Witya

advertisement
TRANSPARENCY, Jurnal Hukum Ekonomi, Januari 2014
Volume III Nomor 2
KAJIAN YURIDIS ATAS KEJAHATAN PASAR MODAL DI BURSA EFEK
INDONESIA MENURUT UU NO. 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL
Witya*
Bismar Nasution**
T. Keizerina Devi***
ABSTRACT
Nowdays, capital market plays the important rules in this modern economic era which is
supported by the capital market’s crime happened, that is why it needs to be discussed further. The
issues that will be raised by the author is the categories of capital market included the legal base, the
solution of capital market’s crimes, the sanction application those are in the Law No. 8 years 1995 to
solve the case of capital market’s crimes.
The research method used by the author was a literature research, which is the juridical
normative that aims to describe in a systematic, factual and accurate to state the object of a study by
research based on normative legal provision. Research source used is sourced from secondary data.
This research result proves that there are four categories of capital market’s crime happened in capital
market among others are fraud explained in the article 90 UUPM, market manipulation fraud explained in
the article 91 and 92 UUPM, insider trading fraud explained in the article 95-99 UUPM dan miss leding
information fraud explained in the article 80,81,93 UUPM. The way to handle capital market’s crimes
according the PP 46 Years 1995 and UUPM are OJK made a team which consist of the duty of
investigation, reporting, the given of administration sanction, and the further action by the prosecutor if
there is any crime. All the sanctions that are given by Bapepam for every case that are happened in BEI
likes the fraud case of PT Sarijaya Permana Sekuritas, market manipulation case of PT Dharma
Samudra Fishing Industries Tbk, insider trading case of PT PGN, miss leading information case of PT
Bank Lippo Tbk which is reviewed by the Law No.8 Years 1995 is very weak because the sanction
terminates to the administrative sanction.
Kata kunci : Kejahatan Pasar Modal, Bursa Efek Indonesia, Pasar Modal
*Mahasiswa
Fakultas Hukum USU
Pembimbing I
***Dosen Pembimbing II
**Dosen
I. PENDAHULUAN
psikologis tersebut akan memungkinkan investor
Pada zaman sekarang ini, banyak sekali
untuk melakukan pelanggaran terhadap UUPM
kita melihat kasus-kasus kejahatan. Di dalam
tersebut dengan cara melanggar ketentuan yang
dunia ekonomi yang modern ini kejahatan itu
berlaku dalam undang-undang tersebut.
telah merambat dengan cepat. Salah satunya
Prinsip keterbukaan menjadi persoalan inti
adalah di pasar modal. Ada perbedaan kejahatan
di pasar modal dan merupakan jiwa pasar modal.
yang kerap sekali dilakukan orang di pasar modal
Prinsip ini menjadi bahan pertimbangan para
dengan kejahatan pada umumnya. Prosedur
investor sehingga ia secara rasional dapat
penyelesaian kasus-kasus tersebut pun berbeda
mengambil
dengan yang biasanya di lakukan pada kejahatan
pembelian atau penjualan saham.3Judul ini dipilih
biasa.
karena mengingat peranan dari pasar modal yang
Pasar
bersangkutan
khususnya di negara Indonesia ini seperti adanya
dengan penawaran umum dan perdagangan efek
praktek insider trading, manipulasi pasar, dan
atau perusahaan publik yang berkaitan dengan
lain-lain
efek yang diterbitkannya atau lembaga profesi
investor, tetapi masyarakat luas juga terkena
yang berkaitan dengan efek.11 Di dalam suatu
imbasnya terutama para pemegang saham. Serta
lembaga, tidak ada segala sesuatu yang berjalan
agar pasar modal dapat berkembang dibutuhkan
dengan mulus mengikuti aturan yang diterapkan
adanya landasan hukum yang kukuh untuk lebih
didalam lembaga tersebut. Setiap manusia tidak
menjamin kepastian hukum pihak-pihak yang
luput dari kesalahan. Dan setiap peraturan selalu
melakukan
memuat hal-hal yang boleh dilakukan dan tidak
melindungi kepentingan masyarakat pemodal dari
boleh dilakukan untuk menertibkan masyarakat.
praktek
Namun
terkadang
bahwa kehadiran investasi dapat menggerakkan
tersebut
sebagai
kegiatan
disingkat
melakukan
sangat essensial dalam kehidupan perekonomian
adalah
yang
untuk
dengan
UUPM
modal
keputusan
yang
orang
suatu
melihat
hal
larangan
yang
sangat
roda
yang
merugikan
kegiatan
yang
di
tidak
hanya
pasar
modal
merugikan.43Serta
perekonomian
negara.5
para
serta
menggingat
Maka
UUPM
menguntungkan diri sendiri tanpa memikirkan
memberikan larangan-larangan terhadap hal-hal
resiko yang akan terjadi ke depannya. Hanya hal
yang tidak boleh dilakukan dalam melakukan
positif saja yang dilihat bagi keuntungan pribadi
praktek kegiatan di pasar modal. Sehingga perlu
atau sekelompok orang saja. Pelaku pasar modal
rasanya di paparkan lebih lanjut mengenai
baik analisis saham atau penasehat investasi,
kejahatan yang terjadi di pasar modal.
pialang
maupun
investor,
khususnya
para
investor yang potensil atau investor rasional bisa
terbawa
faktor
mempengaruhi
psikologis
harga
dan
emosi
saham.22Dari
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
yang
faktor
3.
