Neraca Pembayaran

advertisement
NERACA
PEMBAYARAN, KURS
VALUTA ASING DAN
KEGIATAN
PEREKONOMIAN
TERBUKA
SRI SULASMIYATI, S.SOS., MAP
Neraca Pembayaran
Definisi
• Adalah suatu catatan aliran keuangan
yang menunjukkan nilai transaksi
perdagangan dan aliran dana yang
dilakukan diantara suatu negara
dengan negara lain dalam suatu tahun
tertentu
Neraca
Pembayaran
Neraca
Berjalan
Neraca
Modal
Ekspor&Impor
barang Tampak
Neraca Berjalan
Ekspor&Impor
barang Tak
Tampak (Jasa)
Pembayaran
Pindahan Neto
KeLuar Negeri
Neraca Pembayaran
Definisi
• Suatu catatan yang disusun secara
sistematis tentang seluruh transaksi
ekonomi yang meliputi perdagangan
barang/jasa, transfer keuangan dan
moneter antara penduduk (resident) suatu
negara dan penduduk luar negeri (rest of
the world) untuk suatu periode waktu
tertentu, biasanya satu tahun
Neraca Pembayaran
Definisi
• Neraca pembayaran bentuk double entry
terdiri atas dua bagian (sisi), sisi debit dan
kredit.
• Sisi Debit digunakan untuk mencatat
transaksi-transaksi yang mengakibatkan
kewajiban bagi suatu negara untuk
melakukan pembayaran ke luar negeri
• Sisi Kredit untuk mencatat transaksitransaksi yang mengakibatkan suatu negara
memperoleh pembayaran dari negara lain.
Neraca Pembayaran
Transaksi ekonomi internasional antara lain
sebagai berikut:
1. Pemindahan hak milik atas suatu barang
dari suatu negara ke negara lain
2. Transaksi jasa antarnegara
3. Perubahan susunan nilai utang piutang
antara suatu negara dengan negara lain
4. Kekayaan penduduk negara bersangkutan
di negara lain
Neraca Pembayaran
Tujuan
1. Mengetahui peranan sektor eksternal dalam
perekonomian suatu negara.
2. Mengetahui aliran sumber daya antara
negara.
3. Mengetahui struktur ekonomi dan
perdagangan suatu negara.
4. Mengetahui permasalahan utang luar negeri
suatu negara.
Neraca Pembayaran
Tujuan
5. Mengetahui perubahan posisi cadangan
devisa suatu negara.
6. Dipergunakan sebagai sumber data dan
informasi dalam penyusunan anggaran
devisa (foreign exchange budget).
7. Dipergunakan sebagai sumber data
penyusunan statistik pendapatan nasional
(national account).
NERACA PEMBAYARAN INDONESIA
versi BPS; indikator ekonomi
A. TRANSAKSI BERJALAN
Ekspor-Impor Barang
Ekspor : Non Migas & Migas
Impor : Non Migas & Migas
HASILNYA : NERACA PERDAGANGAN
Ekspor-Impor Jasa (Neto)
Non Migas
Migas
HASILNYA : NERACA TRANSAKSI BERJALAN
B. TRANSAKSI MODAL
Modal Pemerintah ( Neto )
– Penerimaan ( CGI dan diluar CGI )
– Pelunasan
Modal Swasta ( Neto )
– Penanaman Modal Langsung
– Lainnya
C. SELISIH PERHITUNGAN
NERACA KESELURUHAN
BENTUK UMUM
NERACA PEMBAYARAN
A. NERACA PERDAGANGAN
– EKSPOR
– IMPOR
B. NERACA JASA ( NETO )
– PENGANGKUTAN & ASURANSI
– PELANCONGAN & PERJALANAN
– PENDAPATAN INVESTASI
C. TRANSFER ( NETO )
NERACA AKUN BERJALAN : A + B + C
D. NERACA MODAL JANGKA PANJANG
– MODAL PEMERINTAH
– INVESTASI LANGSUNG PEMERINTAH
E. MODAL SWASTA
F. RALAT / KETINGGALAN ( selisih perhitungan ; aliran
modal masuk ke Indonesia yg tdk dicatat dan jumlah
cukup besar )
NERACA KESELURUHAN : A + B + C + D + E + F
Neraca Pembayaran
Struktur Dasar
Neraca Berjalan
• Mencatat semua transaksi ekspor dan impor
barang, perbandingan nilai ekspor dan
impor barang, pendapatan investasi,
pembayaran cicilan pokok utang luar negeri,
serta saldo kiriman dan transfer uang dari
dan ke luar negeri oleh pemerintah maupun
swasta
Neraca Pembayaran
Struktur Dasar
Neraca Berjalan
• Mencatat transaksi sbb:
 Ekspor dan impor barang
 Ekspor dan impor jasa
 Pembayaran pindahan neto ke luar
negeri
• Melalui pos transaksi ini akan terlihat jelas
apakah neraca perdagangan suatu negara
surplus atau bahkan defisit
ANATOMI NERACA PEMBAYARAN
• Defisit dalam neraca pembayaran adalah “bila
pengeluaran luar negeri yang dilakukan
penduduk suatu negara melebihi jumlah
penghasilan atau penerimaan yang diterima oleh
penduduk negara itu”.
• Surplus neraca pembayaran adalah “bila suatu
negara lebih banyak menerima daripada
mengeluarkan dalam transaksi luar negerinya”.
Neraca Pembayaran Selalu Seimbang
i
Neraca Berjalan
+ 40
ii.
Neraca modal jangka panjang
+20
iii.
Modal keuangan swasta
-30
NERACA KESELURUHAN
+30
Perubahan cadangan mata uang asing bank
sentral
-30
iv.
Aliran Modal Resmi
Aliran Modal
jangka panjang
Neraca Modal
Aliran Modal
Keuangan Swasta
Investasi Langsung oleh
Pihak Swasta kenegaranegara lain.
adalah aliran modal dalam
bentuk tabungan atau
investasi keuangan yang dapat
dengan cepat ditukarkan
kembali kepada valuta asal
atau lainnya.
Disebut juga “hot money”
karena biasa diinvestasikan di
pasar uang atau pasar modal
untuk memperoleh keuntungan
investasi
Neraca Pembayaran
Struktur Dasar
Neraca Modal
• Neraca modal mencatat:
 Nilai investasi langsung pihak swasta
asing (foreign direct investment)
 Pinjaman luar negeri dari perbankan
swasta internasional
 Pinjaman dan hibah dari negara lain atau
lembaga-lembaga donor seperti IMF dan
Bank Dunia
Neraca Pembayaran
Struktur Dasar Neraca Kas & Cad. Valas
• Neraca ini mencatat transaksi penyeimbang
yang angkanya menjadi lebih kecil (atau
diturunkan) bila total pengeluaran pada
neraca transaksi berjalan dan neraca modal
melebihi total penerimaan
• Negara lebih banyak membuat pembayaran
LN di bandingkan penerimaan DN 
mengurangi cadangan valuta asing
• Negara lebih banyak menerima penerimaan
ke DN di bandingkan pembayaran LN 
menambah cadangan valuta asing
CADANGAN VALUTA ASING
• Aliran pembayaran dan investasi yang
masuk ke dalam suatu negara pada
suatu waktu tertentu biasanya berbeda
dengan aliran ke luar untuk pembayaran
dan investasi ke luar negeri.
• Perbedaan di antara keduanya disebut
“Neraca Keseluruhan”
• Nilai positif artinya nilai yang msuk
melebihi nilai yang keluar, dan
sebaliknya
• Dalam keadaan dimana sebuah
negara lebih banyak membayar
keluar negeri, maka bank sentral
harus mengurangi cadangan valuta
asingnya untuk melakukan
pembayaran tersebut
Ekspor barang dan jasa
A
Impor barang dan jasa
B
Pendapatan dari investasi
C
Pembayaran bunga dan cicilan utang luar negeri
D
Saldo kiriman dan transfer uang
E
Total saldo neraca berjalan (A+B+C+D+E)
F
Investasi swasta langsung
G
Utang luar negeri (swasta dan pemerintah),
dikurangi amortisasi
H
Kenaikan aset luar negeri dalam sistem perbankan
domestik
I
Arus keluar modal milik penduduk
J
Total saldo neraca modal (G+H-I-J)
Kenaikan (atau penurunan) neraca cadangan kas
atau neraca cadangan internasional
Catatan koreksi dan penghapusan
K
L
M
Mekanisme
Harga
Mekanisme
Penyesuaian
Mekanisme
Pendapatan
Mekanisme
Moneter
Neraca Pembayaran
Mekanisme Penyesuaian
1. Mekanisme Harga
 Mekanisme penyesuaian neraca
pembayaran melalui perubahan hargaharga
 Mekanisme ini umumnya pemerintah
membawa kembali neraca pembayaran
ke posisi keseimbangan kembali.
 Hakekatnya adalah dengan sistem
standar emas penuh
Neraca Pembayaran
Mekanisme Penyesuaian
2. Mekanisme Pendapatan
 Melalui kebijakan atau pengaturan
pendapatan nasional, yang singkatnya
disebut “mekanisme pendapatan”
menggambarkan adanya saluran lain
bagi proses penyesuaian neraca
pembayaran.
 Didasarkan atas teori Keynes 
multiplier effect
Neraca Pembayaran
Mekanisme Penyesuaian
3. Mekanisme Moneter
 Mekanisme ini tidak murni sebagai
mekanisme harga, disebabkan perubahan
harga
 Perubahan harga tsb adalah aliran uang
masuk atau keluar negeri.
 Jika terjadi surplus, maka uang akan
mengalir masuk ke dalam negeri sehingga
berakibat stok uang di dalam negeri
bertambah
 Jika terjadi defisit maka uang akan mengalir
ke luar negeri, sehingga uang dalam negeri
menurun.
Konsep Keseimbangan
Perdagangan (Trade Balance)
Konsep Keseimbangan Transaksi
Berjalan (Current Account Balance)
Konsep
Keseimbangan
Konsep Basic Balance
Konsep Overall Balance
Neraca Pembayaran
Konsep Keseimbangan
1. Konsep Keseimbangan Perdagangan
(Trade Balance)
 Transaksi yang termasuk dalam
autonomous transaction (transaksi yang
mengakibatkan surplus atau defisit)
adalah transaksi ekspor dan impor
barang
 Keseimbangan neraca pembayaran
diukur dari berapa besarnya surplus atau
defisit dari transaksi ekspor dan impor
barang
Neraca Pembayaran
Konsep Keseimbangan
2. Konsep Keseimbangan Transaksi
Berjalan (Current Account Balance)
 Transaksi yang termasuk dalam
autonomous transaction adalah:
o Ekspor dan impor
o Juga diperhitungkan jasa-jasa,
termasuk penghasilan (income) dan
transfer.
Neraca Pembayaran
Konsep Keseimbangan
3. Konsep Basic Balance
 Transaksi yang termasuk dalam
autonomous transaction adalah:
o Komponen-komponen dalam neraca
berjalan
o Komponen-komponen dalam neraca
modal dan keuangan jangka panjang.
Neraca Pembayaran
Konsep Keseimbangan
4. Konsep Overall Balance
 Transaksi yang termasuk dalam
autonomous transaction adalah:
komponen-komponen neraca modal dan
keuangan, baik jangka panjang maupun
jangka pendek.
Alasan negara berkembang membutuhkan
dana bantuan berupa utang
1. Banyak negara berkembang memiliki defisit
perdagangan.
2. Utang luar negeri dibutuhkan untuk
meningkatkan standar kehidupan negara
berkembang.
3. Utang luar negeri dibutuhkan untuk
membuat seluruh anggota masyarakat lebih
mandiri.
4. Utang luar negeri dibutuhkan pada saat
terjadi bencana.
Nilai Tukar
• Mata uang (kurs) dapat diekspresikan
sebagai sejumlah mata uang asing
disebut direct quote atau sebaliknya
sejumlah mata uang lokal disebut indirect
quotes.
• Nilai tukar (exchange rate) adalah nilai
tukar yang menunjukkan jumlah unit
mata uang tertentu yang dapat ditukar
dengan satu mata uang lain.
Perkembangan Sistem Kurs Valas
Dikenal 3 macam sistem penetapan kurs
(forex rate):
1. Sistem Kurs Tetap atau Stabil (Fixed
Exchange Rate System)
Sistem ini mulai diterapkan pasca perang
dunia kedua yang ditandai dengan
digelarnya konferensi internasional
mengenai sistem nilai tukar yang
diadakan di Bretton Woods. New
Hampshire Amerika Serikat pada tahun
1944.
Perkembangan Sistem Kurs Valas
2. Sistem Kurs Mengambang atau Berubah
(Floating Exchange Rate System)
 Dalam konsep ini nilai tukar dibiarkan
bergerak bebas.
 Nilai tukar valuta ditentukan oleh
kekuatan permintaan dan penawaran
valuta tersebut di pasar.
 Dalam prakteknya terdapat dua jenis
floating exchange rate system yaitu:
Perkembangan Sistem Kurs Valas
a. Free Floating Exchange Rate System
 Nilai tukar dibiarkan bergerak bebas.
 Pergerakan tergantung dari kekuatan
penawaran dan permintaan di pasar.
