KINERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN (SIMPEG) DALAM MENDUKUNG PELAYANAN KEPEGAWAIAN DI PUSAT HUMANIORA, KEBIJAKAN KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SURABAYA Nunuk Arie Suryana S1 Ilmu Administrasi Negara, PMPKN, FIS, Unesa, [email protected] ABSTRAK Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) adalah suatu sistem yang dikembangkan oleh pemerintah, guna mendukung sistem manajemen pegawai negeri sipil yang rasional terintegrasi, dan akurat. SIMPEG dapat mendukung pelayanan kepegawaian salah satunya di Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat (PHKKPM). Penelitian ini mengangkat masalah mengenai bagaimana kinerja Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) di PHKKPM dalam mendukung pelayanan kepegawaian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja SIMPEG dalam mendukung pelayanan kepegawaian di PHKKPM. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian di Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat (PHKKPM) yang beralamat di Jl. Indrapura No. 17 Surabaya. Sumber data dalam penelitian ini adalah hasil wawancara dan dokumen terkait. Teknik pengumpulan data yaitu dengan triangulasi (wawancara, observasi, dan dokumentasi). Adapun narasumber penelitian ini terdiri dari Kepala Bagian Tata Usaha PHKKPM, Kasubbag KKU serta staf kepegawaian. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik interactive model. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa SIMPEG sangat mendukung dalam pelayanan kepegawaian di PHKKPM. Tetapi kualitas SDM yang berada di ruang kepegawaian kurang memadai, hal tersebut dikarenakan latar belakang pendidikan dan kurangnya motivasi pegawai. Oleh karena itu, PHKKPM perlu memperhatikan kinerja para pegawai khususnya kepegawaian, dengan cara memberi pendidikan dan pelatihan terkait SIMPEG. Sehingga dengan adanya pelatihan yang berkelanjutan diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepegawaian di PHKKPM. Selain itu juga penambahan SDM yang sesuai dengan tugas kepegawaian, sehingga dapat menunjang kelancaran pelayanan kepegawaian di PHKKPM lebih meningkat. Kata kunci: Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG), kinerja 1 EMPLOYEE PERFORMANCE MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM IN SUPPORT OF CIVIL SERVICE CENTER OF HUMANITIES, HEALTH POLICY AND COMMUNITY EMPLOWERMENT Nunuk Arie Suryana S1 Ilmu Administrasi Negara, PMPKN, FIS, Unesa, [email protected] ABSTRACT Personnel Management Information System (SIMPEG) is a system developed by the government, to support the management of the civil service system which integrates rational, and accurate. SIMPEG can support one service personnel at the Center of Humanities, Health Policy and Community Empowerment (PHKKPM). This study raised the issue of how the performance of Human Resources Management Information System (SIMPEG) in PHKKPM in support of service personnel. The purpose of this study is to investigate the performance of SIMPEG in support staffing services in PHKKPM. This study uses descriptive qualitative approach. Research sites in the Center of Humanities, Health Policy and Community Empowerment is located at Jl. Indrapura No. 17 Surabaya. Sources of data in this study is the result of interviews and related documents Data collection techniques are by triangulation (interview, observation, and documentation). The speaker of this study consists of the Head of Administration PHKKPM, Kasubbag KKU and staff personnel. Data analysis was performed using the model interactive techniques. The results of this study indicate that SIMPEG very supportive in staffing services in PHKKPM But the quality of human resources in the civil service are inadequate, it is because the educational background and lack of motivation. PHKKPM need to pay attention to the performance of the employees, especially staffing, provide education and training related SIMPEG. So with the ongoing training is expected to improve the quality of staffing services in PHKKPM. In addition, the addition of human resources in accordance with the assignment of personnel, so as to support smooth service personnel in PHKKPM increased. Keywords: Human Resources Management Information System (SIMPEG), performance 2 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perlunya penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian adalah untuk memantapkan administrasi kepegawaian sebagai upaya memenuhi kebutuhan informasi data pegawai yang cepat, tepat, akuntabel, dan up to date. Dengan mengkonversi data manual menjadi data digital ke dalam suatu database dan aplikasi terkomputerisasi dalam satu payung system yang disebut system informasi kepegawaian berbasis website yang ditujukan untuk penggunaan secara mobile dan flexibel. Mengingat pentingnya pengelolaan data pegawai, maka pentingnya peningkatan kualitas pengelolaan kepegawaian melalui Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG). SIMPEG merupakan salah satu prioritas dalam tahapan pengembangan e-government di Indonesia pada umumnya. Dalam lingkungan yang semakin kompetitif global saat ini, peningkatan produktivitas organisasi adalah penting. Keberhasilan negara dalam ekonomi global, akan tergantung sepenuhnya dari kinerja organisasi, baik organisasi publik maupun swasta. Pusat Humanoria, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat (PHKKPM) adalah salah satu instansi di dalam Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan yang mulai mengembangkan teknologi e-government. Hal itu sejalan dengan meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap transparansi informasi publik. Dengan mengimplementasikan egovernment, untuk menyelesaikan permasalahan kepegawaian juga telah dilakukan langkah nyata yang dimulai sejak tahun 2004 sudah membuat rancangan desain arsitektur Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG). Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) sudah diterapkan mulai dari pusat hingga daerah di lingkungan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Dengan adanya Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG), maka data-data yang berhubungan dengan pegawai negeri sipil akan lebih terintegrasi dengan baik. Berdasarkan hasil awal observasi peneliti di PHKKPM tersebut diketahui bahwa masih terdapat beberapa masalah pada data kepegawaian. Hal tersebut terbukti dengan adanya pengangkatan dalam jabatan struktural belum didasarkan pada nilai-nilai objektifitas, akuntabilitas,dan kompetisi yang sehat. Permasalahan kepegawaian yang telah dipaparkan di atas, PHKKPM juga tidak lepas dari berbagai masalah. Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) yang diimplementasikan secara maksimal di PHKKPM hendaknya dapat mengatasi berbagai permasalahan tersebut. Berhasil atau tidaknya kinerja Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) secara tidak langsung merupakan sebuah cermin dari berhasil atau tidaknya pelayanan kepegawaian di PHKKPM. Berdasarkan hal tersebut, peneliti merasa penting melakukan penelitian mengenai kinerja Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) dalam mendukung pelayanan kepegawaian di PHKKPM, maka peneliti tertarik untuk mengangkat sebuah penelitian yang berjudul sebagai berikut: “Kinerja Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) Dalam Mendukung Pelayanan Kepegawaian Di Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat Surabaya”. Sehingga kemudian dapat diketahui apakah kinerja Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) telah berfungsi dalam mendukung pelayanan di PHKKPM secara optimal, atau hanya merupakan sebuah simbol semata tanpa ada perbaikan kualitas pelayanan yang diberikan oleh PHKKPM. KAJIAN PUSTAKA A. Sistem Informasi Manajemen (SIM) Dalam organisasi banyak kita lihat manfaat suatu sistem informasi bila digunakan sebaik mungkin. Peranan manajemenlah yang menuntut penyebaran dan penggunaan sumber-sumber yang efesien untuk mencapai suatu tujuan, dengan demikian akan membantu fungsi manajemen 3 dengan diterimanya suatu informasi dengan cepat dan tepat. Maka diperlukan sistem informasi manajemen yang baik untuk mendukung tujuan organisasi. Sistem informasi tidak hanya memproses data menjadi informasi tetapi juga menyalurkan informasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan. Untuk memahami arti SIM ini penulis mengutip beberapa pendapat para ahli. Davis (2002) menyatakan bahwa, sistem informasi manajemen adalah sebuah sistem manusia/ mesin yang yang terpadu untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi manajemen dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Selanjutnya pengertian SIM juga juga dikemukakan oleh Mcleod dan Schell (2001) sebagai berikut: “SIM merupakan sistem yang berbasis komputer, jaringan lainnya yang dapat menyediakan informasi bagi beberapa pemakai guna mendukung fungsi-fungsi manajemen dan fungsi pengambilan keputusan”. Syamsi (2000) menyatakan bahwa sistem informasi manajemen (SIM) merupakan jaringan informasi yang dibutuhkan pimpinan dalam menjalankan tugasnya, terutama dalam mengambil keputusan. Sistem Informasi Manajemen (SIM) menurut Raymond M (Raymond McLeod,Jr, 2001:hal 239), didefinisikan sebagai suatu sistem informasi berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai. Informasi yang dihasilkan akan menjelaskan keadaan organisasi terkait ke depan. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem itu berisikan elemen-elemen yang terdiri dari manusia, barang-barang, konsepkonsep yang saling berinteraksi sehingga dapat dipakai sebagai metode, yang memadukan elemen tersebut. Informasi merupakan data atau fakta yang telah diproses sedemikian rupa, sehingga berubah bentuknya menjadi informasi. Informasi dapat memperkaya penyajian dan mengungkapkan sesuatu yang penerimanya tidak tersangka. Di samping itu informasi dapat mengurangi ketidakpastian serta mempunyai nilai dalam keputusan karena dengan adanya informasi kita dapat memilih tindakan-tindakan dengan resiko yang paling kecil. Untuk menghasilkan kebijaksanaan dan keputusan yang baik diperlukan pengolahan data menjadi informasi yang relevan dengan masalah perusahaan yang sedang dihadapi. Dengan demikian data itu merupakan bahan mentah yang harus diproses lebih dahulu baru kemudian dapat digunakan. Sebuah informasi dikatakan berkualitas jika data tersebut memiliki kriteria sebagai berikut: 1. Relevan artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan. Apabila kebutuhan informasi untuk suatu organisasi maka informasi tersebut harus sesuai dengan kebutuhan informasi di berbagai tingkatan dan bagian yang ada dalam organisasi tersebut. 2. Akurat artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya. Keakuratan informasi biasanya dilakukan melalui pengujian yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang berbeda dan apabila hasil pengujian tersebut menghasilkan hasil yang sama data tersebut dianggap akurat. 3. Lengkap artinya bahwa informasi yang diperoleh menyajikan gambaran lengkap dari suatu permasalahan atau penyelesaian. 4. Tepat waktu artinya informasi harus tersedia pada saat yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah sebelum situasi krisis menjadi tidak terkendali atau kesempatan menghilang. Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat karena informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai lagi. Kriteria bagi suatu Sistem Informasi Manajemen (SIM) yeng efektif adalah bahwa sistem tersebut dapat memberikan data yang cermat, tepat waktu, dan yang penting artinya bagi perencanaan, analisis dan pengendalian manajemen untuk mengoptimalkan pertumbuhan organisasi. B. Kinerja Sistem Informasi Manajemen (SIM) Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah sebuah sistem manusia/mesin yang terpadu (integrated), untuk menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan 4 pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras, dan perangkat lunak komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan dan sebuah "database". Berdasarkan definisi di atas, terlihat ada sedikit perbedaan antara sistem informasi biasa dengan sistem informasi manajemen (SIM), dimana perbedaan yang mendasar adalah bahwa SIM dapat mendukung fungsi operasi, manajemen dan pengambilan keputusan. (Gordon B Davis:1993). Berinteraksi dan bekerja sama secara interdependent untuk mencapai sesuatu merupakan bentuk perwujudan dari sistem informasi manajemen. Sistem tersebut menerima input dan melalui serangkaian proses, mengubah input menjadi out put—produk, jasa, ataupun informasi (Bacal, 2001:31). Sehingga secara umum cara kerja Sistem Informasi Manajemen terdiri dari masukan (input), pengelolaan (processing), dan keluaran (output) yang ketiganya saling berinteraksi. Selain ketiga unsur utama tersebut masih terdapat unsur yang berpengaruh yakni lingkungan sekitar. Kemudian dari lingkungan dan keluaran (output) tersebut dapat dijadikan kembali sebagai umpan balik (feedback) bagi masukan. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan system dan keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila sasaran (objective) atau tujuan (goal) yang dicapai sesuai dengan yang diharapkan. Jadi kinerja Sistem Informasi Manajemen dapat diartikan sebagai penerapan sistem dikembangkan oleh suatu instansi pemerintah yang bertujuan memberikan informasi data pegawai negeri sipil mulai dari rekrutmen sampai dengan pensiun pegawai, dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia di Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. C. Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) adalah suatu sistem yang dikembangkan oleh pemerintah, guna mendukung sistem manajemen pegawai negeri sipil yang rasional dan pengembangan sumber daya manusia di aparatur pemerintah, mewujudkan data kepegawaian yang mutakhir dan terintegrasi, menyediakan informasi pegawai negeri sipil yang akurat untuk keperluan perencanaan, pengembangan, kesejahteraan dan pengendalian pegawai terutama dalam pembuatan laporan. SIMPEG (Sistem Informasi Manajemen Pegawai) didefinisikan sebagai Sistem Informasi terpadu, yang meliputi pendataan pegawai, pengolahan data, prosedur, tata kerja, sumber daya manusia dan teknologi informasi untuk menghasilkan informasi yang cepat, lengkap dan akurat dalam rangka mendukung administrasi kepegawaian (Priyanto, 2008). Menurut Kepala BKN SIMPEG merupakan sistem informasi terpadu, yang meliputi pendataan pegawai, pengolahan data, prosedur, tata kerja, sumber daya manusia dan teknologi informasi untuk menghasilkan informasi yang cepat, lengkap dan akurat dalam rangka mendukung administrasi kepegawaian. Menurut Biro Kepegawaian Kementerian Kesehatan, Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) memiliki menu aplikasi yang berisi tentang: 1. Data Pegawai Fasilitas data pegawai merupakan fasilitas utama dari aplikasi SIMPEG. Untuk mengakses fasilitas ini, dapat dilakukan dengan memilih menu Data Pegawai. 2. Laporan Pegawai Laporan pegawai merupakan menu untuk melihat beberapa laporan terkait data pegawai. 3. Gaji, menu tersebut berisi tentang daftar gaji dan rekap gaji Tujuan dari Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian adalah untuk mendukung efisiensi dan integritas pengelolaan data-data kepegawaian secara terintegrasi. Dengan rancangan berbasiskan jaringan lokal (LAN) maupun internet, Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian bisa diakses dimana saja dan kapan saja oleh pengguna sesuai dengan hak akses yang telah ditentukan. 5 D. Kinerja Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) Menurut Raymond M (2001:44), keberhasilan kinerja Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) tentunya juga dipengaruhi oleh adanya sumber daya yang mendukung. James O’ Brien menyebutkan bahwa Sumber daya sistem informasi terdiri dari: 1. People resource, sumber daya terpenting yang dibutuhkan dalam setiap sistem informasi adalah manusia. Sumber daya yang dimaksud adalah end users dan information system specialist. 2. Hardware resource, konsep hardware resource meliputi secara fisik dan materi yang digunakan dalam proses informasi sumber daya ini tidak hanya berhubungan dengan mesin tetapi juga dengan segala macam bentuk media yang digunakan untuk menyimpan data yang tampak secara fisik. 3. Software resource, merupakan keseluruhan instruksi dari proses pengolahan informasi. Sumber daya ini tidak hanya berupa keseluruhan instruksi dari proses pengolahan informasi yang diarahkan dan mengendalikan hardware computer, yang dinamakan program, tetapi juga meliputi keseluruhan instruksi proses pengolahan informasi yang dibutuhkan oleh users, yang dinamakan prosedur. 4. Data resource, data resource pada sistem informasi pada umumnya dikelompokkan menjadi database dan knowledge base. Database melakukan proses dan mengorganisasikan data, sedangkan knowledge base menyimpan pengetahuan dalam berbagai bentuk. 