Jemaat-jemaat Allah Al Masehi [CB112] Maha Kudus dan Tabut Perjanjian (Edisi 1.0 20070715-20070715) Dari Bait Suci di Padang Belantara kita tahu bahawa yang Maha Kudus mewakili tempat Allah di bumi ini. Dalam pelajaran ini kita akan melihat bagaimana konsep yang Maha Kudus dan Tabut Perjanjian meluas di tempat kediaman Allah di masa hadapan ke Kota Allah. Christian Churches of God PO Box 369, WODEN ACT 2606, AUSTRALIA E-mail: [email protected] (Hakcipta 2007 Leslie Hilburn, Disunting oleh Wade Cox) (tr. 2009) Karya tulis ini boleh disalin semula dan didistribusikan secara bebas dengan syarat ia disalin semuanya tanpa apa-apa perubahan atau penghapusan kata. Nama dan alamat penerbit serta notis hakcipta harus disertakan. Sebarang bayaran tidak boleh dikenakan ke atas penerima-penerima salinan yang didistribusikan. Petikan-petikan ringkas daripadanya boleh dimasukkan ke dalam artikel-artikel kritis dan karya ulasan tanpa melanggar undang-undang hakcipta. Karya ini boleh didapati daripada Internet di: http://www.logon.org dan http://www.ccg.org Mukasurat 2 Maha Kudus dan Tabut Perjanjian Maha Kudus dan Tabut Perjanjian Tempat yang Maha Kudus – juga dipanggil tempat yang sungguh kudus, kaabah dalam, sabda, dan rumah dalam - mewakili tempat kediaman Allah bumi ini, atau Takhta Allah. Ianya hayan boleh dimasuki sekali setahun, pada Hari Pendamaian, dan hanya oleh Imam Besar. Tempat yang Maha Kudus penuh dengan lambang. Kerana setiap aspek pregresi dari Bait Suci di Padang Belantara sehingga Kaabah Salomo, Rencana Allah terus meluas secara fizikal dan spiritual. Kita lebih boleh melihat rencana Allah diungkap dalam Kaabah Salomo. yang lain, sedang sayap-sayap yang arah ke tengah rumah itu bersentuhan ujungnya. 28 Dan kerubkerub itu dilapisinya dengan emas. 29 Dan pada segala dinding rumah itu berkeliling ia mengukir gambar kerub, pohon korma dan bunga mengembang, baik di ruang sebelah dalam maupun di ruang sebelah luar. 30 Juga lantai rumah itu dilapisinya dengan emas, baik di ruang sebelah dalam maupun di ruang sebelah luar. 31 Sebagai pintu masuk ke ruang belakang dibuatnyalah pintu dari kayu minyak; ambang dan tiangnya merupakan segi lima. 32 Pada kedua daun pintu yang dari kayu minyak itu ia mengukir gambar kerub, pohon korma dan bunga mengembang, kemudian dilapisinya dengan emas; juga pada kerub dan pada pohon korma itu disalutkannya emas. Sebelum kita berbincang maksud spiritual dari struktur fizikal, mari kita lihat bagaimana ianya kelihatan. Tempat yang maha kudus adalah cantik. Biliknya semua emas dengan kerubimnya, pohon korma, dan bunga yang mengembang. Ianya dipercayai bahawa Tabut Perjanjian, diletakkan dibawah dua kerubim emas yang besar. Bilik ini dibentuk seperti kiub, dan ianya penuh dengan perlambangan yang penting. Mari kita sekarang bergerak kepada setiap aspek tempat yang maha kudus dan cuba untuk memahami kepentingan spiritualnya. Bagaimanakah tempat Maha Kudus dalam Kaabah Salomo kelihatan? 1 Raja 6:19-32 19 Demikianlah dilengkapinya ruang belakang di dalam rumah itu, di sebelah dalam sekali, supaya di sana ditaruh tabut perjanjian TUHAN. 20 Ruang belakang itu dua puluh hasta panjangnya dan dua puluh hasta lebarnya dan dua puluh hasta tingginya. Ia melapisinya dengan emas kertas, lalu ia membuat mezbah dari kayu aras di depannya. 21 Sesudah Salomo melapisi rumah itu dari dalam dengan emas kertas, direntangkannyalah tabir pada rantai-rantai emas yang di depan ruang belakang itu, lalu ruang itu dilapisinya dengan emas. 22 Seluruh rumah itu dilapisinya dengan emas, ya rumah itu seluruhnya; juga seluruh mezbah yang di depan ruang belakang itu dilapisinya dengan emas. 23 Selanjutnya di dalam ruang belakang itu dibuatnya dua kerub dari kayu minyak, masingmasing sepuluh hasta tingginya. 24 Sayap yang satu dari kerub itu lima hasta panjangnya dan sayap yang lain juga lima hasta, sehingga dari ujung sayap yang satu sampai ke ujung sayap yang lain sepuluh hasta panjangnya. 25 Juga kerub yang kedua adalah sepuluh hasta panjangnya; dan kedua kerub itu sama ukuran dan sama potongan badannya. 26 Tinggi kerub yang satu sepuluh hasta dan demikian juga kerub yang kedua. 