4.1 Perancangan Sistem Secara Umum

advertisement
LAPORAN PROYEK AKHIR
KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN
PADA
APOTEK R.S.I.A IBU & ANAK BAHAGIA SEMARANG
Disusun Oleh :
Nama
: Desta Arifta
Nim
: A21.2005.05838
Program Studi
: Manajemen Informatika (D-3)
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
SEMARANG
2009
LAPORAN PROYEK AKHIR
KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN PADA
APOTEK R.S.I.A IBU & ANAK BAHAGIA SEMARANG
Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk meyelesaikan
program studi Manajemen Informatika D3 pada Fakultas Ilmu Komputer
Universitas Dian Nuswantoro
Disusun Oleh :
Nama
: Desta Arifta
Nim
: A21.2005.05838
Program Studi
: Manajemen Informatika
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
SEMARANG
2009
ii
PERNYATAAN
KEASLIAN PROYEK AKHIR
Sebagai Mahasiswa Universitas
Dian Nuswantoro, Yang bertanda tangan
dibawah ini, saya :
Nama
: Desta Arifta
NIM
: A21.2005.05838
Menyatakan bahwa karya ilmiah saya yang berjudul:
“KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN PADA APOTEK R.S.I.A IBU
& ANAK BAHAGIA SEMARANG” Merupakan karya asli saya (kecuali
cuplikan dan ringkasan yang masing-masing telah saya jelaskan sumbernya dan
perangkat pendukung). Apabila dikemudian hari, karya saya disinyalir bukan
merupakan karya asli saya, yang disertai dengan bukti-bukti yang cukup, maka
saya bersedia untuk dibatalkan gelar saya berserta hak dan kewajiban yang
melekat pada gelar tersebut. Demikian surat pernyatan ini saya buat dengan
sebenarnya.
Dibuat di
: Semarang
Pada Tanggal :
Yang Menyatakan
(Desta Arifta)
iii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai Mahasiswa Universitas
Dian Nuswantoro, Yang bertanda tangan
dibawah ini, saya :
Nama
: Desta Arifta
NIM
: A21.2005.05838
Demi mengembangkan Ilmu Pengetahuan, menyetujui untuk memberikan
kepada Universitas Dian Nuswantoro Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ( Nonexlusive ini Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
“Komputerisasi Sistem Penjualan pada Apotek R.S.I.A Ibu & Anak
Bahagia Semarang” beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan Hak
Bebas Royalti Non-Eksklusif ini Universitas Dian Nuswantoro berhak untuk
menyimpan, mengcopy ulang (memperbanyak), menggunakan, mengelolanya
dalam
bentuk
pangkalan
data
(database),
mendistribusikan
dan
menampilkanya/mempubikasinya di internet atau media lain untuk kepentingan
akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis/pencipta.
Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak
Universitas Dian Nuswantoro, segala bentuk tuntunan hukum yang timbul atas
pelanggaran Hak Cipta dalam Karya Ilmiah saat ini.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya
Dibuat di
: Semarang
Pada Tanggal :
Yang Menyatakan
(Desta Arifta)
iv
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI
Nama Pelaksanana Proyek Akhir
: Desta Arifta
NIM
: A21.2005.05838
Program Studi
: Manajemen Informatika (MI)
Fakultas
: Ilmu Komputer
Judul Proyek Akhir
: Komputerisasi Sistem Penjualan Pada
Apotek
R.S.I.A Ibu & Anak Bahagia
Semarang
Proyek Akhir ini telah diujikan dan dipertahankan dihadapan Dewan Penguji
pada sidang proyek akhir tanggal 27 Agustus 2009. Menurut pandangan kami,
proyek akhir ini memadai dari segi kualitas mauun kuantitas untuk tujuan
penganugrahan gelar Ahli Madya (D3).
Semarang, 27 Agustus 2009
Dewan Penguji,
( L. Budi Handoko, S. Kom )
( Ibnu Utomo WM, S. Kom )
Anggota Penguji I
Ketua Penguji
v
PERSETUJUAN LAPORAN PROYEK AKHIR
Nama Pelaksanana Proyek Akhir
: Desta Arifta
NIM
: A21.2005.05838
Program Studi
: Manajemen Informatika (MI)
Fakultas
: Ilmu Komputer
Judul Proyek Akhir
: Komputerisasi Sistem Penjualan Pada
Apotek
R.S.I.A Ibu & Anak Bahagia
Semarang
Proyek Akhir ini telah diperiksa dan disetujui,
Semarang, 18 Agustus 2009
vi
ABSTRAK
Kebutuhan akan informasi yang cepat, tepat dan akurat adalah hal yang
mutlak pada era yang serba canggih seperti saat ini. Kesulitan dalam memberikan
informasi yang diperlukan akan menyebabkan informasi tersebut mempersulit
penggunanya. Dengan demikian suatu sistem yang baik harus mampu menyajikan
informasi yang mudah dipahami oleh pengguna, dengan data-data yang akurat dan
tepat dalam prases pengolahannya.
Pembuatan Komputerisasi Sistem Penjualan pada Apotek R.S.I.A Ibu &
Anak Bahagia Semarang berawal dari visi, misi serta tujuan Apotek tersebut yaitu
menjadikan Apotek yang berkualitas dalam memberikan pelayanaan penjualan
pada masyarakat. Berbagai cara sudah ditempuh diantarannya dengan
menerapkan metode pendataan obat yang lebih efisien, menyederhanakan prosesproses pengaolahan data transaksi ,dan meningkatakan mutu sumber daya
keseluruhan.
Dengan pembuatan Sistem Informasi ini diharapkan dapat lebih
mengefisienkan waktu dan meyederhanakan proses-proses tersebut diatas dengan
memanfaatkan tekhnologi informatika jaringan komunikasi data. Sehingga
pengaolahan ataas data-data yang ada akan lebih cepat dan akurat. Disamping itu
keutuhan data dan keamanan data lebih terjjamin karena diterapkannya batasanbatasan atas pemakaian data sehingga penyebaran informasi hanya akan diterima
oleh yang berhak.
Laporan Proyek Akhir ini akan menguraikan kegiatan kegiatan yang
dihasilkan pada masing-masing tahap pengembangan. Disain sistem penjualan
meliputi pendataan obat serta hasil laporan penjualan. Adapun program yang
digunakan adalah program aplikasi dengan menggunakan bahasa pemrograman
Microsoft Visual Basic 6.0 Professional Edition, MySQL Server 5.1, MyODBC,
dan Crystal Reports.
Manfaat yang paling mendasar dari Proyek Akhir ini adalah
pengembangan sistem dari manual kesistem komputerisasi.
vii
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allh SWT. Tuhan Yang Maha
Pengasih Dan Penyayang yang telah melimpahkan segala rahmat, hidayah dan
inayah-Nya
kepada
penulis
sehingga
laporan
Proyek
Akhir
dengan
judul“KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN PADA APOTEK R.S.I.A
IBU & ANAK BAHAGIA SEMARANG” dapat penulis selesaikan dengan
rencana karena dukungan dari berrbagai pihak yang tidak ternilai harganya. Oleh
karena itu penulis menyampaikan terimakasih kepada:
1. Dr.Ir.Edi Noersasongko, M.kom, selaku Rektor Universitas Dian
Nuswantoro Semarang.
2. Edi Mulyanto, Ssi,M.kom, selaku dekan Fasilkom.
3. Amiq Fahmi, M.kom selaku Ka.Progdi Manajemen Informatika(D-3).
4. Lalang Erawan, S.Kom selaku pembimbing Proyek Akhir yang
memberikan ide dan membantu semua yang berkaitan dengan penelitian
serta referensi yang digunakan. Sehingga penulis dapat menyelesaikan
Proyek Akhir ini.
5. Dosen-dosen pengampu di Program Studi Manajemen Informatika
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Dian Nuswntoro semarang yang telah
memberikan ilmu dan pengalamanya masing-masing, sehingga penulis
dapat mengimplementasikan ilmu yang telah disampaikan.
6. Direksi serta semua staf Apotek R.S.I.A Ibu & Anak Bahagia Semarang
yang telah memberikan data dan ijin penelitian untuk keperluan
penyusunan Proyek Akhir ini hingga terbentuknya suatu aplikasi.
7. Kedua orang tua yang telah mensuport baik moril ataupun materil
sehingga penulis dapat menyelesaikan Proyek Akhir ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan balasan yang setimpal bagi
beliau-beliau, dan pada akhirnya penulis berharap bahwa penulisan laporan
Proyek Akhir ini dapat bermanfaat dan berguna sebagaimana fungsinya.
Semarang,
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................... iii
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN.............................. iv
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................ v
HALAMAN PERSETUJUAN LAPORAN ...................................... vi
ABSTRAKSI....................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ........................................................................ viii
DAFTAR ISI ....................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xiii
DAFTAR TABEL .............................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .......................................................... 1
1.2 Perumusan Masalah .................................................. 2
1.3 Pembatasan Masalah ................................................. 2
1.4 Tujuan Penelitian ...................................................... 3
1.5 Manfaat Penelitian .................................................... 3
1.5.1 Bagi Instalasi .................................................... 3
1.5.2 Bagi Akademi................................................... 3
1.5.3 Bagi Masyarakat/pembaca ............................... 3
1.6 Metode Penelitian...................................................... 3
1.6.1 Objek Penelitian ............................................... 3
1.6.2 Metode Pengumupal Data ................................ 4
1.6.3 Metode Pengembangan .................................... 4
1.7 Sistematika Penulisan ............................................... 6
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................ 7
2.1 Landasan Teori ......................................................... 7
2.2 Pengertian Sistem ...................................................... 7
2.3 Pengembangan Sistem .............................................. 8
ix
2.3.1 Pengertian Pengembangan Sistem ................... 8
2.3.2 Siklus Hidup Pengembangan Sistem ............... 10
2.5 Analisa Sistem........................................................... 11
2.5.1 Pengertian Analisa ........................................... 11
2.5.2 Tahap-Tahap Analisa ....................................... 11
2.6 Desain Sistem ............................................................ 13
2.6.1 Pengertian Desain Sistem................................. 13
2.6.2 Alat Bantu Desain Sistem ................................ 13
2.6.2.1 DFD ...................................................... 13
2.6.2.2 Kamus Data .......................................... 16
2.6.2.3 ERD ...................................................... 16
2.6.2.3.1 Istilah Dalam ERD ...................... 17
2.6.2.3.2 Kardinalitas Relasi ...................... 18
2.6.2.4 Database ............................................ 21
2.6.2.4.1 Hirarki Database.......................... 21
2.6.2.4.2 Tipe File ...................................... 22
2.6.2.5 FOD ...................................................... 23
2.6.2.6 Normalisasi .......................................... 26
2.6.2.6.1 Pengertian .................................... 26
2.6.2.6.2 Fungsi .......................................... 28
2.6.2.6.3 Bentuk-bentuk ............................. 28
2.6.2.7 HIPO .................................................... 31
2.6.2.7.1 Penertian ...................................... 31
2.6.2.7.2 Desain.......................................... 32
2.7 Sistem Yang Berkaitan ............................................. 33
2.7.1 Pengertian Rumah Sakit ................................... 33
2.7.2 Pengertian Farmasi ........................................... 33
2.7.3 Pengertian Apotek ............................................ 34
2.7.4 Pengertian Perdagangan Eceran Obat .............. 34
2.7.5 Pengertian Golongan Obat ............................... 34
2.7.6 Pengertian Penjualan ........................................ 35
2.8 Tinjauan Tentang Visual Basic ................................. 36
x
2.8.1 Penerapan Sistem ............................................. 36
2.8.2 Pengrtian Mysql ............................................... 37
2.8.3 Cristal Report ................................................... 37
2.8.4 My ODBC ........................................................ 38
BAB III TINJAUAN UMUM OBYEK PENELITIAN .................. 40
3.1 Sejarah Berdirinya ..................................................... 40
3.2 Struktur Organisasi dan Job ...................................... 40
3.3 Kedudukan dan Tugas ............................................... 41
3.4 Narasi Resep.............................................................. 43
3.5 Narasi Non Resep ...................................................... 44
BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN .................................. 47
4.1 Perancangan Sistem Secara ..................................... 47
4.1.1 Identifikasi Data .............................................. 47
4.1.2 Identifikasi Sumber ........................................ 47
4.1.3 Context Diagram ............................................. 48
4.1.4 Diagram Decomposisi ..................................... 50
4.1.5 Event List ........................................................ 51
4.1.6 DFD Level 0 .................................................... 52
4.1.7 DFD Level 1 Pendataan .................................. 53
4.1.8 DFD Level 1 Penjualan .................................. 54
4.1.7 DFD Level 1 Laporan ..................................... 55
4.2 Perancangan system Secara Rinci ............................ 56
4.2.1 ERD ..................................................... 56
4.2.2 Implementasi ERD ............................... 56
4.2.3 Normalisasi .......................................... 57
4.2.4 Relationship Table ............................... 58
4.2.5 Struktur Table....................................... 59
4.2.6 Kamus Data .......................................... 60
4.2.7 Desain Input/Output ............................. 62
4.2.8 HIPO .................................................... 65
xi
BABV PENUTUP ...............................................................................
