kedudukan dan ruang lingkup hukum administrasi negara

advertisement
KEDUDUKAN DAN RUANG LINGKUP HUKUM
ADMINISTRASI NEGARA
MAKALAH
Dibuat untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Hukum Administrasi Negara di
Bawah Bimbingan Dosen Bpk. FAUZUL ALIWARMAN SH., M.Hum.
Oleh :
KELOMPOK II
KELAS B PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
SURABAYA
2013
1
TIM PENYUSUN
MEIRICHA SEKARAYU
(1271010002)
FILSA ANAS SULAIMAN
(1271010076)
ALIF FAJAR GUMILANG
(1271010079)
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah “Kedudukan dan Ruang Lingkup HAN” dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan kami, semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman
yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... 1
TIM PENYUSUN .......................................................................................... 2
KATA PENGANTAR.................................................................................... 3
DAFTAR ISI .................................................................................................. 4
BAB I
PENDAHULUAN ....................................................................... 5
1. Latar Belakang .......................................................................... 5
2. Perumusan Masalah ................................................................... 5
3. Tujuan ............................................................................................. 5
BAB II
PEMBAHASAN ........................................................................... 6
1. Kedudukan Hukum Administrasi Negara .................................. .6
2. Ruang Lingkup Hukum Administrasi Negara ........................... .8
BAB III
KESIMPULAN....................................................... .................... 12
1. Kesimpulan ................................................................................. 12
2. Saran........................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 13
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Dewasa ini penggunaan istilah Hukum Administrasi Negara kiranya perlu
dikaji kembali terutama jika dikaitkan denggan penggunaan istilah “administrasi”
oleh displin ilmu lain , terlebih oleh Ilmi Administrasi Negara. Permasalahan yang
dihadapi adalah arti kata/istilah “administrasi “. Kalau kita bandingkan dengan istilah
dalam bahasa Inggris menggunakan istilah “administrative”, dalam bahassa Belanda
menggunakan istilah “bestuursrecht”, kepustakaan bahasa Jerman menggunakan
istilah “verwaltungsrecht”, dari istilah –istilah dalam bahasa asing tersebut diatas,
tidak tampak atribusi Negara atau sejenisnya seperti dalam bahasa kita administrasi
Negara. Istilah administrasi dalam bahasa asing dalam konsep HAN sudah
mengandung konotasi Negara atau public. Kepustakaan bahsa Belanda mengartikan
administrasi dalam istilah administrative recht dengan “administrate,besturen”.
“besturen” mengandung pengertian fungsional dan institusional/struktual. Fungsional
“bestuur” berarti fungsi pemerintahan, sedangkan struktual “bestuur” berarti
keseluruhan organ pemerintah. Lingkungan “bestuur”adalah lingkungan diluar
lingkungan “regelgeving” dan “rechtspraak”.
1.2.
Perumusan Masalah
Bagaimanakah kedudukan Hukum Administrasi Negara dan ruang lingkup
dari Hukum Adminisrasi Negara itu sendiri.
1.3.
Tujuan
Pembuatan makalah ini dengan tujuan agar kita dapat mengetahui bagaimana
kedudukan Hukum Administrasi Negara itu sendiri dan apa saja yang menjadi ruang
lingkup dari Hukum Administrasi Negara .
5
BAB II
PEMBAHASAN
Berbicara mengenai pengertian dari Hukum Adminisrasi Negara (HAN), yang dalam
kamus besar bahasa Indonesia berarti : usaha dan kegiatan yang meliputi penetapan tujuan
serta
penerapan
cara-cara
penyelenggaraan
pembinaan
organisasi.
Jika
memahami”administrasi” secara sempit, maka hanya akan terbatas pada cakupan tulismenulis, cata-mencatat, surat-menyurat, serta penyimpanan dan pengurusan masalah yang
hanya bersifat teknis pada tata usaha saja. Dalam pengertian sempit ini maka “administrasi”
adalah tata usaha. Padahal tata usaha hanya merupakan sebagian dari kegiatan administrasi.
Sementara “administrasi” yang dimaksud dalam HAN mempunyai makna yang luas seperti
yang diungkapkan oleh Leonard D. White dalam buku Introduction to the Study of Public
Administration, ia mendefinisikan administrasi sebagai “suatu proses yang pada umumnya
terdapat pada semua kelompok, Negara atau swasta, sipil atau militer, usaha besar ataupun
kecil.
Istilah “Hukum Administrasi Negara” dikenal dalam berbagai literature dengan
sebutan Hukum Tata Usaha Negara, Hukum Tata Pemerintahan, Administratief Recht,
Bestuursrecht (Belanda), Administrative Law (Iinggris), dan Droit Administratief (Perancis).
