69 DINAMIKA PENETAPAN KAWASAN EKONOMI - E

advertisement
DINAMIKA PENETAPAN KAWASAN EKONOMI KHUSUS DALAM
MEMPENGARUHI KEBIJAKAN WILAYAH DESA
Ikhsan Gunawan1) Hamdi Sari Maryoni2)
Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Pasir Pengaraian.
2)
Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Pasir Pengaraian.
E-mail: [email protected]
1)
ABSTRAK
Tulisan ini berkaitan dengan dinamika penetapan kebijakan KEK untuk stabilitas
ekonomi dan sosial yang sehat dan dinamis. Pengembangan KEK bertujuan untuk
mempercepat perkembangan daerah dan sebagai model terobosan pengembangan
kawasan untuk pertumbuhan ekonomi, antara lain industri, pariwisata, dan perdagangan
sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan. Desa Rambah Muda Kecamatan
Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau merupakan salah satu wilayah yang
secara geografi memiliki ke unggulan kompetitif yang bisa dikembangkan berupa hasil
alam. Potensi Sektor unggulan (key sector) adalah sektor yang memiliki peranan yang
relatif besar dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya dalam memacu tujuan
pertumbuhan ekonomi. Hasil analisis LQ selanjutnya digunakan sebagai dasar penentuan
komoditas unggulan. Komoditas unggulan pertanian terpilih ditentukan melalui diskusi
dengan para pihak pemangku kepentingan pembangunan untuk memaduserasikan hasil
analisis dengan kebijakan pembangunan di Desa Rambah Muda Kecamatan Rambah Hilir
Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau. Komoditas unggulan pertanian terpilih hasil
paduserasi tersebut kemudian disusun strategi pengembangannya dengan melakukan
analisis SWOT. komoditas karet dengan nilai LQ sebesar 4,97 artinya komoditi tersebut
menjadi basis atau merupakan komoditi unggulan di wilayah tersebut. Berdasarkan
analisis SWOT diperoleh strategi dengan memprioritas pengembangan karet adalah
peningkatan produksi melalui tindakan intensifikasi, ekstensifikasi, dan peremajaan yang
ditunjang oleh penyediaan sarana produksi sesuai dengan keperluannya.
Kata Kunci : KEK, LQ, Kebijakan, Rambah Muda, dan SWOT
ekonomi dan mewujudkan pemerataan
PENDAHULUAN
Pembangunan daerah merupakan
bagian
integral
dari
pembangunan
ekonomi
yang
Sehingga
merupakan suatu proses pengelolaan
ekonomi
potensi sumberdaya manusia maupun
menunjang
sumberdaya fisik yang ada di suatu
pembangunan
daerah dengan menjalin kemitraan antar
menyeluruh.
tujuan
untuk
pembangunan
menciptakan
dengan
suatu
serta
meningkatan taraf hidup masyarakat.
nasional. Pembangunan ekonomi daerah
pelaku-pelaku
optimal
tercapainya
daerah
yang
atau
pun
Setiap
ekonomi
pembangunan
merata
keberhasilan
nasional
upaya
daerah
dan
secara
pembangunan
mempunyai
tujuan
lapangan kerja, meningkatan kualitas
untuk meningkatkan jumlah dan jenis
masyarakat, merangsang pertumbuhan
peluang kerja untuk masyarakat daerah.
69
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 69-95
Penyediaan lapangan kerja mempunyai
pertumbuhan baru di kabupaten/kota.
peranan yang sangat penting dalam
Model pembangunan ini menggantikan
menunjang stabilitas ekonomi dan sosial
model
pembangunan
yang sehat dan dinamis. Oleh sebab itu
selama
ini
diperlukan
kebijakan-kebijakan
kalangan sebagai penyebab lambatnya
pembangunan yang didasarkan pada
pembangunan di Indonesia, sehingga
potensi
memperbesar
sumberdaya
manusia,
terpusat
dianggap
oleh
yang
banyak
ketimpangan
kelembagaan serta sumberdaya fisik
pembangunan antar wilayah. Konsep
dalam upaya penyediaan lapangan kerja
model pembangunan yang baru ini
baru
diharapkan
dan
mendorong
peningkatan
kegiatan ekonomi.
percepatan
Upaya mendorong peningkatan
kegiatan
ekonomi
harus
dengan
mengunakan konsep perencanaan yang
baik.
Artinya
perencanaan
tersebut
bisa
dapat
bahwa
konsep
pembangunan
berbasis
daerah
sumberdaya,
menciptakan
pembangunan
di
setiap
wilayah, sehingga wilayah yang lambat
untuk berkembang, diharapkan mampu
untuk memacu ketertinggalannya.
Proses pembangunan memiliki tiga
tujuan
inti
yaitu:
peningkatan
ketersediaan serta perluasan distribusi
berbasis komoditas unggulan, berbasis
berbagai
efisiensi, dan perencanaan pembangunan
peningkatan standar hidup (pendapatan,
daerah yang saling berkaitan, bersinergi,
penyediaan lapangan kerja, perbaikan
dan
kualitas
pendidikan,
perhatian
atas
berkelanjutan.
perencanaan
Konsep-konsep
pembangunan
daerah
barang
kebutuhan
pokok,
peningkatan
nilai-nilai
kultural
tersebut memiliki strategi yang berbeda
kemanusiaan dan perluasan pilihan-
dalam
pilihan ekonomis dan sosial. Oleh
pelaksanaannya,
namun
kesemuanya memiliki tujuan yang sama
karena
yaitu
didasarkan pada pembangunan yang
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat di daerah bersangkutan.
Selanjutnya, keberadaan undangundang
otonomi
daerah
itu
dapat
menghadapi
memberikan dampak positif untuk dapat
mendatang.
menjadi
sasaran
tujuan
diatas.
pembangunan
menciptakan
struktur
perekonomian yang kuat dan mampu
diharapkan
memicu pertumbuhan wilayah yang
strategi
tantangan
di
masa
Ini yang menjadi Landasan dalam
meletakan
dasar-dasar
struktur
Terciptanya tujuan dalam pembukaan
pembangunan ekonomi di Indonesia
UUD’45 kesejahtraan wilayah-wilayah
untuk rencana jangka panjang. Prioritas
70
Dinamika Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus ……
dasar inilah yang menjadi pemikiran
a. Upaya mengerakkan Prekonomian Di
para pemangku kebijakan di Republik
Wilayah
ini
Pengembangan Kawasan Ekonomi
untuk
mewujudkan
pembangunan
dalam
visi-misi
rentang
masa
kekuasaanya.
hal
tersebut
Permerintahan Presiden Joko Widodo
mencanangkan Rencana Pembangunan
Panjang
Nasional
(RPJPN)
2005-2025 dengan Visi-Misi Agenda
Prioritas
Melalui
Khusus(KEK).
b. Penyediaan Air Untuk Masyarakat
Berdasarkan
Jangka
Pinggiran
Pembangunan
atau
yang
Secara
Berkelanjutan
Berkeadilan.
c. Proses Cepat (paperless) Perizinan
Impor Bahan Baku Obat.
Dalam
dinamikanya
pemerintah
khususnya
penetapan
ini
ditujukan
Kawasan
Ekonomi
Khusus
Kebijakan
untuk
kesenjangan
pertumbuhan ekonomi agar mengurangi
antara
KB
gab yang terjadi antar wilayah di
dan
KT
Indonesia. Seperti pada faktanya bahwa
melalui
pertumbuhan di Pulau Jawa dengan
pemerataan
Pulau-Pulau lainnya di Indonesia yang
wilayah
dengan
mengalami ketimpangan pembangunan
keunggulan
kompetitif
pembangunan
wilayah
(Kawasan
Berkemabang)
(Kawasan
Tertinggal)
percepatan
dan
pembangunan
menekankan
yang
untuk
(KEK).
wilayah pada tahun 2015-2019, demi
mengurangi
ini
tepat
langkah
kebijakan
pengembangan
telah
mengambil
disebut NAWA CITA. Ujung tombak
kepada
dan
mengkontraksi
mengakibatkan
mengalami
prekonomian wilayah berbasis sumber
pertumbuhan ekonomi Pulau Jawa lebih
daya alam yang dimiliki, sumber daya
baik dari pada wilayah lainnya.
manusia
yang
berkualitas
dan
Menurut UU No.39 tahun 2009
berkompeten, penyedian infrastruktur,
tentang
dan meningkatkan kemampuan ilmu dan
(KEK), bahwa kebijakan ini bertujuan
teknologi secara berkelanjutan.
untuk menciptakan kawasan-kawasan
Selanjutnya,
diatas
masuk
kebijakan
kedalam
tersebut
Paket
Kawasan
Ekonomi
Khusus
yang menarik sebagai tujuan investasi
VI
(foreign direct investment) dan sebagai
kebijakan ekonomi. Kebijakan yang
pengerak perekonomian di wilayah-
dirilis tanggal 5 November 2015 oleh
wilayah
Mentri Koordinator Prekonomian di
berkembang. Antara lain ini akibat
Istana Kepresidenan dengan 3 kebijakan
belum
deregulasi adalah sebagai berikut:
kemudahan investasi di KEK.
yang
selama
ditetapkannya
ini
insentif
belum
dan
71
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 69-95
Setiap
Indonesia
Desa Rambah Muda Kecamatan
memiliki keunggulan yang spesifik di
Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu
wilayahanya.
