Dicetak pada tanggal 2017-07-17 Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran 2.1.1 Pengertian Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin, yakni “medius” yang secara harfiahnya berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam Bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan (Arsyad, 2011:3). Sedangkan Bovee (1997) dalam Asyhar (2010:3) memaknai, media sebagai sebuah alat mempunyai fungsi menyampaikan pesan. Heinich dalam Arsyad (2002:4) mengemukakan istilah media sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima. Apabila media itu membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud-maksud pengajaran maka media itu disebut sebagai media pembelajaran. Dengan kata lain, media merupakan semua bentuk perantara yang digunakan manusia untuk menyampaikan atau menyebari ide, gagasan, atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju. Sementara itu, menurut Danim (2010:6) media pembelajaran merupakan seperangkat alat bantu atau pelengkap yang digunakan oleh guru atau pendidik dalam rangka berkomunikasi dengan siswa atau peserta didik. Oleh karena proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media, komunikasi tidak akan terjadi Dicetak pada tanggal 2017-07-17 Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a 7 dan proses pembelajaran sebagai proses komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Berdasarkan uraian di atas, media pembelajaran dapat dipahami sebagai “segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta lingkungan belajar yang kondusif dimana penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif”. Dengan demikian, tujuan pemanfaatan media dalam proses pembelajaran adalah untuk mengefektifkan dan mengefisiensi proses pembelajaran itu sendiri (Munadi, 2008:7). 2.1.2 Manfaat Media Pembelajaran Media pembelajaran merupakan sarana yang dapat memberi rangsangan bagi siswa untuk terjadinya proses belajar, sehingga dapat mempertinggi kualitas belajar mengajar dan diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar siswa. Hal ini sesuai dengan yang dijelaskan oleh Sudjana (2005:2), media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Arsyad (2011:24-25) mengemukakan ada empat fungsi media pembelajaran, yaitu : (1) fungsi atensi, menarik dan mengarahkan perhatian siswa untuk berkosentrasi kepada isi pelajaran, (2) fungsi efektif, dapat dilihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar atau membaca teks yang bergambar, (3) fungsi kognitif media visual terlihat dari temuan-temuan penelitian yang mengungkapkan bahwa lambang visual atau gambar memperlancar pencapaian Dicetak pada tanggal 2017-07-17 Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a 8 tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar, serta (4) fungsi kompensitoris, membantu siswa yang lemah dan lambat menerima dan memahami isi pelajaran yang disajikan dengan teks secara verbal. Dari penjelasan tersebut dapat dilihat bahwa media pembelajaran berfungsi mempermudah siswa untuk menerima pelajaran, terutama mata pelajaran yang bersifat abstrak, sehingga membutuhkan visualisasi dalam proses pembelajaran di kelas. Mata pelajaran biologi memiliki banyak materi yang bersifat abstrak, sehingga peran dari media dalam pembelajaran sangat penting dalam pembelajaran biologi. Dengan media pembelajaran mempunyai peranan yang sangat besar dalam penyampaian pesan dalam proses pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 2.1.3 Klasifikasi Media Pembelajaran Menurut Asyhar (2010:61) media pembelajaran secara umum dibagi menjadi empat jenis diantaranya sebagai berikut: 1. Media visual