PDF - Jurnal UNESA

advertisement
KINERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEPEGAWAIAN (SIMPEG) DALAM
MENDUKUNG PELAYANAN KEPEGAWAIAN DI PUSAT HUMANIORA, KEBIJAKAN
KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SURABAYA
Nunuk Arie Suryana
S1 Ilmu Administrasi Negara, PMPKN, FIS, Unesa, [email protected]
ABSTRAK
Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) adalah suatu sistem yang dikembangkan oleh
pemerintah, guna mendukung sistem manajemen pegawai negeri sipil yang rasional terintegrasi, dan
akurat. SIMPEG dapat mendukung pelayanan kepegawaian salah satunya di Pusat Humaniora, Kebijakan
Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat (PHKKPM). Penelitian ini mengangkat masalah mengenai
bagaimana kinerja Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) di PHKKPM dalam mendukung
pelayanan kepegawaian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja SIMPEG dalam
mendukung pelayanan kepegawaian di PHKKPM. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian di Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat (PHKKPM) yang beralamat di Jl. Indrapura No. 17 Surabaya. Sumber data dalam penelitian
ini adalah hasil wawancara dan dokumen terkait. Teknik pengumpulan data yaitu dengan triangulasi
(wawancara, observasi, dan dokumentasi). Adapun narasumber penelitian ini terdiri dari Kepala Bagian
Tata Usaha PHKKPM, Kasubbag KKU serta staf kepegawaian. Analisis data dilakukan dengan
menggunakan teknik interactive model.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa SIMPEG sangat mendukung dalam pelayanan
kepegawaian di PHKKPM. Tetapi kualitas SDM yang berada di ruang kepegawaian kurang memadai, hal
tersebut dikarenakan latar belakang pendidikan dan kurangnya motivasi pegawai. Oleh karena itu,
PHKKPM perlu memperhatikan kinerja para pegawai khususnya kepegawaian, dengan cara memberi
pendidikan dan pelatihan terkait SIMPEG. Sehingga dengan adanya pelatihan yang berkelanjutan
diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepegawaian di PHKKPM. Selain itu juga penambahan
SDM yang sesuai dengan tugas kepegawaian, sehingga dapat menunjang kelancaran pelayanan
kepegawaian di PHKKPM lebih meningkat.
Kata kunci: Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG), kinerja
1
EMPLOYEE PERFORMANCE MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM IN SUPPORT OF
CIVIL SERVICE CENTER OF HUMANITIES, HEALTH POLICY AND COMMUNITY
EMPLOWERMENT
Nunuk Arie Suryana
S1 Ilmu Administrasi Negara, PMPKN, FIS, Unesa, [email protected]
ABSTRACT
Personnel Management Information System (SIMPEG) is a system developed by the government,
to support the management of the civil service system which integrates rational, and accurate. SIMPEG can
support one service personnel at the Center of Humanities, Health Policy and Community Empowerment
(PHKKPM). This study raised the issue of how the performance of Human Resources Management
Information System (SIMPEG) in PHKKPM in support of service personnel. The purpose of this study is
to investigate the performance of SIMPEG in support staffing services in PHKKPM. This study uses
descriptive qualitative approach. Research sites in the Center of Humanities, Health Policy and Community
Empowerment is located at Jl. Indrapura No. 17 Surabaya. Sources of data in this study is the result of
interviews and related documents Data collection techniques are by triangulation (interview, observation,
and documentation). The speaker of this study consists of the Head of Administration PHKKPM,
Kasubbag KKU and staff personnel. Data analysis was performed using the model interactive techniques.
The results of this study indicate that SIMPEG very supportive in staffing services in PHKKPM
But the quality of human resources in the civil service are inadequate, it is because the educational
background and lack of motivation. PHKKPM need to pay attention to the performance of the employees,
especially staffing, provide education and training related SIMPEG. So with the ongoing training is
expected to improve the quality of staffing services in PHKKPM. In addition, the addition of human
resources in accordance with the assignment of personnel, so as to support smooth service personnel in
PHKKPM increased.
Keywords: Human Resources Management Information System (SIMPEG), performance
2
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Perlunya penerapan Sistem Informasi
Manajemen
Kepegawaian
adalah
untuk
memantapkan administrasi kepegawaian sebagai
upaya memenuhi kebutuhan informasi data
pegawai yang cepat, tepat, akuntabel, dan up to
date. Dengan mengkonversi data manual menjadi
data digital ke dalam suatu database dan aplikasi
terkomputerisasi dalam satu payung system yang
disebut system informasi kepegawaian berbasis
website yang ditujukan untuk penggunaan secara
mobile dan flexibel.
Mengingat pentingnya pengelolaan data
pegawai, maka pentingnya peningkatan kualitas
pengelolaan kepegawaian melalui Sistem
Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG).
SIMPEG merupakan salah satu prioritas dalam
tahapan
pengembangan
e-government
di
Indonesia pada umumnya. Dalam lingkungan
yang semakin kompetitif global saat ini,
peningkatan produktivitas organisasi adalah
penting. Keberhasilan negara dalam ekonomi
global, akan tergantung sepenuhnya dari kinerja
organisasi, baik organisasi publik maupun swasta.
Pusat Humanoria, Kebijakan Kesehatan dan
Pemberdayaan masyarakat (PHKKPM) adalah
salah satu instansi di dalam Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan
yang mulai
mengembangkan teknologi e-government. Hal itu
sejalan dengan meningkatnya pemahaman
masyarakat terhadap transparansi informasi
publik. Dengan mengimplementasikan egovernment, untuk menyelesaikan permasalahan
kepegawaian juga telah dilakukan langkah nyata
yang dimulai sejak tahun 2004 sudah membuat
rancangan desain arsitektur Sistem Informasi
Manajemen Kepegawaian (SIMPEG). Sistem
Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG)
sudah diterapkan mulai dari pusat hingga daerah
di
lingkungan
Badan
Penelitian
dan
Pengembangan Kesehatan. Dengan adanya
Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
(SIMPEG), maka data-data yang berhubungan
dengan pegawai negeri sipil akan lebih
terintegrasi dengan baik.
Berdasarkan hasil awal observasi peneliti di
PHKKPM tersebut diketahui bahwa masih
terdapat
beberapa
masalah
pada
data
kepegawaian. Hal tersebut terbukti dengan
adanya pengangkatan dalam jabatan struktural
belum didasarkan pada nilai-nilai objektifitas,
akuntabilitas,dan
kompetisi
yang
sehat.
Permasalahan
kepegawaian
yang
telah
dipaparkan di atas, PHKKPM juga tidak lepas
dari berbagai masalah. Sistem Informasi
Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) yang
diimplementasikan secara maksimal di PHKKPM
hendaknya
dapat
mengatasi
berbagai
permasalahan tersebut. Berhasil atau tidaknya
kinerja
Sistem
Informasi
Manajemen
Kepegawaian (SIMPEG) secara tidak langsung
merupakan sebuah cermin dari berhasil atau
tidaknya pelayanan kepegawaian di PHKKPM.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti merasa
penting melakukan penelitian mengenai kinerja
Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
(SIMPEG)
dalam
mendukung
pelayanan
kepegawaian di PHKKPM, maka peneliti tertarik
untuk mengangkat sebuah penelitian yang
berjudul sebagai berikut:
“Kinerja Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian (SIMPEG) Dalam Mendukung
Pelayanan Kepegawaian Di Pusat Humaniora,
Kebijakan
Kesehatan Dan Pemberdayaan
Masyarakat Surabaya”.
Sehingga kemudian dapat diketahui apakah
kinerja
Sistem
Informasi
Manajemen
Kepegawaian (SIMPEG) telah berfungsi dalam
mendukung pelayanan di PHKKPM secara
optimal, atau hanya merupakan sebuah simbol
semata tanpa ada perbaikan kualitas pelayanan
yang diberikan oleh PHKKPM.
KAJIAN PUSTAKA
A.
Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Dalam organisasi banyak kita lihat manfaat
suatu sistem informasi bila digunakan sebaik
mungkin. Peranan manajemenlah yang menuntut
penyebaran dan penggunaan sumber-sumber yang
efesien untuk mencapai suatu tujuan, dengan
demikian akan membantu fungsi manajemen
3
dengan diterimanya suatu informasi dengan cepat
dan tepat. Maka diperlukan sistem informasi
manajemen yang baik untuk mendukung tujuan
organisasi. Sistem informasi tidak hanya
memproses data menjadi informasi tetapi juga
menyalurkan informasi untuk mendukung proses
pengambilan keputusan. Untuk memahami arti
SIM ini penulis mengutip beberapa pendapat para
ahli.
Davis (2002) menyatakan bahwa, sistem
informasi manajemen adalah sebuah sistem
manusia/ mesin yang yang terpadu untuk
menyajikan informasi guna mendukung fungsi
operasi manajemen dan pengambilan keputusan
dalam sebuah organisasi. Selanjutnya pengertian
SIM juga juga dikemukakan oleh Mcleod dan
Schell (2001) sebagai berikut: “SIM merupakan
sistem yang berbasis komputer, jaringan lainnya
yang dapat menyediakan informasi bagi beberapa
pemakai
guna
mendukung
fungsi-fungsi
manajemen dan fungsi pengambilan keputusan”.
Syamsi (2000) menyatakan bahwa sistem
informasi manajemen (SIM) merupakan jaringan
informasi yang dibutuhkan pimpinan dalam
menjalankan
tugasnya,
terutama
dalam
mengambil
keputusan.
Sistem
Informasi
Manajemen (SIM) menurut Raymond M
(Raymond
McLeod,Jr,
2001:hal
239),
didefinisikan sebagai suatu sistem informasi
berbasis komputer yang menyediakan informasi
bagi beberapa pemakai. Informasi yang
dihasilkan akan menjelaskan keadaan organisasi
terkait ke depan.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa sistem itu berisikan elemen-elemen yang
terdiri dari manusia, barang-barang, konsepkonsep yang saling berinteraksi sehingga dapat
dipakai sebagai metode, yang memadukan
elemen tersebut. Informasi merupakan data atau
fakta yang telah diproses sedemikian rupa,
sehingga berubah bentuknya menjadi informasi.
Informasi dapat memperkaya penyajian dan
mengungkapkan sesuatu yang penerimanya tidak
tersangka. Di samping itu informasi dapat
mengurangi ketidakpastian serta mempunyai nilai
dalam keputusan karena dengan adanya informasi
kita dapat memilih tindakan-tindakan dengan
resiko yang paling kecil. Untuk menghasilkan
kebijaksanaan dan keputusan yang baik
diperlukan pengolahan data menjadi informasi
yang relevan dengan masalah perusahaan yang
sedang dihadapi. Dengan demikian data itu
merupakan bahan mentah yang harus diproses
lebih dahulu baru kemudian dapat digunakan.
Sebuah informasi dikatakan berkualitas jika data
tersebut memiliki kriteria sebagai berikut:
1.
Relevan artinya informasi yang diberikan
harus sesuai dengan yang dibutuhkan.
Apabila kebutuhan informasi untuk suatu
organisasi maka informasi tersebut harus
sesuai dengan kebutuhan informasi di
berbagai tingkatan dan bagian yang ada
dalam organisasi tersebut.
2.
Akurat
artinya
informasi
harus
mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
Keakuratan informasi biasanya dilakukan
melalui pengujian yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih yang berbeda dan apabila
hasil pengujian tersebut menghasilkan hasil
yang sama data tersebut dianggap akurat.
3.
Lengkap artinya bahwa informasi yang
diperoleh menyajikan gambaran lengkap
dari suatu permasalahan atau penyelesaian.
4.
Tepat waktu artinya informasi harus
tersedia pada saat yang dibutuhkan untuk
memecahkan masalah sebelum situasi krisis
menjadi tidak terkendali atau kesempatan
menghilang. Informasi yang datang pada
penerima tidak boleh terlambat karena
informasi yang sudah usang tidak
mempunyai nilai lagi.
Kriteria bagi suatu Sistem Informasi
Manajemen (SIM) yeng efektif adalah bahwa
sistem tersebut dapat memberikan data yang
cermat, tepat waktu, dan yang penting artinya
bagi perencanaan, analisis dan pengendalian
manajemen untuk mengoptimalkan pertumbuhan
organisasi.
B. Kinerja Sistem Informasi Manajemen
(SIM)
Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah
sebuah sistem
manusia/mesin yang terpadu
(integrated), untuk menyajikan informasi guna
mendukung fungsi operasi, manajemen, dan
4
pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi.
Sistem ini menggunakan perangkat keras, dan
perangkat lunak komputer, prosedur pedoman,
model manajemen dan keputusan dan sebuah
"database". Berdasarkan definisi di atas, terlihat
ada sedikit perbedaan antara sistem informasi
biasa dengan sistem informasi manajemen (SIM),
dimana perbedaan yang mendasar adalah bahwa
SIM dapat mendukung fungsi operasi,
manajemen dan pengambilan keputusan. (Gordon
B Davis:1993). Berinteraksi dan bekerja sama
secara interdependent untuk mencapai sesuatu
merupakan bentuk perwujudan dari sistem
informasi manajemen. Sistem tersebut menerima
input dan melalui serangkaian proses, mengubah
input menjadi out put—produk, jasa, ataupun
informasi (Bacal, 2001:31). Sehingga secara
umum cara kerja Sistem Informasi Manajemen
terdiri dari masukan (input), pengelolaan
(processing), dan keluaran (output) yang
ketiganya saling berinteraksi. Selain ketiga unsur
utama tersebut masih terdapat unsur yang
berpengaruh yakni lingkungan sekitar. Kemudian
dari lingkungan dan keluaran (output) tersebut
dapat dijadikan kembali sebagai umpan balik
(feedback) bagi masukan.
Sasaran dari sistem sangat menentukan
sekali masukan yang dibutuhkan system dan
keluaran yang akan dihasilkan sistem. Suatu
sistem dikatakan berhasil bila sasaran (objective)
atau tujuan (goal) yang dicapai sesuai dengan
yang diharapkan. Jadi kinerja Sistem Informasi
Manajemen dapat diartikan sebagai penerapan
sistem dikembangkan oleh suatu instansi
pemerintah yang bertujuan memberikan informasi
data pegawai negeri sipil mulai dari rekrutmen
sampai dengan pensiun pegawai, dengan
memanfaatkan sumber daya yang tersedia di
Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat.
C.
Sistem
Informasi
Manajemen
Kepegawaian (SIMPEG)
Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
(SIMPEG)
adalah
suatu
sistem
yang
dikembangkan oleh pemerintah, guna mendukung
sistem manajemen pegawai negeri sipil yang
rasional dan pengembangan sumber daya manusia
di aparatur pemerintah, mewujudkan data
kepegawaian yang mutakhir dan terintegrasi,
menyediakan informasi pegawai negeri sipil yang
akurat
untuk
keperluan
perencanaan,
pengembangan, kesejahteraan dan pengendalian
pegawai terutama dalam pembuatan laporan.
SIMPEG (Sistem Informasi Manajemen
Pegawai) didefinisikan sebagai Sistem Informasi
terpadu, yang meliputi pendataan pegawai,
pengolahan data, prosedur, tata kerja, sumber
daya manusia dan teknologi informasi untuk
menghasilkan informasi yang cepat, lengkap dan
akurat dalam rangka mendukung administrasi
kepegawaian (Priyanto, 2008).
Menurut Kepala BKN SIMPEG merupakan
sistem informasi terpadu, yang meliputi
pendataan pegawai, pengolahan data, prosedur,
tata kerja, sumber daya manusia dan teknologi
informasi untuk menghasilkan informasi yang
cepat, lengkap dan akurat dalam rangka
mendukung administrasi kepegawaian. Menurut
Biro Kepegawaian Kementerian Kesehatan,
Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
(SIMPEG) memiliki menu aplikasi yang berisi
tentang:
1.
Data Pegawai
Fasilitas data pegawai merupakan fasilitas
utama dari aplikasi SIMPEG. Untuk
mengakses fasilitas ini, dapat dilakukan
dengan memilih menu Data Pegawai.
2.
Laporan Pegawai
Laporan pegawai merupakan menu untuk
melihat beberapa laporan terkait data
pegawai.
3.
Gaji, menu tersebut berisi tentang daftar
gaji dan rekap gaji
Tujuan dari Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian adalah untuk mendukung efisiensi
dan integritas pengelolaan data-data kepegawaian
secara
terintegrasi.
Dengan
rancangan
berbasiskan jaringan lokal (LAN) maupun
internet,
Sistem
Informasi
Manajemen
Kepegawaian bisa diakses dimana saja dan kapan
saja oleh pengguna sesuai dengan hak akses yang
telah ditentukan.
5
D.
Kinerja Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian (SIMPEG)
Menurut
Raymond
M
(2001:44),
keberhasilan
kinerja
Sistem
Informasi
Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) tentunya
juga dipengaruhi oleh adanya sumber daya yang
mendukung. James O’ Brien menyebutkan bahwa
Sumber daya sistem informasi terdiri dari:
1.
People resource, sumber daya terpenting
yang dibutuhkan dalam setiap sistem
informasi adalah manusia. Sumber daya
yang dimaksud adalah end users dan
information system specialist.
2.
Hardware resource, konsep hardware
resource meliputi secara fisik dan materi
yang digunakan dalam proses informasi
sumber daya ini tidak hanya berhubungan
dengan mesin tetapi juga dengan segala
macam bentuk media yang digunakan untuk
menyimpan data yang tampak secara fisik.
3.
Software resource, merupakan keseluruhan
instruksi dari proses pengolahan informasi.
Sumber daya ini tidak hanya berupa
keseluruhan
instruksi
dari
proses
pengolahan informasi yang diarahkan dan
mengendalikan hardware computer, yang
dinamakan program, tetapi juga meliputi
keseluruhan instruksi proses pengolahan
informasi yang dibutuhkan oleh users, yang
dinamakan prosedur.
4.
Data resource, data resource pada sistem
informasi pada umumnya dikelompokkan
menjadi database dan knowledge base.
Database
melakukan
proses
dan
mengorganisasikan
data,
sedangkan
knowledge base menyimpan pengetahuan
dalam berbagai bentuk.
5.
Network resource, konsep ini meliputi
communication media dan network support.
Menurut Kumorotomo (1998:18), sumber
daya yang mendukung kinerja dari sistem
informasi adalah:
1.
Manusia,
setiap
sistem
informasi
manajemen yang berbasis komputer harus
memperhatikan unsur manusia supaya
sistem yang diciptakan bermanfaat.
Manusia merupakan penentu keberhasilan
suatu sistem informasi manajemen dan
manusi pula yang akan memanfaatkan
informasi yang dihasilkan oleh sistem
informasi manajemen.
2.
Perangkat Keras
Perangkat keras merujuk kepada perkakas
mesin. Karena itu perangkat keras terdiri
dari komputer itu sendiri yang terkadang
disebut sebagai central processing unit
(CPU)
beserta
semua
perangkat
pendukungnya.
3.
Perangkat Lunak
Merupakan perangkat yang merujuk pada
program-program
komputer
beserta
petunjuk-petunjuk (manual) pendukungnya.
4.