Ibid. hlm.1.
Republik Indonesia, Undang – Undang
No.8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, Bagian
Menimbang.
5. Hendrik Budi Untung, Hukum Investasi (
Jakarta : Sinar Grafika, 2010), hlm.15.
4.
Republik Indonesia, Undang – Undang No.8
Tahun 1995 Tentang Pasar Modal, Pasal 1 angka 13.
2. Bismar Nasution, Keterbukaan Dalam Pasar
Modal (Jakarta: Universitas Indonesia Fakultas Hukum
Program Pasca Sarjana, 2001), hlm. 29.
1.
2
WITYA, KAJIAN YURIDIS ATAS KEJAHATAN PASAR MODAL DI BURSA EFEK INDONESIA MENURUT
UU NO. 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL
TRANSPARENCY, Jurnal Hukum Ekonomi Januari 2014
1. Apakah yang menjadi ruang lingkup kejahatan
3
D. ANALISIS DATA
pasar modal dan landasan hukumnya?
Jenis analisis yang dipergunakan dalam
2. Bagaimanakah penanganan kejahatan pasar
modal?
penelitian ini adalah analisis normatif kualitatif
yang menjelaskan pembahasan yang dilakukan
3. Bagaimanakah penerapan sanksi yang ada
berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku
dalam Undang-Undang No.8 Tahun 1995
seperti
perundang-undangan.
untuk menyelesaikan kasus kejahatan pasar
diperoleh
modal?
dianalisis
dari
penulusuran
deskriptif
menggambarkan
II. METODE PENELITIAN
normatif
penelitian
dan
ini
bersifat
kepustakaan,
kualitatif
secara
yakni
menyeluruh
pokok
menurut kualitas dan kebenarannya kemudian
adalah
penelitian
deskriptif
dengan
pendekatan yuridis. Penelitian ini mengacu pada
undang-undang
yang
permasalahan dan menganalisis data tersebut
A. SPESIFIKASI PENELITIAN
Jenis
Data
pasar
modal
dihubungkan dengan teori yang diperoleh dari
penelitian
kepustakaan
sehingga
diperoleh
jawaban atas permasalahan yang diajukan.
dan
III. HASIL PENELITIAN DAN
mendeskripsikan secara sistematis, factual dan
PEMBAHASAN
akurat terhadap suatu keadaan yang menjadi
objek penelitian pada ketentuan hukum normatif.
A. Ruang Lingkup Kejahatan Pasar Modal
B. SUMBER DATA
Kejahatan konvensional berubah menjadi
Data penelitian yang dipergunakan adalah
kejahatan kera putih. Kejahatan moderen yang
data sekunder yang terdiri dari: Pertama, bahan
merupakan
kelanjutan
hukum primer antara lain Undang-Undang No.8
konvensional
dan
Tahun 1995 Tentang Pasar Modal; Kedua, bahan
Kemoderenan
hukum sekunder adalah bacaan yang relavan
peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi
dengan materi yang diteliti; Ketiga, bahan hukum
zaman
tertier, yaitu dengan menggunakan kamus hukum
kejahatan modern lebih canggih dan langsung
dan kamus Bahasa Indonesia.
mengarah kepada struktur ekonomi dan negara.
64
C. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik
pengumpulan
kejahatan
kejahatan
sekarang.
dari
Sebab
kejahatan
kera
diiringi
modus
putih,
dengan
operandi
Istilah kejahatan juga dikenal di pasar modal.
Namun yang dinamakan kejahatan pasar modal
data
yang
dipergunakan penulis untuk mengumpulkan data
penelitian ini adalah melalui studi pustaka (library
berbeda dengan kejahatan pada umumnya.
Kejahatan
pasar
modal
bukan
seperti
mencuri, membunuh, merampok sebagai mana
research) yang berupa penggambilan data yang
berasal dari bahan literatur atau tulisan ilmiah
berkaitan dengan objek yang diteliti.
6.