.......................................................................................................................... 67
5.1 Kesimpulan ............................................................... 67
5.2 Saran-saran ................................................................. 67
DAFTAR PUSTAKA
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Struktur Organisasi ........................................................... 41
Gambar 3.2 FOD Resep ....................................................................... 45
Gambar 3.3 FOD Resep Non Resep .................................................... 46
Gambar 4.1 Contex Diagram ............................................................... 49
Gambar 4.2 Diagram Decomposisi ...................................................... 50
Gambar 4.3 DFD Level 0 ..................................................................... 52
Gambar 4.4 DFD Level 1 Pendataan ................................................... 53
Gambar 4.4 DFD Level 1 Penjualan .................................................... 54
Gambar 4.4 DFD Level 1 Laporan ...................................................... 55
Gambar 4.7 ERD .................................................................................. 56
Gambar 4.8 Relationship table ............................................................. 58
Gambar 4.9 Desain Menu .................................................................... 62
Gambar 4.10 Input Konsumen ............................................................. 62
Gambar 4.11 Input Obat ....................................................................... 63
Gambar 4.12 Input Jual ........................................................................ 63
Gambar 4.13 Output Laporan Data Penjualan ..................................... 64
Gambar 4.14 Output Laporan Data Obat ............................................. 64
Gambar 4.15 Output Laporan Keuangan ............................................. 64
Gambar 4.16 HIPO............................................................................... 65
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.2.1 Implementasi ERD ............................................................ 56
Tabel 4.2.5.1 S.File Database Obat ...................................................... 58
Tabel 4.2.5.2 S.File Database Jual ....................................................... 58
Tabel 4.2.5.3 S.File Database Konsumen ............................................ 58
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini perkembangan teknologi informasi dan kebutuhan
akan teknologi informasi sangat diperlukan baik di ruang lingkup pendidikan,
sosial, serta dalam melakukan bisnis usaha dalam perusahaan atau
perseorangan, dimana kegunaanya akan sangat dirasakan oleh para pelaku
usaha. Dengan berdirinya banyak perusahaan, membuat persaingan maka
akibatnya perusahaan tersebut tertinggal. Apalagi bagian teknologi informasi
yang semakin pesat ini mengharuskan semua perusahaan ( swasta / negeri )
harus didukung dengan system komputerisasi yang mampu membuat
pengguna / user lebih mudah dan dapat melayani semua kebutuhan baik
pembuatan laporan untuk atasan, bawahan dan khususnya system untuk
pelayanan terhadap konsumen.
Diharapkan
dengan
system
yang
memadai
maka
perubahan
mendapatkan keuntungan yang maksimal. Seperti halnya sistem yang
dilakukan “ Apotek R.S.I.A Ibu & Anak Bahagia” yang berkenan dengan
system komputerisasi dalam menangani system penjualan antara lain
mencakup persediaan dan penjualan barang serta laporan laba-rugi dan neraca.
Dimana Apotek R.S.I.A Ibu & Anak Bahagia Dalam proses penjualan
obat-obatan masih menggunakan system penjualan secara tertulis yang
semuanya dilakukan secara manual, hal ini dirasakan menyulitkan bagi para
karyawan di apotek tersebut akan berakibat kurang lancarnya kegiatan
operasional perusahaan
Pada Apotek R.S.I.A Ibu & Anak Bahagia pada saat ini kebutuhan
penjualan sangat penting untuk operasional perusahaan tersebut. Pada Apotik
R.S.I.A Ibu & Anak Bahagia ini data-data yang ada diperusahaan ini masih
dalam keadaan kurang rapi, sehingga untuk pencarian data bisa lebih lama
prosesnya dan pada bagian satu dengan bagian yang lainnya juga sering terjadi
1
2
percatatan data yang sama, dikarenakan antara bagian satu dengan yang
lainnya kurang koordinasi.
Dalam suatu instansi atau perusahaan banyak sekali pengolahanpengolahan data baik itu data pegawai, data keuangan, data persediaan
barang, data penerimaan barang
ataupun data-data yang lain. Dalam
pengolahan data-data tersebut apabila dilakukan secara manual banyak sekali
kesulitan yang akan dihadapi. Contohnya mengolah data pegawai sudah
cukup sulit, terutama dalam perbaikan data pegawai, mencari data pegawai,
mengelola arsip penerimaan dan persediaan barang dan sebagainya. Dalam
perbaikan data akan mengeluarkan biaya yang lebih besar, karena harus
membuat lagi pengolahan data yang baru. Dengan pertimbangan diatas maka
sistem manual tidak efektif dengan perkembangan jaman sekarang ini, karena
akan menyita waktu dan biaya.
Dengan memperhatikan seluruh uraian yang kemukakan diatas,
penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dalam rangka penulisan
Proyek Akhir dengan judul “KOMPUTERISASI SISTEM PENJUALAN
PADA APOTIK R.S.I.A IBU & ANAK BAHAGIA SEMARANG”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dalam penulisan proyek akhir
ini dirumuskan suatu permasalahan yaitu “Membutuhkan waktu yang cukup
lama dalam pencarian data obat didalam buku obat, karena pengarsipan data masih
manual atau berbentuk buku dan Sistem pengolahan data Pendataan obat pada
Apotek sering menimbulkan
keterlambatan pekerjaan yang dibutuhkan adalah
dengan komputerisasi sistem yang dibuat
masalah/keterlambatan tersebut bisa
dihindari.”.
1.3 Pembatasan Masalah
Dengan mempertimbangkan keterbatasan waktu, dana dan tenaga
serta kemampuan penulis, maka dalam penulisan proyek akhir ini diberikan
batasan masalah agar tidak menyimpang pada permasalahan, yaitu :
-
Pendataan dokter,
-
Pendataan obat,
3
-
Laporan pembayaran obat,
-
Pendataan pegawai.
1.4 Tujuan Proyek Akhir
Tujuan utama yang ingin dicapai dalam penyusunan proyek akhir ini
adalah : Terwujudnya Sistem Penjualan Obat-obatan pada Rumah Sakit Ibu
dan Anak Bahagia Semarang sehingga dapat memberikan layanan yang
efektif dan efisien bagi pihak rumah sakit maupun bagi masyarakat ataupun
pasien.
1.5 Manfaat Proyek Akhir
Dari penulisan proyek akhir ini akan dapat diperoleh beberapa
manfaat, antara lain sebagai berikut :
1.5.1. Bagi Instansi
a. Membantu pihak Rumah Sakit agar cepat mendapatkan obat untuk
pasien rawat inap secara cepat dan akurat.
b. Mengurangi kesalahan yang terjadi pada pengolahan data.
c. Pelayanan yang diberikan oleh pihak Apotik menjadi lebih efektif
dan efisien.
1.5.2. Bagi Akademik
Untuk memberikan gambaran umum mengenai Sistem Penjualan
Obat-obatan dan menambah wawasan sebagai tambahan literatur pada
perpustakaan Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
1.5.3. Bagi manyarakat / Pembaca
Manyakarat agar tahu akan system yang ada di Apotek tersebut efisien
dan lebih cepat pekerjaan dari penjualan Apotek yang ada.
1.6 Metode Penelitan
1.6.1
Objek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Apotik R.S.I.A IBU & ANAK
BAHAGIA SEMARANG
penelitianya adalah deskriptif yaitu
penelitian yang menggambarkan secara apa adanya obyek
penelitian
4
1.6.2
Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data-data, keterangan serta informasi yang
dibutuhkan untuk penyusunan penelitian ini, digunakan dua macam
data yaitu :
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari
sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Data
primer ini diperoleh dengan cara :
-
Metode observasi; yaitu informasi yang diperoleh melalui
kegiatan meninjau lokasi penelitian, yaitu Apotik R.S.I.A
IBU
&
ANAK
BAHAGIA
SEMARANG
Metode
interview; merupakan cara pengumpula data dengan jalan
melakukan tanya jawab dengan sumber-sumber informasi
secara langsung.
2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri
pengumpulannya oleh peneliti, atau disebut juga data
tambahan, yang diperoleh dalam bentuk jadi tanpa peneliti
melakukan penelitian terlebih dahulu. Data ini diperoleh dari
catatan lembaga dan literature diperpustakaan.
1.6.3
Metode Pengembangan Sistem
Metodologi yang akan digunakan dalam pengembangan sistem adalah
System Development Life Cycle ( SDLC ) atau siklus hidup pengembangan sistem.
Menurut Jogianto HM,
1995, SDLC
merupakan suatu
bentuk
untuk
mengembangan tahap utama dan langkah-langkah didalam tahapan tersebut dalam
proses pengembanganya :
Tahap SDLC yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a. Tahap Perencanaan
Pada Tahap ini perlu dilakukan pendefinisian masalah untuk:
1. Menentukan prioritas penanganan masalah.
5
2. Mengetahui
ruang
lingkup
permasalahan
dan
pokok
permasalahan.
3. Mempelajari struktur dalam fungsi organisasi .
b. Tahap Analisis
Mengadaka n studi kelayakan terhadap organisasi pemakai dan melihat
sistem lebih rinci kegiatan yang dilakukan :
1. Melakukan Wawancara
2. Mempelajari Struktur Organisasi dan aliran informasinya
3. Mengembangkan alternatif pemecahan masalah
c. Tahap Desain
Merupakan pengembangan, perencanaan, pembuatan design atau
pengetesan dari berbagai elemen yang terpisah dalam suatu kesatuan
yang utuh dan berfungsi. Tahap ini menyangkut konfigurasi
komponen-komponen Perangkat Lunak dan Perangkat Keras dari suatu
sistem sehingga setelah instalasi sistem akan benar-benar memuaskan
rancang bangun yang telah ditetapkan pada tahap analisis sistem.
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Membuat Contex Diagram
2. Membuat Data Flow Diagram
3. Membuat Entity Relationship Diagram
4. Desain Input dan Output
d. Tahap Seleksi Sistem
Bertujuan untuk memilih Software dan Hardware.
e. Tahap Implementasi
Tahap ini merupakan tahap pengalihan sistem manual ke sistem
komputerisasi, kegiatan yang dilakukan adalah :
1. Menerapkan sistem baru untuk mengganti sistem yang lama.
2. Melakukan evaluasi untuk kerja sistem baru.
3. Melakukan perbaikan untuk mengoptimalkan unjuk kerja
sistem baru.
6
4. membuat dan melengkapi dokumentasi untuk keperluan
perbaikan dan pengembangan,dalam tahap ini penulis hanya
mengusulkan saja.
1.7 Sistematika Penulisan
Agar pembaca dapat dengan mudah memahami dan mengetahui pokokpokok bahasan, maka dalam penulisan laporan dibagi dalam bab-bab dimana tiap
bab diuraikan lagi menjadi sub-sub bab. Untuk lebih jelasnya dalam sistematika
penulisan laporan ini dibagi kedalam lima bab antara lain :
Bab I PENDAHULUAN
Bab ini antara lain berisi latar belakang penelitian, perumusan masalah,
batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian,
dan sistematika penulisan.
Bab II LANDASAN TEORI
Bab ini membahas tentang tinjauan teoritis tentang permasalahan dan
pemecahan masalah yang menjadi pokok permasalahan yang terjadi
Bab III TINJAUAN UMUM OBJEK PENELITIAN
Dalam bab ini penulis menjelaskan tentang gambaran umum perusahaan
yang menjadi objek penelitian meliputi Sejarah singkat dari perusahaan
tersebut, Struktur organisasi, tugas-tugas dan wewenang masing-masing
bagian.
Bab IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini akan dijelaskan megenai perancangan dan pembahasan program
sistem komputer untuk mendukung keputusan serta mencakup tentang
rencana implemenasi dan pengujian program
Bab V PENUTUP
Meliputi kesimpulan dan saran-saran hasil penelitian serta pustaka.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1
Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu jaringan kerja dan prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau
untuk menyelesaikan suatu tujuan tertentu. (Jogiyanto H. MBA, Ph.D. ;1999)
Di dalam sistem terdapat elemen-elemen yang saling bekerja sama untuk
mencapai suatu tujuan, yaitu:
1.
Tujuan Sistem
Merupakan tujuan akhir dibuatnya sistem tersebut. Tujuan ini bisa
juga tujuan suatu organisasi dalam memecahkan suatu permasalahan.
2.
Batasan Sistem
Batasan sistem adalah aturan-aturan yang membatasi sistem dalam
mencapai tujuan. Dapat berupa aturan organisasi, jangka waktu atau
pun jumlah biaya.
3.
Kontrol Sistem
Kontrol adalah salah satu cara untuk mengawasi jalannya sistem.
Dapat berupa pengawasan waktu pelaksanaan, pengawasan biaya dan
sebagainya.
4.
Masukan (Input)
Semua data yang digunakan dalam sistem, diterima dari elemen
masukan, data dapat berupa jenis data, jumlah nilai dan sebagainya.
5.
Proses
Elemen dari sistem yang mempunyai tugas memproses semua inputan
data yang kemudian menjadi informasi yang berguna bagi tujuan
sistem.
8
6.
Keluaran (Output)
Merupakan hasil keluaran dari proses yang merupakan akhir dari
sistem. Dapat berupa diagram, data laporan, grafik dan sebagainya.
7.
Umpan balik
Ini adalah evaluasi terhadap dibuatnya sistem tersebut bagaimana
pengaruhnya terhadap yang berkepentingan. Misalnya pengaruhnya
terhadap suatu organisasi yang menerapkan sistem tersebut.
2.2
Pengembangan Sistem
2.2.1
Pengertian Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem berarti menyusun sistem yang baru dan
menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki
sistem yang telah ada. (Jogiyanto H. MBA, Ph.D. ;1999)
Beberapa hal mengapa sistem yang lama perlu diganti:
1. Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul pada sistem yang
lama, berupa :
a. Ketidakberesan.
Ini menyebabkan sistem lama tidak dapat berjalan sesuai dengan
yang diharapkan , misalnya :

Timbulnya kecurangan-kecurangan dalam sistem yang
menyebabkan keamanan dan kebenaran data tidak terjamin.

Tidak ditaatinya kebijakan yang sudah di tentukan.
b. Pertumbuhan organisasi
Pertumbuhan organisasi menyebabkan harus disusunnya sistem
baru di sebabkan semakin berkembangnya organisasi, luasnya
jangkauan operasional kebutuhan informasi yang cepat antar
cabang organisasi perubahan aturan akuntansi dan sebagainya.
9
2. Untuk meraih kesempatan-kesempatan
Perkembangan
teknologi
yang
pesat
memungkinkan
organisasi menggunakan teknologi tersebut untuk dapat mengambil
manfaat yang dapat diperoleh misalnya informasi pendukung
keputusan, media iklan, dan sebagainya.
Bila kesempatan ini dimanfaatkan lebih dulu oleh organisasi
pesaing, maka peluang-peluang pasar, peningkatan pelayanan akan
diambil oleh pesaing organisasi.
3. Adanya intruksi-intruksi.
Penyusunan sistem baru juga dapat disebabkan oleh perintah
dari pimpinan atau peraturan pemerintah yang baru.
Hal-hal yang diharapkan dari pengembangan sistem yang baru
adalah (Jogiyanto H. MBA, Ph.D. ;1999) :
a. Kinerja (Performance)
Peningkatan terhadap kinerja sistem yang baru sehingga menjadi
lebih efektif. dibandingkan dengan sistem yang lama.
b. Informasi (Information)
Peningkatan terhadap kualitas hasil informasi yang disajikan.
c. Ekonomis (Economy)
Peningkatan terhadap manfaat-manfaat atau keuntungan, dan
penurunan biaya-biaya yang terjadi
d. Kendali (Control)
Peningkatan untuk mengendalikan sistem lebih baik, yaitu untuk
mengendalikan kecurangan-kecurangan dan kesalahan-kesalahan
yang akan terjadi.
e. Efisiensi (Efficiency)
Peningkatan terhadap efisiensi operasi yaitu bagaimana sumber
daya dapat ditekan penggunananya sehingga seminim mungkin
atau dengan kata lain irit.
10
f. Pelayanan (Services)
Peningkatan terhadap pelayanan sistem
2.2.2
Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Sistem yang dikembangkan oleh suatu organisasi memerlukan
banyak
sumber
daya
dan
waktu
yang
tidak
sedikit
untuk
menyelesaikannya. Proses pengembangan sistem melewati beberapa
tahapan
dari
mulai
diimplementasikan.
sistem
Bila
itu
direncanakana
sistem
yang
sudah
sampai
dibuat
dengan
dan
diimplementasikan timbul permasalahan-permasalahan maka perlu
dikembangkan sistem yang baru lagi yaitu langkah-langkah yang
dilakukan mulai dari awal kembali. Ini disebut dengan siklus hidup
sistem (Jogiyanto H. MBA, Ph.D. ;1999)
Siklus hidup pengembangan sistem adalah meliputi tahapantahapan sebagai berikut:
1. Kebijakan dan perencanaan sistem
2. Analisa sistem
3. Desain sistem
4. Seleksi sistem
5. Implementasi sistem
6. Perawatan
2.3
Analisa Sistem
2.3.1
Pengertian Analisa Sistem
Analisa sistem adalah proses menguraikan suatu sistem
informasi yang utuh kedalam bagian– bagian komponen dengan maksud
untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasikan permasalahan –
permasalahan, kesempatan – kesempatan, hambatan – hambatan yang
11
terjadi dan kebutuhan – kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat
diusulkan perbaikan – perbaikannya. (Jogiyanto H. MBA, Ph.D. ;1999)
2.3.2
Tahap – Tahap Analisa Sistem
Tahap analisa sebagi tahap yang kritis dan karena tahap
pertama dan tahap berikutnya saling berhubungan, sehingga kesalahan
dalam tahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap desain sistem.
Maka hal-hal tentang ketelitian, metode pengumpulan data dan keahlian
seseorang sangat menentukan.
Untuk mengadakan penelitian terhadap sistem pengolahan data
yang ada beberapa tahap yang harus diperhatikan adalah:
a. Identifikasi masalah
Mengidentifikasi masalah, kebutuhan apa saja yang diperlukan oleh
pemakai.
b. Identifikasi penyebab masalah
Aplikasi apa yang sedang ditangani dan kenapa aplikasi itu dibuat,
seorang analis harus mampu mengidentifikasi hal tersebut.
c. Identifikasi titik keputusan
Ini menunjukkan suatu kondisi dimana kondisi ini menyebabkan
kejadian lain.
d. Identifikasi personil kunci.
Siapa dan apa saja yang terlibat didalam masalah tersebut.
e. Memahami Kerja Sistem
Memahami kerja sistem, mempelajari secara detail bagaimana sistem
yang ada berjalan yaitu dengan penelitian, langkah-langkahnya :
a. Menentukan Jenis Penelitian
12
1).
Wawancara
2).
Observasi
3).
Kuesioner
4).
Sampel
b. Membuat Penugasan Penelitian
c. Membuat Agenda Wawancara
d. Mengumpulkan Hasil Penelitian
e. Menganalisis Sistem
Yaitu menganalisa kelemahan sistem yang terdiri dari :
 Menganalisis Dokumen
 Menganalisis Keadaan
 Menganalisis Laporan
 Menganalisis Teknologi
 Menganalisis Distribusi Pekerjaan
 Menganalisis Kebutuhan Informasi Pemakai / Manajemen
f. Laporan (Report)
Analisis telah dilakukan kemudian dilaporkan hasilnya yang
isinya meluruskan pengertian yang salah mengenai apa yang
telah ditemukan dalam menganalisa, tetapi tidak sesuai menurut
manajemen.
2.4
Desain Sistem
2.4.1 Pengertian Desain Sistem
Desain sistem adalah sebagai penggambaran perencanaan dan
pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa hal elemen yang
terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi (Jogiyanto H.
MBA, Ph.D. ;1999)
Berikut adalah langkah-langkah desain system :
13
1.
Mempelajari dan mengumpulkan data-data yang diperlukan sesuai
dengan sistem yang akan dibuat.
2.
Melakukan evaluasi serta merumuskan pelayanan sistem yang baru
secara rinci.
3.
Menganalisa kendala yang dihadapi dari permasalahan yang sering
timbul dalam proses perencanaan sistem.
4.
Menyusun kriteria tampilan yang akan dihasilkan secara
keseluruhan
sehigga
dapat
memudahkan
dalam
hal
pengidentifikasian analisa dan evaluasi terhadap aspek yang ada.
Berdasarkan data – data yang ada, selanjutnya bisa disusun sistem
5.
perbaikan terlaksana.
Tahap perancangan sistem ini mempunyai 2 (dua) tujuan utama, yaitu :
1. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
2. Untuk memberikan gambaran yang jelas rancang bangun yang
lengkap kepada pemrogram komponen yang terlibat.
2.4.2 Alat Bantu Desain Sistem
2.4.2.1
Data Flow Diagram / DFD
DFD adalah suatu cara untuk menggambarkan model
aliran data. Dari mana data berasal, proses apa yang dilalui,
apa yang dihasilkan dan kemudian di mana data akan
disimpan. (Jogiyanto H. MBA, Ph.D. ;1999)
DFD dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
a. DFD Contex
DFD Contex adalah bagian
berfungsi
meletakkan
direpresentasikan
khusus dari DFD yang
model
dengan
mewakili keseluruhan system
lingkungan
lingkungan
tunggal
yang
yang
14
b. DFD leveled
DFD leveled adalah model yang menggambarkan sistem
sebagai jaringan kerja dan penyimpanan data.
Adapun simbol – simbol dari data flow diagram (DFD)
adalah sebagai berikut :
Simbol
Nama simbol dan keterangan
Proses
Digunakan untuk menunjukkan transformasi
dari masukan menjadi keluaran, dalam hal ini
sejumlah masukan dapat hanya menjadi satu
keluaran atau sebaliknya.
Arus Data
Digunakan untuk menggambarkan gerakan
paket data atau informasi dari sistem dimana
lokasi penyimpanan mewakili penyimpanan
data
Simpanan Data
Digunakan untuk mendefinisikan file atau
basis data atau untuk mendefinisikan bagai
mana penyimpanan di implementasikan dalam
komputer
15
Kesatuan Luar
Melambangkan orang atau kelompok orang
(Misalnya organisasi diluar sistem grup,
departemen
perusahaan
pemerintah)
yang
merupakan asal atau tujuan data
Tabel 2.1
Tabel Simbol – Simbol DFD (Data Flow Diagram)
(Sumber : Jogiyanto H, MBA, Ph.D. ; 1999)
Dalam pembentukan DFD Conteks, beberapa hal perlu
diperhatikan (Budi Sutedjo Dharma Oetomo, S. Kom.,
MM:2002):
1.
Kelompok pemakai, baik pihak internal atau eksternal
perusahaan, dan departemen yang terkait, dimana
sistem itu akan di gunakan, harus diidentifikasi secara
rinci dan jangan sampai ada yang terlewatkan.
2.
Kemungkinan kejadian-kejadian yang akan terjadi
dalam penggunaan sistem harus diidentifikasi secara
lengkap.
3.
Arah anak panah menunjukkan aliran data jangan
sampai terbalik agar dapat memberikan pemahaman
yang benar terhadap seluruh proses sistem yang akan di
bentuk.
4.
Setiap kejadian digambarkan dalam bentuk tekstual
yang sederhana dan mudah dipahami oleh pembuat
sistem.
16
2.4.2.2
Kamus Data (Data Dictionary )
Kamus data adalah kumpulan elemen-elemen atau simbolsimbol yang digunakan untuk membantu dalam penggambaran
atau pengidentifikasian setiap field atau file di dalam sistem.
Simbol-simbol yang ada dalam kamus data adalah sebagai
berikut:
Simbol
Keterangan
=
Artinya adalah terdiri atas, diuraikan menjadi,
+
Artinya adalah dan
()
Artinya adalah opsional(pilihan Boleh ada atau tidak)
[]
Artinya adalah memilih salah satu alternatif, seleksi
{}
Artinya Pengulangan
**
Artinya adalah komentar
@
Artinya adalah identifikasi atribut kunci
|
Artinya adalah pemisahan alternatif [ ]
Tabel 2.2
Tabel simbol – simbol kamus data
(Sumber : Jogiyanto H, MBA, Ph.D.; 1999)
2.4.2.3
Diagram Hubungan Entitas (ERD)
Entity Relation Ship Diagram (ERD) adalah suatu
model yang mendiskripsikan hubungan antar penyimpanan
(dalam DFD) ERD menggunakan sejumlah notasi dan simbol
untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data.
17
2.4.2.3.1 Istilah didalam ERD
1.
Entitas
Obyek yang terdiri dari elemen data yang dapat
dibedakan dari objek lain.
Contoh: Pada persewaan mobil entitasnya
Mobil, Penyewa.
Pada apotik rumah sakit entitasnya Obat,
Suplier dan pasien
2. Atribut
Menjelaskan karakteristik entitas.
Contoh:
Entitas mahasiswa mempunyai atribut nim,
nama, alamat, tgl_lahir. Dan lain sebagainya.
3. Relasi (Relationship)
Asosiasi dari beberapa entias, yaitu hubungan
antar entitas. Ada 3 macam relationship, yaitu:
a. Unary relationship
Relasi yang menghubungkan dari entitasentitas satu sets.
Contoh. :
Dosen
Membimbing
Gambar 2.2 : Implementasi relasi satu set
Keterangan: dosen senior membimbing
dosen Yunior.
18
b. Binary Relationship
Relasi yang menghubungkan entitas-entitas
dari 2 sets.
Contoh :
Mahasiswa
Buku
Meminjam
Gambar 2.3 : Implementasi relasi dua set
c. Ternary Relationship
Relasi yang menghubungkan 3 entitas
Contoh:
Dokter
Pasien
Memeriksa
Ruang
Gambar 2.4 : Implementasi relasi 3 set
2.4.2.3.2 Kardinalitas Relasi
Kardinalitas relasi adalah jumlah maksimal entitas
yang dapat berelasi dengan entitas lain yang berada
di kumpulan entitas lain. Yaitu:
1. Satu ke satu (One to One)
Setiap satu entitas pada himpunan A dapat
dihubungnkan
dengan
himpunan
dan
B
satu
entitas
pada
sebaliknya.(Fathansyah,
Ir:2002)
A
B
1
2
3
1
2
3
Gambar 2.5 Relasi satu ke satu
19
2. Satu ke banyak (One to Many)
Setiap
entitas
pada
himpunan
A
dapat
berhubungan dengan banyak pada setiap entitas
himpunan B, namun tidak sebaliknya, setiap
entitas himpunan B dapat berhubungan dengan
paling banyak satu pada entitas himpunan A.
(Fathansyah, Ir.:2002)
A
B
1
2
3
4
5
6
1
2
3
4
5
6
7
Gambar 2.6 Relasi satu ke banyak
3. Banyak ke satu (Many to One)
Setiap entitas pada himpunan entitas A paling
banyak dapat berhubungan dengan satu entitas
pada
himpunan
entitas
B,
namun
tidak
sebaliknya setiap entitas pada himpunan entitas
B dapat berhubungan dengan semua entitas
himpunan entitas A.
A
1
2
3
4
5
6
7
B
1
2
3
4
5
6
7
Gambar 2.7 Relasi banyak ke satu
20
4. Banyak ke banyak (Many to Many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat
berhubungan dengan banyak pada entitas
A
B
1
1
2
3
4
5
6
7
2
3
4
5
6
7
Gambar 2.8 Relasi banyak ke banyak
himpunan B, dan sebaliknya setiap entitas pada
himpunan entitas B dapat berhubungan dengan
banyak entitas pada himpunan entitas A.
(Fathansyah, Ir.:2002)
Adapun simbol simbol yang digunakan dalam
Entity Relationship Diagram (ERD) adalah sebagai
beikut :
Simbol
Nama Simbol
ENTITAS
Digunakan untuk menggambarkan obyek. Yang
dapat diidentifikasikan dalam lingkaran pemakai
ATRIBUT
Digunakan untuk menggambarkan elemen – elemen
dari suatu entitas, yang menggambaran karakter
entitas.
21
HUBUNGAN
Entitas dapat behubungan satu sama lain. Hubungan
ini disebut relasi
GARIS
Diguankan untuk menghubungkan entitas dengan
entitas dan entitas dengan atribut
Tabel 2.3
Tabel Simbol Entity Relationship Diagram (ERD)
(Sumber : Fathansyah, Ir ;1999)
2.4.2.4
Database
Database adalah himpunan kelompok data yang saling
berkaitan. Data tersebut diorganisasikan sedemikian rupa agar
tidak terjadi duplikasi yang tidak perlu, sehingga dapat diolah
atau diekploritasi secara cepat dan mudah untuk menghasilkan
informasi. (Budi Sutedjo Dharma Oetomo, S. Kom., MM.
:2002)
2.4.2.4.1
Hirarki Database
Tingkatan pengertian dari database :
a. Database
Merupakan kumpulan file yang saling terkait
satu sama lain, misalnya file induk karyawan,
file gaji, file tunjangan.
b. File
Yaitu kumpulan dari record-record yang saling
terkait dan memiliki format field yang sama
atau sejenis.
22
c. Record
Record
ialah
menggambarkan
kumpulan
suatu
unit
field
data
yang
individu
tertentu.
d. Field
Atribut dari record yang menunjukkan suatu
item dari data seperti nama, alamat, dan
sebagainya.
e. Byte
Yaitu atribut dari file yang berupa huruf yang
membentuk nilai dari sebuah field, huruf
tersebut dapat berupa numerik abjad atau
karakter khusus.
f. Bit
Yaitu bagian terkecil dari data keseluruhan,
yaitu berupa karakter ASCII nol atau satu yang
membentuk bit terkecil.
2.4.2.4.2
Tipe File
a. File Induk
File ini merupakan file terpenting dalam suatu
organisasi karena berisi record-record master
tentang organisasi tersebut.
b. File Transaksi
Tipe ini digunakan untuk merekam data yang
diperlukan dari suatu transaksi, seperti file
transaksi penjualan
23
c. File Laporan
File ini disebut juga dengan file hasil output
yang berisi informasi yang merupakan hasil
pengolahan dari data yang ada.
d. File Histori
File arsip yang berisi data masa lalu yang
mungkin akan berguna.
e. File Salinan
Disebut juga file cadangan atau hasil backup
dari data yang asli.