Sumatera
Provinsi Riau merupakan salah satu
memiliki
wilayah yang secara geografi memiliki
merupakan
wilayah
di
Wilayah
wilayah
yang
keunggulan di sektor pertanian. Hal ini
ke
disebabkan bahwa masih banyak lahan
dikembangkan berupa hasil alam dan
yang
perternakan.
luas
dimanfaatkan
meningkatkan
yang
dengan
masih
belum
optimal
kesejahtraan
demi
ekonomi
unggulan
kompetitif
yang
Berdasarkan data
bisa
BPS
Kabupaten Rokan Hulu Dalam Angka
tahun
2014
bahwa
potensi
hasil
masyarakatnya. Ini merupakan saat yang
komoditas menjadi unggulan dengan
tepat ketika pemerintah pusat sedang
data sebagai berikut:
mengalakkan kebijakan KEK tersebut.
Tabel 1. Banyaknya Jumlah Industri di Kabupaten Rokan Hulu, 2013
No
Jenis Industri
Jumlah (unit)
1
Kelapa Sawit dan Karet
17
2
Kayu
282
3
Logam
48
4
Anyaman
44
5
Gerabah
193
6
Kain Tenun
23
7
Makanan dan Minuman
199
8
Penggilingan Padi
176
9
Lainnya
31
Sumber: Rokan Hulu Dalam Angka, 2014
Berdasarkan
hasil
penelaahan
untuk dikembangkan dalam menyokong
potensi
agroindustri
yang
ada
di
kegiatan pertanian antara lain; pabrik
Kabupaten Rokan Hulu berikut prioritas
pengolahan kelapa sawit, pabrik minyak
pembangunan daerah serta keterkaitan
goreng dan oleokimia, pabrik crumb
antara sektor pertanian dengan sektor
rubber, meubel kayu karet dan industri
industri, menunjukkan bahwa kegiatan
pengolahan jeruk.
ekonomi industri yang termasuk layak
Tabel 2. Hasil Komoditas Karet
Keterangan
Jumlah Petani
Karet
1.799
Kabupaten
7.009
Sumber: Rokan Hulu Dalam Angka 2009
Berdasarkan tabel 2 menunjukan
Luas Lahan (Ha)
10.242,05
38.194,12
Total Produksi (Ton)
29.497,10
1.416.390,68
25,67% atau sebanyak 1.799 petani dari
bahwa menurut persentasi jumlah petani
total petani yang berusaha di komoditas
yang berusaha di komoditas karet
karet . Sedangkan luas lahan yang
72
Dinamika Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus ……
diusahakan
sebesar
26,82%
atau
sebesear 10.242,05 Ha. Penghasilan
yang
diproduksi
yang dibangun
pada tahun 1910 dengan luas 40 ha.
sebesar
Selanjutnya, perkembangan KEK
29.497,01 atau sebesar 2,08% dari total
menular ke Negara Amerika Serikat.
produksi pertanian di kabupaten ini.
Pada mulanya pada tahun 1960-an telah
Selain
adalah
pershing road district
memacu
pertumbuhan
berkembang kawasan industry yang
ekonomi wilayah Kabupaten Rokan
dengan
Hulu melalui pengembangan sektor
technology park yaitu kawasan industry
agroindustri,
untuk
juga
telah
diantisipasi
nama
tujuan
kemungkinan pencemaran lingkungan
pengembangan.
yang
dengan konsep
dapat
menimbulkan
dampak
science
park
penelitian
Terus
atau
dan
berkembang
business park dimana
lingkungan dan dampak sosial terhadap
dalam suatu kawasan terdapat berbagai
masyarakat sekitar kawasan industri.
kegiatan
Indikasi
ini
perkantoran
dan
bahwa
industry yang ditunjang oleh kegiatan
peluang pengembangan dan penetapan
perdagangan dan rekreasi yaitu sekitar
wilayah KEK dengan potensi komoditas
tahun 1970-an. Kawasan business park
karet masih sangat beser dikembangkan
pada tahun 1980-an masuk didalamnya
di Kabupaten Rokan Hulu Khususnya
kawasan
Desa
memperlancar efektifitas dan efisiensi.
Rambah
menujukan
seperti
Muda
Kecamatan
perumahan
untuk
Rambah Hilir.
Namun penggunaan istilah KEK (SEZ,
Sejarah Kawasan Ekonomi Khusus
special economic zone) baru lahir
(KEK) di Luar Negeri
dipertengahan abad ke 20.
Tumbuhnya kawasan industri dimulai
Dengan
berjalannya
waktu
pada abad ke-19, yaitu dimulai pada
penyebutan istilah KEK atau special
tahun 1987. Pada tahun itu kawasan
economic zone (SEZ) sebagai suatu
industry di Inggris, yaitu Trafford park
industrial park diperkenalkan di Puerto
estate dengan luas sekitar 500 ha yang
Rico di tahun 1947. KEK saat itu
merupakan kawasan industry terluas
dibangun dengan tujuan menangkap
sampai tahun 1950-an.
Selanjutnya
peluang investasi dari daratan Amerika
pada awal abad 20, di Amerika Serikat,
Serikat (Kumar, 2008) dalam Maramis
dikembangkan kawasan industry di kota
(2013)). Konsep ini kemudian diadopsi
Chicago
central
oleh Irlandia dan Taiwan pada tahun
manufacturing district yang dibangun
1960-an. Namun negeri Cina-lah yang
pada tahun 1909 seluas 215 ha dan the
membuat KEK menjadi terkenal di
antar
lain
73
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 69-95
seluruh dunia, yang berawal di kota
KEK di 73 negara, namun pada tahun
Shenzhen.
yang
2002 bertambah menjadi sekitar 3.000
digunakan untuk menggambarkan KEK
buah di 120 negara, yang menghasilkan
sebagai suatu kawasan. Hal ini sangat
US$ 600 billion eksport dan menyerap
masuk akal karena KEK, bukanlah
50 juta pekerja. Yang diakhir tahun
konsep baru. KEK berkembang dari
1990-an hanya ada 80 buah KEK di 30
kawasan industri yang telah ada jauh
negara, yang menghasilkan US$ 6
sebelum konsep KEK dikenal. Hal ini
billion
dibuktikan dengan banyaknya negara
mempekerjakan sekitar 1 juta tenaga
yang
kerja.
Banyak
awalnya
istilah
memiliki
kawasan
(milyar)
eksport
dan
Ini menunjukkan bahwa KEK
industri kemudian merubahnya menjadi
telah berkembang dalam lingkup negara
KEK. Menurut Knowledge Innovation
dan bahkan dalam lingkup global, saat
Zone Research Report tahun 2006,
ini.
konsep Special economic zones (SEZ),
memiliki banyak sinonim
(alternatif
Salah
satu
perkembangan
hal
yang
memicu
KEK
yang
fantastis
konsep) antara lain : Free Economic
belakangan ini adalah adanya globalisasi
Zones, Free Trade Zones, Enterprise
ekonomi.
Yang
diiringi
dengan
Free Zones, Enterprise Trade Zones,
masuknya
FDI
(foreign
direct
Export Processing Zones, Free Ports,
investment), khususnya dari negara maju
Foreign Trade Zones, New Export
ke negara negara industri baru seperti
Distribution
Taiwan dan China, diawal tahun 1990-
Centers
dan
Regional
Foreign Trade Zones. Sebagai contoh ;
an.
di India, awalnya kawasan industri yang
Sejarah Kawasan Ekonomi Khusus
ada disebut Export Processing Zones
(KEK) di Dalam Negeri
(EPZ) atau zona pemrosesan export,
Berkembangnya Kawasan Ekonomi
yang telah ada sejak tahun 1965. Namun
Khusus di Indonesia di awali dengan
kemudian ada delapan EPZ dikonversi
UU
menjadi KEK, ditahun 2000.
penanaman modal telah menyebutkan
Perkembangan KEK di luar negeri
no.25
tahun
2007
tentang
KEK (Kawasan Ekonomi Khusus) pada
di akhir abad ke 20 dan awal abad ke-21,
Bab
XIV
dalam
mengalami pertumbuhan yang sangat
sebenarnya,
pesat dari sisi jumlah. Menurut Kumar
sebelum adanya UU no 25 tahun 2007.
(2008), KEK mengalami booming pada
Hal ini dapat dilihat pada tanggal 25 juni
tahun 1995 yaitu terdapat 500 buah
2006,
telah
Presiden
pasal
31.
KEK
digulirkan
jauh
Susilo
Bambang
74
Dinamika Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus ……
Yudoyono, melakukan penandatanganan
aspek sumber-sumber daya ekonomi dan
kerja
lokasi yang strategis dalam konteks
sama
pembentukan
Special
economic zone (SEZ) bersama perdana
perekonomian
menteri Singapura Lee Hsien Loong di
Artinya
Turi Beach Resort.
Jadi sebelum
menjadi basis perdagangan Internasional
pengaturan KEK tersebut, sebenarnya
bagi daerah yang akan dibentuk KEK.
cikal bakal terbentuknya KEK sudah
Dengan harapan KEK dapat memicu
dilakukan oleh pemerintah RI dengan
terjadinya
pemerintah Singapura. Jadi UU 25/2007
diwilayah /daerah dimana KEK berada
hanya merupakan salah satu justifikasi
secara khusus dan memicu terjadinya
atau
KEK
percepatan ekonomi secara nasional.
penyiapan
Untuk itu pada UU 39/2009, pasal 2,
kawasan yang memiliki keunggulan
dikatakan bahwa KEK dikembangkan
geoekonomi
melalui
legalitasnya.
dikembangkan
Saat
ini
melalui
dan
geo
strategi
dan
nasional
keberadaan
dan
KEK
percepatan
penyiapan
global.
haruslah
ekonomi
kawasan
yang
berfungsi untuk menampung kegiatan
memiliki keunggulan geoekonomi dan
industry, eksport, import dan kegiatan
geostrategi
ekonomi lainnya yang memiliki nilai
menampung kegiatan industri, ekspor,
ekonomi
impor, dan kegiatan ekonomi lain yang
tinggi
dan
daya
saing
dan
berfungsi
untuk
internasional.
memiliki nilai ekonomi tinggi dan daya
Fungsi Kawasan Ekonomi Khusus
saing internasional.