Media yang digunakan hanya mengandalkan indera penglihatan peserta didik semata-mata, sehingga pengalaman belajar yang diterima peserta didik sangat tergantung pada kemampuan penglihatannya seperti buku, jurnal, poster, globe bumi, peta, foto dan alam. 2. Media audio Media audio adalah jenis media yang digunakan dalam proses pembelajaran dengan hanya melibatkan indera pendengaran peserta didik. Dicetak pada tanggal 2017-07-17 Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a 9 Pengalaman belajar yang akan didapatkan adalah dengan mengandalkan indera kemampuan pendengarannya seperti radio, Compact disc. 3. Media audio visual Media audio visual adalah jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan melibatkan pendengaran dan penglihatan sekaligus dalam satu proses atau kegiatan. Pesan dan informasi yang dapat disalurkan melalui media ini dapat berupa pesan verbal dan nonverbal yang mengandalkan baik penglihatan maupun pendengaran. Misalnya film, video dan juga televisi. 4. Multimedia Multimedia merupakan media yang melibatkan lebih dari satu jenis media untuk merangsang semua indera dalam satu kegiatan pembelajaran. Multimedia lebih ditekankan pada penggunaan berbagai media berbasis TIK dan komputer. Misalnya power point. 2.2 Multimedia Pembelajaran Multimedia sering diartikan sebagai gabungan dari banyak media atau setidak-tidaknya terdiri lebih dari satu media. Multimedia dapat diartikan sebagai komputer yang dilengkapi dengan CD-player, sound card dan speaker. Selain itu multimedia dapat diartikan sebagai perpaduan dari berbagai media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, suara dan video untuk menyampaikan pesan kepada publik (Warsita, 2008:153). Dalam dunia pendidikan multimedia dijadikan sebagai media pembelajaran yang salah satu tujuannya adalah dapat menjadikan siswa lebih semangat dalam belajar, dikarenakan adanya penampilan-penampilan materi yang dibuat dalam video, animasi, suara maupun teks berjalan. Bagi para pengguna komputer, pembelajaran berbasis multimedia ini dapat dilakukan Dicetak pada tanggal 2017-07-17 Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a 10 melalui LCD proyektor yang dihubungkan dengan leptop, sehingga media pembelajaran yang telah disiapkan bisa ditampilkan secara besar (Munadi, 2008: 150). Pembelajaran merupakan proses terjadinya interaksi antara peserta didik dengan sumber belajar, namun proses pembelajaran yang berlangsung kenyataannya sebagian besar masih berpusat pada pengajar, dimana proses pembelajaran yang berkualitas idealnya adalah pembelajaran yang dapat membantu dan memfasilitasi pembelajar untuk mengembangkan potensi dirinya secara optimal, serta mampu mencapai tujuan yang ditetapkan secara efektif, dengan berorientasi Pembelajaran pada diartikan minat, sebagai kebutuhan, proses dan penciptaan kemampuan lingkungan pelajar. yang memungkinkan terjadinya proses belajar. Jadi dalam pembelajaran yang utama adalah bagaimana siswa belajar. Dari uraian diatas, apabila kedua konsep tersebut kita gabungkan maka multimedia pembelajaran dapat diartikan sebagai aplikasi multimedia yang digunakan dalam proses pembelajaran, dengan kata lain untuk menyalurkan pesan (pengetahuan, keterampilan dan sikap) serta dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemauan yang belajar sehingga secara sengaja proses belajar terjadi, bertujuan dan terkendali (Ariani, 2010:25-26). 