Kredibel Dan Menebar Optimisme Kejahatan
Modren Ancam Ekonomi dan Struktur Negara
Jaringnews.com diakses tanggal 11 Desember 2012.
kejahatan pada umumnya yang telah dijelaskan
atau
sebelumnya. Kejahatan pasar modal mempunyai
memperoleh informasi orang dalam dari orang
karakteristik tersendiri yang diatur dalam Undang-
dalam
Undang Pasar Modal. Pelakunyapun merupakan
informasi orang dalam yang belum tersedia untuk
orang yang melakukan aktivitas di pasar modal.
umum; dilarang mempengaruhi pihak lain untuk
Jenis kejahatan pasar modal terdiri dari:
melakukan pembelian atau penjualan atas efek
1. Penipuan (fraud)
atau memberi informasi orang dalam kepada
Diatur dalam pasal 90 UUPM yang unsur-
setiap
pihak
secara
yang
melawan
berusaha
hukum;
untuk
mempunyai
pihak mana pun yang patut diduganya dapat
unsurnya terdiri dari: setiap pihak; menipu atau
menggunakan
menggelabui pihak lain atau turut serta menipu
melakukan pembelian atau penjualan atas efek.
atau turut serta mengelabui pihak lain; dengan
4. Informasi
menggunakan sarana ataupun cara apapun;
atau
tidak
menyesatkan
untuk
(Missleading
Diatur dalam pasal 80,81,93 UUPM yang
fakta
unsur-unsurnya terdiri dari: adanya pernyataan
material; dengan tujuan agar pernyataan yang di
fakta material yang salah (palsu) atau pernyataan
buat tidak menyesatkan mengenai keadaan yang
fakta material itu tidak lengkap adanya kewajiban
terjadi pada saat pernyataan dibuat dengan
untuk menyampaikan informasi kepada publik,
maksud
apabila
untuk
mengungkapkan
yang
dimaksud
Information)
membuat pernyataan tidak benar tentang fakta
material
informasi
menguntungkan
atau
gugatan
itu
didasarkan
pada
fakta
menghindarkan kerugian untuk diri sendiri atau
material yang salah atau kurang lengkap; adanya
pihak lain atau dengan tujuan mempengaruhi
pengetahuan
pihak lain untuk membeli atau menjual efek.
misrepresentation
2. Manipulasi Pasar
dilakukannya
oleh
pihak
yang
atau
dengan
melakukan
omission
maksud
dan
melakukan
Diatur dalam pasal 91 dan 92 UUPM yang
penipuan (scienter); merupakan fakta material;
unsur-unsurnya terdiri dari: setiap pihak baik
adanya keyakinan (reliance); adanya kerugian
sendiri maupun bersama – sama dengan pihak
(injury).75
lain; dilarang melakukan tindakan atau melakukan
2 (dua) transaksi efek atau lebih, baik langsung
B. Penanganan Kejahatan Pasar Modal
maupun tidak langsung; dengan tujuan untuk
Dengan keluarnya Undang – Undang No.21
menciptakan gambaran semu atau menyesatkan
Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan
mengenai kegiatan perdagangan, keadaan pasar,
atau selanjutnya disingkat dengan OJK, yang
atau harga efek di bursa efek. atau dengan tujuan
menghendaki
menyebabkan harga efek di bursa efek tetap,
pengawasan institusi keuangan Indonesia dalam
naik, atau turun dengan tujuaan mempengaruhi
satu lembaga yaitu OJK yang mencakup lembaga
pihak
keuangan bank dan non bank. Dalam Undang–
lain
untuk
membeli,
menjual,
atau
adanya
pemusatan
fungsi
menahan.
Undang OJK dapat kita lihat defenisi dari OJK itu
3. Perdagangan Orang Dalam (Insider Trading)
sendiri
Diatur dalam pasal 95-99 UUPM yang
yang
merupakan
lembaga
yang
independen dan bebas dari campur tangan pihak
unsur-unsurnya terdiri dari: adanya orang dalam
7.
4
Bismar Nasution, Op., Cit., hlm. 90-97.
WITYA, KAJIAN YURIDIS ATAS KEJAHATAN PASAR MODAL DI BURSA EFEK INDONESIA MENURUT
UU NO. 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL
TRANSPARENCY, Jurnal Hukum Ekonomi Januari 2014
lain,
yang
mempunyai
dan
penyidik PNS harus memberitahukan dimulai dan
pengawasan,
diberhentikannya proses penyidikan kepada jaksa
pemeriksaan, dan penyidikan yang diatur dalam
penuntut umum agar dapat ditindaklanjuti oleh
UU OJK ini. Sehingga kedudukan Bapepam telah
jaksa.
wewenang
fungsi,
pengaturan,
tugas,
5
berahli dan digantikan dengan OJK dimulai
Januari 2013.86
penanganan
kejahatan
pasar
modal berdasarkan UUPM, UU OJK, dan PP 46
Berdasarkan UUPM, ketika terjadi kasus
kejahatan
Prosedur
pasar
modal,
maka
mengadakan
pemeriksaaan
pada setiap
pihak
yang
OJK
atau
dapat
penyidikan
diduga melakukan
Tahun 1995 Tentang Pemeriksaan di Pasar
Modal dapat berupa:
1. Pemeriksaan
Dasar hukumnya adalah pasal 100 UUPM.
pelanggaran pasar modal atau yang disebut
“Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan
dengan
dengan
mencari, mengumpulkan, dan mengolah data
membentuk Pegawai Negri Sipil (PNS). Sebagai
dan atau keterangan lain yang dilakukan oleh
penyidik OJK dapat membentuk PNS dan apabila
Pemeriksa untuk membuktikan ada atau tidak
dalam penyidikan telah terbukti bahwa adanya
adanya
tindak pidana pelanggaran terhadap UUPM maka
perundang-undangan
kejahatan
pasar
modal
9
proses penyidikan diberhentikan dan dilanjuti
dengan
proses
penyelidikan.
