Buku Liturgi HUT LAI.indd - Lembaga Alkitab Indonesia

advertisement
LITURGI
DAN
POKOK-POKOK RENUNGAN
PERAYAAN YUBILEUM
LEMBAGA ALKITAB INDONESIA
“Lihatlah, Aku membuat semuanya baru!”
(Wahyu 21:5)
LITURGI
DAN
POKOK-POKOK RENUNGAN
PERAYAAN YUBILEUM
LEMBAGA ALKITAB INDONESIA
“Lihatlah, Aku membuat semuanya baru!”
(Wahyu 21:5)
LITURGI IBADAH HUT KE-60
LEMBAGA ALKITAB INDONESIA
Tema: “Lihatlah, Aku membuat semuanya baru!” (Wahyu 21:5)
SAAT TEDUH
(PF: Pelayan Firman; PL: Pelayan Liturgi; U: Umat)
(PS: Puji Syukur; KJ: Kidung Jemaat; PKJ: Pelengkap Kidung Jemaat;
NKB: Nyanyikanlah Kidung Baru)
♫PS No. 673 “Pujilah Tuhan Sang Raja”
Pujilah Tuhan, hai jiwaku, pujilah Dia.
Wahai segala yang hidup, agungkanlah Dia.
Dialah Nur bagi sem’ua makhluk-Nya.
Pujilah Dia selalu!
(Berdiri)
2
Panggilan Beribadah
(ditandai dengan lonceng atau gong atau alat musik daerah setempat, yang berfungsi
sebagai tanda panggilan dan dimulainya ibadah)
PL :
U :
PL :
U :
PL :
Hari ini kita berkumpul untuk merayakan karya Tuhan atas
umat-Nya, melalui pernyataan Firman-Nya kepada kita.
Firman-Nya yang sudah menjamah dan menyapa, menegur
dan mengubahkan, melawat dan menghibur, serta menuntun
kita kepada kehidupan yang berkelimpahan.
Syukur kepada Allah.
Kita juga berkumpul untuk menaikkan syukur kepada Allah
atas tuntunan-Nya pada kita dan secara khusus kepada
Lembaga Alkitab Indonesia di dalam perjalanan memenuhi
panggilan-Nya untuk mewartakan kabar baik.
Syukur kepada Allah.
Mari, nyanyikanlah syukur atas rahmat-Nya.
VOTUM dan SALAM
PL :
U :
PL :
U :
Pertolongan kita adalah di dalam nama TUHAN yang
menciptakan langit dan bumi.
Amin!
Kiranya kasih karunia, rahmat, dan damai sejahtera dari Allah,
Bapa kita, dan dari Tuhan Yesus Kristus menyertai
Saudara-saudari sekalian.
Dan besertamu juga!
♫GB 225 “Dari Semula T’lah ‘Kau Tetapkan”
3
(Duduk)
PENGAKUAN DOSA
PL :
Marilah kita mengakui kesalahan dan dosa kita dengan melagukan:
♫ NKB No. 211 “Gereja Bagai Bahtera”
Gereja bagai bahtera di laut yang seram
mengarahkan haluannya ke pantai seberang.
Mengamuklah samudera dan badai menderu;
gelombang zaman menghempas, yang sulit ditempuh.
Penumpang pun bertanyalah selagi berjerih:
Betapa jauh, dimanakah labuhan abadi?
4
Refrein:
Tuhan, tolonglah! Tuhan, tolonglah! Tanpa Dikau semua binasa kelak.
Ya Tuhan tolonglah!
Gereja bagai bahtera pun suka berhenti,
tak menempuh samudera, tak ingin berjerih
dan hanya masa jayanya selalu dikenang,
tak ingat akan dunia yang hampir tenggelam!
Gereja yang tak bertekun di dalam tugasnya,
tentunya oleh Tuhan pun tak diberi berkah.
Refrein...
Gereja bagai bahtera muatannya penuh,
beraneka manusia yang suka mengeluh,
yang hanya ikut maunya, mengritik dan sok tahu
sehingga bandar tujuan menjadi makin jauh.
Tetapi bila umat-Nya sedia mendengar,
tentulah Tuhan memberi petunjuk yang benar.
Refrein...
BERITA ANUGERAH: Mazmur 65:10-14
(Berdiri)
PEMBACAAN MAZMUR 103:1-8
PL
U
PL
U
PL
U
:
:
:
:
:
:
Pujilah TUHAN, hai jiwaku!
Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku!