Dalam
(KEK)
Menurut UU 39/2009, pasal 1,
Kawasan
Ekonomi
selanjutnya
disebut
Khusus,
nasional,
mempercepat
pembangunan
diperlukan
ekonomi
peningkatan
adalah
penanaman modal melalui penyiapan
kawasan dengan batas tertentu dalam
kawasan yang memiliki keunggulan
wilayah
geoekonomi dan geostrategis. Kawasan
hukum
KEK,
yang
pencapaian
rangka
Negara
Kesatuan
Republik Indonesia yang ditetapkan
tersebut
untuk
memaksimalkan
menyelenggarakan
fungsi
dipersiapkan
kegiatan
untuk
industri,
perekonomian dan memperoleh fasilitas
ekspor, impor, dan kegiatan ekonomi
tertentu.
lain yang memiliki nilai ekonomi tinggi.
KEK dengan fungsi perekonomian,
mengandung
makna
pembentukan
KEK
Pengembangan KEK bertujuan untuk
bahwa
mempercepat perkembangan daerah dan
haruslah
sebagai model terobosan pengembangan
mempertimbangkan keunggulan pada
kawasan untuk pertumbuhan ekonomi,
75
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 69-95
antara lain industri, pariwisata, dan
dalam
perdagangan
menjadi 7 (tujuh) zona, yaitu:
sehingga
dapat
menciptakan lapangan pekerjaan.
KEK
dapat
diklasifikasikan
a. Pengolahan ekspor,
Kombinasi faktor geoekonomi dan
b. Logistik,
geostrategi yang baik, akan memberikan
c. Industri,
dampak keberlanjutan atas existing KEK
d. Pengembangan teknologi,
di masa depan. Menurut penjelasan UU
e. Pariwisata,
39/2009,
f. Energi, dan/atau
yang
dimaksud
dengan
“geoekonomi” adalah kombinasi faktor
ekonomi
dan
geografi
g. Ekonomi lain.
dalam
KEK dapat terdiri atas satu atau
perdagangan internasional. Sedangkan
beberapa Zona, didalam kawasan KEK,
“geostrategi” adalah kombinasi faktor
harus ada
geopolitik (pengaruh faktor geografi,
perumahan bagi pekerja. Dan di dalam
ekonomi, dan demografi dalam politik
setiap KEK disediakan lokasi untuk
luar negeri suatu negara) dan strategi
usaha mikro, kecil, menengah (UMKM),
yang memberikan peran tertentu pada
dan koperasi, baik sebagai Pelaku Usaha
suatu kawasan geografis.
maupun sebagai pendukung kegiatan
Pembentukan KEK, didasari pada
konsep cluster, atau zoning. Zona adalah
fasilitas pendukung dan
perusahaan yang berada di dalam KEK.
Pengembangan Wilayah
area di dalam KEK dengan batas
Konsepsi wilayah secara definisi
tertentu yang pemanfaatannya sesuai
merupakan sebagai kesatuan ruang yang
dengan peruntukannya. Oleh karena
memiliki geografis beserta unsur yang
bersifat
membentuk terkait kepada batas dan
zoning
maka
dibutuhkan
peraturan untuk mengaturnya. Menurut
sistem
penjelasan
Yang
berdasarkan aspek administratif dan atau
dimaksudkan dengan “peraturan zonasi”
aspek fungsional (Undang – Undang
adalah
nomor 26 Tahun 2007, tentang Penataan
UU
ketentuan
39/2009,
yang
mengatur
persyaratan pemanfaatan ruang dan
yang
telah
ditentukan
Ruang).
ketentuan pengendaliannya dan disusun
Terkait penjabaran definisi diatas
untuk setiap Zona peruntukkan yang
dan batasan tersebut, sesungguhnya
penetapan Zonanya dilakukan dengan
wilayah tidaklah selalu bersifat fisik dan
rencana rinci tata ruang. Menurut UU
pasti, tetapi seringkali bersifat dinamis.
39/2009, pasal 3, bahwa aspek zoning
Karakteristik
wilayah
mencakup
komponen: biofisik alam, sumberdaya
76
Dinamika Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus ……
buatan (infrastruktur), manusia serta
kegiatan pasti terjadi dan mempunyai
bentuk-bentuk
kelembagaan. Dengan
efek dalam sebuah ruang dan bukan
demikian, pemahaman terhadap wilayah
dalam suatu titik yang statis. Seperti di
pada hakekatnya merupakan interaksi
analogikan
antar
sumberdaya-
diusahakan untuk lahan maka kegiatan
sumberdaya lainnya yang ada di dalam
produksi padi tidak terbatas pada lahan
suatu batasan unit geografis tertentu.
itu saja tetapi berdasarkan pemikiran
manusia
Sehingga
dengan
secara
sebidang
tanah
yang
konsepsi,
bahwa tata ruang kegiatan produksi padi
pembangunan merupakan upaya yang
berkaitan dengan jarak tempat tinggal
sistematik dan berkesinambungan untuk
petani
menciptakan
dapat
mendapatkan bibit dan obat-obatan,
menyediakan berbagai alternatif yang
jarak petani menjual hasil produknya
sah bagi pencapaian aspirasi setiap
dan jarak dengan tempat dimana petani
warga yang paling humanistik. Tujuan
tersebut membelanjakan pendapatannya.
yang ingin dicapai dalam pembangunan
Dengan demikian dalam pendekatan tata
terkait dengan lima kata kunci, yakni:
ruang pembangunan yang terjadi di
(1)
penguatan
suatu daerah akan mempengaruhi daerah
keterkaitan; (3) keberimbangan; (4)
lain demikian pula sebaliknya. Dalam
kemandirian; dan (5) keberlanjutan.
pendekatan tata ruang ini digunakan
Untuk
untuk
keadaan
pertumbuhan;
yang
(2)
mewujudkan
tujuan
pembangunan,
beberapa
pembangunan
yang
diantaranya
pertumbuhan
dengan
membahas
jarak
petani
hubungan
antara
strategi
pertumbuhan daerah perkotaan dengan
diterapkan
pedesaan. Hubungan atau kontak yang
adalah:
strategi
terjadi antara daerah perkotaan dengan
ekonomi,
strategi
pedesaan beserta hasil hubungannya
pertumbuhan dan kesempatan kerja,
disebut interaksi.
strategi pertumbuhan dan pemerataan,
Teori
strategi
Wilayah
yang
lahan,
menekankan
pada
kebutuhan dasar (basic need approach),
Pertumbuhan
Pertumbuhan
ekonomi
wilayah
strategi pertumbuhan dan lingkungan
adalah
hidup, dan strategi pembangunan yang
masyarakat secara keseluruhan yang
berkelanjutan
terjadi
(suistainable
development).
Dasar
pertambahan
Ekonomi
di
wilayah
pendapatan
tersebut,
yaitu
kenaikan seluruh nilai tambah yang
pemikiran
teori
terjadi. Namun agar dapat melihat
pengembangan wilayah adalah setiap
pertambahan dari satu kurun waktu ke
77
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 69-95
kurun
waktu
berikutnya,
harus
daerah lainnya bahkan antara negara
dinyatakan dalam nilai rid, artinya
satu
dinyatakan
konstan.
tradisional pembangunan memiliki arti
Pendapatan wilayah menggambarkan
peningkatan yang terus menerus pada
balas jasa bagi faktor faktor produksi
Gross Domestic Product (GNP) atau
yang beroperasi di daerah tersebut
Produk Domestik Bruto (PDB) suatu
(tanah,
negara.
dalam
modal,
harga
tenaga
kerja,
dan
dengan
negara
Untuk
lain.
daerah,
Secara
makna
teknologi), yang berarti secara kasar
pembangunan
dapat
kemakmuran
difokuskan pada peningkatan Produk
daerah tersebut. Kemakmuran suatu
Domestik Regional Bruto (PDRB) suatu
wilayah selain ditentukan oleh besarnya
Propinsi, Kabupaten atau Kota. Definisi
nilai tambah yang tercipta di wilayah
pembangunan
tersebut juga oleh seberapa besar terjadi
dikaitkan
transfer
bagian
mengubah struktur suatu negara menjadi
pendapatan yang mengalir ke luar
negara industrialisasi. Kontribusi sektor
wilayah. Pertumbuhan ekonomi berarti
pertanian
perkembangan
kontribusi
menggambarkan
payment,
perekonomian
yaitu
kegiatan
yang
dalam
yang
tradisional
tradisional
dengan
mulai
ini
sebuah
strategi
digantikan
industri.
sering
dengan
Paradigma
menyebabkan
pembangunan modern memandang suatu
barang dan jasa yang diproduksikan
pola yang berbeda dengan pembangunan
dalam
ekonomi tradisional. Beberapa ekonom
masyarakat
bertambah
dan
kemakmuran masyarakat meningkat.
