LAPORAN PROYEK AKHIR KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN PADA APOTEK R.S.I.A IBU & ANAK BAHAGIA SEMARANG Disusun Oleh : Nama : Desta Arifta Nim : A21.2005.05838 Program Studi : Manajemen Informatika (D-3) FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2009 LAPORAN PROYEK AKHIR KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN PADA APOTEK R.S.I.A IBU & ANAK BAHAGIA SEMARANG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk meyelesaikan program studi Manajemen Informatika D3 pada Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswantoro Disusun Oleh : Nama : Desta Arifta Nim : A21.2005.05838 Program Studi : Manajemen Informatika FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2009 ii PERNYATAAN KEASLIAN PROYEK AKHIR Sebagai Mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, Yang bertanda tangan dibawah ini, saya : Nama : Desta Arifta NIM : A21.2005.05838 Menyatakan bahwa karya ilmiah saya yang berjudul: “KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN PADA APOTEK R.S.I.A IBU & ANAK BAHAGIA SEMARANG” Merupakan karya asli saya (kecuali cuplikan dan ringkasan yang masing-masing telah saya jelaskan sumbernya dan perangkat pendukung). Apabila dikemudian hari, karya saya disinyalir bukan merupakan karya asli saya, yang disertai dengan bukti-bukti yang cukup, maka saya bersedia untuk dibatalkan gelar saya berserta hak dan kewajiban yang melekat pada gelar tersebut. Demikian surat pernyatan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di : Semarang Pada Tanggal : Yang Menyatakan (Desta Arifta) iii PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS Sebagai Mahasiswa Universitas Dian Nuswantoro, Yang bertanda tangan dibawah ini, saya : Nama : Desta Arifta NIM : A21.2005.05838 Demi mengembangkan Ilmu Pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Dian Nuswantoro Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ( Nonexlusive ini Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul: “Komputerisasi Sistem Penjualan pada Apotek R.S.I.A Ibu & Anak Bahagia Semarang” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini Universitas Dian Nuswantoro berhak untuk menyimpan, mengcopy ulang (memperbanyak), menggunakan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikan dan menampilkanya/mempubikasinya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta. Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Universitas Dian Nuswantoro, segala bentuk tuntunan hukum yang timbul atas pelanggaran Hak Cipta dalam Karya Ilmiah saat ini. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya Dibuat di : Semarang Pada Tanggal : Yang Menyatakan (Desta Arifta) iv PENGESAHAN DEWAN PENGUJI Nama Pelaksanana Proyek Akhir : Desta Arifta NIM : A21.2005.05838 Program Studi : Manajemen Informatika (MI) Fakultas : Ilmu Komputer Judul Proyek Akhir : Komputerisasi Sistem Penjualan Pada Apotek R.S.I.A Ibu & Anak Bahagia Semarang Proyek Akhir ini telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji pada sidang proyek akhir tanggal 27 Agustus 2009. Menurut pandangan kami, proyek akhir ini memadai dari segi kualitas mauun kuantitas untuk tujuan penganugrahan gelar Ahli Madya (D3). Semarang, 27 Agustus 2009 Dewan Penguji, ( L. Budi Handoko, S. Kom ) ( Ibnu Utomo WM, S. Kom ) Anggota Penguji I Ketua Penguji v PERSETUJUAN LAPORAN PROYEK AKHIR Nama Pelaksanana Proyek Akhir : Desta Arifta NIM : A21.2005.05838 Program Studi : Manajemen Informatika (MI) Fakultas : Ilmu Komputer Judul Proyek Akhir : Komputerisasi Sistem Penjualan Pada Apotek R.S.I.A Ibu & Anak Bahagia Semarang Proyek Akhir ini telah diperiksa dan disetujui, Semarang, 18 Agustus 2009 vi ABSTRAK Kebutuhan akan informasi yang cepat, tepat dan akurat adalah hal yang mutlak pada era yang serba canggih seperti saat ini. Kesulitan dalam memberikan informasi yang diperlukan akan menyebabkan informasi tersebut mempersulit penggunanya. Dengan demikian suatu sistem yang baik harus mampu menyajikan informasi yang mudah dipahami oleh pengguna, dengan data-data yang akurat dan tepat dalam prases pengolahannya. Pembuatan Komputerisasi Sistem Penjualan pada Apotek R.S.I.A Ibu & Anak Bahagia Semarang berawal dari visi, misi serta tujuan Apotek tersebut yaitu menjadikan Apotek yang berkualitas dalam memberikan pelayanaan penjualan pada masyarakat. Berbagai cara sudah ditempuh diantarannya dengan menerapkan metode pendataan obat yang lebih efisien, menyederhanakan prosesproses pengaolahan data transaksi ,dan meningkatakan mutu sumber daya keseluruhan. Dengan pembuatan Sistem Informasi ini diharapkan dapat lebih mengefisienkan waktu dan meyederhanakan proses-proses tersebut diatas dengan memanfaatkan tekhnologi informatika jaringan komunikasi data. Sehingga pengaolahan ataas data-data yang ada akan lebih cepat dan akurat. Disamping itu keutuhan data dan keamanan data lebih terjjamin karena diterapkannya batasanbatasan atas pemakaian data sehingga penyebaran informasi hanya akan diterima oleh yang berhak. Laporan Proyek Akhir ini akan menguraikan kegiatan kegiatan yang dihasilkan pada masing-masing tahap pengembangan. Disain sistem penjualan meliputi pendataan obat serta hasil laporan penjualan. Adapun program yang digunakan adalah program aplikasi dengan menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0 Professional Edition, MySQL Server 5.1, MyODBC, dan Crystal Reports. Manfaat yang paling mendasar dari Proyek Akhir ini adalah pengembangan sistem dari manual kesistem komputerisasi. vii KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allh SWT. Tuhan Yang Maha Pengasih Dan Penyayang yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada penulis sehingga laporan Proyek Akhir dengan judul“KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN PADA APOTEK R.S.I.A IBU & ANAK BAHAGIA SEMARANG” dapat penulis selesaikan dengan rencana karena dukungan dari berrbagai pihak yang tidak ternilai harganya. Oleh karena itu penulis menyampaikan terimakasih kepada: 1. Dr.Ir.Edi Noersasongko, M.kom, selaku Rektor Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 2. Edi Mulyanto, Ssi,M.kom, selaku dekan Fasilkom. 3. Amiq Fahmi, M.kom selaku Ka.Progdi Manajemen Informatika(D-3). 4. Lalang Erawan, S.Kom selaku pembimbing Proyek Akhir yang memberikan ide dan membantu semua yang berkaitan dengan penelitian serta referensi yang digunakan. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Proyek Akhir ini. 5. Dosen-dosen pengampu di Program Studi Manajemen Informatika Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswntoro semarang yang telah memberikan ilmu dan pengalamanya masing-masing, sehingga penulis dapat mengimplementasikan ilmu yang telah disampaikan. 6. Direksi serta semua staf Apotek R.S.I.A Ibu & Anak Bahagia Semarang yang telah memberikan data dan ijin penelitian untuk keperluan penyusunan Proyek Akhir ini hingga terbentuknya suatu aplikasi. 7. Kedua orang tua yang telah mensuport baik moril ataupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan Proyek Akhir ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan balasan yang setimpal bagi beliau-beliau, dan pada akhirnya penulis berharap bahwa penulisan laporan Proyek Akhir ini dapat bermanfaat dan berguna sebagaimana fungsinya. Semarang, Penulis viii DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .......................................................................... ii HALAMAN PERNYATAAN ........................................................... iii HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN.............................. iv HALAMAN PENGESAHAN ............................................................ v HALAMAN PERSETUJUAN LAPORAN ...................................... vi ABSTRAKSI....................................................................................... vii KATA PENGANTAR ........................................................................ viii DAFTAR ISI ....................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xiii DAFTAR TABEL .............................................................................. xiv BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .......................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah .................................................. 2 1.3 Pembatasan Masalah ................................................. 2 1.4 Tujuan Penelitian ...................................................... 3 1.5 Manfaat Penelitian .................................................... 3 1.5.1 Bagi Instalasi .................................................... 3 1.5.2 Bagi Akademi................................................... 3 1.5.3 Bagi Masyarakat/pembaca ............................... 3 1.6 Metode Penelitian...................................................... 3 1.6.1 Objek Penelitian ............................................... 3 1.6.2 Metode Pengumupal Data ................................ 4 1.6.3 Metode Pengembangan .................................... 4 1.7 Sistematika Penulisan ............................................... 6 BAB II LANDASAN TEORI ............................................................ 