Semua istilah tersebut memberikan makna sebagai “seperangkat aturan hukum yang
menyangkut hubungan hukum antara pemerintah dengan rakyat (individual/badan hukum
perdata) berkenaan dengan penyelenggaraan urusan pemerintahan”.
2.1.
KEDUDUKAN HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
Hukum administrasi Negara merupakan salah satu cabang ilmu atau bagian dari
hukum yang khusus. Dalam studi ilmu administrassi, Hukum Administrassi Negara (HAN)
merupaka
bahasan khusus tentang salah satu aspek dari administrasi, yakni bahasan
mengenai aspek hukum dari administrasi Negara. Sementara itu, ditingkat PBB dan
kesarjanaan internasional, HAN diklasifikasikan baik dalam golongan ilmu-ilmu hukuam
maupun dalam ilmu-ilmu administrasi. Menurut isinya dapat dibagi menjaddi hukum privat
dan hukum public.
6
Hukum
yang
mengatur
sebagian
lapangan
pekerjaan
administrasi
Negara
(pemerintah)merupakan hukum administrasi Negara. Bagian lain dari lapangan pekerjaan
administrasi Negara diatur dalam hukum tata Negara, hukum privat, dan sebagainya.
Dengan demikian HAN itu merupakan bagian dari hukum public karena berisi peraturan
yang berkaitan dengan masalah-masalah umum (kolektip). Akan halnya kepentingan umum
itu yang dimaksutkan adalah kepentingan nasional (bangsa), masyarakat dan Negara.
1. Hukum Administrasi Negara dengan Hukum Tata Negara
Hukum administrasi Negara dengan hukum tata Negara mempunyai obyek
pembahasan yang sama yaitu sama-sama mengatur Negara. Namun, kedua hukum itu
berbeda. HAN mengatur Negara dalam keadaan bergerak (negaradalam keadaan
hidup, bukan dalam bentuk konsep atau pengaturan perangkat organisasi negaranya,
akan tetapi lebih pada bagaimana alat-alat pemerintah, badan-badan kenegaraan, dan
pejabat-pejabat dinegara ini menjalankan tugasnya), sedangkan HTN mengatur
Negara dalam keadaan diam (mempelajari bagaimana tata susunan dari suatu Negara
dalam melaksanakan fungsinya).
HTN dapat dikatakan sebagai dasar dari HAN. Akan tetapi pada penyelenggaraan
pemerintahan, tentu saja HAN akan lebih luas daripada HTN. Hal itu karena HAN
mempunyai kewenangan dalam pelaksaaan pemerintahan, serta akan memiliki
kebijakan-kebijkan, seperti beschikking dan freies ermessen yang akan digunakan
untuk memjalankan pemerintahan sesuai dengan amanat perundang-undangan,serta
asas-asas pemerintahan. Oleh karena itu, tindakan pejabat administrasi Negara secara
sepihak diperbolehkan ketika keadaan mendesak dan belum ada perundang-undangan
yang mengatur hal itu.
2. Hukum Administrasi Negara dengan Hukum Pidana
Hukum pidana merupakan hukum yang mengatur hubungan antar subyek
hukum (orang maupun badan hukum) dalam berbagai perbuatan yang diharuskan dan
dilarang leh peraturan perundang-undangan. Selain daripada itu, ditetapkan pula
sanksi berupa pemindanaan dan/atau denda bagi yang pelanggarnya. Hukum pidana
merupakan bahan pembantu bagi hukum tata pemerintahan. Penetapan sanksi pidana
7
merupakan satu sarana untuk menegakkan hukum tata pemerintahan. Hukum
administrasi dapat dikatakan sebagai “hukum antara”. W. F. Prins mengemukakan
bahwa “hamper setiap peraturan berdasarkan hukum administrasi diakhiri in cauda
venenum dengan sejumlah ketentuan pidana (in cauda venenum secara harfiah berarti
ada racun diekor/buntut).
3. Hukum Administrasi Negara dengan Hukum Perdata
Hukum perdata adalah suatu bidang hukum yang mengatur hubungan-hubungan
antara individu-individu dalam masyarakat, antara orang yang satu dengan orang yang
lain, serta antara badan hukum yang satu dengan yang lain.hukum perdata disebut
pula hukum privat atau hukum sipil sebagai lawan hukum public.Jadi dalam hal ini
HAN berbeda dengan hukum perdata yang lebih mengatur hubungan anatara
penduduk atau warga Negara sehari-hari dll.maka HAN merupakan “hukum khusus”
tentang organisasi Negara, dan hukum perdata sebagai “hukum umum”.
Terjadinya hubungan antara HAN dengan hukum perdata apabila :
a. Kaidah-kaidah hukum perdata kemudian juga diadopsi menjadi kaidah HAN.
b. Badan administrasi Negara melakukan perbuatan-perbuatan yang dikuasai oleh
hukum perdata.
c. Suatu kasus apabila dikuasai oleh hukum perdata dan hukum administrasi Negara,
maka kasus itu diselesaikan berdasarkan ketentuan-ketentuan hukum administrasi
Negara.