2.4.2.5
Diagram Alir Dokumen (Flow of Document)
Berfungsi untuk memodelkan masukan, keluaran,
proses maupun transaksi dengan menggunakan simbol-simbol
tertentu. Pembuatan Diagram ini harus memudahkan bagi
pemakai dalam memahami alur dari sistem atau transaksi.
Simbol
Nama dan Keterangan
Dokumen
Untuk mendefinisikan dokumen
bisa dalam bentuk surat,
formulir, buku/bendel/berkas
atau cetakan.
Multi Dokumen
Untuk mendefinisikan dokumen
yang lebih dari satu.
24
Pemasukan Data
Untuk mendefinisikan
pemasukan data ( umumnya
melalui keyboard atau input
perangkat lainnya)
Proses Manual
Digunakan untuk mendefinisikan
proses manual misalnya acc,
pencampuran, terima gaji
Arsip / Dokumentasi
Untuk mendefinisikan dokumen
yang diarsip
Proses Komputer
Untuk
mendefinisikan
proses
yang dilakukan oleh komputer
misalnya
penghitungan,
pencetakan laporan. dll
Display / layar Tampilan
Digunakn untuk mendefinisikan
tampilan
laporan
di
layar
monitor.
Penghubung
Menghubungkan ke bagian alur
dalam satu halaman yang sama.
25
Penghubung
Menghubungkan ke bagaian alur
dalam satu halaman yang tidak
sama.
Magnetik Disk
Mendefiniskan
menyimpan
untuk data master
Online stroge
Untuk mendefinisikan
penyimpanan selain master misal
transaksi, temporery dll
Prosedur yang tidak
didefinisikan.
Mendifinisikan prosedur lain
yang dibuat sebagai bagian dari
sistem.
Kartu Plong
Mendefinisikan
keluaran
yang
masukan
atau
menggunakan
kartu plong.
Pita kertas berlubang
Untuk mendefinisikan masukan
atau
pengeluaran
menggunakan pita ini.
yang
26
Pita Magnetik
Mendefinisikan
masukan
atau
keluaran yang menggunakan pita
magnetik.
Drum magnetik
Mendefinisikan
keluaran
yang
masukan
atau
menggunakan
Drum magnetik.
Garis Lurus
Menunjukkan arus diproses
Tabel 2.4
Tabel Simbol – simbol diagram prosedur
(Sumber : Fathansyah,Ir ; 1999)
2.4.2.6
Normalisasi
2.4.2.6.1 Pengertian Normalisasi
Normalisasi adalah suatu proses yang
berkaitan dengan model data relational untuk
mengorganisasikan
himpunan-himpunan
data
dengan ketergantungan/keterkaitan yang tinggi/erat.
Pengertian
redundansi
data
dan
inkonsistensi data. ialah sebagai berikut:
1. Kerangkapan data (Redundansi)
Munculnya data yang berulang pada file basis
data yang semestinya tidak diperlukan.
Contoh:
27
Tabel mahasiswa
NIM
Nama_mhs
Tabel 2.5
Alamat
Tgl_lahir
Tabel contoh kerangkapan data 1
Tabel KRS
NIM
Nama_mhs
Jml_mk
Jml_sks
Tabel 2.6 Tabel contoh kerangkapan data 2
Data redundansi muncul karena adanya nama
field yang sama pada 2 tabel yaitu Nama_mhs,
ini
akan menyebabkan data tidak konsisten,
pemborosan media simpan, waktu akses yang
lama.
2. Data tidak konsisten (Inkonsistensi)
Munculnya data yang berlainan dari pada field
yang sama pada kedua tabel kunci yang sama.
Ini disebabkan salah dalam melakukan input
data.
Contoh:
Tabel mahasiswa
NIM
Nama_mhs
Alamat
Tgl_lahir
A12.098
Putri
Semarang
22/007/82
A12.099
Fitri
Palembang
11/11/91
Tabel 2.7
Tabel contoh Inkonsistensi data 1
28
Tabel KRS
NIM
Nama_mhs
Jml_mk
Jml_sks
A12.098 Umar dani
8
22
A12.099 Fitri
10
24
Tabel 2.8
Terlihat
Tabel contoh Inkonsistensi data 2
kesalahan
(Nama_mhs)
pada
terjadi
kedua
pada
field
tabel,
nama
mahasiswa tidak sama
2.4.2.6.2 Fungsi Normalisasi
Fungsidari normalisasi adalah sebagai berikut
1. Memudahkan identifikasi entitas/objek
2. Meminimalkan pengurangan informasi
3. Meminimalkan
inkonsistensi
data
dalam
database
4. Meminimalkan
kemungkinan
terjadinya
anomali data ( terjadi penyimpangan akibat
operasi
penyisipan,
penghapusan,
dan
pengubahan)
2.4.2.6.3 Bentuk-Bentuk Normal
1. Bentuk unormal
2. Bentuk normal pertama (1-NF)
3. Bentuk normal dua (2-NF)
4. Bentuk normal tigs (3-NF)
Langkah-langkah Normalisasi
1. Bentuk Unnormal
Data disimpan apa adanya tidak ada ketentuan
mengikuti format tertentu, ada kemungkinan
data tidak lengkap/rangkap
29
Contoh:
Tabel Bimbingan.
Kd_Dsn
Nama_Dsn
Mhs_Bimb
AD_073
Rizka andi, S kom
Andi
budi,
eko
AD_074
Ahmad Hani, MM
Ela
Erto
Tabel 2.9
Contoh tabel bentuk unnormal
Pada tabel bimbingan kd_dsn dan nama_dsn, isi
field adalah tungggal yaitu, AD_074, Rizki
Andi, S kom. Namun Mhs_Bimb rangkap jadi
harus dijadikan 2-NF.
2. Bentuk Normal Pertama (1-NF)
Data disusun dalam bentuk flat file datar, data
dibentuk record demi record, tiap field bernilai
tunggal (atomic)
Tidak ada atribut yang berulang.
Tabel Bimbingan.
Kd_Dsn
Nama_Dsn
Mhs_Bimb
AD_073
Rizka andi, S kom
Andi
AD_073
Rizka andi, S kom
budi
AD_073
Rizka andi, S kom
eko
AD_074
Ahmad Hani, MM
Ela
AD_074
Ahmad Hani, MM
erto
Tabel 2.10
Contoh tabel bentuk normal pertama
30
3. Bentuk Normal Dua (2 NF)
Harus sudah memenuhi bentuk normal ke 2 (2NF) dan setiap atribut
bukan kunci utama
bergantung secara fungsional pada semua
atribut kunci, bukan hanya pada sebagian atribut
kunci.
Tabel nilai
NIM
KD_Mkuliah Nilai
Tabel 2.11
Contoh tabel nilaibentuk normal dua
Tabel matakuliah
KD_Mkuliah Nama_mk
Tabel 2.12
Contoh 2 tabel matakuliah bentuk normal dua
4. Bentuk Normal ke Tiga (3-NF)
Harus sudah memenuhi bentuk normal ke 2 (2NF) dan setiap atribut bukan kunci tidak
bergantung transitif pada atribut bukan kunci
lainnya pada relasi tersebut.
Contoh:
31
Tabel nilai
NIM
KD_Mkuliah
Tabel 2.13
Nilai
Huruf
Contoh tabel transitif
Tabel tidak memenuhi 3 –NF karena, ada atribut
bukan kunci yaitu (Huruf), yang bergantung
fungsional terhadap atribut bukan kunci yang
lain yaitu (Nilai).
Sehinggga agar memenuhi 3-NF, maka tabel
harus dipecah menjadi 2 (Dekomposisi).yaitu
menjadi :
Tabel nilai
NIM
Tabel 2.14
KD_Mkuliah
Nilai
Contoh tabel nilai bentuk normal tiga
Tabel huruf
Nilai
Huruf
Tabel 2.15 Contoh tabel huruf bentuk normal tiga
2.4.2.7
HIPO (Hirarchy Plus Input-Proses-Output)
2.4.2.7.1 Pengertian
HIPO berbasis pada fungsi, artinya tiap modul
sistem digambarkan oleh fungsi utamanya. HIPO
berbentuk diagram yang menggambarkan hubungan
32
dari fungsi sistem secara berjenjang (Jogiyanto H.
MBA, Ph.D. ;1999)
Hirarchy Plus Input-Proses-Output (HIPO) dapat
digunakan sebagai alat pengembang sistem dan
tehnik dokumentasi program. Sasaran utama dari
HIPO adalah sebagai berikut:
a. Untuk menyediakan
suatu struktur guna
memahami fungsi-fungsi dari sistem.
b. Untuk lebih menekankan fungsi-fungsi yang
harus diselesaikan oleh program.
c. Untuk menyediakan program yang jelas dari
input yang harus digunakan dan output yang
harus dihasilkan oleh masing-masing fungsi dari
tiap-tiap tingkatan dari diagram-diagram HIPO.
Untuk menyediakan output yang tepat dan
sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan pemakai.
2.4.7.2
Desain Masukan dan Keluaran (Input Output
Design)
1. Desain Masukan (Input Design)
Dimulai dari dasar sebagai penangkap input
pertama kali, karena bila dokumen dasar tidak
di desain dengan baik, kemungkinan input yang
tercatat dapat salah bahkan kurang. Dokumen
dasar
biasanya
terbentuk
formulir
yang
digunakan untuk menangkap (capture) data
yang terjadi (Jogiyanto H. MBA, Ph.D. ;1999)
33
2. Desain Keluaran (Output Design)
Dimaksudkan untuk menentukan kebutuhan
output dari sistem yang baru. Ada dua macam
bentuk output di media perangkat lunak dalam
bentuk dialog dilayar monitor.
Adapun tahap-tahap dalam desain sebagai berikut:
(Jogiyanto H. MBA, Ph.D. ;1999)
1. Menentukan kebutuhan output dari sistem lama
2. Menentukan parameter dari output
Setelah input-output yang akan di desain telah dapat
ditentukan maka parameter dari output selanjutnya
juga dapat ditentukan.
2.5
Sistem yang Berkaitan Dengan Pengembangan Penelitian
2.5.1
Pengertian Rumah Sakit
Rumah sakit adalah suatu tempat pelayanan kesehatan bagi
orang-orang yang menderita sakit yang membutuhkan perawatan
dengan pelayanan khusus dibawah pengawasan dokter. Pengambilan
objek penelitian terdapat di R.S.I.A Bahagia Semarang yang bertempat
di Jl. Abdul Rahman Saleh No. 51 Semarang.
2.5.2
Pengertian Farmasi
Menurut
undang-undang
yang
berlaku
(PerMenKes
No.918/MenKes/Per/X/1993) farmasi yang dimaksud obat adalah
suatu bahan yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan
diagnosa, mencegah, mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan
penyakit / gejala penyakit, luka / kelainan badaniah dan rohaniah pada
manusia. Obat tersebut sebagai barang persediaan yang diperoleh
langsung dari Pedagang Besar Farmasi (PBF), ataupun supplier oleh
perusahaan obat tersebut diteliti kembali dan dimaksudkan kegiatankegiatan yang sama jenisnya, dan setelah melalui beberapa proses
34
yang diharapkan menjadi barang yang siap dipasarkan ke konsumen
yang dibutuhkan.