Data
Data adalah fakta-fakta yang akan dibuat
menjadi informasi yang bermanfaat. Data
inilah yang akan dipilah, dimodifikasi atau
diperbarui oleh program-program supaya
dapat menjadi sebuah informasi yang
bermanfaat.
5.
Prosedur
Adalah
peraturan-peraturan
yang
menentukan operasi sistem komputer.
Kegiatan Pengembangan Sistem Informasi
Manajemen Kepegawaian dilaksanakan dengan
tujuan:
1.
Membangun aplikasi komputer yang
kemudian disebut dengan Sistem Informasi
Manajemen Kepegawaian yang dapat
dipergunakan untuk mengelola data induk
pegawai, membantu mempermudah dan
mempercepat
pelayanan
administrasi
mutasi
teknis
kepegawaian
tanpa
meninggalkan faktor ketepatan data.
2.
Meningkatkan akurasi data pegawai dengan
pembangunan SIMPEG yang terintegrasi,
tertib, dan teratur di setiap SKPD yang
dipergunakan dalam pelayanan dan
pengelolaan administrasi serta perumusan
kebijakan kepegawaian.
3.
Menggunakan SIMPEG sebagai bagian alat
bantu untuk mengelola pegawai sehingga
diperoleh kinerja yang efektif dan efisien
yang akan berpengaruh peningkatan
6
pelayanan, dan penempatan pegawai dalam
jabatan tertentu dengan tepat.
4.
Membuat dan menyusun sistem prosedur
yang dipergunakan dalam rangka mengelola
(operasional dan pemeliharaan) SIMPEG
yang dikembangkan.
5.
Menyiapkan tenaga administrator untuk
proses operasional dan pemeliharaan
SIMPEG yang dikembangkan.
Penulis mencoba menentukan sumber daya
pendukung kinerja sistem informasi yang sesuai
untuk kinerja Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian (SIMPEG) adalah People resource,
Hardware resource, Software resource, Data
resource dan Network resource. Jadi kinerja
Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
(SIMPEG) dalam penelitian ini dapat diartikan
sebagai pencapaian hasil penerapan sistem yang
dikembangkan oleh pemerintah guna mendukung
sistem manajemen pegawai negeri sipil mulai dari
rekrutmen sampai dengan pensiun pegawai,
dengan memanfaatkan sumber daya yang
tersedia.
E.
Pelayanan Kepegawaian
Pelayanan kepegawaian adalah pelayanan
jasa yang diberikan oleh sumber daya manusia
atau aparat yang berwenang dalam hal
manajemen pegawai negeri sipil kepala pegawai
negeri sipil yang membutuhkan, dan terwujud
dalam berbagai bentuk keperluan (Sinambela,
lijan. 2006:4–5). Layanan kepegawaian di
instansi pemerintah, meliputi:
1.
Bidang pengadaan dan pengembangan karir
pegawai
a. Pendataan dan hal-hal lain yang
berhubungan dengan Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS).
b. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) bagi
pegawai negeri sipil.
2.
Bidang informasi manajemen pegawai
a. Pendataan pegawai negeri sipil mulai
dari Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) sampai dengan pensiun.
b. Hal-hal yang berkenaan dengan Daftar
Urut Kepangkatan (DUK)
c. Penerapan
Sistem
Informasi
Manajemen Kepegawaian (SIMPEG)
sebagai pengolah sumber data pegawai.
d. Implementasi
Sistem
Informasi
Layanan Kepegawaian (SILK) sebagai
pengolah sumber data pegawai.
e. Tata naskah kepegawaian.
3.
Bidang Mutasi
a. Mutasi Kepegawaian
b. Kenaikan Gaji Berkala (KGB)
c. Kenaikan Pangkat PNS Reguler (KP)
d. Kenaikan Pangkat PNS Pilihan (KP)
e. Peninjauan Masa Kerja (PMK)
4.
Bidang Pembinaan dan Penghargaan
Pegawai
a. Hak dan kewajiban PNS
b. Disiplin PNS
c. Cuti PNS
d. Daftar Penilaian Pekerjaan Pegawai
(DP3)
e. Pensiun PNS
f. Tabungan Asuransi Pensiun (Taspen)
g. Kartu Isteri (Karis) dan Kartu Suami
(Karsu) PNS
h. Asuransi Kesehatan (Askes) PNS
Dalam
penelitian
ini,
pelayanan
kepegawaian adalah aktivitas jasa yang dilakukan
oleh aparat yang terbagi dalam beberapa bidang
tertentu dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan pegawai dan terwujud dalam berbagai
bentuk keperluan di PHKKPM.
F.
Sistem
Informasi
Manajemen
Kepegawaian
(SIMPEG)
dalam
Mendukung Pelayanan Kepegawaian
Pendukung pelaksanaan fungsi manajemen
adalah sebuah organisasi, keberadaan dan
kelancaran aktivitas pegawai dalam kegiatan
organisasi tersebut. Sistem Kepegawaian di
pemerintahan adalah untuk kelancaran tugas
organisasi dan menjadi unsur pendukung.
Pemanfaatan
teknologi
informasi
dapat
menghasilkan
efisiensi
berbagai
aspek
pengelolaan informasi yang ditunjukkan oleh
kecepatan dan ketepatan waktu, pemrosesan, serta
ketelitian dan kebenaran informasi (validitas)
yang dihasilkan. Hal ini berkaitan dengan
7
penggunaan
perangkat
keras
komputer
(hardware), program aplikasi pendukung
(software), perangkat komunikasi dan internet
sebagai sarana pengelolaan informasi. Sistem
informasi manajemen kepegawaian merupakan
suatu aplikasi perangkat lunak (software) yang
dipergunakan
untuk
mengelola
data-data
kepegawaian yang terintegrasi dan menyeluruh.
Beberapa fitur utama yang tersedia pada aplikasi
ini diantaranya pengelolaan data umum,
pengelolaan data mutasi, pengelolaan data
pegawai, pengelolaan data laporan, pengelolaan
data surat keputusan, serta manajemen data
pengguna aplikasi.
Sistem informasi manajemen kepegawaian
pada Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan
Pemberdayaan
Masyarakat
merupakan
implementasi dalam pelayanan di bidang
kepegawaian secara transparan dan objektif.
Sistem ini selain menyajikan informasi yang
terkait dengan kepegawaian, khusus untuk
meningkatkan pelayanan di bidang mutasi
kepegawaian. Sistem informasi manajemen
kepegawaian bertujuan untuk menyelesaikan
permasalahan yang ada di Pusat Humaniora,
Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat.