27 Maka ditaruhnyalah kerub-kerub itu di tengahtengah ruang yang di sebelah dalam sekali; kerubkerub itu mengembangkan sayapnya, sehingga kerub yang satu menyentuh dinding dengan sayapnya dan kerub yang kedua menyentuh dinding Bentuk kiub Tempat yang Maha Kudus adalah berbentuk kiub. Ini adalah bentuk sama seperti tempat yang Maha Kudus di Kaabah di padang belantara, dan ia melihat kepada Kota Allah, yang Wahyu jelaskan seperti kiub. Kiub ini dalam bentuk yang sempurna – sama panjang, lebar dan tinggi. Allah menunjukkan kita kita progresiNya kerana bilik Takhta Allah, dilambangkan oleh tempat yang Maha Kudus, menjadi lebih besar dan akhirnya berakhir sebagai Kota Allah. Wahyu 21:1-2, 12-16 1 Lalu aku melihat langit yang baru dan bumi yang baru, sebab langit yang pertama dan bumi yang pertama telah berlalu, dan lautpun tidak ada lagi. 2 Dan aku melihat kota yang kudus, Yerusalem yang baru, turun dari sorga, dari Allah, yang berhias Maha Kudus dan Tabut Perjanjian Mukasurat 3 bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya… 12 Dan temboknya besar lagi tinggi dan pintu gerbangnya dua belas buah; dan di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel. 13 Di sebelah timur terdapat tiga pintu gerbang dan di sebelah utara tiga pintu gerbang dan di sebelah selatan tiga pintu gerbang dan di sebelah barat tiga pintu gerbang. 14 Dan tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar dan di atasnya tertulis kedua belas nama kedua belas rasul Anak Domba itu. 15 Dan ia, yang berkata-kata dengan aku, mempunyai suatu tongkat pengukur dari emas untuk mengukur kota itu serta pintu-pintu gerbangnya dan temboknya. 16 Kota itu bentuknya empat persegi, panjangnya sama dengan lebarnya. Dan ia mengukur kota itu dengan tongkat itu: dua belas ribu stadia; panjangnya dan lebarnya dan tingginya sama. memasuki sekali untuk semuanya dengan darahnya sendiri untuk menyediakan jalan kepada kita supaya Roh Kdus, sebagai kuasa Allah, boleh diam di kalangan umat manusia. (Lihat karya tulis Tabut Perjanjian (No. 196). Apabila Yesus Kristus mati, tabir dalam Kaabah ubu terbelah dua. Sekarang, kita semua boleh mendekati takhta Allah dalam doa melalui Imam Besarnya, Yesus Kristus (Ibr 4:14-16). Dalam Kaabah salomo, tempat yang Maha Kudus adalh 20 kubit panjang, 20 kubit lebar, dan 20 kubit tinggi. (perhatian: satu kubit sama juga dengan 18 inci). Dengan itu, tempat yang Maha Kudus dalam Kaabah Salomo adalah kira-kira 30 kaki x 30 kaki dalam kiraan ukuran pada masa sekarang). Dalam bait Suci di padang belantara, ianya diukur 10x10x10 kubit (lihat karya tulis Penciptaan Keluarga Allah (No. CB4) bagi penjelasan penuh tentang jumlah Kaunsil Allah yang berganda.) ianya menarik diperhatikan bahawa tempat yang Maha Kudus dalam Kaabah yehezkiel, yakni Kaabah Milenium, adalah sama saiznya (20x20x20) dengan Kaabah Salomo. Ini memberitahu kita bahawa pemerintahan dalam Allah akan ditetapkan pada masa pemeteraian umat pilihan. Ini adalah sama dengan penjelasan tentang tabir yang memisahkan tempat yang Maha Kudus di Bait Suci di padang belantara. Pintu masuk kedalam tempat yang Maha Kudus Untuk masuk kedalam tempat yang Maha Kudus di Kaabah Salomo, Imam Besar harus melalui satu tabir, atau langsir (2 Taw 3:14), rantai emas (1 Raja 6:21), dan dua pintu (1 Raja 6:31). Tabir ini membahagikan tempat kudus kaabah dengan tempat maha kudus atau yang terkudus. Perlambangan tabir ini adalah bahawa ianya disana untuk melarang semua umat manusia sehingga korban Kristus sebagai Imam Besar. Yesus Kristus boleh Tabir dalama Kaabah Salomo dijelaskan dalam 2 Tawarikh 3:14: Dan dia membuat tabir biru dan ungu dan merah daripada fabrik dan linen halus, dan meletakkan kerubim diatasnya. Keluaran 26:31 dan kamu akan membuat satu tabir biru, da ungu, dan merah, dan kerja linen yang halus: ianya dibuat untuk kerubim: Warnanya sanagat penting dan ianya sana dengan yag digunakan dalam pakaian Imam Besr. Dari karya tulis Pakaian Imam Besar (CB61), ia berbunyi: Biru: Kita harus belajar tentang kepentingan warna biru ini yang mewakili Hukum Allah. Konsep ini dikembangkan dalam karya tulis Pelajaran: Hukum di pintu kita (No. CB80). Merah: Warna Merah mewakili darah Yesus Kristus sebagai korban Paskah kita. Ia juga diwakili ribon merah Rahab, yang mengajukan pemasukan orang bukan Yahudi dalam keselamatan. Ungu: Warna Ungu, yang merupakan gabungan biru dan merah, menandakan Keimamatan Diraja, yang menggabungkan keselamatan yang diberikan kepada kita melalui korban Yesus Kristus dan kasih Allah yang ditunjukkan melalui penurutan kepada Hukum. Putih: Seperti yang kita pelajari dari pelajaran sebelumnya dalam siri tentang Pakaian Imam Besar, warna putih mewakili pakaian yang bersih sementara kita menyediakan diri kita sebagai mempelai Mukasurat 4 Kristus dan juga kesempurnaan Yesus Kristus. Emas: Kepada empat warna ini, ditambahkan warna emas. Dalam Bait Suci di padang belantara kita melihat bahawa Tabut Perjanjian yang terletak di tempat yang Maha Kudus juga dibuat daripada emas. Kehadiran Allah adalah dalam Tabut dan ia juga menggambarkan Roh Kudus. Imam Besar melambangkan Kaabah hidup kita sekarang, emas mewakili kediaman Roh Kudus Allah didalam diri kita. Sama seperti emas mengikat semua bahan yang lain, begitu juga Roh Kudus yang mengikat semua anggota Tubuh Kristus bersama. Dengan itu, kita melihat bahawa melalui tabir empat warna itu, kita melihat