Tujuan
utama
dari
usaha-usaha
modern
mulai
mengedepankan
dethronement of GNP (penurunan tahta
pembangunan
ekonomi
selain
menciptakan
pertumbuhan
yang
garis
pula
distribusi pendapatan yang semakin
setinggi-tingginya,
harus
pertumbuhan
ekonomi),
kemiskinan,
pengurangan
menghapus atau mengurangi tingkat
timpang,
kemiskinan, ketimpangan pendapatan,
pengangguran yang ada. Jelasnya bahwa
dan tingkat pengangguran. Kesempatan
pembangunan
kerja bagi penduduk atau masyarakat
suatu proses yang multidimensional.
akan memberikan pendapatan untuk
Sektor dan Komoditas Unggulan
memenuhi kebutuhan hidupnya.
Istilah pembangunan dapat diartikan
dan
pengentasan
penurunan
harus
dilihat
tingkat
sebagai
Sektor unggulan (key sector) adalah
sektor yang memiliki peranan yang
berbeda-beda oleh satu orang dengan
relatif
besar
dibandingkan
dengan
orang lain, daerah yang satu dengan
sektor-sektor lainnya dalam memacu
78
Dinamika Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus ……
tujuan pertumbuhan ekonomi. Sektor
c.
unggulan dapat diartikan sebagai sektor
utama (leading sector) yakni suatu
semakin kuat.
d.
sektor yang menciptakan pertumbuhan
sektor
lain
dalam
Mampu
menggerakan
output
sektor-sektor lainnya.
yang pesat dan kekuatan ekspansi ke
berbagai
Dari segi permintaan besar dan
Daryanto dan Hafizrianda (2010)
menerangkan
bahwa
Pendapat
lain
perekonomian. Adapun ciri-ciri sektor
mengatakan bahwa komoditas unggulan
utama (leading sector) adalah sebagai
mempunyai kriteria sebagai berikut:
berikut:
a.
a.
b.
c.
Potensi menciptakan efek ganda
utama (prime mover) pembangunan
(multiplier effect) dari produksi-
perekonomian. Dengan kata lain,
produksi yang dihasilkan terhadap
komoditas unggulan tersebut dapat
sektor-sektor lain yang mempunyai
memberikan
kemungkinan berkembang dengan
signifikan
pada
pesat.
produksi,
pendapatan
Teknik produksi yang lebih modern
pengeluaran. Misalnya, cengkeh di
dan kapasitas dapat diperluas.
Sulawesi Utara, kakao di Sulawesi
Terciptanya tabungan masyarakat
Tenggara dan minyak bumi dan gas
dan pada pengusaha menanamkan
di Nangroe Aceh Darussalam dan
kembali
pariwisata di Bali.
keuntungan
pengembangan
untuk
sektor
utama
b.
tersebut.
d.
Harus mampu menjadi penggerak
kontribusi
peningkatan
dan
Mempunyai keterkaitan ke depan
dan ke belakang (forward and
Perkembangan
leading
sector
backward linkages) yang kuat, baik
memacu perluasan kapasitas dan
sesama
modernisasi sektor-sektor lain.
maupun komoditas lainnya.
Sukatendel
yang
(2007)
merumuskan
c.
komoditas
unggulan
Mampu bersaing dengan produk
kriteria-kriteria sektor unggulan untuk
sejenis
Kabupaten Bogor sebagai berikut:
(competitiveness) di pasar nasional
a.
pengaruh
dan pasar internasional, baik dalam
besar terhadap perekonomian di
harga produk, biaya produksi dan
suatu wilayah dan menumbuhkan
kualitas pelayanan.
Mampu
memberikan
daya beli.
b.
Berbasis pada sumberdaya lokal.
d.
Memiliki
dari
wilayah
keterkaitan
lain
dengan
wilayah lain (regional linkages),
79
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 69-95
e.
f.
g.
baik dalam hal pasar (konsumen)
bagaimana caranya agar perekonomian
maupun pemasokan bahan baku.
wilayah
Memiliki status teknologi (state-of-
keadaan yang lebih baik di masa
the-art)
mendatang
yang
terus
meningkat,
dibandingkan
dengan
Mampu menyerap tenaga kerja
belum berkembang, dan pembangunan
berkualitas secara optimal sesuai
tidak seimbang (unbalance growth)
dengan skala produksinya.
adalah model pembangunan yang lebih
Dapat
bertahan
dalam
jangka
cocok
untuk
mempercepat
panjang tertentu, mulai dari fase
pembangunan
kelahiran, fase pertumbuhan hingga
mendasari model ini adalah:
fase kejenuhan atau penurunan. Jika
a.
unggulan
penurunan
yang
maka
komoditas
daerah.
Secara
satu
b.
Untuk
mempertinggi
tersedia.
terhadap
gejolak
dukungan,
sosial,
harus
berbagai
misalnya
sumberdaya
yang
Pembangunan tidak seimbang akan
bentuk
keamanan,
informasi
atau gangguan-gangguan dalam proses
pembangunan
tetapi
pendorong
bagi
akan
menjadi
pembangunan
dan
selanjutnya. Untuk mengetahui prioritas
kelembagaan,
pembangunan sektoral yang mengarah
fasilitas insentif /disinsentif dan
pada sektor unggulan, maka perlu
lain-lain.
diketahui dampak antar sektor dalam
peluang
budaya,
efisiensi
menimbulkan kemacetan (bottleneck)
Pengembangannya
mendapatkan
pembangunan
tidak seimbang.
menggantikannya.
rentan
yang
ekonomi yang terjadi coraknya
penggunaan
Tidak
proses
Alasan
historis
unggulan lainnya harus mampu
eksternal dan internal.
j.
mencapai
keadaan sekarang. Pada daerah yang
memasuki tahap kejenuhan atau
i.
dapat
terutama melalui inovasi teknologi.
komoditas
h.
tersebut
pasar,
Pengembangannya
berorientasi
perekonomian.
Dampak
keterkaitan
pada kelestarian sumberdaya alam
antar sektor akan memberikan gambaran
dan lingkungan.
jelas
mengenai
sektor-sektor
yang
Perencanaan Pembangunan Wilayah
mempunyai peranan besar, baik bagi
Berbasis Sektor Unggulan
sektornya
Pada
perencanaan
sendiri
maupun
sektor
ekonomi
lainnya. Salah satu pendekatan sektoral
regional, para pelaksana dan pengambil
yang sekaligus dapat melihat keterkaitan
keputusan
antara satu sektor perekonomian dengan
menghadapi
tantangan
80
Dinamika Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus ……
sektor lainnya dan sebaliknya, dikenal
berkembang
dengan
berkembang
analisis
input-output,
atau
analisis masukan-keluaran.
Sektor
lebih
besar
pesat,
akan
kemudian
pengembangan wilayah tersebut akan
Potensial
Dalam
merangsang wilayah sekitarnya. Bagi
sektor
Pengembangan Wilayah
Persoalan
lebih
pokok
dalam
yang
berkembang
memiliki
lebih
potensi
besar
pembangunan daerah sering terletak
dikembangkan
pada sumberdaya dan potensi yang
kemudian diikuti oleh perkembangan
dimiliki guna menciptakan peningkatan
sektor lain yang kurang potensial.
jumlah dan jenis peluang kerja untuk
Dalam
lebih
cenderung
awal
pengembangan
yang
wilayah,
masyarakat daerah. Untuk mewujudkan
pengembangan tidak dapat dilakukan
tujuan
serentak
tersebut
ada
kerjasama
pada
semua
sektor
Pemerintah dan masyarakat untuk dapat
perekonomian akan tetapi diprioritaskan
mengidentifikasi potensi-potensi yang
pada
tersedia dalam daerah dan diperlukan
perekonomian
sebagai kekuatan untuk pembangunan
berkembangnya cukup besar. Karena
perekonomian wilayah. Pengembangan
sektor ini diharapkan dapat tumbuh dan
wilayah diartikan sebagai semua upaya
berkembang
yang
menciptakan
merangsang sektor-sektor lain yang
pertumbuhan wilayah yang ditandai
terkait untuk berkembang mengimbangi
dengan pemerataan pembangunan dalam
perkembangan sektor potensial tersebut.
semua sektor dan pada seluruh bagian
Teori Basis Ekonomi
dilakukan
untuk
wilayah. Pertumbuhan ekonomi dapat
pengembangan
sektor-sektor
yang
pesat
potensi
yang
akan
Teori basis ini menyatakan bahwa
terjadi secara serentak pada semua
faktor
tempat dan semua sektor perekonomian,
ekonomi
tetapi hanya pada titik-titik tertentu dan
berhubungan
pada
permintaan akan barang dan jasa dari
sektor-sektor
Disebutkan
juga
tertentu
bahwa
pula.
investasi
luar
penentu
utama
suatu
daerah.
pertumbuhan
daerah
langsung
Strategi
adalah
dengan
pembangunan
diprioritaskan pada sektor-sektor utama
daerah yang muncul yang didasarkan
yang berpotensi dan dapat meningkatkan
pada teori ini adalah penekanan terhadap
pendapatan wilayah dalam jangka waktu
arti penting bantuan kepada dunia usaha
relatif singkat.
yang mempunyai pasar secara nasional
Berdasarkan definisi diatas bahwa
wilayah
yang
memiliki
potensi
maupun
internasional.
Kelemahan
model ini adalah ini didasarkan pada
81
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 69-95
permintaan eksternal bukan internal.
fungsional
Pada
variabel yaitu :
akhirnya
ketergantungan
akan
menyebabkan
yang
sangat
tinggi
a.
bisnis
menjadi
Manajemen:
variabel-
Fungsi
terhadap kekuatan-kekuatan pasar secara
manajemen
nasional
terdiri dari lima aktivitas yaitu
maupun
global.