5. Network resource, konsep ini meliputi communication media dan network support. Menurut Kumorotomo (1998:18), sumber daya yang mendukung kinerja dari sistem informasi adalah: 1. Manusia, setiap sistem informasi manajemen yang berbasis komputer harus memperhatikan unsur manusia supaya sistem yang diciptakan bermanfaat. Manusia merupakan penentu keberhasilan suatu sistem informasi manajemen dan manusi pula yang akan memanfaatkan informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi manajemen. 2. Perangkat Keras Perangkat keras merujuk kepada perkakas mesin. Karena itu perangkat keras terdiri dari komputer itu sendiri yang terkadang disebut sebagai central processing unit (CPU) beserta semua perangkat pendukungnya. 3. Perangkat Lunak Merupakan perangkat yang merujuk pada program-program komputer beserta petunjuk-petunjuk (manual) pendukungnya. 4. Data Data adalah fakta-fakta yang akan dibuat menjadi informasi yang bermanfaat. Data inilah yang akan dipilah, dimodifikasi atau diperbarui oleh program-program supaya dapat menjadi sebuah informasi yang bermanfaat. 5. Prosedur Adalah peraturan-peraturan yang menentukan operasi sistem komputer. Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian dilaksanakan dengan tujuan: 1. Membangun aplikasi komputer yang kemudian disebut dengan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian yang dapat dipergunakan untuk mengelola data induk pegawai, membantu mempermudah dan mempercepat pelayanan administrasi mutasi teknis kepegawaian tanpa meninggalkan faktor ketepatan data. 2. Meningkatkan akurasi data pegawai dengan pembangunan SIMPEG yang terintegrasi, tertib, dan teratur di setiap SKPD yang dipergunakan dalam pelayanan dan pengelolaan administrasi serta perumusan kebijakan kepegawaian. 3. Menggunakan SIMPEG sebagai bagian alat bantu untuk mengelola pegawai sehingga diperoleh kinerja yang efektif dan efisien yang akan berpengaruh peningkatan 6 pelayanan, dan penempatan pegawai dalam jabatan tertentu dengan tepat. 4. Membuat dan menyusun sistem prosedur yang dipergunakan dalam rangka mengelola (operasional dan pemeliharaan) SIMPEG yang dikembangkan. 5. Menyiapkan tenaga administrator untuk proses operasional dan pemeliharaan SIMPEG yang dikembangkan. Penulis mencoba menentukan sumber daya pendukung kinerja sistem informasi yang sesuai untuk kinerja Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) adalah People resource, Hardware resource, Software resource, Data resource dan Network resource. Jadi kinerja Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) dalam penelitian ini dapat diartikan sebagai pencapaian hasil penerapan sistem yang dikembangkan oleh pemerintah guna mendukung sistem manajemen pegawai negeri sipil mulai dari rekrutmen sampai dengan pensiun pegawai, dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia. E. Pelayanan Kepegawaian Pelayanan kepegawaian adalah pelayanan jasa yang diberikan oleh sumber daya manusia atau aparat yang berwenang dalam hal manajemen pegawai negeri sipil kepala pegawai negeri sipil yang membutuhkan, dan terwujud dalam berbagai bentuk keperluan (Sinambela, lijan. 2006:4–5). Layanan kepegawaian di instansi pemerintah, meliputi: 1. Bidang pengadaan dan pengembangan karir pegawai a. Pendataan dan hal-hal lain yang berhubungan dengan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). b. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) bagi pegawai negeri sipil. 2. Bidang informasi manajemen pegawai a. Pendataan pegawai negeri sipil mulai dari Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sampai dengan pensiun. b. Hal-hal yang berkenaan dengan Daftar Urut Kepangkatan (DUK) c. Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) sebagai pengolah sumber data pegawai. d. Implementasi Sistem Informasi Layanan Kepegawaian (SILK) sebagai pengolah sumber data pegawai. e. Tata naskah kepegawaian. 3. Bidang Mutasi a. Mutasi Kepegawaian b. Kenaikan Gaji Berkala (KGB) c. Kenaikan Pangkat PNS Reguler (KP) d. Kenaikan Pangkat PNS Pilihan (KP) e. Peninjauan Masa Kerja (PMK) 4. Bidang Pembinaan dan Penghargaan Pegawai a. Hak dan kewajiban PNS b. Disiplin PNS c. Cuti PNS d. Daftar Penilaian Pekerjaan Pegawai (DP3) e. Pensiun PNS f. Tabungan Asuransi Pensiun (Taspen) g. Kartu Isteri (Karis) dan Kartu Suami (Karsu) PNS h. Asuransi Kesehatan (Askes) PNS Dalam penelitian ini, pelayanan kepegawaian adalah aktivitas jasa yang dilakukan oleh aparat yang terbagi dalam beberapa bidang tertentu dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pegawai dan terwujud dalam berbagai bentuk keperluan di PHKKPM. F. Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) dalam Mendukung Pelayanan Kepegawaian Pendukung pelaksanaan fungsi manajemen adalah sebuah organisasi, keberadaan dan kelancaran aktivitas pegawai dalam kegiatan organisasi tersebut. Sistem Kepegawaian di pemerintahan adalah untuk kelancaran tugas organisasi dan menjadi unsur pendukung. Pemanfaatan teknologi informasi dapat menghasilkan efisiensi berbagai aspek pengelolaan informasi yang ditunjukkan oleh kecepatan dan ketepatan waktu, pemrosesan, serta ketelitian dan kebenaran informasi (validitas) yang dihasilkan. Hal ini berkaitan dengan 7 penggunaan perangkat keras komputer (hardware), program aplikasi pendukung (software), perangkat komunikasi dan internet sebagai sarana pengelolaan informasi. Sistem informasi manajemen kepegawaian merupakan suatu aplikasi perangkat lunak (software) yang dipergunakan untuk mengelola data-data kepegawaian yang terintegrasi dan menyeluruh. Beberapa fitur utama yang tersedia pada aplikasi ini diantaranya pengelolaan data umum, pengelolaan data mutasi, pengelolaan data pegawai, pengelolaan data laporan, pengelolaan data surat keputusan, serta manajemen data pengguna aplikasi. Sistem informasi manajemen kepegawaian pada Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat merupakan implementasi dalam pelayanan di bidang kepegawaian secara transparan dan objektif. Sistem ini selain menyajikan informasi yang terkait dengan kepegawaian, khusus untuk meningkatkan pelayanan di bidang mutasi kepegawaian. Sistem informasi manajemen kepegawaian bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Permasalan yang ada diantaranya adalah PNS yang status kepegawaiannya tidak jelas, hal ini menggambarkan buruknya administrasi kepegawaian yang ada, PNS yang sudah pensiun, meninggal atau berhenti, data kepegawaiannya tidak diperbaharui. Data PNS tidak up to date, sehingga jumlah PNS tidak diketahui secara pasti, dan data yang ada saling berbeda, pemutakhiran data tidak berjalan sebagaimana mestinya, baik di instansi, maupun Pemerintah. Agus (2001:149), memberikan penjelasan mengenai penilaian kinerja, sebagai berikut: “Untuk dapat menilai kinerja karyawan secara objektif dan akurat adalah dengan mengukur tingkat kinerja karyawan. Pengukuran kinerja dapat juga berfungsi sebagai upaya mengumpulkan informasi yang dapat digunakan untuk mengarahkan upaya karyawan melalui serangkaian prioritas tertentu. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian kualitatif digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah dimana peneliti sebagai instrument kunci. Penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data yang mendalam, suatu data yang mengandung makna.“Makna adalah data yang sebenarnya, data yang pasti dan merupakan suatu nilai dibalik data yang tampak” (Afifuddin, 2009:59). Pengumpulkan data di lapangan secara konkrit dapat digunakan untuk mendeskripsikan tentang SIMPEG di Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Selain itu, penelitian kualitatif memiliki sifat generalisasi yang dinamakan transferability. Maksud dari transferability adalah “hasil data dari penelitian ini dapat digunakan di tempat lain, apabila tempat tersebut memiliki karakteristik yang tidak jauh berbeda” (Afifuddin, 2009:59). Penelitian dapat dilakukan dengan adanya fokus penentu. Sesuai dengan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka fokus penelitian yang dilakukan di Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat (PHKKPM) adalah kinerja Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) dalam mendukung pelayanan kepegawaian yang meliputi: 1. People resource 2. Hardware resource 3. Software resource 4. Data resource 5. Network resource Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan triangulasi. Triangulasi adalah penggabungan dari beberapa teknik yang telah ada seperti observasi, wawancara serta dokumentasi. B. Teknik Analisis Data Analisis dilakukan sebelum dan sesudah peneliti melakukan penelitian di lapangan. Analisis data dilakukan terhadap data hasil pendahuluan atau data sekunder yang digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Fokus penelitian ini bersifat sementara dan akan 8 berkembang setelah peneliti memasuki lapangan secara langsung. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. 1. Hasil Penelitian Strategi Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat (PHKKPM) Sebagai acuan dalam pengelolaan program dan kegiatan, pusat humaniora, kebijakan kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat memiliki strategi yang mengawal hal tersebut berupa: a. Menggunakan pendekatan multidisiplin dan multi institusi dalam pengelolaan litbang dan iptek kesehatan b. Menggunakan tahapan dinamis yang meliputi public health, dan beyond health dalam pengelolaan litbang dan iptek kesehatan c. Mempertahankan institusi pusat humaniora, kebijakan kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat tetap menjadi WHO-CC d. Merencanakan dari awal terkait orientasi hasil litbangkes. Tahapan mulai dari hasil sementara sampai dengan hasil akhir adalah data/informasi/peta/atlas, artikel ilmiah yang dipublikasikan, prototipe/model/formula/standar/produ k, rekomendasi untuk pembangunan kesehatan e. Membangun komunikasi dengan klien terkait tindak lanjut hasil-hasil litbangkes secara terbuka sesuai aturan keterbukaan informasi f. Mengembangkan secara berkesinambungan hasil-hasil litbangkes yang sudah ada, agar memenuhi kaidah kebaruan dan perbaikan untuk kesejahteraan manusia. 2. Kepegawaian Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat (PHKKPM) Potensi kepegawaian yang ada sangat berhubungan erat dengan kemajuan organisasi. Kinerja organisasi akan berjalan dengan baik jika didukung dengan potensi kebutuhan pegawai yang memadai baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada Ibu Mardiyah selaku Sub Bagian KKU mengungkapkan bahwa setiap pegawai yang memiliki pendidikan S1 ingin menjadi fungsional peneliti, sehingga pegawai struktural berdominan pendidikan tertingga SMA. Bagian kepegawaian misalnya, pegawai yang mengerti SIMPEG hanya dua pegawai dengan pendidikan DIII dan S1. Beliau mengungkapkan bahwa sarana yang digunakan seperti komputer, saluran internet sudah cukup, hanya sumber daya (manusia) yang berada di kepegawaian kurang menguasai. 