6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran 2.1.1

advertisement
Dicetak pada tanggal 2017-07-17
Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Media Pembelajaran
2.1.1 Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin, yakni “medius” yang secara
harfiahnya berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam Bahasa Arab media
adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan
(Arsyad, 2011:3). Sedangkan Bovee (1997) dalam Asyhar (2010:3) memaknai,
media sebagai sebuah alat mempunyai fungsi menyampaikan pesan.
Heinich dalam Arsyad (2002:4) mengemukakan istilah media sebagai
perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Apabila media
itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau
mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut sebagai media
pembelajaran. Dengan kata lain, media merupakan semua bentuk perantara yang
digunakan manusia untuk menyampaikan atau menyebari ide, gagasan, atau
pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju.
Sementara itu, menurut Danim (2010:6) media pembelajaran merupakan
seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau pendidik
dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau peserta didik. Oleh karena proses
pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem,
maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah
satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi
Dicetak pada tanggal 2017-07-17
Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a
7
dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa
berlangsung secara optimal.
Berdasarkan uraian di atas, media pembelajaran dapat dipahami sebagai
“segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber
secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana
penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif”. Dengan
demikian, tujuan pemanfaatan media dalam proses pembelajaran adalah untuk
mengefektifkan dan mengefisiensi proses pembelajaran itu sendiri (Munadi,
2008:7).
2.1.2 Manfaat Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan sarana yang dapat memberi rangsangan
bagi siswa untuk terjadinya proses belajar, sehingga dapat mempertinggi kualitas
belajar mengajar dan diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar siswa. Hal ini
sesuai dengan yang dijelaskan oleh Sudjana (2005:2), media pengajaran dapat
mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya
diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya.
Arsyad
(2011:24-25)
mengemukakan
ada
empat
fungsi
media
pembelajaran, yaitu : (1) fungsi atensi, menarik dan mengarahkan perhatian siswa
untuk berkosentrasi kepada isi pelajaran, (2) fungsi efektif, dapat dilihat dari
tingkat kenikmatan siswa ketika belajar atau membaca teks yang bergambar, (3)
fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang
mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian
Dicetak pada tanggal 2017-07-17
Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a
8
tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung
dalam gambar, serta (4) fungsi kompensitoris, membantu siswa yang lemah dan
lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks secara
verbal.
Dari penjelasan tersebut dapat dilihat bahwa media pembelajaran
berfungsi mempermudah siswa untuk menerima pelajaran, terutama mata
pelajaran yang bersifat abstrak, sehingga membutuhkan visualisasi dalam proses
pembelajaran di kelas. Mata pelajaran biologi memiliki banyak materi yang
bersifat abstrak, sehingga peran dari media dalam pembelajaran sangat penting
dalam pembelajaran biologi. Dengan media pembelajaran mempunyai peranan
yang sangat besar dalam penyampaian pesan dalam proses pembelajaran yang
diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2.1.3 Klasifikasi Media Pembelajaran
Menurut Asyhar (2010:61) media pembelajaran secara umum dibagi
menjadi empat jenis diantaranya sebagai berikut:
1.
Media visual
Media yang digunakan hanya mengandalkan indera penglihatan peserta
didik semata-mata, sehingga pengalaman belajar yang diterima peserta didik
sangat tergantung pada kemampuan penglihatannya seperti buku, jurnal, poster,
globe bumi, peta, foto dan alam.
2.
Media audio
Media audio adalah jenis media yang digunakan dalam proses
pembelajaran dengan hanya melibatkan indera pendengaran peserta
didik.
Dicetak pada tanggal 2017-07-17
Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a
9
Pengalaman belajar yang akan didapatkan adalah dengan mengandalkan
indera kemampuan pendengarannya seperti radio, Compact disc.
3.
Media audio visual
Media audio visual adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam
satu proses atau kegiatan. Pesan dan informasi yang dapat disalurkan melalui
media ini dapat berupa pesan verbal dan nonverbal yang mengandalkan baik
penglihatan maupun pendengaran. Misalnya film, video dan juga televisi.
4.