 Bank sentral tidak melakukan intervensi
ke pasar guna mempengaruhi nilai tukar
mata uangnya.
 Perubahan nilai tukar tidak akan
mempengaruhi cadangan devisa
negara, karena perubahaan penawaran
atau permintaan akan berdampak
langsung pada naik–turunnya nilai tukar
valuta.
Perkembangan Sistem Kurs Valas
b. Managed Floating Exchange Rate
System
 Bank sentral dapat melakukan intervensi
ke pasar guna mempengaruhi
pergerakan nilai tukar valuta.
 Bank sentral melakukan intervensi
karena ada pergerakan kurs valas yang
dipandang tidak menguntungkan bagi
perekonomian, untuk mencegah akibat
yang lebih buruk lagi.
 Naik turunnya cadangan devisa
ditentukan oleh ada tidaknya intervensi
bank sentral ke pasar.
Perkembangan Sistem Kurs Valas
3. Sistem Kurs Terikat (Pegged Exchange
Rate System)
 Sistem ini diterapkan dengan cara
mengaitkan nilai tukar mata uang suatu
negara dengan nilai tukar mata uang
negara lain atau sejumlah mata uang
tertentu.
 Variasi dari pegged system dikenal
sebagai CBS (Currency Board System)
atau Sistem Dewan Mata Uang sebagai
pengganti sistem bank sentral yang
diterapkan oleh beberapa negara yanga
mengalami kesulitan moneter
Perkembangan Sistem Kurs Valas
 Syarat CBS:
a.
Jumlah uang yang beredar harus
dapat dikendalikan atau dapat
dikontrol.
b. Cadangan devisa harus dapat
mencukupi dan dapat ditingkatkan
untuk dapat mempertahankan nilai
yang dikaitkan/di- pegged.
c.
Utang luar negeri tidak banyak
d. Tidak ada intervensi asing
Nilai Tukar
• Permasalahan terkait nilai tukar  kesulitan
moneter
• Penyebab kesulitan moneter: tidak
seimbangnya sektor moneter dan secara
sektor rill
• Teori:
M=
V =
Sektor
riil
Sektor
moneter
jumlah uang yang beredar
kecepatan beredar setiap Rp
dalam setahun
P = Unit Price atau harga barang
yang beredar
T = Volume of Trade atau jumlah
barang
Nilai Tukar
• Instrumen sektor moneter:
1. Merubah jumlah uang yang beredar
dengan mencetak uang
2. Merubah tingkat bunga diskonto atau
bunga bank sentral.
3. Merubah reserve requirement ratio.
• Instrumen sektor riil:
1. Pembangunan infrastruktur
2. Mendorong peningkatan produksi barang
dan jasa
3. Memperlancar distribusi barang dan jasa
Nilai Tukar
• Tidak seimbangnya sektor moneter dan secara
sektor rill  ketidakseimbangan
perkembangan/pertumbuhan antara sektor
moneter yang relatif cepat dan sektor rill yang
relatif lambat  terjadinya kenaikan harga atau
inflasi
• Sektor rill perubahannya lebih lambat karena:
1. Memerlukan waktu proses produksi untuk
dapat menghasilkan barang atau jasa.
2. Pembangunan infrastruktur memerlukan
waktu dan memiliki biaya yang tinggi
3. Ekonomi biaya tinggi
Valuta Asing
• Mata uang dikatakan sebagai valuta asing
tergantung dari siapa yang melihat.
• Untuk penduduk di negara yang bukan
negara asal mata uang akan menyebut
valuta asing
• Penduduk di negara asal mata uang tidak
akan menyebutnya demikian
Valuta Asing
• Perdagangan barang dan jasa, aliran modal
dan dana antar negara  pertukaran mata
uang antar negara yang pada akhirnya akan
menimbulkan pertukaran mata uang antar
negara  timbul permintaan dan
penawaran terhadap suatu mata uang
tertentu.
• Dalam praktek sehari–hari pertukaran valuta
ini dilakukan dalam bentuk transaksi jual–
beli valuta atau transaksi valuta asing.
Valuta Asing
Jenis
1. Hard currency
 Yaitu mata uang yang nilainya relatif
stabil dan kadang–kadang mengalami
apresiasi atau kenaikan nilai
dibandingkan dengan mata uang lainnya.