Namun
dalam
dari
perusahaan
demikian, model ini sangat berguna
perencanaan,
untuk menentukan keseimbangan antara
pemberi motivasi, pengelolaan dan
jenis-jenis industri dan sektor yang
pengendalian.
dibutuhkan
manajemen ini akan membantu dan
masyarakat
untuk
mengembangkan stabilitas ekonomi.
ekonomi suatu wilayah ditentukan oleh
ekspor
ativitas
perusahaan
pada
tujuan utamanya serta memberikan
pandangan bahwa laju pertumbuhan
peningkatan
Kelima
mengarahkan
Teori basis ekonomi mendasarkan
besarnya
pengorganisasian,
kekuatan bagi perusahaan tersebut.
b.
dari
Pemasaran: Arti pemasaran bagi
perusahaan
dapat
wilayah tersebut. Kegiatan ekonomi
sebagai
dikelompokkan atas kegiatan basis dan
mengantisipasi, menciptakan, serta
kegiatan nonbasis. Hanya kegiatan basis
memenuhi
yang dapat mendorong pertumbuhan
keinginan konsumen atas barang
ekonomi wilayah tersebut.
dan
Analisis Lingkungan Usaha
pemasaran yaitu analisis pelanggan,
A. Lingkungan Internal Usaha
penjualan
Lingkungan
internal
merupakan
proses
digambarkan
kebutuhan
jasa.
Ada
bagian internal perusahaan. Lingkungan
analisis peluang.
kelemahan
kekuatan
perusahaan
pada
dan
dan
fungsi
perencanaan
produk dan jasa, menetapkan harga,
distribusi,
merupakan
tujuh
produk,
segala sesuatu yang berkaitan dengan
internal
mendefinisikan,
c.
area
riset
pemasaran
dan
Produksi/operasi: Fungsi produksi
perusahaan
meliputi
aktivitas
fungsional bisnis, termasuk manajemen,
merubah masukan (input) menjadi
pemasaran, keuangan, produksi/operasi,
barang
penelitian
Manajemen produksi dan operasi
dan
pengembangan
dan
atau
jasa
sistem informasi manajemen. Tujuan
ini
dari analisis lingkungan internal yaitu
pengubahan, dan keluaran yang
untuk menilai kekuatan dan kelemahan
bervariasi antar industri dan pasar.
yang dimiliki perusahaan guna mencapai
tujuan
perusahaan.
Pembagian
area
d.
menangani
(output).
Keuangan:
Kondisi
masukan,
keuangan
dalam perusahaan sering dianggap
82
Dinamika Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus ……
satu
ukuran
terbaik
untuk
menentukan posisi kompetitif dan
dan
daya
tarik
strategi
secara
suatu
akurat. Untuk Sistem informasi
Untuk
dapat
manajemen, pada penelitian ini
merumuskan strategi perusahaan
tidak
secara efektif, haruslah menetapkan
karena
kekuatan dan kelemahan dari aspek
internal dari perusahaan ini.
keuangan perusahaan tersebut.
Penelitian
dan
Istilah
B.
pengembangan:
penelitian
termasuk
dalam
bahasan
tidak
mencakupi
aspek
Lingkungan Eksternal
Analisis
lingkungan
eksternal
dan
merupakan analisis yang digunakan
pengembangan digunakan untuk
untuk mengidentifikasi dan mengetahui
menggambarkan beragam kegiatan.
apa saja yang mempengaruhi perusahaan
Perusahaan
dari lingkungan luar seperti peluang dan
strategi
yang
menjalankan
pengembangan
produk
ancaman.
Lingkungan
eksternal
mempengaruhi
yang kuat, karena kegiatan ini
kendali persusahaan tersebut, sehingga
bertujuan
perusahaan hanya dapat merespon dari
untuk
meningkatkan
diluar
Untuk
adanya tindakan tersebut. Penerapan
penelitian dan engembangan, pada
strategi yang dilakukan perusahaan yaitu
penelitian ini tidak termasuk dalam
untuk mengambil peluang yang ada dan
bahasan karena tidak mencakupi
mengatasi
aspek internal dari perusahaan ini.
Lingkungan eksternal perusahaan dibagi
Sistem
informasi
manajemen:
menjadi dua yaitu lingkungan umum dan
Sistem
informasi
manajemen
lingkungan industri.
bertujuan
kompetitif.
perusahaan
ini
harus mempunyai orientasi litbang
kemampuan
f.
menyusun
keseluruhan
perusahaan.
e.
melaksanakan kegiatan operasional
untuk
meningkatkan
kinerja perusahaan dengan cara
a.
ancaman
dari
luar.
Lingkungan Umum
Pada lingkungan umum ini ada
meningkatkan kualitas keputusan
empat
manajerial.
informasi
perusahaan yang dapat menghasilkan
manajemen yang efektif berusaha
peluang dan ancaman. Empat hal yang
mengumpulkan,
kode,
mempengaruhi yaitu ekonomi, sosial
menyimpan, mensintesa kemudian
dan budaya, politik dan teknologi.
baru menyajikan informasi yang
Lingkungan ini dapat mempengaruhi
bernama database. Dengan adanya
secara langsung maupun tidak langsung
database,
terhadap kinerja dari perusahaan.
Sistem
memberi
perusahaan
dapat
hal
yang
mempengaruhi
83
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 69-95
b.
Lingkungan Industri
masuknya tinggi, maka pendatang
Analisis lingkungan industri ini
merupakan
analisis
yang
dilakukan
baru sulit untuk memasuki industri.
2)
Kekuatan pemasok: Pemasok dapat
untuk mengetahui posisi perusahaan
mempengaruhi
terhadap persaingan dalam industri.
kekuatan
Dalam
dalam
Pemasok dapat menaikkan harga
perusahaan
bahan pasokan atau menurunkan
menghadapi
lingkungan
industri
situasi
ini,
industri
tawar
menawarnya.
dipengaruhi oleh lima kekuatan dalam
mutu
persaingan. Lima kekuatan persaingan
sehingga kekuatan pemasok dapat
ini
mempengaruhi laba yang didapat.
terdapat
dalam
konsep
Model
kekuatan bersaing M. Porter. Sifat
3)
dari
dengan
bahan
pasokan
ini
Kekuatan pembeli: Pembeli dapat
persaingan dalam suatu industri dapat
mempengaruhi
dilihat melalui lima kekuatan yaitu
kekuatan tawar menawarnya berupa
pendatang baru potensial, pemasok,
menginginkan harga yang rendah,
pembeli, barang subtitusi dan persaingan
mutu yang baik dan pelayanan yang
dalam industri.
memuaskan
1)
Ancaman pendatang baru: Adanya
4)
industri
dengan
Ancaman barang subtitusi: Produk
pendatang baru dalam industri jelas
subtitusi
akan mempengaruhi perusahaan.
produk-produk yang sudah ada
Dengan adanya pendatang baru
dalam industri tersebut. Ancaman
otomatis persaingan dalam industri
yang dihasilkan terhadap produk
menjadi semakin ketat. Dengan
subtitusi yaitu kemampuan harga
masuknya pendatang baru tidak
yang lebih rendah, kegunaan yang
memungkiri
akan
terjadinya
lebih beragam dan inovasi produk
penurunan
harga
produk,
yang diterapkan sehingga dapat
penurunan laba dan pangsa pasar
menurunkan laba perusahaan yang
yang diraih. Masuknya pendatang
produknya kalah bersaing dengan
baru
barang subtitusinya.
dalam
industri
juga
dipengaruhi oleh hambatan masuk
dalam
industri.
Jika
masuk
dalam
industri
rendah,
maka
hambatan
tersebut
Persaingan
dalam
industri
mempengaruhi
Industri:
Persaingan
dilakukan
oleh
perusahaan-perusahaan yang bersaing
baru
dalam industri tersebut. Persaingan ini
mudah untuk masuk ke dalam
dapat berupa persaingan harga, promosi,
industri
peningkatan pelayanan serta jaminan
dan
pendatang
bisa
jika
hambatan
84
Dinamika Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus ……
purna jual produk. Persaingan dalam
industri
ini
motivasi
Pemerintah mencanangkan untuk
perusahaan untuk selalu dalam kinerja
mengembangkan 7 Kawasan Ekonomi
baik
yang
Khusus (KEK) yang berada diluar Jawa,
kompetitif agar dapat bertahan dalam
dan 12 Kawasan Industri dan Kawasan
dunia persaingan industrinya.
Perdagangan
serta
memberikan
Data dan fakta
memiliki
produk
Bebas
dan
Pelabuhan
Bebas (KPBPB).
Tabel 3. Jumlah Kawasan Ekonomi Khusus di Indonesia
Wilayah
2014
2015
KEK di Luar Jawa
7
7
Kawasan Industri
N.A
12
Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan
4
4
Bebas(KPBPB)
Sumber: Rencana dan Kebijakan Pembangunan Nasional Tahun 2015
Strategis
dengan
Pengembangan wilayah
arah
kebijakan
tersebut
2019
14
14
4
pusat-pusat pertumbuhan ekonomi
untuk memaksimalkan pertumbuhan
merupakan percepatan pengembangan
berdasarkan
pusat-pusat
ekonomi
melalui intermodal supply chained
tersebut
system; (b) memperluas pertumbuhan
Maluku,
ekonomi
wilayah.
pertumbuhan
Strategi
terutama
Kalimantan,
di
wilayah
Sumatera,
Sulawesi,
dan
prinsip
keterpaduan
dari
pusat-pusat
Papua.
pertumbuhan ekonomi ke wilayah
Terutama memaksimalkan sumber daya
belakangnya (hinterland); serta (c)
yang dimiliki mulai dari; aglomerasi,
menyebarkan manfaat pembangunan
menggali potensi dan keunggulan daerah
secara
yang selaras serta peningkatan efisiensi
konektivitas dan pelayanan dasar ke
dalam penyediaan infrastruktur. Berikut
daerah
strategi kebijakannya:
perbatasan.
a. Pengembangan Potensi Ekonomi
luas
melalui
tertinggal,
peningkatan
terpencil
dan
c. Peningkatan Kemampuan SDM
Wilayah: Mengembangkan pusat-
dan
IPTEK:
pusat pertumbuhan, baik yang telah
kemampuan
ada maupun yang baru di luar Pulau
dilakukan melalui penyediaan SDM
Jawa sesuai dengan potensi unggulan
yang
tiap wilayah.
disesuaikan
SDM
memiliki
Peningkatan
dan
kompetensi
dengan
IPTEK
yang
kebutuhan
Pembangunan
pengembangan industri di masing-
Konektivitas: (a) menghubungkan
masing pusat-pusat pertumbuhan dan
b. Percepatan
85
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 69-95
kemampuan pengelolaan kawasan di
pelayanan yang efisien dan ketertiban di
wilayah belakangnya (hinterland).
dalam kawasan.
d. Regulasi dan Kebijakan: Dalam
rangka
mempermudah
pembangunan,
proses
Pemerintah
melakukan
deregulasi
peraturan
yang
akan
Kawasan Budidaya Perkebunan
Tanaman perkebunan merupakan
salah
satu
primadona
komoditi
peraturan
perdagangan di Kabupaten Rokan Hulu
menghambat
antara lain karet, kelapa sawit, kelapa,
pengembangan investasi dan usaha di
kopi dan lain-lain. Pada tahun 2013 luas
kawasan pertumbuhan ekonomi.
areal tanaman perkebunan di Kabupaten
e. Peningkatan Iklim Investasi dan
iklim
usaha:
rangka
luas areal tersebut seluas 56.447,20 ha
mempermudah dan memperlancar
(21,22%) lahan karet, 207.804,18 ha
proses kemudahan berusaha dan
(78,10%) lahan kelapa sawit, 1.179,08
berinvestasi, salah satunya dilakukan
ha (0,44%) kelapa dan 628,71 ha
dengan Penyelenggaraan Pelayanan
(0,24%)
lainnya.
Terpadu
seluruh
kecamatan
tanaman
terluas
Satu
Kawasan
Dalam
Rokan Hulu seluas 266.071,51 ha. Dari
Pintu
(PTSP)
Strategis
di
dengan
mempercepat
Meliputi
dengan
yaitu
hampir
areal
Kecamatan
pelimpahan
Tambusai Utara dengan komoditi karet
kewenangan perijinan dari Kepala
seluas 11.373 ha dan komoditi kelapa
Daerah kepada Kepala PTSP.
sawit seluas 66.150,07 ha.
Berdasarkan penjabaran data-data
Program pengembangan kawasan
diatas secara empiris bahwa KEK di
perkebunan yaitu; 1) pengembangan
persiapkan untuk menarik para investor,
komoditi unggulan perkebunan yang
baik domestik maupun mancanegara
terdiri atas kelapa sawit dan tanaman
untuk berinvestasi dan menciptakan
karet
lapangan kerja. Dengan memberikan
tahunan lainnya seperti kelapa, gambir,
kemudahan
enau
bagi
para
investor,
serta beberapa jenis tanaman
dan
kopi;
2)
pengembangan
kemudahan itu berbentuk kemudahan di
komoditi perkebunan pada perkebunan
bidang
rakyat dan perusahaan perkebunan besar
fiskal,
perpajakan
dan
kepabeanan. Bahkan ada juga di bidang
(baik
non-fiskal, seperti kemudahan birokrasi,
pengembangan
pengaturan
bidang
pendukung kegiatan perkebunan; 4)
ketenagakerjaan dan keimigrasian, serta
pengembangan manajemen pengelolaan
khusus
di
swasta/pemerintah);
sarana
dan
3)
sarana
perkebunan yang telah teroorganisir.
86
Dinamika Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus ……
Tabel 4. Luas dan Produksi Tanaman Perkebunan Menurut Kecamatan Tahun
2013 di Kabupaten Rokan Hulu
No
Tanaman
Tahun
2010
2011
2012
Luas Areal (Ha)
1 Karet
53.630,14
53.630,14
56.990,00
2 Kelapa sawit
127.808,14
127.808,14
204.351,28
3 Kelapa
1.299,77
1.299,77
852,67
4 Pinang
152,90
152,90
122,17
5 Gambir
1.010,00
1.010,00
252,00
6 Kopi
54,05
54,05
634,57
7 Coklat
464,48
464,48
314,26
Total Produksi (Ton)
1 Karet
186.302,54
186.302,54
122.954,40
2 Kelapa sawit
1.394.134,14 1.394.134,14 3.314.685,60
3 Kelapa
112.657,43
112.657,43
100.401,75
4 Pinang
220,87
220,87
793,80
5 Gambir
288,00
288,00
100,00
6 Kopi
17,70
17,70
152,00
7 Coklat
103,35
103,35
36,75
Sumber: Rokan Hulu Dalam Angka 2014
Rokan
Kerangka Pemikiran
Dalam konteks era otonomi daerah,
pembangunan
wilayah
dimaksudkan
Hulu
Pertumbuha
n (%)
2013
56.447,20
207.804,18
1.179,08
156,35
109,00
171,70
191,66
4.93
39.12
-24.75
-3.29
-431.99
-178.10
-111.77
182.681,40
2.216.110,80
161.716,00
404,16
24,48
110,76
195,12
-18,83
8,37
25,71
-24,23
-496,50
51,12
-100,06
Provinsi
Riau
yang
didominasi oleh sektor pertanian dalam
arti luas, namun gambaran tersebut
sebagai pembangunan daerah diharuskan
belum
memperhatikan keunggulan komparatif
mengarahkan
dan
daerah
komoditas unggulan pertanian apa dan
dengan memprioritaskan pembangunan
bagaimana strategi pengembangannya
wilayah pada pengembangan sektor
yang
unggulan. Prioritas pembangunan ini
pembangunan.
keunggulan
diharapkan
kompetitif
dapat
dapat
dapat
menjelaskan
secara
lebih
dan
spesifik
mencapai
tujuan
mengatasi
Memahami prioritas perencanaan
permasalahan pembangunan yang ada di
pengembangan wilayah yang diarahkan
Desa
pada
Rambah
Muda
Kecamatan
pengembangan
Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu
unggulan
Provinsi Riau.
Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten
Meskipun
perekonomian
gambaran
Desa
Rambah
umum
Rokan
Muda
identifikasi
Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten
di
Hulu
unggulan
Desa
komoditas
Rambah
Provinsi
terhadap
pertanian
Muda
Riau,
maka
komoditas
merupakan
hal
87
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 69-95
penting untuk dilakukan. Identifikasi
pemangku kepentingan pembangunan
komoditas
ini
untuk memaduserasikan hasil analisis
dilakukan dengan menggunakan analisis
dengan kebijakan pembangunan di Desa
LQ, dengan analisis tersebut maka dapat
Rambah Muda Kecamatan Rambah Hilir
diketahui komoditi yang unggul maupun
Kabupaten Rokan Hulu Provinsi Riau.
yang tidak unggul.
Komoditas unggulan pertanian terpilih
unggulan
Metode
LQ
konsentrasi
relatif
pertanian
menggunakan
atau
derajat
hasil
paduserasi
disusun
tersebut
strategi
kemudian
pengembangannya
spesialisasi kegiatan ekonomi melalui
dengan melakukan analisis SWOT.
pendekatan perbandingan dan umumnya
Komoditas Unggulan Pertanian di
untuk mendapatkan informasi penetapan
Kabupaten Rokan Hulu
sektor atau komoditas unggulan sebagai
Berdasarkan potensi pengembangan
leading sector. Lebih lanjut dikatakan
wilayah Desa Rambah Muda Kecamatan
bahwa untuk komoditas yang berbasis
Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu
lahan (tanaman pangan, hortikultura,
Provinsi
perkebunan
maka
komoditas unggulan pertanian terdiri
perhitungannya dapat menggunakan luas
dari 11 komoditas unggulan pertanian
areal, produksi dan produktivitas. Untuk
secara berurutan yaitu: padi ladang,
komoditas yang tidak berbasis lahan
karet, ubi jalar, ayam kampung, itik,
seperti sektor peternakan maka dasar
sapi, domba, ikan perairan umum,
penghitungannya
kedelai, kakao dan kopi. Namun secara
dan
kehutanan)
adalah
jumlah
populasi.
Hasil
digunakan
komoditas
Riau
keseluruhan
analisis
LQ
sebagai
dasar
unggulan.
selanjutnya
penentuan
seluruhnya
pada
wilayah
yang
masing-masing
ini
hampir
menjadi
prioritas
adalah komoditas karet.