Multimedia
Multimedia merupakan media yang melibatkan lebih dari satu jenis media
untuk merangsang semua indera dalam satu kegiatan pembelajaran. Multimedia
lebih ditekankan pada penggunaan berbagai media berbasis TIK dan komputer.
Misalnya power point.
2.2 Multimedia Pembelajaran
Multimedia sering diartikan sebagai gabungan dari banyak media atau
setidak-tidaknya terdiri lebih dari satu media. Multimedia dapat diartikan sebagai
komputer yang dilengkapi dengan CD-player, sound card dan speaker. Selain itu
multimedia dapat diartikan sebagai perpaduan dari berbagai media yang terdiri
dari teks, grafis, gambar, suara dan video untuk menyampaikan pesan kepada
publik (Warsita, 2008:153). Dalam dunia pendidikan multimedia dijadikan
sebagai media pembelajaran yang salah satu tujuannya adalah dapat menjadikan
siswa lebih semangat dalam belajar, dikarenakan adanya penampilan-penampilan
materi yang dibuat dalam video, animasi, suara maupun teks berjalan. Bagi para
pengguna komputer, pembelajaran berbasis multimedia ini dapat dilakukan
Dicetak pada tanggal 2017-07-17
Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a
10
melalui LCD proyektor yang dihubungkan dengan leptop, sehingga media
pembelajaran yang telah disiapkan bisa ditampilkan secara besar (Munadi, 2008:
150).
Pembelajaran merupakan proses terjadinya interaksi antara peserta didik
dengan sumber belajar, namun proses pembelajaran yang berlangsung
kenyataannya sebagian besar masih berpusat pada pengajar, dimana proses
pembelajaran yang berkualitas idealnya adalah pembelajaran yang dapat
membantu dan memfasilitasi pembelajar untuk mengembangkan potensi dirinya
secara optimal, serta mampu mencapai tujuan yang ditetapkan secara efektif,
dengan
berorientasi
Pembelajaran
pada
diartikan
minat,
sebagai
kebutuhan,
proses
dan
penciptaan
kemampuan
lingkungan
pelajar.
yang
memungkinkan terjadinya proses belajar. Jadi dalam pembelajaran yang utama
adalah bagaimana siswa belajar.
Dari uraian diatas, apabila kedua konsep tersebut kita gabungkan maka
multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang
digunakan dalam proses pembelajaran, dengan kata lain untuk menyalurkan pesan
(pengetahuan, keterampilan dan sikap) serta dapat merangsang pikiran, perasaan
dan kemauan yang belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi,
bertujuan dan terkendali (Ariani, 2010:25-26).
2.3 Macromedia Director MX
Menurut Mulyanta dan Leong (2009:8), Macromedia Director MX
merupakan software authoring yang memposisikan diri sebagai software aplikasi
multimedia untuk membuat aplikasi-aplikasi media yang powerfull dan interaktif.
Dicetak pada tanggal 2017-07-17
Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a
11
Macromedia Director MX merupakan software yang tepat untuk membuat
berbagai bentuk sajian visual yang dapat menginterpretasikan berbagai media,
seperti video, animasi, gambar dan suara. Sehingga program ini cukup handal
dalam pembuatan berbagai macam aplikasi tutorial yang interaktif dan menarik.
Dengan Macromedia Director MX, dapat membuat program pembelajaran
multimedia interaktif untuk pendidikan, presentasi baik komersial maupun non
komersial serta, laporan ilmiah.
Macromedia Director MX mempunyai fasilitas yang lengkap, penggunaannya pun
mudah, antara lain:
1. Mengimport file, gambar, suara, dan movie.
2. Membuat menu pilihan dan animasi sedehana.
3. Membuat lompatan dari tampilan satu ke tampilan lain.
4. Membuat kuis dan game.
5. Membuat respon dan menampilkan hasil evaluasi.
Director adalah software keluaran Macromedia yang biasa digunakan untuk
pembuatan:
a. CD interaktif, profil perusahaan, souvenir, edukasi atau pembelajaran.
b. Informasi seperti di hotel dan tempat wisata.
c. Game, 2 dimensi atau puzzle seperti CD interaktif anak cerdas
d. Presentasi, seminar atau event.
