PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF HIJAIYAH DENGAN MEDIA KARTU SEBAGAI ALAT PERAGA BAGI SISWA KELAS II MI MA’ARIF ADIKARTO MUNTILAN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah Oleh : NUR HAMIDAH NIM. 11408058 SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2010 i PERSETUJUAN PEMBIMBING Setelah dikoreksi dan diperbaiki. Maka Skripsi Saudara: Nama : Nur Hamidah NIM : 11408058 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam Judul : PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF HIJAIYAH DENGAN METODE KARTU SEBAGAI ALAT PERAGA BAGI SISWA KELAS II MI MA’ARIF ADIKARTO MUNTILAN MAGELANG PELAJARAN 2009/2010 Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan. Salatiga, 28 Agustus 2010 Pembimbing Tri Wahyu Hidayati, M.Ag. NIP. 19741123 200003 2 002 ii TAHUN DEPARTEMEN AGAMA REPUBLIK INDONESIA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos 50721 Salatiga Http//www.salatiga.ac.id e-mail: [email protected] PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi Saudara NUR HAMIDAH dengan Nomor Induk Mahasiswa 11408058 yang berjudul PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF HIJAIYAH DENGAN MEDIA KARTU SEBAGAI ALAT PERAGA BAGI SISWA KELAS II MI MA’ARIF ADIKARTO MUNTILAN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Slatiga pada Sabtu, 28 Agustus 2010 dan telah diterima sebagai syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I). Salatiga, 18 Ramadhan 1431H 28 Agustus 2010 M Panitia Ujian Ketua Sidang Sekretaris Sidang Dr. Imam Sutomo, M.Ag. NIP. 19580827 198303 1 002 Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. NIP. 19670112 199203 1 005 Penguji I Penguji II Prof. Dr. H. Muh Zuhri, M.A NIP. 19530326 197803 1 001 H. Agus Waluyo, M.Ag NIP. 19750211 200003 1 001 Pembimbing Tri Wahyu Hidayat, M.Ag NIP. 19741123 200003 2 002 iii PERNYATAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Nur Hamidah NIM : 11408058 Jurusan : Tarbiyah Program Studi : Pendidikan Agama Islam Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah. Salatiga, Agustus 2010 Yang menyatakan Nur Hamidah iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO 1. Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang Menciptakan 2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah 3. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah 4. Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam (1589) 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya (1589) Maksudnya: Allah mengajar manusia dengan tulis baca. PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan kepada : 1. Ayahanda dan Ibunda yang telah mendidik, membimbing, dan tidak henti-hentinya mencurahkan kasih sayang, perhatian serta mendoakan penulis dengan penuh rasa tulus ikhlas untuk menuju kesuksesan. 2. Suamiku yang senantiasa memberikan doa dan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 3. Kakak-kakakku yang selalu mendukung, membantu dan menjadi penyemangat serta kebahagiaan hidupku. 4. Para pendidik yang telah mengalirkan ilmunya kepada penulis. 5. Tidak lupa teman-temanku di STAIN Salatiga seluruhnya dan para pembaca yang budiman. v KATA PENGANTAR Alhamdulillah, segala puji syukur penulis haturkan kehadirat Ilahi Robbi yang mana telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul : Peningkatan Kemampuan Menulis Huruf Hijaiyah dengan Media Kartu sebagai Alat Peraga Siswa Kelas II MI Ma’arif Adikarto Muntilan Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010. Sholawat serta salam semoga terlimpahkan kepada Nabi serta Rosul, pemberi syafaat bagi umatNya, yaitu Nabi Muhammad SAW. Semoga dengan bacaan sholawat tadi kita mendapatkan syafaatnya di dunia hingga akhir nanti. Amin. Tulisan kecil ini semata-mata sumbangan kecil yang dapat penulis berikan kepada Umat Islam, ini merupakan awal untuk menuju masa depan yang agamis dalam rangka menuju dan memurnikan Al Qur’an yang suci, berupa ilmu yang penulis peroleh selama ini. Penulis menyadari sepenuhnya keberhasilan dalam penulisan skripsi ini bukanlah semata-mata dari penulis sendiri. Oleh sebab itu dalam kesempatan kali ini penulis haturkan terima kasih yang tak terhingga kepada : 1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag, selaku Ketua STAIN Salatiga. 2. Bapak Drs. Joko Sutopo, selaku Ketua Program Studi Ekstensi PAI. 3. Ibu Tri Wahyu Hidayati, M.Ag, selaku Pembimbing dalam skripsi. 4. Bapak dan Ibu Dosen STAIN Salatiga yang telah mendidik penulis selama menuntut ilmu di STAIN Salatiga. vi 5. Bapak Tarmidi, S.Pd selaku Kepala MI Ma’arif Adikarto Muntilan Magelang yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini. 6. Teman-teman seperjuangan yang telah membantu dan memotivasi. 7. Semua pihak yang telah ikut serta membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kurang sempurna yang terdapat di dalam skripsi ini. Untuk itu, kritik dan saran selalu penulis harapkan demi kebaikan yang akan datang. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis, peneliti pendidikan dan pembaca yang budiman. Salatiga, Agustus 2010 Penulis Nur Hamidah NIM. 11408058 vii ABSTRAK Nur Hamidah. 2010. Peningkatan Kemampuan Menulis Huruf Hijaiyah dengan Media Kartu sebagai Alat Peraga Bagi Siswa Kelas II MI Ma’arif Adikarto Muntilan, Magelang Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Tri Wahyu Hidayati, M.Ag. Kata Kunci : Peningkatan dan Media Kartu Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mempengaruhi gairah belajar siswa dalam mata pelajaran Al-Qur’an Hadits Kelas II MI Ma’arif Adikarto Muntilan Magelang Tahun Pelajaran 2009 / 2010. Subyek penelitian adalah siswa kelas II MI Ma’arif Adikarto Muntilan Magelang yang berjumlah 11 siswa. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan data kualitatif dan kuantitatif. Penguasaan dan keaktifan siswa dalam pembelajaran dianalisis dengan statistik deskriptif. Sedang hasil analisis secara kuantitatif. Hasil analisis deskriptif mengungkapkan bahwa gairah belajar siswa terhadap mata pelajaran Al-Qur’an Hadits meningkat 54% pada siklus I, 100% pada siklus II. Analisis secara kualitatif terlihat dari peningkatan nilai yang diperoleh masingmasing siswa pada siklus I dan siklus II. Maka Penerapan media kartu dapat mengaktifkan siswa dalam menulis huruf Hijaiyah pada siswa kelas II MI Ma’arif Adikarto Muntilan Magelang. viii DAFTAR ISI Halaman Judul ................................................................................................... i Halaman Persetujuan Pembimbing ..................................................................... ii Halaman Pengesahan Kelulusan ......................................................................... iii Pernyataan Keaslian Tulisan .............................................................................. iv Motto dan Persembahan ..................................................................................... v Kata Pengantar ................................................................................................... vi Abstrak .............................................................................................................. viii Daftar Isi ............................................................................................................ ix Daftar Tabel ....................................................................................................... xi Daftar Lampiran ................................................................................................. xii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .............................................................................. 1 B. Rumusan Masalah .......................................................................... 3 C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 4 D. Hipotesis ........................................................................................ 4 E. Kegunaan Penelitian ...................................................................... 4 F. Definisi Operasional ...................................................................... 