7 2.1 Landasan Teori ......................................................... 7 2.2 Pengertian Sistem ...................................................... 7 2.3 Pengembangan Sistem .............................................. 8 ix 2.3.1 Pengertian Pengembangan Sistem ................... 8 2.3.2 Siklus Hidup Pengembangan Sistem ............... 10 2.5 Analisa Sistem........................................................... 11 2.5.1 Pengertian Analisa ........................................... 11 2.5.2 Tahap-Tahap Analisa ....................................... 11 2.6 Desain Sistem ............................................................ 13 2.6.1 Pengertian Desain Sistem................................. 13 2.6.2 Alat Bantu Desain Sistem ................................ 13 2.6.2.1 DFD ...................................................... 13 2.6.2.2 Kamus Data .......................................... 16 2.6.2.3 ERD ...................................................... 16 2.6.2.3.1 Istilah Dalam ERD ...................... 17 2.6.2.3.2 Kardinalitas Relasi ...................... 18 2.6.2.4 Database ............................................ 21 2.6.2.4.1 Hirarki Database.......................... 21 2.6.2.4.2 Tipe File ...................................... 22 2.6.2.5 FOD ...................................................... 23 2.6.2.6 Normalisasi .......................................... 26 2.6.2.6.1 Pengertian .................................... 26 2.6.2.6.2 Fungsi .......................................... 28 2.6.2.6.3 Bentuk-bentuk ............................. 28 2.6.2.7 HIPO .................................................... 31 2.6.2.7.1 Penertian ...................................... 31 2.6.2.7.2 Desain.......................................... 32 2.7 Sistem Yang Berkaitan ............................................. 33 2.7.1 Pengertian Rumah Sakit ................................... 33 2.7.2 Pengertian Farmasi ........................................... 33 2.7.3 Pengertian Apotek ............................................ 34 2.7.4 Pengertian Perdagangan Eceran Obat .............. 34 2.7.5 Pengertian Golongan Obat ............................... 34 2.7.6 Pengertian Penjualan ........................................ 35 2.8 Tinjauan Tentang Visual Basic ................................. 36 x 2.8.1 Penerapan Sistem ............................................. 36 2.8.2 Pengrtian Mysql ............................................... 37 2.8.3 Cristal Report ................................................... 37 2.8.4 My ODBC ........................................................ 38 BAB III TINJAUAN UMUM OBYEK PENELITIAN .................. 40 3.1 Sejarah Berdirinya ..................................................... 40 3.2 Struktur Organisasi dan Job ...................................... 40 3.3 Kedudukan dan Tugas ............................................... 41 3.4 Narasi Resep.............................................................. 43 3.5 Narasi Non Resep ...................................................... 44 BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN .................................. 47 4.1 Perancangan Sistem Secara ..................................... 47 4.1.1 Identifikasi Data .............................................. 47 4.1.2 Identifikasi Sumber ........................................ 47 4.1.3 Context Diagram ............................................. 48 4.1.4 Diagram Decomposisi ..................................... 50 4.1.5 Event List ........................................................ 51 4.1.6 DFD Level 0 .................................................... 52 4.1.7 DFD Level 1 Pendataan .................................. 53 4.1.8 DFD Level 1 Penjualan .................................. 54 4.1.7 DFD Level 1 Laporan ..................................... 55 4.2 Perancangan system Secara Rinci ............................ 56 4.2.1 ERD ..................................................... 56 4.2.2 Implementasi ERD ............................... 56 4.2.3 Normalisasi .......................................... 57 4.2.4 Relationship Table ............................... 58 4.2.5 Struktur Table....................................... 59 4.2.6 Kamus Data .......................................... 60 4.2.7 Desain Input/Output ............................. 62 4.2.8 HIPO .................................................... 65 xi BABV PENUTUP ............................................................................... .......................................................................................................................... 67 5.1 Kesimpulan ............................................................... 67 5.2 Saran-saran ................................................................. 67 DAFTAR PUSTAKA xii DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Struktur Organisasi ........................................................... 41 Gambar 3.2 FOD Resep ....................................................................... 45 Gambar 3.3 FOD Resep Non Resep .................................................... 46 Gambar 4.1 Contex Diagram ............................................................... 49 Gambar 4.2 Diagram Decomposisi ...................................................... 50 Gambar 4.3 DFD Level 0 ..................................................................... 52 Gambar 4.4 DFD Level 1 Pendataan ................................................... 53 Gambar 4.4 DFD Level 1 Penjualan .................................................... 54 Gambar 4.4 DFD Level 1 Laporan ...................................................... 55 Gambar 4.7 ERD .................................................................................. 56 Gambar 4.8 Relationship table ............................................................. 58 Gambar 4.9 Desain Menu .................................................................... 62 Gambar 4.10 Input Konsumen ............................................................. 62 Gambar 4.11 Input Obat ....................................................................... 63 Gambar 4.12 Input Jual ........................................................................ 63 Gambar 4.13 Output Laporan Data Penjualan ..................................... 64 Gambar 4.14 Output Laporan Data Obat ............................................. 64 Gambar 4.15 Output Laporan Keuangan ............................................. 64 Gambar 4.16 HIPO............................................................................... 65 xiii DAFTAR TABEL Tabel 4.2.1 Implementasi ERD ............................................................ 56 Tabel 4.2.5.1 S.File Database Obat ...................................................... 58 Tabel 4.2.5.2 S.File Database Jual ....................................................... 58 Tabel 4.2.5.3 S.File Database Konsumen ............................................ 58 xiv BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini perkembangan teknologi informasi dan kebutuhan akan teknologi informasi sangat diperlukan baik di ruang lingkup pendidikan, sosial, serta dalam melakukan bisnis usaha dalam perusahaan atau perseorangan, dimana kegunaanya akan sangat dirasakan oleh para pelaku usaha. Dengan berdirinya banyak perusahaan, membuat persaingan maka akibatnya perusahaan tersebut tertinggal. Apalagi bagian teknologi informasi yang semakin pesat ini mengharuskan semua perusahaan ( swasta / negeri ) harus didukung dengan system komputerisasi yang mampu membuat pengguna / user lebih mudah dan dapat melayani semua kebutuhan baik pembuatan laporan untuk atasan, bawahan dan khususnya system untuk pelayanan terhadap konsumen. Diharapkan dengan system yang memadai maka perubahan mendapatkan keuntungan yang maksimal. Seperti halnya sistem yang dilakukan “ Apotek R.S.I.A Ibu & Anak Bahagia” yang berkenan dengan system komputerisasi dalam menangani system penjualan antara lain mencakup persediaan dan penjualan barang serta laporan laba-rugi dan neraca. Dimana Apotek R.S.I.A Ibu & Anak Bahagia Dalam proses penjualan obat-obatan masih menggunakan system penjualan secara tertulis yang semuanya dilakukan secara manual, hal ini dirasakan menyulitkan bagi para karyawan di apotek tersebut akan berakibat kurang lancarnya kegiatan operasional perusahaan Pada Apotek R.S.I.A Ibu & Anak Bahagia pada saat ini kebutuhan penjualan sangat penting untuk operasional perusahaan tersebut. Pada Apotik R.S.I.A Ibu & Anak Bahagia ini data-data yang ada diperusahaan ini masih dalam keadaan kurang rapi, sehingga untuk pencarian data bisa lebih lama prosesnya dan pada bagian satu dengan bagian yang lainnya juga sering terjadi 1 2 percatatan data yang sama, dikarenakan antara bagian satu dengan yang lainnya kurang koordinasi. Dalam suatu instansi atau perusahaan banyak sekali pengolahanpengolahan data baik itu data pegawai, data keuangan, data persediaan barang, data penerimaan barang ataupun data-data yang lain. Dalam pengolahan data-data tersebut apabila dilakukan secara manual banyak sekali kesulitan yang akan dihadapi. Contohnya mengolah data pegawai sudah cukup sulit, terutama dalam perbaikan data pegawai, mencari data pegawai, mengelola arsip penerimaan dan persediaan barang dan sebagainya. Dalam perbaikan data akan mengeluarkan biaya yang lebih besar, karena harus membuat lagi pengolahan data yang baru. Dengan pertimbangan diatas maka sistem manual tidak efektif dengan perkembangan jaman sekarang ini, karena akan menyita waktu dan biaya. Dengan memperhatikan seluruh uraian yang kemukakan diatas, penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dalam rangka penulisan Proyek Akhir dengan judul “KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN PADA APOTIK R.S.I.A IBU & ANAK BAHAGIA SEMARANG”. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penulisan proyek akhir ini dirumuskan suatu permasalahan yaitu “Membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pencarian data obat didalam buku obat, karena pengarsipan data masih manual atau berbentuk buku dan Sistem pengolahan data Pendataan obat pada Apotek sering menimbulkan keterlambatan pekerjaan yang dibutuhkan adalah dengan komputerisasi sistem yang dibuat masalah/keterlambatan tersebut bisa dihindari.”. 1.3 Pembatasan Masalah Dengan mempertimbangkan keterbatasan waktu, dana dan tenaga serta kemampuan penulis, maka dalam penulisan proyek akhir ini diberikan batasan masalah agar tidak menyimpang pada permasalahan, yaitu : - Pendataan dokter, - Pendataan obat, 3 - Laporan pembayaran obat, - Pendataan pegawai. 1.4 Tujuan Proyek Akhir Tujuan utama yang ingin dicapai dalam penyusunan proyek akhir ini adalah : Terwujudnya Sistem Penjualan Obat-obatan pada Rumah Sakit Ibu dan Anak Bahagia Semarang sehingga dapat memberikan layanan yang efektif dan efisien bagi pihak rumah sakit maupun bagi masyarakat ataupun pasien. 1.5 Manfaat Proyek Akhir Dari penulisan proyek akhir ini akan dapat diperoleh beberapa manfaat, antara lain sebagai berikut : 1.5.1. Bagi Instansi a. Membantu pihak Rumah Sakit agar cepat mendapatkan obat untuk pasien rawat inap secara cepat dan akurat. b. Mengurangi kesalahan yang terjadi pada pengolahan data. c. Pelayanan yang diberikan oleh pihak Apotik menjadi lebih efektif dan efisien. 1.5.2. Bagi Akademik Untuk memberikan gambaran umum mengenai Sistem Penjualan Obat-obatan dan menambah wawasan sebagai tambahan literatur pada perpustakaan Universitas Dian Nuswantoro Semarang. 1.5.3. Bagi manyarakat / Pembaca Manyakarat agar tahu akan system yang ada di Apotek tersebut efisien dan lebih cepat pekerjaan dari penjualan Apotek yang ada. 1.6 Metode Penelitan 1.6.1 Objek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Apotik R.S.I.A IBU & ANAK BAHAGIA SEMARANG penelitianya adalah deskriptif yaitu penelitian yang menggambarkan secara apa adanya obyek penelitian 4 1.6.2 Metode Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data-data, keterangan serta informasi yang dibutuhkan untuk penyusunan penelitian ini, digunakan dua macam data yaitu : 1. Data Primer Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Data primer ini diperoleh dengan cara : - Metode observasi; yaitu informasi yang diperoleh melalui kegiatan meninjau lokasi penelitian, yaitu Apotik R.S.I.A IBU & ANAK BAHAGIA SEMARANG Metode interview; merupakan cara pengumpula data dengan jalan melakukan tanya jawab dengan sumber-sumber informasi secara langsung. 2. Data Sekunder Data Sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri pengumpulannya oleh peneliti, atau disebut juga data tambahan, yang diperoleh dalam bentuk jadi tanpa peneliti melakukan penelitian terlebih dahulu. Data ini diperoleh dari catatan lembaga dan literature diperpustakaan. 1.6.3 Metode Pengembangan Sistem Metodologi yang akan digunakan dalam pengembangan sistem adalah System Development Life Cycle ( SDLC ) atau siklus hidup pengembangan sistem. Menurut Jogianto HM, 1995, SDLC merupakan suatu bentuk untuk mengembangan tahap utama dan langkah-langkah didalam tahapan tersebut dalam proses pengembanganya : Tahap SDLC yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Tahap Perencanaan Pada Tahap ini perlu dilakukan pendefinisian masalah untuk: 1. Menentukan prioritas penanganan masalah. 5 2. Mengetahui ruang lingkup permasalahan dan pokok permasalahan. 3. Mempelajari struktur dalam fungsi organisasi . b. Tahap Analisis Mengadaka n studi kelayakan terhadap organisasi pemakai dan melihat sistem lebih rinci kegiatan yang dilakukan : 1. Melakukan Wawancara 2. Mempelajari Struktur Organisasi dan aliran informasinya 3. Mengembangkan alternatif pemecahan masalah c. Tahap Desain Merupakan pengembangan, perencanaan, pembuatan design atau pengetesan dari berbagai elemen yang terpisah dalam suatu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Tahap ini menyangkut konfigurasi komponen-komponen Perangkat Lunak dan Perangkat Keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi sistem akan benar-benar memuaskan rancang bangun yang telah ditetapkan pada tahap analisis sistem. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Membuat Contex Diagram 2. Membuat Data Flow Diagram 3. Membuat Entity Relationship Diagram 4. Desain Input dan Output d. Tahap Seleksi Sistem Bertujuan untuk memilih Software dan Hardware. e. Tahap Implementasi Tahap ini merupakan tahap pengalihan sistem manual ke sistem komputerisasi, kegiatan yang dilakukan adalah : 1. Menerapkan sistem baru untuk mengganti sistem yang lama. 2. Melakukan evaluasi untuk kerja sistem baru. 3. Melakukan perbaikan untuk mengoptimalkan unjuk kerja sistem baru. 6 4. membuat dan melengkapi dokumentasi untuk keperluan perbaikan dan pengembangan,dalam tahap ini penulis hanya mengusulkan saja. 1.7 Sistematika Penulisan Agar pembaca dapat dengan mudah memahami dan mengetahui pokokpokok bahasan, maka dalam penulisan laporan dibagi dalam bab-bab dimana tiap bab diuraikan lagi menjadi sub-sub bab. Untuk lebih jelasnya dalam sistematika penulisan laporan ini dibagi kedalam lima bab antara lain : Bab I PENDAHULUAN Bab ini antara lain berisi latar belakang penelitian, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II LANDASAN TEORI Bab ini membahas tentang tinjauan teoritis tentang permasalahan dan pemecahan masalah yang menjadi pokok permasalahan yang terjadi Bab III TINJAUAN UMUM OBJEK PENELITIAN Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan yang menjadi objek penelitian meliputi Sejarah singkat dari perusahaan tersebut, Struktur organisasi, tugas-tugas dan wewenang masing-masing bagian. Bab IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Bab ini akan dijelaskan megenai perancangan dan pembahasan program sistem komputer untuk mendukung keputusan serta mencakup tentang rencana implemenasi dan pengujian program Bab V PENUTUP Meliputi kesimpulan dan saran-saran hasil penelitian serta pustaka. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah suatu jaringan kerja dan prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu tujuan tertentu. (Jogiyanto H. MBA, Ph.D. ;1999) Di dalam sistem terdapat elemen-elemen yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan, yaitu: 1. Tujuan Sistem Merupakan tujuan akhir dibuatnya sistem tersebut. Tujuan ini bisa juga tujuan suatu organisasi dalam memecahkan suatu permasalahan. 2. Batasan Sistem Batasan sistem adalah aturan-aturan yang membatasi sistem dalam mencapai tujuan. Dapat berupa aturan organisasi, jangka waktu atau pun jumlah biaya. 3. Kontrol Sistem Kontrol adalah salah satu cara untuk mengawasi jalannya sistem. Dapat berupa pengawasan waktu pelaksanaan, pengawasan biaya dan sebagainya. 4. Masukan (Input) Semua data yang digunakan dalam sistem, diterima dari elemen masukan, data dapat berupa jenis data, jumlah nilai dan sebagainya. 5. Proses Elemen dari sistem yang mempunyai tugas memproses semua inputan data yang kemudian menjadi informasi yang berguna bagi tujuan sistem. 8 6. Keluaran (Output) Merupakan hasil keluaran dari proses yang merupakan akhir dari sistem. Dapat berupa diagram, data laporan, grafik dan sebagainya. 7. Umpan balik Ini adalah evaluasi terhadap dibuatnya sistem tersebut bagaimana pengaruhnya terhadap yang berkepentingan. Misalnya pengaruhnya terhadap suatu organisasi yang menerapkan sistem tersebut. 2.2 Pengembangan Sistem 2.2.1 Pengertian Pengembangan Sistem Pengembangan sistem berarti menyusun sistem yang baru dan menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. (Jogiyanto H. MBA, Ph.D. ;1999) Beberapa hal mengapa sistem yang lama perlu diganti: 1. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul pada sistem yang lama, berupa : a. Ketidakberesan. Ini menyebabkan sistem lama tidak dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan , misalnya : Timbulnya kecurangan-kecurangan dalam sistem yang menyebabkan keamanan dan kebenaran data tidak terjamin. Tidak ditaatinya kebijakan yang sudah di tentukan. b. Pertumbuhan organisasi Pertumbuhan organisasi menyebabkan harus disusunnya sistem baru di sebabkan semakin berkembangnya organisasi, luasnya jangkauan operasional kebutuhan informasi yang cepat antar cabang organisasi perubahan aturan akuntansi dan sebagainya. 