Dicetak pada tanggal 2017-07-17
Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a
12
Director adalah sutradara dalam pembuatan proyek multimedia. Director
dapat mengikutsertakan dan mengimport pemain-pemain yang berbeda karakter
untuk program multimedia. Macromedia Director MX mampu menerima data
dari media flash, ukuran media yang dihasilkan dari Macromedia Director MX ini
lebih besar dibandingkan media lain.
A. Area kerja Macromedia Director MX
Program ini juga didukung beberapa software animasi, grafis, dan sound
(suara) yang biasa dikombinasikan menjadi suatu tampilan multimedia yang
berkualitas. Software-software tersebut antara lain: Macromedia Flash MX, Quick
Time, Adobe Photoshop, Corel Draw, Cool Edit dan sebagainya.
Gambar 2.3 Tampilan Area Kerja Macromedia Director MX (Mulyanta, 2009: 74)
B. Menu
Berisi kumpulan instruksi atau perintah-perintah yang digunakan. Terdiri
dari menu File, Edit, View, Insert, Modify, Text, Control, Window, Help.
Dicetak pada tanggal 2017-07-17
Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a
13
Tampilan kerja atau User Interface Macromedia Director MX menggunakan
istilah sebagai berikut:
1. Stage: Tampilan untuk menunjukan hasil tata letak objek pada waktu
(frame) tertentu.
2. Cast Member : Untuk menampung objek apa saja yang siap dan bisa
ditampilkan.
3.
Panel Property Inspector: Untuk mengatur sifat yang ada pada objek.
4. Score: Untuk mengatur urutan objek yang akan tampil agar sesuai cerita.
5. Sprite Channel : Untuk mengatur layer atau urutan penempatan objek
seperti pada photoshop.
C. Toolbox
Toolbox berisi tool-tool atau alat yang digunakan untuk membuat,
menggambar, memilih, menulis, memanipulasi objek atau isi yang terdapat dalam
stage (layer) dan timeline. Alat-alat yang terdapat dalam toolbox adalah :
Arrow tool
: Memilih dan memindahkan objek.
Line tool
: Membuat garis.
Pen tool
: Menggambar garis-garis lurus maupun garis kurva.
Oval tool
: Membuat lingkaran.
Brush tool
: Berfungsi sebagai kuas untuk mengecat mewarnai suatu objek.
Eraser tool
: Menghapus area yang tidak diinginkan dari suatu objek.
Text tool
: Menulis teks.
Rectangle tool: Membuat persegi maupun persegi panjang.
Dicetak pada tanggal 2017-07-17
Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a
14
2.4 Hasil Penelitian Relevan
Setelah melakukan tinjauan pustaka ada beberapa penelitian yang terkait
dengan tema yang akan penulis teliti. Adapun penelitian-penelitian yang relevan
dengan judul pengembangan yang akan ditulis oleh penulis diantaranya adalah:
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Silvia (2012), dengan judul “Desain
Media Pembelajaran Materi Garis singgung Lingkaran dengan menggunakan
Program Macromedia Director MX dan Aplikasinya di kelas VII SMP N 14 Kota
Jambi” menyatakan bahwa media pembelajaran menggunakan Macromedia
Director MX ini layak digunakan sebagai media pembelajaran matematika.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahmayeny (2012), dengan judul
“Desain Media Pembelajaran Fisika Interaktif dengan Macromedia Director MX
Untuk Siswa SMP Pada Materi Zat dan Wujudnya” menyatakan bahwa media
pembelajaran menggunakan Macromedia Director MX ini layak digunakan
sebagai media pembelajaran fisika materi zat dan wujudnya.