keoada Imam Besar kita yang sempurna, yakni Yesus Kristus. Rantai Emas 1 Raja 6:21 menyatakan: Dan Salomo menyaluti didalam rumah itu dengan emas tulin, dan dia meletakkan rantai emas didalamnya, di depan kaabah dalaman, dan menyalutinya dengan emas. Kita juga menemui rujukan kepada rantai emas di kedua-dua bumbungan di serambi Kaabah yang dibina Salomo, dan pada pakaian Imam. Hujung pelapis dadah Imam Besar terlekat dua batu onyx di bahu ephod dengan dua rantai emas. Di bawah pelapis dadah itu terlekat dua ribon biru kepada ephod. Maha Kudus dan Tabut Perjanjian Dan dia menawan naga itu, ular tua itu, yang adalah Iblis dan Setan, dan mengikat dia selama satu ribu tahun. Ianya menarik diperhatikan bahawa perkataan ikat bererti mengikatnya dengan rantai. Mungkin rantai ini juga menunggu pada masa milenial apabila Iblis akan diikat dan Yesus Kristus akan mendirikan kerajaan Allah di Bumi ini. Dua Pintu kayu Zaitun 1 Raja:31-32 Sebagai pintu masuk ke ruang belakang dibuatnyalah pintu dari kayu minyak; ambang dan tiangnya merupakan segi lima. 32 Pada kedua daun pintu yang dari kayu minyak itu ia mengukir gambar kerub, pohon korma dan bunga mengembang, kemudian dilapisinya dengan emas; juga pada kerub dan pada pohon korma itu disalutkannya emas. Pintu itu dibuat dari kayu zaitun, dan disaluti dengan emas. Kayu zaitun itu adalah penting, kerana ia berbeza dengan dinding cedar dan lantai cypress. Dalam Alkitab, kedua-dua Wahyu dan Zakariah menggunakan kayu zaitun untuk melambangkan dua Saksi. Wahyu 11:3-4 Dan Aku akan memberikan kuasa kepada dua saksiKu, dan mereka akan bernubuat satu ribu dua ratus dan tiga hari, berpakaian dengan guni. Ini adalah dua pohon zaitun, dan dua kaki dian yang berdiri di hadapan Allah dunia ini. Zakariah 4:11-14 Lalu berbicaralah aku kepadanya: "Apakah arti kedua pohon zaitun yang di sebelah kanan dan di sebelah kiri kandil ini?" 12 Untuk kedua kalinya berbicaralah aku kepadanya: "Apakah arti kedua dahan pohon zaitun yang di samping kedua pipa emas yang menyalurkan cairan emas dari atasnya itu?" 13 Ia menjawab aku: "Tidakkah engkau tahu, apa arti semuanya ini?" Jawabku: "Tidak, tuanku!" 14 Lalu ia berkata: "Inilah kedua orang yang diurapi yang berdiri di dekat Tuhan seluruh bumi!" Rantai emas pada Imam Besar mengganbungkan batu onyx, yang melambangkan kerajaan Allah dengan pelapis dadah pengadilan. Bagi informasi lanjutan lihat karya tulis Pelajaran: Ephod, Korset Aneh dan Pelapis dadah Penghakiman (No. CB65). Sama juga, rantai di hadapan tempat yang Maha Kudus melihat kepada penghakiman yang diberikan kepada Yesus Kristus dan kuasa yang mengikat Iblis dan memerintah planet ini. Dua pintu itu melambangkan dua Saksi yang dengan sepenuhnya membuka misteri Injil sejurus sebelum kedatangan Mesiah. Tambahan, pohon zaitun memberikan minyak zaitun, yang selalunya melambangkan Roh Kudus Allah. Dalam Wahyu 20:2, ia berbunyi: Saiz pintu kayu zaitun Maha Kudus dan Tabut Perjanjian Kita lihat dari 1 Raja 6:31 bahawa lintel dan tiang pintu dijelaskan sebagai bahagian kelima dari dinding itu. Seperti yang kita baca, dinding ini adalah 20 kubit x 20 kubit. Ini akan membuat bahagian kelima dari dinding dengan 4 x 4 kubit, dan setiap pintu adalah 2 kubit lebar (lebih kurang 3 kaki lebar) dan 4 kubit tinggi (lebih kurang 6 kaki tinggi). Satu perlima dari dinding membawa kita kepada nombor lima, yang menandakan rahmat. Dengan rahmat Eloah, dia mendirikan satu rencana untuk membenarkan manusia dan warga semesta didamaikan kembali kepada Dia sendiri member jalan kepadaNya. Lima adalah faktor utama dalam pengukuran Bait Suci. (Lihat karya tulis Perlambangan Nombornombor (No. 7)). Yang pentingnya, dalam abit Suci di padang belantara, tabir yang memisahkan tempat yang maha kudus telah bergantung pada empat bumbungan. Ini melambangkan empat Kerub atau makluk hidup yang membantu menyokong dan menutupi Takhta Allah. (Lihat karya tulis Bait Suci di Padang Belantara (No. CB42)). Sekali lagi kita melihat nombor empat, kali ini dalam dimensi dari pintu-pintu (bersama dengan 4 x 4 kubit) yang berulang di pintu masuk tempat yang maha kudus. Nombor empat menandakan kerja kreatif dan merujuk kepada Bumi dan segi fizikal dalam penciptaan. (Lihat karya tulis Perlambangan Nombor-nombor (No. 7).) Mengukir Dua Pintu Kita akan merangkumi mengukir kepada dua pintu ini kemudian dalam karya ini, kerana ia adalah pengukiran yang sama keatas dinding di Kaabah dan tempat yang maha kudus. Memasuki kedalam tempat yang Maha Kudus Kita telah melihat bahawa untuk memasuki tempat yang maha kudus, Imam Besar harus melalui tabir empat warna, rantai emas dan Mukasurat 5 dua pintu emas yang menunjukkan kepada kita aspek yang berbeza dalam kerajaan Allah, dan bahawa pemasukan kita ke Takhta Allah datang melalui Yesus Kristus. Selepas berada di dalam tempat yang maha kudus, Imam Besar akan berdiri di bilik yang dilengkapi sepenuhnya dengan emas dan hanyamengandungi barang-barang emas. Lantainya disaluti dengan emasm dan dindingnya serta silingnya disaluti dengan emas (1 Raja 6:15). Terdapat tabut Perjanjian yang disaluti dengan emas dan dua kerub dari kayu zaitun disaluti dengan emas. Ianya menarik untuk diperhatikan bahawa tempat yang maha kudus disaluti dengan 600 emas. 2 Tawarikh 3:8 Dan dia membuat tempat yang maha kudus; panjangnya, yang sama dengan lebar rumah itu, adalah dua puluh kubit, dan lebarnya adalah dua puluh kubit; dia menyalutinya dengan enam ratus talen emas tulin. Nombor berdasarkan enam mewakili kerja sebelum perhentian akhir yang diberikan Allah. (Lihat karya tulis Perlambangan Nombor-nombor (No. 7).) emas 600 talen itu mewakili individu yang telah diuji oleh Allah melalui ujian getir dan ditebus oleh Yesus Kristus. 600 individu ini adalah 120 dari setiap lima jemaat yang akan berfungsi di kaunsil luar Kerajaan Allah (120x5 = 600). Mungkin ini adalah 600 dari 1000 (Ayub 33:23). Mengukir Kerubim, Pohon Korma, dan Bunga yang Mengembang 1 raja 6:29-32 Dan pada segala dinding rumah itu berkeliling ia mengukir gambar kerub, pohon korma dan bunga mengembang, baik di ruang sebelah dalam maupun di ruang sebelah luar. 30 Juga lantai rumah itu dilapisinya dengan emas, baik di ruang sebelah dalam maupun di ruang sebelah luar. 31 Sebagai pintu masuk ke ruang belakang dibuatnyalah pintu dari kayu minyak; ambang dan tiangnya merupakan segi lima. 32 Pada kedua daun pintu yang dari kayu minyak itu ia mengukir gambar kerub, pohon korma dan bunga mengembang, kemudian dilapisinya dengan emas; juga pada kerub dan pada pohon korma itu disalutkannya emas. Mukasurat 6 Maha Kudus dan Tabut Perjanjian Dalam Bait Suci di padang belantara, terdapat kerubim yang disulam dalam kain linen putih yang tergantung dalam Bait Suci dan tempat yang maha kudus. Dalam kaabah Salomo, perlambangan ini meluas untuk memasukkan pohon korma dan bunga yang mengambang. Setiap tiga ukiran ini mewakili satu aspek dari meluaskan kerajaan Allah. 70 pohon korma di Elim ini mewakili 70 makluk yang membuat administrasi pusat Allah yang bekerja dengan 12 rasul yang diwakili oleh mata air itu. Mengukir pohon korma diseluruh Kaabah, termasuk tempat yang maha kudus,menunjukkan kepada kita bahawa kerajaan Allah ini akan berterusan untuk berkembang dan umat manusia akan menambahkan warga spiritual. Kerubim adalah tema pusat seluruh Bait Suci di Padang belantara dan Kaabah Salomo. Bagi Bait Suci di padang belantara dan Kaabah Salomo, Alkitab tidak memberitahu kita berapa banyak kerubim disana, atau bagaimana besar saiznya, atau bagaimana ia kelihatan. Ini kerana kita belum lagi mengetahui sepenuhnya tentang keranaa Allah dan warganya. Kita tidak akan mengetahuinya sehingga kita membaca Yehezkiel dimana kita diberikan penjelasan berikut: Imej ketiga diukir pada pintu adalah bunga yang mengembang. Nombor Strong bagi bunga mengembang adalah SHD 6731. Ia bererti bunga atau berkembang, atau bahan yang menyilau. Ini adalah sama dengan perkataan Ibrani yang digunakan bagi salutan emas pada serban Imam Besar yang berbunyi: “Kuduskan Tuhan (Yahovah)”. Untuk keterangan lanjut lihat Pelajaran: Serban dengan Salutan Emas (No. CB66)). Yehezkiel 41:18-19 gambar-gambar kerub dan pohon-pohon korma, di antara dua kerub sebatang pohon korma, dan masing-masing kerub itu mempunyai dua muka. 19 Dari sebelah yang satu muka manusia dan dari sebelah yang lain muka singa yang menghadap ke pohon korma itu dan begitulah dibuat di seluruh Bait Suci. Visi Yehezkiel ini adalah dari sistem milenial dan kerubim disini adalah dari dua jenis – manusia dan sistem yang berkepala singa. Ia mewakili dia kerubim yang jatuh dari rahmat – Iblisdan kerub berkepala singa atau Aeon yang berdiri di Takhta Allah. Mereka akn digantikan dari Warga semesta. (Lihat karya tulis Tabut Perjanjian (No. 196), Pemerintahan Raja-raja Bahagian III: Salomo dan Kunci Daud (No. 282C), dan Maksud Visi Yehezkiel (No. 108)). Perlambangan pohon korma yang diukir pada pintu dan seluruh Kaabah dan tempat yang maha kudus berkaitan dengan 70 pohon korma di elim semasa keluaran umat Israel. Keluaran 15:27 Kemudian mereka datang ke Elim, dimana terdapat dua belas mata air dan tujuh puluh pohon korma; dan mereka berkemah disana dekat dengan air. Keluaran 39:30-31 Dibuat merekalah patam, jamang yang kudus dari emas murni, dan pada jamang itu dituliskan tulisan, diukirkan seperti meterai: Kudus bagi TUHAN. 31 Dipasang merekalah pada patam itu tali ungu tua untuk mengikatkan patam itu pada serbannya, di sebelah atas--seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa. Ini juga adalah perkataan sama yang digunakan untuk menjelaskan tongkat Harun yang bercabang yang kemudiannya diletakkan dalam Tabut Perjanjian di Bait Suci di padang belantara. Bilangan 17:8 Ketika Musa keesokan harinya masuk ke dalam kemah hukum itu, maka tampaklah tongkat Harun dari keturunan Lewi telah bertunas, mengeluarkan kuntum, mengembangkan bunga dan berbuahkan buah badam. Pada masa Tabut Perjanjian itu bergerak ke Kaabah Salomo, ia hanya mengandungi dua loh batu. Tongkat harun yang bercabang dan piala emas untuk manna tidak lagi ada dalam Tabut. Pengukiran bunga yang berkembang menunjukkan kepada kita bahawa Yesus kristus sekarang adalah Imam Besar kita. Tongkat Harun yang bercabang secara fizikalnya digunakan untuk menunjukkan Maha Kudus dan Tabut Perjanjian bahawa Harun dan Rumah Lewi telah dipilih menjadi Imam Besar. Tongkat ini seolaholah menunjukkan kita pohon yang hidup, sama seperti Mesiah yang adalah pohon hidup di Taman, cabang yang membuat air menjadi manis di Marah, atau Pohon Kehidupan dalam Wahyu 22:2. Dalam Kaabah Salomo, tongkat Harun tidak lagi dalam Tabut, yang mana melambangkan bahawa Keimamatan Lewi akan menggantikan dan bahawa Yesus Kristus sekarang adalah Imam Besar kita dibawah sususna Melkisedek. Inilah sebabnya mengapa kita juga melihat perkataan yang sama digunakan bagi salutan emas pada pakaian Imam Besar. Ia semuanya berkaitan bersama dan menuju kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Imam Besar kita. Kerubim dari kayu Zaitun yang disaluti dengan Emas 1 Raja 6:23-28 Selanjutnya di dalam ruang belakang itu dibuatnya dua kerub dari kayu minyak, masing-masing sepuluh hasta tingginya. 24 Sayap yang satu dari kerub itu lima hasta panjangnya dan sayap yang lain juga lima hasta, sehingga dari ujung sayap yang satu sampai ke ujung sayap yang lain sepuluh hasta panjangnya. 25 Juga kerub yang kedua adalah sepuluh hasta panjangnya; dan kedua kerub itu sama ukuran dan sama potongan badannya. 26 Tinggi kerub yang satu sepuluh hasta dan demikian juga kerub yang kedua. 27 Maka ditaruhnyalah kerub-kerub itu di tengah-tengah ruang yang di sebelah dalam sekali; kerub-kerub itu mengembangkan sayapnya, sehingga kerub yang satu menyentuh dinding dengan sayapnya dan kerub yang kedua menyentuh dinding yang lain, sedang sayap-sayap yang arah ke tengah rumah itu bersentuhan ujungnya. 28 Dan kerub-kerub itu dilapisinya dengan emas. Sekali lagi, kita melihat perlambangan dari kayu zaitun yang disaluti dengan emas. Tiga perkara dalam Kaabah Salomo yang dibuat dari kayu zaitun dan disaluti dengan emas dalah tiang pintu di Kaabah, pintu kedalam tempat yang maha kudus dan dua kerubim di tempat yang maha kudus. Dua kerubim ini tidak berada di tempat yang maha kudus di padang belantara, dan mewakili dua pengganti kerubim yang mana bergabung dengan dua kerubim di Tabut Mukasurat 7 Perjanjian, yang semuanya berjumlah empat kerubim di Takhta Allah. Wahyu 4:6 dan dihadapan takhta itu terdapat satu lautan kaca seperti kristal. Dan sekeliling takhta, di sisi takhta; adaa empat makluk hiduo, penuh dengan mata di hadapan dan di belakang. Ianya mungkin, kerana ini mewakili dua pengganti kerubim (singa dan manusia) kerana ia kelihatan seperti makluk hiduo yang dijelaskan dalam Wahyu. Wahyu 4:7-8 Adapun makhluk yang pertama sama seperti singa, dan makhluk yang kedua sama seperti anak lembu, dan makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, dan makhluk yang keempat sama seperti burung nasar yang sedang terbang. 8 Dan keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan dengan tidak berhenti-hentinya mereka berseru siang dan malam: "Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah, Yang Mahakuasa, yang sudah ada dan yang ada dan yang akan datang." Walaupun Alkitab tidak mengatakan apa-apa tentang ketrampilan dua kerubim ini dalam tempat yang maha kudus, saiz dua kerubim ini diberikan dan ia juga penting. Setiap satu adalah 10 kubit lebar dan 10 kubit tinggi. Ini menggambarkan dua dimensi dari tempat yang maha kudus di Bait Suci di padang belantara yang mana adalah 10x10x10. Dan juga, dua kerubim ini adalah 20 kubit panjang dan 10 kubit tinggi. Ini adalah saiz yang sama dengan gulungan yang dijelaskan dalam Zakariah 5:2-4. Zakariah 5:2-4 Berkatalah ia kepadaku: "Apa yang engkau lihat?" Jawabku: "Aku melihat sebuah gulungan kitab yang terbang; panjangnya dua puluh hasta dan lebarnya sepuluh hasta." 3 Lalu ia berkata kepadaku: "Inilah sumpah serapah yang keluar menimpa seluruh negeri; sebab menurut sumpah serapah itu setiap pencuri di sini masih bebas dari hukuman, dan setiap orang yang bersumpah palsu di sini juga masih bebas dari hukuman. 4 Aku telah menyuruhnya keluar, demikianlah firman TUHAN semesta alam, supaya itu masuk ke dalam rumah pencuri dan ke dalam rumah orang yang bersumpah palsu demi nama-Ku, dan supaya itu bermalam di dalam rumah mereka dan memusnahkannya, baik kayunya maupun batubatunya." Mukasurat 8 Maha Kudus dan Tabut Perjanjian Saiz dua kerubim ini membawa kita kepada peranannya dalam penghakiman keatas umat manusia. “rencana bagi kereta kuda emas kerubim yang mengibarkan sayapnya dan menutupi tabut perjanjian Tuhan. Wahyu 6:1-8 Maka aku melihat Anak Domba itu membuka yang pertama dari ketujuh meterai itu, dan aku mendengar yang pertama dari keempat makhluk itu berkata dengan suara bagaikan bunyi guruh: "Mari!" 2 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda putih dan orang yang menungganginya memegang sebuah panah dan kepadanya dikaruniakan sebuah mahkota. Lalu ia maju sebagai pemenang untuk merebut kemenangan. 3 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang kedua, aku mendengar makhluk yang kedua berkata: "Mari!" 4 Dan majulah seekor kuda lain, seekor kuda merah padam dan orang yang menungganginya dikaruniakan kuasa untuk mengambil damai sejahtera dari atas bumi, sehingga mereka saling membunuh, dan kepadanya dikaruniakan sebilah pedang yang besar. 5 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang ketiga, aku mendengar makhluk yang ketiga berkata: "Mari!" Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hitam dan orang yang menungganginya memegang sebuah timbangan di tangannya. 6 Dan aku mendengar seperti ada suara di tengah-tengah keempat makhluk itu berkata: "Secupak gandum sedinar, dan tiga cupak jelai sedinar. Tetapi janganlah rusakkan minyak dan anggur itu." 7 Dan ketika Anak Domba itu membuka meterai yang keempat, aku mendengar suara makhluk yang keempat berkata: "Mari!" 8 Dan aku melihat: sesungguhnya, ada seekor kuda hijau kuning dan orang yang menungganginya bernama Maut dan kerajaan maut mengikutinya. Dan kepada mereka diberikan kuasa atas seperempat dari bumi untuk membunuh dengan pedang, dan dengan kelaparan dan sampar, dan dengan binatang-binatang buas yang di bumi. 1 tawarikh 28:11-19 Lalu Daud menyerahkan kepada Salomo, anaknya, rencana bangunan dari balai Bait Suci dan ruangan-ruangannya, dari perbendaharaannya, kamar-kamar atas dan kamarkamar dalamnya, serta dari ruangan untuk tutup pendamaian. 12 Selanjutnya rencana dari segala yang dipikirkannya mengenai pelataran rumah TUHAN, dan bilik-bilik di sekelilingnya, mengenai perbendaharaan-perbendaharaan rumah Allah dan perbendaharaan-perbendaharaan barang-barang kudus; 13 mengenai rombongan-rombongan para imam dan para orang Lewi dan mengenai segala pekerjaan untuk ibadah di rumah TUHAN dan segala perkakas untuk ibadah di rumah TUHAN. 14 Juga ia memberikan emas seberat yang diperlukan untuk segala perkakas pada tiap-tiap ibadah; dan diberikannya perak seberat yang diperlukan untuk segala perkakas perak pada tiaptiap ibadah, 15 yakni sejumlah emas untuk kandilkandil emas dan lampu-lampunya yang dari emas, seberat yang diperlukan tiap-tiap kandil dan lampulampunya, dan perak untuk kandil perak seberat yang diperlukan perak untuk satu kandil dan lampu-lampunya, sesuai dengan pemakaian tiaptiap kandil dalam ibadah. 16 Kemudian diberikannya sejumlah emas untuk meja-meja roti sajian, meja demi meja, dan perak untuk meja-meja dari perak; 17 selanjutnya emas murni untuk garpu-garpu, dan bokor-bokor penyiraman dan kendi-kendi, juga untuk piala-piala dari emas seberat yang diperlukan untuk tiap-tiap piala, dan perak untuk piala dari perak seberat yang diperlukan untuk tiap-tiap piala; 18 juga emas yang disucikan untuk mezbah pembakaran ukupan seberat yang diperlukan dan emas untuk pembentukan kereta yang menjadi tumpangan kedua kerub, yang mengembangkan sayapnya sambil menudungi tabut perjanjian TUHAN. 19 Semuanya itu terdapat dalam tulisan yang diilhamkan kepadaku oleh TUHAN, yang berisi petunjuk tentang segala pelaksanaan rencana itu. Kerubim dalam tempat yang maha kudus di Kaabah yang dibina Salomo juga dijelaskan sebagai mempunyai empat sayap dari dua kerubim yang mencapai ke seluruh lebar tempat yang maha kudus. Secara lambang, kerubim ini menutupi seluruh penciptaan. Mereka juga dijelaskan sebagai menghadap ke arah timur (2 Tawarikh 3:13). Mereka, sama seperti kita menanti dan memerhatikna kedatangan Mesiah, dan memasuki melalui gerbang timur. Dalam 1 Tawarikh 28, Daud memberikan Salomo rencana bagi Kaabah itu termasuk berat emas dan/ atau perak bagi pelayanan. Dia juga menjelaskan. Dalam ayat 18, Terjemahan yang lebih jelas dari 1 Tawarikh 28:18 mungkin dalam NKJV: ...dan emas murni dengan berat bagi mezbah pedupaan, dan bagi pembinaa kereta kuda, yakni kerubim emas yang mengibarkan sayap dan menutupi tabut perjanjian Tuhan. Kerubim ini secara simbolik membentuk kereta kuda Allah (Maz 18:10). Ini seolaholah menggambarkan rencana sorgawi yang dijelaskan dalam Yehezkiel 10 dimana, secara lambang Takhta Allah dibawah oleh kerub yang menutupi. Maha Kudus dan Tabut Perjanjian Kita tahu bahawa Kaabah fizikal melihat menantikan Kota Allah dan Takhta Allah. Dalam Yehezkiel 10, kerubim ini dijelaskan sebagai mepunyai roda dengan mata. Yehezkiel 10:1-15 Lalu aku melihat, sungguh, di atas cakrawala yang di atas kepala kerub tampak di atas mereka sesuatu yang menyerupai takhta, yang seperti permata lazurit kelihatannya. 2 Maka Ia berkata kepada orang yang berpakaian lenan itu: "Masuklah ke bawah kerub dari antara rodarodanya dan penuhilah rangkup tanganmu dengan bara api dari tengah-tengah kerub itu dan hamburkan ke atas kota itu." Lalu aku melihat dia masuk. 3 Kerub-kerub itu berdiri di sebelah selatan Bait Suci, waktu orang itu masuk ke tengah-tengah roda-rodanya; dan segumpal awan memenuhi pelataran dalam. 4 Dalam pada itu kemuliaan TUHAN naik dari atas kerub dan pergi ke atas ambang pintu Bait Suci, dan Bait Suci ini dipenuhi oleh awan itu dan pelatarannya penuh dengan sinar kemuliaan TUHAN. 5 Suara sayap kerub itu terdengar sampai pelataran luar seperti suara ALLAH Yang Mahakuasa, kalau Ia berfirman. 6 Ia memerintahkan kepada orang yang berpakaian lenan itu: "Ambillah api dari tengahtengah roda-rodanya, dari tengah-tengah kerub itu!" Maka yang berpakaian lenan ini pergi berdiri di samping salah satu dari roda-roda itu. 7 Lalu seorang kerub itu mengulurkan tangannya dari tengah kerub-kerub ke api yang ada di tengahtengah mereka, diambilnya sedikit dan ditaruhnya di dalam tangan orang yang berpakaian lenan. Orang ini menerimanya dan pergi. 8 Pada kerubkerub itu tampak yang menyerupai tangan manusia di bawah sayap mereka. 9 Aku melihat, sungguh, di samping kerub-kerub itu terdapat empat roda, satu roda di samping seorang kerub, dan roda-roda ini kelihatannya seperti kilauan permata pirus. 10 Kelihatannya keempatnya adalah serupa, seolaholah roda yang satu di tengah-tengah yang lain. 11 Kalau mereka berjalan mereka dapat menuju keempat jurusan tanpa berbalik kalau berjalan; karena tempat mana yang dituju oleh yang di muka, ke situlah pergi yang lain-lain, tanpa berbalik kalau berjalan. 12 Seluruh badan mereka, punggungnya, tangannya, sayapnya, dan roda-rodanya penuh dengan mata sekelilingnya, ya, roda-roda mereka berempat juga. 13 Aku dengar bahwa rodarodanya disebut "puting beliung". 14 Masingmasing mempunyai empat muka: muka yang pertama ialah muka kerub, yang kedua ialah muka manusia, yang ketiga ialah muka singa dan yang keempat ialah muka rajawali. 15 Kerub-kerub itu naik ke atas. Itulah makhluk-makhluk hidup yang dahulu kulihat di tepi sungai Kebar. Sekarang kita akan melihat kepada tabut Perjanjian. (Lihat karya tulis The Ark of the Covenant (No. 196) bagi informasi lanjutan.) Mukasurat 9 1 Raja 8:1-11 Pada waktu itu raja Salomo menyuruh para tua-tua Israel dan semua kepala suku, yakni para pemimpin puak orang Israel, berkumpul di hadapannya di Yerusalem, untuk mengangkut tabut perjanjian TUHAN dari kota Daud, yaitu Sion. 2 Maka pada hari raya di bulan Etanim, yakni bulan ketujuh, berkumpullah di hadapan raja Salomo semua orang Israel. 3 Setelah semua tua-tua Israel datang, maka imam-imam mengangkat tabut itu. 4 Mereka mengangkut tabut TUHAN dan Kemah Pertemuan dan segala barang kudus yang ada dalam kemah itu; semuanya itu diangkut oleh imam-imam dan orang-orang Lewi. 5 Tetapi raja Salomo dan segenap umat Israel yang sudah berkumpul di hadapannya, berdiri bersamasama dengan dia di depan tabut itu, dan mempersembahkan kambing domba dan lembu sapi yang tidak terhitung dan tidak terbilang banyaknya. 6 Kemudian imam-imam membawa tabut perjanjian TUHAN itu ke tempatnya, di ruang belakang rumah itu, di tempat maha kudus, tepat di bawah sayap kerub-kerub; 7 sebab kerubkerub itu mengembangkan kedua sayapnya di atas tempat tabut itu, sehingga kerub-kerub itu menudungi tabut serta kayu-kayu pengusungnya dari atas. 8 Kayu-kayu pengusung itu demikian panjangnya, sehingga ujungnya kelihatan dari tempat kudus, yang di depan ruang belakang itu, tetapi tidak kelihatan dari luar; dan di situlah tempatnya sampai hari ini. 9 Dalam tabut itu tidak ada apa-apa selain dari kedua loh batu yang diletakkan Musa ke dalamnya di gunung Horeb, yakni loh-loh batu bertuliskan perjanjian yang diadakan TUHAN dengan orang Israel pada waktu perjalanan mereka keluar dari tanah Mesir. 10 Ketika imam-imam keluar dari tempat kudus, datanglah awan memenuhi rumah TUHAN, 11 sehingga imam-imam tidak tahan berdiri untuk menyelenggarakan kebaktian oleh karena awan itu, sebab kemuliaan TUHAN memenuhi rumah TUHAN. Tabut perjanjian yang asal telah dibawah ke Kaabah Salomo dan ditempatkan di tempat tang maha kudus. Tabut Perjanjian ini melambangkan pekerjaan dalaman Takhta Allah. Musa telah diberikan instruksi membina Tabut Perjanjia. untuk Keluaran 25:10-16 "Haruslah mereka membuat tabut dari kayu penaga, dua setengah hasta panjangnya, satu setengah hasta lebarnya dan satu setengah hasta tingginya. 11 Haruslah engkau menyalutnya dengan emas murni; dari dalam dan dari luar engkau harus menyalutnya dan di atasnya harus kaubuat bingkai emas sekelilingnya. 12 Haruslah engkau menuang empat gelang emas untuk tabut itu dan pasanglah gelang itu pada keempat penjurunya, yaitu dua gelang pada Mukasurat 10 rusuknya yang satu dan dua gelang pada rusuknya yang kedua. 13 Engkau harus membuat kayu pengusung dari kayu penaga dan menyalutnya dengan emas. 14 Haruslah engkau memasukkan kayu pengusung itu ke dalam gelang yang ada pada rusuk tabut itu, supaya dengan itu tabut dapat diangkut. 15 Kayu pengusung itu haruslah tetap tinggal dalam gelang itu, tidak boleh dicabut dari dalamnya. 16 Dalam tabut itu haruslah kautaruh loh hukum, yang akan Kuberikan kepadamu. Tabut Perjanjian berasal dari ‘aron (SHD 727), yang bererti satu tabut, petimati. Ianya dibuat dari kayu penaga, dan kemudian disaluti dengan emas. Tabut ini bukan untuk disentuh oleh tangan manusia dan dibawah dengan batang kayu. Tabut Perjanjian melambangkan kuasa Allah. Oleh kerana tidak ad manusia yang dibenarkan untuk menyentuh Tabut ini, maka tidak ada orang yang pernah melihat atau mendengar suara Allah. Kita diberitahu bahawa kita akan mati sekiranya kita melihat Kemuliaan Allah, sama seperti orang Israel akan mati sekiranya mereka menyentuh Tabut ini (Bil 4:15). Diatas Tabut itu adalah ‘tempat duduk kemurahan’, atau kapporeth (SHD 3727), yang mana bererti penutup. Tempat duduk kemurahan atau penutup ini mengingatkan kita kepada korban Yesus Kristus, dan penutupan dosa kita dengan darahnya. Tempat duduk kemurahan dibuat dari emas tulin dan mempunyai dua kerubim emas di atasnya. Mereka berhadpan satu dengan yang lain dengan sayap mereka terbuka di tempat duduk kemurahan. Ini adalah kerubim yang setia yanga ada di Takhta Allah. Mereka mewakili dua Makluk Hidup, satu dijelaskan mempunyai muka sapi dan satu lagi helang. Mereka berkaitan langsung dengan penghakiman dan belas kasihan. Tempat duduk kemurahan ini dijelaskan sebagai penunjang kaki Takhta Allah. 1 Tawarikh 28:2 Kemudian Raja Daud bangkit dari kakinya dan berkata: “Dengarlah aku, saudaraku dan umatku. Aku mempunyai niat untuk membina rumah perhentian bagi tabut perjanjian Tuhan, dan bagi menunjang Allah kita; dan aku membuat persediaan untuk pembinaan itu. Penunjang kaki takhta itu diletakkan dimana Tuhan berjumpa dengan Imam Besar. Tabut Maha Kudus dan Tabut Perjanjian penutup ini menunjukkan kepada perhubungan kita dengan Allah dan Yesus Kristus. Dalam siri Bait Suci di padang belantara, kita belajar bahawa Tabut ini mengandungi tiga item yang mewakili kerajaan Allah: satu piala emas untuk manna, Tongkat Harun yang telah bercabang, dan dua loh batu yang mengabadikan Hukum Sepuluh. Gulingan yang mengandungi semua hukum upacara Allah (atau hukum korban) telah diletakkan di luar Tabut ini. Ini membantu umat manusia untuk memahami Hukum Allah sebelum Hukum itu telah ditulis dalam hati kita. Dengan korban Yesus Kristus dan kurnia Roh Kudus, hukum upacara tidak lagi diperlukan. Dalam Kaabah yang dibina oleh salomo, hanya dua loh batu yang tertinggal dalam Tabut. Alkitab tidak memberitahu kita bila tongkat dan piala emas itu telah dibuka, dimana ianya diletakkan, tetapi kita lihat bahawa ianya mengingatkan kita kepada aspek kerajaan Allah. Seperti yang kita bincangkan diatas, tongkat Harun yang telah ebrcabang tidak lagi berada dalam tabut, yang menandakan Keimamatan Lewi akan digantikan dan Yesus Kristus sekarang adalah Imam Besar kita dibawah Melkisedek. Begitu juga, piala emas untuk manna itu mengingatkan kita kepada Yesus Kristus sebagai roti hidup. Sekarang kita diberi makan makanan spiritual melalui resepi Roh Kudus. Ianya menarik untuk diperhatikan bahawa 1 Raja menjelaskan dua tiang yang boleh dilihat di tempat yang kudus, atau di kawasan Kaabah, tetapi mereka tidak boleh dilihat dari dalam. Ii menunjukkan keupayaan umat pilihan memahami misterimisteri Allah melalui kurnia Roh Kudus, tetapi mereka yang tidak diberikan pemahaman tidak boleh jalan Allah. Kesimpulannya, kita melihat tempat yang Maha Kudus dan Tabut Perjanjian ini dipenuhi dengan perlambangan. Sementara kita mula memahami semua yang Allah tunjukkan kepada kita, Dia membantu kita Maha Kudus dan Tabut Perjanjian untuk dekat kepada Dia dan menghargai cara jalanNya yang sempurna 1 Tawarikh 3:7 menunjukkan kita bahawa kita akan menjadi Maha Kudus (atau naos) sebagai anggota Mukasurat 11 keluarga Allah bersama dengan Hukum Allah yang ditulis di hati kita. Mukasurat 12 Maha Kudus dan Tabut Perjanjian