Dalam
hal
modal.”
pelanggaran
atas
di
peraturan
bidang
pasar
107
2. Pelaporan
melakukan penyelidikan, OJK dapat mengenakan
Pemeriksa wajib membuat pelaporan atas hasil
sanksi administratif bagi pelaku kejahatan pasar
pemeriksaannya itu.
modal sebagaimana yang dijelaskan mengenai
kategori kejahatan pasar modal.
Dengan ada azas lex specialis de rogat lex
generalis. Di mana karena adanya UUPM yang
mengatur lebih khusus dari KUHPidana maka kita
3. Penyidikan
Apabila ditemukan adanya bukti permulaan
adanya
tindak
pidana maka dilakukanlah
proses penyidikan.
4. Pemberian Sanksi Administratif
mengacu pada ketentuan UUPM. Pengadilan
OJK dapat memberikan sanksi administratif
mempunyai kompetisi absolute yang kita ketahui
yang berupa: peringatan tertulis; denda yaitu
bahwa pengadilan tidak mempunyai kewenangan
kewajiban untuk membayar sejumlah uang
untuk menyelesaikannya. Maka OJK lah yang
tertentu;
akan bertindak dalam hal ini sesuai dengan
pembekuan kegiatan usaha; pencabutan izin
ketentuan hukum yang ada. Namun apabila
usaha;
terdapat unsur pidana dalam kasus tersebut maka
pembatalan pendaftaran.
8.
IDX Newsletter Final.pdf, www.idx.co.id
diakses tanggal 27 Februari 2013.
9. Republik Indonesia, UU No. 8 Tahun 1995
Tentang Pasar Modal, Pasal 101, dan UU No.21
Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan, pasal
49.
10.
pembatasan
pembatalan
kegiatan
persetujuan;
usaha;
dan
PP Nomor 46 Tahun 1995 Tentang Tata
Cara Pemeriksaan Dibidang Pasar Modal,, Pasal 1
ayat (2).
11. Republik Indonesia, Undang – Undang
No.21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan,
Pasal 9 huruf h.
Dan berdasarkan UU OJK Pasal 9 maka selain
c. Dengan cara menggunakan 17 rekening
sanksi administratif dari UUPM diatas, OJK
fiktif
terkait
dapat memberikan dan/atau mencabut:
nasabah
penyalahgunaan
ini.
Uang-uang
dana
nasabah
a. izin usaha;
selanjutnya disetorkan ke 17 rekening fiktif
b. izin orang perseorangan;
tersebut untuk kemudian digunakan untuk
c. efektifnya pernyataan pendaftaran;
melakukan perdagangan di pasar saham.
d. surat tanda terdaftar;
d. Dan
tindakan
yang
dilakukan
tidak
e. persetujuan melakukan kegiatan usaha;
diketahui oleh BEI ( fakta materil tidak
f.
diungkap) dan agar laporan MKBD yang
pengesahan;
g. persetujuan
atau
diberikan seolah – olah menjadi benar
penetapan
pembubaran”11
e. Dengan maksud untuk menguntungkan PT
5. Tindak lanjut oleh penuntut umum
Sarijaya Permana Sekuritas.
Apabila dalam penyidikan ditemukan adanya
Kasus tersebut telah sesuai dengan
unsur – unsur pidana, maka Bapepam (OJK)
unsur – unsur penipuan pasar modal. Dan
wajib menyerahkan untuk ditindaklanjut oleh
secara yuridis telah melanggar ketentuan
jaksa penuntut umum.
Keputusan
Bapepam
LK
Nomor:
Kep-
614/Bl/2011 tentang Transaksi Material dan
Dalam
Perubahan Kegiatan Usaha Utama. Tindakan
Undang-Undang No.8 Tahun 1995 Terhadap
pertama yang dilakukan Bapepam dengan
Penyelesaian Kasus Kejahatan Pasar Modal
melakukan pemeriksaan terhadap PT Sarijaya
C. Penerapan
Sanksi
yang
Ada
Permana Sekuritas sudah sesuai dengan
Beberapa kasus kejahatan pasar modal
seperti:
Bapepam dapat melakukan pemeriksaan atas
1. Penipuan
Berdasarkan
Pasal 100 UUPM yang menyatakan bahwa
adanya dugaan pelanggaran terhadap UUPM
kasus
penipuan
dilakukan oleh PT Sarijaya Permana
yang
atau PP lainnya.
