RANCANG BANGUN APLIKASI PEMBELAJARAN INTERAKTIF SISTEM PEREDARAN DARAH MANUSIA UNTUK SISWA SMA Fadhil Alkadri 1) S1/Sistem informasi, STIKOM Surabaya, email: [email protected] Abstract • • • human body, consist of many parts that work simultaneously to ensure the survival of their host, namely human. One of them called cardiovascular system or blood circulation system. It transport blood to all over the places within human body, bringing with them nutrition, oxygen, carbon dioxides and others. Basically everything that is needed by body, whether to be consumed or disposed of. Such a delicate and important system that we cannot help but must know how it works, and senior high school curriculum ensure that knowledge to be shared. But the problem lie on how to shared that knowledge. Most convenient methods known to human is teaching, teachers teach their student and in return students acknowledge and receive that knowledge. It takes time and it ‘s a given, because anything needs time, but too much time meaning waste of time. In this era, technology holds every parts of life, including education. By effectively employ technology in teaching method, it creates many ways and opportunities on how to shared the knowledge. But one thing for sure that will never change is teacher cannot be replace by computer, it needs human to educate human. Keywords: cardiovascular system, interaktif education application, senior high school. MAKALAH TA • • • Dari masa ke masa, pendidikan selalu memegang peranan penting dalam hidup manusia. Pendidikan menjanjikan ilmu, dan ilmu merupakan modal untuk menggapai masa depan yang lebih baik. Karena itulah setiap orang yang sadar akan pentingnya ilmu akan selalu berlomba-lomba untuk menimba ilmu, mencari ilmu baru, memperdalam ilmu yang sudah ada, dan mengembangkan ilmu yang sudah dimiliki dengan harapan akan berguna untuk masa depan. Ilmu itu bisa didapatkan dimana saja, tidak tergantung dengan umur seseorang, ataupun dengan status financial seseorang. Seiring dengan perkembangan zaman, cara manusia untuk mendapatkan pendidikan pun semakin beragam. Salah satu nya adalah belajar, ibu mengajarkan anaknya memasak, bapak mengajarkan si sulung bagaimana bertindak sebagai kakak terhadap adik, dan guru mendidik siswa bagaimana bertindak dan menghadapi masa depan. Dalam pendidikan formal guru memegang peranan penting dalam sistem pendidikan. Menurut Daoed Joesoef (1980), seorang guru memiliki tiga tugas pokok , yaitu tugas professional, tugas manusiawi , dan tugas kemasyarakatan. Tugas professional seorang guru terlihat dalam proses belajar mengajar, guru memegang peranan penting dalam memberikan ilmu pengetahuan yang ia miliki kepada siswa-siswa nya. Selain itu guru juga harus mampu memahami kemampuan siswa dalam menangkap suatu materi sehingga materi yang diberikan mampu diserap dengan benar oleh siswa, karena setiap siswa memiliki kemampuan menyerap materi secara berbeda-beda baik dari cara memahami materi maupun dari kecepatan dan intensitas materi yang mampu ditangkap. Dalam hal ini guru harus mampu memberikan jalan keluar agar tiap siswa mendapatkan materi dengan benar dan utuh. Tugas manusiawi seorang guru tercermin dari bagaimana ia mengajarkan MAKALAH TA • • • • • • anak didik nya untuk berperilaku yang baik. Guru merupakan tokoh sentral (role model) dalam perkembangan siswa di sekolah, siswa akan meniru perilaku guru dan mengasumsikan nya sebagai perilaku yang benar. Karena itulah guru harus memberikan contoh teladan yang baik bagi siswa karena setiap perilaku akan dilihat oleh siswa, berbekas dan tercermin dalam tingkah laku siswa. Tugas kemasyarakatan ditunjukkan dari bagaimana guru mempersiapkan murid nya dalam menghadapi masalah, memperluas pola pikir, dan lain sebagainya. Dengan kata lain