataram, selama konsumen dapat membuktikan kesalahan dari peyelenggara layanan weselpos, maka konsummen tersebut akan mendapatkan ganti rugi berdasarkan putusan pengadilan yang berwenang menangani perkara tersebut. 10 PENUTUP Simpulan Berdasarkan beberapa uraian dari hasil penelitian diatas, maka terdapat simpulan sebagai berikut: 1. Hubungan hukum para pihak dalam pengiriman Weselpos adalah hubungan pengiriman uang yang didasarkan pada perikatan yang bersumber dari perjanjian, hubungan hukum tersebut mengunakan kontrak baku yang dibuat oleh PT. Pos Indonesia (Persero) selaku penyedia jasa pengiriman uang menggunakan Weselpos. 2. PT. Pos Indonesia (Persero) bertanggung jawab terhadap kehilangan, keterlambatan, dan segala hal-hal yang dapat merugikan konsumen dalam pengiriman Weselpos sepanjang dapat dibuktikan akan adanya kesalahan yang dilakukannya. Saran-Saran Berdasarkan hasil penelitian diatas, maka penulis memberikan saran sebagai berikut: 1. PT.Pos Indonesia (Persero) harus kembali pada aturan-aturan yang berlaku terkait pengiriman weselpos,serta hendaknya dalam perjanjian pengiriman weselpos tidak ada klausula yang dapat merugikan konsumen.2. Perlu adanya buku petunjuk kepada konsumen tentang bagaiamana pengurusan klaim ketika terjadi kehilangan atau tindakan yang dapat merugikan konsumen dalam pengiriman Weselpos. 11 DAFTAR PUSTAKA Literature buku Abdul Kadir Muhamad,Hukum Perikatan,Citra Aditya Bakti,Bandung.1990. Amirudin ,Asikin Zaenal,Pengantar Metode Penelitian Hukum,2013. Asikin, Zaenal, Hukum Dagang,Raja Grafindo Persada,Jakarta,2013. Budiarto,Agus. Tanggung Jawab Pendiri Perseroan Tebatas,Ghalia Indonesia 2002,Jakarta. Burhanudin S, Pemikiran Hukum Perlindungan Konsumen Dan Sertifiakat Halal, Uin-Maliki Press,Malang 2011. Fuady Munir, Hukum Bisnis Dalam Teori Dan Praktek, PT.Citra Aditya Bakti,Jakarta,1996. ………………,,Hukum Kontrak ,Dari Sudut Pandang Bisnis,PT. Citra Aditya Bakti,Jakarta. Komariah,Edisi Revisi Hukum Perdata,(malang; Univesitas muhamadiah malang 2001) Muljadi Kartini, Gunawan Widdjaja,Periakatan Pada Umumnya,Pt Raja Grafindo Persada,Jakarta.2004. Rachmadi, Usman, Dimensi Hukum Surat Berharga Warkat Perbankan Dan Pasar Uang, Jakarta,djambatan,2002. Salim Hs. Hukum Kontrak Teori Dan Tehnik Penyusunan Kontrak,Sinar Grafika,Jakrta,2011 Satrio J, Hukum Perikatan,Perikatan Pada Umumnya, Alumni, Bandung, Tahun 1999 12 Soekanto,Soerjono,.Pengantar Penelitian Hukum,Ui-Prees,jakarta,2015. Suharnoko,Hukum Perjanjian Teori Dan Analisis Kasus, Perna Media Grup,Jakarta 2014. Sudiarto, Tanggung Gugat Penggugat Terhadap Penumpang Dalam Kecelakaan Pesawat Udara Pada Penerbangan Domistik, Pustaka Bangsa,Mataram Ntb,2012. Yuda Hernoko Agus, Hukum Perjanjian Asas Proporsionalitas Dalam Kontrak Komersial, Kencana ,Jakarta,Tahun 2014 Perundang-Undanagan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang Kitab Undang-Undang Hukum Perdata Undang-Undang.Nomor 38 Tahun 2009 Tentang Pos Peraturan pemerintah Nomor 37 Tahun 1985 tentang peyelenggara pos Peraturan pemerintah 15 Tahun 2013 tentang pelaksaan uu pos Jurnal ilmiah Arpan C.P;Ganti Rugi Pengiriman Weselpos Pada PT Pos Indonesia Persero (Study Kasus Pt Pos Indonesia Persero Cabang Kota Madia Sibolga.2007) Laman internet http//PosIndonesia.go.id http//pengertianpakar.com./2015/02/pengertian-konflik-sengketa.html