Pujilah TUHAN, hai jiwaku,
dan janganlah lupakan segala kebaikan-Nya!
Dia yang mengampuni segala kesalahanmu,
yang menyembuhkan segala penyakitmu,
5
PL
U
PL
U
PL
U
PL
U
PL
U
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
Dia yang menebus hidupmu dari lobang kubur,
yang memahkotai engkau dengan kasih setia dan rahmat,
Dia yang memuaskan hasratmu dengan kebaikan,
sehingga masa mudamu menjadi baru seperti pada burung rajawali.
TUHAN menjalankan keadilan
dan hukum bagi segala orang yang diperas.
Ia telah memperkenalkan jalan-jalan-Nya kepada Musa,
perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang Israel.
TUHAN adalah penyayang dan pengasih,
panjang sabar dan berlimpah kasih setia.
(Duduk)
PEMBACAAN DAN PEMBERITAAN FIRMAN
Pembacaan Firman Tuhan: Wahyu 21:1-8
Doa Renungan: “Lihatlah, Aku membuat semuanya baru!”
Saat Teduh
Persembahan Pujian
Vocal Group atau Paduan Suara
Pengakuan Iman
PL :
Bersama seluruh orang percaya dari segala zaman dan tempat
kita, marilah kita menyatakan pengakuan atas iman kita dengan
melagukan:
♫KJ No. 280, bait 1-3 ”Aku Percaya”
Aku percaya Allah yang kekal,
yang oleh Sabda kita kenal:
Bapa pencipta alam semesta,
yang mengasihi manusia.
6
Aku percaya Putra Tunggal-Nya
yang disalibkan di Golgota,
yang dari kubur bangkit dan menang,
naik ke sorga dalam terang.
Aku percaya pada Roh kudus
yang mendiami kita terus.
Aku percaya G’reja yang esa;
’ku jadi suci di dalamnya.
DOA SYAFAAT
PERSEMBAHAN
PL :
Saudara-saudariku, mari bawa persembahan syukur kepada
Tuhan dan naikkan pujian syukur atas kebaikan-Nya.
Umat Bernyanyi
♫ PKJ No. 146 “Bawa Persembahanmu”
Bawa persembahanmu dalam rumah Tuhan
Dengan rela hatimu, janganlah jemu
Bawa persembahanmu, bawa dengan suka
Refrein:
Bawa persembahanmu, tanda sukacitamu,
Bawa persembahanmu, ucaplah syukur
Rahmat Tuhan padamu tidak tertandingi
oleh apa saja pun dalam dunia.
Kasih dan karunia sudah kau terima.
Refrein…
Persembahkan dirimu untuk Tuhan pakai
Agar kerajaan-Nya makin nyatalah
Damai dan sejahtera diberikan Tuhan.
Refrein…
7
Doa persembahan
PL + U :
Inilah persembahan sebagai syukur kami kepada Engkau ya Allah.
Berkenanlah menerima dan melayakkan persembahan ini.
Serta mampukan juga kami untuk sungguh-sungguh mempersembahkan
hidup kami menjadi alat mewujudkan kabar baik bagi seluruh umat
manusia, untuk masa depan yang lebih baik.
Amin.
(Berdiri)
PENGUTUSAN
PF :
U :
PF :
U :
Pergilah, jadilah terang di tempat di mana engkau berada.
Hidupilah Firman Tuhan maka hidupmu akan bermakna.
Ya Allah Sumber kehidupan, berkatilah kami.
Ceritakanlah Firman Tuhan kepada semua orang, agar Allah
melalui kebenaran-Nya memerintah bumi kita ini.
Ya Roh Kudus, mampukanlah kami.
Nyanyian pengutusan
♫KJ No. 428, bait 1, 2, 5, 6: “Lihatlah Sekelilingmu”
Bait 1 (dinyanyikan oleh semua)
Lihatlah sekelilingmu, pandanglah ke ladang-ladang
yang menguning dan sudah matang, sudah matang untuk dituai
Refrein:
Lihatlah sekelilingmu, pandanglah ke ladang-ladang
yang menguning dan sudah matang, sudah matang untuk dituai
Bait 2 (dinyanyikan oleh perempuan)
Apa arti ladang-ladang, apa yang perlu dituai?
Ladang itu seluruh dunia, manusialah tuaiannya.
Refrein… (oleh semua)
8
Bait 5 (dinyanyikan oleh laki-laki)
Memang banyaklah tuaian; pekerja hanya sedikit.
Minta Dia yang punya ladang mengirimkan penuai lagi.