9 2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan Perkembangan teknologi yang pesat memungkinkan organisasi menggunakan teknologi tersebut untuk dapat mengambil manfaat yang dapat diperoleh misalnya informasi pendukung keputusan, media iklan, dan sebagainya. Bila kesempatan ini dimanfaatkan lebih dulu oleh organisasi pesaing, maka peluang-peluang pasar, peningkatan pelayanan akan diambil oleh pesaing organisasi. 3. Adanya intruksi-intruksi. Penyusunan sistem baru juga dapat disebabkan oleh perintah dari pimpinan atau peraturan pemerintah yang baru. Hal-hal yang diharapkan dari pengembangan sistem yang baru adalah (Jogiyanto H. MBA, Ph.D. ;1999) : a. Kinerja (Performance) Peningkatan terhadap kinerja sistem yang baru sehingga menjadi lebih efektif. dibandingkan dengan sistem yang lama. b. Informasi (Information) Peningkatan terhadap kualitas hasil informasi yang disajikan. c. Ekonomis (Economy) Peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntungan, dan penurunan biaya-biaya yang terjadi d. Kendali (Control) Peningkatan untuk mengendalikan sistem lebih baik, yaitu untuk mengendalikan kecurangan-kecurangan dan kesalahan-kesalahan yang akan terjadi. e. Efisiensi (Efficiency) Peningkatan terhadap efisiensi operasi yaitu bagaimana sumber daya dapat ditekan penggunananya sehingga seminim mungkin atau dengan kata lain irit. 10 f. Pelayanan (Services) Peningkatan terhadap pelayanan sistem 2.2.2 Siklus Hidup Pengembangan Sistem Sistem yang dikembangkan oleh suatu organisasi memerlukan banyak sumber daya dan waktu yang tidak sedikit untuk menyelesaikannya. Proses pengembangan sistem melewati beberapa tahapan dari mulai diimplementasikan. sistem Bila itu direncanakana sistem yang sudah sampai dibuat dengan dan diimplementasikan timbul permasalahan-permasalahan maka perlu dikembangkan sistem yang baru lagi yaitu langkah-langkah yang dilakukan mulai dari awal kembali. Ini disebut dengan siklus hidup sistem (Jogiyanto H. MBA, Ph.D. ;1999) Siklus hidup pengembangan sistem adalah meliputi tahapantahapan sebagai berikut: 1. Kebijakan dan perencanaan sistem 2. Analisa sistem 3. Desain sistem 4. Seleksi sistem 5. Implementasi sistem 6. Perawatan 2.3 Analisa Sistem 2.3.1 Pengertian Analisa Sistem Analisa sistem adalah proses menguraikan suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian– bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasikan permasalahan – permasalahan, kesempatan – kesempatan, hambatan – hambatan yang 11 terjadi dan kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan – perbaikannya. (Jogiyanto H. MBA, Ph.D. ;1999) 2.3.2 Tahap – Tahap Analisa Sistem Tahap analisa sebagi tahap yang kritis dan karena tahap pertama dan tahap berikutnya saling berhubungan, sehingga kesalahan dalam tahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap desain sistem. Maka hal-hal tentang ketelitian, metode pengumpulan data dan keahlian seseorang sangat menentukan. Untuk mengadakan penelitian terhadap sistem pengolahan data yang ada beberapa tahap yang harus diperhatikan adalah: a. Identifikasi masalah Mengidentifikasi masalah, kebutuhan apa saja yang diperlukan oleh pemakai. b. Identifikasi penyebab masalah Aplikasi apa yang sedang ditangani dan kenapa aplikasi itu dibuat, seorang analis harus mampu mengidentifikasi hal tersebut. c. Identifikasi titik keputusan Ini menunjukkan suatu kondisi dimana kondisi ini menyebabkan kejadian lain. d. Identifikasi personil kunci. Siapa dan apa saja yang terlibat didalam masalah tersebut. e. Memahami Kerja Sistem Memahami kerja sistem, mempelajari secara detail bagaimana sistem yang ada berjalan yaitu dengan penelitian, langkah-langkahnya : a. Menentukan Jenis Penelitian 12 1). Wawancara 2). Observasi 3). Kuesioner 4). Sampel b. Membuat Penugasan Penelitian c. Membuat Agenda Wawancara d. Mengumpulkan Hasil Penelitian e. Menganalisis Sistem Yaitu menganalisa kelemahan sistem yang terdiri dari : Menganalisis Dokumen Menganalisis Keadaan Menganalisis Laporan Menganalisis Teknologi Menganalisis Distribusi Pekerjaan Menganalisis Kebutuhan Informasi Pemakai / Manajemen f. Laporan (Report) Analisis telah dilakukan kemudian dilaporkan hasilnya yang isinya meluruskan pengertian yang salah mengenai apa yang telah ditemukan dalam menganalisa, tetapi tidak sesuai menurut manajemen. 2.4 Desain Sistem 2.4.1 Pengertian Desain Sistem Desain sistem adalah sebagai penggambaran perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa hal elemen yang terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi (Jogiyanto H. MBA, Ph.D. ;1999) Berikut adalah langkah-langkah desain system : 13 1. Mempelajari dan mengumpulkan data-data yang diperlukan sesuai dengan sistem yang akan dibuat. 2. Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru secara rinci. 3. Menganalisa kendala yang dihadapi dari permasalahan yang sering timbul dalam proses perencanaan sistem. 4. Menyusun kriteria tampilan yang akan dihasilkan secara keseluruhan sehigga dapat memudahkan dalam hal pengidentifikasian analisa dan evaluasi terhadap aspek yang ada. Berdasarkan data – data yang ada, selanjutnya bisa disusun sistem 5. perbaikan terlaksana. Tahap perancangan sistem ini mempunyai 2 (dua) tujuan utama, yaitu : 1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem. 2. Untuk memberikan gambaran yang jelas rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komponen yang terlibat. 2.4.2 Alat Bantu Desain Sistem 2.4.2.1 Data Flow Diagram / DFD DFD adalah suatu cara untuk menggambarkan model aliran data. Dari mana data berasal, proses apa yang dilalui, apa yang dihasilkan dan kemudian di mana data akan disimpan. (Jogiyanto H. MBA, Ph.D. ;1999) DFD dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu : a. DFD Contex DFD Contex adalah bagian berfungsi meletakkan direpresentasikan khusus dari DFD yang model dengan mewakili keseluruhan system lingkungan lingkungan tunggal yang yang 14 b. DFD leveled DFD leveled adalah model yang menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja dan penyimpanan data. Adapun simbol – simbol dari data flow diagram (DFD) adalah sebagai berikut : Simbol Nama simbol dan keterangan Proses Digunakan untuk menunjukkan transformasi dari masukan menjadi keluaran, dalam hal ini sejumlah masukan dapat hanya menjadi satu keluaran atau sebaliknya. Arus Data Digunakan untuk menggambarkan gerakan paket data atau informasi dari sistem dimana lokasi penyimpanan mewakili penyimpanan data Simpanan Data Digunakan untuk mendefinisikan file atau basis data atau untuk mendefinisikan bagai mana penyimpanan di implementasikan dalam komputer 15 Kesatuan Luar Melambangkan orang atau kelompok orang (Misalnya organisasi diluar sistem grup, departemen perusahaan pemerintah) yang merupakan asal atau tujuan data Tabel 2.1 Tabel Simbol – Simbol DFD (Data Flow Diagram) (Sumber : Jogiyanto H, MBA, Ph.D. ; 1999) Dalam pembentukan DFD Conteks, beberapa hal perlu diperhatikan (Budi Sutedjo Dharma Oetomo, S. Kom., MM:2002): 1. Kelompok pemakai, baik pihak internal atau eksternal perusahaan, dan departemen yang terkait, dimana sistem itu akan di gunakan, harus diidentifikasi secara rinci dan jangan sampai ada yang terlewatkan. 2. Kemungkinan kejadian-kejadian yang akan terjadi dalam penggunaan sistem harus diidentifikasi secara lengkap. 3. Arah anak panah menunjukkan aliran data jangan sampai terbalik agar dapat memberikan pemahaman yang benar terhadap seluruh proses sistem yang akan di bentuk. 4. Setiap kejadian digambarkan dalam bentuk tekstual yang sederhana dan mudah dipahami oleh pembuat sistem. 16 2.4.2.2 Kamus Data (Data Dictionary ) Kamus data adalah kumpulan elemen-elemen atau simbolsimbol yang digunakan untuk membantu dalam penggambaran atau pengidentifikasian setiap field atau file di dalam sistem. Simbol-simbol yang ada dalam kamus data adalah sebagai berikut: Simbol Keterangan = Artinya adalah terdiri atas, diuraikan menjadi, + Artinya adalah dan () Artinya adalah opsional(pilihan Boleh ada atau tidak) [] Artinya adalah memilih salah satu alternatif, seleksi {} Artinya Pengulangan ** Artinya adalah komentar @ Artinya adalah identifikasi atribut kunci | Artinya adalah pemisahan alternatif [ ] Tabel 2.2 Tabel simbol – simbol kamus data (Sumber : Jogiyanto H, MBA, Ph.D.; 1999) 2.4.2.3 Diagram Hubungan Entitas (ERD) Entity Relation Ship Diagram (ERD) adalah suatu model yang mendiskripsikan hubungan antar penyimpanan (dalam DFD) ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data. 17 2.4.2.3.1 Istilah didalam ERD 1. Entitas Obyek yang terdiri dari elemen data yang dapat dibedakan dari objek lain. Contoh: Pada persewaan mobil entitasnya Mobil, Penyewa. Pada apotik rumah sakit entitasnya Obat, Suplier dan pasien 2. Atribut Menjelaskan karakteristik entitas. Contoh: Entitas mahasiswa mempunyai atribut nim, nama, alamat, tgl_lahir. Dan lain sebagainya. 