5 G. Metode Penelitian .......................................................................... 7 H. Sistematika Pembahasan ................................................................ 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Mengajar ........................................................................... 12 1. Pengertian Metode Mengajar ................................................... 12 ix 2. Jenis-jenis Metode Mengajar .................................................... 12 3. Prinsip Umum Metode Mengajar ............................................. 17 4. Pertimbangan Menetapkan Metode Mengajar ........................... 19 5. Penerapan Metode Kartu dalam Pembelajaran Huruf Hijaiyah .. 23 B. Konsep Belajar .............................................................................. 24 1. Pengertian Belajar .................................................................... 24 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar ................................ 25 3. Bentuk-bentuk belajar .............................................................. 27 4. Prinsip-prinsip belajar .............................................................. 28 5. Hasil belajar ............................................................................. 29 C. Stimulasi Menulis Huruf Hijaiyah .................................................. 30 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subyek Penelitian .......................................................................... 31 B. Pelaksanaan Penelitian ................................................................... 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian .............................................................................. 39 B. Pembahasan ................................................................................... 40 C. Aktifitas Siswa dalam Pembelajaran .............................................. 41 D. Peningkatan Prestasi Siswa ............................................................ 42 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................... 46 B. Saran ............................................................................................. 46 Daftar Pustaka .................................................................................................... 48 Lampiran-lampiran ............................................................................................ 49 x DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Keadaan Guru MI Ma’arif Adikarto Muntilan Magelang ............... 32 Tabel 3.2 Daftar Siswa Kelas II MI Ma’arif Adikarto .................................... 33 Tabel 3.3 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas .................................................. 33 Tabel 3.4 Lembar Observasi Siklus I ............................................................. 35 Tabel 3.5 Lembar Observasi Siklus II ............................................................ 37 Tabel 4.1 Lembar Observasi Siklus I ............................................................. 39 Tabel 4.2 Lembar Pengamatan Siklus I .......................................................... 39 Tabel 4.3 Lembar Observasi Siklus II ............................................................ 39 Tabel 4.4 Lembar Pengamatan Siklus II ........................................................ 39 Tabel 4.5 Kemampuan Siswa dalam Membuat Huruf Hijaiyah ...................... 40 Tabel 4.6 Prosentase Kemampuan Menulis Huruf Hijaiyah ........................... 41 Tabel 4.7 Keaktifan siswa menulis Huruf Hijaiyah ........................................ 47 Tabel 4.8 Prosentase Keaktifan Siswa Menulis Huruf Hijaiyah ..................... 42 Tabel 4.9 Nilai Siswa Hasil Post Test ............................................................ 43 xi DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I Nota Pembimbing .................................................................... Lampiran II Surat Ijin Penelitian .................................................................. Lampiran III Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian .............................. Lampiran IV Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP) 01 Siklus 1 ................ Lampiran V Lembar Kerja Siklus I .............................................................. Lampiran VI Soal Ulangan Harian Siklus I ................................................... Lampiran VII Rencana Pelaksanaan Pengajaran (RPP) 02 Siklus II ................ Lampiran VIII Lembar Kerja Siklus II ............................................................. Lampiran IX Soal Ulangan Harian Siklus II .................................................. Lampiran X Kunci Jawaban Ulangan Harian Siklus II ................................. Lampiran XI Huruf Hijaiyah ......................................................................... Lampiran XII Foto ......................................................................................... xii PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF HIJAIYAH DENGAN MEDIA KARTU SEBAGAI ALAT PERAGA BAGI SISWA KELAS II MI MA’ARIF ADIKARTO MUNTILAN MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2009/2010 Oleh NUR HAMIDAH NIM 11408058 SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2010 xiii xiv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memiliki kemampuan berbahasa lisan tidak menjamin memiliki berbahasa tulis (menulis) karena dalam bahasa tulis tata bahasa berperan penting. Memiliki kemampuan verbal yang tidak baik menjamin memiliki kemampuan menulis yang baik dan sebaliknya memiliki kemampuan menulis yang baik belum tentu memiliki kemampuan berbahasa yang baik pula. Ketrampilan menulis huruf hijaiyah merupakan syarat agar siswa dapat menulis surat Al Qur’an atau menulis kalimat dalam Bahasa Arab. Kemampuan siswa kelas II yang memang masih dalam tahap kognitif, masih memerlukan bantuan dalam menguasai penulisan huruf hijaiyah. Pelajaran bahasa Arab tercantum dalam kurikulum madrasah ibtidaiyah (MI) adalah bahasa Arab yang telah terpilih dan disederhanakan serta disesuaikan dengan perkembangan berfikir siswa MI, bahasa Arab merupakan bahasa Ibu dari Al Qur’an. Sebagai umat muslim, bahasa Al Qur’an merupakan salah satu ibadah yang utama. Membaca merupakan salah satu rangkaian dari belajar. Belajar adalah suatu kewajiban bagi setiap muslim, begitu juga anak-anak. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al’Alaq ayat 1 s.d 5 : 1 1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan, 2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah, 3. Bacalah dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah, 4. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam (1589), 5. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya 1 Mengajarkan bahasa Arab kepada siswa MI tidaklah terlalu sulit. Walaupun siswa kelas II belum ada pelajaran bahasa Arab namun menulis huruf hijaiyah sudah diperkenalkan sejak kelas I. Hal utama untuk menarik minat belajar siswa terhadap ketrampilan menulis khususnya huruf hijaiyah dengan menciptakan suasana senang pada saat pembelajaran. Salah satunya adalah dengan memasukkan materi pelajaran dalam suatu permainan. Keberhasilan dari suatu pembelajaran merupakan tujuan utama sorang guru sebagai pelaksana pendidikan di sekolah. Oleh karena itu berbagai upaya dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Dalam pembelajaran komponen utamanya adalah guru dan siswa di samping komponen-komponen lain sebagai pendukung. Ditinjau dari kemampuan guru, maka seorang guru harus mampu membimbing siswa sehingga dapat mengembangkan pengetahuannya sesuai dengan mata pelajaran yang dipelajarinya. Dalam hal ini guru harus menguasai sepenuhnya materi yang diajarkan dengan menggunakan metode yang tepat dan menyenangkan sehingga membantu siswa dalam menguasai materi pelajaran. 1 Mahmud Yusuf, Tafsir Al Quranul Karim, PT. Hidakarya Agung, Jakarta, hlm. 910. 