Permasalan yang ada diantaranya adalah
PNS yang status kepegawaiannya tidak jelas, hal
ini menggambarkan buruknya administrasi
kepegawaian yang ada, PNS yang sudah pensiun,
meninggal atau berhenti, data kepegawaiannya
tidak diperbaharui. Data PNS tidak up to date,
sehingga jumlah PNS tidak diketahui secara pasti,
dan data yang ada saling berbeda, pemutakhiran
data tidak berjalan sebagaimana mestinya, baik di
instansi, maupun Pemerintah.
Agus (2001:149), memberikan penjelasan
mengenai penilaian kinerja, sebagai berikut:
“Untuk dapat menilai kinerja karyawan secara
objektif dan akurat adalah dengan mengukur
tingkat kinerja karyawan. Pengukuran kinerja
dapat
juga
berfungsi
sebagai
upaya
mengumpulkan informasi yang dapat digunakan
untuk mengarahkan upaya karyawan melalui
serangkaian prioritas tertentu.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian kualitatif digunakan untuk
meneliti pada kondisi objek yang alamiah dimana
peneliti sebagai instrument kunci. Penelitian ini
digunakan untuk mendapatkan data yang
mendalam, suatu data yang mengandung
makna.“Makna adalah data yang sebenarnya, data
yang pasti dan merupakan suatu nilai dibalik data
yang tampak” (Afifuddin, 2009:59).
Pengumpulkan data di lapangan secara
konkrit dapat digunakan untuk mendeskripsikan
tentang SIMPEG di Pusat Humaniora, Kebijakan
Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat. Selain
itu, penelitian kualitatif memiliki sifat
generalisasi yang dinamakan transferability.
Maksud dari transferability adalah “hasil data
dari penelitian ini dapat digunakan di tempat lain,
apabila tempat tersebut memiliki karakteristik
yang tidak jauh berbeda” (Afifuddin, 2009:59).
Penelitian dapat dilakukan dengan adanya
fokus penentu. Sesuai dengan latar belakang yang
dikemukakan di atas, maka fokus penelitian yang
dilakukan di Pusat Humaniora, Kebijakan
Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
(PHKKPM) adalah kinerja Sistem Informasi
Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) dalam
mendukung pelayanan kepegawaian yang
meliputi:
1.
People resource
2.
Hardware resource
3.
Software resource
4.
Data resource
5.
Network resource
Dalam
pengumpulan
data,
peneliti
menggunakan triangulasi. Triangulasi adalah
penggabungan dari beberapa teknik yang telah
ada seperti observasi, wawancara serta
dokumentasi.
B.
Teknik Analisis Data
Analisis dilakukan sebelum dan sesudah
peneliti melakukan penelitian di lapangan.
Analisis data dilakukan terhadap data hasil
pendahuluan atau data sekunder yang digunakan
untuk menentukan fokus penelitian. Fokus
penelitian ini bersifat sementara dan akan
8
berkembang setelah peneliti memasuki lapangan
secara langsung.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.
1.
Hasil Penelitian
Strategi Pusat Humaniora, Kebijakan
Kesehatan
dan
Pemberdayaan
Masyarakat (PHKKPM)
Sebagai acuan dalam pengelolaan program
dan kegiatan, pusat humaniora, kebijakan
kesehatan, dan pemberdayaan masyarakat
memiliki strategi yang mengawal hal tersebut
berupa:
a. Menggunakan pendekatan multidisiplin
dan multi institusi dalam pengelolaan
litbang dan iptek kesehatan
b. Menggunakan tahapan dinamis yang
meliputi public health, dan beyond
health dalam pengelolaan litbang dan
iptek kesehatan
c. Mempertahankan
institusi
pusat
humaniora, kebijakan kesehatan, dan
pemberdayaan
masyarakat
tetap
menjadi WHO-CC
d. Merencanakan dari awal terkait
orientasi hasil litbangkes. Tahapan
mulai dari hasil sementara sampai
dengan
hasil
akhir
adalah
data/informasi/peta/atlas, artikel ilmiah
yang
dipublikasikan,
prototipe/model/formula/standar/produ
k, rekomendasi untuk pembangunan
kesehatan
e. Membangun komunikasi dengan klien
terkait
tindak lanjut
hasil-hasil
litbangkes secara terbuka sesuai aturan
keterbukaan informasi
f. Mengembangkan
secara
berkesinambungan
hasil-hasil
litbangkes yang sudah ada, agar
memenuhi kaidah kebaruan dan
perbaikan
untuk
kesejahteraan
manusia.
2.
Kepegawaian
Pusat
Humaniora,
Kebijakan
Kesehatan
dan
Pemberdayaan Masyarakat (PHKKPM)
Potensi kepegawaian yang ada sangat
berhubungan erat dengan kemajuan organisasi.
Kinerja organisasi akan berjalan dengan baik jika
didukung dengan potensi kebutuhan pegawai
yang memadai baik secara kuantitatif maupun
secara kualitatif. Berdasarkan wawancara yang
dilakukan oleh peneliti kepada Ibu Mardiyah
selaku Sub Bagian KKU mengungkapkan bahwa
setiap pegawai yang memiliki pendidikan S1
ingin menjadi fungsional peneliti, sehingga
pegawai struktural berdominan pendidikan
tertingga SMA. Bagian kepegawaian misalnya,
pegawai yang mengerti SIMPEG hanya dua
pegawai dengan pendidikan DIII dan S1. Beliau
mengungkapkan bahwa sarana yang digunakan
seperti komputer, saluran internet sudah cukup,
hanya sumber daya (manusia) yang berada di
kepegawaian kurang menguasai.
3.
Kinerja SIMPEG Dalam Mendukung
Pelayanan Kepegawaian Di Pusat
Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat (PHKKPM)
Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
(SIMPEG) pada Pusat Humaniora, Kebijakan
Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
merupakan implementasi dalam pelayanan di
bidang kepegawaian secara transparan dan
objektif. Sistem ini selain menyajikan informasi
yang terkait dengan kepegawaian, khusus untuk
meningkatkan pelayanan di bidang mutasi
kepegawaian.
SIMPEG
bertujuan
untuk
menyelesaikan permasalahan yang ada di Pusat
Humaniora,
Kebijakan
Kesehatan
dan
Pemberdayaan Masyarakat. Dengan adanya
SIMPEG diharapkan memudahkan pegawai
dalam melaksanakan kegiatan kepegawaian.