3. Relasi (Relationship) Asosiasi dari beberapa entias, yaitu hubungan antar entitas. Ada 3 macam relationship, yaitu: a. Unary relationship Relasi yang menghubungkan dari entitasentitas satu sets. Contoh. : Dosen Membimbing Gambar 2.2 : Implementasi relasi satu set Keterangan: dosen senior membimbing dosen Yunior. 18 b. Binary Relationship Relasi yang menghubungkan entitas-entitas dari 2 sets. Contoh : Mahasiswa Buku Meminjam Gambar 2.3 : Implementasi relasi dua set c. Ternary Relationship Relasi yang menghubungkan 3 entitas Contoh: Dokter Pasien Memeriksa Ruang Gambar 2.4 : Implementasi relasi 3 set 2.4.2.3.2 Kardinalitas Relasi Kardinalitas relasi adalah jumlah maksimal entitas yang dapat berelasi dengan entitas lain yang berada di kumpulan entitas lain. Yaitu: 1. Satu ke satu (One to One) Setiap satu entitas pada himpunan A dapat dihubungnkan dengan himpunan dan B satu entitas pada sebaliknya.(Fathansyah, Ir:2002) A B 1 2 3 1 2 3 Gambar 2.5 Relasi satu ke satu 19 2. Satu ke banyak (One to Many) Setiap entitas pada himpunan A dapat berhubungan dengan banyak pada setiap entitas himpunan B, namun tidak sebaliknya, setiap entitas himpunan B dapat berhubungan dengan paling banyak satu pada entitas himpunan A. (Fathansyah, Ir.:2002) A B 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 7 Gambar 2.6 Relasi satu ke banyak 3. Banyak ke satu (Many to One) Setiap entitas pada himpunan entitas A paling banyak dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas B, namun tidak sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan semua entitas himpunan entitas A. A 1 2 3 4 5 6 7 B 1 2 3 4 5 6 7 Gambar 2.7 Relasi banyak ke satu 20 4. Banyak ke banyak (Many to Many) Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak pada entitas A B 1 1 2 3 4 5 6 7 2 3 4 5 6 7 Gambar 2.8 Relasi banyak ke banyak himpunan B, dan sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A. (Fathansyah, Ir.:2002) Adapun simbol simbol yang digunakan dalam Entity Relationship Diagram (ERD) adalah sebagai beikut : Simbol Nama Simbol ENTITAS Digunakan untuk menggambarkan obyek. Yang dapat diidentifikasikan dalam lingkaran pemakai ATRIBUT Digunakan untuk menggambarkan elemen – elemen dari suatu entitas, yang menggambaran karakter entitas. 21 HUBUNGAN Entitas dapat behubungan satu sama lain. Hubungan ini disebut relasi GARIS Diguankan untuk menghubungkan entitas dengan entitas dan entitas dengan atribut Tabel 2.3 Tabel Simbol Entity Relationship Diagram (ERD) (Sumber : Fathansyah, Ir ;1999) 2.4.2.4 Database Database adalah himpunan kelompok data yang saling berkaitan. Data tersebut diorganisasikan sedemikian rupa agar tidak terjadi duplikasi yang tidak perlu, sehingga dapat diolah atau diekploritasi secara cepat dan mudah untuk menghasilkan informasi. (Budi Sutedjo Dharma Oetomo, S. Kom., MM. :2002) 2.4.2.4.1 Hirarki Database Tingkatan pengertian dari database : a. Database Merupakan kumpulan file yang saling terkait satu sama lain, misalnya file induk karyawan, file gaji, file tunjangan. b. File Yaitu kumpulan dari record-record yang saling terkait dan memiliki format field yang sama atau sejenis. 22 c. Record Record ialah menggambarkan kumpulan suatu unit field data yang individu tertentu. d. Field Atribut dari record yang menunjukkan suatu item dari data seperti nama, alamat, dan sebagainya. e. Byte Yaitu atribut dari file yang berupa huruf yang membentuk nilai dari sebuah field, huruf tersebut dapat berupa numerik abjad atau karakter khusus. f. Bit Yaitu bagian terkecil dari data keseluruhan, yaitu berupa karakter ASCII nol atau satu yang membentuk bit terkecil. 2.4.2.4.2 Tipe File a. File Induk File ini merupakan file terpenting dalam suatu organisasi karena berisi record-record master tentang organisasi tersebut. b. File Transaksi Tipe ini digunakan untuk merekam data yang diperlukan dari suatu transaksi, seperti file transaksi penjualan 23 c. File Laporan File ini disebut juga dengan file hasil output yang berisi informasi yang merupakan hasil pengolahan dari data yang ada. d. File Histori File arsip yang berisi data masa lalu yang mungkin akan berguna. e. File Salinan Disebut juga file cadangan atau hasil backup dari data yang asli. 2.4.2.5 Diagram Alir Dokumen (Flow of Document) Berfungsi untuk memodelkan masukan, keluaran, proses maupun transaksi dengan menggunakan simbol-simbol tertentu. Pembuatan Diagram ini harus memudahkan bagi pemakai dalam memahami alur dari sistem atau transaksi. Simbol Nama dan Keterangan Dokumen Untuk mendefinisikan dokumen bisa dalam bentuk surat, formulir, buku/bendel/berkas atau cetakan. Multi Dokumen Untuk mendefinisikan dokumen yang lebih dari satu. 24 Pemasukan Data Untuk mendefinisikan pemasukan data ( umumnya melalui keyboard atau input perangkat lainnya) Proses Manual Digunakan untuk mendefinisikan proses manual misalnya acc, pencampuran, terima gaji Arsip / Dokumentasi Untuk mendefinisikan dokumen yang diarsip Proses Komputer Untuk mendefinisikan proses yang dilakukan oleh komputer misalnya penghitungan, pencetakan laporan. dll Display / layar Tampilan Digunakn untuk mendefinisikan tampilan laporan di layar monitor. Penghubung Menghubungkan ke bagian alur dalam satu halaman yang sama. 25 Penghubung Menghubungkan ke bagaian alur dalam satu halaman yang tidak sama. Magnetik Disk Mendefiniskan menyimpan untuk data master Online stroge Untuk mendefinisikan penyimpanan selain master misal transaksi, temporery dll Prosedur yang tidak didefinisikan. Mendifinisikan prosedur lain yang dibuat sebagai bagian dari sistem. Kartu Plong Mendefinisikan keluaran yang masukan atau menggunakan kartu plong. Pita kertas berlubang Untuk mendefinisikan masukan atau pengeluaran menggunakan pita ini. yang 26 Pita Magnetik Mendefinisikan masukan atau keluaran yang menggunakan pita magnetik. Drum magnetik Mendefinisikan keluaran yang masukan atau menggunakan Drum magnetik. Garis Lurus Menunjukkan arus diproses Tabel 2.4 Tabel Simbol – simbol diagram prosedur (Sumber : Fathansyah,Ir ; 1999) 2.4.2.6 Normalisasi 2.4.2.6.1 Pengertian Normalisasi Normalisasi adalah suatu proses yang berkaitan dengan model data relational untuk mengorganisasikan himpunan-himpunan data dengan ketergantungan/keterkaitan yang tinggi/erat. Pengertian redundansi data dan inkonsistensi data. ialah sebagai berikut: 1. Kerangkapan data (Redundansi) Munculnya data yang berulang pada file basis data yang semestinya tidak diperlukan. Contoh: 27 Tabel mahasiswa NIM Nama_mhs Tabel 2.5 Alamat Tgl_lahir Tabel contoh kerangkapan data 1 Tabel KRS NIM Nama_mhs Jml_mk Jml_sks Tabel 2.6 Tabel contoh kerangkapan data 2 Data redundansi muncul karena adanya nama field yang sama pada 2 tabel yaitu Nama_mhs, ini akan menyebabkan data tidak konsisten, pemborosan media simpan, waktu akses yang lama. 2. Data tidak konsisten (Inkonsistensi) Munculnya data yang berlainan dari pada field yang sama pada kedua tabel kunci yang sama. Ini disebabkan salah dalam melakukan input data. Contoh: Tabel mahasiswa NIM Nama_mhs Alamat Tgl_lahir A12.098 Putri Semarang 22/007/82 A12.099 Fitri Palembang 11/11/91 Tabel 2.7 Tabel contoh Inkonsistensi data 1 28 Tabel KRS NIM Nama_mhs Jml_mk Jml_sks A12.098 Umar dani 8 22 A12.099 Fitri 10 24 Tabel 2.8 Terlihat Tabel contoh Inkonsistensi data 2 kesalahan (Nama_mhs) pada terjadi kedua pada field tabel, nama mahasiswa tidak sama 2.4.2.6.2 Fungsi Normalisasi Fungsidari normalisasi adalah sebagai berikut 1. Memudahkan identifikasi entitas/objek 2. Meminimalkan pengurangan informasi 3. Meminimalkan inkonsistensi data dalam database 4. Meminimalkan kemungkinan terjadinya anomali data ( terjadi penyimpangan akibat operasi penyisipan, penghapusan, dan pengubahan) 2.4.2.6.3 Bentuk-Bentuk Normal 1. Bentuk unormal 2. Bentuk normal pertama (1-NF) 3. Bentuk normal dua (2-NF) 4. Bentuk normal tigs (3-NF) Langkah-langkah Normalisasi 1. Bentuk Unnormal Data disimpan apa adanya tidak ada ketentuan mengikuti format tertentu, ada kemungkinan data tidak lengkap/rangkap 29 Contoh: Tabel Bimbingan. Kd_Dsn Nama_Dsn Mhs_Bimb AD_073 Rizka andi, S kom Andi budi, eko AD_074 Ahmad Hani, MM Ela Erto Tabel 2.9 Contoh tabel bentuk unnormal Pada tabel bimbingan kd_dsn dan nama_dsn, isi field adalah tungggal yaitu, AD_074, Rizki Andi, S kom. Namun Mhs_Bimb rangkap jadi harus dijadikan 2-NF. 2. Bentuk Normal Pertama (1-NF) Data disusun dalam bentuk flat file datar, data dibentuk record demi record, tiap field bernilai tunggal (atomic) Tidak ada atribut yang berulang. Tabel Bimbingan. Kd_Dsn Nama_Dsn Mhs_Bimb AD_073 Rizka andi, S kom Andi AD_073 Rizka andi, S kom budi AD_073 Rizka andi, S kom eko AD_074 Ahmad Hani, MM Ela AD_074 Ahmad Hani, MM erto Tabel 2.10 Contoh tabel bentuk normal pertama 30 3. Bentuk Normal Dua (2 NF) Harus sudah memenuhi bentuk normal ke 2 (2NF) dan setiap atribut bukan kunci utama bergantung secara fungsional pada semua atribut kunci, bukan hanya pada sebagian atribut kunci. Tabel nilai NIM KD_Mkuliah Nilai Tabel 2.11 Contoh tabel nilaibentuk normal dua Tabel matakuliah KD_Mkuliah Nama_mk Tabel 2.12 Contoh 2 tabel matakuliah bentuk normal dua 4. Bentuk Normal ke Tiga (3-NF) Harus sudah memenuhi bentuk normal ke 2 (2NF) dan setiap atribut bukan kunci tidak bergantung transitif pada atribut bukan kunci lainnya pada