3. Kinerja SIMPEG Dalam Mendukung Pelayanan Kepegawaian Di Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat (PHKKPM) Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) pada Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat merupakan implementasi dalam pelayanan di bidang kepegawaian secara transparan dan objektif. Sistem ini selain menyajikan informasi yang terkait dengan kepegawaian, khusus untuk meningkatkan pelayanan di bidang mutasi kepegawaian. SIMPEG bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Dengan adanya SIMPEG diharapkan memudahkan pegawai dalam melaksanakan kegiatan kepegawaian. Adapun faktor yang dapat mendukung pelaksanaan SIMPEG di Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat sebagai berikut: a. People resource People resource, sumber daya terpenting yang dibutuhkan dalam setiap 9 sistem informasi adalah manusia. SIMPEG diharapkan dapat mempermudah pegawai PHKKPM dalam mengusulkan kenaikan pangkat tanpa mencari berkas-berkas di dosir. Di PHKKPM, pegawai yang mampu mengoperasikan SIMPEG masih dua orang dengan latar belakang pendidikan S1 Teknik Elektro dan D III Administrasi Negara. Pelatihan SIMPEG dimulai dari membuka aplikasi, memasukkan data atau mengubah data hingga keluar dari aplikasi. Pelaksanaan pelatihan dilakukan selama 3 (tiga) hari kerja. Pegawai yang berpendidikan DIII dan S1 dapat menguasai SIMPEG, sedangkan pegawai dengan pendidikan SMP dan SMA belum menguasai SIMPEG. Selain faktor pendidikan, faktor lain yang mempengaruhi proses pengoperasian SIMPEG adalah faktor usia. Pegawai yang pendidikan SMP dan SMA usia di atas lima puluh Tahun. Dengan adanya pelatihan SIMPEG, diharapkan dapat memudahkan pegawai dalam proses mutasi pegawai. Pengoperasian SIMPEG dapat di lakukan di manapun baik menggunakan komputer atau laptop yang terhubung dengan sambungan internet. Apabila di kantor tidak ada waktu untuk meng-update data pada SIMPEG, maka bisa dilanjutkan di rumah atau di mana saja yang terhubung dengan internet. b. Hardware resource Perangkat keras terdiri dari komputer itu sendiri yang terkadang disebut sebagai central processing unit (CPU) beserta semua perangkat pendukungnya. Komputer yang tersedia sebanyak 118 unit, laptop sebanyak 50 unit, sehingga setiap pegawai diharapkan menguasai komputer dengan lancar. Sedangkan jumlah server yang tersedia di PHKKPM adalah 6 unit. Di ruang kepegawaian jumlah komputer 6 unit, dengan demikian sudah memenuhi kebutuhan pegawai. Perangkat keras yang sudah sesuai diharapkan dapat mendukung pelayanan kepegawaian di PHKKPM. Selain perangkat di atas, ada pendukung lainnya antara lain dokumen mutasi, KGB (Kenaikan Gaji Berkala), Penetapan Angka Kredit (PAK) fungsional, berkas pensiun, dan dokumen lainnya yang berhubungan dengan kepegawaian c. Software resource Software resource (perangkat lunak) merupakan perangkat yang merujuk pada program-program komputer beserta petunjuk-petunjuk (manual) pendukungnya. Pendukung yang digunakan dalam kegiatan SIMPEG mengacu pada buku manual Biro Kepegawaian Kesehatan yang dapat di akses melalui www.ropeg-kemenkes.or.id. Fitur Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian versi. 8.0 tahun 2012. Software SIMPEG hanya terpusat pada satu bagian yaitu di Biro Kepegawaian Kementerian Kesehatan RI, jadi yang dapat mengeluarkan SK CPNS sampai SK Kenaikan Pangkat adalah Biro Kepegawaian, sedangkan PHKKPM dan instansi lainnya di lingkungan kementerian Kesehatan hanya sebagai pelaksana. Biro Kepegawaian sebagai programmer yang bertugas menyusun rangkaian perintahperintah pengolahan data atau menerjemahkan kebutuhan pengolahan data ke dalam kode-kode yang dapat dimengerti oleh komputer yaitu program komputer secara efektif dan efisensi. Perangkat yang mendukung operating sistem server pada SIMPEG menggunakan linux. Linux merupakan salah satu contoh hasil pengembangan perangkat lunak bebas dan sumber terbuka, disamping untuk meningkatkan kinerja server juga untuk menghindari server dari pencemaran virus, dan yang lebih penting adalah unsur keamanan. d. Data resource Data adalah fakta yang akan dibuat menjadi informasi yang bermanfaat. Data inilah yang akan dipilah, dimodifikasi atau 10 diperbarui oleh program supaya dapat menjadi sebuah informasi yang bermanfaat. Data yang tersedia pada SIMPEG sudah lengkap dan dapat memenuhi kebutuhan administrasi kepegawaian. Data tersebut berfungsi untuk melihat keadaan pegawai saat ini, sehingga data yang tersedia harus selalu di update. Data pada SIMPEG berisi tentang daftar riwayat hidup pegawai mulai pegawai berstatus CPNS sampai pegawai memasuki BUP. SIMPEG dapat memudahkan staf kepegawaian dalam memproses kenaikan pangkat secara online, artinya semua data sudah dapat dilihat secara online, sehingga kepegawaian tidak perlu mengirimkan berkas berupa SK CPNS, SK PNS, KGB. Kepegawaian hanya mengisi pada usulan kepangkatan, kemudian bukti usulan kepangkatan di print sebagai bukti fisik instansi. e. Network resource Network resource atau disebut dengan jaringan, jaringan yang tersedia di lingkungan PHKKPM dalam mendukung SIMPEG ada satu yaitu menggunakan koneksi jaringan VPN-IP dan dapat tersambung oleh enam komputer di ruangan kepegawaian, sehingga diharapkan setiap staf kepegawaian dapat menjadi administrator dalam mengelola SIMPEG. Jaringan tersebut hanya bersifat mendukung proses kerja komputer. Selain jaringan juga menggunakan Kabel Fiber Optik sehingga pengiriman data lebih cepat. Hubungan yang dilakukan didalam mengakses aplikasi SIMPEG antara Biro Kepegawaian dengan masing-masing instansi khususnya PHKKPM lebih Cepat dan ekonomis. Aplikasi SIMPEG di lengkapi dengan username dan password, sehingga kerahasiaan data dapat terjamin. B. Pembahasan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) sangat berperan penting dalam proses administrasi kepegawaian. Data yang berhubungan dengan pegawai di Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dapat dilihat pada Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG). SIMPEG memberikan manfaat bagi PHKKPM dalam hal sebagai berikut: 1. Untuk mendukung sistem manajemen yang rasional dan pengembangan SDM 2. Mewujudkan data kepegawaian yang mutakhir dan terintegrasi 3. Menyediakan Informasi yang akurat untuk keperluan perencanaan, pengembangan, kesejahteraan dan pengendalian. 