2.2.
RUANG LINGKUP HUKUM ADMINISTRASI NEGARA
Kalaupun ada yang menyebutkan bahwa hukum administrasi Negara berkenaan
dengan kekuasaan eksekutif, pengertian kekuasaan eksekutif ini tidak sama dengan apa yang
dimaksudkan dalam konsep trias politika, yang menempatkan kekuasaan eksekutif hanya
melaksanakan undang-undang. Telah disebutkan bahwa istilah hukum administrasi Negara
dalam kepustakaan Belanda disebut pula dengan istilah bestuursrecht, dengan unsure utama
“bestuur”. Menurut Philipus M. Hadjon, istilah bestuur berkenaan dengan “sturen” dan
“sturing”. Bestuur dirumuskan sebagai lingkungan kekuasaan Negara diluar lingkungan
8
kekuasaan legislative dan kekuasaan yudisial. Dengan rumusan itu, kekuasaan pemerintahan
tidaklah sekedar melaksanakan undang-undang. Kekuasaan pemerintahan merupakan
kekuasaan yang aktif. Sifat aktif tersebut dalam konsep hukum administrasi secara intrinsic
merupaka unsure utama dari “sturen” (besturen). Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut
:
a. Sturen merupakan suatu kegiatan kontinu. Kekuasaan pemerintahan dalam hal
menerbitkan ijin mendirikan bangunan misalnya, tidaklah berhenti dengan
diterrbitkannya izin. Kekuasaan pemerintahan senantiasa mengawasi agar izin
tersebut digunakan dan ditaati. Apabila tidak sesuai dengan dengan izin yang
diterbitkan, pemerintah akan menggunakan kekuasaan penegakan hukum berupa
penertiban yang mgkin berupa tindakan pembongkaran bangunan yang tidak sesuai.
b. Sturen berkaitan dengan penggunaan kekuasaan. Konsep kekuasaan adalah konsep
hukum public. Sebagi konsep hukum public, penggunaan kekuasaan harus
dilandaskan asas-asas Negara hukum, asas demikrasi, dan asas instrumental.
c. Sturen menunjukan lapangan diluar legislative dan yudisial. Lapangan ini lebih luas
dari sekedar lapangan eksekutif semata. Disamping itu sturen senantiasa diarahkan
kepada suatu tujuan (doelgerichte).
Meskipun secara umum dianut definisi negative tentang perintahan, yaitu sebagai suatu
aktivitas diluar perundangan, maupun tindakan hukum dalam bidang legislasi, misalnya
dalam hal pembuatan undang-undang organic dan pembuatan berbagai peraturan pelaksaan
lainnya, dan juga bertindak dalam bidang penelesaian perselisihan, misalnya dalam
penyelesaian hukum melalui upaya administrasi dan dalam hal penegakan hukum
administrasi atau pada penerapan sanksi-sanksi addminisrasi, yang semuanya itu menjadi
objek kajian hukum administrasi Negara.
Hal tersebut menunjukan bahwa kekuasaan pemerintahan yang menjadi obyek kajian
hukum administrassi Negara ini demikian luass. Oleh karena itu, tidak mudah menentukan
ruang lingkup hukum administrasi Negara. Disamping itu, kesukaran menentukan ruang
lingkup hukum administrai negaraa ini disebabkan pula oeleh beberapa factor , yaitu :
a. HAN berkaitan dengantindakan pemerintahan yang tidak semuanya dapat ditentukan
secara trtulis dalam peraturan perundang-undangan, seiring dengan perkembangan
masyarakat
yang memerlukan
pelayanan
pemerintahan
dan
masing-masing
masyarakat disuatu daerah atau Negaraberbeda tuntutan dan kebutuhan.
9
b. Perbuatan peraturan-peraturan, keputusan-keputusan, dan instrument yuridis bidang
administrasi laainnya tidak hanya terletak pada satu tangan atau lembaga.
c. HAN berkembang sejalan dengan perkembangan tugas-tugas pemerintahan dan
kemasyarakatan, yang menyebabkan pertumbuhan bidang hukum administrasi Negara
tertentu berjalan secara sektoral
Karena factor-faktor inilah yang menyebabkan Hukum Administrasi Negara tidak dapat
dikodifikasikan.
Menurut C.J.N Versteden, “berbeda dengan hukum perdata dan hukum pidana, HAN
tidak dapat dikodifikasi. Dengan kata lain, keseluruhan atau sebagaian besar tidak dapat
dikumpulkan dalam satu kitab undang-undang umum. Keanekaragaman dan perkembangan
yang pesat dari hukumadministrassi ini membuat kodifikasi umum itu tidak memungkinkan”.