 Mata uang yang sering digunakan
sebagai alat pembayaran dan kesatuan
hitung dalam transaksi ekonomi dan
keuangan internasional
Valuta Asing
Jenis
 Mata uang hard currency ini pada
umumnya berasal dari negara–negara
industri maju seperti: Dollar Amerika
Serikat (USD), Yen Jepang (JPY), Euro
(EUR) , Poundsterling Inggris (GBP),
Dollar Australia (AUD), Franc Swiss
(CHF) dan lain–lain.
Valuta Asing
Jenis
2. Soft currency
 Yaitu adalah mata uang lemah yang jarang
digunakan sebagai alat pembayaran dan
kesatuan hitung karena nilainya relatif tidak
stabil dan sering mengalami depresiasi atau
penurunan nilai dibandingkan dengan mata
uang lainnya.
 Pada umumnya berasal dari negara–negara
sedang berkembang seperti: Rupiah
Indonesia, Peso Filipina, Bath Thailand,
Rupee India, dan lain–lain.
Valuta Asing
• Total valas yang dimiliki oleh pemerintah
dan swasta dari satu negara yang pada
umumnya disebut juga sebagai cadangan
devisa negara tersebut yang dapat diketahui
dari posisi Balanced of Payment (BOP).
• Makin banyak valas yang dimiliki
pemerintah atau penduduk suatu negara,
berarti makin besar kemampuan negara
tersebut melakukan transaksi ekonomi dan
keuangan internasional.
Teori Nilai Tukar Valuta Asing
1. Balance of Payment Approach
 Nilai tukar valuta ditentukan oleh
kekuatan penawaran dan permintaan
terhadap valuta tersebut.
 Adapun alat yang digunakan untuk
mengukur kekuatan penawaran dan
permintaan adalah Balance of Payment.
 Balance of Payment  dapat melihat
aliran dana masuk dan keluar suatu
negara.
Teori Nilai Tukar Valuta Asing
2. Purchasing Power Parity
 Dikembangkan oleh Gustav Cassel (ekonom
Swedia)
 Teori ini menghubungkan nilai tukar dengan
daya beli valuta terhadap barang dan jasa
 pendekatan Law of One Price
 Law of One Price mengungkapkan dua
barang yang identik (sama dalam segala
hal) harusnya mempunyai harga yang sama.
 Ada dua versi teori ini yaitu: versi absolute
dan versi relative
Teori Nilai Tukar Valuta Asing
PPP Absolute
• Pendapat:
 Nilai tukar adalah perbandingan harga
barang di dua negara.
 Ukuran yang digunakan adalah rata–
rata tertimbang dari harga seluruh
barang yang ada di negara tersebut.
 Persamaan matematis:
Teori Nilai Tukar Valuta Asing
PPP Absolute
• Kritik:
 Sulit sekali menemukan produk di dua
negara yang benar–benar identik.
 Tidak memperhatikan hal–hal lain
seperti: selera, tingkat pendapatan,
merek barang dll.
 Tidak memperhitungkan biaya transport
dan pembatasan perdagangan yang ada
sampai sekarang.
Teori Nilai Tukar Valuta Asing
PPP Relative
• Pendapat:
 Pergerakan nilai tukar valuta dua negara
adalah sama dengan selisih kenaikan
harga barang di kedua negara tersebut
pada periode tertentu.
Teori Nilai Tukar Valuta Asing
PPP Relative
• Kritik:
 Belum memperhitungkan pembatasan
perdagangan yang ditetapkan pada dua
negara tersebut.
 Perbedaan dalam pembobotan indeks
harga.
 Kesulitan dalam menentukan periode
perhitunggan sehingga mengalami kesulitan
dalam perbandingan tingkat kenaikan harga.
 Kenyataan bahwa pada jangka pendek
pergerakan valuta lebih dipengaruhi oleh
kondisi pasar keuangan dari pada pasar
komoditi.
Teori Nilai Tukar Valuta Asing
3. Fisher Effect (Irving Fisher)
 Tingkat suku bunga nominal di suatu
negara akan sama dengan tingkat suku
bunga rill ditambah dengan tingkat inflasi
di negara itu.
 Persamaan matematis:
Teori Nilai Tukar Valuta Asing
 Tingkat suku bunga nominal di dua negara
dapat berbeda karena tingkat inflasi mereka
berbeda.
 Pergerakan nilai mata uang suatu negara
dibanding negara lain (pergerakan kurs)
disebabkan oleh perbedaan suku bunga
nominal yang ada di kedua negara tersebut.
 Implikasi: orang tidak biasa menikmati dana
mereka ke negara yang mempunyai suku
bunga nominal tinggi karena nilai mata uang
negara yang suku bunganya tinggi tersebut
akan terdepresiasi (turun nilainya) sebesar
selisih bunga nominal dengan negara yang
mempunyai suku bunga nominal lebih
rendah.