2.3 Macromedia Director MX Menurut Mulyanta dan Leong (2009:8), Macromedia Director MX merupakan software authoring yang memposisikan diri sebagai software aplikasi multimedia untuk membuat aplikasi-aplikasi media yang powerfull dan interaktif. Dicetak pada tanggal 2017-07-17 Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a 11 Macromedia Director MX merupakan software yang tepat untuk membuat berbagai bentuk sajian visual yang dapat menginterpretasikan berbagai media, seperti video, animasi, gambar dan suara. Sehingga program ini cukup handal dalam pembuatan berbagai macam aplikasi tutorial yang interaktif dan menarik. Dengan Macromedia Director MX, dapat membuat program pembelajaran multimedia interaktif untuk pendidikan, presentasi baik komersial maupun non komersial serta, laporan ilmiah. Macromedia Director MX mempunyai fasilitas yang lengkap, penggunaannya pun mudah, antara lain: 1. Mengimport file, gambar, suara, dan movie. 2. Membuat menu pilihan dan animasi sedehana. 3. Membuat lompatan dari tampilan satu ke tampilan lain. 4. Membuat kuis dan game. 5. Membuat respon dan menampilkan hasil evaluasi. Director adalah software keluaran Macromedia yang biasa digunakan untuk pembuatan: a. CD interaktif, profil perusahaan, souvenir, edukasi atau pembelajaran. b. Informasi seperti di hotel dan tempat wisata. c. Game, 2 dimensi atau puzzle seperti CD interaktif anak cerdas d. Presentasi, seminar atau event. Dicetak pada tanggal 2017-07-17 Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a 12 Director adalah sutradara dalam pembuatan proyek multimedia. Director dapat mengikutsertakan dan mengimport pemain-pemain yang berbeda karakter untuk program multimedia. Macromedia Director MX mampu menerima data dari media flash, ukuran media yang dihasilkan dari Macromedia Director MX ini lebih besar dibandingkan media lain. A. Area kerja Macromedia Director MX Program ini juga didukung beberapa software animasi, grafis, dan sound (suara) yang biasa dikombinasikan menjadi suatu tampilan multimedia yang berkualitas. Software-software tersebut antara lain: Macromedia Flash MX, Quick Time, Adobe Photoshop, Corel Draw, Cool Edit dan sebagainya. Gambar 2.3 Tampilan Area Kerja Macromedia Director MX (Mulyanta, 2009: 74) B. Menu Berisi kumpulan instruksi atau perintah-perintah yang digunakan. Terdiri dari menu File, Edit, View, Insert, Modify, Text, Control, Window, Help. Dicetak pada tanggal 2017-07-17 Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a 13 Tampilan kerja atau User Interface Macromedia Director MX menggunakan istilah sebagai berikut: 1. Stage: Tampilan untuk menunjukan hasil tata letak objek pada waktu (frame) tertentu. 2. Cast Member : Untuk menampung objek apa saja yang siap dan bisa ditampilkan. 3. Panel Property Inspector: Untuk mengatur sifat yang ada pada objek. 4. Score: Untuk mengatur urutan objek yang akan tampil agar sesuai cerita. 5. Sprite Channel : Untuk mengatur layer atau urutan penempatan objek seperti pada photoshop. C. Toolbox Toolbox berisi tool-tool atau alat yang digunakan untuk membuat, menggambar, memilih, menulis, memanipulasi objek atau isi yang terdapat dalam stage (layer) dan timeline. Alat-alat yang terdapat dalam toolbox adalah : Arrow tool : Memilih dan memindahkan objek. Line tool : Membuat garis. Pen tool : Menggambar garis-garis lurus maupun garis kurva. Oval tool : Membuat lingkaran. Brush tool : Berfungsi sebagai kuas untuk mengecat mewarnai suatu objek. Eraser tool : Menghapus area yang tidak diinginkan dari suatu objek. Text tool : Menulis teks. Rectangle tool: Membuat persegi maupun persegi panjang. Dicetak pada tanggal 2017-07-17 Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a 14 2.4 Hasil Penelitian Relevan Setelah melakukan tinjauan pustaka ada beberapa penelitian yang terkait dengan tema yang akan penulis teliti. Adapun penelitian-penelitian yang relevan dengan judul pengembangan yang akan ditulis oleh penulis diantaranya adalah: Hasil penelitian yang dilakukan oleh Silvia (2012), dengan judul “Desain Media Pembelajaran Materi Garis singgung Lingkaran dengan menggunakan Program Macromedia Director MX dan Aplikasinya di kelas VII SMP N 14 Kota Jambi” menyatakan bahwa media pembelajaran menggunakan Macromedia Director MX ini layak digunakan sebagai media pembelajaran matematika. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Rahmayeny (2012), dengan judul “Desain Media Pembelajaran Fisika Interaktif dengan Macromedia Director MX Untuk Siswa SMP Pada Materi Zat dan Wujudnya” menyatakan bahwa media pembelajaran menggunakan Macromedia Director MX ini layak digunakan sebagai media pembelajaran fisika materi zat dan wujudnya. 2.5 Tinjauan Materi 2.5.1 Konsep dasar bioteknologi Bioteknologi adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang pemanfaatan mahluk hidup baik secara utuh maupun sebagian untuk menghasilkan suatu produk secara industri yang digunakan untuk kepentingan manusia. Bioteknologi sering dianggap semata-mata hanya berkaitan dengan teknik rekayasa genetika. Anggapan ini tidak benar karena sebenarnya bioteknologi merupakan teknologi yang berakar pada proses fermentasi dengan Dicetak pada tanggal 2017-07-17 Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a 15 memanfaaatkan kemampuan mikroorganisme dalam suatu lingkungan yang dikendalikan agar menghasilkan berbagai jenis produk dan jasa, bahkan dalam skala industri. Bioteknologi juga bukan suatu disiplin ilmu tersendiri, melainkan bidang kajian antar disiplin ilmu, yaitu mikrobiologi, biokimia, biologi molekuler, teknik kimia dan lain-lain (Deden, 2013:1). 2.5.2 Pembagian Bioteknologi 1) Bioteknologi Konvensional Bioteknologi konvensional merupakan praktik bioteknologi yang dilakukan dengan cara dan peralatan yang sederhana, tanpa melakukan rekayasa genetika. Ciri khas pada bioteknologi ini, yaitu adanya penggunaan mahluk hidup secara langsung dan belum mengetahui adanya penggunaan enzim. Aplikasi bioteknologi tradisional mencakup pada kehidupan manusia, seperti aspek pangan, pertanian, peternakan, hingga kesehatan dan pengobatan. Bioteknologi konvensional banyak dalam pengolahan bahan makanan seperti keju, kecap, tempe tape dan lain-lain. Pembuatan makanan ini dengan melalui proses yang disebut dengan fermentasi (Deden, 2013:2). 2) Bioteknologi Modern Bioteknologi modern merupakan praktik bioteknologi yang dilakukan dengan cara dan peralatan yang lebih modern. Bioteknologi modern mengembangkan biomolekuler dan pengendalian proses dengan menerapkan rekayasa genetika. Rekayasa genetika merupakan teknologi molekuler untuk mengubah komposisi genetik suatu organisme. Hal ini dapat dilakukan Dicetak pada tanggal 2017-07-17 Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a 16 dengan memindahkan gen dari satu organisme ke organisme lain. Melalui teknik tersebut manusia dapat mengontrol produk yang dihasilkan sesuai dengan keinginannya (Henny, 2012:198). Beberapa komponen yang terlibat dalam rekayasa genetika, yaitu: plasmid dan enzim. Plasmid merupakan molekul DNA rangkap berbentuk cincin yang khusus terdapat pada bakteri. Dalam kegiatan genetika plasmid berfungsi sebagai vektor/perantara yang digunakan untuk mentransfer dan memperbanyak gen-gen asing. Enzim yang terlibat dalam proses rekayasa genetika yaitu enzim restriksi endonuklease yang berfungsi untuk memotong rantai DNA sehingga dikenal sebagai gunting biologi dan enzim ligase yang berfungsi merekatkan fragmenfragmen DNA (Arif, 2010:178). Gambar 