2 Ditinjau dari komponen siswa, keberhasilan belajar sangat ditentukan oleh kemauan berlatih dan juga konsep-konsep awal yang telah diterima sebelumnya. Pada kenyatannya ketidakberhasilan siswa dalam belajar seringkali diakibatkan karena kemauan berlatih sangat kurang dan minimnya konsep awal yang diterima. Seringkali siswa mengeluh kesulitan saat menulis huruf hijaiyah, padahal siswa sendiri sudah hafal bunyi dari huruf-huruf hijaiyah sejak taman kanak-kanak. Karena itu latihan dan kreativitas dalam mengajarkan menulis huruf hijaiyah merupakan faktor kunci agar pelajaran menjadi pelajaran yang menarik di kelas. Rendahnya penguasaan materi tentang menulis huruf hijaiyah dimungkinkan selain kurang jelasnya guru dalam memberikan pelajaran atau dalam menerangkan materi pada siswa, dapat juga karena kurangnya alat peraga dalam kegiatan belajar mengajar dan kurangnya minat siswa karena pembelajarannya yang kurang menarik dan menyenangkan. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut : 1. Apakah dengan media kartu sebagai alat peraga dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam menulis huruf hijaiyah ? 2. Apakah dengan media kartu sebagai alat peraga dapat meningkatkan kemampuan menulis huruf hijaiyah ? 3 C. Tujuan Penelitian Tujuan yang diharapkan dapat dicapai dalam kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui apakah media kartu dapat meningkatkan keaktifan menulis huruf hijaiyah pada siswa kelas II MI Ma’arif Adikarto Muntilan Magelang. 2. Untuk mengetahui apakah media kartu dapat meningkatkan kemampuan menulis huruf hijaiyah pada siswa kelas II MI Ma’arif Adikarto Muntilan Magelang. D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan 1. Penggunaan media kartu dapat meningkatkan keaktifan siswa dalam menulis huruf hijaiyah. 2. Penggunaan media kartu dapat meningkatkan kemampuan menulis huruf hijaiyah. E. Kegunaan Penelitian Dengan adanya penelitian ini memberikan manfaat yang besar bagi : 1. Bagi Guru Dapat mengetahui strategi pembelajaran yang bervariasi, termasuk dalam memilih metode dan media yang sesuai dengan tujuan dan materi yang akan diberikan, sehingga masalah yang dihadapi guru yang berhubungan dengan materi dan siswa dapat diminimalkan. 4 2. Bagi siswa Siswa yang mengalami kesulitan belajar dapat diminimalkan, yang selanjutnya hasil belajar siswa akan meningkat. 3. Bagi sekolah Metode kartu dapat memberikan masukan bagi kepala sekolah dalam usaha perbaikan proses belajar mengajar para guru dan meningkatkan mutu pendidikan di sekolah/madrasah. 4. Bagi Yayasan Dapat dijadikan salah satu ilmu yang menjadi milik yayasan untuk dikembangkan ke sekolah lain yang satu atap dengan yayasan tersebut. F. Definisi Operasional Definisi operasionalnya penulis akan menjabarkan secara singkat dari judul di atas sebagai berikut : 1. Pengertian peningkatan kemampuan menulis huruf hijaiyah a. Pengertian meningkatkan Meningkatkan artinya meningkatkan taraf kedudukan martabat seseorang lebih tinggi dari sebelumnya 2. Usaha seseorang untuk mencapai nilai lebih dari sebelumnya, dengan melakukan berbagai macam cara. Jadi tingkatan ilmunya, jiwanya, pola pikirnya, mentalitasnya, derajat seseorang lebih dibandingkan keadaan sebelumnya. 2 WJS. Poerwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta, 1986. hlm 1132. 5 yinggi b. Pengertian menulis Menurut Tarigan, menulis adalah menirukan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa grafik tersebut3. c. Pengertian huruf hijaiyah Huruf hijaiyah terdiri dari 26 huruf yaitu : 2. Kartu huruf hijaiyah Kartu huruf yang digunakan adalah dari kertas karton yang dilapisi dengan kertas warna-warni. Kartu berukuran 15 x 0,3 x 15 cm. Kertas karton dipolotong dengan ukuran 10 x 10 cm. Huruf hijaiyah dicetak dengan menggunakan kertas berwarna merah atau warna kuning dengan ukuran 15 x 15 cm. Huruf hijaiyah yang dicetak dengan kertas BC digunting kemudian ditempel di kertas karton dengan menggunakan kertas lem. 3 Caraj”http://www.makalahdanskripsi.blogspot.com/2008/08_penggunaanmediaposter_terhadap. html.hlm3. Dikutip pada tgl 04 April 2010. 6 G. Metode Penelitian Data yang akan diolah perlu dikumpulkan terlebih dahulu, sedangkan penelitian ini merupakan suatu kegiatan ilmiah maka langkah-langkah yang akan dilaksanakan penelitian itu perlu menggunakan cara yang ilmiah pula. Untuk itu penulis melakukannya dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang ditetapkan guru pra penelitian tindakan kelas. Prosedur dan langkah-langkah penelitian mengikuti prinsip-prinsip dasar yang berlaku dalam penelitian. Penelitian tindakan merupakan proses daur ulang mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan dan pemantauan, termasuk menyertakan refleksi yang diikuti perencanaan ulang. Secara terinci tahapan-tahapan dalam rancangan penelitian tindakan kelas adalah : a. Perencanaan b. Pelaksanaan tindakan c. Observasi d. Refleksi. 2. Subyek Penelitian Subyek yang akan dikenai tindakan ini adalah siswa kelas II MI Ma’arif Adikarto Muntilan Magelang tahun pelajaran 2009/2010 dan guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Dasar pertimbangan penulis yaitu lokasi tersebut menjadi tempat tugas peneliti dan perlunya penerapan 7 tindakan kelas melalui media kartu di atas dalam rangka meningkatkan kemampuan menulis huruf hijaiyah. 3. Langkah-langkah Secara terinci tahapan-tahapan dalam rancangan penelitian yang akan peneliti lakukan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: a. Perencanaan Kegiatan ini meliputi : 1) Peneliti menetapkan alternatif peningkatan pemahaman siswa. 2) Peneliti membuat perencanaan pengajaran yang mengembangkan peningkatan kemampuan menulis huruf hijaiyah dengan meminta masukan dari guru lain. 3) Peneliti membuat dan melengkapi alat pembelajaran. 4) Mendesain alat evaluasi. b. Pelaksanaan Tindakan Kegiatan yang dilaksanakan melaksanakan kegiatan pembelajaran dalam tahap sebagaimana ini yang adalah telah direncanakan. c. Observasi Dalam tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan mengumpulkan lembar observasi yang telah dipersiapkan. Selain observasi oleh peneliti sendiri juga meminta bantuan kepada rekan guru yang lain untuk mengobservasi selama 8 penelitian berlangsung, karena peneliti tidak mungkin melakukan sendiri dan sekaligus untuk menjaga obyektivitas kerja penulis. d. Refleksi Data yang diperoleh melalui observasi yang dikumpulkan dan dianalisis dalam tahap ini. Berdasarkan observasi tersebut, guru dapat merefleksi diri tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Guru dapat mengetahui motivasi belajar Al Qur’an hadits siswa yang telah dilakukan. Berdasarkan hasil refleksi ini akan dapat diketahui kelemahan kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru sehingga dapat menjadikan landasan untuk menentukan tindakan kelas pada siklus berikutnya. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam dua kali siklus sehingga pelaksanaan penelitian benar-benar akan dapat bermanfaat dan dapat meningkatkan kemampuan menulis huruf hijaiyah. 4. Instrumen Penelitian Karakteristik instrumen yang baik sebagai alat evaluasi hendaknya memenuhi persyaratan validitas dan reliabilitas, menggunakan alat evaluasi yang obyektif4. Maka peneliti menggunakan alat dengan tes dan non tes. 5. Pengumpulan Data a. Dokumentasi Dokumentasi yaitu kumpulan data yang disajikan dalam bentuk tulisan, gambar, dibukukan pada dokumen buku nilai untuk melihat 4 M. Subhana dan Sudrajat. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, Pustaka Setia, Bandung, 2001 hlm 127-138. 9 nilai yang diperoleh siswa tentang penguasaan dalam pemahaman materi. b. Pengamatan Pengamatan yaitu melihat langsung kepada obyek kemudian mencatat hal-hal yang diperlukan sebagai dasar untuk menentukan langkahlangkah selanjutnya. 6. Analisis Data Data yang telah terkumpul dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif, dalam penelitian ini instrumen yang digunakan yaitu : a. Tes hasil belajar untuk mengukur prestasi belajar siswa dianalisis menggunakan tes. b. Sedang perhatian dan aktifitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif. H. Sistematika Penulisan Bagian awal skripsi ini berisi halaman sampul, lembar logo, halamn judul, lembar persetujuan, pengesahan, pernyataan keaslian tulisan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar lampiran. Bagian skripsi terdiri dari 5 bab sebagai berikut : BAB I Pendahuluan Pada bab ini mengemukakan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, kegunaan penelitian, definisi operasional, metode penelitian (rancangan penelitian, 10 subyek penelitian, siklus, instrument, pengumpulan data dan analisis data). Bab II Kajian Pustaka Berisikan teori yang mendasari permasalahan skripsi ini meliputi pengertian peningkatan, penguasaan materi pendidikan dan penggunaan metode studi mandiri. Bab III Pelaksanaan Tindakan Bab ini berisi tentang diskripsi pelaksanaan siklus I dan diskripsi pelaksanaan siklus II. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini mengemukakan hasil diskripsi per siklus dan pembahasan tiap siklus. Bab V Penutup Mengemukakan simpulan hasil peneliian dan saran-saran berdasarkan kesimpulan. Lampiran-lampiran Bagian akhir skripsi ini berisi daftar pustaka, lampiran-lampiran, riwayat hidup penulis. 11 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Metode Mengajar 1. Pengertian Metode Mengajar Metode mengajar ialah cara yang dipergunakan guru dalam mengadakan hubungan dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Oleh karena itu peranan metode mengajar sebagai alat untuk menciptakan proses belajar dan mengajar. Dengan metode ini diharapkan tumbuh berbagai kegiatan belajar siswa sehubungan dengan interaksi edukatif. Dalam interaksi ini guru sebagai penggerak atau pembimbing, sedangkan siswa berperan sebagai penerima atau yang dibimbing 5. Metode juga merupakan cara, teknik yang digunakan guru dalam menyampaikan pelajaran. Metode bisa menyangkut pendekatan dan strategi yang digunakan untuk menyampaikan materi yang mendukung tujuan pengajaran serta mampu memobilisasi anak didik. 2. Jenis-jenis Metode Mengajar Menurut jenisnya dibagi menjadi beberapa metode mengajar diantaranya yaitu : a. Metode ceramah Metode ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode ini tidak senantiasa jelek bila penggunaannya betul-betul 5 Nana Sudjana, Dasar-dasar proses belajar mengajar, Bandung, 2009, hlm. 76-87. 12 disiapkan dengan baik, didukung dengan alat dan media, serta mempertimbangkan batas-batas kemungkinan penggunaannya 6. b. Metode tanya jawab Metode tanya jawab adalah metode-metode mengajar yang memungkinkan terjadi komunikasi langsung yang bersifat two way traffic sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa. Guru bertanya siswa menjawab atau siswa bertanya guru menjawab. Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara langsung antara guru dan siswa 7. c. Metode diskusi Metode diskusi adalah tukar-menukar informasi, pendapat dan unsurunsur pengalaman secara teratur dengan maksud untuk mendapat pengertian bersama yang lebih jelas dan teliti tentang suatu, atau untuk mempersiapkan dan merampungkan keputusan bersama. Oleh karena itu, diskusi bukan debat, karena debat adalah perang mulut, orang beradu argumentasi beradu paham dan kemampuan persuasi untuk memenangkan pahamnya sendiri8. d. Metode kerja kelompok Metode kerja kelompok adalah bekerja dalam situasi kelompok mengandung pengertian bahwa siswa dalam satu kelas dipandang 6 Ibid, hal. 77. Ibid, hal. 78. 8 Ibid, hal. 79. 7 13 sebagai satu kesatuan (kelompok) tersendiri ataupun dibagi atas kelompok-kelompok kecil (sub-sub kelompok)9. e. Metode demonstrasi Metode demonstrasi adalah suatu metode mengajar yang memperlihatkan bagaimana proses terjadinya sesuatu10. f. Metode sistem regu Metode system beregu adalah metode mengajar, dua orang guru atau lebih bekerja sama mengajar sebuah kelompok siswa. Jadi kelas dihadapi beberapa guru11. g. Metode karyawisata Metode karyawisata adalah metode mengajar mempunyai arti tersendiri yang berbeda dengan karyawisata dalam arti umumnya. Karyawisata di sini berarti kunjungan ke luar kelas dalam rangka belajar12. Itulah sebagian dari beberapa jenis metode mengajar yang mungkin metode-metode tersebut dapat dikatakan metode mengajar lama. Karena menurut Ahmad Sodiq (2004) di samping metode-metode lama tersebut ada berbagai jenis metode yang baru di antaranya 13 : 9 Ibid, hal. 82. Ibid, hal. 83. 11 Ibid, hal. 86. 12 Ibid, hal. 87. 13 Rahmad Haryadi, Berbagai Macam Metode Pembelajaran, Materi Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan, STAIN Salatiga, 2008, hal. 17-25. 10 14 1) The Power of Two The power of two adalah metode mengajar yang baru. The power of two artinya dua kekuatan. Maksudnya bahwa guru dan murid itu samasama berperan sangat kuat dalam suatu proses belajar mengajar. Adapun langkah-langkah aplikasi dari metode ini adalah : a. Guru melempar masalah/pertanyaan. b. Masing-masing siswa berupaya mencari jawaban sendiri. c. Bertukar pikiran dengan teman sebelah. d. Diambil jawaban yang paling benar. e. Siswa mempresentasikan jawaban. f. Dipilih jawaban yang paling benar. g. Guru mengangkat berita aktual yang terkait dengan pokok bahasan. h. Menunjuk dua siswa untuk memerankan karakter tokoh yang berbeda. i. Keduanya berdialog. j. Peserta lainnya mengamati. k. Guru meminta pemeran untuk menceritakan perasaannya. l. Guru meminta komentar siswa lainnya. 2) Critical Incident Critical incident berarti kejadian penting. Maksudnya yaitu bahwa murid itu disuruh aktif dengan mengingat kejadian yang telah dialaminya, sesuai dengan pokok bahasan. 15 Adapun langkah-langkah aplikasi dari metode ini yaitu : a. Siswa mengingat dan mendeskripsikan pengalaman masa lalu yang menarik dan berkaitan dengan pokok bahasan. b. Siswa lain mengulas dan memberikan solusi. c. Mengambil pelajaran dari pengalaman tersebut. 3) Snowballing Snowballing artinya bola salju. Maksud dari metode ini adalah dengan metode diskusi yang jumlah peserta diskusi semakin lama jumlahnya semakin besar. Adapun langkah-langkah aplikasinya adalah : a. Guru melemparkan masalah. b. Masing-masing siswa berpikir. c. Diskusi dengan teman sebelah. d. Diskusi dengan teman bangku lain. e. Dibagi menjadi dua kelompok besar. f. Masing-masing kelompok presentasi. 4) Card sort Card sort artinya mensortir kartu. Maksudnya di sini adalah mencari kata kunci dengan kartu. Adapun langkah-langkah aplikasinya adalah : a. Motivasi dari guru b. Bagi kertas atau kartu kosong secara acak c. Guru mencari kata kunci di depan 16 d. Siswa mencari kata sejenis (satu tema) dengan temannya e. Diskusi kelompok berdasarkan temanya f. Menyusun kartu di papan tulis 3. Prinsip Umum Metode Mengajar Di masa lalu pengajaran dipandang sebagai proses mengisi otak dengan pengetahuan. Karena pandangan tersebut, maka metode yang digunakan guru banyak terpusat pada metode ceramah. Walaupun bagaimana sifat bahan ajar dan situasi yang diharapkannya. Lahirnya teoriteori baru yang menjelaskan karakteristik belajar membawa perubahan pada watak pengajaran dan munculkan berbagai metode mengajar. Metode-metode tersebut berkembang dengan mengikuti prinsip-prinsip umum metode mengajar14. Adapun prinsip-prinsip umum tersebut adalah sebagai berikut : a. Memperhatikan kecenderungan-kecenderungan pelajar Prinsip ini memberi landasan bagi guru untuk memberikan kepada pelajar hanya bahan ajar yang sesuai dengan kapasitas yang mereka miliki, yaitu bakat, minat, lingkungan dan kesiapan sehingga mereka dapat mengambil manfaat dari proses belajar mengajar. b. Memanfaatkan aktivitas individual para pelajar Hal ini dapat dilakukan oleh guru dengan melibatkan mereka dalam setiap kegiatan yang dilakukannya. Memberi kesempatan kepada mereka untuk berfikir dan berbuat serta mendorong mereka untuk 14 Depag RI, Metodologi Pendidikan Islam. Dirjen Kelembagaan Agama Islam, Jakarta hal 17-23. 