relasi tersebut. Contoh: 31 Tabel nilai NIM KD_Mkuliah Tabel 2.13 Nilai Huruf Contoh tabel transitif Tabel tidak memenuhi 3 –NF karena, ada atribut bukan kunci yaitu (Huruf), yang bergantung fungsional terhadap atribut bukan kunci yang lain yaitu (Nilai). Sehinggga agar memenuhi 3-NF, maka tabel harus dipecah menjadi 2 (Dekomposisi).yaitu menjadi : Tabel nilai NIM Tabel 2.14 KD_Mkuliah Nilai Contoh tabel nilai bentuk normal tiga Tabel huruf Nilai Huruf Tabel 2.15 Contoh tabel huruf bentuk normal tiga 2.4.2.7 HIPO (Hirarchy Plus Input-Proses-Output) 2.4.2.7.1 Pengertian HIPO berbasis pada fungsi, artinya tiap modul sistem digambarkan oleh fungsi utamanya. HIPO berbentuk diagram yang menggambarkan hubungan 32 dari fungsi sistem secara berjenjang (Jogiyanto H. MBA, Ph.D. ;1999) Hirarchy Plus Input-Proses-Output (HIPO) dapat digunakan sebagai alat pengembang sistem dan tehnik dokumentasi program. Sasaran utama dari HIPO adalah sebagai berikut: a. Untuk menyediakan suatu struktur guna memahami fungsi-fungsi dari sistem. b. Untuk lebih menekankan fungsi-fungsi yang harus diselesaikan oleh program. c. Untuk menyediakan program yang jelas dari input yang harus digunakan dan output yang harus dihasilkan oleh masing-masing fungsi dari tiap-tiap tingkatan dari diagram-diagram HIPO. Untuk menyediakan output yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan pemakai. 2.4.7.2 Desain Masukan dan Keluaran (Input Output Design) 1. Desain Masukan (Input Design) Dimulai dari dasar sebagai penangkap input pertama kali, karena bila dokumen dasar tidak di desain dengan baik, kemungkinan input yang tercatat dapat salah bahkan kurang. Dokumen dasar biasanya terbentuk formulir yang digunakan untuk menangkap (capture) data yang terjadi (Jogiyanto H. MBA, Ph.D. ;1999) 33 2. Desain Keluaran (Output Design) Dimaksudkan untuk menentukan kebutuhan output dari sistem yang baru. Ada dua macam bentuk output di media perangkat lunak dalam bentuk dialog dilayar monitor. Adapun tahap-tahap dalam desain sebagai berikut: (Jogiyanto H. MBA, Ph.D. ;1999) 1. Menentukan kebutuhan output dari sistem lama 2. Menentukan parameter dari output Setelah input-output yang akan di desain telah dapat ditentukan maka parameter dari output selanjutnya juga dapat ditentukan. 2.5 Sistem yang Berkaitan Dengan Pengembangan Penelitian 2.5.1 Pengertian Rumah Sakit Rumah sakit adalah suatu tempat pelayanan kesehatan bagi orang-orang yang menderita sakit yang membutuhkan perawatan dengan pelayanan khusus dibawah pengawasan dokter. Pengambilan objek penelitian terdapat di R.S.I.A Bahagia Semarang yang bertempat di Jl. Abdul Rahman Saleh No. 51 Semarang. 2.5.2 Pengertian Farmasi Menurut undang-undang yang berlaku (PerMenKes No.918/MenKes/Per/X/1993) farmasi yang dimaksud obat adalah suatu bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosa, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan penyakit / gejala penyakit, luka / kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia. Obat tersebut sebagai barang persediaan yang diperoleh langsung dari Pedagang Besar Farmasi (PBF), ataupun supplier oleh perusahaan obat tersebut diteliti kembali dan dimaksudkan kegiatankegiatan yang sama jenisnya, dan setelah melalui beberapa proses 34 yang diharapkan menjadi barang yang siap dipasarkan ke konsumen yang dibutuhkan. 2.5.3 Pengertian Apotek Apotik adalah tempat tertentu dimana dilakukan pekerjaan kefarmasian dan penyaluran obat kepada masyarakat (pp No. 25 Tahun 1980 : PerMenKes No.922/MenKes/Per/X/1993). Untuk menyediakan obat yang dibutuhkan komsumen , baik menggunakan resep atau tidak. Yang didalamnya ada apoteker melanyani pengambilan obat. Tugas dan fungsi apotek ialah : (PP No. 25 tahun 1980) a. Tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan sumpah jabatan. b. Sarana farmasi yang melakukan peracikan pengubahab bentuk, pencampuran dan penyerahan obat atau bahan obat. c. Sarana penyalur perbekalan farmasi yang harus penyebaran oabt yang diperlukan masyarakat secara meluas dan merata. 2.5.4 Pengertian Perdagangan Eceran Obat Pedagang eceran obat diatur oleh (PerMenKes No. 167/Kab/B VII/72) ialah orang atau Badan Hukum Indonesia yang memiliki izin untuk menyimpan obat-obat bebas dan obat bebas terbatas ( daftar W ) untuk dijual secara eceran ditempat tertentu sesuai dengan syarat izinnya. 2.5.5 Pengertian Golongan Obat Golongan obat adalah penggolongan yang dimaksud untuk peningkatan keamanan dan ketepatan pengganaan serta pengamanan distribusi yang terdiri dari obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras, psikotropika dan naokotika. 35 Untuk mengawasi penggunaan obat oleh masyarakat serta untuk menjaga keamanan penggunaannya, maka dari apoteker pemerintah,1998 menggolongkan obat menjadi empat golongan yaitu : 1. obat yang dapat dijual bebas 2. obat yang termasuk dalam golongan obat bebas terbats ( dulu disebut obat daftar W ), yaitu obat keras dengan batasan jumlah dan kadar isi berkhasiat dan harus ada tanda peringatan ( P ) boleh dijual bebas. 3. obat keras ( dulu disebut obat daftar G = gevaarlijk = berbahaya ). Yaitu obat berkhasiat keras yang unutk memperolehnya harus dengan resep dokter. 4. obat narkotika ( dulu disebut obat daftar O = Opiat) untuk memperoleh harus dengan resep dokter dan apotek diwajibkan melaporkan jumlah dan macamnya. 2.5.6 Pengertian Penjualan Tidak ada kegiatan bisnis yang bnyak didiskusikan sebanyak yang disebut orang sebagai kegiatan menjual, berhubungan langsung dengan kegiatan dalam peranannya sebagai konsumen (Geogref Lancarter, David Jobber, 1990). Penjulan adalah kegiatan manusia yang di arahkan untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginan melalui pertukaran (Sotjan Assauri, 1992) Penjualan dapat didefinisikan sebagai kegiatan pelengkap atau suplemen dari pembelian untuk memungkinkan terjadinya transaksi yang terjadi dari serangkaian kegiatan yang meliputi penciptakan permintaan (Demand) menemukan si pembeli, harga dan syarat pembayaran. 36 Beberapa asumsi yang ada didalam penjualan : - Penjulan adalah proses pengeluaran barang dari produsen ke komsumen secara periodik. - Penjulan merupakan transaksi yang mengakibatkan berpidahnya hak atau perpindahnya tangan dari penjual ke pembeli dengan cara pertukaran barang atau jasa dengan uang, selain itu juga dapat dikatakan sebagai suatu transaksi perubahan nilai barang atau jasa menjadi nilai uang atau piutang dagang (Jogiyanto , 1992). Untuk menghasilkan penjualan yang sukses , fungsi –fungsi penunjang lain juga harus dimiliki oleh penjualan atau wiraniaga, meskipun namanya penunjang fungsi itu penting untuk keberhasilan penjualan dalam jangka panjang. 2.6 Tinjauan Tentang Visual Basic 6.0,MySql dan Cristal Report 2.6.1 Penerapan Sistem dalam Program Dari sekian banyak bahasa pemrograman visual yang ada saat ini adalah Visual Basic 6.0 merupakan salah satu yang termudah untuk dipahami dan dipelajari. Visual Basic 6.0 adalah Bahasa pemrograman Event-Driven yang berasal dari kata Basic. Event-Driven artinya program menunggu sampai adanya respon dari pemakai berupa kejadian tertentu . Misalnya tombol klik atau menu dipilih, ketika event yang berhubungan akan melakukan aksi sesuai dengan kode yang diberikan.(Wiryanto Dewobroto,2004) Visual Basic yang dikeluarkan Microsoft adalah: 1. Standart Edition Standart Edition sangat direkomendasikan bagi pemula yang ingin mempelajari Visual Basic 6.0,mempunyai vasilitas sebagai berikut: a. Kemampuan aplikasi 32 bit yang berjalan di Microsoft windows 9x dan windows NT untuk pemula. b. Terdiri dari kontrol-kontrol seperti grid,tab dan data bound. 37 c. Termasuk learn Visual Basic now dan online help. d. Microsoft developer network CD berisi documenter. 2.Profesional Edition Profesional Edition umumnya digunakan oleh para professional yang sudah cukup mendalami Visual Basic 6.0 tidak terlalu banyak perbedaan dengan Standart Edition, hanya ada beberapa tambahan diantaranya: a. Active Control termasuk internet control b. IIS (Internet Information Server) c. Dynamis HTML page Designer d. Enterprise Edition. 2.6.2 Pengertian MySQL Mysql adalah database server relasi yang bertugas melayani permintaan data dari client yang dikembangkan oleh MYSQL AB. dengan menggunakan bahasa query standar SQL (Structured Query language). MySQL merupakan salah satu dari sekian banyak database yang populer saat ini karena kecepatan, dan keamanannya maka jenis database ini cocok jika digunakan pada aplikasi berbasis internet. Mysql juga database relasi gratis dibawah lisensi GNU (General Public Lisensi), (Firrar utdirartatmo:2002). Mysql tersedia dalam dua flatform yaitu linux dan windows, dalam penulisan tugas akhir ini penulis menggunakan flatform windows. 2.6.3 Cristal Report Cristal Report merupakan program khusus untuk membuat laporan yang terpisah dengan program Visual Basic 6.0 tetapi keduanya dapat dihubungkan (Link age), mencetak dengan cristal report hasilnya lebih baik dan lebih mudah (Madcoms,2002.hal:415). 