2.4 Struktur DNA (Arif, 2010 :177) Rekayasa genetika merupakan suatu cara memanipulasikan gen untuk menghasilkan makhluk hidup baru dengan sifat yang diinginkan. Rekayasa genetika disebut juga pencangkokan gen atau rekombinasi DNA. Dalam rekayasa genetika digunakan DNA untuk menggabungkan sifat makhluk hidup. Hal itu karena DNA dari setiap makhluk hidup mempunyai struktur yang sama, sehingga dapat direkomendasikan. Selanjutnya DNA tersebut akan mengatur sifat-sifat makhluk hidup secara turun-temurun (Arif, 2010 :180). Dicetak pada tanggal 2017-07-17 Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a 17 a) Kultur jaringan kultur jaringan merupakan usaha perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan dengan memanfaatkan sifat totipotensi pada jaringan. Kultur jaringan dilakukan dengan cara menumbuhkan sebagian jaringan tanaman pada media tumbuh buatan sehingga tumbuh menjadi tanaman sempurna dengan sifat dan kualitas sama persis indukan (Arif, 2010:181). Gambar 2.5 Kultur Jaringan (Arif, 2010 : 181 ) b) Teknologi DNA rekombinan Teknologi DNA rekombinan adalah suatu metode untuk merekayasa genetik dengan cara menyisipkan gen yang dikehendaki ke dalam suatu organisme (Anonim, 2012:1). Proses DNA rekombinan melalui 3 tahapan, yaitu: 1. Mengisolasi DNA 2. Memotong dan menyambung DNA (transplantasi gen/DNA) 3. Memasukkan DNA ke dalam sel hidup Dicetak pada tanggal 2017-07-17 Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a 18 Gambar 2.6 Proses pencangkokan gen (Faidah dkk, 2009 : 152) c) Kloning Kloning adalah suatu metode untuk menghasilkan keturunan yang dikehendaki sama persis dengan sel induk. Teknik reproduksi ini menjadi terkenal sejak tahun 1996 atas keberhasilan Dr. Ian Welmut, seorang ilmuwan Scotlandia sukses melakukan kloning pada domba yang dikenal dengan domba dolly. Kloning pada hewan dapat juga dilakukan dengan cara transplantasi gen dan transplantasi nukleus. Transplantasi gen adalah pemindahan gen-gen dari suatu organisme ke organisme lain dengan cara sengatan listrik ataupun tembakan logan yang disisipi oleh gen-gen tertentu. Adapun transplantasi nukleus adalah pemindahan nucleus dari suatu sel ke sel lain yang menghasilkan embrio, termasuk sel-sel induk gamet, yaitu sel-sel pembentuk sel telur dan sperma (Henny, 2012:209). Dicetak pada tanggal 2017-07-17 Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a 19 Gambar 2.7 Proses kloning pada domba Dolly (Kistinah dan Lestari, 2009 : 175) d) Polymerase Chains Reaktion (PCR) Polymerase chains reaction merupakan metode yang sangat sensitif untuk mendeteksi dan menganalisis sekuen asam nukleat. Teknik ini dirintis oleh Kary Mullis pada tahun 1983. Penerapan PCR banyak dilakukan di bidang biokima dan biologi molekuler karena relatif murah dan hanya memerlukan jumlah sampel yang kecil (Deden, 2013:53). Polymerase Chains Reaktion dapat digunakan untuk : 1. Amplifikasi urutan nukleotida. 2. Menentukan kondisi urutan nukleotida suatu DNA yang mengalami mutasi. 3. Bidang kedokteran forensik. 4. Melacak asal-usul seseorang dengan membandingkan “finger print”. Dicetak pada tanggal 2017-07-17 Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a 20 Gambar 2.8 Finger print (Anonim, 2009 http://news.bbcimg.co.uk/media/images/63146000/jpg/_63146121_fingerprint_types.jpg ) e) Fusi sel Menurut Anonim (2012:1), Fusi sel merupakan peleburan dua sel baik dari satu spesies yang sama maupun berbeda berbeda supaya terbentuk sel bastar atau hibridoma. Fusi sel diawali oleh peleburan membran dua sel serta diikuti oleh peleburan sitoplasma (plasmogami) dan peleburan inti sel (kariogami). Manfaat