Adapun faktor yang dapat mendukung
pelaksanaan SIMPEG di Pusat Humaniora,
Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat sebagai berikut:
a. People resource
People
resource,
sumber
daya
terpenting yang dibutuhkan dalam setiap
9
sistem informasi adalah manusia. SIMPEG
diharapkan dapat mempermudah pegawai
PHKKPM dalam mengusulkan kenaikan
pangkat tanpa mencari berkas-berkas di
dosir. Di PHKKPM, pegawai yang mampu
mengoperasikan SIMPEG masih dua orang
dengan latar belakang pendidikan S1
Teknik Elektro dan D III Administrasi
Negara.
Pelatihan SIMPEG dimulai dari
membuka aplikasi, memasukkan data atau
mengubah data hingga keluar dari aplikasi.
Pelaksanaan pelatihan dilakukan selama 3
(tiga)
hari
kerja.
Pegawai
yang
berpendidikan DIII dan S1 dapat menguasai
SIMPEG, sedangkan pegawai dengan
pendidikan SMP dan SMA belum
menguasai
SIMPEG.
Selain
faktor
pendidikan, faktor lain yang mempengaruhi
proses pengoperasian SIMPEG adalah
faktor usia. Pegawai yang pendidikan SMP
dan SMA usia di atas lima puluh Tahun.
Dengan adanya pelatihan SIMPEG,
diharapkan dapat memudahkan pegawai
dalam proses mutasi pegawai.
Pengoperasian SIMPEG dapat di
lakukan di manapun baik menggunakan
komputer atau laptop yang terhubung
dengan sambungan internet. Apabila di
kantor tidak ada waktu untuk meng-update
data pada SIMPEG, maka bisa dilanjutkan
di rumah atau di mana saja yang terhubung
dengan internet.
b. Hardware resource
Perangkat keras terdiri dari komputer
itu sendiri yang terkadang disebut sebagai
central processing unit (CPU) beserta
semua perangkat pendukungnya. Komputer
yang tersedia sebanyak 118 unit, laptop
sebanyak 50 unit, sehingga setiap pegawai
diharapkan menguasai komputer dengan
lancar. Sedangkan jumlah server yang
tersedia di PHKKPM adalah 6 unit. Di
ruang kepegawaian jumlah komputer 6 unit,
dengan
demikian
sudah
memenuhi
kebutuhan pegawai. Perangkat keras yang
sudah sesuai diharapkan dapat mendukung
pelayanan kepegawaian di PHKKPM.
Selain perangkat di atas, ada pendukung
lainnya antara lain dokumen mutasi, KGB
(Kenaikan Gaji Berkala), Penetapan Angka
Kredit (PAK) fungsional, berkas pensiun,
dan dokumen lainnya yang berhubungan
dengan kepegawaian
c. Software resource
Software resource (perangkat lunak)
merupakan perangkat yang merujuk pada
program-program
komputer
beserta
petunjuk-petunjuk (manual) pendukungnya.
Pendukung yang digunakan dalam kegiatan
SIMPEG mengacu pada buku manual Biro
Kepegawaian Kesehatan yang dapat di
akses melalui www.ropeg-kemenkes.or.id.
Fitur Aplikasi Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian versi. 8.0 tahun 2012. Software
SIMPEG hanya terpusat pada satu bagian
yaitu di Biro Kepegawaian Kementerian
Kesehatan
RI,
jadi
yang
dapat
mengeluarkan SK CPNS sampai SK
Kenaikan
Pangkat
adalah
Biro
Kepegawaian, sedangkan PHKKPM dan
instansi lainnya di lingkungan kementerian
Kesehatan hanya sebagai pelaksana. Biro
Kepegawaian sebagai programmer yang
bertugas menyusun rangkaian perintahperintah
pengolahan
data
atau
menerjemahkan kebutuhan pengolahan data
ke dalam kode-kode yang dapat dimengerti
oleh komputer yaitu program komputer
secara efektif dan efisensi.
Perangkat yang mendukung operating
sistem server pada SIMPEG menggunakan
linux. Linux merupakan salah satu contoh
hasil pengembangan perangkat lunak bebas
dan sumber terbuka, disamping untuk
meningkatkan kinerja server juga untuk
menghindari server dari pencemaran virus,
dan yang lebih penting adalah unsur
keamanan.
d. Data resource
Data adalah fakta yang akan dibuat
menjadi informasi yang bermanfaat. Data
inilah yang akan dipilah, dimodifikasi atau
10
diperbarui oleh program supaya dapat
menjadi sebuah informasi yang bermanfaat.
Data yang tersedia pada SIMPEG
sudah lengkap dan dapat memenuhi
kebutuhan administrasi kepegawaian. Data
tersebut berfungsi untuk melihat keadaan
pegawai saat ini, sehingga data yang
tersedia harus selalu di update. Data pada
SIMPEG berisi tentang daftar riwayat hidup
pegawai mulai pegawai berstatus CPNS
sampai pegawai memasuki BUP. SIMPEG
dapat memudahkan staf kepegawaian dalam
memproses kenaikan pangkat secara online,
artinya semua data sudah dapat dilihat
secara online, sehingga kepegawaian tidak
perlu mengirimkan berkas berupa SK
CPNS, SK PNS, KGB. Kepegawaian hanya
mengisi
pada
usulan
kepangkatan,
kemudian bukti usulan kepangkatan di print
sebagai bukti fisik instansi.
e.
Network resource
Network resource atau disebut dengan
jaringan, jaringan yang tersedia di
lingkungan PHKKPM dalam mendukung
SIMPEG ada satu yaitu menggunakan
koneksi jaringan VPN-IP dan dapat
tersambung oleh enam komputer di ruangan
kepegawaian, sehingga diharapkan setiap
staf
kepegawaian
dapat
menjadi
administrator dalam mengelola SIMPEG.
Jaringan tersebut hanya bersifat mendukung
proses kerja komputer. Selain jaringan juga
menggunakan Kabel Fiber Optik sehingga
pengiriman data lebih cepat. Hubungan
yang dilakukan didalam mengakses aplikasi
SIMPEG antara Biro Kepegawaian dengan
masing-masing
instansi
khususnya
PHKKPM lebih Cepat dan ekonomis.
Aplikasi SIMPEG di lengkapi dengan
username
dan
password,
sehingga
kerahasiaan data dapat terjamin.
B.
Pembahasan
Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
(SIMPEG) sangat berperan penting dalam proses
administrasi
kepegawaian.
Data
yang
berhubungan dengan pegawai di Pusat
Humaniora,
Kebijakan
Kesehatan
dan
Pemberdayaan Masyarakat dapat dilihat pada
Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
(SIMPEG). SIMPEG memberikan manfaat bagi
PHKKPM dalam hal sebagai berikut:
1.