Prajudi Atmosudirdjo membagi HAN dalam dua bagian, yaitu :
a. HAN heteronom yang bersumber pada UUD, TAP MPR, dan UU adalah hukum yang
mengatur seluk beluk organisasi dan fungsi administrassi Negara.
b. HAN otonom adalah hukum operasioanal yang diciptakanpemerintah dan administrasi
Negara.
Sementara itu, penulis HAN lain, membagi bidang HAN menjadi HAN umum (algemeen
deel) berkenaan ddengan peraturan-peraturan umum mengenai tindakan hukum dan
hubungan hukum administrassi atau peraturan-peraturan dan prinsip-prinsip yang berlaku
unatuk semua bidang hukum administrasi, dalam arti tidak terikat pada bidang tertentu. Dan
HAN khusus (bijzonder deel) adalah peraturan-peraturan yang berkaitan dengan bidangbidang tertentu seperti peraturan tentang tata ruang, peraturan tentang kepegawaian, peraturan
tentang pertanahan, peraturan tentang kesehatan, peraturan tentang perpajakan, dan
sebaginya.
Adanya perbedaan bidang hukum administrasi khusus merupakan hal yang logis dan
wajar mengingat masing-masaing Negara dihadapkan pada perbedaan sosio kulturan, politik,
sistem pemerintahan, dan sebagainya.Di Indonesia, hukum HAN khusus ini telah terhipun
dalam Himpunan Peraturan Perundang-undangan Republik Indonesia.
10
Dari pemaparan beberapa pendapat sajana diatas, dapatlah disebutkan bahwa hukum
administrasi adalah hukum yang berkenaan dengan pemerintahan dalam arti sempit yaitu
hukum yang cakupannya secara garis besar mengatur hal-hal antara lain :
a. Perbuatan pemerintah (pusat dan daerah) dalam bidang public;
b. Kewenangan pemerintah (dalam melakukan perbuatan di bidang public tersebut);
didalamnya diatur mengenai darimana, dengan cara apa, dan bagaimana pemerintah
menggunakan dalam bentuk instrument hukum sehingga diatur pulatentang perbuatan
dan penggunaan instrument hukum;
c. Akibat-akibat hukum yang lahir dari perbuatan atau penggunaan kewenangan
pemerintahan itu;
d. Penegakan hukum dan penerapan sanksi-sanksi dalam bidang pemerintahan.
Sehubungan dengan adanya hukum administrasi tertulis, ang tertuang dalam berbagai
peraturan perundang-undangan, dan hukum administrassi tidak tertulis, yang lazin disebut
asas-asas
umum
pemerintahan
yang
layak;
keberadaandan
sasaran
dari
hukum
administrasiadalah sekumpulan peraturan hukum yang mengatur tentang tugas dan
kewenangan pemerintah dalam berbagai dimensi sehingga tercipta penyelenggaraan
pemerintah dan kemasyarakatan yang baik dalam suatu Negara hukum. Dengan demikian,
keberadaan hukum administrasi Negara dalam suatu Negara hukum merupakan condition
sine quanon.
11
BAB III
PENUTUP
3.1.KESIMPULAN
Hukum Administrasi Negara merupakan bagian dari hukum public, oleh karena itu
demi untuk kepentingan bangsa dan Negara kepentingan umum harus didahulukan. Maka
dari itu juga HAN tidapat dikodifikasikan karena dengan seiring perkembangan tugastugas pemerintahan dan kemasyarakatan yang terus menyesuaikan. Keseluruhan dari
jabatan-jabatan didalam suatu Negara mempunyai tugas dan wewenang politik dan
pemerintahan. Apa saja yang dijalankan pemerintah dalah tugas Negara yang merupakan
tanggung jawab daripada alat-alat negarapemerintahan. HAN adalah hukum mengenai
pemerintah/eksekutif didalam kedudukannya, tugas-tugasnya, fungsi, dan wewenangnya
sebagai administrator Negara.
3.2.SARAN
Kami menyadari di dalam makalah ini dengan judul “ Kedudukan dan Ruang Lingkup
Hukum Administrasi Negara “ masih banyak kekurangan. Maka dari itu kritik dan saran
yang bersifat membangun sangatlah kami harapkan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Buku :
Hadjon, Philipus. M, 2011, Pengantar Hukum Administrasi Indonesia (Yogyakarta, Gadjah
Mada University Press, 2011, Cet. Ke-11).
Marbun, SF. Pokok-pokok Hukum Administrasi Negara (Yogyakarta, Liberty,2006).
HR, Ridwan. Hukum Administrasi Negara (Jakarta, Rajawali Pers, 2011, Cet Ke-6).
Syahrizal, Darda. Hukum Administrasi Negara & Pengadilan Tata Usaha Negara
(Yogyakarta, Pustaka Yustisia, 2011)
13
Download