2.5 Tinjauan Materi
2.5.1 Konsep dasar bioteknologi
Bioteknologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang
pemanfaatan mahluk hidup baik
secara utuh maupun sebagian untuk
menghasilkan suatu produk secara industri yang digunakan untuk kepentingan
manusia. Bioteknologi sering dianggap semata-mata hanya berkaitan dengan
teknik rekayasa genetika. Anggapan ini tidak benar karena sebenarnya
bioteknologi merupakan teknologi yang berakar pada proses fermentasi dengan
Dicetak pada tanggal 2017-07-17
Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a
15
memanfaaatkan kemampuan mikroorganisme dalam suatu lingkungan yang
dikendalikan agar menghasilkan berbagai jenis produk dan jasa, bahkan dalam
skala industri. Bioteknologi juga bukan suatu disiplin ilmu tersendiri, melainkan
bidang kajian antar disiplin ilmu, yaitu mikrobiologi, biokimia, biologi molekuler,
teknik kimia dan lain-lain (Deden, 2013:1).
2.5.2 Pembagian Bioteknologi
1) Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional merupakan praktik bioteknologi yang
dilakukan dengan cara dan peralatan yang sederhana, tanpa melakukan
rekayasa genetika. Ciri khas pada bioteknologi ini, yaitu adanya penggunaan
mahluk hidup secara langsung dan belum mengetahui adanya penggunaan
enzim. Aplikasi bioteknologi tradisional mencakup pada kehidupan manusia,
seperti aspek pangan, pertanian, peternakan, hingga kesehatan dan
pengobatan. Bioteknologi konvensional banyak dalam pengolahan bahan
makanan seperti keju, kecap, tempe tape dan lain-lain. Pembuatan makanan
ini dengan melalui proses yang disebut dengan fermentasi (Deden, 2013:2).
2) Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern merupakan praktik bioteknologi yang dilakukan
dengan cara dan peralatan yang lebih modern. Bioteknologi modern
mengembangkan biomolekuler dan pengendalian proses dengan menerapkan
rekayasa genetika. Rekayasa genetika merupakan teknologi molekuler untuk
mengubah komposisi genetik suatu organisme. Hal ini dapat dilakukan
Dicetak pada tanggal 2017-07-17
Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a
16
dengan memindahkan gen dari satu organisme ke organisme lain. Melalui
teknik tersebut manusia dapat mengontrol produk yang dihasilkan sesuai
dengan keinginannya (Henny, 2012:198). Beberapa komponen yang terlibat
dalam rekayasa genetika, yaitu: plasmid dan enzim. Plasmid merupakan
molekul DNA rangkap berbentuk cincin yang khusus terdapat pada bakteri.
Dalam kegiatan genetika plasmid berfungsi sebagai vektor/perantara yang
digunakan untuk mentransfer dan memperbanyak gen-gen asing. Enzim yang
terlibat dalam proses rekayasa genetika yaitu enzim restriksi endonuklease
yang berfungsi untuk memotong rantai DNA sehingga dikenal sebagai
gunting biologi dan enzim ligase yang berfungsi merekatkan fragmenfragmen DNA (Arif, 2010:178).
Gambar 2.4 Struktur DNA (Arif, 2010 :177)
Rekayasa genetika merupakan suatu cara memanipulasikan gen untuk
menghasilkan makhluk hidup baru dengan sifat yang diinginkan. Rekayasa
genetika disebut juga pencangkokan gen atau rekombinasi DNA. Dalam
rekayasa genetika digunakan DNA untuk menggabungkan sifat makhluk
hidup. Hal itu karena DNA dari setiap makhluk hidup mempunyai struktur
yang sama, sehingga dapat direkomendasikan. Selanjutnya DNA tersebut
akan mengatur sifat-sifat makhluk hidup secara turun-temurun (Arif, 2010
:180).
Dicetak pada tanggal 2017-07-17
Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a
17
a) Kultur jaringan
kultur jaringan merupakan usaha perbanyakan tanaman secara
vegetatif buatan dengan memanfaatkan sifat totipotensi pada jaringan.
Kultur jaringan dilakukan dengan cara menumbuhkan sebagian
jaringan tanaman pada media tumbuh buatan sehingga tumbuh
menjadi tanaman sempurna dengan sifat dan kualitas sama persis
indukan (Arif, 2010:181).