38 2.6.4 My ODBC Adalah sebuah komponen untuk membuat hubungan antara database MYSQL dengan berbagai aplikasi baik visual ataupun non visual. My ODBC merupakan sebuah Driver ODBC – 32 Bit yang menciptakan hubungan antara program aplikasi dengan berbagai database ( khususnya MYSQL). ODBC merupakan kependekan dari open database connectivity, yaitu sebuah driver yang terdapat pada komputer untuk semua platform termasuk windows. Dengan dimungkinkan setiap bahasa berbagai database menggunakan Driver ini maka pemrograman dapat menggunakan pada komputer local maupun komputer dalam jaringan . Fungsi utama dari driver tersebut adalah membuat hubungan (jembatan) antara program aplikasi dengan database, sehingga database dapat di koneksikan pemrograman. (dihubungkan) pada berbagai aplikasi BAB III TINJAUAN UMUM OBJEK PENELITIAN 3.1 Sejarah Berdirinya Apotek RSIA Bahagia Semarang merupakan Apotek yang bergerak dalam bidang penjualan obat-obatan, dimana dalam penjualan obat tersebut menjual berbagai macam obat yang dibutuhkan dalam persalinan dan tersedia juga obat yang banyak dibutuhkan oleh konsumen. Apotek RSIA Bahagia Semarang ini mulai melakukan kegiatan transaksi penjualan sekitar tahun 1994 pada waktu itu skala pemasaran maupun lingkup apotek masih sangat kecil. Dilihat dari berbagai perkembangan yang ada saat berdiri sampai sekarang, area Jawa Tengah dirasa begitu potensial untuk target pemasaran obat tersebut, oleh karena itu diperlukan peningkatan manajemen dan pemasaran, baik dari meningkatnya volume pemasaran, pelayanan sampai harga yang dapat terjangkau oleh konsumen sehingga semua produk dapat dinikmati oleh semua konsumen yang membutuhkan dan diharapkan dapat mencapai target pemasaran produk (Obat) sampai keluar daerah. Melihat perkembangan yang begitu pesat, maka tanggal 12 September 2006 Apotek RSIA Bahagia Semarang mengajukan suatu rekomendasi kepada Dinas kesehatan Jawa tengah agar mendapatkan pengakuan resmi tentang mutu produk yang dijual dan dipasarkan dari apotek. 3.2 Struktur Organisasi A. Struktur Organisasi Adapun bagan yang menunjukkan Struktur Organisasi yang ada pada Apotek RSIA Bahagia Semarang dapat dilihat pada gambar berikut: 39 40 KEPALA APOTEK BAGIAN ADMINISTRASI BAGIAN PENJUALAN RESEP BAGIAN OBAT UMUM Description Gambar 3.1 Struktur Organisasi Apotek Dengan melihat struktur organisasi pada apotik RSIA Bahagia Semarang maka jelaslah bahwa organisasi yang ditetapkan berbentuk organisasi garis lurus, hal ini terlihat adanya ciri-ciri dari apotek tersebut yaitu sebagai berikut: 1. Wewenang langsung dari pimpinan sampai bawahan dan adanya pemisahan kekuasaan dan tanggung jawab yang jelas dan tegas. 2. Setiap bawahan hanya bertanggung jawab kepada satu atasan saja, dimana perintah diterima bawahan tersebut dari satu orang. 3.3 Kedudukan dan Tugas Tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian organisasi sebagai berikut: 1. Kepala Apotek a. Mengelola apotik sebaik-baiknya dengan bantuan seluruh bagian yang ada dalam apotek. b. Bertanggung jawab atas ketidakstabilan apotik. 41 c. Mempunyai hak dan wewenang penuh mengangkat dan memberhentikan karyawan bila dipandang perlu. d. Memiliki kewenangan memberikan keputusan akhir dalam setiap masalah yang bersifat keseluruhan atau umum. 2. Bagian Administrasi a. Melakukan pencatatan dan pelaporan pemasukan dan pengeluaran uang dalam satu periode. b. Mengelola dan menyimpan berkas-berkas apotik. 3. Bagian Penjualan a. Bertugas terhadap kegiatan penjualan. b. Bertanggung jawab atas nota-nota penjualan produk. c. Menjaga kelancaran dalam melanyani penjualan obat terhadap konsumen atau pelanggan. d. Berwewenang mengambil tindakan yang sekiranya perlu untuk menjaga kestabilan dan kelancaran penjualan produk. 4. Bagian Obat a. Bertugas membantu lancarnya lanyanan penjualan untuk mengambil obat pada bagian penjualan yang dipesan oleh konsumen atau pelanggan. b. Bertanggung jawab atas kelancaran pendistribusian produk baik produk yang masuk maupun prosuk yang keluar. c. Mengontrol secara rutin persediaan barang yang ada. 42 3.3 Narasi Prosedur penjualan pada Apotik RSIA Bahagia Semarang Konsumen datang pesan obat langsung kebagian penjualan dengan menyerahkan resep obat, kemudian bagian penjualan mencatat data obat kedalam buku dan disimpan oleh bagian penjualan, Resep dan data konsumen diserahkan kebagian obat. Setelah resep dan data konsumen diterima oleh bagian obat kemudian melihat dan mencarikan obat kedalam daftar obat. Setelah obat ketemu dan obat masih ada, lalu mengambil obat tersebut sesuai resep obat, sebelum diserahkan kembali kebagian penjualan bagian obat mencatat buku obat. Dari bagian penjualan buat nota jual rangkap 2, kemudian nota 1 diarsip oleh bagian penjualan dan nota 2, resep obat dan data konsumendiserahkan kekonsumen untuk di ACC berserta Uang. Setelah dia ACC oleh konsumen resep obat , nota jual 2 dan data konsumen diserahkan kebagian administrasi. Di administrasi menginput ( Barkade )resep obat dan cetak struk. Terus bagian administrasi mengarsip data konsumen , sementara nota jaual 2, resep obat dan struk diserahkan kepada konsumen untuk diarsip. Prosedur penjualan pada Apotik RSIA Bahagia Semarang Non Resep Konsumen datang memberikan data obat kepada bagian penjualan, penjual langsung mencari obat tersebut didalam etalase. Setelah terlihat ada dan ketemu penjual mencatat buku obat. Penjual juga membuat nota jual rangkap 2. satu nota jual 1 diarsip oleh bagian penjual. Data obat dan nota jual 2 diberikan kepada konsumen untuk di ACC. Pada saat konsumen meng-ACC, konsumen memberikan uang kepada administrasi untuk di input ( Barkade ) dan cetak struk. Setelah selesai nota jual 2 diarsip oleh administrasi. Data obat dan struk diberikan kepada konsumen untuk diarsip. 43 KONSUMEN Data Kons Resep Obat BAG. PENJUALAN BAG. OBAT ADMINISTRASI Data Kons Resep Obat B Pencarian Obat Dlm Daft A Pembukuan Data Kons Resep obat Obat Nota Jual 2 ACC Buku Obat Resep obat Data Kons Data Kons Nota Jual 2 Resep Obat Mencatat Dft Obat Input data obat berstruk ACC Pembukuan Uang Resep obat Data Kons Data Kons Resep Obat Data Kons Resep obat Nota Jual 2 ACC Nota Jual 2 ACC Struk B Buat Nota C Resep obat Nota Jual 2 ACC Strck C Nota Jual 1 Resep obat Data Kons Nota Jual 2 A 44 KONSUMEN BAG. PENJUALAN data Obat data Obat ADMINISTRASI B B B Data obat Pencarian obat Nota Jual 2 ACC A Obat Data obat Buku Obat Nota Jual 2 data Obat Input data obat berstruk Nota Jual 2 ACC Buat Nota ACC Data obat Struk Uang Data obat Nota Jual 2 ACC B C Data obat Strct Nota Jual 1 Data Obat Nota Jual 2 A C BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN 4.1 Perancangan Sistem Secara Umum Identifikasi Data dan Informasi Identifikasi Data Data Obat Data Konsumen Data resep Data Penjualan Identifikasi Informasi Laporan Data Obat Laporan Data Penjualan Laporan Keuangan Nota Penjualan Bukti Resep Bukti Pembayaran Identifikasi Sumber Data dan Tujuan Informasi Identifikasi Sumber Data a. Konsumen - Data Konsumen - Data Resep b. Administrasi - Data Penjualan c. Bagian Obat - Data Obat 45 46 Identifikasi Tujuan Informasi a. Pimpinan - Laporan Data Penjualan - Laporan Keuangan - Laporan Data Obat b. Konsumen - Bukti Pembayaran c. Bagian Obat - Bukti Resep d. Administrasi - Nota Penjualan Context Diagram Pada Contex Diagram Sistem Penjualan pada Apotek R.S.I.A terdiri dari empat entitas luar yaitu Konsumen, Bagian Obat, Administrasi dan Pimpinan. Pada entitas Konsumen terdapat Data Konsumen, Data Resep dan Bukti Pembayaran. Pada entitas Bagian Obat terdapat Data Obat, Bukti Resep. Pada entitas Administrasi terdapat Nota Penjualan dan Data Penjualan pada entitas Pimpinan terdapat laporan data Penjualan, laporan data obat dan laporan Keuangan. 47 Diagram Konteks (Context Diagram) Gambar 4.1 : Context Diagram 48 Diagram Decomposition Diagram Decomposition atau jenjang diagram, menjelaskan bahwa proses yang terjadi pada Context Diagram adalah sistem Penjualan Pada Apotek R.S.I.A. sistem ini membentuk proses Penjualan data Apotek dan pembuatan laporan . 