2.5.3
Pengertian Apotek
Apotik adalah tempat tertentu dimana dilakukan pekerjaan
kefarmasian dan penyaluran obat kepada masyarakat (pp No. 25
Tahun 1980 : PerMenKes No.922/MenKes/Per/X/1993).
Untuk menyediakan obat yang dibutuhkan komsumen , baik
menggunakan resep atau tidak. Yang didalamnya ada apoteker
melanyani pengambilan obat.
Tugas dan fungsi apotek ialah : (PP No. 25 tahun 1980)
a. Tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah
mengucapkan sumpah jabatan.
b. Sarana farmasi yang melakukan peracikan pengubahab bentuk,
pencampuran dan penyerahan obat atau bahan obat.
c. Sarana penyalur perbekalan farmasi yang harus penyebaran
oabt yang diperlukan masyarakat secara meluas dan merata.
2.5.4
Pengertian Perdagangan Eceran Obat
Pedagang eceran obat diatur oleh (PerMenKes No. 167/Kab/B
VII/72) ialah orang atau Badan Hukum Indonesia yang
memiliki izin untuk menyimpan obat-obat bebas dan obat
bebas terbatas ( daftar W ) untuk dijual secara eceran ditempat
tertentu sesuai dengan syarat izinnya.
2.5.5
Pengertian Golongan Obat
Golongan obat adalah penggolongan yang dimaksud untuk
peningkatan keamanan dan ketepatan pengganaan serta pengamanan
distribusi yang terdiri dari obat bebas, obat bebas terbatas, obat keras,
psikotropika dan naokotika.
35
Untuk mengawasi penggunaan obat oleh masyarakat serta
untuk menjaga keamanan penggunaannya, maka dari apoteker
pemerintah,1998 menggolongkan obat menjadi empat golongan yaitu :
1. obat yang dapat dijual bebas
2. obat yang termasuk dalam golongan obat bebas terbats ( dulu
disebut obat daftar W ), yaitu obat keras dengan batasan
jumlah dan kadar isi berkhasiat dan harus ada tanda peringatan
( P ) boleh dijual bebas.
3. obat keras ( dulu disebut obat daftar G = gevaarlijk =
berbahaya ). Yaitu obat berkhasiat keras yang unutk
memperolehnya harus dengan resep dokter.
4. obat narkotika ( dulu disebut obat daftar O = Opiat) untuk
memperoleh harus dengan resep dokter dan apotek diwajibkan
melaporkan jumlah dan macamnya.
2.5.6
Pengertian Penjualan
Tidak ada kegiatan bisnis yang bnyak didiskusikan sebanyak
yang disebut orang sebagai kegiatan menjual, berhubungan langsung
dengan kegiatan dalam peranannya sebagai konsumen (Geogref
Lancarter, David Jobber, 1990).
Penjulan adalah kegiatan manusia yang di arahkan untuk
memenuhi dan memuaskan kebutuhan serta keinginan melalui
pertukaran (Sotjan Assauri, 1992)
Penjualan dapat didefinisikan sebagai kegiatan pelengkap
atau suplemen dari pembelian untuk memungkinkan terjadinya
transaksi yang terjadi dari serangkaian kegiatan yang meliputi
penciptakan permintaan (Demand) menemukan si pembeli, harga dan
syarat pembayaran.
36
Beberapa asumsi yang ada didalam penjualan :
-
Penjulan adalah proses pengeluaran barang dari produsen ke
komsumen secara periodik.
-
Penjulan merupakan transaksi yang mengakibatkan berpidahnya hak
atau perpindahnya tangan dari penjual ke pembeli dengan cara
pertukaran barang atau jasa dengan uang, selain itu juga dapat
dikatakan sebagai suatu transaksi perubahan nilai barang atau jasa
menjadi nilai uang atau piutang dagang (Jogiyanto , 1992).
Untuk menghasilkan penjualan yang sukses , fungsi –fungsi
penunjang lain juga harus dimiliki oleh penjualan atau wiraniaga,
meskipun namanya penunjang fungsi itu penting untuk keberhasilan
penjualan dalam jangka panjang.
2.6
Tinjauan Tentang Visual Basic 6.0,MySql dan Cristal Report
2.6.1
Penerapan Sistem dalam Program
Dari sekian banyak bahasa pemrograman visual yang ada saat ini
adalah Visual Basic 6.0 merupakan salah satu yang termudah untuk
dipahami dan dipelajari. Visual Basic 6.0 adalah Bahasa pemrograman
Event-Driven yang berasal dari kata Basic. Event-Driven artinya
program menunggu sampai adanya respon dari pemakai berupa
kejadian tertentu . Misalnya tombol klik atau menu dipilih, ketika
event yang berhubungan akan melakukan aksi sesuai dengan kode
yang diberikan.(Wiryanto Dewobroto,2004)
Visual Basic yang dikeluarkan Microsoft adalah:
1. Standart Edition
Standart Edition sangat direkomendasikan bagi pemula yang ingin
mempelajari Visual Basic 6.0,mempunyai vasilitas sebagai berikut:
a. Kemampuan aplikasi 32 bit yang berjalan di Microsoft windows
9x dan windows NT untuk pemula.
b. Terdiri dari kontrol-kontrol seperti grid,tab dan data bound.
37
c. Termasuk learn Visual Basic now dan online help.
d. Microsoft developer network CD berisi documenter.
2.Profesional Edition
Profesional
Edition
umumnya
digunakan
oleh
para
professional yang sudah cukup mendalami Visual Basic 6.0 tidak terlalu
banyak perbedaan dengan Standart Edition, hanya ada beberapa
tambahan diantaranya:
a. Active Control termasuk internet control
b. IIS (Internet Information Server)
c. Dynamis HTML page Designer
d. Enterprise Edition.
2.6.2
Pengertian
MySQL
Mysql adalah database server relasi yang bertugas melayani
permintaan data dari client yang dikembangkan oleh MYSQL AB.
dengan menggunakan bahasa query standar SQL (Structured Query
language). MySQL merupakan salah satu dari sekian banyak database
yang populer saat ini karena kecepatan, dan keamanannya maka jenis
database ini cocok jika digunakan pada aplikasi berbasis internet.
Mysql juga database relasi gratis dibawah lisensi GNU (General
Public Lisensi),
(Firrar utdirartatmo:2002).
Mysql tersedia dalam dua flatform yaitu linux dan windows,
dalam penulisan tugas akhir ini penulis menggunakan flatform windows.
2.6.3
Cristal Report
Cristal Report merupakan program khusus untuk membuat
laporan yang terpisah dengan program Visual Basic 6.0 tetapi
keduanya dapat dihubungkan (Link age), mencetak dengan cristal
report hasilnya lebih baik dan lebih mudah (Madcoms,2002.hal:415).
38
2.6.4
My ODBC
Adalah sebuah komponen untuk membuat hubungan antara
database MYSQL dengan berbagai aplikasi baik visual ataupun non
visual. My ODBC merupakan sebuah Driver ODBC – 32 Bit yang
menciptakan hubungan antara program aplikasi dengan berbagai
database ( khususnya MYSQL).
ODBC merupakan kependekan dari open database connectivity,
yaitu sebuah driver yang terdapat pada komputer untuk semua platform
termasuk
windows.
Dengan
dimungkinkan setiap bahasa
berbagai database
menggunakan
Driver
ini
maka
pemrograman dapat menggunakan
pada komputer local maupun komputer dalam
jaringan . Fungsi utama dari driver tersebut adalah membuat hubungan
(jembatan) antara program aplikasi dengan database, sehingga database
dapat
di
koneksikan
pemrograman.
(dihubungkan)
pada
berbagai
aplikasi
BAB III
TINJAUAN UMUM OBJEK PENELITIAN
3.1 Sejarah Berdirinya
Apotek RSIA Bahagia Semarang merupakan Apotek yang bergerak
dalam bidang penjualan obat-obatan, dimana dalam penjualan obat tersebut
menjual berbagai macam obat yang dibutuhkan dalam persalinan dan tersedia
juga obat yang banyak dibutuhkan oleh konsumen.
Apotek RSIA Bahagia Semarang ini
mulai melakukan kegiatan
transaksi penjualan sekitar tahun 1994 pada waktu itu skala pemasaran
maupun lingkup apotek masih sangat kecil. Dilihat dari berbagai
perkembangan yang ada saat berdiri sampai sekarang, area Jawa Tengah
dirasa begitu potensial untuk target pemasaran obat tersebut, oleh karena itu
diperlukan peningkatan manajemen dan pemasaran, baik dari meningkatnya
volume pemasaran, pelayanan sampai harga yang dapat terjangkau oleh
konsumen sehingga semua produk dapat dinikmati oleh semua konsumen
yang membutuhkan dan diharapkan dapat mencapai target pemasaran produk
(Obat) sampai keluar daerah.
Melihat perkembangan yang begitu pesat, maka tanggal 12
September 2006 Apotek RSIA Bahagia Semarang mengajukan suatu
rekomendasi kepada Dinas kesehatan Jawa tengah agar mendapatkan
pengakuan resmi tentang mutu produk yang dijual dan dipasarkan dari
apotek.
3.2 Struktur Organisasi
A. Struktur Organisasi
Adapun bagan yang menunjukkan Struktur Organisasi yang ada pada
Apotek RSIA Bahagia Semarang dapat dilihat pada gambar berikut:
39
40
KEPALA APOTEK
BAGIAN
ADMINISTRASI
BAGIAN
PENJUALAN
RESEP
BAGIAN OBAT
UMUM
Description
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Apotek
Dengan melihat struktur organisasi pada apotik RSIA Bahagia
Semarang maka jelaslah bahwa organisasi yang ditetapkan berbentuk
organisasi garis lurus, hal ini terlihat adanya ciri-ciri dari apotek tersebut
yaitu sebagai berikut:
1. Wewenang langsung dari pimpinan sampai bawahan dan adanya
pemisahan kekuasaan dan tanggung jawab yang jelas dan tegas.
2. Setiap bawahan hanya bertanggung jawab kepada satu atasan saja,
dimana perintah diterima bawahan tersebut dari satu orang.
3.3 Kedudukan dan Tugas
Tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian organisasi sebagai berikut:
1. Kepala Apotek
a. Mengelola apotik sebaik-baiknya dengan bantuan seluruh bagian
yang ada dalam apotek.
b. Bertanggung jawab atas ketidakstabilan apotik.
41
c. Mempunyai
hak
dan
wewenang
penuh
mengangkat
dan
memberhentikan karyawan bila dipandang perlu.
d. Memiliki kewenangan memberikan keputusan akhir dalam setiap
masalah yang bersifat keseluruhan atau umum.
2. Bagian Administrasi
a. Melakukan pencatatan dan pelaporan pemasukan dan pengeluaran
uang dalam satu periode.
b. Mengelola dan menyimpan berkas-berkas apotik.
3. Bagian Penjualan
a. Bertugas terhadap kegiatan penjualan.
b. Bertanggung jawab atas nota-nota penjualan produk.
c. Menjaga kelancaran dalam melanyani penjualan obat terhadap
konsumen atau pelanggan.
d. Berwewenang mengambil tindakan yang sekiranya perlu untuk
menjaga kestabilan dan kelancaran penjualan produk.
4. Bagian Obat
a. Bertugas membantu lancarnya lanyanan penjualan untuk mengambil
obat pada bagian penjualan yang dipesan oleh konsumen atau
pelanggan.
b. Bertanggung jawab atas kelancaran pendistribusian produk baik
produk yang masuk maupun prosuk yang keluar.
c. Mengontrol secara rutin persediaan barang yang ada.
42
3.3 Narasi
Prosedur penjualan pada Apotik RSIA Bahagia Semarang
Konsumen datang pesan obat langsung kebagian penjualan dengan
menyerahkan resep obat, kemudian bagian penjualan mencatat data obat
kedalam buku dan disimpan oleh bagian penjualan, Resep dan data
konsumen diserahkan kebagian obat.
Setelah resep dan data konsumen diterima oleh bagian obat kemudian
melihat dan mencarikan obat kedalam daftar obat. Setelah obat ketemu dan
obat masih ada, lalu mengambil obat tersebut sesuai resep obat, sebelum
diserahkan kembali kebagian penjualan bagian obat mencatat buku obat.
Dari bagian penjualan buat nota jual rangkap 2, kemudian nota 1
diarsip oleh bagian penjualan dan nota 2, resep obat dan data
konsumendiserahkan kekonsumen untuk di ACC berserta Uang. Setelah dia
ACC oleh konsumen resep obat , nota jual 2 dan data konsumen diserahkan
kebagian administrasi. Di administrasi menginput ( Barkade )resep obat dan
cetak struk. Terus bagian administrasi mengarsip data konsumen , sementara
nota jaual 2, resep obat dan struk diserahkan kepada konsumen untuk diarsip.
Prosedur penjualan pada Apotik RSIA Bahagia Semarang
Non Resep
Konsumen datang memberikan data obat kepada bagian penjualan,
penjual langsung mencari obat tersebut didalam etalase. Setelah terlihat ada
dan ketemu penjual mencatat buku obat. Penjual juga membuat nota jual
rangkap 2. satu nota jual 1 diarsip oleh bagian penjual.
Data obat dan nota jual 2 diberikan kepada konsumen untuk di ACC.
Pada saat konsumen meng-ACC, konsumen memberikan uang kepada
administrasi untuk di input ( Barkade ) dan cetak struk. Setelah selesai nota
jual 2 diarsip oleh administrasi. Data obat dan struk diberikan kepada
konsumen untuk diarsip.
43
KONSUMEN
Data Kons
Resep Obat
BAG. PENJUALAN
BAG. OBAT
ADMINISTRASI
Data Kons
Resep Obat
B
Pencarian
Obat Dlm
Daft
A
Pembukuan
Data Kons
Resep obat
Obat
Nota Jual 2 ACC
Buku Obat
Resep obat
Data Kons
Data Kons
Nota Jual 2
Resep Obat
Mencatat
Dft Obat
Input data obat
berstruk
ACC
Pembukuan
Uang
Resep obat
Data Kons
Data Kons
Resep Obat
Data Kons
Resep obat
Nota Jual 2 ACC
Nota Jual 2 ACC
Struk
B
Buat
Nota
C
Resep obat
Nota Jual 2 ACC
Strck
C
Nota Jual 1
Resep obat
Data Kons
Nota Jual 2
A
44
KONSUMEN
BAG. PENJUALAN
data Obat
data Obat
ADMINISTRASI
B
B
B
Data obat
Pencarian
obat
Nota Jual 2 ACC
A
Obat
Data obat
Buku Obat
Nota Jual 2
data Obat
Input data obat
berstruk
Nota Jual 2 ACC
Buat
Nota
ACC
Data obat
Struk
Uang
Data obat
Nota Jual 2
ACC
B
C
Data obat
Strct
Nota Jual 1
Data Obat
Nota Jual 2
A
C
BAB IV
ANALISA DAN PERANCANGAN
4.1 Perancangan Sistem Secara Umum
Identifikasi Data dan Informasi
Identifikasi Data
 Data Obat
 Data Konsumen
 Data resep
 Data Penjualan
Identifikasi Informasi
 Laporan Data Obat
 Laporan Data Penjualan
 Laporan Keuangan
 Nota Penjualan
 Bukti Resep
 Bukti Pembayaran
Identifikasi Sumber Data dan Tujuan Informasi
 Identifikasi Sumber Data
a. Konsumen
- Data Konsumen
- Data Resep
b. Administrasi
- Data Penjualan
c. Bagian Obat
- Data Obat
45
46
 Identifikasi Tujuan Informasi
a.
Pimpinan
- Laporan Data Penjualan
- Laporan Keuangan
- Laporan Data Obat
b. Konsumen
- Bukti Pembayaran
c. Bagian Obat
- Bukti Resep
d. Administrasi
- Nota Penjualan
 Context Diagram
Pada Contex Diagram Sistem Penjualan pada Apotek R.S.I.A
terdiri dari empat entitas luar yaitu Konsumen, Bagian Obat,
Administrasi dan Pimpinan. Pada entitas Konsumen terdapat Data
Konsumen, Data Resep dan Bukti Pembayaran. Pada entitas Bagian
Obat terdapat Data Obat, Bukti Resep. Pada entitas Administrasi
terdapat Nota Penjualan dan Data Penjualan pada entitas Pimpinan
terdapat laporan data Penjualan, laporan data obat dan laporan
Keuangan.
47
Diagram Konteks (Context Diagram)
Gambar 4.1 : Context Diagram
48
Diagram Decomposition
Diagram Decomposition atau jenjang diagram, menjelaskan
bahwa proses yang terjadi pada Context Diagram adalah sistem
Penjualan Pada Apotek R.S.I.A. sistem ini membentuk proses
Penjualan data Apotek dan pembuatan laporan .
0
Ssitem
Komputerisasi
Penjualan
Level 0
1
Pendataan
2
Penjualan
3
Pembuatan
Laporan
Level 1
1.1
Pencatatan
Data
Konsumen
2.1
Pembuatan
Bukti
Pembayaran
1.2
Pencatatan
Data
Obat
2.2
Pembuatan
Data
Penjualan
3.1
Laporan
Data
Penjualan
3.2
Laporan
Keuangan
3.3
Laporan
Data
Obat
Gambar 4.2 Diagram Decomposition
49
Identifikasi Proses / Event List
1. Pendataan
 Mencatat Data Obat
 Mencatat Data Konsumen
2. Penjualan
 Membuat Nota Penjualan
 Membuat Bukti Pembayaran
 Bukti Resep
3. Laporan
 Membuat Laporan Data Penjualan
 Membuat Laporan Keuangan
 Membuat Laporan Data Obat
50
Tingkatan DFD Level 0
Gambar 4.3 : DFD Level 0
51
DFD Level 1 Pendataan
Gambar 4.4 : DFD Leveled Pendataan
52
DFD Level 1 Penjualan
Gambar 4.5 : DFD Leveled Penjualan
53
DFD Level 1 Laporan
Gambar 4.6 : DFD Leveled Laporan
54
4.1
Perancangan Sistem Secara Rinci
4.1.1
ERD ( Entity Relationship Diagram )
Jenis_Obat
Tgl_Jual
Kd_Obat
Kd_Kons
No_Faktur
Aturan
Tgl_lhr
Obat
Nm_Kons
Konsumen
Jual
Jml_Jual
Kd_Obat
Hrg_Satuan
Jml_Obat
Telp
Kota
Satuan
Nm_Obat
Kd_Kons
Alamat
Tmpt_lhr
Gambar 4.5 ERD ( Entity Relationship Data)
4.1.2
Implementasi ERD ke Tabel
Tabel 4.2.1 Implementasi ERD Ke Tabel
Tabel Obat
Kd_Obat
Nm_Obat Satuan
Tabel Jual
Kd_Obat Kd_Kons
Tgl_Jual
Hrg_Satuan Jenis_Obat Aturan
Jml_Jual
No_Faktur Jml_Obat
Tabel Konsumen
Kd_Kons Nm_Kons Alamat Kota Telp Tgl_lhr Tmpt_lhr
55
4.1.3
Normalisasi
Untuk membuat desain database pendataan Konsumen R.S.I.A dapat
dilakukan melalui suatu proses normalisasi yang berfungsi
untuk
mengorganisasikan kembali beberapa data yang berulang-ulang dalam
suatu file. Selanjutnya dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut:
Tabel Obat
Kd_Obat
Nm_Obat Satuan
Hrg_Satuan Jenis_Obat Aturan
a. Pengecekan Normal Pertama
Jika semua atirbut hanya memiliki nilai tunggal atau menghilangkan
bentuk yang berulang-ulang. Dalam table Obat semua atribut hanya
memiliki nilai tunggal, maka Obat memenuhi bentuk normal ke satu.
b. Pengecekan Normal Kedua
Tabel Obat memnuhi normal kesatu dan setiap atribut yang bukan
kunci utama (Nm_Obat, Satuan, Hrg_Satuan, Jenis_Obat, Autran)
tergantung secara fungsional terhadap atribut kunci utama( Kd_Obat).
Tabel Jual
Kd_Obat Kd_Kons
Tgl_Jual
Jml_Jual
No_Faktur Jml_obat
a. Pengecekan Normal Pertama
Jika semua atirbut hanya memiliki nilai tunggal atau menghilangkan
bentuk yang berulang-ulang. Dalam table Jual semua atribut hanya
memiliki nilai tunggal, maka Jual memenuhi bentuk normal ke satu.
b. Pengecekan Normal Kedua
Kd_Obat Kd_Kons
Kd_Obat, Kd_Kons
Tgl_Jual
Jml_Jual
No_Faktur Jml_obat
Tgl_Jual, Jml_Jual, No_Faktur, Jml_Obat
56
Tabel Penjualan memenuhi normal kesatu dan setiap atribut yang bukan
kunci utama ( Tgl_Jual, Jml_jual, No_Faktur, Jml_Obat ) tergantung
secara fungsional terhadap atribut kunci utama( Kd_Obat, Kd_Kons ).
c. Pengecekan Normal Ketiga
Tabel Penjualan memenuhi normal kedua dan tidak ada atribut bukan
kunci utama yang tergantung secara transitif pada kunci utama (Kd_Obat,
Kd_Kons).
Tabel Konsumen
Kd_Kons Nm_Kons Alamat Kota Telp Tgl_lhr Tmpt_lhr
a.
