4 | Megapolitan SENIN, 4 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA Pemprov DKI Pertimbangkan Batasi Pembangunan Basement PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mempertimbangkan pembatasan pembangunan ruang bawah tanah (basement)yang banyak dilakukan saat pembangunan gedung-gedung bertingkat. Pasalnya, pembangunan basement menyebabkan terjadinya pembuangan air tanah dalam (dewatering) yang berpotensi menyebabkan penurunan permukaan tanah. “Kalau sudah ada kesepakatan bersama, sistem dewatering ini akan dilarang,” kata Kepala Dinas Tata Ruang DKI Wiryatmoko di Jakarta, pekan lalu. Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup DKI Tauchid Cakra Amidjaya mengatakan Pemprov DKI telah mengawasi proses dewatering saat pendirian basement. Namun, Tauchid menyetujui adanya pengisapan air yang tidak mengganggu air bawah tanah dalam pembuatan basement. Caranya dengan memindahkan air tanah ke sumur. “Memang harus dibuat terlebih dahulu dinding-dinding agar airnya tidak ke manamana. Ke depan akan ada tambahan syarat ini pada izin mendirikan bangunan,” ujar Tauchid. HUMAS PEMPROV DKI Wiryatmoko Kepala Dinas Tata Ruang DKI Waduk Marina Sementara itu, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) DKI Jakarta akan membangun waduk di kawasan Pelabuhan Marina, Ancol, Jakarta Utara. Waduk itu sangat dibutuhkan guna mengantisipasi air laut yang kini lebih tinggi daripada permukaan air anak Kali Ciliwung. “Dulu pintu air di Pelabuhan Marina berfungsi mengantisipasi jika air anak Kali Ciliwung lebih tinggi daripada air laut, pintu air itu tinggal dibuka. Namun, sekarang karena air lautnya lebih tinggi, pintu airnya selalu tertutup,” kata Wakil Kepala DPU DKI Jakarta Putu Indiana. Menurut Putu, pembangunan waduk Marina tahun ini baru tahap perencanaan. Secara teknis, pengerjaannya pada ujung pintu air Marina akan diberi pompa-pompa. Tujuannya agar air anak Kali Ciliwung langsung ditarik ke laut guna menghilangkan genangangenangan. Hal itu sudah dilakukan di Waduk Pluit, Jakarta Utara. Di waduk tersebut air laut lebih tinggi 3 meter daripada air waduk. DPU DKI menyelesaikan masalah itu dengan membuat 11 pompa berkapasitas 48,5 meter kubik per detik. (Ssr/J-2) Empat Pasar di Depok Jadi Pangkalan Pemulung EMPAT pasar semimodern di Kota Depok, Pasar Kemiri Muka, Pasar Tugu, Pasar Cisalak, dan Pasar Agung, memprihatinkan. Pasar terlihat sangat kumuh serta semrawut. Bahkan, sejumlah kios menjadi tempat mangkal sejumlah pemulung, pengemis, dan pengamen. Ketua DPRD Kota Depok Rintis Yanto saat menyambangi empat pasar semimodern itu mengaku miris dengan kenyataan yang ada. “Tidak sangka pasar semimodern kacau balau kondisinya. Tak sangka pula puluhan kios menjadi tempat bermarkasnya sejumlah pemulung, gepeng, dan pengamen,” ujar Rintis di Depok, kemarin. Padahal, lanjut Rintis, DPRD Kota Depok telah menambah anggaran Dinas Koperasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Pasar Kota Depok tiap tahun. Namun, hingga lima tahun berlalu, kios-kios pada pasar yang semimodern itu justru ditelantarkan dan bahkan menjadi tempat hunian pihak luar. “Bila tidak cepat ditangani atau direalisasikan, lokasi di sini akan jadi makin rawan. Pemerintah kota harus cepat bertindak. Jika tidak, lokasi itu bakal kumuh, semrawut, dan tidak terkendali,” ucap Rintis. Rintis berjanji tak akan mau menandatangani ataupun menyetujui usulan anggaran “ Tidak sangka pasar semimodern kacau balau kondisinya. Puluhan kios menjadi tempat bermarkasnya sejumlah pemulung dan gepeng.” Rintis Riyanto Ketua DPRD Depok perubahan APBD 2010 untuk pasar-pasar yang kondisinya semrawut dan berantakan itu. Pihaknya juga akan menyurati pihak Kementerian Koperasi dan UKM di Jakarta untuk menyetop bantuan keuangan APBN untuk Pasar Cisalak, Cimanggis, yang akan digelontorkan tahun ini sebesar Rp1 miliar. Beberapa pedagang yang dijumpai di Pasar Kemiri Muka dan Pasar Cisalak mengemukakan lambannya penanganan dilakukan membuat suasana di sekitar pasar seperti ‘kota mati’ karena sepinya pembeli. “Saking semrawutnya kondisi pasar, pedagang di sini banyak tutup siang hari,” kata Paing, pedagang sembako di Pasar semimodern Kemiri Muka, Beji. Tak hanya itu, lokasi taman juga makin rawan karena sudah tiga kali penjambretan terjadi tahun ini dan pelakunya kabur meloloskan diri ke rel kereta api yang lokasinya bersebelahan dengan Pasar Kemiri Muka. Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Pasar Kota Depok Herman Hidayat mengatakan penertiban terhadap kios-kios kosong yang dijadikan sejumlah pihak sebagai tempat hunian khususnya tidak bisa segera dilakukan karena status pasar bermasalah. (KG/J-2) Lampu Hazard Dilarang saat Cuaca Buruk Hujan angin menyebabkan banyak pohon tumbang di jalan-jalan utama Jakarta. MI/SUMARYANTO MELINTASI GENANGAN: Mobil melintasi genangan air akibat hujan deras di Jl Denpasar, Jakarta Selatan, kemarin. Polisi mengimbau agar pengendara kendaraan bermotor tidak menyalakan lampu hazard di saat hujan deras karena membahayakan pengguna jalan yang lain. Fidel Ali Permana P OLISI mengimbau agar pengendara kendaraan bermotor tidak menyalakan lampu hazard pada saat cuaca buruk karena berpotensi mengganggu penglihatan pengendara lainnya. “Kendaraan di belakang akan bingung, apakah kendaraan di depan mau belok atau lurus. Ini berbahaya, apalagi jalanan hujan dan licin. Makanya, kita imbau kepada pengendara untuk tidak menggunakan lampu hazard di kendaraannya, apakah mobil atau sepeda motor,” kata petugas Traffic Management Centre (TMC) Briptu Seno kepada Media Indonesia, kemarin. Pengendara cukup menyalakan lampu untuk memberikan tanda bagi kendaraan lainnya sehingga keamanan berkendara di jalan tidak sampai terganggu dengan adanya sinyal-sinyal yang tidak perlu seperti penyalaan lampu hazard itu. Sejauh ini memang belum ada laporan masuk mengenai adanya kecelakaan akibat penggunaan lampu hazard. Namun, sebagai upaya untuk menciptakan keamanan berkendara di jalan, imbauan itu perlu diikuti para pengendara. Sementara itu, hujan yang disertai angin kencang yang melanda Jakarta, kemarin, mengakibatkan sejumlah pohon tumbang. Hal ini sempat menyebabkan kemacetan di titik-titik pohon tumbang itu. Menurut catatan di TMC, pohon tumbang terjadi di beberapa titik seperti di pertigaan lampu merah Lebak Bulus, se belum Gandaria City dari arah Permata Hijau, Bundaran Pondok Indah, depan Masjid Al-Munawar Perdatam, setelah lampu merah Cengkareng, Semanggi bawah jalur lambat arah Slipi, di depan sekolah Santa Ursula di Jakarta Pusat, depan Pos dan Giro Lapangan Banteng, dan di dekat Habibie Centre di Kemang. “Pohon tumbang sempat membuat kemacetan, tapi menurut pantauan kami, sudah ditangani instansi terkait,” kata Briptu Bansar, petugas TMC. Berdasarkan pemantauan, ada kecelakaan akibat pohon tum bang di Habibie Centre. Pengemudi mobil boks terluka karena kendaraannya tertimpa pohon tumbang. Hujan yang turun sejak siang hari di Jakarta menyebabkan timbulnya genangan air di beberapa daerah. Kombinasi genangan air dan pohon tumbang menyebabkan kemacetan menjadi semakin parah. Genangan air terjadi di sekitar jembatan baru Kalibata. Selain itu, di Jalan Haji Nawi, Pondok Indah, pun terlihat genangan air dengan ketinggian 30 cm. Sementara genangan dengan ketinggian 40 cm terdapat di Jalan RE Martadinata, Ancol. Di Jl Cirendeu Raya arah ke Lebak Bulus pun banyak genangan. Demikian pula di Raden Inten sampai Kali Malang dan di Jalan MT Haryono arah ke Pancoran, terdapat banyak titik genangan air. Di kawasan Mangga Dua, ge nangan air membuat arus lalu lintas di daerah itu menuju Ancol menjadi padat dan cenderung tidak bergerak. Koordinator TMC Kompol Indra Jafar meminta pengendara berhati-hati saat kondisi cuaca ekstrem. Ia juga mengimbau agar aparat Pemprov DKI memeriksa kondisi pohon-pohon yang ada di Jakarta untuk mengurangi risiko pohon tumbang. Di Depok, akibat angin kencang, kampanye calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail dan Idris Abdul Shomad sempat terganggu. Ribuan orang berlarian menyelamatkan diri setelah panggung dan baliho raksasa pasangan itu ambruk. Nur Mahmudi jadi urung melakukan kampanye karena tiba-tiba hujan deras turun. (KG/JK-2) [email protected] Kasus Kriminal Menumpuk di Jakarta DIREKTUR Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Metro Jaya yang baru akan dilantik pekan ini. Direktur baru ini diharapkan mampu menyelesai kan sejumlah kasus yang menonjol di DKI Jakarta yang belum tuntas hingga saat ini. Direktur yang lama, Komisaris Besar (Kombes) Idham Aziz, digantikan Kombes Herry Rudolf Nahak. Idham akan menempati posisi baru sebagai Wakil Kepala Detasemen Khusus 88 Anti Teror Mabes Polri. Sementara Herry sebelumnya menjabat Kepala Investigasi Densus 88 Anti Teror Mabes Polri. Anggota Komisi Kepolisian Nasional Novel Ali mengatakan mutasi atau perpindahan tugas diperlukan untuk penyegaran dan mencegah hal-hal negatif. Seorang polisi yang menjabat posisi dalam kurun waktu lama dimungkinkan akan memiliki konflik kepentingan, menggunakan wewenang untuk keperluan pribadinya. “Pejabat yang sudah dalam posisi enak dan merasa nyaman dengan posisinya, harus mutasi untuk mencegah conflict of interest.” Direktur yang baru, ujar Novel, sebaiknya tak punya konflik kepentingan dengan kasus-kasus kriminal yang belum tuntas di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Kasus-kasus itu antara lain kasus kekerasan dan aksi massa di Koja, Tanjung Priok, kasus kekerasan massa Front Pembela Islam, kasus pelecehan Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) DKI Jakarta, kasus penganiayaan jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pondok Timur, Ciketing, Bekasi, dan kasus bangunan runtuh di Pusat Grosir Tanah Abang yang jumlah tersangka menyusut dari enam menjadi tiga. Bukan berarti tak ada yang diselesaikan Idham selama menjabat. Dia menangani kasus mutilasi anak jalanan dengan terdakwa Babe yang sedang disidangkan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur dan kasus perampokan tiga toko emas di Tebet yang masih dalam proses. Telegram rahasia (TR) bernomor STR/772/IX/2010 tertang- gal 29 September 2010 dan ditandatangani Deputi Sumber Daya Manusia (SDM) Mabes Polri Irjen Edy Sunarno memutuskan penggantian perwira menengah di lingkungan Polda Metro termasuk Direktur Reserse Kriminal Umum. (Lihat grafis) Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Boy Rafli Amar mengatakan serah terima jabatan (sertijab) akan dilakukan pekan ini. “Sertijab mungkin antara Kamis hingga Sabtu.” (FD/*/J-5)