17 dapat mandiri dalam segala hal yang dapat dilakukan di dalam belajar dan meneliti. Di samping itu guru dapat mengarahkan aktivitas mereka kepada hal-hal yang sesuai dengan mereka, memanfaatkan aktivitas yang biasa mereka perlihatkan dalam berbagai bidang dan memberi bimbingan apabila mereka melakukan kekeliruan. Guru hendaknya tidak sekali-kali mencampuri urusan mereka, kecuali terdapat alasan yang jelas. c. Mendidik melalui permainan atau menjadikan permainan sebagai sarana pendidikan Para pelajar, terutama pada masa kanak-kanak dapat belajar di tengahtengah bermain. Dengan bermain, mereka tidak akan merasakan adanya tekanan dan keterpaksaan, tidak pula terkait oleh banyak peraturan yang sering kali menghalangi kebebasan mereka untuk mengaktualisasikan bakat dan minat mereka. Dengan bermain, mereka dapat melakukan banyak hal di sekolah yang dipandang sebagai monarki mini bagi anak-anak yaitu sebuah kerajaan yang berdalih memikirkan diri dan pendidikan mereka serta menyenangkan dan meningkatkan kualitas mereka untuk mencapai kesempurnaan. d. Menerapkan prinsip kebebasan yang rasional di dalam proses belajar mengajar tanpa membebani para pelajar dengan berbagai perintah atau larangan yang tidak mereka butuhkan. e. Memberi motivasi kepada para pelajar untuk berbuat, bukan menekannya sehingga dapat berbuat dengan penuh rasa senang. 18 Biasanya segala sesuatu yang diperbuat dengan rasa senang tidak akan melelahkan. f. Mengutamakan dunia anak-anak, dalam arti memperhatikan kepentingan mereka dan mempersiapkan mereka untuk hidup di masa depan. Prinsip ini diwujudkan dengan memadukan aspek pembelajaran teoritis dan praktis. g. Menciptakan semangat berkoperasi. Umpamanya guru bekerja sama dengan pelajar, pelajar dengan guru dan orang tua dengan guru. Kerja sama yang terakhir biasa diungkapkan dengan kerja sama antara keluarga dan sekolah dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan pelajar serta mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran yang dicitacitakan. h. Memberi motivasi kepada para pelajar untuk belajar mandiri serta memiliki kepercayaan diri untuk melakukan tugas-tugas belajar dan penelitian. Guru hendaknya berusaha agar mereka tidak bersandar kepadanya, kecuali dalam keadaan terpaksa seperti ketika menghadapi kesulitan. i. Memanfaatkan segenap indra pelajar, sebab pendidikan indrawi merupakan alat menuju pendidikan intelektual. 4. Pertimbangan Menetapkan Metode Mengajar Tidak ada suatu metode mengajar yang lebih baik daripada metode yang lain. Tiap-tiap metode memiliki kelemahan dan kekuatan. Ada metode yang tepat digunakan terhadap pelajar dalam jumlah besar, ada 19 pula yang tepat digunakan terhadap pelajar dalam jumlah kecil. Ada yang tepat digunakan di dalam kelas, ada pula yang tepat digunakan di luar kelas. Kadang-kadang guru tampil mengajar lebih baik dengan menggunakan metode ceramah dibanding dengan memberikan kebebasan bekerja kepada pelajar. Kadang-kadang pula suatu bahan pengajaran lebihbaik disampaikan dengan kombinasi metode ketimbang dengan hanya satu metode. Atas dasar itu tugas guru adalah memilih metode yang tepat untuk digunakan dalam menciptakan proses belajar mengajar. Pemilihan metode mengajar yang tepat terkait dengan efektivitas pengajaran dan efektivitas ini dapat dipelajari. Ketepatan penggunaan metode mengajar dipengaruhi oleh faktor, meliputi sifat dari tujuan yang hendak dicapai, keadaan pelajar, bahan pengajaran, situasi belajar mengajar, fasilitas sekolah untuk memperkaya pengalaman belajar seperti meningkatkan motivasi belajar, kemampuan pelajar yang tercakup dalam tugas, pengelolaan waktu, pemilihan apa yang harus disampaikan, mengetahui di mana dan bagaimana menerapkan kekuatan guru seefektif mungkin, menentukan prioritas yang tepat15. Guru hendaknya memperhatikan faktor-faktor tersebut ketika mengambil keputusan tentang metode mana yang akan digunakannya. Untuk itu guru perlu memiliki keahlian dan ketrampilan yang tinggi untuk menyeimbangkan persyaratan yang satu dengan yang lain. 15 Ibid, hal. 92. 20 Adapun penjelasan mengenai faktor-faktor tersebut di atas adalah sebagai berikut : a. Tujuan yang hendak dicapai Faktor utama yang hendak dikaji oleh guru dalam menetapkan metode mengajar ialah tujuan pemelajaran atau tujuan yang hendak dicapai dalam suatu pembelajaran. Tujuan ini dalam memperhitungkan efektivitas suatu metode. Menggunakan metode yang tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran merupakan kerja yang sia-sia akan tercapai suatu keberhasilan. b. Keadaan pelajar Guru dapat menggerakkan pelajar jika metode mengajar yang digunakan sesuai tingkat perkembangan pelajar, baik secara berkelompok maupun secara individual. Guru hendaknya tidak memaksa pelajar untuk bergerak dalam aktivitas belajar menurut acuan metode. Pemaksaan tidak akan menghasilkan gerak, bahkan akan merusak perkembangan pelajar. Guru hendaknya mahir membangkitkan motivasi pelajar. Motivasi pelajar ini akan tumbuh dan berkembang jika pelajar merasakan senang berprestasi, bertanggung jawab dan dihargai. Metode yang lunak biasanya lebih berhasil dalam menggairahkan pelajar daripada metode yang mengandung unsur-unsur pemaksaan. Namun metode yang lunakpun tidak akan berhasil guna apabila pelajar 21 tidak biasa dengan metode tersebut. Dengan kata lain, bukan pelajar untuk metode melainkan metode untuk pelajar. c. Bahan pengajaran Dalam menetapkan metode mengajar, guru hendaknya memperhatikan bahan pengajaran, baik isi, sifat maupun cakupannya. Guru hendaknya mampu menguraikan bahan pengajaran ke dalam unsur-unsur secara rinci. Unsur-unsur yang telah diuraikan guru dari bahan pengajaran, di satu sisi akan memudahkan pelajar untuk mempelajarinya, di sisi lain dapat memberikan gambaran yang jelas kepada guru untuk menetapkan metode mengajar. d. Situasi Belajar Mengajar Situasi belajar mengajar mencakup suasana dan keadaan kelaskelas yang berdekatan yang mungkin mengganggu jalannya proses belajar mengajar, keadaan pelajar seperti masih bersemangat atau sudah lelah dalam belajar, keadaan cuaca cerah atau hujan, keadaan guru yang sudah lelah atau sedang menghadapi banyak masalah. Penetapan penerapan metode hendaknya mempertimbangkan situasi belajar mengajar. Dengan mempertimbangkan situasi belajar mengajar, maka akan diperoleh suatu keberhasilan dalam pembelajaran. e. Fasilitas Sekolah tentu saja memiliki fasilitas. Hanya saja ada sekolah yang memiliki fasilitas lengkap sesuai dengan proses belajar mengajar, ada pula sekolah yang memiliki sedikit fasilitas. 22 Metode-metode mengajar sebagian dapat digunakan dengan fasilitas minim dan sebagian yang lain menuntut fasilitas memadai yang tidak dapat digunakan apabila tidak didukung fasilitas tertentu. Guru hendaknya memperhitungkan peran fasilitas tersebut dalam menetapkan metode mengajar yang akan digunakannya. f. Guru Guru dituntut untuk mengenali, menguasai dan trampil menggunakan yang diperlukan untuk menyajikan pelajaran yang dibebankan kepadanya. Namun tuntutan itu merupakan tuntutan agar guru berusaha mengembangkan kepribadiannya. Pada akhirnya, guru harus menyadari sepenuhnya tentang penguasaannya yang lebih baik dalam menggunakan beberapa metode yang sesuai dengan kepribadiannya. Dengan kata lain, dalam menetapkan metode yang akan digunakan dalam melaksanakan proses belajar mengajar, guru hendaknya lebih dahulu mempertimbangkan kepribadian dan penguasaannya terhadap suatu metode. 5. Penerapan metode kartu dalam pembelajaran huruf hijaiyah Untuk mengetahui sejauh mana metode ini bisa dijadikan suatu metode yang berguna untuk penelitian yang peneliti gunakan. 23 B. Konsep Belajar 1. Pengertian Belajar Definisi atau pengertian belajar yang dikemukakan oleh setiap orang berbeda-beda. Setiap orang akan memberikan pengertian yang berbeda-beda tergantung dari aspek yang meninjau masalah belajar, ada yang menekankan pada proses dan ada pula yang menekankan pada produk belajar itu sendiri. Belajar dapat diartikan aktivitas manusia di mana semua potensi manusia dikerahkan16. Menurut Stephen A. Caurine, belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakukan melalui pengalaman 17. Menurut aliran Gestalt, belajar merupakan proses aktif, belajar bukan hanya terdiri dari gerakan badan yang dapat diamati, tetapi meliputi juga proses mental, berfikir, mengingat dan sebagainya 18. Dari berbagai pengertian belajar di atas dapat diambil penting yang merupakan karakteristik dari belajar yaitu19 belajar membawa perubahan baik potensial maupun aktual. Namun harus dipahami bahwa tidak semua perubahan yang terjadi pada individu sebagai hasil dari perbuatan belajar. Perubahan yang bukan karena belajar bisa merupakan hasil perkembangan, pertumbuhan dan kematangan. Perubahan karena ketiga proses tersebut bisa berupa pertambahan tinggi dan berat badan, munculnya gigi pada anak-anak, perubahan suara pada remaja, munculnya tanda primer dan 16 W. Guno, Strategi Belajar Mengajar, Cet. I. Grasindo, Jakarta, 2002, hal. 74. Lilik Sriyati, Op.Cit, hal. 5. 