Sekuritas,
maka dapat diketahui bahwa unsur penipuan
pasar modal tersebut telah terjadi. Dimana unsur
yang berupa:
a. Setiap pihak adalah PT Sarijaya Permana
Sekuritas.
b. Dimana PT Sarijaya Permana Sekuritas
menipu dengan perkataan mengelapkan
dana nasabah sebanyak 8.700 rekening
dan tidak memugkinkan tidak bisa untuk
Asas kepastian hukum, yaitu asas dalam
negara yang meletakkan hukum dan ketentuan
peraturan perundang – undangan
dasar
dalam
setiap
sebagai
kebijakkan
dan
tindakan.128Sanksi yang diberikan Bapepam
yang berupa Bapepam
telah
melakukan
tindakan menghentikan kegiatan PT Sarijaya
Permana Sekuritas di BEI merupakan bagian
dari
pemberian
sesuai
dengan
sanksi
Pasal
administratif
102
UUPM.
yang
Dan
dibayar dan pelaporan tentang MKBD
(Modal Kerja Bersih Disesuaikan) tidak
benar.
6
12. Salim HS, Budi Sutrisno, Hukum Investasi
Di Indonesia (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada,
2007), hlm. 14.
WITYA, KAJIAN YURIDIS ATAS KEJAHATAN PASAR MODAL DI BURSA EFEK INDONESIA MENURUT
UU NO. 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL
TRANSPARENCY, Jurnal Hukum Ekonomi Januari 2014
7
membekukan serta menyita aset-aset Sarijaya
Seharusnya PT DSFI harus mengantikan nama
Sekuritas yang berupa saham
- saham
kepemilikan atas saham yang sudah dijual. Dan
Sarijaya Sekuritas untuk dijadikan jaminan
harus meminta izin terlebih dahulu apabila akan
guna mengantisipasi jika dana nasabah yang
menjaminkan efek nasabahnya. Jangan secara
digelapkan tidak bisa dibayar telah sesuai
sembunyi – sembunyi mengambil keuntungan dari
dengan wewenang yang dimiliki Bapepam
perbuatan PT DSFI tersebut. Atas perbuatan
sesuai dengan ketentuan Pasal 5 UUPM.
yang dilakukan oleh PT DSFI tersebut Bapepam
Secara prosedural hukum, penyelesaian kasus
telah memberikan sanksi administratif kepada PT
PT Sarijaya Permana Sekuritas sudah sesuai
DSFI dan perusahaan – perusahaan yang turut
dengan ketentuan yang berlaku.
serta membantu melakukan kejahatan PT DSFI
dan anggota – anggota yang terlibat.
2. Manipulasi Pasar
Contoh kasus manipulasi pasar yang
3. Insider Trading
dilakukan oleh PT Dharma Samudera Fishing
PT PGN dikatakan melakukan pratek
Industries Tbk (DSFI) berdasarkan unsur- unsur
insider trading karena telah memenuhi unsur –
manipulasi pasar adalah sebagai berikut yaitu:
unsur dalam UUPM, yakni:
a. Pihak yang melakukan manipulasi pasar
a. Orang dalam yang dimaksud dalam kasus
adalah PT Dharma Samudera Fishing
ini adalah Direksi PT PGN yang menjabat
Industries
beberapa
pada periode bulan Juli 2006 s.d. Maret
perusahaan yang turut serta bersama –
2007 yaitu Adil Abas, Nursubagjo Prijono,
sama membantu PT DSFI.
WMP Simanjuntak, Widyatmiko Bapang,
Tbk
(DSFI)
dan
b. Melakukan transaksi perdagangan efek.
Iwan
c. Tidak
Pratoyo, Rosichin, Thohir Nur Ilhami.
menyebabkan perubahan nama
kepemilikan
efek
tersebut.
Hal
Heriawan,
Djoko
Saputro,
Hari
ini
b. Mereka mempunyai informasi mengenai
merupakan salah satu gambaran semu
penundaan rencana proyek pipanisasi
yang dimaksud dalam UUPM karena
yang dilakukan oleh PT PGN yang belum
mereka melakukan transaksi efek namun
disampaikan kepada umum.
tidak berahli kepemilikan nama atas efek
c. Orang
dalam
tersebut
melakukan
tersebut. Sama saja hal nya seolah – olah
perdagangan pada periode 12 September
tidak ada transaksi. Serta direktur dan
2006 sampai dengan 11 Januari 2007, 9
pegawai
melakukan
Perusahaan
penjaminan
Efek
telah
orang dalam PGAS melakukan transaksi
saham
milik
saham PGAS.
nasabah tanpa sepengetahuan dan ijin
dari nasabah,
yang digunakan untuk
Berdasarkan kasus insider trading yang
dilakukan oleh PT PGN tersebut dan keputusan
kepentingan Perusahaan Efek.
Bapepam, maka dapat dilihat beberapa hal, yakni:
Kasus PT DSFI ini telah jelaslah terjadi
1. Bahwa keterlambatan penyampaian informasi
praktek manipulasi pasar karena telah memenuhi
tentang
fakta
material
selama
35
hari
unsur – unsur di dalam Pasal 92 UUPM.
merupakan pelanggaran terhadap Pasal 86
UUPM
dimana
perusahaan
ada
publik
laporan
untuk
kepada
bagi
menyampaikan
Bapepam
mengumumkannya
tentang
kewajiban
kepada
peristiwa
dan
masyarakat
administratif
berupa
denda 5 miliar kepada direksi yang disebutkan
di atas.