Refrein… (oleh semua)
Bait 6 (dinyanyikan oleh semua)
Apa kita pun terpilih mengerjakan tugas itu?
Kita juga dipilih Tuhan dan diutus ke dalam dunia.
Refrein… (oleh semua)
BERKAT
PF
:
Terimalah berkat Tuhan:
”TUHAN memberkati engkau dan melindungi engkau; TUHAN
menyinari engkau dengan wajah-Nya dan memberi
engkau kasih karunia; TUHAN menghadapkan wajah-Nya
kepadamu dan memberi engkau damai sejahtera.”
PF & U
:
Amin.
9
Bacaan Alkitab: Wahyu 21:1-8
Nats: Ayat 5
Alkitab Terjemahan Baru (TB, 1974)
1
Lalu aku melihat langit yang baru dan
bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan laut pun tidak ada lagi. 2Dan aku
melihat kota yang kudus, Yerusalem yang
baru, turun dari sorga, dari Allah, yang
berhias bagaikan pengantin perempuan
yang berdandan untuk suaminya. 3Lalu aku
mendengar suara yang nyaring dari takhta
itu berkata: “Lihatlah, kemah Allah ada di
tengah-tengah manusia dan Ia akan diam
bersama-sama dengan mereka. Mereka
akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah mereka. 4Dan Ia akan menghapus segala air mata dari mata mereka, dan
maut tidak akan ada lagi; tidak akan ada
lagi perkabungan, atau ratap tangis, atau
dukacita, sebab segala sesuatu yang lama
itu telah berlalu.”
5
Ia yang duduk di atas takhta itu berkata:
“Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu
baru!” Dan firman-Nya: “Tuliskanlah, karena
segala perkataan ini adalah tepat dan benar.”
6
Firman-Nya lagi kepadaku: “Semuanya telah
terjadi. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang
Awal dan Yang Akhir. Orang yang haus akan
Kuberi minum dengan cuma-cuma dari mata
air kehidupan. 7Barangsiapa menang, ia akan
memperoleh semuanya ini, dan Aku akan
menjadi Allahnya dan ia akan menjadi anakKu. 8Tetapi orang-orang penakut, orang-orang
yang tidak percaya, orang-orang keji, orangorang pembunuh, orang-orang sundal, tukangtukangsihir,penyembah-penyembahberhaladan
semua pendusta, mereka akan mendapat bagian
mereka di dalam lautan yang menyala-nyala oleh
api dan belerang; inilah kematian yang kedua.”
10
Alkitab Bahasa Indonesia Masa Kini
(BIMK, 1985)
1
Lalu saya melihat langit yang baru dan bumi
yang baru. Langit pertama dan bumi pertama
pun hilang, serta laut lenyap. 2Maka saya melihat kota suci itu, yaitu Yerusalem yang baru,
turun dari surga dari Allah. Kota itu sudah
disiapkan seperti seorang pengantin perempuan didandani untuk menemui pengantin laki-laki. 3Lalu saya mendengar suara dari takhta
itu berseru dengan keras, ”Sekarang tempat
tinggal Allah adalah bersama-sama dengan
manusia! Ia akan hidup dengan mereka, dan
mereka akan menjadi umat-Nya. Allah sendiri akan berada dengan mereka dan menjadi
Allah mereka. 4Ia akan menyeka segala air
mata dari mata mereka. Kematian tidak akan
ada lagi; kesedihan, tangisan, atau kesakitan
pun akan tidak ada pula. Hal-hal yang lama sudah lenyap.”
5
Lalu Dia yang duduk di atas takhta itu berkata, ”Sekarang Aku membuat semuanya
baru!” Ia berkata juga kepada saya, ”Tulislah
ini, sebab perkataan-perkataan ini benar dan
dapat dipercayai.” 6Lalu Ia berkata, ”Sudah
selesai! Akulah yang pertama dan yang terakhir; Akulah Tuhan dari Permulaan sampai
Penghabisan. Setiap orang yang haus, akan
Kuberi minum dengan cuma-cuma dari sumber air yang memberi hidup. 7Orang-orang
yang menang akan menerima hal-hal itu
daripada-Ku. Aku akan menjadi Allahnya, dan
ia menjadi anak-Ku. 8Tetapi orang pengecut,
pengkhianat, orang bejat, pembunuh, orang
cabul, orang yang memakai ilmu-ilmu gaib,
penyembah berhala, dan semua pembohong,
akan dibuang ke dalam lautan api dan belerang
yang bernyala-nyala, yaitu kematian tahap kedua.”