Teori Nilai Tukar Valuta Asing
 Contoh: suku bunga Amerika (USA)
adalah 2% dan suku bunga Indonesia
adalah 16%, maka mata uang Indonesia
dalam hal ini rupiah akan terdepresiasi
(turun nilainya) sekitar 16% - 2% = 14%
dibanding mata uang Amerika (USD).
Valuta Asing
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
1. Supply dan demand foreign currency
 Valas atau forex sebagai benda ekonomi
mempunyai permintaan dan penawaran
pada bursa valas atau forex market.
 Sumber–sumber penawaran atau supply
valas tersebut terdiri atas:
 Ekspor barang dan jasa yang
menghasilkan valas atau forex;
 Impor modal atau capital import dan
transfer valas lainnya dari luar negeri
ke dalam negeri.
Valuta Asing
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
 Sumber–sumber permintaan atau
demand valas tersebut terdiri atas:
 Impor barang dan jasa yang
menggunakan valas atau forex
 Ekspor modal atau capital export dan
transfer valas lainnya dari dalam
negeri ke luar negeri.
Valuta Asing
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Valuta Asing
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Keterangan:
Q usd = kuantitas USD
Sfc = Supply Foreign Currency
Dfc = Demand Foreign Currency
Xbj = Ekspor Barang dan Jasa
Mbj = Impor Barang dan Jasa
Cm = Capital Import
Cx = Capital Export
Valuta Asing
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
 Bila ekspor barang atau jasa (Xbj) dan
capital import (Cm) naik, penawaran atau
supply valas (sfc) atau forex akan
bertambah. Bila permintaan atau demand
valas (Dfc) tetap tidak berubah maka
akan terjadi perubahan atau penurunan
kurs valas. Dalam hal ini valas atau forex
akan depresiasi, sedangkan rupiah atau
domestic currency akan apresiasi
(Rp8.400,00/USD) atau pada titik potong
E1.
Valuta Asing
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
 Bila impor barang atau jasa (Mbj) dan
capital export (Cx) naik, maka permintaan
atau demand valas (dfc) atau forex akan
bertambah. Bila penawaran atau supply
valas (sfc) tetap tidak berubah maka akan
terjadi perubahan atau kenaikan kurs
valas. Dalam hal ini valas atau forex akan
apresiasi, sedangkan rupiah atau
domestic currency akan depresiasi
(Rp8.600,00/USD) atau pada titik potong
E2.
Valuta Asing
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
2. Posisi Balance Of Payment (BOP)
 BOP atau neraca pembayaran
internasional adalah suatu cacatan yang
disusun secara sistematis tentang semua
transaksi ekonomi internasional yang
meliputi: perdagangan, keuangan, dan
moneter antara penduduk suatu negara
dan penduduk luar negeri untuk suatu
periode tertentu, biasanya satu tahun.
Valuta Asing
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
 Dari struktur BOP di bawah akan dapat
diketahui, apakah posisi monetary
account akan menunjukkan BOP surplus
atau defisit atau ekuilibrium:
 Apabila saldo monetary account
memberikan tanda + (positif), berarti
BOP dalam posisi surplus.
 Apabila saldo monetary account
memberikan tanda - (negatif), berarti
BOP dalam posisi defisit.
Valuta Asing
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
3. Tingkat Inflasi
 Pada keadaan semula kurs valas atau
forex JPY/USD adalah sebesar JPY 100
per USD. Diasumsikan inflasi di USA
meningkat cukup tinggi (misalnya
mencapai 5%), sedangkan inflasi di
Jepang relatif stabil (hanya 1%) dan
barang–barang yang dijual di Jepang
dan USA relatif sama dan dapat saling
saling mengsubstitusi.
Valuta Asing
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
 Dalam keadaan demikian tentu harga
barang–barang di USA akan lebih mahal
sehingga impor USA dari Jepang akan
meningkat. Import USA yang meningkat
ini akan mengakibatkan permintaan
terhadap JPY meningkat pula.
 Di lain pihak, kenaikan harga barang di
USA akan mengurangai impor Jepang
dari USA, sehingga permintaan akan
USD justru menurun.
Valuta Asing
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Valuta Asing
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
4. Tingkat Bunga
 perkembangan atau perubahan tingkat
bunga pun dapat berpengaruh terhadap
kurs valas atau forex rate.
