BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Penelitian Perdagangan dunia telah mengalami kemajuan yang sangat pesat di berbagai bidang, hal ini didukung dengan munculnya arus globalisasi yaitu perdagangan bebas yang telah disetujui oleh suatu badan dunia yaitu WTO (World Trade Organization). Munculnya perdagangan bebas ini menyebabkan terbukanya kesempatan hubungan dagang antar negara sehingga kegiatan usaha tidak lagi berorientasi di dalam negeri saja. Dari perkembangan kegiatan usaha tersebut, transaksi yang terjadi di dalam perusahaan saat ini berhubungan erat dengan perdagangan valuta asing sehingga tidak hanya terbatas pada transaksi dalam bentuk mata uang domestik tapi juga transaksi dalam bentuk valuta asing. Setiap transaksi, sekecil apapun transaksi tersebut, apabila melibatkan dua negara atau lebih melibatkan pertukaran atau perdagangan valuta asing. Transaksi valuta asing ini terjadi baik di negara maju maupun negara berkembang, besar atau kecil, pada belahan dunia yang satu ataupun yang lain sehingga menyebabkan adanya hubungan internasional yang lebih erat dan ketergantungan ekonomi yang lebih tinggi. Transaksi dalam mata uang asing dapat terjadi dengan dua cara, yaitu melakukan transaksi dalam valuta asing (foreign activities) atau memiliki kegiatan usaha di luar negeri (foreign operations). Terdapat bermacam jenis transaksi dalam valuta asing seperti piutang dagang yang timbul karena ekspor maupun piutang permodalan, hutang dagang yang timbul karena kredit impor baik untuk barang dagang maupun barang modal, hutang jasa, pinjaman dari luar negeri yang digunakan untuk modal usaha, dan 1 dividen dalam valuta asing. Dengan adanya transaksi perdagangan tersebut maka diperlukan adanya nilai tukar yang disebut dengan kurs. Transaksi-transaksi ini memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam penyajian laporan keuangan perusahaan karena terdapat kemungkinan terjadi selisih kurs tersebut, ditambah lagi dengan nilai kurs yang berfluktuasi secara tidak menentu akibat gejolak moneter. Dalam praktek akuntansi yang formal di Indonesia, transaksi dalam valuta asing terkait selisih kurs ini diperlakukan secara berbeda agar penyajian laporan keuangan lebih akurat dan transparan. Standar akuntansi yang mengaturnya, yaitu PSAK 10 (revisi 2010). PSAK 10 (revisi 2010) merupakan standar akuntansi yang mengatur mengenai pengaruh perubahan nilai tukar valuta asing pada laporan keuangan khususnya di Indonesia, ketika transaksi dalam valuta asing tersebut mempengaruhi pelaporan keuangan yang disajikan oleh suatu perusahaan. Dengan adanya bermacam-macam jenis valuta asing di dalam suatu perusahaan, maka manajemen perlu mempertimbangkan mengenai mata uang fungsional yang akan dipakai pada kegiatan operasional perusahaan. Mata uang fungsional merupakan mata uang pada lingkungan ekonomi utama tempat suatu entitas beroperasi, yang akan menjadi tolak ukur yang konsisten. Sekali mata uang fungsional ditentukan tidak dapat diubah kembali kecuali ada kejadian khusus yang mempengaruhi indikator dalam menentukan mata uang fungsional tersebut. Mata uang fungsional biasanya disebut sebagai mata uang dasar (base currency) dalam menentukan pengukuran dan nilai tukar atau dalam perhitungan selisih kurs. Tetapi pada kenyataannya, terdapat beberapa perusahaan di Indonesia yang menggunakan dua mata uang berbeda untuk mata uang fungsional dan mata uang pelaporannya. Perbedaan mata uang ini menjadi tidak baik bagi perusahaan karena pergerakan nilai tukar mata uang yang relatif cepat mengakibatkan nilai gain or loss 2 yang muncul pada laporan keuangan. Hal ini mengharuskan perusahaan melakukan pengukuran kembali terhadap akun-akun pada laporan keuangan agar laporan keuangan dapat menggambarkan kondisi keuangan dan kinerja yang sesungguhnya sehingga informasi keuangan lebih relevan dan dapat diperbandingkan dengan periode sebelumnya atau dengan perusahaan