KITAB WAHYU
Kitab terakhir dalam urutan Perjanjian Baru ini terasa istimewa, bahkan kadang-kadang
membingungkan.Hal ini terjadi karena dalam Kitab Wahyu kita bertemu dengan banyak
perlambang juga jalan pikiran yang tidak selalu segera dapat dipahami. Kitab Wahyu
berasal dari masa awal-awal terbentuknya komunitas-komunitas Kristen dan menjadi
bagian dari kanon Kitab Suci kita. Di dalamnya dapat ditemukan wahyu yang ditujukan
kepada jemaat-jemaat di sebuah daerah bernama Asia Kecil. Dalam Alkitab kita, kita
mengenalnya dengan nama kitab Wahyu kepada Yohanes, sebuah tulisan yang terletak
pada bagian paling belakang dari rangkaian tulisan-tulisan di Perjanjian Baru. Dalam salah
satu bagian surat tersebut, secara khusus pada Wahyu 21:5, terdapat pernyataan Ilahi:
“Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!” (TB). Ayat ini merupakan rangkaian
pembaruan Allah yang tidak terlepaskan dari ayat 1. Allah menjadikan langit dan bumi
yang baru (ayat 1a dan 5); yang lama telah berlalu dan tiada (ayat 1b-c dan 4); Allah
tinggal di tengah-tengah umat manusia (ayat 2 dan 3). Dalam rangkaian ini, diungkapkan
dengan jelas tiga hal yang tidak terpisahkan satu dari yang lainnya: (1) pembaruan yang
menyeluruh, (2) keterputusan dengan yang lama, dan (3) intervensi Ilahi.
Pembaruan yang menyeluruh terungkap dengan jelas oleh langit dan bumi yang baru
(ayat 1a) atau segala sesuatu dijadikan baru (ayat 5). Tentunya sesuatu yang baru akan
dengan mudah dikenali kalau yang dimaksud adalah sesuatu yang kasat mata. Akan tetapi,
pembaruan yang menjadi harapan di dalam teks ini adalah sebuah pembaruan total, baik
yang kasat mata, terlebih lagi yang sangat sulit dilihat oleh mata. Di dalamnya antara lain
terkandung makna: pembaruan cara berpikir, pembaruan karakter, serta pembaruan
perilaku.
Berikut penggalian lebih dalam tentang Wahyu Pasal 21 dan secara khusus Wahyu 21:5:
Mahkota Pesan Kitab Wahyu (1)
•
Kepada jemaat-jemaat di Asia Kecil (Efesus, Smirna, Pergamus, Tiatira, Sardis,
Filadelfia, dan Laodikia) Sang ALFA dan OMEGA, Yang AWAL dan Yang AKHIR,
menyampaikan pesan yang mengejutkan sekaligus memberi kekuatan baru:
”Lihatlah, Aku menjadikan segala sesuatu baru!”
•
Pasal-pasal atau bab-bab sebelumnya memaparkan chaos yang sedang
melanda dunia ini, akibat perbuatan para pemegang kekuasaan, yang bertindak
melampaui batas-batas kewenangan mereka. Mereka menjalankan kekuasaan
yang anti-Christ. Bandingkan dengan Mazmur 2: ”Mengapa rusuh bangsabangsa….? “Penguasa dunia ini bertindak melawan ALLAH dengan melakukan
penindasan, penghambatan, penganiayaan kepada ‘orang-orang pilihan-Nya’,
yaitu umat kepunyaan-Nya → gereja-Nya.
11
Mahkota Pesan Kitab Wahyu (2)
•
Tuhan ALLAH tidak membiarkan keadaan itu; Ia tidak membiarkan penguasa
dunia ini merusak rencana-Nya menyelamatkan dunia ini. Ia bertindak: ”Lihatlah,
Aku menjadikan semuanya baru!”
•
Tuhan Allah memulihkan tata tertib yang Ia tetapkan untuk dunia ini. Ia tidak
melakukan penghancuran/pembinasaan semesta. “Langit”, “bumi”, dan “laut”
yang disebutkan di dalam ayat-ayat ini tidak boleh dimengerti dalam terminologi,
kosmografi, geografi, maupun oseanografi, melainkan dalam pengertian social,
politica teologis: dunia ini, masyarakat, bangsa-bangsa, dengan segala sikap dan
tingkah lakunya.
•
“….dan laut pun tidak ada lagi…”, laut merupakan simbol kekacauan, chaos,
seperti yang digambarkan secara mitologis di dalam Kejadian 1:2: “…gelap gulita
menutupi samudera raya….”