3. Pada kasus PT PGN ini, jelas dapat kita lihat
bahwa adanya penurunan harga saham PT
selambat-
PGN diikuti dengan transaksi perdagangan
lambatnya pada akhir hari kerja ke-2 (kedua)
saham yang dilakukan oleh orang dalam yang
setelah terjadinya peristiwa tersebut. Yang
disebutkan di atas yang menerima sanksi
merupakan
prinsip
administratif berupa denda 5 Miliar. Para
disclosure principle (prinsip keterbukaan) yang
insider telah melanggar fiduciary duty mereka.
terdapat pada Pasal 1 angka 25 UUPM yang
Mereka yang mengetahui adanya fakta materil
berbunyi:
adalah
atau informasi yang menyebabkan harga
pedoman umum yang mensyaratkan emiten,
saham turun namun informasi tersebut belum
perusahaan publik, dan pihak lain yang tunduk
disampaikan kepada publik dan mereka telah
pada
untuk
melakukan transaksi saham PT PGN itu
menginformasikan kepada masyarakat dalam
sendiri. Hal ini jelas adanya praktek insider
waktu yang tepat seluruh informasi material
trading yang melanggar Pasal 95 UUPM.
mengenai usahanya atau efeknya yang dapat
Dengan mempertimbangkan bahwa mereka
berpengaru
pemodal
merupakan orang yang wajib memegang
terhadap efek dimaksud dan atau harga dari
fudiciary obligations dalam hal loyalitasnya
efek tersebut.
kepada
harga
Efek
pelanggaran
Prinsip
yang
sanksi
dapat
mempengaruhi
material
memberikan
terhadap
Keterbukaan
undang-undang
terhadap
ini
keputusan
Tujuan penerapan prinsip keterbukaan di
pasar
modal
adalah
untuk
menciptakan
tanggung
perusahaan
jawab
memanfaatkan
yang
mereka
keuntungan
merupakan
untuk
dari
tidak
informasi
mekanisme pasar yang efisien karena dapat
rahasia yang diperoleh sehubung dengan
menghindarkan
pekerjaannya di perusahaan.1410
atau
meminimalkan
kejadian
yang dapat menimbulkan akibat buruk bagi
4. Informasi yang Menyesatkan
Sehingga Bapepam untuk
Unsur – unsur dikatakan informasi yang
menjamin kepastian hukum memberikan sanksi
menyesatkan menurut UUPM dihubungkan
administratif
dengan kasus PT Bank Lippo Tbk yakni:
investor publik.
13
9
berupa
denda
sebesar
Rp.35.000.000 kepada PT. PGN.
2. Adanya
pelanggaran
a. Unsur pihak yang terkait dalam kasus ini
terhadap
Pasal
93
UUPM dimana berdasarkan kasus tersebut
dapat kita ketahui bahwa terjadi perubahan
rencana
proyek
dipublikasikan
adanya
PT
PGN
sehingga
kepastian
namun
untuk
hukum
tidak
adalah PT Bank Lippo yang dalam hal ini
adalah manajemennya;
b. Dengan cara melalui publikasi laporan
keuangannya di surat kabar;
menjamin
c. Memberikan keterangan dan pernyataan
Bapepam
yang tidak benar mengenai isi dari laporan
keuangannya;
13.
Diktat Hukum Pasar
Prof.Bismar Nasution, Tahun 2005.
8
Modal
Oleh
14. Ibid,.
WITYA, KAJIAN YURIDIS ATAS KEJAHATAN PASAR MODAL DI BURSA EFEK INDONESIA MENURUT
UU NO. 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL
TRANSPARENCY, Jurnal Hukum Ekonomi Januari 2014
d. Dimana
manajemen
mengetahui
tersebut
bahwa
belum
PT
Lippo
laporan
diaudit
Tbk
keuangan
namun
tetap
9
kepentingan orang
mereka
harus
banyak,
lebih
hati-
seharusnya
hati
dalam
melakukan pekerjaannya.
memberikan pernyataan bahwa laporan
2. Sebagai suatu perusahaan yang go publik,
keuangan tersebut telah diaudit disertai
seharusnya dapat menerapkan prinsip GCG
karena kekurang hati – hatian akuntan
(Good Corporate Governance) atau Tata
penilai dalam melakukan tugas penilaiannya
Kelola
terhadap
mempunyai 4 prinsip- yakni: keterbukaan,
laporan
keuangan
PT
Lippo
tersebut;
Perusahaan
akuntabilitas,
e. Sehingga hal tersebut mempengharui harga
efek yang ada di Bursa efek.
yang
tanggung
Baik
jawab,
yang
dan
kewajaran. Manajemen yang menyadari
akan pentingnya suatu laporan keuangan
Berdasarkan unsur – unsur tersebut telah
seharusnya mempunyai etika untuk tidak
jelaslah kalau PT Lippo melakukan kejahatan
berbohong mengenai laporan keuangan
pasar
misleading
yang belum diaudit karena dapat berakibat
information yang melanggar Pasal 93 UUPM.