Komoditas
Hal ini bisa dilihat pada hasil
unggulan pertanian terpilih ditentukan
identifikasi komoditas unggulan dalam
melalui diskusi dengan para pihak
tabel berikut:
88
Dinamika Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus ……
Tabel 5.Hasil Perhitungan Location Quontient Komoditi Karet Tahun 2014
No
1
Komoditi
Tanaman Pangan:
1. Padi sawah
2. Padi ladang
3. Jagung
4. Ubi Kayu
5. Ubi Jalar
Palawija:
1. Kacang Tanah
2. Kedelai
Perkebunan:
1. Karet
2. Kelapa
3. Kelapa Sawit
4. Kopi
5. Pinang
6. Kakao
Peternakan:
1. Sapi
2. Kerbau
3. Kambing
4. Domba
5. Babi
Perunggasan:
1. Ayam petelur
2. Ayam pedaging
3. Ayam kampung
4. Itik
Perikanan:
1. Ikan perairan umum
2. Perikanan kolam/keramba
2
3
4
5
6
Location Quontient (LQ)
0,52
5,64
0,47
0,48
1,80
0,34
1,26
4,97
0,08
0,87
1,08
0,06
1,11
1,51
0,47
0,72
1,37
0,64
0,10
0,94
1,67
1,54
1,29
0,88
Sumber : Data olahan
Berdasarkan tabel 5 diatas bahwa
domba
komeditas unggula yang dihasilkan ada
komoditas perikanan perairan umum
11
sebesar 1,29.
komoditas.
Komoditas
tersebut
1,37,
kemudian
kelompok
diantaranya kelapa sawit, kelompok
Karet merupakan salah satu yang
komoditas pertanian tanaman pangan
menjadi sektor pertanian yang tergolong
yaitu padi ladang dengan nilai LQ
menjadi
sebesar 5,64 dan ubi jalar 1,80, tanaman
andalan dan produk potensial. Produk
palawija yaitu kedelai dengan nilai LQ
unggulan
1,26,
yaitu
mempunyai keunggulan baik dari sisi
komoditas karet dengan nilai LQ sebesar
produksinya, kontiniuitas dan daya saing
4,97, kakao 1,11 dan kopi sebesar1,08
sehingga diterima masyarakat dan dapat
selanjutnya adalah kelompok komoditas
menarik investor. Produk andalan adalah
peternakan
produk yang dapat diandalkan pada
tanaman
yaitu
perkebunan
komoditas
ayam
kampung 1,67, itik 1,54, sapi 1,51,
daerah
produk
unggulan,
merupakan
tertentu
produk
karena
produk
yang
banyak
89
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 69-95
diusahakan oleh masyarakat setempat
kebutuhan
dan mempunyai prospek pasar yang
pasokan atau impor dari luar. Bila LQ =
cerah dan produk potensial adalah yang
1 berarti komoditi tersebut tergolong
mempunyai
untuk
non basis, tidak memiliki keunggulan,
dikembangkan dengan meningkatkan
produksi dari komoditi tersebut hanya
produksi dan daya saing.
mampu memenuhi kebutuhan wilayah
peluang
Pada penjelasan sebelumnya telah
dibahas
mengenai
kontribusi
sektor
peranan
pertanian
wilayah.
Quontien
tentang
Analisis
merupakan
besarnya
perlu
sendiri dan tidak mampu untuk di
ekspor. Hasil perhitungan LQ dapat
dalam
dilihat pada Tabel 5 komoditas karet
Location
perbandingan
peranan
sehingga
dan
mendukung Produk Domestik Regional
Bruto
sendiri
suatu
dengan nilai LQ sebesar 4,97.
Berdasarkan
analisis
LQ
dan
pertimbangan kecenderungan yang telah
disebutkan
sebelumnya
komoditi
sektor/industri disuatu daerah terhadap
unggulan yang diambil adalah komoditi
peranan suatu sektor/industri tersebut
karet, diambil selain mempunyai nilai
secara nasional atau di suatu kabupaten
LQ>1, juga karena komoditas tersebut
terhadap peranan suatu sektor/industri
sesuai dengan hasil paduserasi dengan
secara regional atau tingkat provinsi.
arah
Jumlah produksi yang besar di suatu
kepentingan di wilayah ini dari tingkat
kabupaten
Pemerintahan
bukan
merupakan
faktor
utama menjadi komoditi unggulan jika
dianalisis menggunakan metode LQ jika
kebijakan
para
Desa
pemangku
hingga
tingkat
Pemerintah Kabupaten.
Hasil
paduserasi
dengan
pihak
ternyata dibandingkan dengan tingkat
pemangku kepentingan pembangunan di
provinsi nilainya kurang dari 1.
Kabupaten
Rokan
Hulu
secara
Apabila koefisien LQ >1 berarti
keseluruhan yang juga merupakan hasil
komoditi tersebut menjadi basis atau
analisis, selanjutnya direkomendasikan
merupakan
menjadi
komoditi
unggulan
di
arahan
kebijakan
wilayah tersebut, hasilnya tidak saja
pengembangan
dapat memenuhi kebutuhan diwilayah
pertanian
bersangkutan akan tetapi juga dapat di
Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten
ekspor keluar wilayah. Bila LQ < 1
Rokan Hulu Provinsi Riau, baik itu
berarti komoditi tersebut tergolong non
komoditas strategis maupun komoditas
basis,
unggulan.
tidak
unggul
atau
menjadi
unggulan di wilayah lain di provinsi atau
produksi
komoditi
wilayah
tidak
tersebut
dapat
di
komoditas
Desa
unggulan
Rambah
Muda
Analisis Keterkaitan Antar Faktor
disuatu
Analisis selanjutnya untuk melihat
memenuhi
dan memproyeksikan potensi komeditas
90
Dinamika Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus ……
Karet
untuk
mampu
bertahan
dan
masing-masing
faktor
dan
strategi
menjadi produk unggulan di wilayah ini
merumuskannya
menjadi
maka disusun matriks SWOT. Matriks
pengembangan
komoditas
karet.
ini bertujuan untuk melihat keterkaitan
Tabel 6. Matriks SWOT Pengembangan Karet
Faktor Eksternal
Faktor Internal
Kekuatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Ketersediaan lahan
Fasilitas pasar lelang
Kontribusi terhadap ekonomi
daerah
Ketersediaan pasar
Faktor sosial budaya
Letak wilayah strategis
Kelemahan
1.
2.
3.
4.
5.
Klon sapuan (tidak unggul)
Produktivitas rendah
Kualitas bokar rendah
Tidak ada pabrik pengolahan
di daerah
Belum ada peremajaan
tanaman karet
Peluang:
1. Permintaan karet
meningkat
2. Ketertarikan dari
investor
3. Terdapat produk olahan
yang menguntungkan
4. Ketersediaan bahan
baku
5. Adanya pembinaan/
pelatihan/penyuluhan
bagi pelaku usaha dari
pemerintah
6. Adanya bantuan dari
pemerintah
7. Perkembangan
teknologi
8. Pasar yang masih
terbuka
Penggunaan unsur-unsur
kekuatan untuk
mendapatkan peluang yang
ada (SO)
1. Mendorong
peningkatan kapasitas
dan kualitas.
2. Mendorong terciptanya
inovasi teknologi
pengolahan hasil guna
memperoleh nilai
tambah (added value).
Pengurangan kelemahan
dengan memanfaatkan
peluang yang ada (WO)
1.
2.
3.
Membangun usaha
agribisnis karet
berpola kemitraan.
Meningkatkan akses
petani terhadap
permodalan, teknologi,
kelembagaan pertanian
dan pasar.
Peningkatan
pengetahuan petugas
pertanian.
Ancaman:
1. Menurunnya minat
generasi muda dalam
hal budidaya karet
dan pertanian
lainnya.
2. Adanya alih fungsi
lahan untuk
perkebunan/tanaman
lainnya.
3. Merosotnya kualitas
sumber daya lahan
akibat pola budidaya
yang tidak ramah
lingkungan.
4. Adanya serangan
hama/binatang yang
bersifat massal
Penggunaan kekuatan
yang ada untuk
menghadapi ancaman
yang akan datang (ST)
1. Mendorong
terciptanya
kawasan/sentra
komoditas unggulan
tanaman
perkebunan.
2. Penyuluhan
dan
pembianaan kepada
masyarakat
pertanian.
Pengurangan kelemahan
yang ada untuk
menghadapi ancaman
yang akan datang (WT)
1. Menerapkan
pola
pemupukan
berimbang
antara
pupuk organik dan
anorganik
serta
pengelolaan
lahan
secara terpadu ramah
lingkungan.
2. Membentuk
pola
pikir
petani
dari
subsisten
ke
produktif.
Sumber : data olahan
91
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 69-95
Analisis keterkaitan antar faktor
pada
matriks
SWOT
menghasilkan
g. Pemeliharaan dan pengembangan
infrastruktur: jalan dan pelabuhan
beberapa strategi pengembangan karet
(antar
sebagai berikut:
mempertahankan
a. Peningkatan
produksi
melalui
pulau)
akses
pasar
untuk
keperluan
serta
atas
merintis
produk
yang
tindakan intensifikasi, ekstensifikasi,
dihasilkan.
dan peremajaan.
Dari beberapa strategi tersebut yang
b. Dalam
program
perbaikan
bahan
peremajaan
tanam
agar
menjadi prioritas pengembangan karet
adalah peningkatan produksi melalui
diprioritaskan melalui penyediaan
tindakan
bibit unggul karena dalam jangka
dan peremajaan yang ditunjang oleh
panjang
penyediaan
berpengaruh
pada
produktivitas dan kualitas produk.
c. Penerapan
program
intensifikasi
intensifikasi,
sarana
ekstensifikasi,
produksi
sesuai
dengan keperluannya dengan jumlah,
tempat, dan waktu yang tepat, serta
ditunjang oleh penyediaan sarana
tindakan
produksi
dengan
mengintroduksi teknologi baru tepat
jumlah,
guna serta hal-hal yang terkait dengan
tempat, dan waktu yang tepat, serta
program intensifikasi. Hasil analisis ini
tindakan
diharapkan
sesuai
keperluannya
dengan
penyuluhan
untuk
penyuluhan
mampu
untuk
mengembangkan
mengintroduksi teknologi baru tepat
komoditas karet di Desa Rambah Muda
guna serta hal-hal yang terkait
Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten
dengan program intensifikasi.