fusi sel, antara lain untuk pemetaan kromosom, membuat antibodi monoklonal, dan membentuk spesies baru. Antibodi monoklonal adalah antibodi yang diperoleh dari suatu sumber tunggal. Manfaat antibodi monoklonal, antara lain: a. Untuk mendeteksi kandungan hormon korionik gonadotropin dalam urin wanita hamil. b. Mengikat racun dan menonaktifkannya. c. Mencegah penolakan tubuh terhadap hasil transplantasi jaringan lain. Dicetak pada tanggal 2017-07-17 Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a 21 Gambar 2.9 Proses pembuatan antibodi monoklonal (Kistinah dan Lestari , 2009: 168) f) Bayi Tabung Teknik fertilisasi bayi tabung dilakukan secara invitro, yaitu suatu proses pembuahan yang secara sengaja dilakukan di luar tubuh manusia. Teknik ini prosesnya hampir sama dengan fertilisasi secara eksternal. Pada mulanya sel-sel telur yang mutunya baik dari ibu diseleksi, demikian juga sperma dari ayah. Kemudian dipertemukan dalam cawan petri yang sudah diberi nutrien yang keadaan lingkungannya disesuaikan dalam rahim, kemudian sperma akan membuahi sel telur dan terbentuk zigot. Setelah berumur 2-5 hari embrio ditanam di dalam rahim kemudian tumbuh dan akan lahir. Teknik ini sudah dilakukan dan berhasil di Rumah Sakit Umum Pusat Dicetak pada tanggal 2017-07-17 Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a 22 Dr. Sardjito Yogyakarta dengan mengembangkan bayi tabung kembar tiga, yaitu satu laki-laki dan dua perempuan yang lahir dengan bedah caesar pada tanggal 10 Februari 1998 (Kistinah dan Lestari, 2009: 282). Aplikasi bioteknologi pada salingtemas A. Bioteknologi pada bidang pangan Pemanfaatan PST (protein sel tunggal) dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pangan. protein sel tunggal merupakan jenis bahan makanan berkadar protein tinggi. contohnya mikoprotein dari Fusarium, Chlorella dan Spirulina.Beberapa bioteknologi modern pada bidang pangan menghasilkan tanaman yang unggul serta tanaman transgenik (Kistinah dan Lestari, 2009:264). 1. Buah tomat hasil manipulasi genetik sehingga tahan lama, tidak cepat matang serta membusuk. 2. Kentang yang telah mengalami mutasi genetik sehingga kadar pati kentang meningkat 20% dari kentang biasa. 3. Buah semangka tanpa biji hasil manipulasi genetik. B. Bioteknologi pada bidang sandang Bioteknologi pada bidang sandang ditujukan untuk meningkatkan mutu serat kapas. Melalui teknik DNA rekombinan, tanaman kapas mampu menghasilkan serat kapas berwarna dan bersifat lebih kuat (Arif, 2010: 184). Dicetak pada tanggal 2017-07-17 Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a 23 Gambar 2.10 Kapas hasil rekayasa genetika (Arif, 2010 :184) C. Bioteknologi pada bidang lingkungan Bioteknologi pada bidang lingkungan ditujukan untuk mengatasi masalah limbah. menggunakan mikrob untuk membersihkan lingkungan dari bahan polutan dikenal dengan istilah bioremediasi. contohnya, penggunaan bakteri transgenik Pseudomonas putida untuk mendegradasi limbah tumpahan minyak (Arif, 2010:184). Gambar 2.11 Skema proses pengolahan air limbah ( Faidah dkk, 2009 :167 ) Dicetak pada tanggal 2017-07-17 Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a 24 D. Bioteknologi pada bidang pertanian Bioteknologi pada bidang pertanian menghasilkan tanaman yang memiliki sifat-sifat unggul tanaman yang tahan hama, penyakit dan perubahan lingkungan (Arif, 2010:185). 1. Tanaman kedelai Tengger dan kedelai hijau Camar yang berumur pendek dengan produktivitas tinggi, diperoleh dari radiasi seleksi biji-biji kedelai. 