Gambar 2.5 Kultur Jaringan (Arif, 2010 : 181 )
b) Teknologi DNA rekombinan
Teknologi DNA rekombinan adalah suatu metode untuk
merekayasa genetik dengan cara menyisipkan gen yang dikehendaki
ke dalam suatu organisme (Anonim, 2012:1). Proses DNA
rekombinan melalui 3 tahapan, yaitu:
1. Mengisolasi DNA
2. Memotong dan menyambung DNA (transplantasi gen/DNA)
3. Memasukkan DNA ke dalam sel hidup
Dicetak pada tanggal 2017-07-17
Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a
18
Gambar 2.6 Proses pencangkokan gen (Faidah dkk, 2009 : 152)
c) Kloning
Kloning adalah suatu metode untuk menghasilkan keturunan
yang dikehendaki sama persis dengan sel induk. Teknik reproduksi ini
menjadi terkenal sejak tahun 1996 atas keberhasilan Dr. Ian Welmut,
seorang ilmuwan Scotlandia sukses melakukan kloning pada domba
yang dikenal dengan domba dolly. Kloning pada hewan dapat juga
dilakukan dengan cara transplantasi gen dan transplantasi nukleus.
Transplantasi gen adalah pemindahan gen-gen dari suatu organisme
ke organisme lain dengan cara sengatan listrik ataupun tembakan
logan yang disisipi oleh gen-gen tertentu. Adapun transplantasi
nukleus adalah pemindahan nucleus dari suatu sel ke sel lain yang
menghasilkan embrio, termasuk sel-sel induk gamet, yaitu sel-sel
pembentuk sel telur dan sperma (Henny, 2012:209).
Dicetak pada tanggal 2017-07-17
Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a
19
Gambar 2.7 Proses kloning pada domba Dolly (Kistinah dan Lestari, 2009 : 175)
d) Polymerase Chains Reaktion (PCR)
Polymerase chains reaction merupakan metode yang sangat
sensitif untuk mendeteksi dan menganalisis sekuen asam nukleat.
Teknik ini dirintis oleh Kary Mullis pada tahun 1983. Penerapan PCR
banyak dilakukan di bidang biokima dan biologi molekuler karena
relatif murah dan hanya memerlukan jumlah sampel yang kecil
(Deden, 2013:53).
Polymerase Chains Reaktion dapat digunakan untuk :
1. Amplifikasi urutan nukleotida.
2. Menentukan kondisi urutan nukleotida suatu DNA yang
mengalami mutasi.
3. Bidang kedokteran forensik.
4. Melacak asal-usul seseorang dengan membandingkan “finger
print”.
Dicetak pada tanggal 2017-07-17
Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a
20
Gambar 2.8 Finger print (Anonim, 2009
http://news.bbcimg.co.uk/media/images/63146000/jpg/_63146121_fingerprint_types.jpg )
e)
Fusi sel
Menurut Anonim (2012:1), Fusi sel merupakan peleburan dua
sel baik dari satu spesies yang sama maupun berbeda berbeda supaya
terbentuk sel bastar atau hibridoma. Fusi sel diawali oleh peleburan
membran
dua
sel
serta
diikuti
oleh
peleburan
sitoplasma
(plasmogami) dan peleburan inti sel (kariogami). Manfaat fusi sel,
antara
lain
untuk
pemetaan
kromosom,
membuat
antibodi
monoklonal, dan membentuk spesies baru. Antibodi monoklonal
adalah antibodi yang diperoleh dari suatu sumber tunggal. Manfaat
antibodi monoklonal, antara lain:
a. Untuk mendeteksi kandungan hormon korionik gonadotropin dalam
urin wanita hamil.
b. Mengikat racun dan menonaktifkannya.
c.
Mencegah penolakan tubuh terhadap hasil transplantasi jaringan lain.
Dicetak pada tanggal 2017-07-17
Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a
21
Gambar 2.9 Proses pembuatan antibodi monoklonal (Kistinah dan Lestari , 2009:
168)
f) Bayi Tabung
Teknik fertilisasi bayi tabung dilakukan secara invitro, yaitu
suatu proses pembuahan yang secara sengaja dilakukan di luar tubuh
manusia. Teknik ini prosesnya hampir sama dengan fertilisasi secara
eksternal. Pada mulanya sel-sel telur yang mutunya baik dari ibu
diseleksi, demikian juga sperma dari ayah. Kemudian dipertemukan
dalam cawan petri yang sudah diberi nutrien yang keadaan
lingkungannya disesuaikan dalam rahim, kemudian sperma akan
membuahi sel telur dan terbentuk zigot. Setelah berumur 2-5 hari
embrio ditanam di dalam rahim kemudian tumbuh dan akan lahir.
