III. PENGOLAHAN AIR Pengolahan air dimaksudkan untuk menghilangkan (mengurangi) pengotor yang terdapat dalam air baku supaya memenuhi syarat untuk suatu keperluan tertentu, seperti air pendingin, air minum, dan air umpan ketel. Unit pengolahan yang digunakan untuk mengolah air tergantung pada kualitas air baku dan produknya. Untuk kualitas suatu air baku, akan diperlukan beberapa unit pengolah yang sama untuk ketiga jenis air produk tersebut, yaitu sampai dengan menghasilkan air pendingin atau air bersih. Unit pengolah air bersih berfungsi untuk menghilangkan/mengurangi padatan tak larut, menurunkan kesadahan, dan menghilangkan bahan organik. Padatan tak larut dapat dikurangi dengan cara filtrasi, sedimentasi, koagulasi, dan flokulasi. Kesadahan dapat dikurangi dengan proses presipitasi dan filtrasi. Adapun bahan organik dapat dihilangkan dengan proses adsorpsi. Untuk mencegah tumbuhnya ganggang atau lumut, air pendingin dikenai proses klorinasi. Air minum dapat diperoleh dengan cara menghilangkan pengaruh mikroba dalam air pendingin melalui proses disinfeksi. Adapun air umpan ketel dapat diperoleh dengan menghilangkan mineral dan gas yang terkandung dalam air pendingin melalui proses demineralisasi dan deaerasi. Proses demineralisasi dapat dilakukan dengan cara penukaran ion atau revers osmosis. Bahan kimia sering hams ditambahkan ke dalam air setelah proses demineralisasi untuk menyempurnakan air umpan ketel. Proses sedimentasi, filtrasi, dan adsorpsi tidak dibicarakan dalam bahan ajar ini karena proses-proses tersebut dibahas dalam matakuliah lain. Proses koagulasi dan revers osmosis akan dibahas secara garis besar dalam bab ini. Adapun proses Universitas Gadjah Mada penukaran ion, deaerasi, dan penambahan bahan kimia dalam air umpan ketel akan dibahas dalam bab tersendiri. Dari segi kimia koloid koagulasi adalah menggumpalnya butir butir sol menjadi butir dispers kasar. Partikel koloid biasanya bermuatan listrik, karena muatannya sama maka akan saling tolak menolak. Hal inilah yang menyebabkan partikel-partikel tersebut selalu dalam keadaan terpisah satu dengan yang lain, sehingga akan sukar untuk diendapkan sebelum muatan listriknya dinetralkan. Dalam kasus partikel tanah lempung yang terdispersi dalam air sungai (sol), partikel lempung yang bermuatan negatif dapat digumpalkan jika partikel tersebut menyerap ion positif, seperti ion Al yang ada pada aluminium sulfat (alum). Hal ini dapat dijelaskan sbb: pada waktu partikel lempung yang bermuatan negatif mengadsorp ion Al yang bermuatan positif, maka partikel tersebut akan menjadi netral (pada kondisi ini sol dikatakan sebagai dalam kondisi isoelektrik). Akibatnya partikel lempung yang sudah netral tidak akan tolak-menolak tetapi cenderung akan bergabung satu dengan yang lain, dan akhirnya mengendap. Ada beberapa bahan kimia yang bisa digunakan untuk mengendapkan partikel koloid dalam air, tapi yang paling banyak digunakan adalah garam aluminium dan garam besi. Air kemungkinan mengandung polutan berupa virus atau bakteri. Virus dan bakteri ini dapat dihilangkan dengan secara khemis atau dengan radiasi. Virus yang dijumpai pada surface water biasanya berasal dari limbah rumah-tangga, pertanian, binatang, dll. Sedangkan bakteri berasal dari tanaman dan hewan yang membusuk atau dari kotoran hewan. Beberapa dari mikroorganisme ini bersifat pathogen jika masuk ke dalam tubuh manusia bersama air. Yang termasuk kategori patogen yang banyak dijumpai di air misalnya Salmonella, Shigella, Vibrio, Micobacterium, Pasteurella, dan Leptospira. Sedangkan virus dalam air yang pathogen misalnya picornaviruses. Disinffektan yang paling banyak digunakan adalah khlorin. Khlorin Universitas Gadjah Mada dapat dipakai dalam bentuk Cl2, atau sebagai garam hipoklorit Ca(OCl)2 dan NaOCl. Desinfektan yang lain misalnya ozon dan sinar UV. Reverse Osmosis atau RO pada dasarnya adalah cara untuk memisahkan padatan terlarut dalam air dengan melewatkan larutan tersebut melalui membran yang terbuat dari polimer khusus/tertentu yang memungkinkan molekul air untuk melewatinya dan menahan molekul lain. Dalam proses RO ini, umpan terpisah menjadi 2 bagian , yaitu bagian termurnikan (air produk atau permeate) dan bagian konsentrat yang mengandung sebagian besar pengotor yang ada dalam umpan. Volume permeat biasanya jauh lebih besar daripada volume konsentrat. Prosentase air produk yang diperoleh dari aliran umpan dalam proses pemisahan ini disebut recovery. Universitas Gadjah Mada