BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hujan yang mengguyur sebagian besar wilayah di Kabupaten Sinjai Barat pada hari Minggu malam, tanggal 04 Juli 2010 menyebabkan terjadinya longsor di sejumlah titik pada wilayah Kecamatan Sinjai Tengah dan Sinjai Barat. Dari dua wilayah Kecamatan yang berada pada dataran tinggi tersebut, longsor terparah terjadi di Kecamatan Sinjai Barat, dengan titik longsor ada pada dusun Kasuarang I dan II, Desa Balakia serta Poros Desa Bonto Salama –Turungang Baji. (Tim Media Center, on 06-07-2010, 04:04) Daerah Manipi Kecamatan Sinjai Barat sering terjadi gerakan tanah/longsor. Longsor sering terjadi di jalur jalan raya poros Malino-Manipi Sinjai Barat, secara geomorfologi memiliki topografi yang bergelombang sampai terjal/curam dan kondisi litologi yang relatif rentan terhadap gerakan tanah. Berdasarkan hal diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian tugas akhir dengan judul “Studi Gerakan Tanah Pada Poros Jalan Raya Daerah Manipi Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Provinsi Sulawesi-Selatan” 1.2 Maksud dan Tujuan Maksud dari penelitian ini adalah melakukan studi gerakan tanah pada daerah Manipi Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan 1 2 Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui faktor penyebab terjadinya gerakan tanah/tanah longsor dan jenis longsoran daerah penelitian. 1.3 Batasan Masalah Penelitian ini dilakukan dengan membatasi masalah pada : 1. Identifikasi karakteristik gerakan tanah seperti dimensi longsoran, dan sudut lereng. 2. Identifikasi faktor penyebab gerakan tanah dan jenis gerakan tanah pada daerah penelitian. 1.4 Waktu, Letak dan Kesampaian Daerah Penelitian ini dilakukan pada tanggal 23-27 Januari 2011. Daerah penelitian secara administratif termasuk dalam wilayah Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan dan secara geografis terletak pada koordinat 120000’10” - 120000’50” BT dan 05012’30”-05013’10” LS (Lembar Bulupodo 2110-43 BAKOSURTANAL Edisi I, 1991). Daerah ini dapat dicapai dengan menggunakan transportasi darat beroda dua atau beroda empat dengan waktu tempuh sekitar 4 jam dengan jarak sekitar 128 Km dari Kota Makassar ke arah Timur menuju Poros Malino-Sinjai Barat dan dari Kota Sinjai kearah Barat Daya menuju daerah penelitian jarak yang ditempuh ± 60 km, dengan waktu tempuh sekitar 2 jam . 3 Sinjai Utara Sijai Selatan Sinjai Tengah Sinjai Barat Keterangan: : Lokasi Penelitian : Jalan Sumber Peta: - Peta RBI edisi I tahun 1991 BAKOSURTANAL lembar Bulupodo No. 2110-43 Gambar 1. Peta lokasi penelitian 4 1.5 Alat dan Bahan Adapun alat dan bahan yang dipergunakan selama kegiatan penelitian ini, antara lain : Peta Topografi bersekala 1 : 25.000 yang merupakan hasil pembesaran dari peta rupa bumi sekala 1 : 50.000 terbitan Bakosurtanal. Palu Geologi GPS (Global Positioning System) Kompas Geologi Tipe Brunton Loupe dengan pembesaran 20 x Komparator klasifikasi batuan sedimen dan beku. Pita meter Buku catatan lapangan Kantong tas untuk conto batuan Larutan HCl 0,1 M Kamera digital Roll meter Peralatan tulis menulis (pensil tulis, pensil warna, busur, mistar) Tabel data lapangan Perlengkapan pribadi 5 1.6 Peneliti Terdahulu Adapun para peneliti terdahulu yang telah melakukan penelitian pada daerah ini adalah : Rab Sukamto dan Supriatna, 1982, mengadakan pemetaan geologi Lembar Ujung Pandang, Benteng dan Sinjai, Sulawesi dengan sekala 1 : 250.000, menghasilkan Peta dan Keterangan Peta Geologi Lembar Ujung Pandang, Benteng dan Sinjai, Sulawesi sekala 1 : 250.000. Van Bemmelen (1981), melakukan penelitian Geologi Umum di Indonesia, termasuk Sulawesi Selatan. Rab Sukamto (1975), melakukan penelitian Perkembangan Tektonik Sulawesi dan Sekitarnya yang merupakan sintesis yang berdasarkan tektonik lempeng. Magdalena Delvi (2010), melakukan Pemetaan Geologi Daerah Magala Kecamatan Sinjai Barat Kabupaten Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan.