EDU 3105 TEKNOLOGI PENDIDIKAN Konsep Domain-domain Prinsip-prinsip Peranan dan kepentingan DISEDIAKAN OLEH : KUMPULAN F BM/PJ/KS2 SEM 4 -NOOR MARINA – FATIHAH -NURHIDAYAH -NOREHAN Konsep Teknologi Pendidikan Pengenalan dan Konsep Teknologi Teknologi adalah keupayaan dalam menggunakan pengetahuan sama ada pengetahuan saintifik atau pengetahuan lain yang tersusun (other organized knowledge) yang digunakan secara sistematik sehingga mampu mempamerkan amalan yang praktikal dalam melaksanakan sesuatu tugas sehingga tugas tersebut mencapai kejayaan, Galbraith (1967). Pengenalan Saintifik Himpunan ilmu dan pengetahuan yang telah diuji dan dinyatakan dalam bentuk satu prinsip. Pengetahuan Lain Yang Tersusun Pengetahuan yang belum diuji dan dibuktikan secara saintifik tetapi diterima amalannya sebagai suatu pengetahuan yang benar berdasarkan pengalaman dan pengamatan manusia terhadap sesuatu tindakan. Perkaitan Teknologi Dalam Pengajaran dan Pembelajaran • Pengajaran – proses ajar di mana keberkesanan penyampaian maklumat oleh terbukti dengan perubahan tingkahlaku pelajar. • Pembelajaran – proses belajar yang berlaku apabila guru dan pelajar sama-sama terlibat dalam proses memberi dan menerima. Definisi : “Teknologi pengajaran adalah satu bidang yang berusaha ke arah meningkatkan kualiti atau keberkesanan pengajaran dan pembelajaran”. Seels & Reechy (1994): “Instructional technology is the theory and practice of designing, development, utilization, management and evaluation of processes and resources for learning”. Definisi : "Teknologi pendidikan ialah gabungan manusia, peralatan, teknik dan peristiwa yang bertujuan untuk memberi kesan baik kepada pendidikan" . (Crowell (1971):Encyclopedia of education) Definisi Teknologi Pendidikan oleh AECT 1994: AECT: The mission of the Association for Educational Communications and Technology is to provide international leadership by promoting scholarship and best practices in the creation, use, and management of technologies for effective teaching and learning in a wide range of settings. Goals: Define the disciplines and professional activities that comprise the field of educational communications and technology. Serve and represent professionals in the field and support professional growth. Advance scholarship and practice that contribute to and enlarge the knowledge base of the field. Promote policies that ensure the humane and ethical use of educational communications and technology at all levels, from the personal through the international. “Teknologi pengajaran adalah teori dan amalan tentang mereka bentuk, membangun, mengguna dan menilai proses serta sumber untuk pembelajaran”. Definisi oleh Persatuan Teknologi Pendidikan Malaysia (1988): Teknologi Pendidikan ialah proses yang kompleks dalam mengalisis keperluan pendidikan secara sistematik, saintifik dan rasional bertujuan untuk mereka bentuk dan mengaplikasikannya secara sepadu idea, tenaga, sumber bahan, kaedah dan tatacara untuk mempertingkatkan keberkesanan proses pengajaran dan pembelajaran. Konsep Teknologi Pendidikan Pengertian teknologi pendidikan tidak terlepas dari pengertian teknologi secara umum. Pengertian teknologi yang utama adalah proses yang meningkatkan nilai tambah. Proses tersebut menggunakan dan atau menghasilkan suatu produk tertentu. Produk yang digunakan dan atau dihasilkan tidak terpisah dari produk lain yang telah ada, dan karena itu menjadi bagian integral dari suatu sistem. Jadi dalam pengertian umum tentang teknologi, alat, atau sarana baru yang khusus diperlukan tidak menjadi syarat yang mutlak harus ada, karena alat atau sarana itu telah ada sebelumnya. Dalam bidang pendidikan atau pembelajara, teknologi juga harus memenuhi ketiga syarat tersebut: proses, produk, dan sistem. Kecuali membuktikan dirinya sebagai suatu bidang kajian atau disiplin keilmuan yang berdiri sendiri. Perkembangan sebagai disiplin keilmuan tersebut dilandasi oleh serangkaian dalil atau dasar yang dijadikan patokan pembenaran. Secara falsafi, dasar keilmuan itu meliputi ontologi, atau rumusan tentang gejala pengamatan yang dibatasi pada suatu pokok telaah khusus yang tidak tergarap oleh bidang telaah lain; epistemologi, yaitu usaha yang ditentukan; dan aksiologi atau nilai-nilai yang menentukan kegunaan dari pokok telaah yang ditentukan, yang mempersoalkan nilai moral (etika) dan nilai serta keindahan atau estetika. Objek formal teknologi pendidikan adalah belajar pada manusia baik pribadi maupun yang tergabung dalam organisasi. Belajar itu tidak hanya berlangsung dalam lingkup persekolahan ataupun pelatihan. Belajar itu ada di mana saja dan oleh siapa saja, dengan cara dan sumber apa saja yang sesuai dengan kondisi dan keperluan. Objek tersebut dapat digambarkan sebagaimana tertera dalam gambar berikut: Ada pun gejala yang perlumendapat perhatian, atau yang merupakan landasan ontologi dari objek tersebut adalah: 1. Adanya sejumlah besar orang yang belum terpenuhi kesempatan belajarnya, baik yang diperoleh melalui suatu lembaga khusus, maupun yang dapat diperoleh secara mandiri. 2. Adanya berbagai sumber baik yang telah tersebia maupun yang dapat direkayasa, tetapi belum dapat dimanfaatkan untuk keperluan belajar. 3. Perlu adanya suatu proses atau usaha khusus yang terarah dan terencana untuk menggarap sumber-sumber tersebut agar dapat terpenuhi hasrat beljaar setiap orang dan organisasi. 4. Perlu adanya keahlian dan pengelolaan atas kegiatan khusus dalam mengembangkan dan memanfaatkan sumber untuk belajar tersebut secara efektif, efisien, dan selaras. Usaha khusus yang terarah dan terencana bukan sekedar menambah apa yang kurang, menambal apa yang berlubang, dan menjahit apa yang sobek. Menurut Banathy, bukan hanya "doing more of the same", ataupun "doing it better of the same". melainkan "doing it difeerently" untuk menjamin hasil yang diharapkan. Pendekatan yang berbeda itu adalah pendekatan yang memenuhi empat persyaratan, yaitu: 1. Pendekatan isometrik, yaitu yang menggabungkan hal-hal yang sesuai dari berbagai kajian/bidang keilmuan (psikologi, komunikasi, ekonomi, manajemen, rekayasa teknik, dan lain sebagainya) ke dalam suatu kebulatan tersendiri; 2. Pendekatan sistematik, yaitu dengan cara yang berurutan dan terarah dalam usaha memecahkan persoalan; 3. Pendekatan sinergestik, yaitu yang menjamin adanya nilai tambah dari keseluruhan kegiatan dibandingkan dengan bila kegiatan itu dijalankan sendiri-sendiri; dan 4. Sistemik, yaitu pengkajian secara menyeluruh (komprehensif). Usaha khusus dengan pendekatan inilah yang merupakan asas epistemologi teknologi pendidikan. Semua bentuk teknologi adalah sistem yang diciptakan oleh manusia untuk sesuatu tujua tertentu, yang pada intinya adalah mempermudah manusia dalam memperingan usahanya, meningkatkan hasilnya, dan menghemat tenaga serta sumber daya yangada. Teknologi itu pada hakikatnya adalah bebas nilai, namun penggunaannyaakan sarat dengan aturan nilai dan estetika. Dalam perkembangan terakhir, istilah teknologi pendidikan dipersempit menjadi teknologi pembelajaran, dengan pertimbangan bahwa istilah terakhir itu kecuali lebih dapat diterima oleh kalangan yang luas, juga dapat lebih berfokus pada objek formal yang menjadi garapannya. Secara konseptual teknologi pendidikan didefinisikan: teori dan praktik dalam desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian, dan penelitian proses, sumber, dan sistem untuk belajar. Definisi tersebut megandung pengertian adanya empat komponen dalam teknologi pembelajaran, yaitu: Teori dan prktik Desain, pengemabngan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian, dan penelitian Proses, sumber, dan sistem Untuk belajar Untuk lebih jelas definisi tersebut digambarkan pada gambar berikut: Domain Dalam Teknologi Pendidikan: Melalui 2 fasa, iaitu: Fasa pertama: Tahun 1977 Fasa kedua: Tahun 1994 Domain Teknologi Pendidikan Fasa Pertama: Fungsi Pengurusan Pengajaran: Memastikan pengurusan teknologi berjalan lancar dan berkesan, iaitu: Mengarah Menyelaras Mengawal fungsi Fungsi Pengembangan Pengajaran: Peringkat Peringkat Peringkat Peringkat Peringkat Peringkat penyelidikan mereka bentuk pengajaran penerbitan penilaian dan pemilihan penggunaan logistik Fungsi Sumber Pembelajaran: Mesej Manusia Peralatan Teknik Lokasi Domain Teknologi Dalam Pengajaran dan Pembelajaran Fasa Kedua: Rekabentuk Pembangunan Penggunaan Pengurusan Penilaian REKABENTUK RB Sistem Pengajaran RB Mesej Strategi Pengajaran Ciri-ciri Pelajar PEMBANGUNAN Teknologi Teknologi Teknologi Teknologi Percetakan Audiovisual Berasaskan Komputer Bersepadu PENGGUNAAN Penggunaan Media Inovasi Pelaksanaan Polisi dan Peraturan PENGURUSAN Pengurusan Pengurusan Pengurusan Pengurusan Projek Sumber Sistem Penyampaian Maklumat PENILAIAN Analisis Masalah Pengukuran Rujukan Kriteria Penilaian Formatif Penilaian Sumatif Bab 1 : Domain-domain Teknologi Pendidikan Seels dan Richey (1994) “Instructional technology is the theory and practice of designing, development, utilization, management, and evaluation of processes and resources for learning.” Teknologi pendidikan adalah teori dan amalan tentang mereka bentuk, membangun,mengguna, mengurus dan menilai proses serta sumber untuk pembelajaran. :: Domain Rekabentuk :: Rekabentuk adalah proses menentukan ciri-ciri dan keperluan pembelajaran. Di samping menentukan komponen sistem pengajaran, rekabentuk juga mengambil kira perubahan sistem dan pengaruh alam sekeliling - (Tessmer, 1990) Terdapat empat bidang utama: •rekabentuk sistem pengajaran •rekabentuk strategi •rekabentuk mesej •ciri-ciri pelajar :: Domain Pengambangan :: Juga dikenali sebagai domain pembinaan. Proses menterjemahkan spesifikasi rekabentuk kepada bentuk fizikal atau produk. Melibatkan proses rekabentuk, bina, guna dan nilai. Terdapat empat kategori bahan: •teknologi cetak •teknologi bahan pandang dengar •teknologi berasaskan komputer •teknologi bersepadu :: Domain Penggunaan :: Menggunakan proses (kaedah dan model pengajaran), sumber (bahan dan perkakasan media) dan alam sekeliling untuk pembelajaran. Terdapat empat kategori: •penggunaan media dan kaedah (cara sistematik) •penyerapan/penerimaan inovasi •pelaksanaan (menggunakan bahan) •institutionalisasi (penerimaan & pengekalan) :: Domain Pengurusan :: Kawalan ke atas teknologi instruksional menerusi perancangan, penyusunan, penyelarasan dan penyeliaan. Terdapat empat kategori: •pengurusan projek •pengurusan sumber •pengurusan sistem penyampaian •pengurusan maklumat :: Domain Penilaian :: Proses untuk menentukan kesesuaian dan keberkesanan program pendidikan Empat kategori: •penilaian analisis masalah (peperiksaan dll) •penilaian rujukan kriteria (penguasaan unit pelajaran) •penilaian formatif (mengesan bagi penambahbaikan) •penilaian sumatif (buat keputusan penggunaan) Prinsip Teknologi Pendidikan Prinsip menggunakan teknologi pendidikan dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Ia hanya merupakan sebagai bahan bantu mengajar dan tidak boleh digunakan untuk menggantikan pengajaran. Ia digunakan untuk menggantikan pengajaran. Ia digunakan untuk membantu guru mengajar sesuatu topik dengan lebih berkesan. Ia mesti digunakan untuk pengajaran dan bukan untuk hiburan dan membuang masa. Penggunaannya mesti dirancang dalam tiga peringkat iaitu: sebelum kegunaan-merancang masa dan cara bagaimana mengaitkannya dengan topik pengajaran. Semasa kegunaan merancang ulasan dan penekanan aspek-aspek penting yang dapat membantu pembelajaran. Selepas kegunaan-merancang aktiviti lanjutan seperti soalan-soalan, kesimpulan dan penilaian. Ia mesti dipilih berdasarkan kesuaiannya dari segi topik dan objektif pelajaran, latar belakang pelajar, saiz kelas dan keadaan fizikal bilik darjah. Ia mesti digunakan untuk mencapai sesuatu objektif pelajaran dan peringkat perkembangan pelajaran itu sama ada: - pengenalan topik perkembangan pelajaran iaitu penerangan konsep-penutup dan kesimpulan topik pelajaran-penilaian kefahaman terhadap topik Digunakan mengikut masa yang sesuai iaitu masa yang dapat merangsang pembelajaran Digunakan dengan merujuk kepadanya dan bukan sekadar untuk menunjuk-nunjuk sahaja. Selepas digunakan tanggalkan atau ubah supaya tidak mengganggu pelajar belajar seterusnya. Setelah tamat sesi pengajaran, pamerkan untuk rujukan kelas di papan buletin kelas. Ciri-ciri dan jenis teknologi pendidikan yang baik. Alat yang dapat menjelaskan idea - idea yang kabur dan menrangkan isi-isi pelajaran. Contoh: Penggunaan cek terbuka dan tertutup yang telah diperbesarkan. Alat yang besar dan jelas untuk dilihat oleh semua pelajar. Contoh: Tulisan dan angka yang ditulis dalam transperensi mestilah besar dan jelas. Tulisan dan gambar perlu dipelbagaikan warnanya. Contoh: Gunakan plebagai warna pen untuk memberi penekanan kepada perkataanperkataan dalam topik yang ingin diajar. Gunakan bahan yang boleh tahan lama dan boleh disimpan. Tunjukkan hasil dan kemahiran yang baik sekiranya alat dibuat sendiri. Peranan Dan Kepentingan Teknologi Pendidikan Tujuan teknologi pengajaran ialah untuk mengubah dan memberi kesan terhadap pembelajaran. Pembelajaran adalah matlamat, manakala pengajaran adalah cara untuk mencapai matlamat ini. Guru harus memahami maksud pembelajaran untuk mencapai matlamat yang dituju. pembelajaran untuk mencapai matlamat yang dituju.A Selain mewujudkan pengajar yang kompeten, tumpuan utama teknologi pendidikan ialah untuk menghasilkan pengajaran yang berkesan.Pengajaran yang berkesan membolehkan pelajar memperoleh kemahiran, pengetahuan dan sikap yang diharapkan. Pengajaran yang dirancang dengan teliti dan lengkap membantu mewujudkan keyakinan, kepercayaan dan perasaan hormat pelajar terhadap pengajar sekaligus membantu pembinaan disiplin yang positif Teknologi pendidikan perlu dititik beratkan dalam penyampaian kandungan P&P oleh guru. Murid-murid perlu dibawa keluar daripada kepompong ciri-ciri pembelajaran abad ke-19, antaranya, guru ibarat pelayan komputer (server) yang meyimpan beribu-ribu maklumat dan murid ibarat cakera keras (hard disk) tanpa memori yang menunggu untuk diisi. Gaya pembelajaran terkini, seperti yang ditegaskan dalam Kurikulum Standard Sekolah Rendah (KSSR), menyarankan penggunaan pelbagai pendekatan seperti pembelajaran secara hands-on, kontekstual, konstruktivisme dan masteri; melalui permainan dan inkuiri penemuan; dan berasaskan projek. Pendekatan yang digunakan haruslah memberi peluang yang tidak terhad kepada murid dan mengambil kira tahap kecerdasan murid. Ini adalah selaras dengan gaya pembelajaran abad ke21 yang berpaksikan literasi era digital, murid berfikir secara kreatif dan inovatif, kemahiran komunikasi yang berkesan dan penghasilan kerja yang tinggi. Alvin Toffler, seorang penulis yang terkenal dalam bidang revolusi digital pernah mengatakan, “The illiterate of the 21st century will not be those who cannot read and write, but those who cannot learn, unlearn and relearn.” (Buta huruf pada abad ke-21 bukanlah individu yang tidak boleh membaca dan menulis tetapi terdiri daripada individu yang tidak boleh belajar, belajar meninggalkan apa yang telah dipelajari dan belajar semula). Tuntutan kehidupan abad ke-21 memerlukan reaksi pantas manusia untuk berubah mengikut keadaan dan situasi agar tidak ditenggelami oleh tsunami teknologi. Gaya pengajaran guru perlu seiring dengan gaya pembelajaran murid agar tidak P&P dapat dilaksanakan dengan berkesan. Justeru, guru-guru perlu mengambil sikap yang terbuka dalam mengetahui dan mengenal pasti teknologi pendidikan berkesan yang menggabungjalinkan teori instruksional dan teori pembelajaran. Seperti seorang tukang rumah yang mempunyai peralatan seperti tukul, paku, tangga dan sebagainya, muridmurid perlu dibekalkan dengan pelbagai peralatan (teknologi) yang dapat membantu mereka belajar dengan cepat dan berkesan. Dengan wujudnya gabungan literasi maklumat dan teknologi pendidikan yang baik, pembelajaran akan menjadi lebih bermakna dan memberi impak yang besar dalam proses Membangun Potensi Individu Melalui Pendidikan Berkualiti yang menjadi misi Kementerian Pelajaran Malaysia. Antara peranan dan kepentingan lain teknologi pendidikan ialah untuk mengubah peringkat membuat keputusan, mengubah sistem atau pendekatan pembelajaran, dan mengubah pengalaman pembelajaran.