 Karena permintaan dana yang besar
pemerintah USA menaikkan tingkat suku
bunganya untuk menarik modal luar negeri
ke USA, terutama Jepang.
 Banyaknya valas dalam bentuk JPY yang
akan masuk ke USA akan menyebabkan
peningkatan permintaan USA dan
penawaran JPY
Valuta Asing
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Valuta Asing
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
5. Tingkat pendapatan
 Seandainya kenaikan pendapatan
masyarakat di Indonesia tinggi,
sedangkan kenaikan jumlah barang yang
tersedia relatif kecil, akan menyebabkan
impor barang akan meningkat.
 Peningkatan impor ini akan membawa
efek kepada peningkatan demand valas
yang pada gilirannya akan
mempengaruhi kurs valas atau forex rate
Valuta Asing
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Valuta Asing
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
6. Pengawasan/Kebijakan Pemerintah
 Pengawasan pemerintah yang bisanya
dijalankan dalam berbagai bentuk
kebijakan moneter, fiskal dan
perdagangan luar negeri untuk tujuan
tertentu mempunyai pengaruh terhadap
kurs valas atau forex rate.
 Misalnya: pengawasan lalu lintas devisa,
peningkatan trade barrier, pengetatan
uang yang beredar, meningkatkan
tingkat suku bunga, dan sebagainya.
Valuta Asing
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
7. Ekspektasi, Spekulasi dan Rumor
 ekspektasi dan spekulasi yang timbul di
masyarakat tersebut akan
mempengaruhi permintaan dan
penawaran valas yang akhirnya akan
mempengaruhi kurs valas atau forex
rate.
 Demikian pula dengan rumor, yang dapat
mempengaruhi sentiment dan ekspektasi
masyarakat sehingga mempengaruhi
permintaan dan penawaran valas yang
akan berakibat pada fluktuasi kurs valas.
Pasar Valuta Asing
• Pasar valuta asing atau bursa adalah
suatu tempat atau wadah atau sistem
dimana perseorangan, perusahaan dan
bank dapat melakukan transaksi keuangan
internasional dengan jalan melakukan
pembelian atau permintaan (demand) dan
penjualan atau penawaran (supply) atas
valuta asing atau forex.
Pasar Valuta Asing
• Beberapa faktor yang menyebabkan
peningkatan pasar valuta asing:
 Pergerakan nilai tukar valuta
 Bisnis yang semakin mengglobal
 Tujuan perusahaan untuk melakukan
perdagangan valas
 Perkembangan telekomunikasi yang pesat
 Perkembangan perangkat komputer yang
pesat
 Terbentuknya produk valas baru
 Keuntungan yang diperoleh di pasar valas
yang meningkat
Pasar Valuta Asing
Jenis
1. Currency Spot Market
 Spot market adalah merupakan
transaksi valuta asing dengan
penyerahan atau delivery saat itu juga
 Secara teoritis, meskipun dalam
prakteknya transksi spot diselesaikan
dalam waktu dua atau tiga hari
Pasar Valuta Asing
Jenis
2. Currency Forward Market
 Currency forward market adalah menuntut
penyerahan pada suatu tanggal kelak dari
suatu jumlah tertentu mata uang lain.
 Nilai tukar ditentukan pada saat
kesepakatan, namun pembayaran dan
penyerahan tidak dituntut sampai jatuh
tempo.
 Forward exchange rate normalnya di– quote
untuk value date satu, dua, tiga, enam dan
dua belas bulan atau harga yang ditawarkan
untuk valuta asing yang akan diserahkan
pada suatu tanggal tertentu dimasa
mendatang.
Pasar Valuta Asing
Jenis
 Forward contract bertujuan untuk
menghilangkan resiko kerugian akibat
perubahan nilai tukar atau exchange
rates karena kedua pihak sepakat untuk
mematok harga mata uang tertentu pada
tingkat kurs tertentu.
 Misal: forward rate 90 hari untuk Yen
Jepang yang ditawarkan adalah ¥ 122/$.
Pada hari ini tidak ada mata uang yang
dipertukarkan, namun 90 hari mendatang
dibutuhkan 122 Yen untuk membeli satu
dollar AS.
Pasar Valuta Asing
Jenis
3. Currency Swap Market
 Currency swap market adalah pembelian
dan penjualan simultan suatu jumlah
tertentu valuta asing untuk dua value
date yang berlainan.
 Pembelian dan penjualan itu dilakukan
dengan pihak yang sama.