18 Ibid, hal. 6. 19 Ibid, hal. 6. 17 24 sekunder sebagai ciri masuknya masa pubertas. Perubahan-perubahan tersebut bukan merupakan hasil dari proses belajar. Perubahan hasil belajar dicirikan dengan diperolehnya kecakapan baru yang bersifat positif fungsional. Perubahan hasil belajar terjadi karena usaha, artinya dilakukan dengan sengaja. 2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar Keberhasilan belajar ditentukan oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar adalah sebagai berikut 20 : a. Faktor Intern Merupakan faktor yang berasald ari anak itu sendiri, faktor ini antara lain : 1) Faktor Psikologis Yang termasuk faktor psikologis adalah : a) Tingkat intelegensi Tinggi rendahnya intelegensi siswa akan mempengaruhi keberhasilan belajar. Karena anak yang intelegensinya tinggi akan lebih cepat menangkap pelajaran daripada anak yang intelegensinya rendah. b) Minat Minat merupakan kecenderungan untuk memperhatikan dan berbuat sesuatu. Minat terhadap pelajaran akan banyak pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar anak. 20 Ibid, hal. 7. 25 c) Bakat Bakat merupakan kemampuan potensial pada anak, yang akan menjadi aktual jika sudah melalui proses belajar atau latihan. Bakat tersebut menunjang keberhasilan belajar. d) Motivasi Motivasi merupakan tenaga penggerak bagi aktivitas belajar anak. Motivasi juga berarti kekuatan tersembunyi di dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk berkelakuan dan bertindak dengan cara yang khas21. Motif juga dapat diartikan sebagai suatu kekuatan yang berasal dari dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan suatu perubahan. Dengan motivasi yang kuat maka anak akan lebih dalam aktifitas belajar, sehingga akan dapat dicapai keberhasilan dalam belajar. e) Kematangan Kematangan merupakan kondisi siap, baik jasmani maupun rohani untuk melakukan aktifitas belajar. f) Konsentrasi dan perhatian Konsentrasi merupakan pemusatan perhatian terhadap suatu obyek. Maka dalam belajar, hanya dengan perhatian dan konsentrasi anak dapat memahami dan menyerap pelajaran. 21 Lilik Sriyati, Op.Cit, hal. 82. 26 g) Kepribadian Kepribadian seseorang seperti ketekunan, daya saing, ketabahan atau kondisi pribadi yang mudah putus asa, takut gagal, rendah diri, besar pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar. 2) Faktor fisik Faktor fisik tersebut meliputi kesehatan, kelelahan dan cacat tubuh, faktor-faktor tersebut sangat besar pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar. a) Faktor eksternal Merupakan faktor yang berasal dari luar anak. Yang termasuk faktor eksternal antara lain : (1) Keadaan keluarga (2) Faktor sekolah (3) Lingkungan masyarakat b) Faktor internal 3) Bentuk-bentuk belajar Ada beberapa bentuk belajar. Bentuk-bentuk belajar dari yang paling sederhana sampai yang kompleks antara lain : a) Belajar tanda. Bentuk belajar ini paling sederhana yaitu memberi reaksi / respon terhadap rangsangan / stimulus. 27 b) Belajar memberi reaksi/rangsangan melalui penguatan, yaitu memberi reaksi yang berulang-ulang manakalan terjadi penguatan. c) Belajar membentuk rangkaian yaitu belajar menghubunghubungkan gejala yang satu dengan yang lain, sehingga menjadi satu kesatuan yang berarti d) Belajar sosial verbal, yaitu memberi reaksi dalam bentuk katakata terhadap rangsangan yang diterimanya. e) Belajar membedakan hal yang majemuk, yaitu memberi reaksi terhadap rangsangan yang hampir sama sifatnya. f) Belajar konsep, yaitu menempatkan obyek menjadi satu klasifikasi tertentu g) Belajar kaidah atau belajar prinsip yaitu menghubunghubungkan beberapa konsep h) Belajar memecahkan masalah yaitu menggabungkan beberapa kaidah atau prinsip untuk memecahkan persoalan 4) Prinsip-prinsip Belajar Terdapat prinsip-prinsip belajar tertentu dalam pendidikan pada umumnya, antara lain : a) Pelajar harus mempelajarinya sendiri apapun yang dipelajarinya, tidak ada seorang pun dapat melakukan kegiatan belajar untuknya. 28 b) Setiap pelajar belajar menurut tempo atau kecepatannya sendiri dan setiap kelompok umur memiliki variasi dalam kecepatan belajar. c) Seorang pelajar akan belajar lebih banyak bilamana setiap langkah belajar yang dilaluinya mendapat penguatan. d) Penguasaan secara penuh terhadap setiap langkah memungkinkan belajar secara keseluruhan lebih berarti. e) Pelajar akan lebih termotivasi untuk belajar serta akan belajar dan mengingat secara lebih baik apabila ia diberi tanggung jawab untuk belajar mandiri. f) Ketrampilan. 5) Hasil belajar Hasil belajar adalah perubahan yang ada dalam diri pelajar. Perubahan tersebut pada umumnya termanifestasikan dalam : a) Kebiasaan b) Ketrampilan c) Pengamatan d) Berfikir asosiatif, rasional dan kritis e) Sikap f) Inhibisi (upaya pengurangan atau pencegahan) g) Apresiasi h) Tingkah laku 29 C. Stimulasi Menulis Huruf Hijaiyah Untuk dapat mengetahui perkembangan siswa saat menulis huruf hijaiyah sebaiknya siswa diberikan stimulasi menulis sehingga siswa sudah terbiasa menggerakkan pergelangan tangannya. Stimulasi menulis meliputi : 1. Menebalkan bentuk Guru memberikan huruf hijaiyah yang tulisannya terlihat tipis. Kemudian siswa menebalkan huruf tersebut dengan didampingi oleh guru. 2. Mengikuti garis putus-putus/titik-titik Cara yang kedua, setelah anak lancar menebalkan huruf, guru memberikan lukisan huruf hijaiyah dengan garis putus-putus, lalu siswa menggabungkan garis tersebut, sehingga menjadi sebuah huruf hijaiyah yang sempurna. 3. Menirukan bentuk Langkah selanjutnya guru memberikan contoh beberapa huruf hijaiyah kepada siswa. Siswa meniru bentuk huruf hijaiyah tersebut di samping contoh huruf yang telah tersedia. 4. Menulis sendiri aneka bentuk huruf hijaiyah Guru memberikan soal huruf hijaiyah dengan huruf latin di papan tulis atau secara lisan, kemudian anak menulis apa yang diperintahkan oleh guru tersebut. 30 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Subyek Penelitian 1. Lokasi dan waktu penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas II MI Ma’arif Adikarto Muntilan Kabupaten Magelang. MI Ma’arif Adikarto terletak pada ketinggian kurang lebih 345 m dari permukaan laut, termasuk beriklim sejuk, sangat cocok menjadi tempat untuk pendidikan. Jarak dari pusat pemerintahan kecamatan 3 km, termasuk wilayah pedesaan, namun keramaian kota masih relatif sepi. MI Ma’arif Adikarto ini berada di dusun Jangkang, Desa Adikarto, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang. Sebelah barat dibatasi oleh masjid, sebelah timur dibatasi oleh sebidang tanah, sebelah utara dibatasi oleh tanah milik penduduk bernama Bapak H. Misbah dan sebelah selatan dibatasi oleh tanah milik Bapak H. Daman Huri. 2. Keadaan Guru Adapun tenaga kependidikan di MI Ma’arif Adikarto Muntilan Magelang pada tahun pelajaran 2009/2010 dapat dilihat sebagai berikut : 31 Tabel 3.1 Keadaan Guru MI Ma’arif Adikarto Muntilan Magelang No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Nama dan NIP Tarmidi, S.Pd Syamsidah, S.Pd.I Rofi’ Endang Islamiyah Nur Hamidah Titik Indrayati Lia Setyowati Sudari Tachsis Titik Indaryati Jabatan Kepala Sekolah Wakil Kepala Sekolah Guru Kelas Guru Kelas Guru Kelas Guru Kelas Guru Kelas Guru Mata Pelajaran Guru Mata Pelajaran Guru Mata Pelajaran Mengajar V VI II IV I VI IV, V IV Pada tahun 2009 ini, MI Ma’arif Adikarto Muntilan memiliki siswa sebanyak 43 siswa yang terdiri dari 18 siswa putra dan 25 siswa putri. 3. Mata Pelajaran Mata pelajaran yang menjadi obyek penelitian ini adalah mata pelajaran Al Qur’an Hadits, sesuai dengan kompetensi dasar/silabus pada saat penelitia ini dilaksanakan, maka pokok bahasan yang diambil adalah tentang peristiwa huruf hijaiyah dengan standar kompetensi (SK) sebagai berikut : mampu menulis dan memahami huruf hijaiyah. 4. Karakteristik Siswa Jumlah siswa dalam kelas II MI Ma’arif Adikarti Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang yang terjadi subyek penelitian ini adalah 11 siswa yang terdiri dari 8 laki-laki dan 3 perempuan, adapun tabelnya sebagai berikut : 32 Tabel 3.2 Daftar Siswa Kelas II MI Ma’arif Adikarto No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Nama Siswa M. Irfan Ramadhan Winarto Siti Nurfina Rizka Azizah Mansur Muttaqin Siti Mubayanah Muhammad Yunus Ibnu Setiadi Hanjar Nugroho Ahmad Hariyanto L/P L L P P L L P L L L L Keterangan 5. Jadwal Kegiatan Penelitian Tindakan Kelas Tabel 3.3 Jadwal Penelitian Tindakan Kelas Siklus 1 2 3 Hari Senin Senin Senin Tanggal 03 Mei 2010 17 Mei 2010 24 Mei 2010 B. Pelaksanaan Penelitian Dalam penelitian ini, dilaksanakan dua siklus penelitian yang masingmasing dimulai dari perencanaan observasi dan refleksi gambaran pelaksanaan kedua siklus tersebut adalah sebagai berikut : 1. Deskripsi pelaksanaan siklus I Siklus pertama penelitian dilaksanakan pada minggu pertama dan kedua bulan mei tahun 2010, dengan pokok bahasan huruf hijaiyah. Tahap dan langkah-langkah yang dilakukan penelitian adalah sebagai berikut : a. Perencanaan Dalam tahap perencanaan ini tercakup kegiatan sebagai berikut : 33 1) Refleksi awal, yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan evaluasi terhadap pembelajaran yang selama ini dilakukan, yang menunjukkan adanya kelemahan pada penguasaan materi pembelajaran. 2) Penentuan fokus permasalahan dan pengkajian teori untuk memilih solusi bagi permasalahan yang dihadapi dalam permasalahan. 3) Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sesuai dengan pokok bahasan dan instrument pengumpulan data selama penelitian tindakan kelas. 4) Penyiapan perangkat/sarana dan media pembelajaran yang meliputi buku, kartu huruf hijaiyah. b. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan penelitian menggunakan metode pembelajaran sesuai dengan RPP yaitu menggunakan media kartu. Pokok bahasan yang diajarkan adalah tentang menulis huruf hijaiyah. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian adalah sebagai berikut : 1) Melakukan pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah dalam RPP yang dimulai dengan guru melakukan apersepsi, motivasi, guru menjelaskan materi pelajaran dengan metode ceramah 2) Guru membagikan kartu Hijaiyah dengan mengikuti garis putusputus dengan kartu 3) Guru memberikan soal latihan kepada siswa 34 4) Melakukan tes siklus I c. Observasi Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran dan untuk mengetahui peningkatan penguasaan materi pembelajaran, maka observasi difokuskan pada ketrampilan belajar siswa, untuk melakukan ibservasi terhadap situasi belajar siswa pada saat pembelajaran, peneliti melakukan sendiri dalam observasi atau pengamatan, peneliti menggunakan lembar pengamatan sebagai berikut : Tabel 3.4 Lembar Observasi No Aspek yang diamati 1 Mampu menulis huruf Hijaiyah 2 Belum mampu menulis huruf Hijaiyah Jumlah Siswa 6 Keterangan 5 d. Refleksi Refleksi dilakukan oleh peneliti berdasarkan hasil penelitian, yaitu hasil pembelajaran dan hasil observasi. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap situasi pembelajaran pada siklus pertama ini, peneliti dapat menemukan kelemahan pembelajaran sebagai berikut : 1) Siswa kurang mengerti penerapan metode itu, karena belum pernah melakukan metode tersebut 2) Masih ada 5 siswa yang belum dapat menulis huruf hijaiyah. 35 2. Siklus II Siklus kedua penelitian dilaksanakan pada minggu ketiga bulan Mei tahun 2010, dengan pokok bahasan menulis huruf hijaiyah. Tahapan dan langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut : a. Perencanaan Dalam perencanaan ini tercakup kegiatan sebagai berikut : 1) Refleksi awal yaitu peneliti melakukan perenungan berdasarkan evaluasi terhadap pembelajaran, pada siklus yang pertama yang menunjukkan kelemahan pada penebalan dan menulis huruf hijaiyah. 2) Penentuan fokus permasalahan dan penyajian teori untuk memilih solusi bagi permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran. 3) Penyusunan RPP. 4) Penyiapan perangkat dan media pembelajaran yang meliputi : fotocopy materi, lembar pre test, lembar observasi dan kartu yang dibagikan kepada siswa. b. Pelaksanaan Dalam pelaksanaan peneliti menerapkan metode sesuai dengan RPP yaitu metode kartu, pokok bahasan yang diajarkan adalah huruf hijaiyah. Langkah-langkah dalam pelaksanaan ini meliputi : 1) Melakukan pretest tentang kemampuan siswa mengenai materi pelajaran. 36 2) Melakukan pembelajaran sesuai dengan RPP, yang dimulai dengan kegiatan awal yang meliputi : pembukaan, observasi, pembagian lembar pre test, pengerjaan soal-soal pre test, pembagian kartu pada siswa. Kegiatan inti yang meliputi pembacaan materi oleh siswa, pembuatan kartu oleh siswa, pengumpulan kartu, pencatatan nilai terhadap siswa yang menulis dan menebalkan. Kegiatan akhir yang meliputi kesimpulan, memotivasi siswa dan penutup. 3) Melaksanakan post test tentang kemampuan siswa mengenai materi pelajaran. Dalam post test ini digunakakan soal yang sama dengan pre test. c. Observasi Sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran dan untuk mengetahui peningkatan penguasaan materi pembelajaran, maka observasi difokuskan pada ketrampilan belajar siswa. Untuk melakukan observasi terhadap situasi belajar siswa pada saat pembelajaran peneliti melakukan sendiri. Dalam observasi atau pengamatan peneliti menggunakan lembar pengamatan sebagai berikut : Tabel 3.5 Lembar Observasi Siklus II No Aspek yang diamati Jumlah 1 Mampu menulis huruf Hijaiyah 11 2 Belum mampu menulis huruf Hijaiyah 0 37 Keterangan d. Refleksi Hasil yang diperoleh pada tahap pengamatan dikumpulkan untuk analisis dan dievaluasi oleh peneliti untuk mendapatkan kesimpulan. Dari hasil analisis dan evaluasi pengamatan dapat disimpulkan bahwa melalui penerapan media kartu ada peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran dan ada peningkatan penguasaan materi pelajaran pada siswa kelas II MI Ma’arif Adikarto Kecamatan Muntilan Kabupaten Magelang. 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Perhatian siswa selama penelitian tindakan dari siklus I dan II sebagai berikut Tabel 4.1 Lembar Observasi Siklus I No Aspek yang diamati Jumlah 1 Mampu menulis huruf hijaiyah 6 2 Belum mampu menulis huruf hijaiyah 5 Keterangan Tabel 4.2 Lembar Pengamatan Siklus I No Aspek yang diamati Jumlah 1 Mampu menulis huruf hijaiyah 6 2 Belum mampu menulis huruf hijaiyah 5 Keterangan Tabel 4.3 Lembar Observasi Siklus II No Aspek yang diamati Jumlah 1 Mampu menulis huruf hijaiyah 11 2 Belum mampu menulis huruf hijaiyah 0 Keterangan Tabel 4.4 Lembar Pengamatan Siklus II No Aspek yang diamati Jumlah 1 Aktif menulis huruf hijaiyah 11 2 Belum aktif menulis huruf hijaiyah 0 39 Keterangan B. Pembahasan Salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam kegiatan pembelajaran, kegiatan yang ditempuh adalah dengan mengubah metode yang digunakan secara monoton dengan penerapan media kartu. Adapun cara yang ditempuh yaitu selain membagikan kepada siswa kartu huruf hijaiyah. Untuk mengumpulkan data mengenai hal ini, peneliti menggunakan lembar observasi. Hasil pengamatan pada tiap-tiap siklus disajikan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 4.5 Kemampuan siswa dalam membuat huruf hijaiyah No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Nama Siswa M. Irfan Ramadhan Winarto Siti Nurfina Rizka Azizah Mansur Muttaqin Siti Mubayanah Muhammad Yunus Ibnu Setiadi Hanjar Nugroho Ahmad Hariyanto Kemampuan menulis huruf hijaiyah sebelum siklus √ √ √ √ - Kemampuan menulis huruf hijaiyah pada siklus I √ √ √ √ √ Kemampuan menulis huruf hijaiyah pada siklus II √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Dari tabel di atas dapat dibuat prosentase kemampuan siswa dalam membuat pertanyaan sesuai dengan materi pembelajaran akan menunjukkan peningkatan dari siklus pertama sampai siklus kedua. Hal ini disajikan pada tabel sebagai berikut : 40 Tabel 4.6 Prosentase Kemampuan menulis huruf hijaiyah No Jumlah Siklus Frekuensi Presentase 1. Pra siklus 4 36% 2. Pertama 6 54 % 3. Kedua 11 100 % 1. Pada pra siklus 4 siswa bisa menulis huruf hijaiyah 36% dari jumlah siswa 2. Pada siklus I siswa mampu menulis Huruf hijaiyah 54% dari jumlah siswa 3. Pada siklus kedua siswa mampu menulis huruf hijaiyah 100% dari jumlah siswa Berdasarkan tabel di atas, maka hipotesis yang diajukan yaitu melalui sebuah kartu dapat meningkatkan perhatian siswa dalam pembelajaran dapat diterima kebenarannya. Terjadinya peningkatan perhatian siswa dari siklus pertama hingga siklus kedua, tidak lepas dari refleksi guru terhadap kelemahan penjelasan penerapan media yang digunakan, karena yang diterapkan pada pembelajaran adalah media yang baru dan belum pernah dilakukan, maka guru hendaknya menyampaikan cara-cara yang jelas dalam penerapan media tersebut. C. Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran Tujuan kedua penelitian ini untuk mengetahui adanya peningkatan aktivitas siswa dalam mata pelajaran Al Qur’an Hadits. Hasil observasi peneliti mengenai aktiovitas siswa dilakukan oleh guru dengan mengamati siswa mengerjakan. 41 Tabel 4.7 Keaktifan siswa menulis Huruf hijaiyah No Kemampuan siswa Menulis Huruf Nama siswa Siklus I Siklus II 1 M. Irfan Ramadhan √ √ 2 Winarto - √ 3 Siti Nurfina √ √ 4 Rizka Azizah - √ 5 Mansur √ √ 6 Muttaqin - √ 7 Siti Mubayanah √ √ 8 Muhammad Yunus √ √ 9 Ibnu Setiadi - √ 10 Hanjar Nugroho - √ 11 Ahmad Hariyanto √ √ Dari tabel di atas, apabila dibuat presentase peningkatan kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan yang dibuat teman dalam sebuah kartu dari siklus pertama sampai siklus kedua adalah sebagai berikut : Tabel 4.8 Prosentase Keaktifan siswa menulis huruf hijaiyah No Jumlah Siklus Frekuensi Presentase 1. Pra siklus 4 36% 2. Pertama 6 54 % 3. Kedua 11 100 % D. Peningkatan Prestasi Siswa Tujuan ketiga penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan prestasi siswa dalam mata pelajaran Al Qur’an Hadits. Peningkatan prestasi siswa dapat dilihat dari peningkatan nilai yang diperoleh siswa dari siklus 42 pertama sampai siklus kedua. Nilai tersebut disajikan dalam tabel sebagai berikut : Tabel 4.9 Keaktifan siswa menulis huruf hijaiyah No Penilaian Post Test Nama siswa Pra Siklus Siklus I Siklus II 1 M. Irfan Ramadhan 65 70 80 2 Winarto 60 60 85 3 Siti Nurfina 60 70 100 4 Rizka Azizah 55 65 100 5 Mansur 60 65 90 6 Muttaqin 45 50 86 7 Siti Mubayanah 55 75 100 8 Muhammad Yunus 55 75 90 9 Ibnu Setiadi 60 60 80 10 Hanjar Nugroho 60 60 75 11 Ahmad Hariyanto 65 70 90 Dari tabel di atas, maka terjadi peningkatan penguasaan materi pembelajaran yang diukur dengan melihat nilai yang diperoleh siswa dari nilai post test pada siklus pertama sampai kedua. Karena terjadi peningkatan penugasan materi pembelajaran dari siklus pertama sampai siklus kedua, maka dapat dikatakan adanya peningkatan prestasi belajar siswa. Perhatian siswa dala pembelajaran semula masih rendah. Tetapi setelah dilakukan penelitian tindakan kelas maka perhatian siswa dalam pembelajaran semakin meningkat. Hal ini terlihat pada pelaksanaan siklus I, yaitu hasil pengamatan menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menulis dalam sebuah kartu mencapai 54% dengan frekuensi 11 siswa. Hal ini belum 43 memuaskan sehingga perlu diadakan perbaikan yang dilaksanakan pada siklus II. Selanjutnya dari pengamatan yang dilakukan selama proses siklus II terjadi peningkatan perhatian siswa yaitu mencapai 100% dengan frekuensi 11 siswa. Hal ini sebetulnya sudah memuaskan. Angka ini cukup memuaskan sehingga untuk penelitian cukup dilakukan dua siklus. Aktivitas siswa dalam belajar semula masih rendah. Setelah dilakukan penelitian tindakan kelas, maka aktivitas siswa dalam belajar makin meningkat. Hal ini terlihat pada pelaksanaan pra siklus, kemampuan siswa menulis huruf Hijaiyah sebuah kartu hanya mencapai 36% dengan frekuensi 4 siswa. Hal ini diadakan penelitian yang dilaksanakan pada siklus 1. Selanjutnya dari pengamatan siklus I terjadi peningkatan aktivitas siswa dalam belajar yaitu kemampuan siswa menjawab pertanyaan yang dibuat oleh temannya dalam sebuah kartu mencapai 54% dengan frekuensi 6 siswa. Hal ini belum memuaskan sehingga perlu dilakukan perbaikan yang dilaksanakan pada siklus II. Selanjutnya dari pengamatan pada siklus II terjadi peningkatan aktivitas siswa belajar yaitu kemampuan menulis dalam sebuah kartu mencapai 100% dengan frekuensi 11 siswa. Angka ini cukup memuaskan sehingga penelitian tindakan ini cukup dilakukan dua siklus. Penerapan metode kartu dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini terlihat dari peningkatan hasil pencapaian post test yang diperoleh siswa dari siklus pertama dan kedua. 44 Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis yang diajukan, yaitu “Melalui penerapan metode kartu dapat meningkatkan prestasi belajar siswa” dapat diterima sebagai suatu kebenaran. 45 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari seluruh pelaksanaan tindakan di kelas II (dua) Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Adikarto Muntilan Magelang dengan menggunakan media kartu dapat disimpulkan bahwa : 1. Keaktifan siswa terhadap materi meningkat Keaktifan siswa terhadap materi meningkat dengan diwujudkan sebagai berikut : a. Anak dalam belajar sekarang menjadi senang karena diberi kebebasan dalam belajar. b. Anak menjadi lebih berani menyampaikan pendapat kepada guru. 2. Kemampuan menulis huruf Hijaiyah siswa meningkat. Siswa mampu dalam menulis huruf hijaiyah itu adalah suatu bukti bahwa siswa dapat menulis dan mempunyai peningkatan dalam menulis huruf hijaiyah. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas pada siswa kelas II Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Adikarto Muntilan Magelang pada tahun 2010 maka disampaikan saran sebagai berikut : 1. Untuk guru mata pelajaran Al Qur’an Hadits. 46 a. Diharapkan dapat menerapkan media kartu dalam kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan keaktifan siswa. b. Hendaknya tidak membudayakan menggunakan satu metode dalam menyampaikan materi. c. Guru diharapkan kreatif dan apresiatif dalam proses pembelajaran. d. Guru hendaknya selalu meningkatkan kemampuannya dalam mengajar. 2. Untuk Kepala Madrasah Hendaknya menciptakan kondisi yang merangsang para guru untuk aktif melakukan kegiatan kreatif dan apresiatif di lingkungan belajarnya. 3. Bagi Siswa Hendaknya siswa melanjutkan sendiri dengan apa yang telah diterima selama pelaksanaan metode yang baru yaitu media kartu. 47 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2000. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta, 2006. Binggo : Metode Kartu Dalam Pembelajaran Huruf Hijaiyah Tersedia dalam : http://Metodekartuarab.blogspot.media-poster-terhadap.htkl Depag RI. 1977. al-Qur’an dan Terjemahnya, Jakarta: PT. Bumi Restu. Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta. Drost. 1996. Hadi, Sutrisno. 1990. Metodelogi Research 2, Yogyakarta: Andi Offset., 1991. Yogyakarta: Andi Offset. Komarudin. 2000. Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah, Jakarta: Bumi Aksara. Majid Abdul dan Ahmad Zajadi. 2007. Fadzkirah Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berdasarkan Pendekatan Kontekstual, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Nasution, S. 1995. Didaktik Asas-asas Mengajar, Jakarta: Bumi Aksara. Nazar, Bakrey. 1991. Tuntutan Praktis Metodelogi Penelitian, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya. Poerwodarminto. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 1993. Riyanto, Yatom. 2007. Metodelogi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Surabaya: State University Press. Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Pendidikan, Jakarta: Kencana Prenada Media. Sardiman, 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Gulo W. 2005, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Grasindo. M. Subana dan Sudrajat, 2005, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, Bandung: Pustaka Setia. Haryadi Rahmad, 2008. Berbagai Macam Metode Pembelajaran. STAIN Salatiga. 48 LAMPIRAN-LAMPIRAN 49