4. Membantu Kelancaran pekerjaan di bidang kepegawaian, terutama dalam pembuatan laporan. Meskipun peran SIMPEG sangat penting dalam administrasi kepegawaian, ironisnya terkadang masih ada staf yang belum bisa mengaplikasikan SIMPEG, mereka tidak dapat mengaplikasikan SIMPEG karena beberapa alasan. Di PHKKPM staf kepegawaian sudah mendapat pelatihan SIMPEG sebanyak dua kali, tapi pelatihan tersebut belum membuat pegawai tersebut mahir dalam mengoperasikan SIMPEG. Sehingga diharapkan ada pelatihan khusus yang berkelanjutan terhadap pegawai tersebut. Faktor lain yang menyebabkan pegawai tersebut belum mahir dalam mengoperasikan SIMPEG adalah kurangnya motivasi pada diri pegawai. Keberhasilan kinerja Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) tentunya juga dipengaruhi oleh adanya sumber daya yang mendukung. Menurut Raymond M (2001:44) sumber daya sistem informasi terdiri dari: 1. People resource, biasa disebut dengan manusia, manusia yang menjalankan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG), manusia merupakan sumber daya terpenting yang dibutuhkan dalam setiap sistem informasi. Setiap pegawai di unit kepegawaian PHKKPM diharuskan mampu menguasai kerja SIMPEG, sehingga dapat membantu mewujudkan data kepegawaian yang mutakhir dan terintegrasi, selain itu dapat menyediakan informasi yang akurat untuk keperluan perencanaan, pengembangan, kesejahteraan dan pengendalian. 11 Pada kenyataan di lapangan, pegawai yang mampu mengoperasikan SIMPEG di ruang kepegawaian masih dua orang, sedangkan pegawai yang sudah mendapatkan pelatihan SIMPEG lima orang. Pegawai dengan latar belakang pendidikan S1 Teknik Elektro dan D III Administrasi Negara yang mampu mengoperasikan SIMPEG, sedangkan pegawai yang lain dengan pendidikan SMP dan SMA belum menguasai SIMPEG. Selain faktor pendidikan, faktor lain yang mempengaruhi proses pengoperasian SIMPEG adalah faktor usia. Pegawai dengan pendidikan SMP dan SMA berusia di atas lima puluh Tahun, bahkan ada yang pensiun Bulan Juli Tahun 2014, mereka menganggap penggunaan aplikasi SIMPEG sangat sulit dan membutuhkan data yang valid dan detail. Apabila sumber daya manusia kurang mencukupi dan memadai, maka proses entry SIMPEG menjadi lambat, alasannya pegawai yang bisa meng-entry data kadang ditugaskan oleh instansi ke luar kota, kadang juga alasan pekerjaan yang banyak atau pekerjaan yang tidak bisa dialihkan. Maka diharapkan adanya pelatihan yang terfokus dan berkelanjutan kepada pegawai yang belum mahir mengoperasikan SIMPEG, agar dapat diterapkan pada kegiatan sehari-hari, selain itu setiap pegawai harus memiliki motivasi diri untuk berkembang. 2. Hardware resource, konsep hardware resource meliputi secara fisik dan materi yang digunakan dalam proses informasi sumber daya ini tidak hanya berhubungan dengan mesin tetapi juga dengan segala macam bentuk media yang digunakan untuk menyimpan data yang tampak secara fisik. Di ruang kepegawaian, perangkat yang mendukung kinerja SIMPEG sudah bagus dan memenuhi kebutuhan pegawai, sehingga diharapkan dengan adanya perangkat tersebut harapannya pegawai di unit kepegawaian PHKKPM yang belum manguasai komputer dapat belajar setiap saat, karena setiap pegawai mendapat fasilitas komputer yang sama. Secara umum kondisi Hardware berupa perangkat komputer dan perangkat lainnya yang tersedia, sudah cukup memadai dan dapat memenuhi kebutuhan pegawai dalam proses administrasi kepegawaian. Kondisi hardware yang memadai sebagai suatu syarat dalam penggunaan aplikasi SIMPEG. Apabila terdapat kerusakan pada perangkatnya, maka staf kepegawaian segera melaporkan bagian teknisi agar tidak menghambat kerja pegawai. 3. Software resource (perangkat lunak) merupakan perangkat yang merujuk pada program-program komputer beserta petunjukpetunjuk (manual) pendukungnya. Pendukung yang digunakan dalam kegiatan SIMPEG mengacu pada buku manual Biro Kepegawaian Kesehatan yang dapat di akses melalui www.ropeg-kemenkes.or.id. Software SIMPEG hanya terpusat pada satu bagian yaitu di Biro Kepegawaian Kementerian Kesehatan RI, jadi yang dapat mengeluarkan SK CPNS sampai SK Kenaikan Pangkat adalah Biro Kepegawaian, sedangkan PHKKPM dan instansi lainnya di lingkungan kementerian Kesehatan hanya dapat mengusulkan lewat entry data SIMPEG. Entry data dinyatakan sukses, maka secara langsung diproses oleh Biro Kepegawaian. Apabila pada entry data terjadi kesalahan, maka usulan tidak dapat diproses. Pada saat proses di Biro Kepegawaian, pengelola SIMPEG di PHKKPM harus aktif membuka SIMPEG, karena jika terjadi ketidaksesuaian data, masing-masing pengelola harus segera menindaklanjuti, supaya tidak memperlambat proses mutasi. Setiap instansi di lingkungan Kementerian Kesehatan memiliki username dan password yang berbeda. Manfaat penggunaan username dan password yang berbeda adalah untuk memberikan keamanan pada data pegawai di setiap instansi, sehingga hanya staf kepegawaian yang dapat masuk ke aplikasi SIMPEG. Secara umum, setiap aplikasi yang tersedia memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Sehingga diharapkan setiap pegawai yang bertugas mengoperasikan sitem tersebut, dapat lebih berhati-hati dalam menggunakannya, apabila tidak hafal username dan password, lebih baik ditulis dan di tempel ditempat