RAYMOND BERNARD CATTELL Hanif Eka S. Lailatul Dewi P. Saptini Ira Rustika 201271059 201271090 201271091 201271136 BIOGRAFI Raymond Bernard Cattell dilahirkan di kota Staffordshire,Inggris pada tahun 1905.Ketika kecil, Cattel sama seperti anak-anak pada umumnya yaitu memiliki banyak waktu luang untuk bermain diluar.Akan tetapi ketika berusia 9 tahun,Inggris memasuki perang dunia 1 dan sebuah rumah disamping rumah Cattell dijadikan rumah sakit di mana ia melihat orang yang penuh luka dari medan perang di Perancis.Hal itu membuatnya menjadi lebih sadar betapa singkatnya hidup seseorang dan membuatnya menjadi serius. Ia memperoleh gelar B.Sc dari Universitas London pada tahun 1924 dan selanjutnya Ph.D dalam psikologi tahun 1929.Tahun 1928-1931 menjadi Lektor pada University College of South West,Exeter,di Inggris.Kemudian pada tahun 1932-1937 menjadi direktur City Psychological Clinic di Leicester,Inggris. Ia kemudian mendapat gelar D.S.c. oleh Universitas London berkat jasa-jasanya dalam research mengenai kepribadian. Pada tahun 1937-1938 menjadi research associate pada Teacher College di Columbia University,menjadi dosen di 1938-1924 di Clark University dan pada tahun 1942-1944 sebagai dosen pada Harvard University kemudian sejak tahun 1944 menjadi research professor of Psychology pada Illinois University. Raymon B. Cattell meninggal di rumahnya di Honolulu pada tanggal 2 Februari 1998. KEPRIBADIAN MENURUT CATTELL ‘‘Personality is that which permits a prediction of what a person will do in a given situation’’ Tujuan Cattell dalam mempelajari kepribadian adalah memperkirakan perilaku. Subjek penelitian Cattell adalah orang-orang normal yang kepribadiannya ia pelajari, bukan obati atau rawat. Cattel percaya bahwa adalah hal yang tidak mungkin, atau setidaknya tidak bijak, untuk mengubah kepribadian sebelum memahami lebih rinci apa yang harus diubah. KEPRIBADIAN MENURUT CATTELL Teori dari Cattell dikenal dengan Analisis Faktor, yaitu sebuah prosedur statistik untuk mengukur faktor-faktor umum pada individu. Life Record,yaitu catatan mengenai tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari disebut juga sebagai data L Self Rating Quesionner yaitu teknik dimana subjek yang diamati menilai perilaku dan karakternya sendiri dengan mengisi lembar kuesioner yang telah disusun oleh peneliti Objective Test, yang merupakan observasi terhadap individu dalam situasi yang diadakan secara khusus supaya dapat dibuat ramalan mengenai tingkah laku individu tersebut dalam situasi-situasi yang lain atau disebut juga data T. STRUKTUR KEPRIBADIAN Cattell berpendapat bahwa kepribadian merupakan suatu bentuk struktur kompleks dari trait dari berbagai macam kategori. Trait yaitu suatu struktur mental untuk menunjukkan keajegan dan ketetapan dalam tingkah laku itu atau sebuah kecenderungan reaksi yang relativ permanen yang merupakan bagian dari kepribadian. KLASIFIKASI TRAIT Kategori Kepemilikan Kategori Kedalaman Kategori Modalitas Ekspresi • Common Traits • Unique Traits • Surface Traits • Source Traits : • Constitutional traits • Environment-mold traits • Ability Traits • Temperament Traits, • Dynamic Traits DINAMIKA KEPRIBADIAN 1. 2. 3. Erg Adalah dorongan atau motivasi dasar bawaan yang dimiliki seseorang untuk mencapai tujuannya. Erg berupa dorongan primer yang dimiliki sejak lahir, seperti lapar, haus, dll. Erg sering disebut sebagai konsep diri. Misalnya, erg of fear akan membuat seseorang mengembangkan kewaspadaannya terhadap sesuatu yang membahayakannya. Manusia memiliki 10 erg, yaitu makan, seks, sociability, parental protectiveness, keingintahuan, rasa takut, agresif, serakah, selfassertion, dan kegemaran. Sentiment Adalah pola terstruktur dari sikap yang memperoleh energi dari erg dan dibentuk melalui hasil belajar. Termasuk environmental-mold source traits karena pengaruh lingkungan berkontribusi besar dalam pembentukan kepribadian. Sentimen merupakan sumber motivasi yang penting karena kecenderungannya mengorganisir diri di sekitar institusi sosial yang menonjol (seperti karir, agama) atau di sekitar orang yang penting (orang tua, pasangan) Attitude (Sikap) Adalah konsep tentang tingkah laku spesifik sebagai respon terhadap suatu situasi tertentu. Sikap tidak perlu diungkapkan secara verbal. Cattel mengukur sikap dengan metode yang bervariasi. Misalnya, laki-laki yang menyukai seorang wanita mungkin akan meningkat tekanan darahnya atau detak jantungnya jika melihat wanita yang disukainya. Sikap kemudian berperan sebagai motivator tingkah laku yang termasuk environmental-mold source traits. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN 1. 2. 3. Infancy(0-6 th) : Merupakan periode terpenting dalam perkembangan kepribadian. Pada tahap ini, anak sangat dipengaruhi oleh orang tua dan saudarasaudara di sekitarnya Childhood (6-14 th) Disebut priode konsolidasi dikarenakan pada masa ini hanya sedikit saja masalah psikologis yang dialami, tidak sekritis pada masa sebelumnya. Tahapan ini ditandai dengan dimulainya kemandirian dan ingin bebas dari orang tuanya seiring meningkatnya identifikasi dengan kelompok sosial atau pertemanan. Adolescence(14-23 th) Tahap ini juga dikenal sebagai tahap yang paling bermasalah,dimulai kepada individu yang bereaksi terhadap kemarahan namun tidak dapat mengatasinyaKonflik yang dialami pada umumnya seputar kemandirian, jati diri, dan seks. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN 4. 5. 6. Maturity(23-50 th) Pada umumnya merupakan periode kepuasan dan produktivitas karir individu, pernikahan, dan keluarga. Perkembangan kepribadian menjadi lebih stabil daripada tahap sebelumnya, begitu pula secara emosional. Tidak banyak perubahan minat dan perilaku selama tahap ini. Late Maturity(50-65 th) Meliputi perkembangan kepribadian dalam merespon perubahan fisik, sosial, dan psikologis. Secara fisik, terjadi penurunan setelah umur 50 tahun. Biasanya pada tahap ini, individu menilai kembali jati dirinya selama ini dan mencoba memperbaikinya untuk menjadi pribadi baru. Old Age(> 65 th) Penyesuaian diri terhadap kehilangan orang-orang terdekat seiring dengan aspek religiusitas yang semakin meningkat, pensiun kerja, kesepian yang mendalam, dan perasaan tidak aman adalah konflik utama pada masa ini. NATURE VS NURTURE Cattell merupakan tokoh dengan perhatian besar terhadap pengaruh relative dari keturunan dan lingkunan dalam pembentukan kepribadian. Salah satu metode yang dilakukan Cattell adalahMAVA (Multiple Abstract Variance Analysis). Cattell membandingkan persamaan antara orang kembar yang diasuh di satu keluarga, orang kembar yang diasuh keluarga berbeda, saudara kandung tidak kembar yang diasuh di satu keluarga, dan saudara kandung tidak kembar yang diasuh keluarga berbeda. Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu seberapa besar perbedaan trait yang dipengaruhi lingkungan dan keturunan. Berdasarkan hasil penelitian, Cattell menunjukkan pentingnya peran keturunan pada beberapa trait. Misalnya, data penelitian menunjukkan pengaruh keturunan terhadap kecerdasan ± 80%, malu-malu ±80%,dan kepuasan emosional ±30%. Salah satu hasil penelitian yang menarik adalah ditemukannya banyak korelasi negative antara factor keturunan dan lingkungan. Banyak orang tua mengharapkan anak yang cerdas dan mendapatkan pendidikan baik ternyata yang terjadi justru sebaliknya. Dalam hal ini, ada kecenderungan lingkungan memaksa factor keturunan untuk berubah atau menyesuaikan diri. Gejala ini disebt dengan Law of Coercion to Biosocial Mean (Hukum Pemaksaan Rataan Sosial). Banyak sekali pranata sosial yang berperan sebagai sumber pembentuk kepribadian seperti sekolah, pekerjaan, kelompok teman sebaya, namun yang paling penting adalah keluarga. Cattell juga menyatakan bahwa 1/3 bagian kepribadian dipengaruhi oleh keturunan. Sementara 2/3 bagian kepribadian dipengaruhi oleh lingkungan. LEARNING Menurut Cattell, ada tiga jenis belajar untuk tujuan pengembangan kepribadian, yaitu : 1. Classical Conditioning (Asosiasi sederhanan dari kognisi yang simultan) ; Merupakan pondasi dasar yang sangat penting bagi cara belajar yang lain,. Secara khusus digunakan untuk mengaitkan respon emosional dengan isyarat lingkungan. Misalnya, seorang bayi akan belajar bahwa kemunculan ibunya akan diiringi dengan perasaan nyaman dan aman 2. Instrumental Conditioning (Asosiasi berbagai kegiatan dengan tujuan tertentu) ; Individu belajar untuk mencapai kepuasan terhadap tujuannya melalui kegiatan ataupun tingkah laku. Misalnya, seorang anak akan menangis terus-menerus agar ibunya berhenti menghukumny 3. Integration Learning ; Individu akan belajar untuk memaksimalkan kepuasan jangka panjang dengan memilih perilaku tertentu untuk diekspresikan dan perilaku lainnya untuk ditahan atau disublimasi. Belajar terintegrasi ini lebih membentuk individu untuk lebih mengaktifkan superego-nya. Misalnya, seseorang akan belajar menekan perilaku kebebasannya dan lebih memilih mengekspresikan cinta dan perlindungan dari orang tua.