mempersiapkan murid nya untuk menghadapi kehidupan sosial di masa depan. Dari teori di atas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa tugas seorang guru tidak mudah. Dalam memberikan ilmu pengetahuan guru dituntut untuk dapat mengajarkan ilmu nya kepada seluruh anak didik nya, yang masing-masing memiliki kemampuan dan daya belajar yang berbeda. Guru dituntut untuk lebih kreatif dalam mengajar, lebih jeli dalam menilai siswa. Seiring dengan perkembangan zaman, turut berkembang pula ilmu pengetahuan, setiap hari selalu ditemukan sesuatu yang baru. Hal ini juga berdampak ke dunia pendidikan, setiap tahun, kurikulum pendidikan diubah, ditambahi, dan dikurangi untuk mengimbangi perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat atau dengan kata lain “tidak ketinggalan zaman”. Hal ini mengakibatkan volume materi pengajaran yang dibebankan kepada guru semakin besar, namun waktu yang ada tidak berubah malah semakin kecil. Tidak hanya itu, pola ajar juga berubah mengikuti perkembangan kurikulum. penggunaan alat peraga, buku cetak semata-semata untuk membuat siswa paham akan materi pelajaran yang diberikan. Sains merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang diperoleh tidak hanya produk saja, akan tetapi juga mencakup pengetahuan seperti keterampilan keingintahuan, keteguhan hati, dan juga keterampilan dalam hal melakukan penyelidikan ilmiah. Para ilmuwan IPA dalam mempelajari gejala alam, menggunakan proses dan sikap ilmiah. Proses ilmiah yang dimaksud misalnya melalui pengamatan, eksperimen, dan analisis yang bersifat rasional. Sedang sikap ilmiah misalnya objektif dan jujur dalam mengumpulkan data yang diperoleh. Dengan menggunakan proses dan sikap ilmiah itu saintis memperoleh penemuan-penemuan atau produk yang berupa fakta, konsep, prinsip, dan teori. Carin (1993) menyatakan bahwa IPA sebagai produk atau isi mencakup fakta, konsep, prinsip, hukum-hukum, dan teori IPA. Jadi pada hakikatnya IPA terdiri dari tiga komponen, yaitu sikap ilmiah, proses ilmiah, dan produk ilmiah. Hal ini berarti bahwa IPA tidak hanya terdiri atas kumpulan pengetahuan atau berbagai macam fakta yang dihafal, IPA juga merupakan kegiatan atau proses aktif menggunakan pikiran dalam mempelajari gejala-gejala alam yang belum dapat direnungkan. Sistem peredaran darah merupakan satu dari sekian banyak produk IPA. Letak dan fungsi nya yang sangat dekat dan berpengaruh pada manusia mendorong banyak penelitian untuk memahami lebih lanjut seluk beluk dari sistem peredaran darah. Desain yang kompleks dan • • • • • • • • fungsi yang sangat besar bagi kelangsungan manusia memberikan manusia banyak pengetahuan baru yang penting untuk dipelajari. Tentunya hal ini tak luput dari perhatian institusi pendidikan. Kurikulum disesuaikan dengan dengan volume materi yang semakin besar. Guru pun juga diharapkan bisa lebih mampu menyampaikan materi tersebut kepada siswa dan pola mengajarkan pun disesuaikan agar materi yang ada dapat disampaikan sesuai tuntutan kurikulum. Interaksi guru dan murid merupakan salah satu kunci penting dalam pendidikan. Interaksi yang baik menimbulkan suasana belajar mengajar yang kondusif. Namun hal itu saja tidak cukup untuk meningkatkan daya serap siswa terhadap materi pelajaran. Waktu, tingkat jenuh, tingkat kesulitan materi, dan kuantitas materi juga ikut mempengaruhi kemampuan siswa dalam menerima pelajaran. Dari ilustrasi di atas, kita dapat melihat bahwa banyak permasalahan yang bisa terjadi dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu perangkat pendukung pendidikan juga di kembangkan untuk menyiasati hal tersebut. Perangkat tersebut berkembang pesat baik dari jumlah maupun media yang digunakan sebagai alat. Perkembangan teknologi informasi pada era sekarang ini menyentuh hampir ke seluruh bidang , termasuk instansi pendidikan. Hal ini ditandai dengan penggunaan komputer sebagai salah satu media informasi. Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan, bahwa pokok permasalahan penelitian yang dilakukan adalah “Bagaimana merancang aplikasi interaktif sistem peredaran darah manusia” pada siswa SMA. Wawasan dan rencana pemecahan pada penelitian ini adalah dengan pertama kali melakukan observasi. Observasi yang dilakukan pada dasarnya adalah untuk memahami interaksi antara guru, murid serta kaitan nya dengan bahan dan perangkat pendukung pengajaran. Kaitan tersebut bisa diartikan sebagai hal yang mempengaruhi interaksi tersebut yang tentu pada akhirnya, akan berpengaruh pada proses pembelajaran. Banyak hal yang bisa menjadi permasalahan pada situasi tersebut, tetapi pada kesempatan ini kita hanya mengambil satu dari sekian banyak kunci tersebut, yaitu peralatan pendukung proses pembelajaran. Secara umum, papan tulis dan kapur merupakan media yang mendukung proses pembelajaran dengan menjadi “penerjemah” dari apa yang disampaikan guru secara lisan ke bentuk tulisan sehingga para murid dapat lebih memahami apa yang disampaikan guru, dengan mencatat apa yang ada di papan tulis. Secara konvensional, dua media di atas menjadi media paling dasar dalam proses belajar mengajar, namun seiring dengan perkembangan zaman semakin banyak media yang dapat digunakan, yang apabila dimanfaatkan dengan benar, dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses pembelajaran. Untuk mencapai hal ini, salah satu hal yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan media yang dapat meminimalisir waktu yang terbuang. Rangkuman kajian teoritik yang didapatkan yaitu perangkat pendukung MAKALAH TA • • • • • • • • • • • • • pengajaran apabila diterapkan dengan benar akan menolong siswa dalam melakukan proses belajar mengajar. Aplikasi ini dibangunkan dengan memperhatikan kuantitas materi dan waktu. Siswa dapat memahami materi yang diajarkan dan dalam waktu yang ditentukan. Harapan yang muncul dengan adanya aplikasi ini adalah: 1) Membantu guru dalam menyampaikan materi pembelajaran, dengan memberikan alternatif baru dalam menyampaikan materi tersebut. 2) Siswa dapat menerima materi belajar dengan mudah dan memahami materi tersebut. Pola pendidikan alternatif yang ditawarkan oleh perangkat pendukung pengajaran memungkinkan siswa untuk menerima pelajaran tidak hanya dari satu sumber. METODE Data Flow Diagram Data Flow Diagram (DFD) merupakan teknik grafik untuk mempresentasikan rancangan sistem. Berfungsi untuk menggambarkan proses aliran data yang terjadi pada sistem dari tingkat tertinggi sampai yang terendah. Gambar 1 context diagram DFD level Context pada gambar di atas menunjukkan secara umum desain “Aplikasi Interaktif Sistem Peredaran Darah Manusia”. Gambar 2 DFD level 0 Dengan melakukan breakdown terhadap context diagram maka didapat DFD level 0 seperti pada gambar di atas. DFD level 0 menjelaskan proses apa saja yang terlibat di dalam “Aplikasi Interaktif Sistem peredaran darah Manusia” Entity Relationship Diagram Gambar 3 CDM Conceptual data model menjelaskan hubungan antar entity dalam suatu dalam bentuk konsep MAKALAH TA • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • Gambar 4 PDM Physical data model memperlihatkan bagaimana bentuk interaksi yang terjadi antar entity dalam suatu sistem. Uji coba yang telah diterapkan terhadap aplikasi ini meliputi: Logika Program Ukuran keberhasilan Hasil Logika coding sesuai dengan apa yang diminta oleh user Sukses Desain Interface Ukuran keberhasilan Hasil Bisa dilihat dan dibaca dengan jelas oleh pengguna, baik guru maupun siswa. Sukses Pengguna mampu melihat aplikasi dalam waktu lama tanpa merasakan pedih di mata. sukses Penggunaan mudah memahami arti dari tombol dan symbol yang ada di aplikasi Sukses Aplikasi dapat berfungsi pada computer dengan kartu grafis dan monitor resolusi rendah Sukses Intel Pentium III Ram 128 HD 10 GB VGA 64 MB Resolusi 1024 x 768 Materi Pembelajaran Ukuran keberhasilan Hasil Isi relevan dengan yang ada pada buku cetak Sukses Tidak ada modifikasi dari teori dan fakta tentang system peredaran darah. Seluruh materi yang terkait harus memiliki sumber yang jelas. Sukses Tiap soal latihan memiliki satu jawaban yang benar dan dapat dikenali oleh aplikasi Sukses HASIL DAN PEMBAHASAN Dari hasil survey dan observasi yang telah dilakukan dapat dirancang sebuah aplikasi yang menunjang proses pendidikan sebagai sarana pendukung pengajaran. Aplikasi menampilkan materi yang ada dalam bentuk “form” baik itu materi maupun latihan, untuk siswa maupun guru. Form tersebut dapat dilihat dibawah ini: Form Pembuatan Soal MAKALAH TA • • • • • • • • • • Form Latihan Gambar 7 Form latihan SIMPULAN Beberapa Kesimpulan yang bisa diambil dari pembuatan aplikasi interaktif sistem peredaran darah adalah : 1) Telah dihasilkan Aplikasi Interaktif Sistem Peredaran Darah Manusia Untuk Siswa SMA. Setelah serangkaian uji coba, aplikasi ini dapat berjalan dengan baik tanpa mengurangi kuantitas dan kualitas informasi yang terkait dengan sistem peredaran darah pada manusia, seperti bagian tubuh yang berperan penting dalam sistem peredaran darah manusia, penyakit yang menjangkiti peredaran darah manusia, serta peredaran darah pada ibu hamil dan anak yang dikandung nya. 2) Telah dihasilkan sistem penilaian yang terintegrasi di dalam aplikasi interaktif sistem peredaran darah manusia untuk siswa SMA. Setiap kali siswa mengerjakan latihan yang tersedia, aplikasi akan langsung menilai dan nanti nya menampilkan hasil akhir dari sesi latihan siswa. DAFTAR RUJUKAN • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: CV Alfabeta. Arsyad, Azhar. 2010. Media Pembelajaran. Bandung: Rajawali Pers. Carin, A.A. 1993. Teaching Modern Science, Sixth Edition. New York: Macmillan Publishing Company. Carlo, Adrian. 2012. Rancang bangun Aplikasi Pembelajaran Bahasa Inggris Berbantuan Komputer Dengan Metode Accelerated Learning, Skripsi tidak diterbitkan, STIKOM: Surabaya Ena, Teda, Ouda. 2002. Membuat Media Pembelajaran Interaktif dengan Piranti Lunak Presentasi, (Online), (http://www.ialf.edu/kipbipa/papers/OudaTedaEna.doc, diakses tanggal 22 Juli 2009 ) Hamalik, Oemar. 2001. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara. Hariadi, bambang. 2002. Sumber Belajar On-Line. STIKOMP Jurnal 6(2): 223-236 Hariadi, bambang. 2003. Komputer Sebagai Media Pendidikan. STIKOMP Jurnal 7(1):89-94 Joesoef, Daoed. 1980. Kumpulan pidato Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Dr. Daoed Joesoef. Jakarta: DepDikBud. Maolani, Ilam. 2007. Media Pembelajaran. (Online), (http://ilam02.edublogs.org/2007/11/16/media-pembelajaran/, diakses tanggal 22 Juli 2009) Munadi, yudhi. 2008. Media Pembelajaran. Jakarta: Gaung Persada Press. Pusat Bahasa Departemen Pedidikan Nasional. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia (3rd ed). Cetakan Kedua. Jakarta: Balai Pustaka. Romeo. 2003. Buku materi kuliah STIKOM Testing dan Implementasi Sistem. Surabaya: STIKOM Surabaya. Suprayetkti. 2008. Penerapan Model Pembelajaran Interaktif Pada Mata Pelajaran IPA (Online), (http://www.teknologipendidikan.net/penerapan-model-pembelajaran-interaktif, diakses tanggal 22 Juli 2009) Yawah, Donni. 2009. Sistem Peredaran Darah. Institut Haiwan Kluang. Yusuf. 2005. Proses dan Hasil Belajar Biologi Melalui Pembelajaran Kooperatif (Online), (http://www.damandiri.or.id/detail.php?id=238, diakses tanggal 22 Juli 2009) Zulfikri. 2009. Kitab Kuning Pak Guru (Online), (http://pakguruonline.pendidikan.net/index.html, diakse tanggal 30 Juli 2009)