yang terjangkau oleh mata. 4. Data resource, data yang akan dibuat menjadi informasi yang bermanfaat. Data ini 12 berisi tentang data pegawai mulai dari pegawai tersebut berstatus CPNS, pengangkatan, pemindahan pegawai, pemberhentian hingga pensiun. Berbagai menu yang dapat di lihat pada SIMPEG antara lain: Keadaan Pegawai (untuk melihat keadaan pegawai berupa jumlah pegawai berdasarkan jabatan, golongan, pendidikan, dan jenis kelamin), daftar riwayat hidup, daftar urutan kepangkatan, daftar nominatif pegawai, distribusi pegawai, kekuatan personil, rekap pegawai yang akan pension, rekap pegawai yang akan naik pangkat regular, rekap pegawai yang akan naik pangkat pilihan, dan beberapa menu lainnya dapat dilihat pada aplikasi SIMPEG. Peneliti menyimpulkan bahwa manfaat dari data yang tersedia dalam aplikasi tersebut adalah sebagai berikut: a. Pelacakan informasi data seseorang pegawai akan mudah dan cepat. b. Pembuatan Laporan dapat mudah dikerjakan. c. Mengetahui Pegawai yang akan naik pangkat dan yang akan mendapat kenaikan gaji berkala d. Memudahkan suatu pekerjaan yang berhubungan dengan kepegawaian e. Mendapatkan informasi tentang keadaan pegawai (Profil Kepegawaian) yang cepat dan akurat f. Dapat merencanakan penyebaran (mutasi) pegawai sesuai pendidikan dan kompetensinya g. Merencanakan Kebutuhan Pegawai 5. Network resource (jaringan), jaringan yang dimaksudkan adalah sambungan internet. Di kepegawaian sambungan internet dalam mendukung SIMPEG ada satu yang tersambung oleh enam komputer di ruangan kepegawaian, sehingga diharapkan setiap staf kepegawaian dapat mengelola SIMPEG. Jaringan tersebut hanya bersifat mendukung proses kerja komputer. Sumber daya di atas merupakan pendukung dalam proses kinerja SIMPEG. SIMPEG bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Dengan adanya SIMPEG diharapkan memudahkan pegawai dalam melaksanakan kegiatan kepegawaian. Setiap data yang berhubungan dengan mutasi pegawai, dapat dilihat pada SIMPEG, sehingga pegawai lebih mudah melakukan monitoring terhadap perubahan data, dengan adanya SIMPEG pelayanan kepegawaian menjadi lebih mudah. Adapun keuntungan menggunakan SIMPEG antara lain: 1. Dapat memelihara satu data besar secara bersama-sama 2. Kesalahan atau data yang kurang valid dapat dimonitor dan dikoreksi bersama 3. Berbagi sumber daya misalnya pemakaian satu printer untuk beberapa komputer yang terhubung dalam jaringan komputer 4. Apabila salah satu unit komputer terhubung ke internet melalui modem atau LAN, maka semua atau sebagian unit komputer dalam jaringan dapat mengakses dengan metode sharing connection. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti ini, maka dapat disimpulkan bahwa terkait kinerja Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) dalam mendukung pelayanan kepegawaian Di Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat (PHKKPM) adalah Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) bermanfat dalam proses administrasi kepegawaian di PHKKPM, sehingga sangat mendukung terhadap pelayanan kepegawaian. Bidang kepegawaian dapat lebih mudah mencari informasi data seseorang pegawai, karena setiap data yang tersedia dalam SIMPEG sudah lengkap, sehingga proses mutasi pegawai hingga proses pensiun dapat dilakukan secara online, tanpa perlu datang langsung ke Biro Kepegawaian di Jakarta. Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang tersedia di ruang kepegawaian kurang, hal tersebut dikarenakan latar belakang pendidikan dan kurangnya motivasi pegawai yang sudah berusia di atas lima puluh tahun, karena mereka menganggap SIMPEG sangat sulit rumit. Selain 13 itu, Kurangnya sosialisasi dan pelatihan kepada staf kepegawaian tentang SIMPEG. B. Saran Berdasarkan hasil kesimpulan di atas maka penulis merekomendasikan berupa saran-saran sebagai berikut: 1. Hal mendesak yang perlu di lakukan oleh Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat (PHKKPM) terkait dengan kinerja Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) dalam mendukung pelayanan kepegawaian tentu didukung oleh kualitas 2. SDM yang memadai misalnya latar belakang pendidikan minimal D3. Apabila mengadakan peneriman Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Tahun depan, sebaiknya mencari CPNS pendidikan D3 kepegawaian Perlu adanya sosialisasi dan pelatihan SIMPEG secara berkelanjutan dan rinci, sehingga dapat memberi motivasi yang tinggi terhadap pegawai yang usianya lebih dari lima puluh Tahun. Selain itu, perlu adanya kesadaran bagi staf kepegawaian tentang perlunya SIMPEG. 14 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Kumorotomo, Wahyudi dan S.A Margono.1994. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. McLeod, Raymond. 2001. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT Prenhallindo. Subarsono, Drs.AG. 2005. Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Pustaka Pelajara. Soendjojo, Hadwi. 2010. E-Government. Jakarta: Indietekno. Gomes, Faustino Cardoso. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi Offset. Sugiono. 2009. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif R dan D. Bandung: Alfabeta. Moleong, Lexy J. 2000, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya. Afifudin. 2009, Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara. Sule, Ernie Tisnawati dan Kurniawan Saefullah. 2008, Pengantar Manajemen. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian. Buku Panduan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian versi 8.0 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan PHKKPM 2012 http://www.ropeg-kemenkes.or.id. http://www.pusat4.litbang.depkes.go.id 15