Teknik ini sudah dilakukan dan berhasil di Rumah Sakit Umum Pusat
Dicetak pada tanggal 2017-07-17
Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a
22
Dr. Sardjito Yogyakarta dengan mengembangkan bayi tabung kembar
tiga, yaitu satu laki-laki dan dua perempuan yang lahir dengan bedah
caesar pada tanggal 10 Februari 1998 (Kistinah dan Lestari, 2009:
282).
Aplikasi bioteknologi pada salingtemas
A. Bioteknologi pada bidang pangan
Pemanfaatan PST (protein sel tunggal) dilakukan untuk memenuhi
kebutuhan pangan. protein sel tunggal merupakan jenis bahan makanan
berkadar protein tinggi. contohnya mikoprotein dari Fusarium, Chlorella
dan Spirulina.Beberapa bioteknologi modern pada bidang pangan
menghasilkan tanaman yang unggul serta tanaman transgenik (Kistinah
dan Lestari, 2009:264).
1. Buah tomat hasil manipulasi genetik sehingga tahan lama, tidak
cepat matang serta membusuk.
2. Kentang yang telah mengalami mutasi genetik sehingga kadar pati
kentang meningkat 20% dari kentang biasa.
3. Buah semangka tanpa biji hasil manipulasi genetik.
B. Bioteknologi pada bidang sandang
Bioteknologi pada bidang sandang ditujukan untuk meningkatkan
mutu serat kapas. Melalui teknik DNA rekombinan, tanaman kapas
mampu menghasilkan serat kapas berwarna dan bersifat lebih kuat (Arif,
2010: 184).
Dicetak pada tanggal 2017-07-17
Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a
23
Gambar 2.10 Kapas hasil rekayasa genetika (Arif, 2010 :184)
C. Bioteknologi pada bidang lingkungan
Bioteknologi pada bidang lingkungan ditujukan untuk mengatasi
masalah limbah. menggunakan mikrob untuk membersihkan lingkungan
dari bahan polutan dikenal dengan istilah bioremediasi. contohnya,
penggunaan bakteri transgenik Pseudomonas putida untuk mendegradasi
limbah tumpahan minyak (Arif, 2010:184).
Gambar 2.11 Skema proses pengolahan air limbah ( Faidah dkk, 2009 :167 )
Dicetak pada tanggal 2017-07-17
Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a
24
D. Bioteknologi pada bidang pertanian
Bioteknologi pada bidang pertanian menghasilkan tanaman yang
memiliki sifat-sifat unggul tanaman yang tahan hama, penyakit dan
perubahan lingkungan (Arif, 2010:185).
1. Tanaman kedelai Tengger dan kedelai hijau Camar yang berumur
pendek dengan produktivitas tinggi, diperoleh dari radiasi seleksi
biji-biji kedelai.
2. Tanaman jagung dan kapas yang resisten terhadap serangan
penyakit gen tertentu (setelah gennya dimanipulasi).
Gambar 2.12 Skema rekayasa genetika untuk membuat tumbuhan tahan virus TMV
(Arif,2010 : 185)
E. Bioteknologi pada bidang pertambangan
Bioteknologi pada bidang pertambangan menghasilkan bijih logam.
Thichacillus ferrooxidan berperan memisahkan logam dari bijihnya atau
kotoran
sehingga
didapat
logam
berkualitas
tinggi.
Thichacillus
ferrooxidans juga menghasilkan asam sulfat dan besi (Kistinah dan
Lestari, 2009: 276).
Dicetak pada tanggal 2017-07-17
Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a
25
F. Bioteknologi pada bidang perternakan
Bioteknologi pada
bidang
peternakan
dapat
ditandai dengan
dihasilkannya hewan trasgenik melalui teknologi kloning dan bayi tabung,
menghasilkan hormon untuk pertumbuhan hewan dan hormon peningkatan
produksi susu pada hewan ternak (Arif, 2010: 185).
Gambar 2.13 Domba dolly hasil kloning (Faidah dkk, 2009: 168)
G. Bioteknologi pada bidang medis
Menurut Arif (2010:186) bioteknologi pada bidang medis meghasilkan
beberapa produk yaitu:
1. Antibiotik.
2. Antibiotik merupakan senyawa yang dihasilkan bakteri atau jamur
yang bersifat menghambat pertumbuhan mikroba lainnya. Beberapa
contoh antibiotik adalah penisilin, griseofulvin, basitrosin dan
tetrasiklin.
3. Vaksin
Vaksin merupakan bibit penyakit yang telah dilemahkan dan tidak
berbahaya yang berguna untuk mencegah penyakit infeksi. Melaui
Dicetak pada tanggal 2017-07-17
Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a
26
teknik rekayasa genetika para ilmuwan telah berhasil meningkatkan
efektivitas vaksin.
4. Hormon
Insulin merupakan salah satu hormon yang diperlukan tubuh manusia.
Kekurangan hormon insulin dapat memicu terjadinya penyakit kencing
manis (diabetes). Kebutuhan terhadap hormon insulin akan meningkat
seiring bertambahnya penderita penyakir diabetes. Melalui teknik DNA
rekombinan hormon insulin dapat diproduksi dalam skala besar.
Gambar 2.14 Proses pembuatan insulin pada manusia (Kistinah dan Lestari, 2009: 278 )
5. Diagnosis dan penyembuhan penyakit
Teknologi DNA rekombinan telah digunakan oleh para
ilmuwan untuk mengobati beberapa penyakit genetika. Salah satu teknik
yang biasa digunakan yaitu PCR selain teknik PCR implementasi
bioteknologi modern untuk mendiagnosisi penyakit dengan antibodi
monoklonal, antibodi ini juga dapat digunakan menguji kehamilan.
Dicetak pada tanggal 2017-07-17
Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a
27
2.4.3 Produk-produk bioteknologi
Menurut Anonim (2012: 1) beberapa hasil dari bioteknologi konvensional
yaitu:
Tabel 2.1 Produk-produk bioteknologi konvensional
Mikroorganisme
Bakteri
Lactobacillus bulgaricus
Lactobacillus subtilis
Produk
Penicillium requorti
Penicillium camemberti
Propiobacterium
Streptococcus thermophilus
Lactobacillus
Leuconostoc cremoris
Acetobacter xylinum
Acetobacter aceti
Streptomyces griceus
Bacillus thuringiensis
Assbya gossipii
Propionibacterium
Pseudomonas (jamur)
Jamur / Fungi
Aspergillus wentii
Sacharomyces cereviceae
Sacharomyces sake
Rhizopus oryzae
Penicillium notatum
Penicillium chrysogenum
Aspergillus niger
Aspergillus niger
Aspergillus oryzae
Bacillus subtilis (bakteri)
Aspergillus oryzae
Bacillus subtilis (bakteri)
Aspergillus niger
Rhizopus spp
Corynebacterium glutamicum (bakteri)
Fusarium
Menghasilkan aroma khas keju dan menambah
keasaman
Chlorella (alga hijau)
Spirullina (alga biru)
Single cell protein (SCP)
Yoghurt
Keju
Mentega
Nata de cocco
Cuka/asam asetat
Streptomycin
Pestisida alami/biologi
Vitamin B1
Vtamin B12
Kecap
Tape
Sake
Tempe
Antibiotik penisilin
Asam sitrat
Enzim amylase
Enzim protease
Ezim lipase
Lisin (asam amino), asam glutamat bahan MSG
Mikoprotein (protein dari fungi)
Dicetak pada tanggal 2017-07-17
Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a
28
Menurut Kistinah dan Lestari (2009: 279) produk hasil bioteknologi
modern dalam berbagai bidang yaitu:
 Bidang kedokteran
a. Pembuatan antibodi monoclonal.
b. Pembuatan vaksin.
c. Pembuatan antibiotika.
d. pembuatan hormon.
 Bidang pertanian
a. Pembuatan tumbuhan yang mampu mengikat nitrogen.
b. Pembuatan tumbuhan tahan hama.
 Bidang peternakan
a. Hormon pertumbuhan untuk hewan ternak.
b. Hormon peningkatan produksi susu hewan ternak.
 Bidang bahan bakar masa depan
Saat ini telah ditemukan dua jenis bahan bakar yang diproduksi dari
fermentasi limbah, yaitu gasbio (metana) dan gasohol (alkohol).
 Pengolahan limbah
Dengan bioteknologi modern penanganan sampah dapat
dilakukan dengan berbagai cara, misalnya pirolisis dengan cara ini
sampah dapat di ubah menjadi arang, gas (missal:metana) dan bahan
anorganik. Bahan-bahan tersebut dapat di manfaatkan kembali sebagai
bahan bakar. Kelebihan bahan bakar hasil pirolisis adalah rendahnya
Dicetak pada tanggal 2017-07-17
Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a
29
kandungan sulfur sehingga menguranggi tingkat pencemaran.
Bioteknologi dapat diterapkan dalam pengolahan limbah, misalnya
menguraikan minyak, air limbah, dan plastik. Cara lain dalam
mengatasi polusi minyak, yaitu dengan menggunakan pengemulsi yang
menyebabkan minyak bercampur air sehingga dapat dipecah oleh
mikroba.
2.4.4 Dampak pemanfaatan bioteknologi bagi masyarakat.
A. Dampak positif
1. Meningkatkan produksi sandang dan pangan.
2. Meningkatkan kesehatan.
3. Meningkatkan dalam cara pengolahan limbah.
4. Meningkatkan penyediaan bahan bakar alternatif.
B. Dampak Negatif
Menurut Henny (2012: 215) kerugian penggunaan bioteknologi bagi
masyarakat adalah sebagai berikut.
1. Penggunaan bakteri Escherichia colli yang mengandung DNA
rekombinan secara besar-besaran kemungkinan dapat menimbulkan
jenis penyakit baru.
2. Penyalahgunaan teknik rekayasa genetika oleh orang yang tidak
bertanggung jawab dapat menimbulkan bahaya bagi manusia dan
lingkungan, misalnya diciptakannya senjata biologis dan jenis mahluk
brau melalui rekayasa genetika.
Dicetak pada tanggal 2017-07-17
Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a
30
3. Produk olahan mikroorganisme yang mampu menghasilkan protein sel
tinggi (PST) belum dapat dikosumsi oleh manusia dengan alas an
manusia tidak memiliki enzim pencernaan protein tersebut dan proses
pengolahannya yang aseptik.
4. Ditemukannya strain baru bakteri pengolahan limbah, terutama bakteri
pemakan senyawa hidrokarbon, dapat menimbulkan masalah baru.
Apabila berada di alam dalam kondisi bebas, bakteri ini dapat
mengakibatkan habisnya minyak mentah yang terdapat dalam tanah.
5. Bakteri pemakan plastik yang apabila lepas dan tidak terkendali
berkeliaran di alam, akan berakibat merugikan karena memakan
plastic yang ditanam di dalam tanah, misalnya pipa PVC untuk
saluran air. Selain itu alat-alat dari plastik akan hancur dimakan oleh
bakteri tersebut.
6.
Munculnya “mahluk hidup” aneh yang merupakan hasil kemajuan
teknologi kloning. Makin maju teknologi kloning, orang akan
membuat “mahluk aneh” seperti yang ada dalam pikirannya.
Pemanfaatan kloning pada manusia akan mengakibatkan lembaga
penyelenggara pernikahan tidak berfungsi lagi karena manusia dapat
mengkloning dirinya sendiri.
Dicetak pada tanggal 2017-07-17
Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a
31
7. Tidak semua terapi genetik dengan teknik hibridoma berhasil karena
belum tentu semua tubuh yang sudah sakit dapatmelawan virus yang
ada dalam tubuhnya untuk membantu menyerang virus tersebut.
Download