Pasar Valuta Asing
Pelaku
•
•
•
•
•
•
Perusahaan
Masyarakat atau perorangan
Bank Umum
Broker/Perantara
Pemerintah
Bank Sentral
Cadangan Devisa
• Cadangan Devisa (Foreign Exchage
Reserves) adalah simpanan oleh bank sentral
dan otoritas moneter.
• Simpanan ini merupakan (aset/aktiva) bank
sentral yang tersimpan dalam beberapa (mata
uang cadangan) (Reserve Currency) seperti:
Dollar, Euro, Yen dan yang digunakan untuk
menjamin (kewajibannya) yaitu mata uang
lokal yang diterbitkan dan cadangan berbagai
(bank) yang disimpan oleh bank sentral
(Pemerintah).
• Cadangan devisa tidak hanya disimpan dalam
bentuk mata uang asing melainkan dalam
bentuk surat-surat berharga ataupun logam
mulia.
Cadangan Devisa
• Pengaturan lalu lintas devisa: Bank
Indonesia
• Sistem cadangan devisa 1970 menerapkan
sistem devisa bebas.
• Peraturan tentang devisa bebas tertuang
dalam UU No. 24 Tahun 1999 tentang Lalu
Lintas Devisa dan Sistem Nilai Tukar
• Cadangan devisa bertambah ataupun
berkurang tampak dalam neraca lalu lintas
moneter.
Cadangan Devisa
Fungsi
1. Mengimpor barang konsumsi, bahan baku
industri dan barang modal
2. Melunasi jasa pihak asing, seperti: jasa
perbankan, asuransi, pelayaran,
penerbangan, perekayasaan, wisatawan
Indonesia, dan sektor jasa lainnya.
3. Membiayai kantor Perwakilan Pemerintah
Indonesia (Kedutaan/Konsulat) di luar
negeri.
4. Melunasi hutang luar negeri
Cadangan Devisa
Jenis
1. Cadangan devisa resmi (Official forex
reserve)
yaitu cadangan milik negara yang dikelola,
dikuasai , diurus dan ditata usahakan oleh bank
sentral seperti Bank Indonesia.
2. Cadangan devisa nasional (Country forex
reserve)
yaitu seluruh devisa yang dimiliki oleh
perorangan, badan atau lembaga, terutama
perbankan yang secara moneter merupakan
kekayaan nasional (termasuk bank umum
nasional).
Cadangan Devisa
Pencatatan
• Juli 2000, Bank Indonesia mengubah
konsep pencatatan cadangan devisa 
dari konsep Gross Foreign Asset (GFA)
ke konsep International Reserve and
Foreign Currency (IRFCL)
• Konsep GFA: perhitungan cadangan
devisa yang tidak membedakan tingkat
likuiditas dan tidak digunakan kurs yang
berlaku pada saat pelaporan
Cadangan Devisa
Sumber
• Konsep IRFCL: perhitungan cadangan
devisa yang hanya menghitung aset yang
tergolong liquid sebagai komponen
international reserves dan penilaiannya
menggunakan kurs yang berlaku saat
tanggal pelaporan.
• Konsep IRFCL  standar penyebaran data
khusus (Special Data Dissemination
Standards/ SDDS), yang merupakan bentuk
penyajian data ekonomi melalui internet
dengan menggunakan standar penyajian
data Dana Moneter Internasional (IMF).
Cadangan Devisa
Sumber
Dalam Negeri
Luar Negeri
1 Hasil penjualan
ekspor barang
maupun jasa
1 Pinjaman yang diperoleh dari negara
asing, badan-badan internasional, serta
swasta asing, seperti pinjaman dari IGGI
(Inter Governmental Group on Indonesia),
kredit dari World Bank dan Asia
Development Bank dan Supplier.s
Credit dari perusahaan swasta asing.
2 Laba dari
penanaman modal
luar negeri
2 Hadiah atau grant dan bantuan dari
badan-badan PBB seperti UNDP,
UNESCO, dan pemerintah asing.
3 Hasil dari kegiatan
pariwisata
internasional
3 Aliran dana dari Tenaga Kerja Indonesia
di luar negeri
Cadangan Devisa
• Cadangan Devisa banyak disimpan dalam
mata uang asing dalam hal ini Dollar, Yen,
Euro yang merupakan Hard Currencies
(mata uang kertas yang diperdagangkan
internasional)
Cadangan Devisa
Rumu
s
• Cdv t = (Cdv t-1 + Tb t + TM t)
• Keterangan:
Cdv t-1 = Cadangan devisa sebelumnya
Tb t = Transaksi berjalan
Tm t = Transaksi modal
Download