fatal. Sebab dapat mempengharui tindakan
Ada beberapa hal yang dapat ditelaah pada
stake holder terhadap saham yang mereka
kasus ini, yakni:
miliki,
1. Teori keagenan yang menyatakan bahwa
Sehingga
modal
stake
yang
holder
berupa
memberi
tugas
investor
dan
peran
masyarakat
direksi
luas.
harus
lebih
mengevaluasi
tugas
kepada
ditingkatkan
dalam
manajemen untuk dapat mengelola sebuah
manajemen
sehingga dapat diminimalkan
entitas dengan kewajiban untuk
kesalahan yang terjadi.
dapat
melaporkan kegiatan usaha dalam bentuk
Laporan
Keuangan.
yang
diberikan Bapepam
keuangan
terhadap kasus-kasus kejahatan pasar modal
yang dilaporkan bagi perusahaan yang Go
tersebut sudah sesuai dengan kewenangannya
Publik
Auditor.
dan yang diatur dalam UUPM tersebut. Namun
Kebutuhan akan informasi oleh berbagai
penerapan sanksi tersebut sangat lemah karena
pihak
atas kelangsungan usaha suatu
efek jerah yang diberikan hanya sebatas sanksi
entitas yang dicerminkan dalam laporan
administratif oleh Bapepam karena kewenangan
keuangan
ini
Bapepam hanya sebatas sanksi administratif saja.
membawa harapan yang sangat tinggi oleh
Dan bagi pelakunya sendiri sanksi tersebut
masyarakat
Akuntan
bukanlah hal yang sulit mengingat latar belakang
Publik.1511Sudah sewajarnya sebagai profesi
dari pelakunya adalah perusahaan yang go public
akuntan
yang mampu membayar denda dari Bapepam.
harus
profesinya
diaudit
sangat
kepada
yang
itu
Laporan
Sanksi-sanksi
oleh
diperlukan,
seorang
menyadari
sangat
hal
bahwa
apa
signifikan
bagi
“Makalah
Anonymous”,
http://apbusinessethic.blogspot.com/2009/04/daftarkan
-telaah-kasus-disini.html. diakses tanggal 24 Maret
2013.
15.Anonymous,
IV. PENUTUP
tertentu,
A. Kesimpulan
pembatasan
usaha,pembekuan
Berdasarkan pembahasan pada bab-bab
pencabutan
kegiatan
kegiatan
izin
usaha,
usaha,
pembatalan
sebelumnya, terdapat beberapa kesimpulan:
persetujuan, dan pembatalan pendaftaran.
1. Ruang lingkup yang dikatakan kejahatan pasar
Serta
modal
adalah
sebagai
berikut:
pertama,
dapat
juga
mencabut:
memberikan
izin
usaha,
dan/atau
izin
penipuan (fraud), sebagaimana didasarkan
perseorangan,
pada Pasal 90 UUPM. Kedua, manipulasi
pendaftaran, surat tanda terdaftar, persetujuan
pasar, sebagaimana didasarkan pada Pasal 91
melakukan
kegiatan
dan 92 UUPM.
persetujuan
atau
Ketiga, perdagangan orang
dalam (insider trading), yang dasar hukumnya
dapat dilihat pada Pasal 95 sampai Pasal 99
UUPM. Keempat, informasi yang menyesatkan
(misleading
information),
yang
dasar
hukumnya dapat dilihat pada Pasal 80,81,93
UUPM. Semua pelaku kejahatan pasar modal
adalah orang – orang yang melakukan aktifitas
di pasar modal.
2. Cara
menangani
kejahatan
pasar
modal
adalah dengan cara melalui proses – proses
seperti: Pertama, pemeriksaan yang dilakukan
efektifnya
orang
pernyataan
usaha,
pengesahan,
penetapan
pembubaran.
Kelima, tindak lanjut oleh penuntut umum.
Sedangkan pihak yang berwenang untuk
menangani kejahatan pasar modal adalah:
Pertama, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang
dengan keluarnya UU No. 21 Tahun 2011 yang
mengantikan
Januari
kedudukan
2013.
Kedua,
Bapepam
sejak
pengadilan,
aparat
penegak hukum lainnya apabila di temukan
adanya tindak pidana pasar modal.
3. Penerapan sanksi yang ada dalam UUPM
oleh OJK dengan membentuk PNS ( Pegawai
yang
Negri Sipil ) tertentu dilingkungan OJK. Kedua,
administratif dalam kasus – kasus pelanggaran
pelaporan,
akan
pasar
atas
hasil
kejahatan pasar modal seperti kasus penipuan
Kepala
Bagian
pasar modal yang dilakukan oleh PT Sarijaya
Eksekutif Pengawas Pasar modal dan Kepala
Permana Sekuritas, kasus manipulasi pasar
Eksekutif
akan
yang dilakukan oleh PT Dharma Samudera
kepada
Fishing Industries Tbk, kasus insider trading
Dewan Komisioner OJK ( Ketua OJK). Ketiga,
yang dilakukan oleh PT Gas Negara, kasus
penyidikan, apabila ditemukan adanya bukti
misleading information yang dilakukan oleh PT
pemula adanya tindak pidana di pasar modal.