Untuk mendukung sistem manajemen yang
rasional dan pengembangan SDM
2.
Mewujudkan data kepegawaian yang
mutakhir dan terintegrasi
3.
Menyediakan Informasi yang akurat untuk
keperluan perencanaan, pengembangan,
kesejahteraan dan pengendalian.
4.
Membantu Kelancaran pekerjaan di bidang
kepegawaian, terutama dalam pembuatan
laporan.
Meskipun peran SIMPEG sangat penting
dalam administrasi kepegawaian, ironisnya
terkadang masih ada staf yang belum bisa
mengaplikasikan SIMPEG, mereka tidak dapat
mengaplikasikan SIMPEG karena beberapa
alasan. Di PHKKPM staf kepegawaian sudah
mendapat pelatihan SIMPEG sebanyak dua kali,
tapi pelatihan tersebut belum membuat pegawai
tersebut mahir dalam mengoperasikan SIMPEG.
Sehingga diharapkan ada pelatihan khusus yang
berkelanjutan terhadap pegawai tersebut. Faktor
lain yang menyebabkan pegawai tersebut belum
mahir dalam mengoperasikan SIMPEG adalah
kurangnya motivasi pada diri pegawai.
Keberhasilan kinerja Sistem Informasi
Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) tentunya
juga dipengaruhi oleh adanya sumber daya yang
mendukung. Menurut Raymond M (2001:44)
sumber daya sistem informasi terdiri dari:
1.
People resource, biasa disebut dengan
manusia, manusia yang menjalankan Sistem
Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG),
manusia merupakan sumber daya terpenting yang
dibutuhkan dalam setiap sistem informasi. Setiap
pegawai di unit kepegawaian PHKKPM
diharuskan mampu menguasai kerja SIMPEG,
sehingga dapat membantu mewujudkan data
kepegawaian yang mutakhir dan terintegrasi,
selain itu dapat menyediakan informasi yang
akurat
untuk
keperluan
perencanaan,
pengembangan, kesejahteraan dan pengendalian.
11
Pada kenyataan di lapangan, pegawai yang
mampu mengoperasikan SIMPEG di ruang
kepegawaian masih dua orang, sedangkan
pegawai yang sudah mendapatkan pelatihan
SIMPEG lima orang. Pegawai dengan latar
belakang pendidikan S1 Teknik Elektro dan D III
Administrasi
Negara
yang
mampu
mengoperasikan SIMPEG, sedangkan pegawai
yang lain dengan pendidikan SMP dan SMA
belum menguasai SIMPEG. Selain faktor
pendidikan, faktor lain yang mempengaruhi
proses pengoperasian SIMPEG adalah faktor
usia. Pegawai dengan pendidikan SMP dan SMA
berusia di atas lima puluh Tahun, bahkan ada
yang pensiun Bulan Juli Tahun 2014, mereka
menganggap penggunaan aplikasi SIMPEG
sangat sulit dan membutuhkan data yang valid
dan detail.
Apabila sumber daya manusia kurang
mencukupi dan memadai, maka proses entry
SIMPEG menjadi lambat, alasannya pegawai
yang bisa meng-entry data kadang ditugaskan
oleh instansi ke luar kota, kadang juga alasan
pekerjaan yang banyak atau pekerjaan yang tidak
bisa dialihkan. Maka diharapkan adanya pelatihan
yang terfokus dan berkelanjutan kepada pegawai
yang belum mahir mengoperasikan SIMPEG,
agar dapat diterapkan pada kegiatan sehari-hari,
selain itu setiap pegawai harus memiliki motivasi
diri untuk berkembang.
2.
Hardware resource, konsep hardware
resource meliputi secara fisik dan materi yang
digunakan dalam proses informasi sumber daya
ini tidak hanya berhubungan dengan mesin tetapi
juga dengan segala macam bentuk media yang
digunakan untuk menyimpan data yang tampak
secara fisik. Di ruang kepegawaian, perangkat
yang mendukung kinerja SIMPEG sudah bagus
dan memenuhi kebutuhan pegawai, sehingga
diharapkan dengan adanya perangkat tersebut
harapannya pegawai di unit kepegawaian
PHKKPM yang belum manguasai komputer
dapat belajar setiap saat, karena setiap pegawai
mendapat fasilitas komputer yang sama.
Secara umum kondisi Hardware berupa
perangkat komputer dan perangkat lainnya yang
tersedia, sudah cukup memadai dan dapat
memenuhi kebutuhan pegawai dalam proses
administrasi kepegawaian. Kondisi hardware
yang memadai sebagai suatu syarat dalam
penggunaan aplikasi SIMPEG. Apabila terdapat
kerusakan pada perangkatnya, maka staf
kepegawaian segera melaporkan bagian teknisi
agar tidak menghambat kerja pegawai.
3.
Software resource (perangkat lunak)
merupakan perangkat yang merujuk pada
program-program komputer beserta petunjukpetunjuk (manual) pendukungnya. Pendukung
yang digunakan dalam kegiatan SIMPEG
mengacu pada buku manual Biro Kepegawaian
Kesehatan yang dapat di akses melalui
www.ropeg-kemenkes.or.id. Software SIMPEG
hanya terpusat pada satu bagian yaitu di Biro
Kepegawaian Kementerian Kesehatan RI, jadi
yang dapat mengeluarkan SK CPNS sampai SK
Kenaikan Pangkat adalah Biro Kepegawaian,
sedangkan PHKKPM dan instansi lainnya di
lingkungan kementerian Kesehatan hanya dapat
mengusulkan lewat entry data SIMPEG.
Entry data dinyatakan sukses, maka secara
langsung diproses oleh Biro Kepegawaian.
Apabila pada entry data terjadi kesalahan, maka
usulan tidak dapat diproses. Pada saat proses di
Biro Kepegawaian, pengelola SIMPEG di
PHKKPM harus aktif membuka SIMPEG, karena
jika terjadi ketidaksesuaian data, masing-masing
pengelola harus segera menindaklanjuti, supaya
tidak memperlambat proses mutasi. Setiap
instansi di lingkungan Kementerian Kesehatan
memiliki username dan password yang berbeda.
Manfaat penggunaan username dan password
yang berbeda adalah untuk memberikan
keamanan pada data pegawai di setiap instansi,
sehingga hanya staf kepegawaian yang dapat
masuk ke aplikasi SIMPEG. Secara umum, setiap
aplikasi yang tersedia memiliki kelebihan dan
kelemahan masing-masing. Sehingga diharapkan
setiap pegawai yang bertugas mengoperasikan
sitem tersebut, dapat lebih berhati-hati dalam
menggunakannya, apabila tidak hafal username
dan password, lebih baik ditulis dan di tempel
ditempat yang terjangkau oleh mata.