0 Ssitem Komputerisasi Penjualan Level 0 1 Pendataan 2 Penjualan 3 Pembuatan Laporan Level 1 1.1 Pencatatan Data Konsumen 2.1 Pembuatan Bukti Pembayaran 1.2 Pencatatan Data Obat 2.2 Pembuatan Data Penjualan 3.1 Laporan Data Penjualan 3.2 Laporan Keuangan 3.3 Laporan Data Obat Gambar 4.2 Diagram Decomposition 49 Identifikasi Proses / Event List 1. Pendataan Mencatat Data Obat Mencatat Data Konsumen 2. Penjualan Membuat Nota Penjualan Membuat Bukti Pembayaran Bukti Resep 3. Laporan Membuat Laporan Data Penjualan Membuat Laporan Keuangan Membuat Laporan Data Obat 50 Tingkatan DFD Level 0 Gambar 4.3 : DFD Level 0 51 DFD Level 1 Pendataan Gambar 4.4 : DFD Leveled Pendataan 52 DFD Level 1 Penjualan Gambar 4.5 : DFD Leveled Penjualan 53 DFD Level 1 Laporan Gambar 4.6 : DFD Leveled Laporan 54 4.1 Perancangan Sistem Secara Rinci 4.1.1 ERD ( Entity Relationship Diagram ) Jenis_Obat Tgl_Jual Kd_Obat Kd_Kons No_Faktur Aturan Tgl_lhr Obat Nm_Kons Konsumen Jual Jml_Jual Kd_Obat Hrg_Satuan Jml_Obat Telp Kota Satuan Nm_Obat Kd_Kons Alamat Tmpt_lhr Gambar 4.5 ERD ( Entity Relationship Data) 4.1.2 Implementasi ERD ke Tabel Tabel 4.2.1 Implementasi ERD Ke Tabel Tabel Obat Kd_Obat Nm_Obat Satuan Tabel Jual Kd_Obat Kd_Kons Tgl_Jual Hrg_Satuan Jenis_Obat Aturan Jml_Jual No_Faktur Jml_Obat Tabel Konsumen Kd_Kons Nm_Kons Alamat Kota Telp Tgl_lhr Tmpt_lhr 55 4.1.3 Normalisasi Untuk membuat desain database pendataan Konsumen R.S.I.A dapat dilakukan melalui suatu proses normalisasi yang berfungsi untuk mengorganisasikan kembali beberapa data yang berulang-ulang dalam suatu file. Selanjutnya dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut: Tabel Obat Kd_Obat Nm_Obat Satuan Hrg_Satuan Jenis_Obat Aturan a. Pengecekan Normal Pertama Jika semua atirbut hanya memiliki nilai tunggal atau menghilangkan bentuk yang berulang-ulang. Dalam table Obat semua atribut hanya memiliki nilai tunggal, maka Obat memenuhi bentuk normal ke satu. b. Pengecekan Normal Kedua Tabel Obat memnuhi normal kesatu dan setiap atribut yang bukan kunci utama (Nm_Obat, Satuan, Hrg_Satuan, Jenis_Obat, Autran) tergantung secara fungsional terhadap atribut kunci utama( Kd_Obat). Tabel Jual Kd_Obat Kd_Kons Tgl_Jual Jml_Jual No_Faktur Jml_obat a. Pengecekan Normal Pertama Jika semua atirbut hanya memiliki nilai tunggal atau menghilangkan bentuk yang berulang-ulang. Dalam table Jual semua atribut hanya memiliki nilai tunggal, maka Jual memenuhi bentuk normal ke satu. b. Pengecekan Normal Kedua Kd_Obat Kd_Kons Kd_Obat, Kd_Kons Tgl_Jual Jml_Jual No_Faktur Jml_obat Tgl_Jual, Jml_Jual, No_Faktur, Jml_Obat 56 Tabel Penjualan memenuhi normal kesatu dan setiap atribut yang bukan kunci utama ( Tgl_Jual, Jml_jual, No_Faktur, Jml_Obat ) tergantung secara fungsional terhadap atribut kunci utama( Kd_Obat, Kd_Kons ). c. Pengecekan Normal Ketiga Tabel Penjualan memenuhi normal kedua dan tidak ada atribut bukan kunci utama yang tergantung secara transitif pada kunci utama (Kd_Obat, Kd_Kons). Tabel Konsumen Kd_Kons Nm_Kons Alamat Kota Telp Tgl_lhr Tmpt_lhr a. Pengecekan Normal Pertama Jika semua atirbut hanya memiliki nilai tunggal atau menghilangkan bentuk yang berulang-ulang. Dalam table Konsumen semua atribut hanya memiliki nilai tunggal, maka Konsumen memenuhi bentuk normal ke satu. b. Pengecekan Normal Kedua Tabel Konsumen memnuhi normal kesatu dan setiap atribut yang bukan kunci utama (Nm_Kons, Alamat, Kota, Telp, Tgl_lhr, Tmpt_lhr) tergantung secara fungsional terhadap atribut kunci utama( Kd_Kons). 4.1.4 Relationship Table Dari normalisasi maka diperoleh tabel-tabel sebagai berikut: Obat Kd_Obat Nm_Obat Satuan Hrg_Satuan Jenis_Obat Aturan Jual * Kd_Obat * Konsumen Kd_Kons Tgl_Jual Jml_Jual No_Faktur Jml_Obat Gambar 4.6 Relationship Table Kd_Kons * Nm_Kons Alamat_Kons Kota_Kons Telepon_kons Tgl_lhr Tmpt_lhr 57 4.1.5 Struktur Tabel ( Relationship Table ) Dimaksudkan untuk mendefinisikan isi struktur dari tiap-tiap file yang digunakan.Struktur file database yang digunakan dalam Sistem Komputerisasi Penjualan R.S.I.A Bahagia adalah : 1 Tabel Obat Nama file Field Kunci Fungsi No 1 2 3 4 5 6 7 1 : Obat dbf : Kd_Obat : Menyimpan Data Obat Field Name Type Width Description Kd_Obat Character 8 Kode Obat Nm_Obat Character 25 Nama Obat Satuan Character 15 Satuan Hrg_Satuan Numeric 20 Harga Satuan Jenis_Obat Character 20 Jenis Obat Aturan Character 50 Aturan Stok Numeric 15 Stok Obat Tabel 4.2.7 Struktur File Database Obat Tabel Jual Nama file Field Kunci Fungsi No 1 2 3 4 5 6 7 : Jual dbf : Kd_Obat, Kd_Kons : Menyimpan Data Jual Field Name Type Width Description Kd_Obat Character 5 Kode Obat Kd_Kons Character 25 Kode Konsumen No_Faktur Character 15 Nomor Faktur Tgl_Jual Date 8 Tanggal Jual Jml_Obat Numeric 15 Jumlah Obat Stok Numeric 15 Stok Obat Total Numeric 20 Total Tabel 4.2.7 Struktur File Database Jual 58 1 Tabel Konsumen Nama file Field Kunci Fungsi No 1 2 3 4 5 6 7 4.1.6 : Konsumen dbf : Kd_Kons : Menyimpan Data Konsumen Field Name Type Width Description Kd_Kons Character 5 Kode Konsumen Nm_Kons Character 30 Nama Konsumen Alamat Character 30 Alamat Konsumen Kota Character 20 Kota Konsumen Telp Numeric 20 Telepon Konsumen Tgl_lhr Date 8 Tanggal Lahir Konsumen Tmpt_lhr Character 20 Tempat Lahir Konsumen Tabel 4.2.2 Struktur File Database Konsumen Data Dictionary ( Kamus Data ) 1 Data Obat Obat = Kd_Obat + Nm_Obat + Satuan + Hrg_Satuan + Jenis_Obat + Aturan Kd_Obat = 8 {Character} 8 Nm_Obat = 1 {Character} 25 Satuan = 1 {Character} 15 Hrg_Satuan = 20 {Numeric} 20 Jenis_Obat = 1 {Character} 20 Aturan = 1 {Character} 20 Stok = 1 {Numeric } 15 Character = [ 0-9 | a-z | A-Z ] Numeric = [ 0-9 ] 1 Data Jual Jual = Kd_Obat + Kd_Kons + No_Faktur + Tgl_Jual + Jml_Jual + Jml_Obat 59 Kd_Obat = 8 {Character} 8 Kd_Kons = 1 {Character} 25 No_Faktur = 1 { Numeric } 7 Tgl_Jual = 1 { Date } 8 Total = 1 { Numeric }15 Jml_Obat = 1 {Numeric } 15 Character = [ 0-9 | a-z | A-Z ] Numeric = [ 0-9 ] Date = 99 / 99 / 99 Tanggal = [ 1…..31 ] Bulan = [ 1…..12 ] Tahun = [ 1999….20…] 2 Data Konsumen Konsumen = Kd_Kons + Nm_Kons + Alamat + Kota + Telp + Tgl_lhr + Tmpt_lhr Kd_Kons = 5 {Character}8 Nm_Kons = 1 {Character}30 Alamat = 1 {Character}30 Kota = 1 {Character} 20 Telp = 1 { Numeric } 20 Tgl_lhr = 1 {Date } 8 Tmpt_lhr = 1 {Character } 15 Character Numeric = [ 0-9 | a-z | A-Z ] = [ 0-9 ] Date = 99 / 99 / 99 Tanggal = [ 1…..31 ] Bulan = [ 1…..12 ] Tahun = [ 1999….20…] 60 4.2 Diagram Input Output Desain Menu PENDATAAN TRANSAKSI LAPORAN UTILITY LOG OUT LOG IN KELUAR APOTEK R.S.I.A BAHAGIA SEMARANG Gambar 4.7 Desain Input Menu Desain Input Konsumen Kode Konsumen Nama Konsumen Alamat Kota Telepon Tanggal Lahir Tempat Lahir TAMBAH EDIT SIMPAN HAPUS BATAL Gambar 4.8 Desain Input Konsumen CARI KELUAR 61 Desain Input Obat Kode Obat Nama Obat Satuan Harga Satuan Jenis Obat Aturan Stok TAMBAH EDIT SIMPAN HAPUS BATAL CARI KELUAR Gambar 4.9 Desain Input Obat Desain Input Jual No Faktur Kode Konsumen Nama Konsumen Kode Obat Nama Obat Tanggal Jual Jumlah Obat Total TAMBAH SIMPAN BATAL Gambar 4.10 Desain Input Jual KELUAR 62 Desain Output Laporan Data Penjualan Laporan Data Penjualan Apotek R.S.I.A Bahagia Semarang Tanggal : 29/01/2009 No_Faktur Kd_Kons Nm_Kons Kd_Obat Nm_Obat Hal Tgl_jual :1 Jml_Obat Total Konsumen Gambar 4.11 Desain Output Laporan Data Penjualan Desain Output Laporan Data Obat Laporan Data Obat Apotek R.S.I.A. Bahagia Semarang Tanggal : 29/01/2009 Kd_obat Nm_obat Satuan Hrg_satuan Hal :1 Jenis_Obat Aturan Total Obat Gambar 4.12 Desain Output Laporan Data Obat Desain Output Laporan Keuangan Laporan Keuangan Apotek R.S.I.A. Bahagia Semarang Tanggal : 29/01/2009 Kd_obat Nm_obat No_Faktur Kd_Kons Hal :1 Nm_Kons Total Keuangan Gambar 4.13 Desain Output Laporan Keuangan Total 63 4.3 Desain HIPO 4.4.1 HIPO Menu Utama Menu atama Pendataan Transaksi Laporan Utility Log Out Log In Gambar 4.14 HIPO Menu Utama 4.4.2 HIPO File Pendataan Pendataan Pendataan Obat Pendataan Konsumen Gambar 4.15 HIPO File Pendataan 4.4.3 HIPO File Penjualan Penjualan Transaksi Penjualan Gambar 4.15 HIPO File Penjualan Keluar 64 4.4.4 HIPO File Laporan Laporan Laporan Keuangan Laporan Data Obat Gambar 4.16 HIPO File Laporan Laporan Data Penjualan BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Pada sistem yang berjalan sekarang ini, seperti penyediaan Sistem yang dilakukan masih secara manual, ssehingga sistem Pendataan Obat maupun konsumen yang dijalankan pada Klinik Apotek R.S.I.A Ibu & Anak Bahagia Semarang kurang efektif dan efisien. Dengan masalah tersebut diatas penulis menarik kesimpulan : 1 Dengan adanya system komputerisasi yang dibuat penulis pekerjaan yang secara pencarian data manual ataupun secara tertulis lebih efektif dan lebih cepat pekerjaannya. 2 Dengan digunakan komputerisasi sistem pendataan obat yang mengatur secara otomatis sehingga dapat memudahkan serta melancarkan proses transaksi penjualan pada Apotek yang dijalankan semakin lama semakin mengalami meningkat, jumlah konsumen juga semakin banyak yang mau membeli obat. 5.2 Saran-Saran Dari pengamatan perancangan sistem ini, penulis dapat memberikan saran- saran sebagai berikut: 1 Peningkatan Sumber Daya Manusia system yang ada juga perlu didukung perangkat-perangkat yang cukup baik software / hardware. 2 Pemisahan tugas dan tangguing jawab yang jelas dan tegas antara personil-personil dalam organisasi termasuk hal pengolahan data. 67 akan membantu kelancaran kerja 68 Demikianlah kesimpulandan saran-saran yang dapat penulis sampaikan dan karena keterbatasan dari penulis, maka apabila dalam penyusunan laporan Proyek Akhir ini masih ada hal yang kurang penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang dapat menyempurnakan laporan Proyek Akhir ini. DAFTAR PUSTAKA [1] Azwar Azrul, M.PH. Pengantar Administrasi Kesehatan, 1998 [2] Fathansyah, Basis Data, informatika Bandung, 1999 [3] Husni Iskandar Pohan dan Kusnariyanto Saiful Bahri, UPT Pusat Komputer Piksi ITB, Pengantar Perancangan Sistem, Bandung, 2002 [4] Jogiyanto Hartanto, MBa, PHd. Analisa dan Desain Sistem Informasi Pendekatan Terstruktur Teori dan Pendekatan dan Praktek Aplikasi Bisnis,Penerbit. Andi Yogyakarta,1999 [6] Jugiyanto, H.M, Analisa dan Desain Sistem Informasi, Cetakan Keempat, Andi OFFset, Yogyakarta, [7] 2000Wiryanto Dewobroto, Pemrograman Basis Data Visual Basic 6.0, Elek Media Komputindo, 2004