Rokan Hulu Provinsi Riau mulai dari
d. Peningkatan akses petani produsen
hulu hingga hilir yang bermuara pada
atas lembaga dan sumber finansial
peningkatan kesejahteraan petani dan
khususnya
pertumbuhan
untuk
membantu
daerah.
Ini
memberikan solusi atas kendala
merupakan landasan bagi pemerintah
finansial yang potensial terjadi pada
pusat
program
menetapkan bahwa wilayah ini bisa
peremajaan
serta
pemeliharaan TBM.
e. Pertahankan
f.
ekonomi
dijadikan
peruntukkan
lahan
dalam
wilayah
dimiliki.
Tetap menjaga insentif harga di
SIMPULAN
petani
memungkinkan
pendapatan
sepanjang
Pada
menjamin
meningkatkan
meningkatkan
Pemerintahan
untuk
serta
kesejahteraan petani.
KEK
dan
dengan
keunggulan potensi komeditas yang
untuk komoditas unggulan (karet).
tingkat
menentukan
melihat
perkembangannya
ekonomi
untuk
wilayah
Tingkat Desa harus
potensi
wilayah
secara
92
Dinamika Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus ……
keseluruhan. Khususnya untuk wilayah
yang sustainable dimasa yang akan
Desa
datang.
Rambah
Muda
Kecamatan
Rambah Hilir Kabupaten Rokan Hulu
Provinsi
Riau
yang
memiliki
keunggulan potensi komeditas karet
yang
hampir
setiap
penduduk
menjadikan mata pencaharian utama
wilayah ini.
Pemerintah Desa Rambah Muda
dalam menentukan kebijakan untuk
mensejahtrakan masyarakat dan menjaga
keberlanjutan keunggulan wilayah yang
dimiliki
harus berpedoman kepada 7
point yang telah dijabarkan dalam
analisis SWOT di dalam tabel 6 diatas.
Selanjutnya
Kebijakan
KEK
merupakan kebijakan yang tepat sasaran
bagi wilayah Desa Rambah Muda
Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten
Rokan Hulu Provinsi Riau. Kebijakan
KEK ini merupakan racikan yang paling
sesuai
demi
mengejar
ketinggalan
pembanguna diwilayah Sumatra Pada
umumnya
Kabuapten
dan
khususnya
Rokan
wilayah
Hulu.
Secara
keseluruh merupakan keinginan lapisan
masyarakat. Selain sisi penawaran yang
penting, sisi permintaan juga tidak boleh
di
kesampingkan.
Penguatan
sisi
penawaran kurang efektif jika dari sisi
permintaan lemah. Oleh karenanya,
kebijakan
tersinergi
yang
serta
terorganisir
dapat
dan
merangkum
keinginan masyarakat sangat ditunggu
guna mencapai pertumbuhan ekonomi
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, L. Pengantar Perencanaan dan
Pembangunan
Ekonomi
Daerah. (Yogyakarta: BPPE
Yogyakarta,1999).
Gunawan,
Ikhsan.ANALISIS
STRATEGI
PENGEMBANGAN
KOMODITAS UNGGULAN
PERTANIAN
DI
KABUPATEN
ROKAN
HULU.(TESIS-UNIVESITAS
ISLAM RIAU,2014).
Badan
Perencanaan
Pembangunan
Nasional. Lampiran Peraturan
Presiden RI No. 5 Tahun 2001
Tentang
Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah Nasional (RPJM)
(Tahun
2010-2015).
http://www.bappenas.go.id
Todaro, MP. Economic Development
(7th ed.).(New York; Addition
Wesley Longman, Inc. 2000).
http://www.ekon.go.id/ekliping/view/sia
ran-pers-paket
kebijakan.
1798. html#. WCkVMLnhNdg
(di unduh 14 Nov 2016)
http://www.dpr.go.id/doksetjen/dokume
n/biro-apbn-apbnPembangunan Kewilayahandan-Antar-Wilayah1433409928.pdf (di unduh 10
Nov 2016).
Siaran Pers Paket Kebijakaan Ekonomi
VI Kementrian Koordinator
Bidang Prekonomian Republik
Indonesia
(http://www.ekon.go.id/press/)
(di unduh 10 Nov 2016).
Maramis,Joubert B.Sejarah, definisi,
keuntungan dan kelemahan
KEK.
(Artikel,2013)
http://joubertbmaramis.blogsp
ot.co.id/2013/02/sejarahdefenisi-keuntungan dan.html
(di unduh 14 Nov 2016).
93
Jurnal Sungkai Vol.5 No.1, Edisi Februari 2017 Hal : 69-95
Badan Pusat Statistik. (Rokan Hulu
Dalam Angka, 2009 – 2015).
Monoarfa,Tommy.,
dan
Komarudi.Penetapan Kawasan
Khusus dan Kawasan Ekonomi
Khusus.
(Artikel,2014).
(http://www.gin.web.id/index.
php/pendekatan/249penetapan-kawasan-khususdan-kawasan-ekonomi-khusus)
(di unduh 15 Nov 2016).
Hendrawan,Bambang.,
dan
Hidayat,Rahmat.Dampak
Pemberlakuan
Kawasan
Ekonomi Khusus Terhadap
Kinerja Perusahaan Dalam
Kawasan.(Artikel,2012).(http:/
/p2m.polibatam.ac.id/wpconte
nt/uploads/2012/12/MicrosoftWord-Full-Paper-Dampakpemberlakukan-KEKterhadap-kinerja-perusahaanSeminar-AIABI_Benks.pdf)
(di unduh 15 Nov 2016).
UU No.39 Tahun 2009 Pasal 2. Tentan
Kawasan Ekonomi Khusus.
Aziz,Ahmad.,
dan
Setiasih,Endang.Evaluasi
Penentuan Daerah Kawasan
Ekonomi
Khusus(KEK)di
wilayah Jawa Tengah, (JP
Journal&Proceeding,2009)(
http://jp.feb.unsoed.ac.id/index
.php/ekoregional/article/view/413) (di
unduh 15 Nov 2016).
Laporan tahunan KEK tahun 2011
http://kek.ekon.go.id/?wpdmdl
=1864 (di unduh 15 Nov
2016).
http://kek.ekon.go.id/standar-danpedoman/ (di unduh 15 Nov
2016).
Undang – Undang nomor 26 Tahun
2007, tentang Penataan Ruang.
Boediono.
Teori
Pertumbuhan
Ekonomi,(Yogyakarta, BPFEUGM,1985).
Bintarto.R. Interaksi Desa-Kota dan
Permasalahannya.(
Ghalia
Indonesia. Jakarta,1991)
Sadono Sukirno. Pengantar Teori Makro
ekonomi.(PT
RajaGrafindo
Persada, Jakarta,2002).
Mudrajad, Kuncoro., dan Hairul,
Aswandi. Evaluasi Penetapan
Kawasan
Andalan:
Studi
Empiris
Di
Kalimantan
Selatan 1993-1999, (Jurnal
Ekonomi dan Bisnis Indonesia,
Vol 17, Nomor (1): 27-45,
BPFE, Yogyakarta,2002)
Rustiadi.E.,
Saefulhakim.S.,dan
Panuju.R.D. Perencanaan dan
Pengembangan
Wilayah.(Jakarta.
Crestpten
Press dan Yayasan Obor
Indonesia,2009).
Daryanto
.A.,
dan
Hafizrianda
.Y.Analysis Input-Output &
Social Accounting Matrix
untuk Pembangunan Ekonomi
Daerah.(Bogor:
IPB
Press,2010)
Hirschman. A.O. Strategi Pembangunan
Ekonomi.
Terjemahan.
Sitohang P, [Penerjemah].
(Djakarta: PT. Dian Rakjat.
Terjemahan dari: The Strategy
of
Economic
Development,1958).
Miradini SD. Analisis Perencanaan
Pembangunan
Agroindustri
Provinsi
Jawa
Timur;
Pendekatan
Sektoral
dan
Regional.
(Tesis
-Bogor:
Institut Pertanian Bogor,2010).
Glasson J.
Pengantar Perencanaan
Regional (Bagian Satu dan
Dua).Terjemahan
[Penerjemah]. Sitohang, P.
Jakarta: Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia. Terjemahan dari:
An Introduction to Regional
Planning,1977).
94
Dinamika Penetapan Kawasan Ekonomi Khusus ……
Tarigan, R. Ekonomi Regional, Teori
dan
Aplikasi.
(PT.Bumi
Aksara, Jakarta,2005)
David, F. R. Manajemen Strategis :
Konsep Edisi Sepuluh. (Jakarta
: Salemba Empat,2006).
https://id.wikipedia.org/wiki/Kawasan_
Ekonomi_Khusus (di unduh 10
Nov 2016).
RPJM Rokan Hulu, 2013. Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah Kabupaten Rokan
Hulu.
Hendayana, R. Aplikasi metode location
quotient
(LQ)
dalam
penentuan komoditas unggulan
nasional.
Informatika
Pertanian (12): 1-21.(2003)
95
Download