4.
Data resource, data yang akan dibuat
menjadi informasi yang bermanfaat. Data ini
12
berisi tentang data pegawai mulai dari pegawai
tersebut
berstatus
CPNS,
pengangkatan,
pemindahan pegawai, pemberhentian hingga
pensiun. Berbagai menu yang dapat di lihat pada
SIMPEG antara lain: Keadaan Pegawai (untuk
melihat keadaan pegawai berupa jumlah pegawai
berdasarkan jabatan, golongan, pendidikan, dan
jenis kelamin), daftar riwayat hidup, daftar urutan
kepangkatan, daftar nominatif pegawai, distribusi
pegawai, kekuatan personil, rekap pegawai yang
akan pension, rekap pegawai yang akan naik
pangkat regular, rekap pegawai yang akan naik
pangkat pilihan, dan beberapa menu lainnya dapat
dilihat pada aplikasi SIMPEG. Peneliti
menyimpulkan bahwa manfaat dari data yang
tersedia dalam aplikasi tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Pelacakan informasi data seseorang
pegawai akan mudah dan cepat.
b. Pembuatan Laporan dapat mudah
dikerjakan.
c. Mengetahui Pegawai yang akan naik
pangkat dan yang akan mendapat
kenaikan gaji berkala
d. Memudahkan suatu pekerjaan yang
berhubungan dengan kepegawaian
e. Mendapatkan
informasi
tentang
keadaan pegawai (Profil Kepegawaian)
yang cepat dan akurat
f. Dapat
merencanakan
penyebaran
(mutasi) pegawai sesuai pendidikan
dan kompetensinya
g. Merencanakan Kebutuhan Pegawai
5.
Network resource (jaringan), jaringan yang
dimaksudkan adalah sambungan internet. Di
kepegawaian
sambungan
internet
dalam
mendukung SIMPEG ada satu yang tersambung
oleh enam komputer di ruangan kepegawaian,
sehingga diharapkan setiap staf kepegawaian
dapat mengelola SIMPEG. Jaringan tersebut
hanya bersifat mendukung proses kerja komputer.
Sumber daya di atas merupakan pendukung
dalam proses kinerja SIMPEG. SIMPEG
bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan
yang ada di Pusat Humaniora, Kebijakan
Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat.
Dengan
adanya
SIMPEG
diharapkan
memudahkan pegawai dalam melaksanakan
kegiatan kepegawaian. Setiap data yang
berhubungan dengan mutasi pegawai, dapat
dilihat pada SIMPEG, sehingga pegawai lebih
mudah
melakukan
monitoring
terhadap
perubahan data, dengan adanya SIMPEG
pelayanan kepegawaian menjadi lebih mudah.
Adapun keuntungan menggunakan SIMPEG
antara lain:
1.
Dapat memelihara satu data besar secara
bersama-sama
2.
Kesalahan atau data yang kurang valid
dapat dimonitor dan dikoreksi bersama
3.
Berbagi sumber daya misalnya pemakaian
satu printer untuk beberapa komputer yang
terhubung dalam jaringan komputer
4.
Apabila salah satu unit komputer terhubung
ke internet melalui modem atau LAN, maka
semua atau sebagian unit komputer dalam
jaringan dapat mengakses dengan metode
sharing connection.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan
oleh peneliti ini, maka dapat disimpulkan bahwa
terkait kinerja Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian (SIMPEG) dalam mendukung
pelayanan kepegawaian Di Pusat Humaniora,
Kebijakan Kesehatan Dan Pemberdayaan
Masyarakat (PHKKPM) adalah Sistem Informasi
Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) bermanfat
dalam proses administrasi kepegawaian di
PHKKPM, sehingga sangat mendukung terhadap
pelayanan kepegawaian. Bidang kepegawaian
dapat lebih mudah mencari informasi data
seseorang pegawai, karena setiap data yang
tersedia dalam SIMPEG sudah lengkap, sehingga
proses mutasi pegawai hingga proses pensiun
dapat dilakukan secara online, tanpa perlu datang
langsung ke Biro Kepegawaian di Jakarta.
Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang
tersedia di ruang kepegawaian kurang, hal
tersebut dikarenakan latar belakang pendidikan
dan kurangnya motivasi pegawai yang sudah
berusia di atas lima puluh tahun, karena mereka
menganggap SIMPEG sangat sulit rumit. Selain
13
itu, Kurangnya sosialisasi dan pelatihan kepada
staf kepegawaian tentang SIMPEG.
B.
Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan di atas maka
penulis merekomendasikan berupa saran-saran
sebagai berikut:
1.
Hal mendesak yang perlu di lakukan oleh
Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan
Dan
Pemberdayaan
Masyarakat
(PHKKPM) terkait dengan kinerja Sistem
Informasi
Manajemen
Kepegawaian
(SIMPEG) dalam mendukung pelayanan
kepegawaian tentu didukung oleh kualitas
2.
SDM yang memadai misalnya latar
belakang pendidikan minimal D3. Apabila
mengadakan peneriman Calon Pegawai
Negeri Sipil (CPNS) Tahun depan,
sebaiknya mencari CPNS pendidikan D3
kepegawaian
Perlu adanya sosialisasi dan pelatihan
SIMPEG secara berkelanjutan dan rinci,
sehingga dapat memberi motivasi yang
tinggi terhadap pegawai yang usianya lebih
dari lima puluh Tahun. Selain itu, perlu
adanya kesadaran bagi staf kepegawaian
tentang perlunya SIMPEG.
14
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2002. Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Kumorotomo, Wahyudi dan S.A Margono.1994. Sistem Informasi Manajemen. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
McLeod, Raymond. 2001. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: PT Prenhallindo.
Subarsono, Drs.AG. 2005. Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Pustaka Pelajara.
Soendjojo, Hadwi. 2010. E-Government. Jakarta: Indietekno.
Gomes, Faustino Cardoso. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi Offset.
Sugiono. 2009. Metode Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif R dan D. Bandung: Alfabeta.
Moleong, Lexy J. 2000, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Afifudin. 2009, Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara.
Sule, Ernie Tisnawati dan Kurniawan Saefullah. 2008, Pengantar Manajemen. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian.
Buku Panduan Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian versi 8.0
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan PHKKPM 2012
http://www.ropeg-kemenkes.or.id.
http://www.pusat4.litbang.depkes.go.id
15
Download