Bank Lippo Tbk.
dimana
memberikan
pemeriksaannya
laporan
kepada
Pengawas
menyampaikan
pemeriksa
Pasar
laporan
Modal
tersebut
Keempat, pemberian sanksi administratif, OJK
berupa
modal
sanksi
yang
pidana
dan
merupakan
sanksi
kategori
Sanksi yang diberikan terhadap kasus –
berwenang untuk memberikan
kasus tersebut dengan maksud sebagai efek
sanksi administratif bagi pelanggar UUPM dan
jerah dan untuk memberikan kepastian hukum
peraturan pelaksananya. Sanksi
atas UUPM maka Bapepam memberikan
tersebut
dapat berupa; peringatan tertulis, denda yaitu
sanksi
kewajiban untuk membayar sejumlah uang
pemberian sanksi administratif tanpa adanya
yang
semuanya
hanya
berupa
10 WITYA, KAJIAN YURIDIS ATAS KEJAHATAN PASAR MODAL DI BURSA EFEK INDONESIA MENURUT
UU NO. 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL
TRANSPARENCY, Jurnal Hukum Ekonomi Januari 2014
1
1
sanksi pidana. Hal tersebut karena terbatasnya
dapat langsung mengetahui dan memahami
wewenang Bapepam untuk memberikan sanksi
setiap
pidana. Yang berwenang untuk memberikan
menyimpang dalam Undang-Undang yang
sanksi pidana hanya pengadilan saja. Oleh
berlaku. Sehingga tidak terjadi multitafsir
sebab
mengenai kategori kejahatan pasar modal itu
itu, maka
Bapepam
pemberian
terhadap
sanksi
kasus-kasus
oleh
tersebut
sangat lemah karena hanya sebatas sanksi
perbuatan
yang
terjadi
yang
sendiri.
2. Hendaknya
sebagai
lembaga
baru
yang
administratif saja. Penerapan dari sanksi-
menggantikan kedudukan OJK (Otoritas Jasa
sanksi
karena
Keuangan) lebih cermat dan berhati – hati
adalah
dalam melakukan fungsi pengawasan
tersebut
mengingat
sangat
bahwa
lemah
pelakunya
pasar
modal
karena
di
perusahan yang go public yang mampu
bidang
menginggat
mengatasi sanksi yang diberikan Bapepam.
banyaknya kasus kejahatan pasar modal yang
terjadi oleh pihak yang berusaha untuk
B. Saran
Berdasarkan uraian-uraian pada bab-bab
terdahulu dan kesimpulan-kesimpulan tersebut di
atas, dapat dirumuskan saran-saran sebagai
berikut:
1. Sebaiknya, dalam rangka penegakkan hukum,
maka segala bentuk kejahatan yang terjadi di
pasar modal perlu diatur secara rinci dalam
suatu peraturan yang khusus. Sehingga orang
mengambil
keuntungan.
wewenang
OJK
Dan
ditambah
sebaiknya
untuk
dapat
memberikan sanksi pidana.
3. Seharusnya kasus – kasus kejahatan pasar
modal yang terjadi di BEI masih belum banyak
yang dapat diakses publik dan vonis yang di
jatuhkan oleh Bapepam saat itu juga masih
tergolong lemah.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Nasution, Bismar. Keterbukaan Dalam Pasar Modal. Jakarta: Universitas Indonesia Fakultas Hukum
Program Pasca Sarjana, 2001.
Untung, Budi. Hendrik. Hukum Investasi. Jakarta : Sinar Grafika, 2010.
Sutrisno, Budi. Salim HS. Hukum Investasi Di Indonesia. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2007.
Peraturan Perundang-Undangan
Republik Indonesia. Undang–Undang No. 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal.
Republik Indonesia. Undang–Undang No. 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan.
PP No. 46 Tahun 1995 Tentang Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal.
Website
Penilaian kemampuan dan kepatutan :
http://rachmiamrinal.blogspot.com/2009/06/penilaian-kemampuan-dan-kepatutan-fit.html
tanggal 23 Maret 2013).
(diakses
Sumber Lainnya
Kredibel Dan Menebar Optimism Kejahatan Modren Ancam Ekonomi Dan Struktur Negara.
Jaringnews.com (diaksses 11 Desember 2012).
IDX Newsletter Final.pdf. http://www.idx.co.id (diakses tanggal 27 Februari 2013).
Anonymous. “Makalah Anonymous”. http://apbusinessethic.blogspot.com/2009/04/daftarkan-telaahkasus-disini.html (diakses tanggal 24 Maret 2013).
12 WITYA, KAJIAN YURIDIS ATAS KEJAHATAN PASAR MODAL DI BURSA EFEK INDONESIA MENURUT
UU NO. 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL
Download