Pengecekan Normal Pertama
Jika semua atirbut hanya memiliki nilai tunggal atau menghilangkan
bentuk yang berulang-ulang. Dalam table Konsumen semua atribut hanya
memiliki nilai tunggal, maka Konsumen memenuhi bentuk normal ke satu.
b.
Pengecekan Normal Kedua
Tabel Konsumen memnuhi normal kesatu dan setiap atribut yang
bukan kunci utama (Nm_Kons, Alamat, Kota, Telp, Tgl_lhr, Tmpt_lhr)
tergantung secara fungsional terhadap atribut kunci utama( Kd_Kons).
4.1.4
Relationship Table
Dari normalisasi maka diperoleh tabel-tabel sebagai berikut:
Obat
Kd_Obat
Nm_Obat
Satuan
Hrg_Satuan
Jenis_Obat
Aturan
Jual
*
Kd_Obat
*
Konsumen
Kd_Kons
Tgl_Jual
Jml_Jual
No_Faktur
Jml_Obat
Gambar 4.6 Relationship Table
Kd_Kons
*
Nm_Kons
Alamat_Kons
Kota_Kons
Telepon_kons
Tgl_lhr
Tmpt_lhr
57
4.1.5
Struktur Tabel ( Relationship Table )
Dimaksudkan untuk mendefinisikan isi struktur dari tiap-tiap file
yang digunakan.Struktur file database yang digunakan dalam Sistem
Komputerisasi Penjualan R.S.I.A Bahagia adalah :
1
Tabel Obat
Nama file
Field Kunci
Fungsi
No
1
2
3
4
5
6
7
1
: Obat dbf
: Kd_Obat
: Menyimpan Data Obat
Field Name
Type
Width
Description
Kd_Obat
Character 8
Kode Obat
Nm_Obat
Character 25
Nama Obat
Satuan
Character 15
Satuan
Hrg_Satuan
Numeric
20
Harga Satuan
Jenis_Obat
Character 20
Jenis Obat
Aturan
Character 50
Aturan
Stok
Numeric
15
Stok Obat
Tabel 4.2.7 Struktur File Database Obat
Tabel Jual
Nama file
Field Kunci
Fungsi
No
1
2
3
4
5
6
7
: Jual dbf
: Kd_Obat, Kd_Kons
: Menyimpan Data Jual
Field Name
Type
Width
Description
Kd_Obat
Character 5
Kode Obat
Kd_Kons
Character 25
Kode Konsumen
No_Faktur
Character 15
Nomor Faktur
Tgl_Jual
Date
8
Tanggal Jual
Jml_Obat
Numeric
15
Jumlah Obat
Stok
Numeric
15
Stok Obat
Total
Numeric
20
Total
Tabel 4.2.7 Struktur File Database Jual
58
1
Tabel Konsumen
Nama file
Field Kunci
Fungsi
No
1
2
3
4
5
6
7
4.1.6
: Konsumen dbf
: Kd_Kons
: Menyimpan Data Konsumen
Field Name
Type
Width
Description
Kd_Kons
Character 5
Kode Konsumen
Nm_Kons
Character 30
Nama Konsumen
Alamat
Character 30
Alamat Konsumen
Kota
Character 20
Kota Konsumen
Telp
Numeric 20
Telepon Konsumen
Tgl_lhr
Date
8
Tanggal Lahir Konsumen
Tmpt_lhr
Character 20
Tempat Lahir Konsumen
Tabel 4.2.2 Struktur File Database Konsumen
Data Dictionary ( Kamus Data )
1 Data Obat
Obat
= Kd_Obat + Nm_Obat + Satuan +
Hrg_Satuan + Jenis_Obat + Aturan
Kd_Obat
= 8 {Character} 8
Nm_Obat
= 1 {Character} 25
Satuan
= 1 {Character} 15
Hrg_Satuan
= 20 {Numeric} 20
Jenis_Obat
= 1 {Character} 20
Aturan
= 1 {Character} 20
Stok
= 1 {Numeric } 15
Character
= [ 0-9 | a-z | A-Z ]
Numeric
= [ 0-9 ]
1 Data Jual
Jual
= Kd_Obat + Kd_Kons + No_Faktur +
Tgl_Jual + Jml_Jual + Jml_Obat
59
Kd_Obat
= 8 {Character} 8
Kd_Kons
= 1 {Character} 25
No_Faktur
= 1 { Numeric } 7
Tgl_Jual
= 1 { Date } 8
Total
= 1 { Numeric }15
Jml_Obat
= 1 {Numeric } 15
Character
= [ 0-9 | a-z | A-Z ]
Numeric
= [ 0-9 ]
Date
= 99 / 99 / 99
Tanggal
= [ 1…..31 ]
Bulan
= [ 1…..12 ]
Tahun
= [ 1999….20…]
2 Data Konsumen
Konsumen
= Kd_Kons + Nm_Kons + Alamat + Kota +
Telp + Tgl_lhr + Tmpt_lhr
Kd_Kons
= 5 {Character}8
Nm_Kons
= 1 {Character}30
Alamat
= 1 {Character}30
Kota
= 1 {Character} 20
Telp
= 1 { Numeric } 20
Tgl_lhr
= 1 {Date } 8
Tmpt_lhr
= 1 {Character } 15
Character
Numeric
= [ 0-9 | a-z | A-Z ]
= [ 0-9 ]
Date
= 99 / 99 / 99
Tanggal
= [ 1…..31 ]
Bulan
= [ 1…..12 ]
Tahun
= [ 1999….20…]
60
4.2
Diagram Input Output
 Desain Menu
PENDATAAN
TRANSAKSI
LAPORAN
UTILITY
LOG OUT
LOG IN
KELUAR
APOTEK R.S.I.A BAHAGIA SEMARANG
Gambar 4.7 Desain Input Menu
 Desain Input Konsumen
Kode Konsumen
Nama Konsumen
Alamat
Kota
Telepon
Tanggal Lahir
Tempat Lahir
TAMBAH
EDIT
SIMPAN
HAPUS
BATAL
Gambar 4.8 Desain Input Konsumen
CARI
KELUAR
61
 Desain Input Obat
Kode Obat
Nama Obat
Satuan
Harga Satuan
Jenis Obat
Aturan
Stok
TAMBAH
EDIT
SIMPAN
HAPUS
BATAL
CARI
KELUAR
Gambar 4.9 Desain Input Obat
 Desain Input Jual
No Faktur
Kode Konsumen
Nama Konsumen
Kode Obat
Nama Obat
Tanggal Jual
Jumlah Obat
Total
TAMBAH
SIMPAN
BATAL
Gambar 4.10 Desain Input Jual
KELUAR
62
 Desain Output Laporan Data Penjualan
Laporan Data Penjualan
Apotek R.S.I.A Bahagia Semarang
Tanggal : 29/01/2009
No_Faktur
Kd_Kons
Nm_Kons
Kd_Obat
Nm_Obat
Hal
Tgl_jual
:1
Jml_Obat
Total Konsumen
Gambar 4.11 Desain Output Laporan Data Penjualan
 Desain Output Laporan Data Obat
Laporan Data Obat
Apotek R.S.I.A. Bahagia Semarang
Tanggal : 29/01/2009
Kd_obat
Nm_obat
Satuan
Hrg_satuan
Hal
:1
Jenis_Obat
Aturan
Total Obat
Gambar 4.12 Desain Output Laporan Data Obat
 Desain Output Laporan Keuangan
Laporan Keuangan
Apotek R.S.I.A. Bahagia Semarang
Tanggal : 29/01/2009
Kd_obat
Nm_obat
No_Faktur
Kd_Kons
Hal
:1
Nm_Kons
Total Keuangan
Gambar 4.13 Desain Output Laporan Keuangan
Total
63
4.3
Desain HIPO
4.4.1
HIPO Menu Utama
Menu atama
Pendataan
Transaksi
Laporan
Utility
Log Out
Log In
Gambar 4.14 HIPO Menu Utama
4.4.2
HIPO File Pendataan
Pendataan
Pendataan
Obat
Pendataan
Konsumen
Gambar 4.15 HIPO File Pendataan
4.4.3
HIPO File Penjualan
Penjualan
Transaksi
Penjualan
Gambar 4.15 HIPO File Penjualan
Keluar
64
4.4.4
HIPO File Laporan
Laporan
Laporan
Keuangan
Laporan Data
Obat
Gambar 4.16 HIPO File Laporan
Laporan Data
Penjualan
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Pada sistem yang berjalan sekarang ini, seperti penyediaan Sistem yang
dilakukan masih secara manual, ssehingga sistem Pendataan Obat maupun
konsumen yang dijalankan pada Klinik Apotek R.S.I.A Ibu & Anak Bahagia
Semarang kurang efektif dan efisien.
Dengan masalah tersebut diatas penulis menarik kesimpulan :
1
Dengan adanya system komputerisasi yang dibuat penulis pekerjaan yang
secara pencarian data manual ataupun secara tertulis lebih efektif dan lebih
cepat pekerjaannya.
2
Dengan digunakan komputerisasi sistem pendataan obat yang mengatur
secara otomatis sehingga dapat memudahkan serta melancarkan proses
transaksi penjualan pada Apotek yang dijalankan semakin lama semakin
mengalami meningkat, jumlah konsumen juga semakin banyak yang mau
membeli obat.
5.2
Saran-Saran
Dari pengamatan perancangan sistem ini, penulis dapat memberikan saran-
saran sebagai berikut:
1
Peningkatan Sumber Daya Manusia system yang ada juga perlu didukung
perangkat-perangkat yang cukup baik software / hardware.
2
Pemisahan tugas dan tangguing jawab yang jelas dan tegas antara
personil-personil dalam organisasi
termasuk hal pengolahan data.
67
akan membantu kelancaran kerja
68
Demikianlah kesimpulandan saran-saran yang dapat penulis sampaikan dan
karena keterbatasan dari penulis, maka apabila dalam penyusunan laporan Proyek
Akhir ini masih ada hal yang kurang penulis sangat mengharapkan adanya kritik
dan saran yang dapat menyempurnakan laporan Proyek Akhir ini.
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Azwar Azrul, M.PH. Pengantar Administrasi Kesehatan, 1998
[2]
Fathansyah, Basis Data, informatika Bandung, 1999
[3]
Husni Iskandar Pohan dan Kusnariyanto Saiful Bahri, UPT Pusat Komputer
Piksi ITB, Pengantar Perancangan Sistem, Bandung, 2002
[4]
Jogiyanto Hartanto, MBa, PHd. Analisa dan Desain Sistem Informasi
Pendekatan Terstruktur Teori dan Pendekatan dan Praktek Aplikasi
Bisnis,Penerbit. Andi Yogyakarta,1999
[6]
Jugiyanto, H.M, Analisa dan Desain Sistem Informasi, Cetakan Keempat,
Andi OFFset, Yogyakarta,
[7]
2000Wiryanto Dewobroto, Pemrograman Basis Data Visual Basic 6.0,
Elek Media Komputindo, 2004
Download