lain dalam industri sejenis. Peneliti melihat pentingnya pembahasan mengenai PSAK 10 (revisi 2010) tentang selisih kurs dikarenakan transaksi yang merupakan aktivitas rutin dari sebuah perusahaan dapat memiliki pengaruh yang signifikan untuk hasil laporan keuangan pada periode berjalan. Laporan keuangan harus disajikan secara wajar dan memberikan informasi yang mencerminkan keadaan perusahaan yang sebenarnya. Laporan keuangan harus terhindar dari salah saji material, khususnya yang mungkin dapat terjadi pada transaksi mata uang asing yang mengakibatkan selisih kurs tersebut. Oleh karena itu peneliti menganalisis selisih kurs yang terjadi di perusahaan terkait PSAK 10 (revisi 2010). Dalam menentukan objek penelitian, peneliti telah menemukan beberapa temuan menarik yang menjadi latar belakang masalah yaitu naik turunnya nilai tukar mata uang fungsional dengan mata uang asing dan berdampak signifikan pada PT Unitec Artha Makmur, sebagai salah satu perusahaan dagang yang membeli dan menjual produk dalam satuan mata uang asing seperti Dollar Amerika Serikat (USD) dan Euro Eropa (EUR). Permasalahan yang muncul yaitu mengenai pencatatan dan perlakuan selisih kurs yang mengakibatkan keuntungan atau kerugian yang terjadi akibat aktivitas operasional perusahaan dibandingkan dengan standar akuntansi PSAK 10 (revisi 2010). Oleh sebab itu, peneliti ingin mengetahui perlakuan akuntansi terhadap kesesuaian aktivitas operasional yang mengakibatkan selisih kurs seperti kebijakan apa yang dibuat oleh perusahaan dalam menanggapi standar akuntansi terbaru yaitu PSAK 10 (revisi 3 2010) serta bagaimana penyusunan laporan keuangan di tahun 2012. Selain itu, peneliti ingin mengetahui pengaruh apabila terjadi rekonstruksi laporan keuangan setelah melakukan penerapan PSAK 10 (revisi 2010), kemudian hambatan dan dampak di masa depan yang akan dialami dalam penerapan PSAK 10 (revisi 2010). Dari masalah yang telah dijabarkan diatas, peneliti menganalisis dimulai dari bagaimana suatu perusahaan menentukan mata uang fungsional yang tepat dan apakah pemilihan mata uang fungsional tersebut telah sesuai dengan indikator yang terdapat pada PSAK10 (revisi 2010), serta bagaimana penerapan dan pencatatan transaksi selisih kurs yang terdapat pada perusahaan sesuai dengan PSAK 10 (revisi 2010) dan bagaimana dampak terhadap laporan keuangan perusahaan. Dengan melihat pentingnya perlakuan selisih kurs atas transaksi terhadap laporan keuangan, sehingga peneliti merumuskan judul penelitian ini dengan : “Analisis Penerapan PSAK 10 (revisi 2010) Tentang Selisih Kurs Terhadap Laporan Keuangan PT Unitec Artha Makmur” I.2. Ruang Lingkup Penelitian Pembatasan penelitian ini dititikberatkan pada bagaimana penerapan PSAK 10 (revisi 2010) mengenai selisih kurs pada PT Unitec Artha Makmur. dalam menyajikan laporan keuangan yang sejalan dengan perkembangan standar internasional. Agar penelitian lebih terfokus dan mendalam, peneliti membatasi penelitiannya dengan melihat pengakuan awal terkait transaksi mata uang asing, penentuan pos moneter dan non-moneter, pelaporan pada tanggal neraca, pengakuan selisih kurs yang terjadi selama periode berjalan dan nilai kurs yang digunakan perusahaan dalam mencatat transaksi 4 mata uang asing serta penyajian laporan keuangan perusahaan terhadap mata uang asing tersebut. I.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian yaitu : a. Untuk memberikan gambaran mengenai pengaruh penerapan PSAK10 (revisi 2010) terhadap pemilihan mata uang fungsional pada laporan keuangan perusahaan, b. Untuk mengetahui bagaimana pengukuran pos moneter dan pos non-moneter yang terdapat pada perusahaan sesuai standar akuntansi PSAK 10 (revisi 2010), c. Melihat perbandingan laporan keuangan sebelum dan setelah menerapkan PSAK 10 (revisi 2010) tentang selisih kurs dan dampak apabila terjadi rekonstruksi laporan keuangan tersebut. Manfaat penelitian sebagai berikut : 1) Bagi Peneliti Sebagai bahan masukan yang dapat memberikan kontribusi pemikiran dan memperdalam pemahaman terhadap transaksi dalam mata uang asing serta selisih kurs yang dapat terjadi di dalam perusahaan, 2) Bagi perusahaan, a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan menjadi sumber masukan bagi manajemen perusahaan dalam memecahkan masalah mengenai transaksi dalam mata uang asing. 