2. Tanaman jagung dan kapas yang resisten terhadap serangan penyakit gen tertentu (setelah gennya dimanipulasi). Gambar 2.12 Skema rekayasa genetika untuk membuat tumbuhan tahan virus TMV (Arif,2010 : 185) E. Bioteknologi pada bidang pertambangan Bioteknologi pada bidang pertambangan menghasilkan bijih logam. Thichacillus ferrooxidan berperan memisahkan logam dari bijihnya atau kotoran sehingga didapat logam berkualitas tinggi. Thichacillus ferrooxidans juga menghasilkan asam sulfat dan besi (Kistinah dan Lestari, 2009: 276). Dicetak pada tanggal 2017-07-17 Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a 25 F. Bioteknologi pada bidang perternakan Bioteknologi pada bidang peternakan dapat ditandai dengan dihasilkannya hewan trasgenik melalui teknologi kloning dan bayi tabung, menghasilkan hormon untuk pertumbuhan hewan dan hormon peningkatan produksi susu pada hewan ternak (Arif, 2010: 185). Gambar 2.13 Domba dolly hasil kloning (Faidah dkk, 2009: 168) G. Bioteknologi pada bidang medis Menurut Arif (2010:186) bioteknologi pada bidang medis meghasilkan beberapa produk yaitu: 1. Antibiotik. 2. Antibiotik merupakan senyawa yang dihasilkan bakteri atau jamur yang bersifat menghambat pertumbuhan mikroba lainnya. Beberapa contoh antibiotik adalah penisilin, griseofulvin, basitrosin dan tetrasiklin. 3. Vaksin Vaksin merupakan bibit penyakit yang telah dilemahkan dan tidak berbahaya yang berguna untuk mencegah penyakit infeksi. Melaui Dicetak pada tanggal 2017-07-17 Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a 26 teknik rekayasa genetika para ilmuwan telah berhasil meningkatkan efektivitas vaksin. 4. Hormon Insulin merupakan salah satu hormon yang diperlukan tubuh manusia. Kekurangan hormon insulin dapat memicu terjadinya penyakit kencing manis (diabetes). Kebutuhan terhadap hormon insulin akan meningkat seiring bertambahnya penderita penyakir diabetes. Melalui teknik DNA rekombinan hormon insulin dapat diproduksi dalam skala besar. Gambar 2.14 Proses pembuatan insulin pada manusia (Kistinah dan Lestari, 2009: 278 ) 5. Diagnosis dan penyembuhan penyakit Teknologi DNA rekombinan telah digunakan oleh para ilmuwan untuk mengobati beberapa penyakit genetika. Salah satu teknik yang biasa digunakan yaitu PCR selain teknik PCR implementasi bioteknologi modern untuk mendiagnosisi penyakit dengan antibodi monoklonal, antibodi ini juga dapat digunakan menguji kehamilan. Dicetak pada tanggal 2017-07-17 Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a 27 2.4.3 Produk-produk bioteknologi Menurut Anonim (2012: 1) beberapa hasil dari bioteknologi konvensional yaitu: Tabel 2.1 Produk-produk bioteknologi konvensional Mikroorganisme Bakteri Lactobacillus bulgaricus Lactobacillus subtilis Produk Penicillium requorti Penicillium camemberti Propiobacterium Streptococcus thermophilus Lactobacillus Leuconostoc cremoris Acetobacter xylinum Acetobacter aceti Streptomyces griceus Bacillus thuringiensis Assbya gossipii Propionibacterium Pseudomonas (jamur) Jamur / Fungi Aspergillus wentii Sacharomyces cereviceae Sacharomyces sake Rhizopus oryzae Penicillium notatum Penicillium chrysogenum Aspergillus niger Aspergillus niger Aspergillus oryzae Bacillus subtilis (bakteri) Aspergillus oryzae Bacillus subtilis (bakteri) Aspergillus niger Rhizopus spp Corynebacterium glutamicum (bakteri) Fusarium Menghasilkan aroma khas keju dan menambah keasaman Chlorella (alga hijau) Spirullina (alga biru) Single cell protein (SCP) Yoghurt Keju Mentega Nata de cocco Cuka/asam asetat Streptomycin Pestisida alami/biologi Vitamin B1 Vtamin B12 Kecap Tape Sake Tempe Antibiotik penisilin Asam sitrat Enzim amylase Enzim protease Ezim lipase Lisin (asam amino), asam glutamat bahan MSG Mikoprotein (protein dari fungi) Dicetak