Mahkota Pesan Kitab Wahyu (3)
•
“…kemah Allah ada di tengah-tengah manusia dan Ia akan diam bersama-sama
dengan mereka. Mereka akan menjadi umat-Nya dan Ia akan menjadi Allah
mereka.” (Ayat 3).
•
“Manusia” – bukan hanya jemaat-Nya! Jadi yang memusuhi ALLAH selama ini
ditaklukkan dan dijadikan umat-Nya. Kendati demikian, tetap saja si anti-Kristus
digiring ke kebinasaan.
•
Jelasnya: bukan penguasa anti-Kristus itu yang akan muncul sebagai pemenang
dan yang menentukan arah perjalanan sejarah dunia ini, melainkan Yesus
Kristus, yang telah diberi kuasa oleh ALLAH.
Pesan yang menguatkan
•
Kitab Wahyu membawa kenyataan sorgawi yang diharapkan/yang dinantikan ke
dalam kenyataan masa kini. Dalam keyakinan iman penulis Kitab Wahyu
menegaskan bahwa pengharapan iman Kristiani akan langit baru dan bumi baru,
yaitu kehidupan yang kekal abadi dalam kemuliaan dan bersama dengan Allah
itu, bukan sebuah khayalan, melainkan sebuah kebenaran yang pasti.
•
Setiap saat, berulangkali, dalam keadaan apa pun, orang beriman dapat
mengalami kebenaran akan hal itu.
•
Menurut kesaksian keluarganya, pada saat-saat menjelang kematiannya, Prof.
Chr. Barth dalam ketidaksadarannya tampak menggumam dan mengatakan “Oh,
wie schoen…” – betapa indahnya. Demikian pula, di hari-hari terakhir menjelang
kepergiannya, dan dalam ketidaksadarannya, seorang Ibu mengigau dan
12
mengatakan: “Kasihanilah saya TUHAN… ambillah saya TUHAN….” Dan dia pergi
dengan tenang…walaupun empat dokter dan enam juru rawat masih berusaha
menolongnya…
Ecclesia triumphalis – ecclesia militantia
•
Umat Kristen di Indonesia masih terus diperhadapkan kepada situasi yang
menantang. Walaupun dijamin UUD (Pasal 29), tetapi kebebasan beragama
selalu dan terus-menerus digerogoti oleh kekuatan-kekuatan tertentu yang ingin
membelokkan perjalanan bangsa ini.
•
Moral dan etika bangsa ini pun memprihatinkan. Nyaris di berbagai bidang dan
lingkungan kehidupan. Keberagamaan kita masih sangat formalistik-ritualistik.
Agama diajarkan, tetapi pesan-pesannya tidak dilaksanakan. Agama banyak kali
dijadikan sebatas sebagai alat, celakanya sebagai alat untuk meraup kekuasaan
dan kekayaan.
Panggilan LAI
•
Tugas LAI adalah menerjemahkan, mencetak, dan menyebarkan Alkitab yaitu
Firman Allah. Alkitab diterjemahkan, dicetak/diperbanyak, dan disebarkan agar
dibaca dan pesan-pesannya dilaksanakan.
•
Untuk tahun 2014, LAI mengambil tema “Lihatlah, Aku menjadikan semuanya baru!”
•
Apa artinya itu? Bukan baru dalam arti karena sebuah bangunan kantor yang baru sudah
berdiri cukup megah. Bukan juga karena proyek-proyek digitalisasi Alkitab, dan
sebagainya yang sedang kita kerjakan menjawab tentang era digitalisasi di segala bidang.
•
Tetapi baru dalam arti agar firman Allah dibaca oleh semakin banyak orang,
isinya dan pesan-pesannya semakin dipahami dan diterima sebagai kebenaran
Allah yang menyelamatkan, dan karena itu dilaksanakan di dalam kehidupan
sehari-hari, sehingga akan terwujud sebuah masyarakat yang baru, yang taat
kepada Allah, di dalamnya ALLAH mendirikan kemah-Nya dan berdiam bersama
dengan segenap masyarakat dan bangsa Indonesia. Dan bangsa ini suatu waktu
kelak akan disebut umat Allah, dan TUHAN ALLAH mereka akui sebagai Allah
mereka….dalam Yesus Kristus. Amin.
Jakarta, Desember 2013
Pengurus Yayasan Lembaga Alkitab Indonesia
Pdt. Dr. Ishak P. Lambe
Ketua Umum
13
Download