5 b. Memberikan pemahaman bagi perusahaan mengenai pengaruh dari transaksi valuta asing dan sebagai acuan dalam menerapkan standar akuntansi. c. Perusahaan dapat mengetahui kebijakan yang sesuai dan mengambil tindakan untuk menyesuaikan dengan standar akuntansi PSAK 10 (revisi 2010) tentang selisih kurs sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat. 3) Bagi kalangan akademik a. Penelitian ini juga diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi para peneliti untuk memperoleh pemahaman lebih mendalam. b. Memberikan kontribusi terhadap ilmu akuntansi mengenai bagaimana penerapan dan dampak dari penerapan yang berkaitan dengan PSAK10 (revisi 2010) tentang Valuta Asing. I.4. Ringkasan Metodologi Penelitian Dalam melaksanakan penelitian, peneliti melakukan analisis studi kasus mengenai penerapan PSAK 10 (revisi 2010) tentang selisih kurs yang terjadi pada perusahaan. Karakteristik dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Jenis penelitian yang dilakukan adalah bersifat kualitatif dan naturalis, 2. Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah ekplorasi yaitu cross sectional method, 3. Peneliti melakukan penelitian melibatkan satu objek (studi kasus) suatu perusahaan, 4. Peneliti menggunakan data primer yaitu peneliti sendiri sebagai “alat” pengumpul data melalui wawancara kepada pihak terkait pada lingkungan noncontived yaitu lingkungan riil (field setting) serta data sekunder yaitu data keuangan dan laporan keuangan PT Unitec Artha Makmur, 6 5. Unit dianalisisnya adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan produk lem. I.5. Sistematika Pembahasan Dalam penulisan skripsi ini, skripsi akan dibagi menjadi lima bab yang secara singkat dapat diuraikan sebagai berikut: Bab I PENDAHULUAN Bab ini memuat tentang latar belakangan permasalahan, identifikasi dan batasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, serta sistematika pembahasan. Bab II LANDASAN TEORI Bab ini memuat uraian umum tentang landasan teori yang mendukung penulisan skripsi ini, yang meliputi tinjauan umum tentang teori valuta asing seperti pengertian dari valuta asing, bentuk perdagangan dan transaksi valuta asing, pengertian selisih kurs dan perlakuan atas selisih kurs tersebut, serta penjelasan lebih mendalam mengenai Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 10 (revisi 2010) tentang perlakuan akuntansi terhadap selisih kurs yang terjadi. Bab III OBJEK PENELITIAN Bab ini memuat tentang gambaran umum perusahaan seperti sejarah singkat perusahaan, visi dan misi perusahaan, bidang usaha yang dijalani oleh perusahaan, produk (barang atau jasa) yang ditawarkan oleh perusahaan, struktur organisasi yang terdapat pada perusahaan, wewenang dan tanggung jawab masing-masing karyawan serta kebijakan 7 akuntansi yang dibuat dan dijalani oleh perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Bab IV PEMBAHASAN Bab ini memuat tentang pembahasan masalah seperti evaluasi dan analisis permasalahan yang terjadi terkait PSAK 10 (revisi 2010), hasil temuan dari analisis, pemecahan masalah, tanggapan perusahaan mengenai masalah yang terjadi, gagasan serta komentar dari peneliti terhadap masalah dan tanggapan perusahaan. Bab V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini memuat tentang pokok permasalahan yang sudah dibahas dan temuan masalah dalam Bab III dan Bab IV secara singkat dan jelas. Bab ini juga memuat mengenai saran atau masukan yang perlu dilakukan oleh perusahaan sebagai langkah perbaikan untuk mengatasi permasalahan yang sudah ada. 8