pada tanggal 2017-07-17 Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a 28 Menurut Kistinah dan Lestari (2009: 279) produk hasil bioteknologi modern dalam berbagai bidang yaitu: Bidang kedokteran a. Pembuatan antibodi monoclonal. b. Pembuatan vaksin. c. Pembuatan antibiotika. d. pembuatan hormon. Bidang pertanian a. Pembuatan tumbuhan yang mampu mengikat nitrogen. b. Pembuatan tumbuhan tahan hama. Bidang peternakan a. Hormon pertumbuhan untuk hewan ternak. b. Hormon peningkatan produksi susu hewan ternak. Bidang bahan bakar masa depan Saat ini telah ditemukan dua jenis bahan bakar yang diproduksi dari fermentasi limbah, yaitu gasbio (metana) dan gasohol (alkohol). Pengolahan limbah Dengan bioteknologi modern penanganan sampah dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya pirolisis dengan cara ini sampah dapat di ubah menjadi arang, gas (missal:metana) dan bahan anorganik. Bahan-bahan tersebut dapat di manfaatkan kembali sebagai bahan bakar. Kelebihan bahan bakar hasil pirolisis adalah rendahnya Dicetak pada tanggal 2017-07-17 Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a 29 kandungan sulfur sehingga menguranggi tingkat pencemaran. Bioteknologi dapat diterapkan dalam pengolahan limbah, misalnya menguraikan minyak, air limbah, dan plastik. Cara lain dalam mengatasi polusi minyak, yaitu dengan menggunakan pengemulsi yang menyebabkan minyak bercampur air sehingga dapat dipecah oleh mikroba. 2.4.4 Dampak pemanfaatan bioteknologi bagi masyarakat. A. Dampak positif 1. Meningkatkan produksi sandang dan pangan. 2. Meningkatkan kesehatan. 3. Meningkatkan dalam cara pengolahan limbah. 4. Meningkatkan penyediaan bahan bakar alternatif. B. Dampak Negatif Menurut Henny (2012: 215) kerugian penggunaan bioteknologi bagi masyarakat adalah sebagai berikut. 1. Penggunaan bakteri Escherichia colli yang mengandung DNA rekombinan secara besar-besaran kemungkinan dapat menimbulkan jenis penyakit baru. 2. Penyalahgunaan teknik rekayasa genetika oleh orang yang tidak bertanggung jawab dapat menimbulkan bahaya bagi manusia dan lingkungan, misalnya diciptakannya senjata biologis dan jenis mahluk brau melalui rekayasa genetika. Dicetak pada tanggal 2017-07-17 Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a 30 3. Produk olahan mikroorganisme yang mampu menghasilkan protein sel tinggi (PST) belum dapat dikosumsi oleh manusia dengan alas an manusia tidak memiliki enzim pencernaan protein tersebut dan proses pengolahannya yang aseptik. 4. Ditemukannya strain baru bakteri pengolahan limbah, terutama bakteri pemakan senyawa hidrokarbon, dapat menimbulkan masalah baru. Apabila berada di alam dalam kondisi bebas, bakteri ini dapat mengakibatkan habisnya minyak mentah yang terdapat dalam tanah. 5. Bakteri pemakan plastik yang apabila lepas dan tidak terkendali berkeliaran di alam, akan berakibat merugikan karena memakan plastic yang ditanam di dalam tanah, misalnya pipa PVC untuk saluran air. Selain itu alat-alat dari plastik akan hancur dimakan oleh bakteri tersebut. 6. Munculnya “mahluk hidup” aneh yang merupakan hasil kemajuan teknologi kloning. Makin maju teknologi kloning, orang akan membuat “mahluk aneh” seperti yang ada dalam pikirannya. Pemanfaatan kloning pada manusia akan mengakibatkan lembaga penyelenggara pernikahan tidak berfungsi lagi karena manusia dapat mengkloning dirinya sendiri. Dicetak pada tanggal 2017-07-17 Id Doc: 589c8c2181944d3e10493f5a 31 7. Tidak semua terapi genetik dengan teknik hibridoma berhasil karena belum tentu semua tubuh yang sudah sakit dapatmelawan virus yang ada dalam tubuhnya untuk membantu menyerang virus tersebut.